LAPORAN AKHIR “Olahan Omelet Gulung Mozarella dan Ayam Woku Bercita Rasa Nusantara Sebagai Peluang Usaha di Bidang Kuliner”
Oleh: Zaenul Muttaqin
(201510070311093)
Rahmania Suprapti
(201510070311105)
Fitri Dwi Rosalinda S.
(201510070311135)
Bintan Khoirin Naja
(201510070311136)
POGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TAHUN 2019
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah serta inayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun Laporan Akhir “IPA TERPADU II” tentang “Olahan Omelet Gulung Mozarella dan Ayam Woku Bercita Rasa Nusantara Sebagai Peluang Usaha di Bidang Kuliner” ini. Adapun maksud dan tujuan disusunnya makalah ini, yaitu untuk memenuhi tugas dari mata kuliah IPA Terpadu II . Selain itu juga diharapkan dalam penyusunan makalah ini dapat memberikan kontribusi yang positif kepada semua pengguna atau pembaca semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam penyusunan makalah atau pembelajaran mengenai “Olahan Omelet Gulung Mozarella dan Ayam Woku Bercita Rasa Nusantara Sebagai Peluang Usaha di Bidang Kuliner”. Demikian makalah ini kami susun semoga dapat bermanfaat bagi setiap pembaca dan pengguna makalah ini. Tiada gading yang tak retak, bahwasanya tiada yang sempurna dalam dunia ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun bagi kami demi terlaksananya penyusunan makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Malang, Januari 2019
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………..i KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii BAB I LATAR BELAKANG ..................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1 1.2 Tujuan ................................................................................................................ 2 BAB II DASAR TEORI .............................................................................................. 3 2.1 Omelette Gulung Mozarella ............................................................................. 3 2.2 Ayam Woku Bercita Rasa Nusantara ............................................................. 4 BAB III Alat Bahan dan Prosedur Kerja ................................................................. 6 3.1 Omelet Gulung Keju Mozarella ....................................................................... 6 3.2 Ayam Woku ....................................................................................................... 8 BAB IV HASIL, ANALISIS BIAYA DAN PELUANG USAHA......................... xiv 4.1 Hasil ................................................................................................................. xiv 4.2 Analisis Biaya dan Analisis Usaha ................................................................ xvi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 16 5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 16 5.2 Saran ................................................................................................................. 16 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 17
iii
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Telur merupakan salah satu produk hasil dari ternak yang memiliki kandungan gizi yang lengkap. Bagi anak-anak remaja maupun orang dewasa, telur merupakan makanan yang ideal, sangat mudah diperoleh dan selalu tersedia setiap saat (Irmansyah& Kusnadi, 2009). Daging unggas merupakan sumber protein hewani yang baik, karena kandungan asam amino esensialnya lengkap. Serat dagingnya juga pendek dan lunak, sehingga mudah dicerna. Banyaknya kalori yang dihasilkan daging unggas lebih rendah dibandingkan dengan nilai kalori daging sapi atau babi (Rasyad;dkk, 2012). Dalam perkembangan ekonomi saat ini kebutuhan telur dan unggas semakin meningkat. Dalam memenuhi kebutuhan protein asal hewani peran yang dimainkan oleh telur dan unggas juga memberikan sumbangan yang cukup besar. Telur dan Unggas merupakan salah satu bahan pangan yang sangat digemari oleh masyarakat karena telur dan unggas sendiri di masyarakat dapat disiapkan dalam berbagai bentuk olahan, karena telur dan unggas harganya relatif murah jika dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya. Oleh karena itu, telah banyak masyarakat yang melirik usaha olahan telur dan unggas, karena usaha olahan telur dan unggas dapat mendatangkan kuntungan bagi para pelaku usahanya. Salah satu peluang usaha olahan telur dan unggas adalah omelet dan ayam woku. Omelet adalah makanan yang dibuat dari telur kocok yang dimasak dengan mentega atau minyak di penggorengan. Supaya teksturnya lembut dan mengembang maka telur biasanya dicampur dengan susu, krim, air atau baking powder. Sedangkan ayam woku merupakan sajian kuliner yang khas dari manado yang memiliki cita rasa yang sangat lezat. Ayam woku dibuat dari bumbu rempah pilihan sehingga menghasilkan aroma yang menggoda. Omelet dan ayam woku dapat dijadikan makanan penunda lapar dimana dari segi rasa yang enak serta dari
1
segi gizi memenuhi kebutuhan gizi manusia. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul “Olahan Omelet Gulung Mozarella dan Ayam Woku Bercita Rasa Nusantara Sebagai Peluang Usaha di Bidang Kuliner”.
