Dorothea Elizabeth Orem & Lydia E. Hall.docx

  • Uploaded by: Farida Nur Qomariyah
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dorothea Elizabeth Orem & Lydia E. Hall.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,228
  • Pages: 10
Dorothea Elizabeth Orem

Biografi Dorothea E. Orem lahir pada tahun 1914 di Baltimore, Maryland. Ayahnya seorang pekerja bangunan dan ibu hanya sebagai seorang ibu rumah tangga, anak kedua dari

dua

bersaudara.

keperawatannya

sejak

Beliau terdaftar

memulai sebagai

karier

siswa

di

Providence Hospital School of Nursing di Washington DC pada tahun 1930. Selama perjalanan karirnya, beliau telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik,

administrasi

keperawatan

dan

sebagai

konsultan. Penjenjangan pendidikan, karir,dan pencapaian beliau, antara lain sebagai berikut : 1.

Menyelesaikan B.S.N Ed. tahun 1939, dan M.S.N Ed. tahun 1945, keduanya di Chatolic University of America.

2.

Tahun 1958 – 1959, sebagai konsultan di departemen kesehatan di bagian pendidikan kesejahteraan dan berpatisipasi pada proyek pelatihan perawatan.

3.

Tahun 1959, konsep perawatan Beliau dipublikasikan untuk pertama kali.

4.

Tahun 1965, Beliau bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori keperawatan komunitas.

5.

Tahun

1968,

membentuk

kelompok

konferensi

perkembangan

keperawatan,

menghasilkan kerjasama tentang perawatan dan disiplin keperawatan. 6.

Tahun 1971, Beliau mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipublikasikan dalam keperawatan.

7.

Honorary Doctorates: Doctor of Science dari Georgetown University pada tahun 1976, dan dari Incarnate Word College in San Antonio, Texas pada tahun 1980 dan gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik tentang teori keperawatan, Di tahun ini, beliau mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada tingkat keluarga, kelompok dan masyarakat.

8.

Tahun 1988, Doctor of Humane Letters dari Illinois Wesleyan University, Bloomington, Illinois.

9.

Tahun 1985, Beliau mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu teori self-care, teori self-care defisit, dan teori sistem keperawatan.

10. Tahun 1998, Doctor Honoris Causae, University of Missouri-Columbia. 11. Dr. Dorothea E Orem terus mengembangkan teori ini dan akhirnya dapat menyelesaikan sampai edisi ke enam buku berjudul “Nursing : Concept of Practice”, yang kemudian dipublikasikan Mosby pada Januari 2001.

Beliau meninggal pada 22 Juni 2007 pada usia 93 tahun, di kediamannya di Savannah,Amerika Serikat. Judul Teori Keperawatan mandiri ( self-care ) Isi konsep utama Menurutnya pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus-menerus untuk dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971). A. SELF – CARE. ( PERAWATAN DIRI MANDIRI.) Teori ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang terapeutik sesuai dengan kebutuhan. Perawatan diri sendiri menjadi suatu langkah awal yang dilakukan oleh individu, yang berlangsung secara berkelanjutan sesuai keadaan dan keberadaannya, keadaan sehat dan kesempurnaan. Perawatan diri mandiri adalah perilaku yang dipelajari dan dipengaruhi oleh metaparadigma individu, lingkungan, kesehatan dan keperawatan.Ada tiga komponen perawatan diri mandiri, yaitu : Kebutuhan perawatan mandiri sehari-hari. ( Universal Self Care ) Ini temasuk kegiatan yang penting untuk kesehatan dan vitalitas Delapan elemen kebutuhan perawatan mandiri universal yang diidentifikasi, meliputi, · Cukup asupan Udara, · Cukup asup Air, · Cukup asuapan Makanan · Terpenuhinya fungsi Eliminasi · Seimbang antara Aktifitas dan istirahat · Terpenuhinya interaksi sosial. · Pencegahan terhadap bahaya kehidupan.

