Dr Fajar Pr Dengan Dr Jumnalis.docx

  • Uploaded by: Aband
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dr Fajar Pr Dengan Dr Jumnalis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 985
  • Pages: 4
Ikterik  

 

  

  



Sel darah merah pada neonatus berumur sekitar 70-90 hari, lebih pendek dari pada sel darah merah orang dewasa, yaitu 120 hari. Secara normal pemecahan sel darah merah akan menghasilkan heme dan globin. Heme akan dioksidasi oleh enzim heme oksigenase menjadi bentuk biliverdin (pigmen hijau). Biliverdin bersifat larut dalam air. Biliverdin akan mengalami proses degradasi menjadi bentuk bilirubin Produk akhir dari metabolisme ini adalah bilirubin indirek yang tidak larut dalam air dan akan diikat oleh albumin dalam sirkulasi darah yang akan mengangkutnya ke hati . Bilirubin indirek diambil dan dimetabolisme di hati menjadi bilirubin direk. Bilirubin direk akan diekskresikan ke dalam sistem bilier oleh transporter spesifik. Setelah diekskresikan oleh hati akan disimpan di kantong empedu berupa empedu. Proses minum akan merangsang pengeluaran empedu ke dalam duodenum. Bilirubin direk tidak diserap oleh epitel usus tetapi akan dipecah menjadi sterkobilin dan urobilinogen yang akan dikeluarkan melalui tinja dan urin. Sebagian kecil bilirubin direk akan didekonjugasi oleh β-glukoronidase yang ada pada epitel usus menjadi bilirubin indirek. Bilirubin indirek akan diabsorpsi kembali oleh darah dan diangkut kembali ke hati terikat oleh albumin ke hati, yang dikenal dengan sirkulasi enterohepatik. Bayi baru lahir dapat mengalami hiperbilirubinemia pada minggu pertama kehidupannya berkaitan dengan: (1) meningkatnya produksi bilirubin (hemolisis) (2), kurangnya albumin sebagai alat pengangkut (3) penurunan uptake oleh hati, (4) penurunan konjugasi bilirubin oleh hati, (5) penurunan ekskresi bilirubin, dan (6) peningkatan sirkulasi enterohepatik. Yang dimaksud dengan fototerapi intensif adalah radiasi dalam spektrum biruhijau (panjang gelombang antara 430-490 nm), setidaknya 30 μW/cm2 per nm (diukur pada kulit bayi secara langsung di bawah pertengahan unit fototerapi) dan diarahkan ke permukaan kulit bayi seluas-luasnya.

Fisiologi muntah (biasa) 

   

Mekanisme muntah-Lambung memberikan sinyal ke zona kemoreseptor oleh system syaraf aferen dan s.simpatissehingga menyebabkan kontraksi antiperistaltik dan menyebabkan makanankembali ke duodenumdan lambung setelah masuk ke usus. -Sehingga banyak terkumpul makanan di lambung dan mengganggu kerja lambung danduodenumsehingga duodenum teregangAkibat duodenum teregang mengakibatkan kontraksi kuat diafragma dan otot dindingabdominalsehingga menyebabkan tekanan di dalam lambung tinggi -Setelah itu kita menjadi bernafas dalam dan naiknya tulang lidah dan laring untuk menarik sfingteresophagus bagian atas supaya terbuka -Sfingter bagian bawah berelaksasi dan pengeluaran isi lambung melalui esophagus dankeluar. halIni disebut muntah

Fisiologi Muntah proyektil     

Pada saat terjadi tekanan selanjutnya akan merangsang reseptor tekanan intracranial. Ketika reseptor tekananintracranial terangsang akan mengakibatkan pusat muntah di dorsolateral formatioreticularis terangsang. Selanjutnya formatio retikularis akan menyalurkan rangsangmotorik melalui nervus vagus. Selanjutnya nervus vagus akan menyebabkan kontraksi duodenum dan antrum lambung dan terjadi peningkatan tekanan intraabdomen, selainitu nervus vagus juga membuat spicnter esophagus membuka. Oleh karena itu terjadimuntah menyemprot.

Penurunan berat badan bayi baru lahir

  

Berat bayi baru lahir berkisar antara 2.500-4.000 gram. Pada minggu pertama, akan turun rata-rata 7% paling tinggi 10%. Kemudian, pada minggu kedua akan naik lagi sehingga pada usia paling lama 14 hari sudah kembali berat lahir. Untuk bayi prematur, pencapaian kembali berat lahir akan berlangsung lebih lama, sekitar 3 minggu. Karena, kandungan cairan di dalam tubuhnya lebih banyak dibanding bayi yang lahir cukup bulan. Rata-rata berat badannya bisa turun 10% dan paling banyak 15%.

