PENENTUAN STRUKTUR KRISTAL DAN KOMPOSISI KIMIA BAHAN SEMIKONDUKTOR Sn(S0,8Se0,2) HASIL PREPARASI DENGAN METODE BRIDGMAN Muhammad Ridwan1, Ariswan2 1 Mahasiswa Program Studi Fisika FMIPA UNY 2 Dosen Program Studi Fisika FMIPA UNY Email: (
[email protected]) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur kristal, komposisi kimia, dan morfologi permukaan kristal bahan semikonduktor Sn(S0,8Se0,2) yang terbentuk dari hasil preparasi dengan metode Bridgman. Penumbuhan kristal dilakukan dengan metode Bridgman, temperatur maksimum pemanasan untuk ketiga buah sampel dibuat bervariasi yaitu pada temperatur 550oC sampel 1, 600oC sampel 2 dan 500oC sampel 3 dengan waktu pemanasan yang sama. Hasil karakterisasi menyatakan bahwa kristal Sn(S0,8Se0,2) yang terbentuk mempunyai struktur kristal orthorombik, nilai parameter kisi untuk sampel 1 adalah a = 4,1818 Å ; b = 11,4749 Å ; c = 3,8160 Å, sampel 2 a = 4,3221 Å; b = 11,4790 ; c = 3,9944 Å, sampel 3 a = 4,3303 Å; b = 11,0732 ; c = 3,9839 Å. Morfologi permukaan kristal yang terbentuk didominasi oleh bentuk yang homogen dengan komposisi kimia yang terbentuk yaitu Sn, S dan Se berbandingan sebesar 1 : 0,18 : 0,14 untuk sampel 1 dan 1 : 0,47 : 0,30 untuk sampel 3. Kata kunci : Metode Bridgman, Semikonduktor, Orthorombik. CRYSTAL STRUCTURE DETERMINATION AND CHEMICAL COMPOSITION OF A SEMICONDUCTOR MATERIALS Sn(S0,8Se0,2) WITH PREPARATION USING THE BRIDGMAN METHODE ABSTRACT The purpose of the research is to know the crystal structure, the chemical composition, and morphology structure surface of the semiconductor material Sn(S0,8Se0,2). As a result of preparation using Bridgman method. The maximum heating temperature for the three samples were varied at the same heating time. These are 550ºC for sample 1, 600ºC for sample 2 and 500ºC for sample 3. The result of characterization state that crystal Sn(S0,8Se0,2) formed orthorhombic structure, lattice parameters for sample 1 is a = 4,1818 Å ; b = 11,4749 Å ; c = 3,8160 Å, sample 2 a = 4,3221 Å ; b = 11,4790 ; c = 3,9944 Å, sample 3 a = 4,3303 Å; b = 11,0732 ; c = 3,9839 Å. Surface Morphology analysis showed that the formed crystals were homogeneous with composition formed Sn, S and Se proportionate with 1 : 0,18 : 0,14 for sample 1 ; 1 : 0,47 : 0,30 for sample 3. Keywords: Bridgman Method, Semiconduktor, Orthorhombic.
PENDAHULUAN Energi surya merupakan sumber energi
daerah
tropis.
Teknologi
alternatif yang memanfaatkan energi matahari.
mengkonversi
Energi matahari merupakan salah satu sumber
menjadi energi listrik, Menggunakan piranti
energi yang melimpah dan dapat dimanfaatkan
semikonduktor yang disebut Sel Surya (Solar
secara maksimal.kIndonesia berpotensi dalam
Cell).
pengembangan energi surya karena terletak di 1
langsung
energi
fotovoltaik matahari
Bahan semikonduktor yang menarik untuk
Preparasi
massif
Sn(S0,8Se0,2),
mula-mula
diteliti adalah SnS dan SnSe Kedua bahan
menimbang unsur Se misal x gram, maka dapat
smikonduktor tersebut mempunyai persamaan
dihitung
massa
Sn
yaitu merupakan bahan semikonduktor yang
dan )
x
S
yaitu: gram,
dibuat dari perpaduan antara golongan IV (Sn) dengan
golongan
VI
(S,
Se).
sedangkan massa
Bahan
semikonduktor SnS dan SnSe memiliki celah
gram. Kemudian bahan dimasukan dalam
energi antara 1,8 eV dan 1,3 eV. Dalam
tabung pyrex dan dilelehkan yang sebelumnya
penelitian ini dilakukan penumbuhan kristal untuk
mendapatkan
kristal
dari
divakumkan. Hal ini dilakukan karena molaritas
bahan
bahan sangat mempengaruhi hasil karakteristik
semikonduktor Sn(S0,8Se0,2). Penelitian Bridgman.
