Draft_panduan_penggunaan_oat_kat_1_____dosis_harian[1].docx

  • Uploaded by: nanngharimukti
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Draft_panduan_penggunaan_oat_kat_1_____dosis_harian[1].docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,649
  • Pages: 6
OATKATEGORI I DOSIS HARIAN

OAT ini saat ini digunakan oleh pasien TB dengan HIV positif atau pasien koinfeksi TB-HIV sampai selesai masa pengobatannya yaitu pengobatan Tahap Intensif/Awal sampai Tahap Lanjutan dengan dosis harian. OAT kategori I dosis harian terdiri atas 2 bagian yaitu:  Kotak pertama untuk pengobatan Tahap Intensif/Awal : berisi tablet RHZE (Rifampicin 150 mg, Isoniazid 75 mg, Pirazinamid 400 mg dan Etambutol 275 mg) sebanyak 672 tablet (24 blister x 28 tablet).  Kotak kedua untuk pengobatan Tahap Lanjutan (dosis harian): berisi tablet RH (Rifampicin 150 mg dan Isoniazid 75 mg) sebanyak672 tablet (24 blister x 28 tablet) Jumlah tablet dalam kotak pertama untuk pengobatan tahap Intensif/Awal jika digunakan oleh pasien TB dengan berat badan rata-rata 38 – 54 kg maka dapat digunakan untuk pengobatan tahap Intensif/Awal pada 4 (empat) orang pasien TB. Jumlah tablet dalam kotak kedua untuk pengobatan tahap lanjutan jika digunakan oleh pasien TB dengan berat badan 38 – 54 kg maka dapat digunakan untuk pengobatan tahap lanjutan (dosis harian) pada 2 (dua) orang pasien TB. Untuk pasien yang memiliki berat badan berbeda jumlah penggunaan untuk pasien pada kotak pertama dan kedua bisa berbeda. Dalam pedoman singkat ini akan diuraikan bagaimana menyesuaikan OAT kategori 1 dosis harian ini dengan pedoman pengobatan pasien TB yang ada di dalam Permenkes No. 67 Tahun 2016.

Gambar OAT Kategori I Dosis Harian

I. Penyiapan Paket OAT Kategori I Dosis Harian untuk Masing-Masing Pasien Setelah pengisian kartu pengobatan selesai, penyiapan Paket OAT Kategori 1 dilakukan sebagai berikut: 1. Ambil satu tempat sebagai tempat untuk satu Paket OAT untuk 1 orang pasien. Tempat dapat berupa bungkusan plastik atau wadah lainnya yang dapat menjadi wadah penyimpanan. 2. Bukalah kotak OAT pertama dan kedua untuk memastikan bahwa OAT dalam keadaan baik (tidak berubah warna, menggelembung atau pecah wadah maupun tabletnya). 3. Tulis keterangan mengenai identitas pasien yang ditempelkan atau deletakan pada bagian depan wadah yang sudah disiapkan. Data yang diisi yaitu: Nama UPK, Nomor Register Pasien TB, Nama Pasien TB, Umur Pasien, Jenis Kelamin Pasien, Berat Badan Pasien dan Nama PMO. 4. Hitung jumlah obat yang diperlukan pasien dengan pedoman pengobatan TB. 5. Pastikan identitas yang ditulis telah diletakan pada paket yang benar. 6. Pastikan perhitungan jumlah OAT yang diperlukan 1 pasien sudah benar. 7. Sesuaikan jumlah blister dan tablet yang ada dalam kemasan paket OAT dengan berat badan pasien yang akan diobati sesuai dengan tabel dibawah ini: Panduan Penyiapan Paket Perorangan OAT KDT Kategori 1 Dosis Harian Tahap Intesif/Awal Tahap Lanjutan 4 KDT 2 KDT Jumlah (R=150 mg, H=75 Jenis Berat (R=150 mg, H=75 tablet mg, Z=400 mg, Kategori Tipe Paisen TB Badan mg) per E=275 mg) OAT (Kg) Setiap hari selama hari Setiap hari selama 4 bulan 2 bulan (112 dosis harian) (56 dosis harian) Pasien TB Dewasa (≥15 Tahun) √ Pasien TB paru 30 -37 112 tablet (4 blister) 224 tablet (8 blister) 2 terkonfirmasi 38 - 54 168 tablet (6 blister) 336 tablet (12 blister) 3 Kategori bakteriologis 55 - 70 224 tablet (8 blister) 448 tablet (16 blister) 4 1 Dosis √ Pasien TB paru Harian terdiagnosis klinis ≥ 71 5 280 tablet (10 blister) 560 tablet (28 blister) √ Pasien TB Ekstra Paru

