Draft Awal Bab 2 Gianyar.docx

  • Uploaded by: SitiNurhamdi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Draft Awal Bab 2 Gianyar.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 7,274
  • Pages: 41
SAMPUL DALAM

DHARMA RAKSATA RAKSITA

ii

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN GIANYAR 2.1

Gambaran Umum Kabupaten Gianyar

2.1.1 Letak Wilayah Kabupaten Gianyar merupakan salah satu Kabupaten dariSembilan Kabupaten/Kota yang terdapat di Provinsi Bali. Kabupaten Gianyar terletak diantara 8o18’48”-8o29’40” LS dan 115o13’29”-115o22’23” BT. Secara administrasi batas-batas wilayah Kabupaten Gianyar dengan wilayah sekitarnya adalah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara

: Kabupaten Bangli

2. Sebelah Barat

: Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Bangli

3. Sebelas Selatan

: Selat Badung dan Samudra Indonesia

4. Sebelah Timur

: Kabupaten Badung dan Kota Denpasar

Adapun letak geografi dan luas wilayah per Kecamatan di Kabupaten Gianyar sebagai berikut: Tabel 2.1. Letak Geografi dan Luas wilayah Kecamatan di Kabupaten Gianyar No

Kecamatan

1. Sukawati 2. Blabatuh 3. Gianyar 4. Tampak Siring 5. Ubud 6. Tegallalang 7. Payangan Kabupaten Gianyar

Letak Geografi Lintang selatan 80 30’ 59” – 80 38’ 58” 80 31’ 09” – 80 35’ 58” 80 26’ 23” – 80 35’ 01” 80 22’ 09” – 80 31’ 28” 80 27’ 17” – 80 34’ 43” 80 19’ 40” – 80 29’ 38” 80 18’ 48” – 80 29’ 40” 80 18’ 48” – 80 29’ 40”

Bujur Timur 1150 1150 1150 1150 1150 1150 1150 1150

Sumber ; Gianyar Dalam Angka, BPS. Th 2009

3

14’ 16’ 18’ 16’ 13’ 15’ 13’ 13’

12,7” – 1150 19’ 3,97” 59,7” – 1150 21’ 21,7” 57,9” – 1150 22’ 23,7” 40,7” – 1150 22’ 23,7” 45,7” – 1150 16’ 51,7” 18,8” – 1150 19’ 49,8” 29,0” – 1150 17’ 36,7” 29” – 1150 22’ 23”

Luas wilayah (Ha) 55,02 39,7 50,59 42,63 42,38 61,8 75,88 368

% Dari Luas Kab 14,95 10,79 13,75 11,58 11,52 16,79 20,62 100

Gambar 2.1 Peta Administratif Kabupaten Gianyar

2.1.2 Luas Wilayah Secara administratif Kabupaten Gianyar memiliki luas wilayah sebesar 365 Km2 atau sekitar 6,53 % dari luas wilayah Propinsi Bali yang seluas 3254 Km2. Jarak terjauh dari Utara ke Selatan mencapai ± 9 Km, sedangkan dari barat ke timur mencapai ± 7 Km. secara administratif Kabupaten Gianyar terdiri dari 7 kecamatan yang terbagi lagi menjadi 6 kelurahan dan 64 desa. Bila dilihat dari luas wilayah per kecamatan, kecamatan Payangan memiliki luas terbesar mencapai 75,88 km2 atau 20,62% dari luas kabupaten, diikuti oleh kecamatan Tegallalang 61,80 Km2 (16,79%), Kecamatan Sukawati 55,02 Km2 (14,95%), Kecamatan 4

Gianyar 50,59 Km2 (13,75%), Kecamatan Tampaksiring 42,63 Km2 (11,58%), dan Kecamatan ubud 42,38 Km2 (11,52%), sedangkan yang paling kecil adalah Kecamatan Blahbatuh 39,70 Km2 (10,79%). Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga Dan Kepadatan Penduduk menurut Per Kecamatan Kabupaten Gianyar Luas Jml Wilayah desa/Ke (Km2) lurahan 1. Sukawati 55,02 12 2. Blabatuh 39,70 9 3. Gianyar 50,59 17 4. Tampak Siring 42,63 8 5. Ubud 42,38 8 6. Tegallalang 61,80 7 7. Payangan 75,88 9 Kabupaten Gianyar 368,00 70 Sumber ; Gianyar Dalam Angka, BPS. Th 2009 No

Kecamatan

Jml penduduk 79.983 54.478 73.879 45.765 62.390 42.401 35.859 394.755

Jml Rmh Tangga 17.962 12.205 17.544 9.628 14.658 9.363 8.358 89.718

Ratarata Jiwa 100,77 101,38 99,48 101,48 98,43 95,57 99.84 99,67

Kepadatan Pendduk 1.454 1.372 1.460 1.074 1.472 688 473 1.073

2.1.3 Kodisi Geohidrologis Air tanah bebas (Hidrogeology) adalah air yang tersimpan dalam suatu lapisan pembawa air tanpa lapisan kedap air di bagian atasnya. Kondisi air tanah bebas sangat dipengaruhi oleh besarnya intensitas curah hujan setempat dan penggunaan lahan di sekitarnya.

Hasil

penelitian

hidrogeologi

yang

dilakukan

menunjukkan kondisi air tanah dan produktivitas akuifer (lapisan pembawa air) yang terdapat di Kabupaten Gianyar adalah akuifer dengan aliran melalui celah dan ruang antar butir yang terdiri dari : 

Akuifer produktivitas tinggi dan penyebarannya luas (Akuifer dengan keterusan dan kedalaman muka air sangat beragam, debit air umumnya lebih besar 5 lt/dt).



Akuifer produktivitas sedang dan penyebaran luas Akuifer dengan keterusan dan kedalaman muka air sangat beragam, debit air umumnya lebih kecil 5 lt/dt).



Setempat akuifer produktif (Akuifer dengan keterusan sangat beragam, umumnya air tanah tidak dimanfaatkan karena

5

dalamnya muka air tanah, setempat muka air tanah dapat diturap. Sedangkan berdasarkan peta tinjauan Hidrogeologi Kabupaten Gianyar (MM Purbo Hadiwijoyo, 1972 dalam Inventarisasi Geologi Teknik, 2003), menujukkan bahwa kandungan air tanah di Kabupaten Gianyar dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu: 

Kandungan air tanah besar dengan debit 10 lt/dt terdapat di bagian selatan,



Kandungan air tanah sedang dengan debit 5 lt/dt terdapat dibagian tengah,



Kandungan air tanah rendah dengan debit kurang dari 1 lt/dt terdapat dibagian utara daerah dataran tinggi.

2.1.4 Kondisi Topografis Kondisi Topografis Kabupaten Gianyar terbagi menjadi dua wilayah, dengan karakteristik yang berbeda, bagian utara merupakan wilyah bergelombang, sedangkan wilayah selatan merupakan dataran rendah dan dataran pantai. Luas kemiringan lahan di Kabupaten Gianyar dapat dikelompokkan sebagai berikut : 

Datar (0 -2%) seluas 15.377 Ha



Bergelombang (2 – 15%) seluas 10.426 Ha



Curam (15 – 40%) seluas 5.754,50 Ha



Sangat Curam (diatas 40%) seluas 5.242,50 Ha

Sedangkan ditinjau dari tingkat kemiringan tanah di Kabupaten Gianyar, maka dapat dikelompokan menurut dalam tabel berikut ini : 6

Kecamatan seperti

Tabel 2.2. Kemiringan Tanah Per Kecamatan di Kabupaten Gianyar

No. 1. 2. 3. 4.