· Hidup secara normal. Perawatan diri yang dikembangkan ( Developmental Self Care ) Dalam komponen ini termasuk intervensi dan pendidikan yang dirancang untuk perawatan diri secara mandiri serta terjadi berhubungan dengan tingkat perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan untuk mengembalikan atau mempertahankan tingkat kesehatan dan kesejahteraan individu agar optimal, contohnya pendidikan perawatan diri sendiri mandiri kepada anak tentang kebersihan diri, latihan buang air besar dan kecil yang benar dan cara makan yang sehat. Perawatan berhubungan dengan penyimpangan kesehatan (Health Deviation Self Care) Dibutuhkan sebagai akibat terjadinya penyimpangan kesehatan seperti, cacat, penyakit, atau cedera sehingga mengalami ketidakmampuan memenuhi tuntutan perawatan diri. B. SELF CARE DEFICIT (BERKURANGNYA KEMAMPUAN MERAWAT DIRI SENDIRI) Setiap klien dewasa memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri secara mandiri, tetapi ketika klien mengalami ketidakmampuan untuk melaksanakan kemampuan merawat diri secara mandiri, maka situasi inilah yang di sebut dengan berkurangnya kemampuan merawat diri ( Deficit self care ). Pada tahap ini intervensi perawat diperlukan, identifikasi keterbatasan kemampuan merawat diri sehingga perencanaan dan implementasi tindakan keperawatan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Teori berkurangnya kemampuan merawat diri sendiri ini diterapkan antara lain pada : -. Bayi atau anak yang belum dewasa. -. Kebutuhan melebihi dari kemampauan untuk merawat diri. -. Antara kemampuan merawat diri sendiri seimbang dengan kebutuhan perawatan diri, tetapi potensial terjadi defisit kemampuan atau peningkatan kebutuhan di kemudian hari. C. NURSING SYSTEM. ( SISTEM KEPERAWATAN.) Adalah kemampuan perawat dalam membantu klien dalam memenuhi kebutuhan dan kemungkinan defisit kemampuan merawat diri di kemudian hari. Sampai di mana kemampuan klien merawat diri ikut terlibat dalam proses pemenuhan kebutuhan perawatan

diri akan membantu perawat menentukan kompensasi mana yang tepat untuk klien sesuai dengan keterbatasannya. Ada tiga tingkatan kompensasi sesuai dengan sampai mana keterbatasan klien dalam pemenuhan kebutuhan perawatan dirinya, yaitu : -. Total Compensatory ( kompensasi secara keseluruhan ). Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh kepada pasien dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan keperawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan dan ambulasi, serta adanya manipulasi gerakan. -. Partial Compensatory ( kompensasi sebagian ) Merupakan sistem dalam memberikan perawatan diri secara sebagian saja dan ditujukan pada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada pasien post op abdomen dimana pasien ini memiliki kemampuan seperti cuci tangan, gosok gigi, akan tetapi butuh pertolongan perawat dalam ambulasi dan melakukan perawatan luka. -. Educative/Supportive Compensatory ( Kompensasi berupa Pendidikan/dukungan ) Perawat di sini lebih bertujuan untuk memberikan pendidikan, informasi dan dukungan kepada klien mengenai apa yang dibutuhkannya dalam pemenuhan perawatan diri sehingga klien mampu melaksanakan perawatan mandiri. Asumsi-asumsi Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu: +> Human Being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki kebutuhan umum akan pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola kondisi kehidupan yang menyokong proses hidup, pembentukan dan pemeliharaan integritas struktural serta pemeliharaan dan peningkatan integritas fungsional. +> Perkembangan manusia: dari kehidupan didalam rahim hingga pematangan kedewasaan memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan di setiap periode dalam daur hidup. +> Kerusakan genetic maupun perkembangan dan penyimpangan dari struktur normal dan interitas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan pengaturan untuk mengontrol perluasan dan mengurangi dampaknya.

Dasar (dasar teorinya didapat darimana) Kelebihan Model keperawatan Doronthea Orem memberikan pelayanan keperawatan dengan memunculkan potensi pada tiap individu yang terganggu karena kondisinya sakit. Memberikan motivasi kepada seorang klien untuk memenuhi kebutuhannya sendiri (self care) tanpa adanya ketergantungan pada orang lain. Kelemahan Pada konsep keperawatan orem menekankan individu untuk memenuhi kebutuhan perawatannya sendiri tanpa adanya ketergantungan pada orang lain tetepi ketika seorang klien sakit maka kemampuan keperawatan dirinya sendiri dalam memenuhi kebutuhannya akan berkurang akibatnya suplai kebutuhan yang harusnya terpenuhi akan tidak optimal. Referensi Asmadi, 2008. KONSEP DASAR KEPERAWATAN. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC Cristensen, Paula J dan Janet W. Kelly.Proses Keperawatan:Aplikasi Model Konseptual:Ed 4.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Hidayat, A.Aziz Alimul,2007.Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. A. Aziz Alimul H, 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika. H. Zaidin Ali, 2001. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika. Tarwoto & Wartonah.(2003).Kebutuhan Dasar Manusia dalam Proses Keperawatan.Ed. 1.Jakarta

Lydia E. Hall (Core , Care , and Cure Model)