8. Untuk memotong blister OAT pada saat menyesuaikan paket OAT milik pasien maupun pada saat menyerahkan OAT setiap kali pasien datang lakukan sebagai berikut: a. Untuk RHZE, patahkan/gunting blister tepat apda baris membujur blister yang menghadap ke depan seperti gambar dibawah ini, dengan cara ini blister akan tetap utuh. b. Untuk RH, patahkan/guntinglah blister pada batas kolom melintang blister yang menghadap ke depan, seperti gambar dibawah ini. 9. Simpan kelebihan OAT di kotak persediaan cadangan. Kotak persediaan cadangan dapat berupa kotak pertama/kedua katogori I dosis harian dengan memberikan keterangan pada kotak “KOTAK PERSEDIAAN CADANGAN KATEGORI I DOSIS HARIAN” pada kotak tersebut. Tulisan ditulis dengan tinta yang tidak dapat dihapus dan terlihat dengan jelas. Bila diperlukan tambahan blister atau tablet OAT untuk pasien dengan berat badan lebih dari normal dapat diambil dari kotak ini dan mulai dengan pecahan terkecil yang tersdia. 10. Didalam paket OAT milik pasien maupun kotak Persediaan Cadangan letakkan blister secara rapi dan saling mengunci sehingga mencegah dari kerusakan blister OAT. 11. Bila pasien putus minum obat karena berbagai hal seperti Drop out atau meninggal maka sisa OAT milik pasien yang batas kadaluarsanya masih memenuhi syarat, dapat dimasukan ke dalam Kotak Persediaan Cadangan sesuai dengan tahapan pengobatannya sehingga dapat digunakan untuk menyesuaikan paket OAT pasien lain. 12. Bila kotak Persediaan Cadangan yang digunakan adalah kotak obat pertama/kedua dan sudah kosong karena OAT sudah digunakan semua, ambil satu paket OAT utuh untuk dijadikan Kotak Persediaan Cadangan dan buang kota persediaan yang lama. II. Penyerahan OAT Tahap Intensif/Awal 1. Ambil paket OAT yang sudah disiapkan sesuai petunjuk point I. 2. Pastikan kembali bahwa nama dan identitas pasien yang tertera pada paket OAT sudah sesuai dengan pasien yang akan menerima OAT. 3. Siapkan kemasan mingguan dan etiket: Tanggal Nama Pasien Alamat Paisen Petunjuk Penggunaan Tgl kembali

: : : : :

4. Kemasan harus dapat menampung OAT untuk penggunaan selama 1 minggu. Untuk pasien yang kesulitan datang ke layanan setiap minggu

5.

6.

7. 8.

9.

karena berbagai pertimbangan seperti jarak rumah yang jauh dari layanan atau sulitnya transportasi ke layanan dapat dikonsultasikan ke atasan untuk memberikan OAT lebih dari 1 minggu. Tuliskan nama, alamat, petunjuk pemaikaian, tanggal pemberian obat pada etiket dan catatan kapan pasien harus kembali, bila tidak tersedia etiket maka tuliskan penandaan pada kemasan dengan menggunakan spidol yang tulisanya tidak dapat dihapus. Buka kemasan paket OAT dosis harian dari paket yang sudah disiapkan dan keluarkan kotak tahap Intensif/Awal yang berisi RHZE (blister berwarna cokelat). Ambil sejumlah OAT sesuai kebutuhan pasien sampai 1 minggu atau sampaikedatangan berikutnya, yaitu sesuai jumlah tablet yang harus ditelan setiap dosis berdasarkan berat badan seperti yang terdapat pada tabel Panduan Penyiapan Paket Perorangan OAT KDT Kategori 1 Dosis Harian. Masukan OAT ke dalam kemasan mingguan dan sertakan etiket yang sudah ditulis dan lengkap atau kemasan mingguan yang sudah diberi penandaan. Tuliskan jumlah obat yang diserahkan ke pasien dengan memberi tanda pada kolom penyerahan obat di Form TB 01 sesuai petunjuk. Tambahkan catatan mengenai paduan OAT dosis harian, jumlah dosis dan jumlah tablet yang ditelan pasiensetiap tahapan baik tahap intensif/awal maupun tahap lanjutan. Jelaskan kepada pasien dan pastikan bahwa informasi berikut ini dipahami: a. Pengobatan Intensif/awal akan dilaksanakan selama 2 bulan. b. Jumlah tablet yang harus ditelan setiap dosis hariannya. c. Cara minum obat (ditelan, diminum dengan air banyak, dll) d. Jadwal minum obat, misalnya OAT diminum setiap hari pada pagi hari sebelum makan. e. Untuk memastikan pasien memahami cara meminum obat yang benar , minta pasien mempraktekan menelan obat di depan petugas. f. Apa yang terjadi apabila obat tidak diminum secara teratur. g. Efek samping yang mungkin akan terjadi (mual, diare, air seni berubah warna). h. Segera menghubungi petugas layanan atau dokter bila mengalami efek samping berat seperti demam , nyeri sendi, nyeri tenggorokam, bercak di kulit, gangguan penglihatan, vertigo, gatal, muntah, kejang di usus, diare, kurang nafsu makan dan lain-lain. i. Simpan OAT ditempat yang mudah dilihat misalnya di dekat meja makan atau tempat tidur dan agar OAT tidak rusak maka jangan simpan OAT di tempat lembab, panas atau terkena sinar matahari langsung seperti dapur, kamar mandi atau jendela yangterkena sinar matahari langsung serta jauhkan Oat dari jangkauan anak-anak. j. Jelaskan mengenai tanda-tanda OAT yang rusak (kaplet berubah warna, lembab, pecah, lapisan aluminium penutup tablet bocor).