Kecamatan

Sukawati Blabatuh Gianyar Tampak Siring 5. Ubud 6. Tegallalang 7. Payangan Kabupaten Gianyar

Datar (0 – 2%)

Luas Kemiringan (Ha) Bergelombang Curam (2 – 15%) (15 – 40%)

4.739,00 3.632,50 2.316,50 1.825,50

465,50 125,00 1.973,00 1.225,00

297,50 212,50 279,50 737,50

490,00 475,00

2.736,00 127,50 15.377,00

1.102,00 2.422,50 3.113,00 10.426,00

400,00 2.017,50 1.810,00 5.754,50

142,50 1.612,50 2.665,00 5.242,50

Sumber ; Profil Daerah Kabupaten Gianyar, Bappeda Thn 2007.

7

Sangat Curam (diatas 40%)

Gambar 2.2 Peta Topografi Kabupaten Gianyar

2.1.5 Data Klimatologi Wilayah Gianyar sebagaimana halnya wilayah Bali secara umum beriklim laut tropis, yang dipengaruhi oleh angin musim. Sebagai daerah tropis, di Gianyar terdapat musim kemarua pada sekitar bulan April – September dan musim hujan sekitar bulan November – Pebruari yang diselingi oleh musim pancaroba. Rata-rata curah hujan per tahun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir adalah 1.458 mm. Curah hujan yang relative tinggi terjadi pada bulan Januari, Pebruari, Maret, November dan Desember. Wilayah Kecamatan Payangan adalah yang terbanyak curah hujannya. Suhu udara rata-rata di Kabupaten Gianyar mencapai 270C, dengan suhu minimum rata-rata 240C dan suhu maksimum rata-rata 300 C. Kelembaban udara rata-rata 75,50% berkisar 74% hingga 77%. 8

Sedangkan perkembangan keadaan iklim di Gianyar, dalam kurun waktu lima tahun, menunjukkan rata-rata suhu udara berkisar antara 27,000 C - 28,330 C dengan kelembaban udara yang mengalami penurunan dari 77,15% menjadi 75,50%. Perkembangan curah hujan dan hari hujan dalam lima tahun terakhir (2003-2007) di Kabupaten Gianyar maupun masingmasing kecamatan sebagaimana digambarkan dalam Tabel 2.3, Tabel 2.4. Tabel 2.3. Perkembangan Curah Hujan Per Kecamatan di Kabupaten Gianyar Tahun 2003 – 2007

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Kecamatan Sukawati Blabatuh Gianyar Tampak Siring Ubud Tegallalang Payangan

2003 1.601 1.451 2.016 2.149 2.146 3.118 2.437

Curah Hujan per Tahun (mm) 2004 2005 2006 1.624 1.624 1.466 1.546 1.546 1.301 1.593 1.593 1.286 2.180,5 2.216 1.784 1.882 1.882 1.666 2.350,5 2.361 1.289 2.426 2.452 2.900

2007 885 657 1.101 1.598 1.372 1.558,5 1.854

Sumber ; Profil Daerah Kabupaten Gianyar, Bappeda Thn 2007.

Tabel 2.4.

Perkembangan Hari Hujan Per Kecamatan di Kabupaten Gianyar Tahun 2003 – 2007 Curah Hujan per Tahun (hr/th) No. Kecamatan 2003 2004 2005 2006 1. Sukawati 78 92 92 115 2. Blabatuh 96 103 103 128 3. Gianyar 155 117 117 114 4. Tampak Siring 79 79 79 90 5. Ubud 81 57 57 81 6. Tegallalang 127 91 91 117 7. Payangan 50 51 55 154 Sumber ; Profil Daerah Kabupaten Gianyar, Bappeda Thn 2007.

9

2007 66 43 49 75 107 70 44

2.2

Administrasi Secara Adimistratif Kabupaten Gianyar terdiri dari 7 Kecamatan,

yang meliputi 64 wilayah desa, 6 wilayah kelurahan, 271 desa pakraman, dan 503 banjar dinas/dusun. Adapun batas-batas Administratif wilayah Kabupaten Gianyar sebagai berikut : Sebelah Utara

: Kabupaten Bangli

Sebelah Timur

: Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Bangli

Sebelah Selatan

: Selat Badung dan Samudera Indonesia

Sebelah Barat

: Kabupaten Badung dan Kota Denpasar

Ketujuh kecamatan yang ada di Kabupaten Gianyar adalah : 1. Kecamatan Sukawati dengan luas wilayah

: 55,02 Km2 atau

14,95% 2. Kecamatan Blahbatuh dengan luas wilayah

: 39,70 Km2 atau

10,79% 3. Kecamatan Gianyar dengan luas wilayah

: 50,59 Km2 atau

13,75% 4. Kecamatan Tampak Siring dengan luas wilayah

: 42,63 Km2 atau

11,58% 5. Kecamatan Ubud dengan luas wilayah

: 42,38 Km2 atau

11,52% 6. Kecamatan Tegallalang dengan luas wilayah

: 61,80 Km2 atau

16,79% 7. Kecamatan Payangan dengan luas wilayah

: 75,88 Km2 atau

20,62%. Adapun

sebaran

desa/kelurahan

Kabupaten Gianyar sebagai berikut : 10

di

masing-masing

kecamatan

di

1. Kecamatan Sukawati jumlah desa

: 12

2. Kecamatan Blahbatuh jumlah desa

:9

3. Kecamatan Gianyar jumlah desa

: 17

4. Kecamatan Tampak Siring jumlah desa

:8

5. Kecamatan Ubud jumlah desa

:8

6. Kecamatan Tegallalang jumlah desa

:7

7. Kecamatan Payangan jumlah desa

:9

Tabel 2.5 Jumlah kelurahan, Desa di Kabupaten Gianyar Tahun 2010 NO 1

Kecamatan GIANYAR

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 2

Jumlah UBUD 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

3

Jumlah SUKAWATI

Jumlah TAMPAKSIRING

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 1. 2.

Desa/Kelurahan Desa Kelurahan 1. Bitera 2. Gianyar 3. Beng 4. Abianbase 5. Samplangan Siangan Suwat Sumita Petak Kaja Petak Bakbakan Lebih Serongga Temesi Sidan Tulikup Tegaltugu 12 5 1. Ubud Singakerta Sayan Kedewatan Lodtunduh Mas Peliatan Petulu 7 1 Batubulan Batubulan Kangin Celuk Kemenuh Guwang Ketewel Batuan Singapadu Sukawati Singapadu Tengah Singapadu Kaler Batuan Kaler 12 Pejeng Kawan Pejeng

11

Banjar/Lingkungan 7 8 6 4 5 11 4 6 4 6 9 4 4 4 7 7 3 99 13 14 8 6 11 12 10 6 80 16 9 3 10 7 15 17 3 13 5 5 5 108 6 6

Rumah tangga

NO

Kecamatan 3. 4. 5. 6. 7. 8. Jumlah BLAHBATUH

4 Jumlah TEGALLALANG

Jumlah PAYANGAN

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Jumlah TOTAL

Desa/Kelurahan Pejeng Kaja Tampaksiring Sanding Manukaya Pejeng Kelod Pejeng Kangin 8 Buruan Bedulu Pering Saba Blege Bona Medahan Keramas Blahbatuh 9 Keliki Kendran Pupuan Taro Kedisan Tegallalang Sebatu 7 Puhu Buahan Kaja Buahan Bukian Kerta Klusa Bresela Melinggih Kelod Melinggih 9 64

6

Banjar/Lingkungan 10 13 7 13 7 8 70 6 11 7 8 6 6 4 6 12 66 7 10 7 13 7 11 9 64 7 8 5 11 8 6 3 6 5 59 546

Rumah tangga

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar Tahun 2010

2.3

Kependudukan

2.3.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Berdasarkan data statsistik tahun 2008 jumlah penduduk di Gianyar sebanyak 394.755 jiwa yang terdiri dari 197.049 jiwa penduduk laki-laki dan 197.706 jiwa penduduk perempuan. Sex Ratio penduduk Gianyar yaitu 99,67, dengan kepadatan mencapai 1,073. Jumlah penduduk di Kabupaten Gianyar pada tahun 2008, sex ratio dan kepadatan dituangkan dalam tabel 2.5, sedangkan proyeksi Jumlah Penduduk hingga akhir periode SSK (5 tahun terakhir) disajikan dalam tabel 2.6. Tabel 2.5. Jumlah Penduduk, Sex Ratio, Kepadatan

12

No

Kecamatan

Laki-laki 40.145 27.426 36.844 23.051 30.948 20.720 17.915 197.049

1. Sukawati 2. Blabatuh 3. Gianyar 4. Tampak Siring 5. Ubud 6. Tegallalang 7. Payangan Kabupaten Gianyar

Penduduk Perempuan 39.838 27.052 37.035 22.714 31.442 21.681 17.944 197.706

Jumlah 79.983 54.478 73.879 45.765 62.390 42.401 35.859 394.755

Jml Rumah Tangga 17.962 12.205 17.544 9.628 14.658 9.363 8.358 89.718

Sex Ratio 100,77 101,38 99,48 101,48 98,43 95,57 99.84 99,67

Kepadatan 1.454 1.372 1.460 1.074 1.472 688 473 1.073

Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2009

Tabel 2.6. Proyeksi Jumlah Penduduk hingga akhir periode SSK (5tahun terakhir) No

Kecamatan

Th 2010

Th 2011

Th 2012

Th 2013

Th 2014

Th 2015

1.