A. Biografi  Lydia E. Hall memulai karir bergengsinya dalam dunia keperawatan sejak lulus sekolah Perawat Rumah Sakit York di New York.  Ia kemudian meraih gelar B.S dan M.A dari Teacher’s Collage Universitas Columbia di New York, seperti para teorikus ilmu keperawatan yang lainnya.  Hall menduduki staf pengajar di York Hospital School of Nursing dan Fordham Hospital School of Nursing, dan menjadi konsultan untuk pendidikan perawat di Fakultas Keperawatan di State University of New York, Up State Medical Center.  Dia juga seorang instruktur Nursing Education di Teacher’s Collage. Universitas Columbia  Hall mengarang 21 tulisan sebagian besarnya adalah artikel yang membicarakan tenteng teori teori keperawatan yg terbitkan pada tahun 1960an.  Prestasi terbesar Hall dalam dunia Keperawatan adalah rancangan dan pembangunan Loeb Center of Nursing di Rumah Sakit Moentefiore di New York, Loeb Center di buka pada Januari 1963. B. Sumber – sumber teoritis •

Dalam membuat teorisasi tentang hubungan perawat pasien mengambil banyak sekali dari sekolah psikiater dan psikologi. Dia merupakan pendukung filosofi



“ Client Centered Therapy “ nya Rogers. Alasan pokok Hall meminjam dari Rogers adalah karena pasien meraih potensi mereka secara maksimal melalui proses pembelajaran. Metode terapi ini mensyaratkan dibangunnya suatu hubungan yang nyaman dan hangat disertai perhatian yang peka. Hall mendapat postulat- postulatnya tentang tingkah laku alami yang berdasar perasaan ( Feeling Based Behavior) dari

Rogers. Hall juga mengadopsi teori Rogers tentang motivasi untuk berubah (Motivation Change). C. Konsep utama Ada 5 konsep utama dari Lydia E. Hall yaitu : a. Behavior b. Reflction c. Self-awwareness d. Second Stage Ilness e. Wholly Professional nursing D. Definisi Konsep 1. Behavior Perilaku sebagai segala sesuatu yang diucapkan atau dikerjakan. Perilaku dikendalikan oleh perasaan baik yang sadar maupun tak sadar. 2. Reflection Refleksi adalah metode komunikasi karya roger yaitu menyeleksi bahasa verbal pasien yang diulang kembali kepadanya menggunakan kata – kata yang berbeda untuk memintanya menggali perasaan – perasaannya lebih jauh 3. Self – Awareness Mengacu pada suatu kondisi yang dicapai pasien dimana perawat berusaha keras membantunya. 4. Second stage illness Tahap penyembuhan non akut suatu penyakit 5. Wolly professional nursing (perawatan professional menyeluruh) Konsep ini meliputi prinsip – prinsip pemeliharaan (nurturing) , pengajaran (teaching) , dan saran (advocacy) untuk membantu kesembuhan.  Care , core , dan cure menjadi konsep inti Hall. Care menyinggung pada perawatan inti tubuh psien secara intim termasuk hubungan menenangkan dan mengayomi. Core melibatkan penggunaan terapi diri sendiri dalam berkomunikasi dengan pasien. Cure adalah aspek perawatan yang terlibat bersama dengan urusan berbagai pengobatan dan treatment. E. Asumsi – asumsi utama a. Manusia

Pasien meraih potensi maksimal mereka melalui proses pembelajaran, dimana rehabilitasi adalah proses belajar untuk hidup dengan terdapat batasan-batasan di dalamnya. Seorang pasien memiliki3 aspek, diantaranya body, pathology dan peson. Manusia juga bertingkah laku berdasarkan perasaan mereka, bukan berdasarkan pengetahuan mereka.

b. Lingkungan Pelayanan rumah sakit diorganisasikan untuk menyelesaikan tugas-tugas dengan efisien. Hall tidak mendukung konsep team nursing, menurutnya karir apapun yang ditetapkan sekitar tugas yang harus dikerjakan, dan bagaimana caranya dibagi-bagi untuk dikerjakan adalah suatu pertaruhan. Ada dua fase praktik perawatan medis di dalam pusatpusat pengobatan, yakni biological crisis dan evaluative medicine.

c. Kesehatan Menjadi sakit adalah perilaku, sakit dikendalikan oleh perasaan di luar kesadaran seseorang yang menjadi akar dari adanya kesulitan-kesulitan untuk penyesuaian. Pemnyembuhan dapat dipercepat dengan menolong orang beralih ke dalam kesadaran diri.

d. Keperawatan Nursing adalah perkara rumit yang dapat dan seharusnya profesional. Hall menetapkan, para pasien seharusnya dirawat hanya oleh perawat profesional yang dapat mengambil tanggung jawab penuh atas perawatan dan pengajaran pasien-pasien mereka. Fungsi-fungsi perawat profesional hampir seluruhnya bersifat terapi ketika pasien telah memasuki tahap kedua perawatan mereka di rumah sakit.

