PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PENJUALAN KONSINYASI Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan
Disusun Oleh:
Novi Candani
(1707532120)
Ni Made Yurika Natasya Prabaningrum
(1707532096)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2019
PENJUALAN KONSINYASI
Pengertian Penjualan Konsinyasi Penjualan konsinyasi merupakan perjanjian antara pemilik barang yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi atas barang yang dijualnya. Dari pengertian diatas terdapat empat unsur yaitu : 1. Pemilik barang Pemilik barang merupakan pihak yang menyerahkan atau menitipkan barang. Pemilik barang disebut dengan pengamanat atau konsinyor (consignor). 2. Yang menerima barang Pihak yang menerima barang untuk dijualkan disebut dengan komisioner atau konsinyi (consignee), faktor (factor), atau pedagang komisi (commission merchant). 3. Barang yang diserahkan Barang yang diserahkan oleh pengamanat atas dasar konsinyasi disebut barang konsinyasi, sedangkan barang yang diterima komisioner atas penjualan konsinyasi disebut barang komisi. 4. Komisi Komisi adalah pendapatan yang diperoleh komisioner setelah berhasil menjualkan barang komisi.
SIFAT KONSINYASI Syarat-syarat penjualan konsinyasi biasanya diatur antara pengamanat dengan komisioner dalam kontrak penjualan konsinyasi. Perjanjian konsinyasi baik bagi pengamanat maupun bagi komisioner membawa konsekuensi dalam pengelolaan transaksi konsinyasi. Karakteristik transaksi konsinyasi bagi kedua belah pihak adalah sebagai berikut. A. Karakteristik transaksi penjualan konsinyasi Pihak Pengamanat 1. Barang konsinyasi dilaporkan sebagai persediaan karena hak milik tetap pada pihak pengamanat. 2. Pengiriman barang kepada komisioner tidak boleh dicatat sebagai pengakuan pendapatan. 3. Semua beban yang terjadi dengan barang konsinyasi menjadi tanggung jawab pengamanat. 4. Pengamanat bertanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan sejak pengiriman barang hingga barang diterima oleh komisioner.
5. Pengamanat memiliki tagihan kepada komisioner setelah barang konsinyasi terjual.
Pihak Komisioner 1. Barang komisi tidak boleh dilaporkan sebagai persediaan 2. Penerimaan barang dari pengamanat tidak dicatat sebagai hutang. 3. Beban-beban yang berhubungan dengan barang komisi bukan tanggungan komisioner tetapi tanggungan pengamanat 4. Komisioner bertanggung jawab terhadap keamanan barang komisi 5. Komisioner mempunyai kewajiban kepada pengamanat setelah barang komisi terjual B. Pertimbangan Mengadakan Perjanjian Konsinyasi Perjanjian konsinyasi antara pihak pengamanat dengan pihak komisioner terjadi atas kesepakatan dari kedua belah pihak. Kesepakatan itu terjadi karena kedua belah pihak baik pengamanat maupun komisioner merasa saling diuntungkan. Berikut alasan-alasan dasar pertimbangan terjadinya perjanjian konsinyasi. Alasan pengamanat melakukan perjanjian konsinyasi : 1. Konsinyasi adalah salah satu cara untuk memperluas daerah pemasaran yang disebabkan oleh beberapa hal antara lain : a. Memperkenalkan produk baru, dimana masyarakat belum mengetahui produk tersebut. b. Untuk membuka devisi penjualan disuatu daerah memerlukan investasi yang sangat besar. c. Penjualan diwaktu lalu melalui agen penjual terbukti tidak menguntungkan. 2. Produk-produk yang beraneka ragam dari pengamanat, dapat diserahkan kepada suatu agen yang memiliki kekhususan dalam pengalaman penjualan suatu produk tertentu. 3. Pengamanat dapat menghindarkan risiko tertentu, khususnya dalam keadaan komisioner jatuh pailit, barang titipan pengamanat tidak takut disita. 4. Setiap saat pengamanat dapat mengontrol persediaan dan harga eceran barang yang diserahkan kepada komisioner untuk dijualkan. Alasan komisioner menerima perjanjian konsinyasi : 1. Tidak memerlukan modal untuk membeli barang dan memelihara barang 2. Menghindari kerugian, jika terdapat fluktuasi harga dan barang-barang yang cepat rusak 3. Menghilangkan risiko atas tidak terjualnya barang
OPERASI KONSINYASI