Sukawati

83.131

84.387

85.662

86.956

88.270

89.603

2.

Blabatuh

56.357

57.156

57.965

58.787

59.619

60.464

3.

Gianyar

74.680

75.090

75.501

75.915

76.331

76.750

4.

Tampak Siring

48.111

49.085

50.078

51.092

52.125

53.180

5.

Ubud

64.464

65.390

66.330

67.283

68.249

69.230

6.

Tegallalang

41.620

41.867

42.116

42.366

42.617

42.870

7.

Payangan

36.349

36.542

36.737

36.933

37.130

37.327

Kabupaten Gianyar

404.713

409.517

414.389

419.330

424.342 429.425

Sumber : RTRW Kabupaten Gianyar, Bappeda

2.4

Pendidikan

2.4.1 Sarana dan Prasarana Pendidikan Kualitas SDM yang baik tercermin dari tingkat pendidikan masyarakat. Dalam

era

otonomi

daerah,

masing-masing

daerah

dituntut

untuk

memberdayakan masyarakatnya dalam kegiatan pembangunan. Sehingga kebutuhan akan penyelenggaraan pendidikan (pra dasar, dasar dan menengah) yang bermutu dan terjangkau pun meningkat seiring dengan meningkatnya kegiatan pembangunan. Dalam upaya meningkatkan kecerdasan masyarakat, pendidikan menjadi kata kuncinya. Untuk itu perlu terus partisipasi dari seluruh kalangan masyarakat agar pendidikan masyarakat menjadi lebih berkualitas.

13

Tabel 2.7, tabel 2.8. memberikan gambaran yang jelas mengenai jumlah sekolah, murid, guru dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sampai dengan tahun 2008. Tabel 2.7. Data Fasilitasi Pendidikan yang tersedia SD/MI SMP/MTs SMA/MA Kecamatan TK

No 1. Sukawati 2. Blabatuh 3. Gianyar 4. Tampak Siring 5. Ubud 6. Tegallalang 7. Payangan Kabupaten Gianyar

28 12 22 8 16 10 10 106

58 39 55 30 44 30 33 289

8 3 10 7 8 5 4 45

3 2 5 3 3 1 1 18

Jumlah Guru

Murid

SMK 6 2 6 2 5 1 1 23

Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2009

Tabel 2.8. Data Tingkat Pendidikan No 1. 2. 3. 4. 5.

Jenis sekolah

Sekolah 106 289 45 18 23

TK SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK

404 2.973 1.644 746 863

7.298 47.546 20.220 8.933 7.425

2.4.2 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Penduduk Kabupaten Gianyar yang masih menamatkan pendidikan mencapai 53.456 jiwa konsentrasi terbanyak berada di kecamatan Gianyar barat dengan prosentase mencapai 31.3%, Kedua adalah Kecamatan Gianyar Utara dengan prosentase 29,2%, di posisi ketiga kecamatan Gianyar timur 27,7% dan terakhir Kecamatan Gianyar Selatan 11,8%. Tingkat pendidikan yang ditamatkan yang terbesar adalah SD/MI sebanyak 25.045 jiwa, diurutkan kedua SMP/MTS sebesar 12.642 jiwa ketiga adalah SMU/MA/SMK sebesar 9861 jiwa dan terakhir TK/RA/BA sebesar 5.908 jiwa. Tabel 2.11

14

Tingkat Pendidikan Penduduk Kabupaten Gianyar Umur 10 tahun Keatas dalam Persen Tahun 2008-2010 Tahun 2008

No

Tingkat Pendidikan

1

Tidak/belum Pernah Sekolah

2

Tidak/belum tamat SD

3

SD/MI

4

SLTP/MTS

5

SLTA/MA

6

SMK

7

Ak/Diploma

8

Universitas

L

Tahun 2009

P

L

P

Tahun 2010 L

P

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar Tahun 2010

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Tabel 2.12 Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kabupaten Gianyar Tahun 2010 (Jiwa) TK/RA/ SMP/ SMU/SMK Kecamatan SD/MI BA MTS /MA Sukawati Blabatuh Gianyar Tampak Siring Ubud Tegallalang Payangan Jumlah 7.298 47.546 20.200 16.358

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar Tahun 2010

2.5

Kesehatan Pada

hakekatnya

pembangunan

kesehatan

ditujukan

untuk

mewujudkan masyarakat sehat di daerah,oleh karenanya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat merupakan prioritas pembangunan di bidang kesehatan. Perbaikan derajat kesehatan masyarakat tersebut sangat relevan bila dibarengi pula dengan ketersediaan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit umum (RSU) dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Untuk di Kabupaten Gianyar, jumlah RSU milik pemerintah masih tetap satu unit, dengan tipe B sebagai salah satu rumah sakit rujukan untuk wilayah Bali Timur. Selain RSU, juga terdapat Puskesmas, 15

yang merupakan prasarana kesehatan masyarakat yang tak kalah pentingnya di Gianyar disamping keberadaan klinik swasta yang juga memberikan andil membantu pemerintah dalam pelayanan kesehatan. Ke depan hal yang perlu mendapat perhatian di bidang kesehatan adalah menyangkut masalah pemeliharaan dari sarana prasarana di bidang kesehatan baik kuantitas dan kualitas, serta peningkatan kualitas pelayanan dan keterampilan tenaga medis dan paramedis.

Tabel 2.13 Cakupan Sarana Sanitasi Dasar di Kabupaten Gianyar Tahun 2005-2010 No 1 2 3 4

Indikator Cakupan Air Bersih Jamban Keluarga SPAL Rumah Sehat

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar 2010

Berkaitan dengan penyakit yang di jumpai di Kabupaten Gianyar pada tahun 2010 infeksi akut pada saluran pernafasan bagian atas dan penyakit kulit infeksi. Sedangkan pada bayi kasus terbanyak adalah penyakit diare mencapai 4.149 penderita, jumlah penyakit diare ini meningkat dari pada tahun 2007 sekitar 3.665 penderita. Pada penyakit menular ditemukan 24 kasus DB. Tabel 2.14 Fluktuasi Indikator Derajat Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun 2008 No 1.

Indikator

Nominal 2009

Angka Kematian Bayi (AKB)

2

Angka Kematian Ibu

Nominal 2010

44(6,80/1000 KH)

52(8,52/1000 KH)

7(108,17/100.000

6(95,22/100.000

KH)

KH)

Melahirkan (AKI)

Target 40/1000 KH 150/100.000 KH

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar 2010

2.5.1 Sarana Kesehatan Sarana kesehatan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan sebagai pelayanan untuk perumahan dan pemukiman. Prasarana dan sarana yang mengalami peningkatan jumlah sampai dengan tahun 2006 16

hanya puskesmas dan puskesmas pembantu. Puskesmas bertambah dari 79 unit pada tahun 2003 menjadi 84 unit. Puskesmas Pembantu bertambah dari sejumlah 53 unit menjadi 58 unit. Pada Tabel berikut ini disajikan data tentang fasilitas kesehatan di Kabupaten Gianyar. Tabel 2.9. Data Fasilitas Kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit, Rumah Bersalin,dan Poliklinik). No.

