CRITICAL JURNAL REVIEW
“Fungsi Filsafat Pendidikan Terhadap Ilmu Pendidikan”
D I S U S U N
oleh: HAMDANIL PANGGABEAN
:5163322006
Universitas Negeri Medan Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif 2016
Page i
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat tuhan Yang MahaEsa.allah subanawataala Karena dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang mengkritik jurnal filsafat atau yang kita sebut Crictical Jurnal Report. Dan juga kami berterimakasih kepada Bapak Faber simorangkir selaku dosen mata kuliah ini yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita dalam arti kata filsafat Saya juga menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akandatang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri dan orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari bapak demi perbaikan makalah ini diwaktu yang akan datang.
Medan,01 Desember 2016 HAMDANIL PANGGABEAN NIM:5163322006
Page i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................. ii Identitas buku……………………………………………………………iii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 4 1. Latar belakang ................................................................................. 4 2. Tujuan ............................................................................................. 5 3. Manfaat .......................................................................................... 5 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 6 1. Ringkasan JURNAL ....................................................................... 6 2. Ringkasan jurnal pembanding……………………………………..8 3. Kelebihan jurnal utama .................................................................. 11 4. Kelemahan jurnal utama ................................................................. 11 5. Kelebihan jurnal pembanding……………………………………...12 6. Kekurangan jurnal pembanding…………………………………...12 BAB III PENUTUP ................................................................................... 13 1. Kesimpulan ..................................................................................... 13 2. Saran ................................................................................................ 13
Page ii
Identitas buku 1.jurnal utama Judul
: Fungsi Filsafat Pendidikan Terhadap Ilmu Pendidikan
Penulis
: Irfani
Jumlah Halaman
:9 halaman
2.Jurnal pembanding
Judul Buku
: Landasan Pengembangan Filsafat Pancasia
Pengarang
: Dr.Damardjati Supadrajat
Jumlajh Halaman
: 10 halaman
Page iii
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Filsafat manusia atau antropologi filsafati ialah bagian integral dari sistem filsafat yang menyoroti hakikat metodis serta mempunyai kedudukan yang bisa dikatakan setara dengan cabang-cabang filsafat lainnya. Tetapi secara ontologis filsafat mempunyai kedudukan relatif lebih penting karena semua cabang filsafat pada prinsipnya didasari pada persoalan asasi mengenai esensi manusia, yang merupakan persoalan menjadi kajian filsafat manusia. Filsafat manusia secara umum bercirikan ekstensif, intensif, dan kritis. Ciri ekstensif dapat dilihat dari luasnya jangkauan atau menyeluruhnya objek kajian yang digeluti oleh filsafat ini. Ciri intensif dapat dilihat dari kegiatan intelektual yang akan menggali inti, hakikat(esensi), akar, atau struktur dasar yang melandasi kenyataan manusia. Ciri kritis filsafat manusia berhubungan dengan dua metode yang dipakai(sintesa dan refleksi) dan dua ciri yang terdapat di dalam isi atau hasil filsafatnya(ekstensif dan intensif). Berkembangnya ilmu-ilmu tentang manusia yang diikuti oleh munculnya spesialisasispesialisasinya, menjadi bukti dan kekayaan manusia yang tidak terbatas. Pemahaman tentang manusia memang tidak pernah tuntas. Manusia seperti yang diungkapkan oleh Merleau-Ponty adalah makhluk ambigu, makhluk yang bermakna ganda. Setiap kali kita mengungkapkan satu aspek atau dimensi gejala manusia setiap kali itu pula kita luput melihat aspek-aspek atau dimensi-dimensi lainnya dari gejala itu. setiap kali kita menjawaab sebuah pertanyaan tentang dimensi manusia, setiap kali pula muncul pertnyaan-pertanyaan baru tentang dimensi-dimensi lain, yang juga menuntut untuk segera kita cari jawabannya. Dengan menyadari adanya misteri dan ambiguitas pada gejala manusia, semoga kita terhindar dar sikap sempit dan tinggi hati, khususnya dalam memandang kekayaan gejala dan hakikat manusia dan terhindar dari sikap meremehkan ilmu atau pendekatan sambil menjunjung tinggi ilmu pengetahuan.
