MODUL3 SIMULASI ALAT PENUKAR PANAS ( H E AT E X C H A N G E R )
ASISTEN LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2014
Heat Exchanger Alat penukar energi antara fluida panas dengan fluida dingin tanpa terjadi interaksi langsung Tipe Heat Exchanger a. Double pipe heat exchanger b. Shell and tube heat exchanger c. Plate & Frame heat exchanger
Hysys Simulation Tipe Design Heat Exchanger ■ End Design Model merupakan standard perhitungan HE dengan data seperti persamaan diatas tanpa perubahan phase selama proses perhitungan ■ Weighted Design Model merupakan standard perhitungan HE bila terjadi proses perubahan phase ■ Steady State Rating Model merupakan pengembangan dari End
Design Model pada kondisi tunak ■ Dynamic Rating Model diaplikasikan pada kondisi dynamic
Shell Type (TEMA) Did You Know TEMA mas broo ??????
■
T = Tubular
■
E = Exchanger
■
M = Manufacturers
■
A = Association
TEMA F
F: Two-Pass Shell with Longitude Baffle
•Tipe ini diaplikasi dimana aliran pada bagian dibuat seri dengan harapan temperatur aliran panas keluar dekat dengan temperatur aliran dingin masuk • Tipe akan menghasilkan hilang tekan yang cukup besar dengan perbandingan 8X dari tipe E 16
TEMAG
•Tipe ini dikenal sebagai split flow dengan adanya longitudinal baffle •Tipe ini dapat dipergunakan untuk perubahan phasa seperti reboilertetapi umumnya dipergunakan tanpa terjadi perubahan phasa
TEMA J
•Tipe ini dikenal sebagai divided flow dengan 2 nossel umpan dengan 1 nossel keluaran •Tipe ini memiliki hilang tekanan yang rendah sekitar 1/8 dari tipe E sehingga tipe ini cocok diaplikasikan untuk prosesproses pada tekanan rendah seperti gas cooler dan kondensor
TEMA X
•Tipe ini dikenal sebagai cross flow antara aliran di tube dan shel tanpa adanya suatu baffel •Tipe ini memiliki hilang tekanan yang sangat kecil dan umumnya dipergunakan untuk gas-gas dan kondensasi uap pada tekanan rendah
TEMA DAN BENTUK HEAD HE
Shell and Tub
EME _L SHELL CAVIH
SHELL CHANNEL «Hf LL COVffl ENQ F LANGt
i. 7. J. 4.
worn.(
i,
TUflisHttt
CL
FlOATINGHEAD
I.
SHELL FLOATING
FLOATING ^E A& ELAWE STATION*flV Tu«i3WET CHHkNNEL CHANNft COVER CilANrfEL UL^ZZ|.E Tit ROM ANP bfACEM
THANSVE RS E flAF F L ES OR SuPf^nrfLATES
16.
lUTWOiEMENT BAJF FLE VENT COMlfCKON DRAIN CONNECTIOW TEil CONNECTION EUPPDfiTBMDLE* UFTiMORINCi
tfl. 1?. IB. IB. W. Jl,
Why Shell andTube HE ??? Ada beberapa alasan kenapa Shell and Tube HE Lebih umum digunakan; ■ Pressure range dan pressure drop dapat ditentukan untuk setiap fluida ■ Konstruksi material untuk shell dan tube dapat berbeda sesuai dengan kebutuhan ■ Luas Kontak dapat di perluas, untuk meningkatkan Heat Transfer ■ Mudah dalam perawatan
Walas, Chemical Process Equipment
Neraca Energi Neraca energi aliran panas dan dingin
Laju energi berpindah sepanjang dinding HE
Loq Mean Temperature Difference
(ATlmtd) ■ botju
lior.our cold.out
AT,
roldju
cokLiu
Alirau couuter-current
Alirau co-current
AT - AT. In ( A T / ^
Correction Factor LMTD (Ft)
C_1
T —T co a T - T 1
T —T ^
T -T
R —
—^
Lihat Graphic FT dengan R, S sesuaikan tipe shell-tube Heat Exchanger yang inemenuhi harganya (Ft > 0.8)
Graphic Factor Correction
One Shell Pass, two or more tube pass
Graphic Factor Correction 1
Two Shell Pass, Four or multiple tube pass
Graphic Factor Correction
Divided-flow Shell# Two or more even-tube pass
Graphic Factor Correction
Split-flow Shell, Two tube pass
Overal Heat Transfer Coeficient Persamaan yang digunakan untuk mencari Overal heat Transfer Coeficient (U)
Tahapan Perancangan HE ■ Definisikan laju energi antara fluida panas-dingin (laju alir massa dan temperature)
■ Physical Properties: densitas, viscositas, thermal conductivity ■ Tentukan tipe HE ■ Assumsikan nilai U ■ Hitunglah LMTD dan Ft ■ Hitung luas area yang diperlukan (A)
Tahapan Perancangan HE ■ Putuskan tipe HE shell - tube (number pass) ■ Tentukan panjang tube dan hitung jumlah tube
■ Hitunglah koefisien perpindahan panas inside, outside ■ Hitunglah overall heat transfer coefficient dan bandingkan dengan tebakan awal, ulangi kalau beda jauh
■ Hitunglah hilang tekan ■ Optimisasi design untuk mencari luas area yang terkecil
HYSIS SIMULATION Alat perpindahan panas shell-tube dipergunakan untuk mendinginkan benzena dari temperatur 180 F ke temperatur 100 F pada laju alir 100 lbm/hr dan tekanan 1.2 bar. Air dipergunakan sebagai cooling yang dialirkan berlawanan arah dengan temperatur masuk 70 F dengan tekanan 1 bar dan laju alir 50 lbm/hr berapa temperatur keluar air dan bagaimana kondisi operasi HE double pipe tersebut? Coba improvisasikan pola alirannya (co-current dan counter current) perhatikan apa perbedaannya?