Fasilitas Kesehatan

Jumlah

1.

Puskesmas a) Induk b) Pembantu c) Keliling 2. Rumah Sakit Umum Daerah 3. Klinik Swasta 4. Apotik 5. Toko Obat Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar

13 58 13 1 17 36 15

Tabel 2.10. Data Puskesmas dan Puskesmas Pembantu per Kecamatan No

Kecamatan

Puskesmas

1. Sukawati 2. Blabatuh 3. Gianyar 4. Tampak Siring 5. Ubud 6. Tegallalang 7. Payangan Kabupaten Gianyar

2 2 2 2 2 2 1 13

Puskesmas Pembantu 12 7 15 8 7 7 9 65

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar

Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Gianyar telah memadai tersebar hampir di semua kecamatan seperti sarana bersalin, puskesmas, puskemas pembantu, puskemas keliling, posyandu, BPU (Balai pengobatan Umum) dan apotek. Sedangkan sarana RS (Rumah Sakit) sudah menjangkau pada masyarakat Kabupaten Gianyar, serta sarana RS bersalin dan Laboratorium Klinik telah memadai dalam pelayanan masyarakat Kabupaten Gianyar dan sekitarnya. 2.5.2 Tenaga Kesehatan Selain prasaran kesehatan dimaksud, guna mendukung kinerja bidang kesehatan, penyediaan sumberdaya manusia baik medis maupun paramedis amatlah penting. Penyediaan tenaga medis dan paramedis di 17

Puskesmas dan Dinas Kesehatan dalam tahun 2007 sebanyak 577 orang. Untuk tenaga medis dan paramedis di RSUD sebanyak 362 orang. Tabel 2.16 Upaya Kesehatan bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Kabupaten Gianyar Tahun 2010 NO 1 1

2

Kecamatan 2 GIANYAR

Desa/Kelurahan 3 1. Bitera 2. Gianyar 3. Beng 4. Abianbase 5. Samplangan 6. Siangan 7. Suwat 8. Sumita 9. Petak Kaja 10. Petak 11. Bakbakan 12. Lebih 13. Serongga 14. Temesi 15. Sidan 16. Tulikup 17. Tegaltugu

UBUD 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Singakerta Sayan Kedewatan Lodtunduh Mas Peliatan Petulu

Desa siaga 4

Posyandu 5 7 8 6 4 5 11 4 6 4 6 9 4 4 4 7 7 3 13 14 8 6 11 12 10 6

3

SUKAWATI

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Batubulan Batubulan Kangin Celuk Kemenuh Guwang Ketewel Batuan Singapadu Sukawati Singapadu Tengah Singapadu Kaler Batuan Kaler

4

TAMPAKSIRING

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Pejeng Kawan Pejeng Pejeng Kaja Tampaksiring Sanding Manukaya Pejeng Kelod Pejeng Kangin

5

BLAHBATUH

1. 2. 3. 4.

Buruan Bedulu Pering Saba

18

16 9 3 10 7 15 17 3

NO

Kecamatan 5. 6. 7. 8. 9.

Desa/Kelurahan Blege Bona Medahan Keramas Blahbatuh

6

TEGALLALANG

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Keliki Kendran Pupuan Taro Kedisan Tegallalang Sebatu

7

PAYANGAN

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Puhu Buahan Kaja Buahan Bukian Kerta Klusa Bresela Melinggih Kelod Melinggih

TOTAL

Desa siaga

Posyandu

64

Sumber : PROMKES Profil Dinkes Tahun 2010

2.6

Sosial Masyarakat

2.6.1 Kesejahteraan sosial Dari sekian masa pembangunan yang telah dilalui, bagi banyak daerah, kemiskinan tetap menjadi fenomena sosial yang sulit untuk diatasi. Kabupaten Gianyar merupakan salah satu kabupaten yang memiliki tantangan penduduk miskin cukup berat. Sebagaimana dijelaskan berikut ini; jumlah penduduk miskin meningkat dari tahun ke tahun. Dari 25.824 orang pada tahun 2000 meningkat menjadi 32.704 orang pada tahun 2004, dan terus meningkat menjadi 45.311 orang tahun 2005 dan 53.403 pada tahun 2006. Demikian juga jika dihitung berdasarkan keluarga miskin., meningkat dari 3.047 KK pada tahun 2000 menjadi 5.656 KK pada tahun 2003, 6.473 KK pada tahun 2005 dan membengkak menjadi 7.629 KK pada tahun 2006. Berikut ini dituangkan data tentang jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) hasil PSE tahun 2005 dan PPLS tahun 2008 di Kabupaten Gianyar.

19

Tabel 2.12. Jumlah Rumah Tangga Miskin Hasil PSE Tahun 2005 dan PPLS Tahun 2008 di Kabupaten Gianyar. No

Kecamatan

PSE Th 2005

1. Sukawati 2. Blabatuh 3. Gianyar 4. Tampak Siring 5. Ubud 6. Tegallalang 7. Payangan Kabupaten Gianyar

1.022 1.267 1.389 838 561 1.277 1.275 7.629

PPLS Th 2008

958 1.162 1.384 908 579 1.289 1.229 7.509

Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2009

2.6.2 Fasilitas sosial Fasilitas sosial merupakan fasilitas yang mendukung aktivitas penduduk untuk saling berhubungan dengan yang lain dalam satu komunitas yang hetrogen. Tabel 2.18 Fasilitas Sosial di Kabupaten Gianyar Tahun 2010 No

Kecamatan

Panti Asuhan

Jumlah Anak

Yayasan Sosial

Jumlah Anak Asuh

1. Sukawati 2. Blabatuh 3. Gianyar 4. Tampak Siring 5. Ubud 6. Tegallalang 7. Payangan Kabupaten Gianyar Sumber : Kabupaten Gianyar Dalam Angka Tahun 2010

2.6.3 Lapangan Pekerjaan Penduduk Angkatan kerja di Kabupaten Gianyar dalam kurun waktu 2002 hingga 2006 cenderung semakin meningkat khususnya periode tahun 2002 hingga tahun 2005, namun dalam tahun 2006 mengalami penurunan sedikit Dalam tahun 2002 jumlah angkatan kerja di Gianyar sebanyak 223.472 orang, tahun 2003 menjadi 235.635 orang, tahun 2004 240.766 orang dan tahun 2005 243.505 orang kemudian tahun 2006 menurun dari tahun 2005 menjadi 239.473 orang. 20

Berdasarkan status pekerjaan, sebanyak 58.305 orang (25,81%) penduduk Kabupaten Gianyar pada tahun 2006 berusaha sendiri atau sebagai pekerja mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap sebanyak 19.946 orang (8,83%). Berusaha dibantu buruh tetap sebanyak 7.682 orang (3,40%). Sebagai buruh atau karyawan pemerintah/swasta sebanyak 110.728 orang (49,02%), sisanya sebanyak 4.133 orang (1,83%) sebagai pekerja bebas di pertanian dan 19.479 orang (8,62%) pekerja tidak dibayar. Berikut ini disajikan data tentang prosentase penduduk Kabupaten Gianyar yang bekerja menurut lapangan usahanya dan banyaknya pencari kerja menurut tingkat pendidikan. Tabel 2.13. Prosentase Penduduk Kabupaten Gianyar yang Bekerja Menurut Lapangan Usahanya. No Jenis Kegiatan 1. Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Perikanan 2. Industri Pengolahan 3. Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan 4. Jasa Kemasyarakatan 5. Lainnya Jumlah

Jumlah (%) 28,84 25,97 21,21 8,48 15,50 100

Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2009

Tabel 2.14. Banyaknya Pencari Kerja di Kabupaten Gianyar Menurut Tingkat Pendidikan. No