F. Paradigma 1.Keperawatan Proses keperawatan berhubungan dengan (kepedulian, inti, dan keperawatan). Tujuan utama adalah untuk mencapai suat hubungan antara individu dengan individu dengan individu lain/antara perawat dengan pasien 2. Manusia Manusia atau seseorang yang berusia 16 tahun atau lebih yang mengalami suatu penyakit membutuhkan bantuan/proses keperawatan yang lebih . individu ini membutuhkan motifasi dari semua keluarganya agar cepat sembuh. Dan mereka meraih potensi maksimal mereka melalui proses pembelajaran.

3. Kesehatan Menjadi sakit adalah perilaku. Sakit dikendalikan oleh perasaan di luar kesadaran seseorang, yang menjadi akar dari adanya kesulitan-kesulitan untuk penyesuaiannya. 4.Lingkungan Ada dua fase praktik perawatan medis di dalam pusat-pusat pengobatan: biological crisis (krisis sifatnya biologis) yang melibatkan pengobatan secara intensif dan treatmen diagnostic dan evaluative medicine (pengobatan terevaluasi) merupakan waktu dimana pasien diobservasi untuk dilihat apakah tujuan-tujuan dokter sudah sesuai dengan pasien.

G. Kerangka konsep

H. Penegasan – penegasan teori •

Lydia E. Hall memperkenalkan 3 teori lingkaran keperawatan dimana masing-masing lingkaran 1.

menunjukkan

proses

keperawatannya

yaitu:

Lingkaran Kepedulian (care) Pada lingkaran kepedulian ini perawat yang professional akan menyediakan

kebutuhan pasien baik secara jasmani maupun rohani. Ketika kepedulian (care) berfungsi perawat menerapkan pengetahuan alami dan ilmu pengetahuan biologi yang menjadi dasar ilmu keperawatan yang 2.

Lingkaran inti (core) Perawat yang profesional dalam hubungannya dengan pasien bias membantu pasien

untuk menyatakan perasaan/penyakit yang dideritanya 3.

Lingkaran keperawatan (cure) Kepedulian perawat terhadap pasien yang didasarkan pada ilmu pengetahuan cara

pengobatan suatu penyakit



Teori Hall dan 4 konsep utama 1. Manusia atau seseorang yang berusia 16 tahun atau lebih yang mengalami suatu penyakit membutuhkan bantuan/proses keperawatan yang lebih .individu ini membutuhkan motifasi dari semua keluarganya agar cepat sembuh. 2. Kesehatan yang optimal dapat dilihat dari perilaku manusia itu sendiri 3. Konsep lingkungan masyarakat yang dihadapkan dengan hubungan individu akan menciptakan yang merata dan menyeluruh. 4. Proses keperawatan berhubungan dengan (kepedulian , inti , dan keperawatan). Tujuan utama adalah untuk mencapai suat hubungan antara individu dengan individu dengan individu lain/antara perawat dengan pasien. Kekurangan dan kelebihan



Keunggulan dari teori Lydia E. Hall :

 Teori yang dinyatakan Hall menekankan pada pendekatan terhadap sang pasien yang berguna dalam proses penyembuhan yaitu dengan cara pemberian motivasi kepada klien. •

Kekurangan dari teori Lydia E. Hall :

 Memberikan interaksi yang sedikit antara keluarga pasien dengan perawat.  Teori Hall hanya bertujuan utama untuk mencapai hubungan antara individu dengan individu yang lain atau klien dengan perawat, sehingga lingkungan yang sangat berpengaruh tidak dipertimbangkan.  Motivasi hanya dapat diberikan kepada klien dewasa, sehingga belum bisa diterapkan kepada bayi dan anak-anak. Referensi Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses & Praktik. Jakarta: EGC. Alimul Hidayat, Aziz, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika, 2004. Julia B. George , Nursing Theories, Keperawatan category-dasar yang professional untuk keperawatan practice, 3rd ed, 1990,Norwalk : Appleton & lange

Related Documents

Lydia
November 2019 21
Orem (rookie)
May 2020 16
Dorothea Orem.docx
November 2019 14
Orem (rookie)
May 2020 12

More Documents from "Jeffrey Johnson"

Ppt Dorothy E. Orem.pptx
December 2019 19
Kelompok 3.ppt
December 2019 19
Bab I.docx
December 2019 16
Bab I Pender.docx
December 2019 16