Contoh Kasus Aliran panas (tube) ■
Fluida
= Benzene
■
Temperature (F)
= 180 F
■
Pressure (Bar)
= 1.2
■
Mass flow
= 100 lb/hr
■
Pressure drop (kg/cm2)
= 0.2
■
Fouling Resistance (hr.m2.C/kcal)
= 0.0002
■
Diameter Tube, OD (mm)
= 19.05
■
Inside Diameter (mm)
= 14.00
■
Tube Length (m)
= 20
Contoh Kasus Aliran dingin (shell)
■
■
Fluida
= Air
■
Temperature (F)
= 70
■
Pressure (kg/cm2)
=1
■
Mass Flow (Lb/hr)
= 125
■
Pressure drop (kg/cm2)
= 0.86
■
Fouling Resistance (hr.m2.C/kcal)
= 0.0004
■
Diameter Shell (mm)
= 1500
■
JumlahTube/Shell
= 150
Tube pitch (In)
= 1,5
HYSIS SIMULATION
S/HYSIS SIMULATION w
EES
E-100 Design
-Heat Exchanger Modeh
i
Exchanger Design (End Point Connections
-Heat Leak/Loss
■3
(* None
C
Extremes
Parameters
C
Proportional
X
Specs
Shell Side Tube Side
User Variables Notes
0.S600 kg/cm2 Delta P
Delta P 0.2000 kg/cm2
4.360e+005 kJ/C-h UA
5^
[-Exchanger Geometrv— Calculate Ft Factor Tube Passes per Shell
Shell Passes
Shells In Series
First Pass
Shell TEMA Type
1
1
Counter
E
J1
Design Rating Delete
Worksheet
Performance
Dynamics
HTFS■TASC Update
\~ ignored
Hysys Simulation //
w
EES
E-100 Design
-Heat Exchanger Modeh
i
Exchanger Design (End Point Connections
-Heat Leak/Loss
■3
(* None
C
Extremes
Parameters
C
Proportional
X
Specs
Shell Side Tube Side
User Variables Notes
0.S600 kg/cm2 Delta P
Delta P 0.2000 kg/cm2
4.360e+005 kJ/C-h UA
5^
[-Exchanger Geometrv— Calculate Ft Factor Tube Passes per Shell
Shell Passes
Shells In Series
First Pass
Shell TEMA Type
1
1
Counter
E
J1
Design Rating Delete
Worksheet
Performance
Dynamics
HTFS■TASC Update
\~ ignored
HYSIS SIMULATION
HYSIS SIMULATION
HYSIS SIMULATION
HYSIS SIMULATION
HYSIS SIMULATION
HYSIS SIMULATION
HYSIS SIMULATION
TRAINING SIMULATION Pada proses “Polimerisasi Cold” pembuatan styrene butadiene Rubber (SBR). Raw material 1,3 butadiene (75,89%) dan styrene (24,11%) pada tekanan 1 bar, dengan laju alir massa 100 Kg/hr pada kondisi temperatur ruang, terlebih dahulu akan di dinginkan sebelum masuk kedalam reaktor dengan amonia hingga temperaturnya mencapai 8 celcius. Dengan perbedaan tekanan pada tube sebesar 0.5 kg/cm2 dan perbedaan tekanan pada shell 0.89 kg/cm2, hitunglah berapa jumlah laju alir massa amonia dalam Kg/h yang harus di perlukan untuk mendinginkan umpan tersebut, jika temperatur input amonia 4 celcius dan keluaran 7 celcius. Berapa nilai UA dalam Kj/C-h jika alirannya co-current?
TUGAS HEAT EXCHANGER PERTEMUAN KE DUA
TUGAS
TUGAS
TUGAS Rancang alat penukar kalor untuk E-101 dengan menggunakan high pressure steam (hps) tekanan 45 barg Untuk temperatur input dan output steam silahkan Trial sendiri, key word (Temperatur Cross) 1. Berapakah jumlah kebutuhan steam pada proses tersebut? 2. Berapakah luas bidang perpindahan panas yang diperlukan (m) bila nilai koefisien perpindahan panas keseluruhan sebesar 40 W/m 3. Berapakah jumlah tube yang diperlukan jika panjang tube = 16 ft dan diameter dalam tube3/4 inch