kristal. Bahan-bahan didalam tabung pyrex
menggunakan
metode
dilelehkan dalam furnace, kemudian secara
ini
karena
perlahan-lahan temperatur diturunkan hingga
ini
Metode
) x
digunakan
memiliki kelebihan antara lain. temperatur
kristal
dapat
Kecepatan
menyerupai kristal atau yang disebut massif
pembekuan bahan dapat diatur. Kecepatan
atau ingot. Hasil preparasi dikarakterisasi dengan
penurunan temperatur pada saat berubah dari
X-ray diffraction (XRD), scanning electron
keadaan cair menjadi padat dapat dikontrol
microscope (SEM), dan Energy Dispersive
secara teliti. Tekanan mekanis di dalam bahan
Analysis X-Ray (EDAX) untuk mengetahui
juga
struktur kristal, morfologi permukaan, dan
dikontrol
dapat
secara
dikurangi
teliti.
untuk
menghindari
didalam tabung pyrex mengeras
komposisi kimia.
terjadinya keretakan pada kristal atau kapsul pyrek.
Variabel Penelitian
Untuk mengetahui sifat-sifat fisis bahan
Dalam penelitian ini variabel bebas yang
hasil preparasi, telah dilakukan karakterisasi
digunakan adalah alur pemanasan dan variabel
menggunakan X-Ray Difraction (XRD) untuk
terikatnya struktur kristal, parameter kisi,
mengetahui struktur kristal, Scanning Electron
komposisi kimia dan morfologi permukaan
Microscopy (SEM) untuk meneliti struktur
kristal
morfolgi
kontrolnya meliputi tekanan, waktu, dan massa
permukaan,
Energy
Dispersive
Sn(S0,8Se0,2),
sedangkan
variabel
bahan dasar.
Analysis X-Ray (EDAX) untuk mengetahui komposisi kimia secara kuantitatif.
Prosedur Pada penelitian ini ditumbuhkan kristal
METODE PENELITIAN Preparasi
bahan
Sn(S0,8Se0,2)
dilakukan
dengan
dengan
temperatur
maksimum
pemanasan untuk ketiga buah sampel dibuat
metode Bridgman. Dalam metode Bridgman 2
bervariasi dinyatakan pada Tabel 1 Proses preparasi dilakukan pada tekanan 5x10-5 mBar. Tabel 1. Pola alur pemanasan pada sampel Sn(S0,8Se0,2). Waktu (menit)
(
120 250 300 550 Dimana: = suhu pada sampel 1 = suhu pada sampel 2 = suhu pada sampel 3
(
(
250 600
250 500
Gambar 3. Difaktogram ingot Sn(S0,8Se0,2) sampel 3 dengan temperatur pemanasan 500oC. Hasil X-Ray Difraction (XRD) dapat diketahui jarak antara bidang (dhkl). Kemudian spektrum yang diperoleh tersebut dibandingkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan data Joint Committee on Powder
Analisis XRD
Difraction Standart (JCPDS) sehingga dapat
Karakterisasi X-Ray Diffraction (XRD)
ditentukan indeks miller pada setiap puncak
menggunakan alat merk Shimadzu XRD 6000
difraksi yang terbentuk. Pada Gambar 1 terlihat
dengan panjang gelombang 1,54060 A.
banyak puncak dengan intensitas tertinggi
Hasil difraktogram XRD untuk sampel 1,
terdapat pada hkl (040). Pada Gambar 2
sampel 2 dan sampel 3 dinyatakan pada
intensitas tertinggi terdapat pada hkl (111) dan
Gambar 1, 2 dan 3.
pada Gambar 3 intensitas tertinggi terdapat pada hkl (111). Berdasarkan difaktogram dapat ditentukan parameter kisi dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2 dengan struktur Kristal Orthorhombik. Tabel 2. Perbandingan Parameter Kisi Sampel1, 2 dan 3 dengan data JCPDS SnS. Parameter Kisi
Gambar 1. Difaktrogram ingot Sn(S0,8Se0,2) sampel 1 dengan temperatur pemanasan 550oC.
Sampel 1 (Å )
Sampel 2 (Å )
Sampel 3 (Å )
JCPDS SnS (Å )
a
4,181
4,322
4,330
4,329
b
11,4749
11,4790
11,0732
11,1923
c
3,8160
3,9944
3,9839
3,9838
Dari Tabel 2 diketahui bahwa harga parameter kisi a, b dan c dari ketiga sampel nilainya terdapat perbedaan dengan rentang yang sangat kecil , hal tersebut menunjukkan bahwa perbedaan temperatur pemanasan tidak
Gambar 2. Difaktrogram ingot Sn(S0,8Se0,2) sampel 2 dengan temperatur pemanasan 600oC.
mempengaruhi parameter kisi kristal. 3
Morfologi Pemukaan kristal Sn(S0,8Se0,2)
Analisis EDAX Untuk analisis dengan Energy Dispersive
dengan SEM Analisis
dengan
Scanning
Electron
Analysis
X-Ray
(EDAX)
sampel
yang
Microscopy (SEM) sampel yang digunakan
digunakan adalah sampel pertama dan sampel
adalah sampel pertama dan sampel ketiga.
ketiga.