Kesepakatan antara pengamanat dan komisioner tentang ketentuan dalam perjanjian konsinyasi pada umumnya dinyatakan secara tertulis dengan menekankan sifat hubungan kerja sama antara kedua belah pihak. Isi kontrak perjanjian meliputi : 1. Beban-beban pengeluaran komisioner yang akan ditanggung oleh pengamanatKebijaksanaan harga jual dan syarat kredit yang harus dijalankan oleh komisioner atas instruks dari pengamanat 2. Komisi atau keuntungan yang akan diberikan oleh pengamanat kepada komisioner 3. Laporan pertanggungjawaban oleh komisioner kepada pengamanat yang dilakukan secara berkala atas barang-barang yang sudah terjual dan pengiriman uang hasil penjualan tersebut 4. Garansi yang harus ditanggung oleh pengamanat atas barang-barang yang telah dijual oleh komisioner 5. Hal-hal lain yang dianggap perlu oleh kedua belah pihak Hak dan Kewajiban Pengamanat dan Komisioner Hak pengamanat : 1. Menerima pembayaran harga barang dari komisioner sebesar jumlah penjualan dikurangi komisi beban penjualan sesuai dengan perjanjian 2. Menarik kembali barang yang tidak laku dijual oleh komisioner Kewajiban pengamanat : 1. Menjamin bahwa barang konsinyasi betul betul sesuai dengan perjanjian konsinyasi 2. Memberikan hak sepenuhnya kepada komisioner untuk menjual barang sesuai dengan perjanjian konsinyasi 3. Memberikan komisi dan mengganti beban penjualan kepada komisioner sesuai dengan perjanjian penggantian ini langsung dipotong dari hasil penjualan konsinyasi Hak komisioner : 1. Memperoleh komisi atas penjualan barang komisi sesuai dengan perjanjian 2. Mendapat penggantian atas beban penjualan yang telah dikeluarkan terhadap barang komisi 3. Komisioner berhak memberikan jaminan kepada langganannya atas barang-barang komisi yang terjual 4. Menentukan syarat pembayaran kepada pelanggan seperti penjualan barang pada umumnya yang sejenis sesuai dengan perjanjian konsinyasi
Kewajiban komisioner : 1. Menjual barang komisi sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam perjanjian 2. Melindungi keamanan dan keselamatan barang-barang komisi 3. Mengelola barang-barang komisi tersebut secara tertib dan teratur baik fisik maupun administratif sehingga keadaan barang dapat diketahui setiap saat 4. Membuat laporan secara periodik tentang barang-barang yang diterima, barang-barang yang berhasil dijual dan barang-barang yang masih dalam persediaan serta mengadakan penyelesaian keuangan seperti dinyatakan dalam perjanjian
AKUNTANSI PENJUALAN KONSINYASI Akuntansi penjualan dengan sistem konsinyasi dapat dibedakan menjadi dua (2) metode, tergantung dari apakah : 1. Transaksi penjualan konsinyasi dan laba/rugi atas penjualan konsinyasi dicatat terpisah dengan penjualan biasa (reguler) a. Metode fisik atau periodik b. Metode perpetual 2. Transaksi penjualan konsinyasi dan laba/rugi atas penjualan konsinyasi dicatat digabung dengan penjualan biasa (reguler) a. Metode fisik atau periodic b. Metode perpetual
Akuntansi Penjualan Konsinyasi bagi Pengamanat Prosedur akuntansi penjualan konsinyasi untuk Pengamanat (consignor).
PT Maha karya yang berkedudukan di Surabaya dengan spesifikasi usaha dibidang perdagangan barang-barang elektronik. Melakukan kerjasama konsinyasi dengan PT ELG Elektronik khusus untuk penjualan pesawat TV dengan perjanjian sebagai berikut : 1. Harga jual TV Rp 500.000 per unit dan harga pokoknya adalah Rp 350.000 per unit. 2. Komisi untuk PT Maha karya adalah sebesar 15% dari hasil penjualan. 3. PT Maha karya memungut sewa atas barang konsinyasi sebesar Rp500 per unit. 4. Semua beban yang dikeluarkan PT Maha karya ditanggung oleh PT ELG Elektronik seperti ongkos angkut, kuli dll. 5. PT Maha karya menyerahkan uang muka sebesar 20% dari harga jual barang yang dikirim. Adapun transaksi bulan januari 2009 : 1. Pengiriman dan penerimaan barang konsinyasi 100 unit. 2. Penerimaan dan pengiriman uang muka sebesar 20% dari harga jual. 3. PT ELG Elektronik mengeluarkan ongkos angkut untuk pengiriman barang ke PT Maha karya secara tunai sebesar Rp 60.000. 4. Pembayaran sewa atas barang-barang konsinyasi yang dikirim, diterima secara tunai oleh PT Mahakarya.