Jenis Kegiatan

Tahun 2007

1. Tidak Punya Ijazah 2. SD/MI/Sederajat 3. SMP/MT/Sederajat 4. SMA/MA/Sederajat 5. Diploma/Ak/Univ. Jumlah

729 410 2.026 3.055 1.150 7.370

Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2009

21

Tahun 2008

112 1.707 1.230 3.868 608 7.525

2.6.4 Tingkat Penghasilan Masyarakat PDRB per Kapita sebagai salah satu indikator kesejahteraan masyarakat, merupakan gambaran dari rata-rata pendapatan bruto yang diterima oleh setiap penduduk selama satu tahun. PDRB per kapita Masing-masing Kecamatan di Kabupaten Gianyar dituangkan dalam tabel 2.15. berikut ini : Tabel 2.15. PDRB per kapita Masing-masing Kecamatan di Kabupaten Gianyar No

Kecamatan

1. Sukawati 2. Blabatuh 3. Gianyar 4. Tampak Siring 5. Ubud 6. Tegallalang 7. Payangan Kabupaten Gianyar

Tahun 2004 PDRB per Laju Kapita (Rp) Pertumb. (%) 5.984.292 5,16 5.579.902 5,06 6.744.894 5,19 7.761.673 5,14 11.749.169 4,37 7.112.832 4,86 7.772.538 5,50 7.593.218 4,95

Tahun 2005 PDRB per Laju Kapita (Rp) Pertumb. (%) 7.329.715 5,63 6.644.030 5,94 8.200.931 5,54 8.866.659 5,86 14.569.592 4,71 7.944.507 5,65 8.035.101 4,02 8.779.896 5,47

Tahun 2006 PDRB per Laju Kapita (Rp) Pertumb. (%) 8.171.459 4,32 7.443.962 4,74 9.148.982 4,49 9.892.433 5,00 16.039.331 3,48 8.859.316 4,67 9.006.229 5,01 9.787.596 5,20

Sumber : RTRW Kabupaten Gianyar

2.6.5 Agama Provinsi Bali merupakan daerah yang dikenal dengan pusat agama Hindu

di

Indonesia.

Keberadaan

agama/keyakinan

tersebut

yang

mendasari muncul dan berkembangnya kebudayaan dalam masyarakat Bali pada umumnya dan masyarakat Gianar pada khususnya. Namun dengan

meningkatnya

migrasi

penduduk

dari

luar

pulau

Bali,

keberagaman penduduk menjadi tinggi. Miskipun hal tersebut tidak signifikan dalam memberikan pengaruh terhadap adanya perubahan kebudayaan masyarakat asli Bali di Gianyar. Struktur penduduk menurut agama di Kabupaten Gianyar yang dominan adalah penduduk yang beragama Hindu. Berikut tabel tentang struktur penduduk menurut pemeluk agama :

22

Tabel 2.11. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama di Kabupaten Gianyar Tahun 2008 Budha Islam Protestan Katolik No Kecamatan Hindu 1. Sukawati 2. Blabatuh 3. Gianyar 4. Tampak Siring 5. Ubud 6. Tegallalang 7. Payangan Kabupaten Gianyar

85.839 60.659 79.697 43.888 60.124 47.104 40.184 417.495

283 185 249 2 7 5 37 768

1.786 1.723 2.567 314 501 165 175 7.231

286 100 245 23 57 25 14 750

170 76 222 17 41 15 13 554

Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2009

Sarana peribadatan yang ada di Kabupaten Gianyar terdiri dari Masjid dan Mushola sebagai tempat ibadah umat Islam, gereja untuk pemeluk agama Kristen dan Katolik dan Klenteng dan Viraha untuk tempat beribadah umat Budha, Pura sebagai tempat ibadah umat Hindu. Tabel 2.20 Jumlah Sarana Peribadatan di Kabupaten Gianyar Tahun 2010

No

Kecamatan

1.

Sukawati

2.

Blabatuh

3.

Gianyar

4.

Tampak Siring

5.

Ubud

6.

Tegallalang

7.

Payangan

Masjid

Mushola

Gereja

Klenteng

Vihara

Pura

Kabupaten Gianyar Sumber : Kabupaten Gianyar Dalam Angka 2010

2.7

Perekonomian Perekonomian Gianyar dikontrol oleh 4 sektor yaitu pariwisata,

pertanian, industri dan jasa. Data pertumbuhan dari masing-masing sektor unggulan tersebut telah terjadi fluktuasi akibat krisis keamanan. Sektor perhotelan dan industri pengolahan hamper memiliki fluktuasi yang

23

sebangun yang menandakan bahwa kedua sektor tersebut adalah sektor yang berjalan beriringan. Pertanian yang melibatkan masyarakat petani ternyata memiliki angka pertumbuhan yang tinggi, namun pada tahun 2003 sempat mengalami anomaly yang cukup parah. Sektor yang cukup stabil pertumbuhannya adalah jasa, yang tampak meningkat terus diatas 4% setahunnya sampai dengan 11% lebih pada tahun 2006. Fenomena yang ada di Kabupaten Gianyar adalah industri pengolahan yang ada dimotori oleh industri kecil kerajinan yang menonjolkan unsur seni. 2.7.1 Pertumbuhan ekonomi

Laju

Pertumbuhan

Ekonomi,

Perkembangan

perekonomian

Kabupaten Gianyar ditinjau dari laju pertumbuhan PDRB-nya atas dasar berlaku selama kurun waktu tiga tahun (2004 – 2006) rata-rata mengalami penurunan 15,28 %. Bila dilihat dari pertumbuhan setiap tahunnya, pada tahun 2004 terjadi pertumbuhan rata-rata sebesar 9,05 % kemudian pada tahun 2005 dan 2006 laju pertumbuhannya berturut-turut sebesar 22.33% dan 14,46% Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Gianyar atas dasar harga konstan selama kurun waktu 3 tahun (2004-2006) rata-rata mengalami pertumbuhan 4,99%. Laju pertumbuhan berfluktuasi dari tahun ke tahun, pada

tahun

2004

sebesar

4,23%,

tahun

2005

dan

2006

lau

pertumbuhannya masing-masing 5,63% dan 5,12%. Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Gianyar atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan menurut sektor usaha selama kurun waktu 2004-2006 disajikan pada Tabel 2.16. Tabel 2.16. Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Gianyar atas dasar hargaberlaku dan atas dasar harga konstan menurut sektor usaha

24

No

Lapangan Usaha

2004 (%)

1. Pertanian 2. Pertambangan 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Minum 5. Bangunan 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Angkutan dan Komunikasi 8. Persewaan dan Keuangan 9. Jasa Rata-rata

2005 (%)

8,62 4,91 8,81 7,70 6,27 9,37 10,55 8,69 16,52 9,05

16,72 50,01 15,20 24,22 17,60 12,46 21,52 17,73 25,53 22,33

Rata-rata (%)

2006 (%) 15,57 20,51 879 17,76 10,29 10,68 14,28 12,54 19,68 14,46

13,64 25,14 10,93 16,56 11,39 10,84 15,45 12,99 20,58 15,28

Sumber : RTRW Kabupaten Gianyar

2.7.2 Sektor Usaha 2.7.2.1

Perdagangan

Sarana perdagangan di Kabupaten Gianyar ada 21 pasar tradisional yang terdiri Pasar Umum 7, Pasar Hewan 1, Pasar Senggol 6 dan Pasar Seni 7 dituangkan dalam tabel 2.20, Fasilitas Perdagangan dan Jasa tersebut yaitu rumah makan 802, warung 4.513, Art Shop 5.083 dan toko 290 disajikan pada tabel 2.19. Tabel 2.20. Pasar Tradisional No Kecamatan 1. Sukawati 2. Blabatuh 3. Gianyar 4. Tampak Siring 5. Ubud 6. Tegallalang 7. Payangan Kabupaten Gianyar