Page 4
2.Tujuan a) Menjadi pedoman dalam pengenalan diri sendiri yang dapat memudahkan dalam pengambilan keputusan di kehidupan sehari-hari. b) Meninjau secara kritis asumsi-asumsi yang tersembunyi di balik teori yang terdapat di dalam ilmu-ilmu tentang manusia serta mencari dan menemukan jawaban tentang siapakah sesungguhnya manusia itu. c) Memahami ruang lingkup filsafat manusia. d) Memahami kedudukan manusia dalam humanisme, filsafat humanistik, dan ilmu-ilmu humanistik. e) Memahami esensi dan eksistensi manusia. f) Dapat membedakan rasio manusia dan modernitas dalalam narasi posmodernitas. 2. Manfaat a) Secara praktis filsafat manusia berguna untuk mengetahui apa dan siapa manusia secara menyeluruh, mengetahui siapakah sesungguhnya diri kita di dalam pemahaman tentang manusia secara menyeluruh, serta dapat memudahkan dalam mengambil keputusankeputusan praktis atau dalam menjalankan berbagai aktivitas hidup sehari-hari dan dapat menentukan arah dan tujuan hidup dengan mengambil makna dan arti dari setiap peristiwa yang dijalani. b) Secara teoritis filsafat manusia dapat memberikan pemahaman yang esensial tentang manusia dan mengetahui secara kritis asumsi-asumsi yang tersembunyi di balik teori yang terdapat di dalam ilmu-ilmu tentang manusia serta mencari dan menemukan jawaban tentang siapakah sesungguhnya manusia itu. c) Untuk mengetahui ruang lingkup filsafat manusia. d) Untuk mengetahui kedudukan manusia dalam humanisme, filsafat humanistik, dan ilmuilmu humanistik. e) Untuk mengetahui esensi dan eksistensi manusia. f) Untuk mengetahui rasio manusia dan modernitas dalalam narasi posmodernitas.
Page 5
BAB II PEMBAHASAN 1. RINGKASAN JURNAL UTAMA A. Pendahuluan Menurut Aguste Rodin (seorang pembuat patung homo sapiens) berpendapat bahwa manusia zaman dahulu mulai ia lahir sampai ia mati (meninggal) semua kehidupannya tidak pernah terluput dari yang namanya berfikir,bahkan walaupun itu menyangkut peihal kehupannya sekalipun.Menurut Dr. Anton Bkker dan Dr. Achamd Charris Zubair Berpendapat bagwa ilmu berkembang dari rasa ingin tau, yang merupakan ciri-ciri khas manusia.Ilmu pengetahuan merupakan upaya khusus manusia untukmenyingkapkan realitas, supaya memungkinkan manusia berkomunikasi satu sama lain, membangun dialog dengan mengakui yang lain, dan meningkatkan harkat kemanusiaannya. Oeh karena itu,dengan memahami filsafat dengan baik maka orang akan dapat mengembangkan secara konsisiten ilmu-ilmu pengetahuan yang dipelajari.menurut Prof. HM. Arifin, M.Ed ada beberapa teori yang membantu filsafat pendidikan dengan baik, yaitu: a. Etika atau teori tentang Nilai b. Teori ilmu pengetahuan atau Epistimologi c. Teori tentang tealitas atau kenyataan dan yang ada dibalik kenyataan yang disebut metafisika. d. Permasalahan yang ketiga ini menjadi yang akan dibahas dalam filsafat pendidikan. B. Filsafat menyikapi ilmu pendidikan Pengetahuan merupakan obor pencerahan peradaban dimana manusia menemukan dirinya dan menghayati hidup dengan lebih sempurna.Berbagai peralatan dikembangkan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan menerapkan pengetahuan yang diperolehnya.Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran pengetahuan.
Page 6
