Doc-20190318-wa0003.pptx

  • Uploaded by: Listya Rahathesa
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Doc-20190318-wa0003.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,101
  • Pages: 29
Dr. Nofriyandi, M.Pd

POPULASI adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. SAMPEL adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Populasi

Sampel

Sampel

Populasi

Generalisasi dari subjek/objek penelitian

Teknik Sampling

A. Probability Sampling 1. 2. 3. 4.

Simple Random Sampling Proportionate Stratified Random Sampling Disproportionate Stratified Random Sampling Area (Cluster) Sampling (Sampling Menurut Daerah)

B. Non Probability Sampling 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Sampling Sistematis Sampling Kuota Sampling Insidental Purposive Sampling Sampling Jenuh Snowball Sampling

A. Probability Sampling Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

1. Simple Random Sampling Simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.

Populasi Homogen/ Relatif homogen

Random

Sampel yang representatf

Random sampling tepat digunakan apabila: • Karakteristik populasi dikategorikan homogen berdasarkan masalah yang akan diteliti. • Contoh: Anda akan meneliti kemampuan siswa, maka seluruh siswa pada satuan pendidikan tertentu (SMA, misalnya) tidak bisa dikatakan sebagai homogen karena terdapat pembagian kelas. • Akan tetapi jika Anda ingin meneliti sikap siswa terhadap tren rambut, maka seluruh siswa SMA bisa dikategorikan homogen karena mereka secara sosial sama yaitu usia remaja.

2. Proportionate Stratified Random Sampling • Ketika populasi terdapat strata dari anggotanya, maka pada setiap strata harus terwakili dalam sampel. • Cara menyeleksi: buat persentase dari strata yang ada di populasi kemudian tarik sampel dengan komposisi menurut persentase di populasi.

Contoh Proportionate Stratified Random Sampling: • 1000 populasi siswa SMA,terdiri dari: • 250 kelas orang kelas 1(25 % dari seluruh populasi) • 500 orang kelas 2 (50% dari seluruh populasi) • 250 orang kelas 3 (25 % dari seluruh populasi)

• Sampel ditentukan sejumlah 100 siswa untuk diteliti, maka dari 100 orang tersebut harus mewakili prosentase kelas, yaitu: • 25 orang dari kelas 1 • 50 orang dari kelas 2 • 25 orang dari kelas 3

3. Disproportionate Stratified Random Sampling • Teknik yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. • Cara menyeleksi: ambil semua populasi yang kurang proporsional sebagai sampel. Contoh : Pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai: 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang SMU dan 700 orang SMP.

4. Cluster Sampling • Unit yang dipilih sebagai sampel bukan individu tetapi lebih kepada kelompok yang sudah tertata. • Cluster sampel ini harus di pilih random dari populasi cluster juga.

B. Non-Probability Sampling Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang / kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota)populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Non-Probability Sampling hanya layak digunakan manakala prosedur Probability Sampling tidak feasible dilakukan

1. Sampling Sistematis • Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberikan nomor urut. • Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 40 mahasiswa. Semua anggota diberi nomor urut 1-40. pengambilan sampel dapat dilakukan dengan mengambil nomor kelipatan dari bilangan 3.

2. Sampling Kuota • Teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan • Contoh: akan melakukan penelitian tentang pendapatan masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum memenuhi 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai.

3. Sampling Insidental • Sampel diambil secara insidental (kebetulan) • Misal: wawancara siswa yang ketemu pertama dikampus, maka siswa itulah yang digunakan sampel; atau menggunakan siswa kelas yang sedang diajar sendiri sebagai sampel

4. Sampling Purposive • Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. • Misalnya: Penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan.

5. Sampling Jenuh (Sensus) • Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel • Bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. • Peneliti ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

6. Snowball Sampling • Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. • Misalnya: Meneliti siapa provokator kerusuhan / jaringan teroris.

Snowball Sampling

Menentukan Ukuran Sampel (Kuantitatif) Karakteristik

Tabel Krejcie dan Morgan Menduga proporsi populasi Terdiri dari 2 kolom untuk ukuran populasi (N) dan kolom untuk ukuran sampel (n)

Tabel Isaac dan Michael Menduga proporsi populasi Terdiri dari 4 kolom, yaitu: (N) = Populasi, (s) = Terdiri dari 3 tingkat kesalahan (1%, 5%, 10%)

Asumsi Taraf Kepercayaan

95% memakai chi kuadrat

Asumsi Tarad Kesalahan

5% batas kesalahan

Menentukan tingkat kepercayaan yang diinginkan Menentukan tingkat kesalahan 1%, 5%, atau 10%

Tujuan Penggunaan Bentuk

Rumus Slovin Menduga proporsi populasi

n = ukuran sampel N = ukuran populasi d = galat pendugaan (taraf kesalahan) 95% distribusi normal Didasarkan atas pertimbangan peneliti.

Rumus Menghitung Ukuran Sampel (Krejcie dan Morgan)

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi P = Q = 0,5 d = Galat Penduga

Tabel Krejcie dan Morgan

Rumus Menghitung Ukuran Sampel (Issac dan Michael)

s = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi P = Q = 0,5 d = Taraf signifikansi (1%, 5%, 10%)

Tabel Issac dan Michael

Rumus Menghitung Ukuran Sampel (Slovin)

Contoh Menentukan Ukuran Sampel (Issac dan Michael) Akan dilakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan terhadap pelayanan yang diberikan oleh kampus tertentu. Mahasiswa itu terdiri dari 400 orang, yang di dalam kelompok berdasarkan program studi, yaitu: Pendidikan Matematika 150 orang, pendidikan Biologi 75 orang, Pendidikan Kimia 25 orang, Pendidikan Dasar 50, dan Pendidikan Jasmani dan rekreasi 100. (Populasi berstrata)

Dengan Menggunakan Tabel Issac dan Michael, bila jumlah populasi = 400, kesalahan 5%, maka jumlah sampel = 186. Dengan demikian masing-masing sampel untuk program studi harus proporsional sesuai dengan populasi. P. Matematika = 150/400 x 186 = 69,75 P. Biologi = 75/400 x 186 = 34,88 P. Kimia = 25/400 x 186 = 11,63 P. Dasar = 50/400 x 186 = 23,25 P. Jasmani = 100 /400 x 186 = 46,5 Jumlah = 186,01

Saran-Saran Tentang Ukuran Sampel Roscoe dalam Buku Research Methods For Business (1982: 253) • Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500

•Bila sampel dibagi dalam kelompok (Pria –wanita, Pegawai negeriswasta) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30 •Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang di teliti. Misalnya variabel penelitian ada 5 (independen dan dependen), maka jumlah sampe = 10 x 5 = 50.

• Untuk penelitian eksperimen , yang menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontol, maka jumlah anggota sampel masingmasing antara 10 s/d 20.

LATIHAN / TUGAS

1. Persiapkan diri menghadapi ujian tengah semester 2. Dekatkan diri kepada Maha Kuasa 3. Jaga kesehatan dan...

SELAMAT UJIAN TENGAH SEMESTER

More Documents from "Listya Rahathesa"