Pasar Umum 1 1 1 1 1 1 1 7

Pasar Hewan 0 1 0 0 0 0 0 1

Pasar Senggol 1 1 1 1 0 1 1 6

Pasar Seni 3 1 0 2 1 0 0 7

Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Gianyar Tahun 2008

Tabel 2.19. Fasilitas Perdagangan dan Jasa No Kecamatan 1. Sukawati

Rmh Makan 396

25

Warung 2023

Art Shop 2.990

Toko 0

2. Blabatuh 84 506 3. Gianyar 124 593 4. Tampak Siring 73 412 5. Ubud 95 463 6. Tegallalang 24 154 7. Payangan 6 362 Kabupaten Gianyar 802 4.513 Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2008

2.7.2.2

38 3 344 341 1.348 19 5.083

0 0 0 275 0 15 290

Industri

Kabupaten Gianyar masih di domonasi oleh sektor industri kecil yang menonjolkan unsur seni dan industry rumah tangga berikut ini disajikan data tentang jumlah dan jenis industri rumah tangga, data jumlah dan jenis Industri Sedang dan Besar yang ada di Kabupaten Gianyar. Tabel 2.17. Data jumlah dan jenis Industri Rumah Tangga No Kecamatan 1. Sukawati

IHPK 69

ILMK 63

IA 12

Tekstil 6

Jumlah 150

2.

Blabatuh

18

0

6

4

28

3.

Gianyar

19

5

6

11

41

4.

Tampak Siring

7

3

4

1

15

5.

Ubud

80

5

26

4

115

6.

Tegallalang

32

1

1

0

34

7.

Payangan

2

0

0

0

2

Kabupaten Gianyar

227

77

55

26

385

Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2009 Keterangan; IPHK : Industri Kecil Pertanian dan Kehutanan ILMK

: Industri Logam Mesin dan Kimia

IA

: Industri Aneka

Tabel 2.18. Data jumlah dan jenis Industri Sedang dan Besar No 1.

Jenis Industri Industri Makanan, Minuman dan Tembakau

26

Jumlah 2

Pekerja 62

2.

Industri Tekstil dan Pakaian Jadi

12

384

3.

Industri Kayu dan Barang dari Kayu

15

495

4.

Industri Kertas dan Barang dari Kertas

0

0

5.

0

0

0

0

7.

Industri Kimia dan Barang dari Kimia dan Barang dari plastik Industri Galian bukan Logam, Mesin dan Perlengkapannya Industri Logam Dasar

0

0

8.

Industri Logam Lainnya

13

494

9.

Industri Lainnya

54

2.106

96

3.541

6.

Jumlah Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2009

2.7.3 Sektor lembaga Keuangan

Untuk mendukung pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Gianyar dengan berkembang dengan pesatnya dan memerlukan investasi maka bermunculan bank pemerintah dan Swata juga termasuk lembaga keuangan mikro seperti Koperasai, Bank pemerintah terdiri dari BNI, BPD Bali, BRI, Bank Mandiri, BNI Syariah, BRI Syariah. Untuk bank swasta terdiri dari BCA, Bank Mega, Bank Permata, Bank Mayapada, Bank Lipo. Bank milik pemerintah Kabupaten Gianyar, Bank Pasar dan BPR LPD. Sedangkan untuk koperasi pada tahun 2010 tercatat 244 Unit koperasi dan yang non KUD sebanyak 241 koperasi salah satunya koperasi jasa yang terbesar. 2.8

Visi dan Misi

2.8.1 Visi Visi Kabupaten Gianyar : “Maju Bersama untuk Gianyar yang Sejahtera dan Berbudaya, berlandaskan Tri Hita Karana” 2.8.2 Misi 1. Meningkatkan bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai Srada dan Ajaran Agama 2. Meningkatkan penuntasan kemiskinan dan kerawanan sosial 27

3. Meningkatkan

kualitas

dan

daya

saing

Sumber

Daya

Manusia/Masyarakat 4. Meningkatkan perekonomian masyarakat yang menitik beratkan bidang pertanian, kepariwisataan, industry kecil dan usaha kerakyatan 5. Meningkatkan peran sertya adat dan budaya daerah dalam pembangunan 6. Meningkatkan keamanan dan

ketertiban

melalui penciptaan

kepastian hukum 7. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui tatanan kepemerintahan yang baik 8. Pemerataan pembangunan sesuai pembagian wilayah dan sektor pembangunan 9. Memastikan kelestarian lingkungan hidup. 2.9

Institusi dan Organisasi Pemerintah Daerah

2.8.3 Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Gianyar terdiri dari 2 macam lembaga, yaitu Lembaga Administratif dan Lembaga Adat, yang terdiri dari 1. Lembaga Administratif 7 Kecamatan 6 Kelurahan 64 Desa 536 Dusun 45 Lingkungan 2. Lembaga Adat 266 Desa Pakraman 517 Banjar 517 Sekaa Taruna 515 Subak 28

8 Sedahan Abian 13 Sedahan Yeh 2.8.4 Struktur Organisasi Berdasarkan Perda Kabupaten Gianyar Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tat Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Gianyar, Organisasi Pemerintah Kabupaten Gianyar terdiri atas : 1. Sekretariat Daerah 2. Inspektorat 3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 4. Dinas-dinas Daerah 5. Lembaga Teknis Daerah (LTD) 6. Kecamatan 7. Kelurahan

29

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Gianyar Sumber : Bagian Organisasi, 2009

30

2.10 Tata Ruang Wilayah Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Wilayah Kota merupakan rencana pembangunan yang berisi rencana pengembangan sektoral dan rencana pengembangan ruang wilayah yang disusun secara menyeluruh dan terpadu dengan mempertimbangkan aspek dan faktor pengembangan suatu wilayah. Dari rencana umum Tata Ruang

Kabupaten

Gianyar

Tahun

2011

dinyatakan

bahwa

perkembangan wilayah Kabupaten Gianyar secara Makro mengacu pada 3 (tiga) aspek karakteristik utama yaitu: Struktur wilayah, Ekonomi dan Kependudukan. Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Gianyar sesuai dengan Peraturan daerah No 5 Tahun 1994 merupakan proses perencanaan tata ruang, pemanfatan ruang dan pengendalian ruang yang bertujuan untuk upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan pemerataan pembangunan dalam rangka

pembangunan

yang

berkelanjutan

dan

berwawasan

lingkungan, melalui pola pemanfatan ruang daerah secara terpadu berdaya guna dan berhasil guna, serasi, selaras dan seimbang. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gianyar ditujukan untuk mewujudkan struktur ruang wilayah yang semakin mantap dengan upaya peningkatan potensi sumberdaya wilayah melalui pengaturn pemanfatan ruang bagi fungsi kawasan lindung dan kawasan budidaya, antara lain meliputi kawasan pemukiman, kawasan rekresai, kawasan pertanian, sistem prasarana wilayah yang meliputi sistem prasarana, transpotasi, telekomunikasi, energi, pengairan prasarana pengelolaan lingkungan. Sedang aspek penataan meliputi penataan tanah, penataan air, penataan udara dan penataan sumberdaya lainnya serta dengan memperhatikan keterpaduan dengan sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan. 31

32 2.10.1

Tujuan

Tujuan Penyususunan Rencana Ruang Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gianyar adalah sebagai acuan dalam menyusun program pembangunan mewujudkan

untuk ruang

tercapainya wilayah

kesejahteraan

yang

aman,

masyarakat

nyaman,

dalam

produktif

dan

berkelanjutan berlandasakan wawasan nusantara dan ketahanan nasional dalam

memenuhi

kebutuhan

pembangunan

dengan

senantiasa

berwawasan lingkungan, efesien dalam alokasi investasi keterpaduan penggunaan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2.10.2 Ruang Lingkup Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten merupakan penjabaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ke dalam strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang menjadi pedoman untuk perumusan kebijaksanaan pokok pemanfaatan di wilayah kabupaten. Rencana Tata Ruang Wilayah adalah kebijaksanaan yang menetapkan lokasi dari kawasan yang harus dilindungi dan dibudidayakan serta wilayah yang akan diprioritaskan pengembangannya dalam jangka waktu perencanaan. Rencana Tata Ruang Wialyah Kabupaten merupakan rencana pemanfaatan ruang/kawasan kabupaten yang disusun untuk menjaga keserasian pembangunan antar sektor dalam rangka penyusunan dan pengendalian program-program pembangunan kabupaten dalam jangka panjang. Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten adalah 20 tahun dan dituangkan ke dalam peta dengan ketelitian disesuaikan dengan lingkup wilayah perencanaan meliputi :