Filsafat merupakan acuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, disadari atau tidak,nampaknya mempengaruhi situasi dan kondisi yang memperihatinkan saat ini,kita menumpukan seluruh harapan kepada pendidikan,karena kita sadar bahwa kalau hanya melalui pendidikan,kita dapat memperbaiki hidup.Menang seharusnya demikian,namun kenapa kehidupan bangsa ini walaupun sudah lewat 50 tahun lamanya merdeka tidak mengalami perbaikan? Dari keterangan ini,kita lihat dengan jelas dan berfokus kepada sisitem pendidikan yang belum maksimal rumusannya,sehingga pada saat pemerintah berganti maka sistem pemikiran kurikulumpun akan berganti pula.Artinya lain pemimpin maka lain pula konsepnya,dan disitulah peran filsafat untuk terus menerus melihat aspek-aspek yang kurang untuk disempurnakan. Untuk mencapai sesuatu kesempurnaan dalam beraktivitas,sesuatu yang sangat sulitpun kita lakukan, namun jika sekiranya pemimpin ingin ikhlas dan menjabarkan segenap programnya untuk kemajuan pendidikan, dapat dipastikan bahwa bangsa ini akan maju selangkah dengan situasi pendidikan bangsa lain.Kemajuan pendidikan merupakan langkah awal untuk menuju kemajuan dibidang lainnya.Memajukan suatu pendidikan dampaknya bukan hanya terasa bagi individu yang bersangkutan,namun dapat
memberikan
dampak
yang
positif
terhadap
segenap
manusia
yang
mempergunakannya. C. Fungsi Filsafat Dalam Ilmu Pendidikan. Filsafat adalah hasilpemikiran yang tentunya dalam proses meningkatkan ilmu terhadap klasifikasi, yang pro dan kontra.pendapat yang mengatakan bahwa filsafat itu adalah ilmu dan sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa filsafat itu tidak berkaitan dengan ilmu.Menyikapi masalah kebenaran dalam filsafat dan kebenaran agama pada umumnya dimaknai disuatu sisi agama beralatkan kepercayaan,dilain pihak filsafat bedasarkan pilihan yang menggunakan potensi manusiawi,jika kebenaran yang dibicarakan denagn menggunakan alat yang sama seperti akal manusia dan terdapat perbedaan yang gambarannya tidak bisa dipertemukan,pada dasarnya hal yang kita cari dapat dikatakan bukan kebenaran Kebenaran yang diwujudkan dengan ajaran agama dan hubungannnya dengan kebenaran filsafat sukar untuk dipisahkan,jika hal kebenaran yang kita fikirkan betulPage 7
betul kebenaran,karena kebenaran wujudnya sama,jika tidak berubah dan sangat menyolok perbedaannya dengan yang namanya bukan kebenaran.Arti dari perbedaan dan bukan perbedaan itu bagaikan siang dan malam. 2. RINGKASAN JURNAL PEMBANDING A. Landasan Ontologis Pancasila a. Pengertian ontologi Istilah “ontologi” berasal dari kata Yunani onta yang berarti sesuatu yang sungguh-sungguh ada kenyataan yang sesungguhnya dan
logos
yang
berarti
memebicarakan.Ontologi
studi
mempelajari
tentang,teori tentang
yang
pokok
dari
keberadaan yang berbeda dari studi tentang hal-hal yang ada secara khusus.Ontologi mempelajari keberadaan dalam bentuknya paling abstrak, dan pertanyaan yang diaajukan adalah “Apakah haikat keberadaan sebagai keberadaan. Ontologi merupakan cabang filsafat yang membicarakan tatanan (keteraturan) dan struktur kenyataan dalam arti yang luas.Kategori yang
dipakai
adalah
mengada
atau
menjadi,aktualitas
dan
potensionalitas,nyata atau nampak,perubahan,eksistensi atau non eksistensi,hakikat,kemutlakan,yang terdalam. b. Masalah filsafat Masalah dibedakann menjadi 3 jenis yaitu: 1. Masalah filsafat tentang keberadaan/eksistensi dalam cabang filsafat metafisika.Masalah metafisika dibedakan menjadi tiga
yaitu:masalah
ontologi(ada-umum);
masalah
kosmologi(ada-dunia);dan antropologi(ada-manusia). 2. Masalah
tentang
pengetahuan
/
kebenaran.Masalah
pengetahuan / kebenarandiinjau dari segi isinya dibahas dalam cabang filsafat epistemologi.Masalah pengetahuan / kebenaran ditinjau dari segi bentuknya dibahas dalam cabang filsafat logika.
Page 8
3. Masalah tentang nilai-nilai.Masalah tentang nilai-nilai dibahas dala filsafat axiologi.axiologi merupakan modern term
for
theory
of
value
(the
desired,
prferred,
good),investigation of is nature,citeria,and methapysical status (Runes,1985.Nilai-nilai dibagikan menjadi dua,nilai kebaikan dibahas dalam cabang filsafat etika,sedangkan nilai nilai-nilai keindahan dibahas dalam cabang filsafat estetika.