Mekanisme Aminofilin pada Apneu prematurity 



 

Metilxantin memiliki beberapa efek pada respirasi termasuk peningkatan ventilasi semenit, peningkatan sensitivitas karbondioksida, menurunkan periodic breathing dan menurunkan depresi napas.12 Mekanisme utama metilxantin mengatasi apne melalui eksitasi respiratory neural ouput kemudian memblokade reseptor adenosin A1 dan A2A yang terletak pada neuron γaminobutyric acidergic. Reseptor adenosin dengan polimorfsme spesifk A1 dan A2A dikaitkan dengan tingginya risiko apne pada bayi prematur serta variasi respon terhadap metilxantin.2,12 Jenis metilxantin yang digunakan sampai saat ini yaitu kafein, aminoflin dan teoflin. Aminoflin memiliki kadar teurapeutik 4-8 mg/L dengan waktu paruh 24,7-36,5 jam dan estimasi bersihan 0,02-0,05 L/kg/jam pada bayi prematur.

Instabilitas Suhu   

Masalah pada suhu bayi baru lahir adalah hipotermia atau suhu tubuh kurang dari 36,5°C dan demam. Banyak penyakit memiliki gejala hipotermia di antaranya infeksi berat seperti sepsis neonatorum, radang selaput otak, radang paru, hipoglikemi, dan lain-lain. Suhu normal bayi adalah antara 36,5-37,5°C. Hipotermia dibagi menjadi tiga jenis yaitu stres dingin, hipotermia sedang, dan hipotermia berat. Batasan stres dingin suhu antara 35,536,4°C, hipotermia sedang suhu antara 32-35,4°C, dan hipotermia berat apabila suhu kurang dari 32°C.

Tetanus Diazepam (dr. Jumnalis)    



Pasang jalur IV dan beri cairan dengan dosis rumatan. Berikan diazepam 10 mg/kgBB/hari IV dalam 24 jam atau bolus IV setiap 3 jam (0.5 mL per kali pemberian), maksimum 40 mg/kgBB/hari. Jika jalur IV tidak terpasang, berikan diazepam melalui rektum. Jika frekuensi napas < 20 kali/menit, obat dihentikan, meskipun bayi masih mengalami spasme. Jika bayi mengalami henti napas selama spasme atau sianosis sentral setelah spasme, berikan oksigen dengan kecepatan aliran sedang. Jika belum bernapas spontan lakukan resusitasi dan jika belum berhasil dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas NICU. Jika ada, beri human tetanus immunoglobulin 500 IU IM atau tetanus antitoksin 5 000 IU IM

  

Tetanus toksoid 0.5 mL IM diberikan pada tempat yang berbeda dengan tempat pemberian antitoksin Penisilin prokain 50 000 IU/kgBB/hari IM dosis tunggal atau Metronidazol IV selama 10 hari (lihat dosis obat untuk bayi baru lahir) Jika terjadi kemerahan dan/atau pembengkakan pada kulit sekitar pangkal tali pusat, atau keluar nanah dari permukaan tali pusat, atau bau busuk dari area tali pusat, berikan

pengobatan untuk infeksi lokal tali pusat.

Dosis Fenobarbital (dr. Jumnalis)       



Pengawasan jalan nafas bersih dan terbuka Pasang jalur infus (IV) Inj.Phenobarbital 20mg/kg BB IV (selama 5menit) atau Phebobarbital 20mg IM dosis tunggal 20menit kejang tetap : Ulangi Phenobarbital 10mg/kg BB per IV/IM Dapat diulang sekali lagi 30mnt kemudian (dosis mak. 40mg/kg BB) Kejang tetap : Fenitoin 20mg/kg BB. Perhatikan!! o Fenitoin hanya untuk IV o Campur Fenitoin dengan 15ml garam fisiologis dengan kecepatan 0,5ml/mnt selama 30mnt Dosis rumatan 5-8mg/kg BB dibagi dalam 2-3 dosis secara IV

Skor Downe (dr. Jumnalis)

Kebutuhan cairan pada bayi

Related Documents

Pr Dr Ph.docx
July 2020 9
Pr Dr Agit Diare.docx
November 2019 18
Dr
November 2019 18
Dr
November 2019 16

More Documents from ""