32

33 1. Penetuan kawasan Perencanaan Perkotaan berdasarkan tingkat urgensi/prioritas/keterdesakan penangan kawasan tersebut di dalam konstelasi wilayah kota/kawasan perkotaan 2. Indentifikasi permasalahan pembangunan dan perwujudan ruang kawasan yang di dasarkan atas tuntutan pelaksanaan pembangunan suatu kegiatan perkotaan yang selanjutnya didukung keputusan strategis oleh pemerintah daerah setempat untuk pengembangan serta permasalahn dalam perwujudan ruang kawasan seperti masalah rumah kumuh, urban heritage dan sebagainya. 3. Perkiraan didasarkan

kebutuhan pada

pelaksanan

hasil

analisis

pembangunan kependudukan,

kawasan

yang

sektor/kegiatan

potensial, daya dukung lingkungan kebutuhan prasarana dan sarana lingkungan sasaran pembangunan kawasan yang hendak di capai dan pertimbangan efesiensi pelayanan adapun perkitraan kebutuhan pelaksanan pembangunan tersebut meliputi : a.

Perkiraan kebutuhan pengembangan kependudukan.

b.

Perkiraan kebutuhan pengembangan ekonomi perkotaan.

c.

Perkiraan kebutuhan fasilitas sosial dan ekonomi perkotaan.

d.

Perkiraan kebutuhan pengembangan lahan perkotaan yaitu kebutuhan ekstensifikasi, kebutuhan intensifikasi, perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan dan sarana, perkiraan ketersediaan lahan bagi pengembang.

e.

Perkiraan kebutuhan prasarana dan sarana perkotaan.

4. Perumusan rencana detail tata ruang kawasan perkotaan berdasarkan perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan dan pemanfataan ruang. 5. Perumusan rencana pengendalian ruang tata guna lahan yang di dalamnya mengatur zoning dari blok peruntukan lahan masing-masing

33

34 bagian wilayah kota yang ada dan program-program pembangunan pada masing-masing bagian wilayah kota. 2.10.3 Karakteristik Pengembangan Wilayah Berdasarkan

Rencana

Struktur

Wilayah

Kabupaten

Gianyar,

Kabupaten Gianyar di bagi ke dalam Rencana Pengembangan Fungsi Wilayah Kabupaten, Rencana Wilayah Pengembangan, Kawasan Sekitar Mata Air, Rencana Prasarana Air Bersih, Rencana Persampahan, Rencana Pengelolaan Air Limbah dan Rencana Drainase 1. Rencana Pengembangan Fungsi Wilayah Kabupaten Sebagai salah satu pusat pelayanan Kawasan Perkotaan DenpasarBadung-Gianyar-Tabanan (Sarbagita) yang berfungsi sebagai PKN. Sebagai pusat pertumbuhan wilayah provinsi yang mendukung perkembangan sektor pertanian pangan, pariwisata, dan industri kecil. Mengendalikan kawasan lindung dengan tetap mempertahankan fungsi lindungnya. Mengendalikan

konversi

kawasan

pertanian

beririgasi

teknis

menjadi kawasan permukiman dan perkotaan. Mengembangkan pusat sentra industri kerajinan dan pertanian serta mengembangkan aksesnya menuju titik distribusi wilayah. Mengendalikan pertumbuhan kota secara ekspansif yang tidak terkendali (urban sprawl) dan pertumbuhan menerus (konurbasi) melalui pengembangan jalur hijau yang membatasi fisik kota. Meningkatkan aksesibilitas kota kecamatan serta pusat permukiman di Kabupaten Gianyar dengan meningkatkan prasarana jalan Meningkatkan kapsitas dan kualitas pelayanan prasarana wilayah (jalan, persampahan, air bersih, drainase) sesuai standar nasional. 2. Rencana Wilayah Pengembangan 34

35 a) Wilayah Pengembangan Gianyar Barat (WPGB) dengan pusat pengembangannya di Kecamatan Ubud, diarahkan untuk kegiatan : Pertanian Tanaman Pangan Peternakan Industri Kecil dan Kerajinan Pariwisata Perkebunan Wisata Budaya Pengembangan Fisik wilayah Perkotaan yang diarahkan pada nilai-nilai budaya Bali Perdagangan dan Jasa Sourvenir. b) Wilayah Pengembangan Gianyar Timur (WPGT) yang melayani wilayah Kecamatan Gianyar dan sebagian wilayah Blahbatuh, WPGT diarahkan untuk kegiatan : Penunjang kegiatan pariwisata Pertanian Tanaman Pangan Perikanan Laut, air tawar dan budidaya laut Peternakan khususnya sapi Industri Kecil dan kerajinan Pengembangan fisik wilayah perkotaan yang diarahkan pada nilai-nilai budaya Bali Konservasi air serta penyediaan bahan baku untuk kebutuhan industry kecil dan kerajinan Culture heritage dan wisata olahraga Pusat Pemerintahan dan pelayanan umum c) Wilayah Pengembangan Gianyar Selatan (WPGS) yang melayani wilayah Kecamatan Sukawati dengan pusat pengembangan di Kecamatan Sukawati, WPGS diarahkan untuk kegiatan :

35

36 Perkebunan untuk komoditas ekspor dan yang menunjang pariwisata Wisata Belanja Pertanian Tanaman Pangan Peternakan Konservasi air serta penyediaan bahan baku untuk kebutuhan industry kecil dan kerajinan Industri kecil dan kerajinan Perdagangan dan jasa souvenir. d) Wilayah Pengembangan Gianyar Utara (WPGU), yang melayani wilayah Kecamatan Payangan (kecuali Desa Keliki) dan Kecamatan Tampaksiring (kecuali Desa Pejeng Kaja, Desa Pejeng Kangin, Desa Pejeng Kawan, Desa Pejeng Kelod dan Desa Pejeng), dengan pusat pengembangan di Kecamatan Tegallalang. WPGU diarahkan untuk kegiatan : Perkebunan konservatif, Agrowisata Pertanian Tanaman Pangan Peternakan Konservasi air untuk memenuhi kebutuhan air minum dan irigasi. 3. Kawasan Sekitar Mata Air Kawasan sekitar mata air adalah kawasan tertentu di sekitar mata air yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi mata air. Untuk Kabupaten Gianyar terdapat 44 mata air dengan luas 2.728 Ha yang ditetapkan sebagai kawasan perlindungan setempat yaitu : Kecamatan Gianyar (6 buah) meliputi mata air petak, gitgit, candi baru, bitra, tegal tugu dan taman magenda. 36