c. Masalah Metafisis Masalah Metafisis dibagi menjadi tiga,yaitu: 1. Masalah ontologis antara lain: a) Apa yang dimaksud ada, keberadaan atau existensi dan bagian manakah penggolongan cara beradanya? b) Bagaimanakah kualitas (jumlah) dan susunan dari keberadaan atau eksistensi? c) Kualitas dari keberadaan atau eksistensi? d) Kualitas dari keberadaan itu tetap atau berubah. e) Apa saja kualitas (sifat) dari keberadaan? f) Bagaimanakah proses dari keberadaan? 2. Masalah kosmologis antara lain: a) Jenis keteraturan apa yang ada didalam alam? b) Apa hakikat hubungan sebab dan akibat? c) Apakah ruang itu dan apakah ruang tidak terbatas? d) Apakah waktu itu dan apakah waktu mempunyai permulaan. 3. Masalah antropologi antara lain: a) Bagaimanakah susunan hakikat manusia itu? b) Bagaimana terjadi hubungan badan dan jiwa? c) Apa yang dimaksud dengan kesadaran? d) Manusia sebagai makluk bebas ataukah tak bebas? d. Pandangan Ontologi Pancasila Page 9
B. Landasan Epistomologis Pancasila (1) Pengertian epistomologis Etimologi berasal dari kata Yunani episteme yang berarti pengetahuan dan kebenaran sedangkan logus yang berarti pikiran atau teori. (2) Pengertian pengetahuan. Pengetahuan ialah hasil aktivitas kejiwaan karena ada hubungan antara subjek yang dasar dengan objek yang dikenal atau dengan kata lain hasil aktivitas kesadaran karena adanya hubungan antara subjek dan objek yang ingin dikenal. (3) Terjadinya pengetahuan Terjadinya pengetahuan disebabkan karena kesadaran untuk mengenal dan mengarah kepada suatu isi maupun kenyataan yang bersifat pasif. (4) Sumber pengetahuan Menurut Jhon Hospers mengemukakan bahwa alat-alat yang menyebabkan
terjadinya
dan
sumber
pengetahuan
adalah
indra,nalar,otoritas, intuisi, wahyu dan keyakinan. (5) Aliran-aliran dalam epistomologis Aliran-aliran
dalam
epistomologis
antara
lain
empirisisme,
rasionalisme,logika prositivisme, dan instituisme. (6) Dasar-dasar kefilsafatan pancasila-pancasila sebagai sistem filsafat Dasar-dasar kefilsafatan pancasila ialah sebagai berikut: a. Koherensi b. Inklusif c. Mendasar d. Spekulatif e. Sintesis f. Kompehensif g. Sistematis
Page 10
(7) Penalaran filsafat Penalaran filsafat ialah bagian dari pemikiran yang pada umumnya berhubungan khusus sengan penyimpulan. (8) Ideologi dan filsafat pancasila Ideologi ialah perangkat prinsip pengarahan yang dijadikan dasar serta memberikan arahan dan tujuan untuk dicapai didalam melangsungkan dan mengembangkan hidup dan kehidupan nasional suatu bangsa dan negara. 1.Kelebihan jurnal utama a) Target yang dituju dalam buku fungsi filsafat terhadap ilmu pendidikan adalah kita dapat mengetahui apa-apa saja yang funsi filsafat terhadap pendidikan. b) Pertanyaan di dalam buku diajukan cukup menarik dan relevan c) Gagasan yang diajukan pengarang cukup logis dan teratur. d) daftar pustaka e) indeks istilah f) indeks nama, g) catatan kaki yang bermanfaat bagi para pembaca buku.
2.kekurangan jurnal utama a) Tidak terdapat saran studi/penelitian lebih lanjut terkait topik pembahasan. b) Tidak terdapat gambar yang mendukung pemahaman para pembaca. c) Terdapat kesalahan dalam sistematika penyusunan lembar halaman d) Terdapat kesalahan dalam penggunaan ejaan. e) Terdapat kesalahan dalam penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah Bahasa f) Terdapat kesalahan dalam struktur bahasa.
Page 11
1. Kelebihan jurnal pembanding Penggunaan Bahasa sudah sesuai dengan cara penulisan yang baik. Kelengkapan sudah cukup bagus dan klimat bahkan kata-katanya cukup baik dan sesuai EYD. Dalam menjelaskan fungsi filsafat pendidikan terhadap pindidikan sangat bagus dan penulisan kata atau teksnya sangat bagus. Kelemahan jurnal pembanding Jurnal ini sudah dikatakan baik namun kekurangannya hanya masih terdapat beberapa kata yang susah dipahami, dan ada juga beberapa ulasan yang sedikit membingungkan pembacanya.Juga adah beberapa pengulangan kata yang tidak seharusnya dicantumkan.
Page 12
BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Dalam penulisan jurnal filsafat, pengarang tidak mengabaikan informasi relevan terkait dengan topik pembahasan yang memudahkan dalam pemahaman para pembaca jurnal filsafat manusia. Sebagai reveiwer, mempelajari jurnal filsafat sangatlah berpengaruh terhadap mata kuliah yang dapat mendukung pemahaman reveiwer dalam pembelajaran, khususnya dalam mata kuliah filsafat pendidikan. Istilah Ontologi ialah mempelajari keberadaan dalam bentuknya paling abstrak, dan pertanyaan yang diaajukan adalah apakakah keberadaan itu?Apakah hakikat keberadaan itu?Ontologi diartikan sebagai cabang dari metafisika dan kalau ditinjau ataupun di klasifikasikan dengan cabang filsafat lain seperti epistemologi,etika dan estetika sejalan ataupun dapat diakatakan searti. 2. Saran Dengan mengetahui fungsi filsafat pendidikan dan berbagai sumer filsafat pendidikan itu untuk berfilsafat kita mengerti dan memahami tentang fungsi filsafat pendidikan
secara
menyeluruh yang dapat memudahkan kita dalam penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi di kehidupan sehaari hari.Dan diharapkan para pembaca yang berminat untuk mengetahui lebih dalam lagi terkait pembahasan filsafat pendidikan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
Page 13