k. Kumpulkan blister OAT yang sudah ditelan untuk dibawa ke UPK pada

saat mengambil kembali OAT. 10. Serahkan OAT kepada pasien dengan ramah, jelaskan dan pasitikan kapan harus kembali untuk menerima obat yang kan diminum selanjutnya serta membawa blister kosong dan jangan lupa mendoakan pasien agar cepat sembuh. III. Penyerahan OAT Tahap Lanjutan 1. Ambil paket OAT yang sudah disiapkan sebelumnya pada petunjuk pada tahap I) dari lemari penyimpanan. 2. Pastikan kembali bahwa nama dan identitas pasien yang tertera pada paket OAT sudah sesuai dengan pasien yang akan menerima OAT. 3. Siapkan kemasan dan etiket. 4. Kemasan harus dapat menampung OAT untuk penggunaan selama 1 minggu. Untuk pasien yang kesulitan datang ke layanan setiap minggu karena berbagai pertimbangan seperti jarak rumah yang jauh dari layanan atau sulitnya transportasi ke layanan dapat dikonsultasikan ke atasan untuk memberikan OAT lebih dari 1 minggu. Tuliskan nama, alamat, petunjuk pemaikaian, tanggal pemberian obat pada etiket dan catatan kapan pasien harus kembali, bila tidak tersedia etiket maka tuliskan penandaan pada kemasan dengan menggunakan spidol yang tulisanya tidak dapat dihapus. 5. Buka kemasan paket OAT dosis harian dari paket yangsudah disiapkan dan keluarkan kotak tahap lanjutan RH (blister berwarna kuning). 6. Ambil sejumlah OAT sesuai kebutuhan pasien sampai 1 minggu atau sampaikedatangan berikutnya, yaitu sesuai jumlah tablet yang harus ditelan setiap dosis berdasarkan berat badan seperti yang terdapat pada tabel Panduan Penyiapan Paket Perorangan OAT KDT Kategori 1 Dosis Harian. 7. Masukan OAT ke dalam kemasan mingguan dan sertakan etiket yang sudah ditulis dan lengkap atau kemasan mingguan yang sudah diberi penandaan. 8. Tuliskan jumlah obat yang diserahkan ke pasien dengan memberi tanda pada kolom penyerahan obat di Form TB 01 sesuai petunjuk. 9. Jelaskan kepada pasien dan pastikan bahwa informasi berikut ini dipahami: a. Pengobatan lanjutan akan dilaksanakan selama 4 bulan. b. Jumlah tablet yang harus ditelan setiap dosis hariannya. c. Cara minum obat (ditelan, diminum dengan air banyak, dll) d. Jadwal minum obat, misalnya OAT diminum setiap hari pada pagi hari sebelum makan. e. Informasi lain seperti pada pengobatan tahap intensif/awal. 10. Bila pasien sudha menyelesaikan masa pengobatannya, maka informasikan ke atasan dan keluarkan paket OAT pasien yang bersangkutan dari lemari penyimpanan.

IV.Pengawasan Menelan Obat Untuk menjamin keteraturan pengobatan TB maka sebaiknya setiap dosis yang ditelan oleh pasien TB diawasi oleh seorang Pengawas Menelan Obat. Pengawas Menelan Obat sebaiknya adalah pertugas kesehatan, namun bila tidak memungkinkan, PMO dapat berasal dari kader kesehata, tokoh masyarakat atau anggota keluarga pasien. Perlu diperhatikan bahwa tugas PMO bukanlah untuk menggantikan kewajiban penderita untuk mengambil obat dari layanan.

More Documents from "nanngharimukti"