37 Kecamatan Blahbatuh (6 buah) meliputi mata air buruan, (2 buah), celuk, getas, kutri dan banguliman. Kecamatan sukawati (5 buah) meliputi mata air sakah, cangi, rijasa, lantang hidung dan singapadu kaler Kecamatan Payangan (10 buah) meliputi mata air melinggih, giri kesuma, air jeruk, kehia, undisan (2 buah), mumbul, yeh kuning, susut dan tlingipis. Kecamatan Tegallalang (7 buah) meliputi mata air telaga waja, sapat, kedisan, tegallalang, pupuan, gunung kawi dan taro. Kecamatan Tampaksiring (10 buah) meliputi mata air tirta empul (3 buah), tegal saat, sinduraja, belusung, suradayu, megening, gunung kawi dan taman sari. 4. Rencana Prasarana Air Bersih Penyediaan air bersih di Kabupaten Gianyar dikelola oleh PDAM dan saat ini masing-masing unit pengelolaan sudah ada di tingkat Kecamatan. Penyediaan air bersih untuk perusahaan swasta lebih banyak memanfaatkan sumber air tanah dengan pembuatan sumur bor. Strategi pengembangan sistem penyediaan air bersih adalah sebagai berikut : Optimalisasi kapasitas produksi dari sisitem penyediaan air bersih saat ini. Rehabilitasi sistem penyediaan air bersih Penambahan kapasitas produksi secara bertahap sesuai rencana prioritas. 5. Rencana Persampahan Kabupaten Gianyar termasuk dalam kawasan Perkotaan SARBAGITA sehingga dalam perencanaan sistem pengelolaan sampah harus terkoordinasi

dengan

BPKS

(Badan

Pengelolaan

Kebersihan

SARBAGITA) dengan Dinas Kebersihan tiap Kabupaten/Kota. Adapun 37

38 rencana sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten Gianyar adalah: Setiap rumah tinggal harus memiliki bak sampah dan membagi sampah menjadi 2 jenis, yaitu sampah organic dan sampah anorganik. Bak sampah diletakkan dekat dengan jalan untuk mempermudah penagmbilan. Menambah jumlah armada Dinas Kebersihan untuk pengambilan sampah seperti gerobaak dan container. Untuk pengelolaan sampah pada kawasan perdesaan dilakukan dengan meningkatkan peran serta desa dalam pengelolaan sampah secara mandiri. Penyediaan tempat sampah sementara (TPS) pada lokasi yang dimungkinkan dan tidak terdapat dilokasi yang terjadi genangan air, memiliki aksesibilitas yang baik, dan jauh dari pemukiman penduduk. Sampah

rumah

tangga,

ampah

pasar,

sampah

rumah

makan/restoran dan sampah hotel dikumpulkan oleh penghuninya atau petugas sampah, dan dilakukan prose recycle, reuse dan reduce, kemudian diangkut ke transfer depo atau ke TPS. Sosialisasi dan pelatihan penanganan sampah dengan konsep 3 R ( Reuse, Reduce dan Recyclr) kepada masyarakat terutama masyarakat perdesaan yang tidak terlayanipetigas kebersihan sehingga sampah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan dan mempunyai niali ekonomis. Sampah jalanan dan tempat umum lainnya dikumpulkan pada tepi jalan keudian diangkut dengan kereta sampah ke transfer depo. Sampah di Trasfer Depo dan TPS diangkut dengan truk sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Temesi dan IPST Suwung.

38

39 Pengelolaan sampah sampai ke transfer depo dan TPS dilakukan oleh masyarakat dan pemulung, sedangkan dari transfer depo dan TPS sampai ke TPA dikelola oleh DKP atau kerjasama dengan swasta. 6. Rencana Pengelolaan Air Limbah Pengelolaan

limbah

cair

Kabupaten

Gianyar

dilakukan

secara

setempat. Pada tahun 2013 diharapkan Kabupaten Gianyar memiliki IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja) yang melayani wilayah Kecamatan Sukawati, Blahbatuh, Ubud dan Gianyar. Pengolahan limbah di Kabupaten Gianyar dilakukan dengan 3 cara yaitu ; Pengolahan Individual Yang dimaksud adalah pengolahan air limbah yang disediakan dan dikelola oleh perorangan/perusahaan yang melayani satu lingkup tapak (site) Pengolahan Komunal Merupakan system pengolahan air limbah secara bersama-sama untuk menampung air limbah dari beberapa rumah yang letaknya berdekatan.

Air

limbah

dikumpulkan

dalam

satu

lokasi

penampungan melalui saluran penghubung dan pengumpul kemudian dilakukan pengolahan lebih lanjut pada IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja) dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) di wilayah Kabupaten Gianyar sebaiknya dilakukan studi lebih lanjut dan lebih terinci. Pengolahan Terpusat Pengolahan terpusat adalah suatu system pengolahan yang melayani satu kawasan secara terintegrasi melalui jaringan pengumpul yang terhubung ke seluruh ruang terbangun yang ada pada suatu kawasan. Setiap kawasan memiliki satu bangunan

39

40 pengelolaan limbah yang letaknya jauh dari kawasan terbangun pasa suatu kawasan. 7. Rencana Drainase Sistem drainase merupakan sistem yang berfungsi sebagai saluran pembuangan air permukaan agar tidak ada genangan air. Dalam perencanaan pengembangan sistem jaringan drainase pada suatu kawasan perencanaan, tidak dapat dilakukan dengan hanya melihat kondisi dan potensi internal kawasan tersebut secara tersendiri. Tetapi harus dilihat juga kondisi dan potensi dalam konteks yang lebih luas (makro). Secara garis besar pola aliran drainase eksisting di Kabupaten Gianyar mengalir dari utara menuju selatan. Sedangkan untuk selanjutnya buangan air tersebut mengalir ke sungai yang berfungsi sebagai saluran drainase primer. Ada beberapa sungai di daerah perencanaan yang berfungsi sebagai pembuang utama (Main Drain) seperti : sungai ayung, sungai oos, sungai pekerisan, sungai petanu dan sungai sangsang. Ditinjau dari besaran dimensi penampang sungai dan debit banjir rencana bahwa penampang sunagi yang ada cukup mampu menampung debit banjir. Naun yang perlu diperhatikan dalam pengendalian pertumbuhan pembangunan di daerah penyangga (hulu DAS). Perubahan tata guna lahan di DAS akan mempengaruhi beban limpasan permukiman dan sistem pengaliran drainase pembuang utama. Perencanaan sistem drainase di Kabupaten Gianyar diarahkan sebagai berikut: Memanfaatkan sistem drainase yang telah ada secra maksimal, baik sunagi, anak sungai, maupun saluran lainnya. Saluran

diusahakan

mengikuti

kemiringan

tanah

sehingga air hujan dapat dilairkan secara gravitasi

40

yangada

41 Saluran Primer diusahakan mengikuti saluran alam, sedankan untuk saluran sekunder akan mengikuti saluran alam dan saluran buatan ; dan saluran tersier akan mengikuti pola jaringan jalan. Sistem

drainase

secepatnya

dirancang

sehingga

waktu

untuk

mengalirkan

penagliran

lebih

air pendek

hujan dan

mengurangi kemungkinan terjadinya genangan dalam waktu yang panjang. Pemilihan sistem jaringan drainase yang akan dikembangkan didasarkan pada karakteristik fisik daerah perencanaan dan jaringan jalan, jaringan irigasi serta prasarana lainnya. Batasanbatasan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sistem drainasi adalah sebagai berikut : a. Menhindari jalur-jalur yang menuntut pembebsan tanah atau bangunan yang berlebihan b. Arah Pengaliran dalam saluran mengikuti garis ketinggian yang ada sehingga diharapkan pengaliran secara gravitasi dan menhindari pemompaan. c. Pemanfaatan sunagi/anak sungai sebagai badan air penerima dari outfall yang direncanakan. Menghindari banyaknya perlintasan saluran pada jalan sehingga dari mengurangi penggunaan gorong-gorong Penertiban dan pengendalian saluran drainase agar tidak dijadikan tempat pembuangan sampah oleh penduduk, sehingga tidak terjadi pendangkalan dan penyempitan saluran. Pembuatan jaringan irigasi baru di setiap jaringan jalan, disamping tetap mempertahankan sungai-sunagi yangada sebagai saluran primer dan sekunder.

41

42 Mempertahankan ruang terbuka hijau (RTH) sesuai standar sehingga

memberikan

peredaman

terhadap

beban

limpasan/koefisien limpasan. Penerapan sumur resapan untuk upaya konservasi air tanah.

Sumber : RTRW Kabupaten Gianyar Tahun 2011

42

Related Documents

Awal Bab 1.docx
May 2020 11
Draft 2
May 2020 9
Awal
June 2020 35
An Awal 2
November 2019 17

More Documents from ""