5. Penjualan barang konsinyasi selama bulan Januari 2009 yang terdiri atas: Penjualan tunai = 80 unit dan penjualan kredit = 20 unit. 6. Pengeluaran buku kas PT Maha Karya adalah : - Ongkos kuli masuk = Rp30.000 - Ongkos kuli keluar = Rp20.000 - Ongkos angkut = Rp75.000 7. Pencatatan komisi oleh PT Maha Karya 8. Pengiriman dan penerimaan laporan penjualan barang konsinyasi serta pengiriman uang setelah diperhitungkan uang muka. Diminta : Buat jurnal yang diperlukan untuk transaksi diatas pada buku pengamanat dengan metode 1. Dicatat secara terpisah dengan penjualan reguler, dan 2. Dicatat tidak terpisah dengan penjualan reguler. Perusahaan menggunakan pencatatan persediaan 3. Metode perpetual 4. Metode fisik Penyelesaian : BUKU PENGAMANAT (PT ELG ELEKTRONIK) 1. Dicatat terpisah dengan penjualan reguler dan dicatat tidak terpisah dengan penjualan reguler. 2. Metode Perpetual (dalam ribuan rupiah) Dicatat terpisah
Dicatat tidak terpisah (gabungan)
Pengiriman barang konsinyasi 100 unit TV kepada PT Maha karya @ 350.000 Konsinyasi keluar
Rp35.000
PersediaanBD
Rp35.000
1 Penerimaan uang muka 20% dari harga
2
.jual barang yang dikirim
Memorandum
Kas
Rp10.000
Uang muka komisioner
Rp10.000
Kas
Rp10.000
Uangmuka komisioner
Rp10.000
Mencatat pengeluaran ongkos angkut Konsinyasi Keluar
Kas
Rp
60
Rp
60
Ongkos angkut masuk Rp
60
Kas
60
Rp
3 Mencatat sewa gudang komisioner 100 unit @ Rp 500 Konsinyasi Keluar
Kas
Rp
50
Rp
Beban sewa
50
Rp
Kas
50
Rp
50
4 5
Tidak ada jurnal
Tidak ada jurnal
6
Tidak ada jurnal
Tidak ada jurnal
7
Tidak ada jurnal
Tidak ada jurnal
Mencatat laporan penjualan barang konsinyasi dan penerimaan uang Kas
8
Rp 32.375
Kas
Rp 32.375
Uang muka komisioner 10.000
Uang muka komisioner
Konsinyasi keluar
Beban kuli
7.625
10.000
50
Konsinyasi keluar
Rp50.000
Ongkos angkut keluar
75
Beban komisi
7.500
Penjualan
Rp50.000
Mencatat laba penjualan konsinyasi
Mencatat HPP barang konsinyasi
Konsinyasi keluar
HPP
Rp7.265
Laba/rugi penjualan konsinyasi Rp7.265
Rp 35.000
Persediaan BD
Rp35.000
9
1. Metode Fisik (dalam ribuan rupiah)
Dicatat terpisah
Dicatat tidak terpisah (gabungan)
Pengiriman barang konsinyasi 100 unit TV kepada PT Maha karya @ 350 Konsinyasi keluar
Rp35.000
PengirimanbarangkonsinyasiRp35.000
Memorandum
1 Penerimaan uang muka 20% dari h.jual barang yang dikirim Kas
Rp10.000
Uang muka komisioner 2
Rp10.000
Kas
Rp10.000
Uangmukakomisioner
Rp10.000
Mencatat pengeluaran ongkos angkut Konsinyasi Keluar Kas
Rp
60
Rp
60
Ongkos angkut masuk
Rp
60
Kas
Rp
60
3 Mencatat sewa gudang komisioner 100 unit @ Rp 500 Konsinyasi Keluar Kas
Rp
50 Rp
Beban sewa 50
Rp
Kas
50 Rp
50
4 5