1.2 Tujuan 1. Menyebutkan dan mendeskripsikan langkah-langkah kerja dalam mengolah olahan Olahan Omelet Gulung Mozarella dan Ayam Woku 2. Mendeskripsikan analisis usaha dalam mengolah olahan Olahan Omelet Gulung Mozarella dan Ayam Woku
2
BAB II DASAR TEORI 2.1 Omelette Gulung Mozarella Telur merupakan bahan pangan hasil ternak unggas yang memiliki sumber protein hewani yang memiliki rasa lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Telur sudah menjadi makanan favorit sejak zaman dulu. Bahkan sejak tahun 1400 sebelum Masehi, masyarakat Mesir sudah mengonsumsi telur. Mereka menyimpan ayam di guagua bawah tanah dan memanfaatkan telurn untuk makanan sehari-hari. Salah satu olahan telur adalah omelet yang masih kita kenal dan kita konsumsi hingga sekarang. Dulunya, omelet ini pertama kali diciptakan oleh bangsa Roma. Mereka memasak telur menjadi olahan telur dadar yang disiram madu. Rasanya manis dan gurih, sehingga mereka menyebutnya sebagai ovemele, artinya telur dan madu. Kemudian, pembuatan omelet atau telur dadar ini terus berkembang, dan tak hanya dihidangkan dengan madu saja. Nama omelet yang kita kenal sekarang sebenarnya berasal dari bahasa Prancis, amelette. Omelet adalah makanan hasil olahan telur yang bisa dikombinasikan dengan berbagai macam bahan makanan lainnya. Dengan ini omelette dulunya pernah menjadi makanan favorit seorang jenderal perang, yaitu Napoleon Bonaparte, adalah jendral perang asal prancis yang sangat menyukai omelette. Suatu hari jendral napoleon sedang beristirahat disebuah desa sebelah selatan prancis. Disana sang jendral merasa sangat lapar, kemudian meminta seorang warga desa membuatkan makanan untuknya. Sang juru masak menghidangkan omelette dan jendral napoleon sangat menyukai rasanya sehingga ia meminta omelette dibuat lebih banyak lagi untuk kebutuhan makanan para prajurit yang ikut bersamanya. Telur dadar atau omelet adalah variasi hidangan telur goreng yang disiapkan dengan cara mengocok telur dan menggorengnya dengan minyak goreng atau mentega panas disebuah wajan. Omelette (telur dadar) pada dasarnya dibuat dari telur kocok dicampur bumbu-bumbu dan dimatangkan dengan sedikit lemak. Omelet sebenarnya
3
tidak berbeda jauh dengan telur dadar, tetapi memiliki tekstur yang lebih lembut dan empuk. Bisa dipadukan dengan susu, keju, nasi, atau digulung seperti tamagoyaki (Jepang) dan gyeran mari (Korea) dan bisa diolah secara sederhana atau ditambah dengan berbagai macam bahan lain. Setelah matang, dadar dapat disajikan dalam bentuk datar, digulung atau dilipat. Sedangkan yang disebut sebagai dadar busa (puff omelette), cara mengocok telurnya agak berbeda (wirakusumah, 2005). 