Hasil
analisis
Energy
Dispersive
Analysis X-Ray (EDAX) ditunjukkan pada Gambar 6 dan 7.
Gambar 4. Hasil pemotretan permukaan ingot Sn(S0,8Se0,2) Sampel 1 perbesaran 7100X. Gambar 6. Grafik dan koposisi kimia hasil krakterisasi EDAX ingot Sn(S0,8Se0,2) sampel 1.
Gambar 4. Hasil pemotretan permukaan ingot Sn(S0,8Se0,2) Sampel 3 perbesaran 2500X. Hasil SEM menunjukkan butiran kristal
Gambar 7. Grafik dan koposisi kimia hasil Krakterisasi EDAX ingot Sn(S0,8Se0,2) sampel 3.
yang lebih jelas adanya bongkahan besar dan kecil berbentuk pipih tak beraturan yang
Hasil
EDAX
menujukan
bahwa
tersebar secara teratur dalam pola tataan
perbandingan molaritas Sn, S dan Se yang
tertentu. Struktur atau pola tataan yang teratur
terbentuk pada sampel 1 dan sampel 3
dari grain ini menunjukkan bahwa kristal
ditunjukkan pada Tabel.
semikonduktor hasil preparasi sudah terbentuk
Tabel 3. Perbandingan konsentrasi dan mol ………..unsur Sn, S dan Se.
pada Gambar 5 terlihat bahwa semakin kuat perbesaran
SEM,
semakin
nampak
jelas
susunan struktur morfologi kristalnya. Secara umum bahwa morfologi permukaan kristal Sn(S0,8Se0,2) didominasi bentuk yang homogen
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa
dari penyusun kristal tersebut, bentuknya
proses yang dilakukan sudah berhasil, yaitu
menyerupai
kecil
dengan munculnya unsur Sn, S dan Se pada
berbentuk pipih tak beraturan yang tersebar
hasil EDAX Namun, dari hasil tersebut dapat
secara teratur dalam pola tataan tertentu.
pula dilihat bahwa terdapat ketidaksesuaian
bongkahan
besar
dan
4
perbandingan unsur mol unsur Sn, S, dan Se
2. Hasil karakterisasi SEM menujukan struktur
pada kristal Sn(S0,8Se0,2) hasil penelitian dengan
morfologi permukaan Kristal Sn(S0,8Se0,2)
teori. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
adalah homogen. Homogenitas kristal dilihat
perbandingan mol Sn, S dan Se yang terlihat
dari keteraturan bentuknya, bentuk yang
pada Tabel 3 tidak sesuai secara teori yaitu Sn,
relatif seragam walaupun terdapat perbedaan
S dan Se adalah 1: 0,8: 0,2. Ketidaksesuaian
ada yang berukuran besar dan kecil.
tersebut dapat disebabkan karena belum terjadi
3. Hasil
karakterisasi
EDAX
diperoleh
pencampuran yang maksimal antara bahan Sn,
komposisi kimia yang terbentuk yaitu Sn, S
S dan Se karena perbedan titik leleh dan didih
dan Se berbandingan sebesar 1 : 0,18 : 0,14
bahan yang digunakan. Titik didih bahan S
untuk sampel 1 dan 1 : 0,47 : 0,30 untuk
berada
sampel 3.
di
bawah
temperatur
maksimum
pemanasan sehingga dimungkinkan bahan itu
DAFTAR PUSTAKA
menguap sehingga terjadi kekurangan dalam S.
1. Ariswan, 2010. Semikonduktor. Handout Kuliah, tidak diterbitkan, Yogyakarta. Universitas negeri Yogyakarta. 2. Reka rio. 1999. Fisika Dan Teknologi Semikonduktor. Pradya paramita. Jakarta. 3. W.B. White.1979. Introduction Solid State Physics, John Wiley And Sons, Inc. New York, London, Sydney, taronto. 4. Randi Adzin. 2010. “Struktur, Komposisi Kimia dan Morfologi Permukaan Bahan Semikonduktor Cd(Se0,6,S0,4) Hasil Preparasi Dengan Teknik Bridgman”. Skripsi tidak diterbitkan. FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Berdasarkan
hasil
karakterisasi
XRD,
struktur kristal Sn(S0,8Se0,2) hasil preparasi dengan metode Bridgman memiliki struktur Orthorombik dengan parameter kisi untuk sampel 1 adalah a = 4,1818 Å ; b = 11,4749 Å ; c = 3,8160 Å sampel 2 a = 4,3221 Å ; b = 11,4790 ; c = 3,9944 Å dan sampel 3 a = 4,3303 Å ; b = 11,0732 ; c = 3,9839 Å. temperatur
pemanasan
tidak
terlalu
mempengaruhi struktur dan parameter kisi kristal Sn(S0,8Se0,2).
Yogyakarta, 20 Desember 2013 Ketua Penguji
Mengetahui, Penguji Utama
5