Tidak ada jurnal
Tidak ada jurnal
6
Tidak ada jurnal
Tidak ada jurnal
7
Tidak ada jurnal
Tidak ada jurnal
Kas Mencatat laporan penjualan barang
Rp32.375
Uang muka komisioner
10.000
konsinyasi dan penerimaan uang Kas
Rp 32.375
Beban kuli
50
Uang muka komisioner 10.000
Ongkos angkut keluar
Konsinyasi keluar
Beban komisi
7.500
Penjualan
Rp50.000
Konsinyasikeluar
7.625 Rp50.000
75
8 9
Mencatat laba penjualan konsinyasi
Mencatat HPP barang konsinyasi
Konsinyasi keluar
Rp7.265
Laba/rugi penjualan
HPP
Rp35.000
PersediaanBD
Rp35.000
konsinyasi Rp7.265
Menutup saldo rek pengiriman barangbarang konsinyasi ke rek laba rugi Pengiriman barang-barang HPP Konsinyasi
Rp
60
Rp 35.000 Ongkos angkut
Rugi laba
Rp 35.000
masuk
Rp
60
10
Laba rugi penjualan konsinyasi dapat disajikan dalam laporan perhitungan laba rugi bagi pengamanat, dengan cara menggabungkan data hasil penjualan, harga pokok penjualan dan biayabiaya penjualan yang bersangkutan dengan data yang sama untuk transaksi penjualan reguler. seperti contoh berikut :
1. ELG Elektronik Laporan Laba rugi Januari 2009
Penjualan
Penjualan
Konsinyasi
Reguler
Jumlah
Hasil penjualan
50.000.000
75.000.000
125.000.000
Harga pokok penjualan
35.060.000
50.250.000
85.310.000
Laba kotor penjualan
14.940.000
24.750.000
39.690.000
Biaya Penjualan
7.675.000
8.250.000
15.925.000
Biaya administrasi & umum
–
5.000.000
5.000.000
7.675.000
13.250.000
20.925.000
7.265.000
11.500.000
18.765.000
Biaya Usaha :
Juml biaya usaha Laba Usaha
Cara lain untuk menyajikan data transaksi penjualan konsinyasi dalam laporan laba rugi juga dapat dilakukan dengan cara laba rugi konsinyasi ditambahkan atau dikurangkan dari laba kotor penjualan reguler, tanpa menyajikan data penjualan dan biaya-biaya yang bersangkutan, seperti contoh dibawah ini
1. ELG Elektronik Laporan Laba rugi Januari 2009 Hasil penjualan
Rp 75.000.000
Harga pokok penjualan
50.250.000
Laba kotor
24.750.000
Laba penjualan konsinyasi
7.265.000
32.015.000 Biaya usaha : Biaya penjualan Biaya administrasi & umum
Rp 8.250.000 5.000.000
13.250.000 Laba usaha
18.765.000
Prosedur akuntansi penjualan konsinyasi untuk Komisioner (consignee) Contoh 2 : Berdasarkan data-data pada soal contoh 1 diatas, diminta : 1. Buatlah laporan penjualan yang dibuat oleh PT Maha karya kepada PT ELG Elektronik. 2. Lakukan pencatatan jurnal pada buku pihak komisioner dengan metode dicatat secara terpisah dengan penjualan reguler dan dicatat tidak terpisah dengan penjualan reguler. Perusahaan menggunakan pencatatan persediaan 3. Metode perpetual 4. Metode fisik Penyelesaian : BUKU KOMISIONER (PT MAHA KARYA) 1. Laporan penjualan No……………. Tgl………….