2.2 Ayam Woku Bercita Rasa Nusantara Unggas merupakan hewan bersayap, berkaki dua, berparuh dan berbulu yang mencakup segala jenis burung, dapat dipelihara dan diternakkan sebagai penghasil pangan ( daging dan telur). Salah satu contoh unggas yang sering kita jumpai adalah ayam. Ayam dapat diolah dengan berbagai macam masakan, seperti digoreng, direbus, dipanggang dll. Dan diberikan bumbu dengan berbagai cita rasa yang khas. Woku adalah bumbu makanan ala Manado, provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, yang terbuat dari berbagai macam bumbu dan biasa digunakan untuk memasak daging. Di Minahasa, Sulawesi Utara, terdapat dua jenis woku, yaitu woku balanga (dimasak dengan belangga), dan woku daun (dimasak dalam daun). Masakan ayam woku memang sangat terkenal di kota manado. Saking terkenalnya, makanan ini dengan mudah kita dapatkan di kota ini, seperti di jalan Boulevard, dekat bahu mall, banyak sekali yang menjajakannya, dari warung-warung kecil kecil hingga restoran terkenal. Bumbu woku biasanya digunakan untuk membumbui berbagai daging baik daging dari laut maupun daging dari darat, seperti: bebek, ayam, ikan, udang atau cumi. Bumbu yang digunakan sama saja, perbedaannya terletak pada acara mengolahnya. Ayam woku bumbunya langsung dicampur dengan potongan ayam, bisa langsung dimasak (diungkep), tetapi kalau untuk seafood, bumbu sebaiknya ditumis dahulu (Sanaji, 2011). Sejarahnya Masakan woku mendapatkan namanya dari daun woka. Daun woka adalah adalah semacam daun lontar yang biasanya dipakai untuk membungkus nasi. Lebih jauh lagi, dalam sejarah kuliner Manado, bumbu woku adalah bumbu masakan campuran ala Manado, yang dinilai mempunyai rasa yang kaya.
4
Woku dinilai memiliki cita rasa dan aroma yang khas. Jahe, daun jeruk, daun pandan, dan jahe merupakan bahan yang dinilai dapat memberikan aroma harum. Penambahan bumbu seperti cabai dapat memberikan rasa pedas. Sementara penambahan tomat mampu memberikan cita rasa segar.
5
BAB III Alat Bahan dan Prosedur Kerja 3.1 Omelet Gulung Keju Mozarella Alat
Bahan
1. Kompor
1. 4 butir telur
2. Teflon
2. 2 buah sosis
3. Spatulla
3. 2 batang daun bawang
4. Magkok
4. 1 buah wortel
5. Garpu
5. Susu cair
6. Telenan
6. Garam
7. Pisau
7. Merica bubuk 8. Keju cheedar 9. Keju mozarella 10. 2 sdm sendok makan 11. 4 lembar nori Prosedur Kerja 1
2
3
Menyiapkan alat dan bahan
Memotong kecil-kecil sosis, wortel, daun bawang
Mengocok telur, campurkan garam dan lada secukupnya, kemudian diberi parutan keju cheedar dan susu cair
6
6
5
4
Memasukan keju mozarella yang sudah di potong memanjang
Memanaskan teflon dan minyak, tuang telur secukupnya
Memasukan daun bawang, sosis dan wortel yang sudah di potong kecil-kecil ke dalam kocokan telur
7
8
9
Menggulung telur yang sudah di beri keju mozarella
Memotong gulungan omelet telur dan dihias sesuai selera kemudian taburkan nori di atasnya
Omelet gulung keju mozarella siap di sajikan
7
3.2 Ayam Woku Alat
Bahan
1. Teflon
1. Ayam 1 kg
2. Cobek dan ulekan
2. 1 batang serai, geprek
3. Pisau
3. 8 lembar daun jeruk
4. Telenan
4. 8 lembar Daun salam
5. Kompor
5. 2 buah tomat
6. Panci
6. 1 ikat kemangi
7. Spatulla
7. 2 batang daun bawang, iris 8. 10 bawang merah 9. 5 bawang putih 10. Garam 11. Gula 12. 3 Cabe rawit merah 13. 6 Cabe besar 14. Kunyit 15. Jahe 16. Kemiri 17. 1 liter Air 18. 3 sdm minyak
Prosedur kerja 1
2
3
Menyiapkan alat dan bahan
Mengupas dan memotong kunyit dan bawang putih
Menghaluskan kunyit, bawang putih dan garam secukupnya
8
9
10
