TUGAS SENI BUDAYA
MEMBUAT ARTIKEL
KELOMPOK 2 NAMA ANGGOTA:1.NURSASTI 2.KIKI 3.IRVAN M 4.HIMAM D P 5.DIEN ZERI 6.YUDA PRIMADI
Dalam arus semang
PENYANYI SERIOSA
Aning Katamsi A,ning terlahir dari keluarga yang lekat dengan dunia seni. Sang ibu, Pranawengrum Katamsi, adalah penyanyi seriosa. Ayahnya, Amaroso Katamsi, seorang dokter dan perwira Angkatan Laut, namun, dia juga aktor dan pemain teater. Dalam diri Aning, agaknya mengalir darah seni itu. Awal-awal tahun 1980, banyak koran memuat lagu anak-anak. Aning kecil suka membolak-balik lembar koran tersebut, memerhatikan lagu-lagu anak-anak yang ada di dalamnya. “Nggak tahu gimana saya dulu bisa baca sendiri, baca notasi angka. Mungkin karena dengar orang-orang latihan do re mi, terus coba-coba sendiri, akhirnya saya bisa baca not angka.”
Ketika menginjak usia remaja, Aning yang ketika itu duduk di kelas I SMA, mulai serius bernyanyi. Ibunya sendiri yang mengajari. Ajang Bintang Remaja Radio dan Televisi menjadi awal langkah Aning menekuni dunia tarik suara. Di ajang ini, bungsu dari tiga bersaudara kelahiran Cilacap, 3 Juni 1969 ini berhasil menyabet juara pertama. Gelar yang sama pun diterima ketika perempuan bernama lengkap Ratna Kusumaningrum ini mengikuti Festival Seni Mahasiswa 1991. Dia pun mulai tampil di Twilite Orchestra. Aning telah memulai langkah menjadi seorang soprano profesional. Makin lama menekuni dunianya, Aning makin terbuai. “Rasanya, kok, enak.'”
Ketika tamat dari Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Indonesia, Aning memilih mengajar. Bukan fisika, Aning lebih suka mengajar musik. “Kebetulan waktu lulus dari UI, tawaran pertama juga mengajar dulu di sekolah musik. Mungkin kalau berhubungan dengan fisika saya mesti banyak belajar lagi. Nah, kebetulan yang di depan mata, tawarannya itu.” Aning merasa dunianya ini harus didalami secara total.
Aning menjatuhkan pilihan pada musik klasik.
“Bukan
menyenangi
berarti
musik
saya
yang
nggak
lain,
tapi
rasanya lebih enjoy di situ. Lebih punya rasa. Kita juga di situ tidak berhenti belajar. Seperti menyanyi itu makin lama makin advance saja. Itu kan perlu mencari
dalam
diri
kita
sendiri,
mencoba suara kita. Nah, itu yang buat saya
mengasyikkan,
mencari-cari
warna suara,” katanya.
Bernyanyi seriosa sudah menjadi pilihannya. Namun, ada yang membuat Aning prihatin. Ini tidak lain karena hanya sedikit orang yang ingin mempelajari seriosa. Itu pun mungkin tertarik pada musik klasik barat. Justru yang menggali (musik) Indonesia yang kurang. Padahal, lagu-lagu klasik Indonesia menumpuk. Untuk itu, Aning memulai jalannya. Dia ingin memperkenalkan musik seriosa ala Indonesia, musik Indonesia yang mengacu ke klasik barat.
Pertama kalinya, ia mengikuti acara Seriosa Remaja di TVRI yang memang digelar untuk para remaja. Penyanyi seriosa remaja pada saat itu belum banyak akhirnya diambil dari beberapa anaknya penyanyi termasuk saya pertama kali menyanyi di situ, ujarnya. Tak lama setelah itu diselenggarakan pemilihan bintang radio dan televisi untuk remaja. Tahun 1987, ia menjadi juara bintang radio dan televisi. Menurut Aning, kemampuannya menyanyi hingga nada tinggi adalah karunia yang sangat besar dari Allah. Dengan karunia itu saya bisa berkarya, berkarier, dan kesempatan terbuka luas di depan
saya,
ujarnya.
Satu
cita-citanya
yang
belum
terwujud
adalah
keinginannya berdakwah melalui seni musik dan suara. Semoga segera tercapai.