LAPORAN PENJUALAN
BARANG KONSINYASI
Periode 1 Januari s/d
31 Januari 2009
Nama barang : TV Jumlah
: 100 unit
Pengamanat
: PT ELG Elektronik
Komisoner
: PT Maha karya
Keterangan
Jumlah (Rp) 50.000.000
Penjualan 100 unit @ Rp500.000 Beban: – Kuli masuk, keluar dan O. Angkut
Rp 125.000 (7.625.000)
– Komisi 15%
Rp 7.500.000 42.375.000 10.000.000
Pengiriman uang (uang
muka)……………………………
32.375.000
Saldo yang belum dibayar…………………………………
Catatan: Saldo barang konsinyasi: NIHIL
2. Dicatat terpisah dengan penjualan reguler dan dicatat tidak terpisah dengan penjualan reguler. 3. Metode Perpetual (dalam ribuan rupiah)
Dicatat terpisah
Dicatat tidak terpisah (gabungan)
Memorandum (Menerima 100 unit TV dari PT ELG
Memorandum
Elektronik) 1 Uang muka pengamanat Rp10.000
Uang muka pengamanat Rp10.000
Kas
Kas
Rp10.000
Rp10.000
(Mencatat pengeluaran uang muka
(Mencatat pengeluaran uang muka
20% dari 100 unit)
20% dari 100 unit)
Tidak ada jurnal
Tidak ada jurnal
2 3
Kas
Rp
50
Kas
4 Pendapatan
Pendapatan
Rp
50
sewa
Rp
50
sewa
Rp
50
(Mencatat penerimaan sewa gudang
(Mencatat penerimaan sewa gudang
dari pengamanat)
dari pengamanat)
Persediaan BD Utang PT ELG
Rp 42.500 Rp 42.500
(Mencatat pembelian barang komisi dari PT ELG dikurangi komisi Rp50.000 – (15% x Rp50.000)
Kas
Rp 40.000
Piutang usaha
10.000
Penjualan
Rp
50.000
Kas
Rp40.000
Piutang usaha
10.000
(Mencatat penjualan tunai 80 unit @500 dan kredit 20 unit @ Rp500)
Konsinyasi masuk
5
Rp50.000
HPP
(Mencatat penjualan tunai 80 unit
Persediaan BD
@500 dan kredit 20 unit @ Rp500)
42.500
Rp 42.500 Rp
(Mencatat HPP barang konsinyasi)
Konsinyasi masuk
Rp 125
Utang PT ELG
Kas
Rp
Kas
125
(Mencatat beban atas barang komisi)
Rp 125 Rp
125
(Mencatat beban atas barang komisi)
6 Konsinyasi masuk
Rp 7.500
Pendapatan komisi konsiyasi Rp 7.500
Tidak ada jurnal
(Mencatat komisi 15% x Rp50.000) 7 Utang PT ELG
Rp 42.375
Uang muka pengamanat
Rp
10.000 Konsinyasi masuk
Rp42.375
Uang muka pengamanat
Kas
32.375
Rp10.000 (Mencatat laporan penjualan barang
Kas 8
32.375
dan pengeluaran uang)
1. Metode Fisik (dalam ribuan rupiah)
Dicatat terpisah
Dicatat tidak terpisah (gabungan)
Memorandum (Menerima 100 unit lemari besi dari
Memorandum
PT ELG)
(Menerima 100 unit TV dari PT ELG)
1 Uang muka pengamanat
Rp10.000
Kas
Rp10.000
Uang muka pengamanat
Rp10.000
Kas
Rp10.000
(Mencatat pengeluaran uang muka
(Mencatat pengeluaran uang muka
20% dari 100 unit)
20% dari 100 unit)
Tidak ada jurnal
Tidak ada jurnal
2 3
Kas
Rp
50
Pendapatan sewa
Kas
Rp
50
Pendapatan Rp
50
sewa
Rp
50
(Mencatat penerimaan sewa gudang
(Mencatat penerimaan sewa gudang
dari pengamanat)
dari pengamanat)
4 Persediaan BD Kas Piutang usaha
Rp 40.000
Utang PT ELG
Rp 42.500 Rp 42.500
10.000 (Mencatat pembelian barang komisi
5
Konsinyasi
dari PT ELG dikurangi komisi
masuk
Rp 50.000
Rp50.000 – (15% x Rp50.000)
(Mencatat penjualan tunai 80 unit
Kas
Rp 40.000
@500 dan kredit 20 unit @ Rp500) Piutang usaha Penjualan
10.000 Rp
50.000 (Mencatat penjualan tunai 80 unit @500 dan kredit 20 unit @ Rp500)
HPP Persediaan BD
Rp 42.500 Rp
42.500 (Mencatat HPP barang konsinyasi)
Konsinyasi masuk Kas
Rp 125 Rp
125
(Mencatat beban atas barang komisi)
Utang PT ELG Kas
Rp 7.500
Pendapatan komisi konsiyasi Rp 7.500 7
Rp
125
(Mencatat beban atas barang komisi)
6 Konsinyasi masuk
Rp 125
Tidak ada jurnal
(Mencatat komisi 15% x Rp50.000)
Utang PT ELG
Rp 42.375
Uang muka pengamanat Konsinyasi masuk
Rp42.375
Uang muka pengamanat
Rp10.000
Kas
32.375
Rp10.000 (Mencatat laporan penjualan barang
Kas 8
32.375
dan pengeluaran uang)
DAFTAR PUSTAKA Tim Pengajar Akuntansi Keuangan Lanjutan FEB Universitas Udayana. Modul AkuntanKeuangan Lanjutan https://ilmupengetahuan4u.wordpress.com/tag/soal-dan-jawaban-konsinyasi/