BAB IV HASIL, ANALISIS BIAYA DAN PELUANG USAHA 4.1 Hasil Pengujian organoleptik disebut penilaian indera atau penilaian sensorik merupakan suatu cara penilaian dengan memanfaatkan panca indera manusia dalam mengamati suatu produk makanan, minuman ataupun obat. Bebebrapa hal yang perlu diamati dalam uji organoleptik yaitu, a. Tekstur adalah salah satu sifat bahan atau produk yang dapat dirasakanmelalui sentuhan kulit ataupun pencicipan. Setiap jenis makanan memiliki tekstur yang berbeda-beda tergantung dari komposisi bahan pangan dan proses pengolahan. b. Warna merupakan
suatu sifat bahan
yang
dianggap
berasal dari
penyebaran spektrum sinar. Warna paling cepat dan mudah memberikan kesan, tetapi paling sulit mendeskripsikannya dan sulit cara pengukurannya, oleh karena itu penilaian secara subjektif dengan penglihatan masih sangat menentukan dalam menilai suatu makanan c. Bentuk makanan dalam penyajian makanan dapat mempengaruhi konsumen untuk memakan makanan yang dihidangkan d. Aroma merupakan salah satu parameter dalam penentuan kualitas suatu produk makanan. Aroma yang khas dapat dirasakan oleh indera penciuman tergantung dari bahan penyusun dan bahan yang ditambahkan pada makanan tersebut. Bau-bauan (aroma) dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat diamati dengan indera pembau. Aroma dalam suatu bahan pangan banyak menentukan kelezatan dari produk tersebut. e. Rasa merupakan faktor yang paling penting dalam mengambil keputusan terakhir konsumen untuk menerima atau menolak suatu makanan, walaupun warna, aroma dan tekstur baik, namun jika rasanya tidak enak maka konsumen akan menolak makanan tersebut. Rasa dinilai dengan adanya tanggapan rangsangan kimiawi oleh indera pencicip dimana kesatuan interaksi
11
antara aroma, rasa dan tekstur merupakan keseluruhan rasa makanan yang dinilai (Nurlela, 2013). Evaluasi sensorik dapat digunakan untuk menilai adanya perubahan yang dikenhendaki atau tidak dalam produk atau bahan-bahan formulasi, mengidentifikasi area untuk pengembangan, mengevaluasi produk pesaing, mengamati perubahan yang terjadi selama proses atau penyimpanan, dan memberikan data yang diperlukan untuk promosi produk (Ayustaningwarno, 2014). Pada praktikum yang telah dilakukan dengan menggunakan bahan dasar telur dan ayam, maka hasil tes organoleptik panelis yaitu 1. Olahan telur (Omelet Gulung Mozarela) Berdasarkan praktikum memasak yang telah dilakukan dalam pembuatan omelet gulung mozarela yaitu dengan mencapurkan telur dan susu kemudian disaring, setelah itu menambahkan garam, lada, wortel, daun bawang, seledri dan keju, kemudian digoreng dan digulung. Sebagai inovasi kami menambahkan keju mozarela dan nori sebagai pelengkap omelet gulung. Berdasarkan olahan tersebut, panelis menilai bahwa tekstur telur terlalu matang sehingga kurang melekat dalam pemggulungan telur, warna omelet gulung sudah pas yaitu warna kuning, tidak gosong karena efek dari pengolahan pangan dengan digoreng. Aroma yang dikeluarkan dari omelet gulung sudah pas karena ada berbagai bahan yang dimasukkan seperti, daun bawang, bawang merah, dan sebagainya. Bagi panelis rasa omelet gulung sudah pas, baik dari rasa asin maupun gurih dari beberapa bumbu yang dimasukkan dalam telur seperti garam, keju dan lada bubuk dan tambahan nori yang ada di atas telur gulung. 2. Olahan Ayam (Ayam Woku) Berdasarkan praktikum memasak yang telah dilakukan dalam pembuatan ayam woku yang dilakukan pertama adalah proses pencucian ayam kemudian proses pengukepan dengan mencampur bumbu halus seperti, kunyit, bawang putih, dan garam agar tidak amis dan empuk. Kemudian setelah diukep, ayam
12
tersebut digoreng sampai warna kuning kecolatan agar lebih menarik. Setelah digoreng maka ayam di tumis dengan bumbu yang sudah dihaluskan lalu ditambahkan serai, daun salam, daun jeruk, dan kemangi agar ayam woku memiliki aroma yang khas dan dapat menarik minat makan. Bumbu yang dihaluskan adalah bawang putih, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, kemiri garam, gula, kunyit, dan jahe. Seteah memasukkan bumbu halus, serai, daun salam, daun jeruk, dan kemangi lalu ditambah air dan dibairkan mendidih dan agak berkurang airnya. Dari sini inovasi yang kami lakukan adalah menambahkan bawang putih, mengukep ayam dengan beberapa bahan seperti garam, bawang putih serta kunyit, dan kami juga menggoreng ayam sebelum ditumis bersama bumbu halus. Berdasarkan olahan unggas yaitu ayam woku, panelis mengatakan tekstur ayam sudah pas, warna kuning yang ditampilkan juga sudah pas karena dapat menarik perhatian konsumen. Selanjutnya panelis menilai dari segi aroma sudah pas, apalagi dengan bau kemangi yang sangat khas dan segar dapat menambah selera makan konsumen. Namun rasa ayam woku kurang sedikit penambahan garam atau kurang asin jika akan dimakan dengan nasi putih hangat. 4.2 Analisis Biaya dan Analisis Usaha 1. Omelet Gulung Mozarella Biaya No. Nama Bahan
Biaya
1.
Telur ayam 1 kg
Rp 8000
2.
Daun bawang
Rp 2000
3.
Garam
Rp 1000
4.
Merica bubuk
Rp 1000
5.
Keju kecil
Rp 5000
6.
Wortel
Rp 2000
7.
Sosis
Rp 9000
8.
Nori
Rp 12.000
13
9.
Susu cair
Rp 6000
10.
Minyak
Rp 3500
11.
Beras
Rp 12.000
11.
Lain-lain
Rp 9.000
Total biaya
Rp 70.500
Penerimaan porsi (1 kg telur) 8 porsi omelet+Nasi x Rp 13.000= Rp 104.000 Keuntungan untuk 8 porsi Rp 104.000-Rp70.500= Rp 33.500
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh hasil total biaya modal Rp 70.500 untuk 8 porsi omelet+nasi sebanyak 1 kg telur sehingga diperoleh keuntungan sebesar Rp 33.500. Sehingga dapat disimpulkan, dengan usaha olahan masakan omelet gulung mozzarella dengan inovasi omelet yang berbeda dari olahan omelet biasanya akan memperoleh peluang usaha yang besar dengan banyaknya keuntungan yang didapatkan.Namun terdapat faktor yang mempengaruhi keberhasilah usaha masakan antara lain pemilihan lokasi yang tepat dengan kriteria memilih lokasi penjualan di tempat ramai atau masyarakat mudah menjangkau, Harga yang ditawarkan dapat dijangkau konsumen sesuai dengan rasa masakan, dan kegiatan promosi juga harus dilakukan seperti melalui media cetak dan sosial media. 2. Ayam Woku Biaya : No. Nama Bahan
Biaya
1.
Ayam 1 kg
Rp 38.000
2.
Cabe merah besar
Rp 4000
3.
Cabe rawit
Rp 4000
4.
Kunyit+jahe+daun jeruk
Rp 5000
14
5.
Garam+Gula
Rp 6000
6.
Bawang putih
Rp 4000
7.
Bawang merah
Rp 4000
8.
Minyak
Rp 6500
9.
Kemangi
Rp 6000
10.
Kaldu bubuk
Rp 1500
11.
Tomat
Rp 3000
12.
Daun bawang
Rp 2000
13.
Kemiri
Rp 4000
14.
Selada air
Rp 10.000
15.
Beras
Rp 12.000
15.
Lain-lain
Rp 9000
Total biaya
Rp 119.000
Penerimaan Porsi (1 kg ayam) 10 Porsi Ayam Woku+Nasi x Rp 15.000= Rp 150.000 Keuntungan Rp 150.000-Rp 119.000=Rp 31.000 Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh hasil total biaya modal Rp 119.000 untuk 10 porsi Ayam+Nasi dengan jumlah ayam sebanyak 1 kg sehingga diperoleh keuntungan sebesar Rp 31.000. Jadi, dengan usaha olahan masakan ayam woku akan memperoleh peluang usaha yang cukup besar dengan banyaknya keuntungan yang didapatkan. Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam usaha masakan antara lain pemilihan lokasi yang tepat dengan kriteria memilih lokasi penjualan di tempat ramai atau masyarakat mudah menjangkau, Harga yang ditawarkan dapat dijangkau konsumen sesuai dengan rasa masakan, dan kegiatan promosi juga harus dilakukan seperti melalui media cetak dan sosial media.
15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Telur dan unggas dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, namun omelet gulung mozarela dan ayam woku adalah salah satu bentuk olahan makanan yang tidak sulit dan tidak banyak memerlukan bahan tambahan untuk memasak olahan makanan tersebut. 2. Keseluruhan sifat organoleptik yang diuji yaitu tekstur, bentuk, warna, aroma serta rasa dari olahan telur dan ayam woku sudah enak namun ada kekurangan dari bentuk telur yang kurang melekat karena diduga kurang cepat dalam menggulung ketika setengah matang dan pada ayam woku sedikit kurang asin ketika harus dimakan dengan nasi putih. 3. Berdasarkan analisis biaya dan analisis usaha yang telah dilakukan maka dinyatakan berpeluang tinggi terhadap penjualan ke konsumen. Karena dari olahan telur dan ayam yang selama ini sudah banyak dan ditambah inofasi yang ditampilkan.
5.2 Saran Proses pemasakan olahan telur dan ayam lebih diperhatikan lagi agar tidak mengurangi nilai organoleptik baik dari segi tekstur, warna, rasa, aroma dan bentuk.
16
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2009. Omelette atau Telur Dadar. https://id.wikipedia.org/wiki/Telur_dadar (diakses tanggal 12 januari 2019) Anonim. 2012. Woku Bumbu Masak Khas Manado. https://id.wikipedia.org/wiki/Wo ku (diakses tanggal 13 januari 2019) Ayustaningwarno, F. 2014. Teknologi Pangan, Teori Praktis dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu Irmansyah, J dan Kusnadi. 2009. Sifat listrik telur ayam kampong selama penyimpanan. Jurnal Media Peternakan 32 (1) : 22-30 Nurlela, L. 2013. Pengaruh Perbandingan Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Dengan Tapioka (Manihot Utilissima Pohl.) Dan Konsentrasi Telur Terhadap Karakteristik Snack Ubi Jalar. Skripsi. Universitas Pasundam Rasyad; dkk. 2012. Pengaruh Lama Pemanggangan Dalam Microwave Terhadap Kualitas Fisik Steak Daging Ayam. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak. Vol 7 (1) Sanaji, Miftah.2011. 25 Resep Makanan Daerah Manado dan sekitarnya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Wirakusumah, Emma S. 2005. Menikmati Telur berigisi, lezat, dan ekonomis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
17