Dm.docx

  • Uploaded by: Fildzah Dhea
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dm.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,576
  • Pages: 15
Tugas

: Keperawatan Diabetes Melitus

Nama Dosen

: Dr. Yusran Haskas, SKM,S.Kep,Ns.,M.Kes

CRITICAL APPRAISAL PADA JURNAL DIABETES

KELAS : A1

NAMA : FILDZAH DHEA ZAKARIA NIM

: HN0116050

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2018

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat,

serta penyertaan-Nya,

sehingga makalah “DIABETES

MILLETUS” ini dapat kami selesaikan. Dalam penulisan makalah ini kami berusaha menyajikan bahan dan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dicerna isinya oleh para pembaca. kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna serta masih terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini. Maka kami berharap adanya masukan dari berbagai pihak untuk perbaikan dimasa yang akan mendatang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dipergunakan dengan layak sebagaimana mestinya.

Makassar ,24 Oktober 2018

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Kesehatan adalah kenikmatan yang diharapkan oleh setiap manusia dalam kehidupan sehingga manusia diharapkan untuk mampu selalu menjaga kesehatannya. Dalam kehidupan sekarang telah banyak ilmu –ilmu yang mempelajari tentang kesehatan, baik ilmu tentang kesehatan dan ilmu tentang penyakit. Segala hal yang dilakukan seperti pola dan gaya hidup sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan tubuh dan penyakit yang kemungkinan dapat diderita (Ariska, 2008). Salah satunya penyakit degeneratif yang dapat timbul dikarenakan pola dan gaya hidup yang dapat mengganggu kesehatan seseorang adalah Diabetes Melitus tipe 2. Diabetes Melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia kronis yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerusakan kinerja insulin atau kombinasi keduanya. Ketidakoptimalnya kerja insulin merupakan akibat dari kurangnya sekresi insulin atau kurangnya respon jaringan terhadap insulin. Kurangnya sekresi insulin dan kerusakan kerja insulin sering terjadi bersamaan sehingga menyebabkan kelainan yang merupakan penyebab terjadinya hiperglikemia (ADA,2014) World Health Organisation (WHO) tahun 2003 memperkirakan 194 juta jiwa atau 5,1% dari 3,8 milyar penduduk dunia usia 20-79 tahun menderita DM dan pada tahun 2025 diperkirakan meningkat menjadi 333 juta jiwa (Depkes, 2008).

Berdasarkan data Departemen Kesehatan (Depkes), angka prevalensi penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2008 mencapai 5,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 12 juta jiwa. Angka prevalensi risiko diabetes mencapai dua kali lipatnya atau 11% dari total penduduk Indonesia (Anonim, 2010). Di Jawa Tengah, prevalensi DM tipe 2 mengalami peningkatan dari tahun 2006 sampai tahun 2008, yaitu sebesar 0,83% pada tahun 2006, 0,96% pada tahun 2007 dan 1,25% pada tahun 2008 (DinkesProvinsi Jawa Tengah, 2008). Peningkatan prevalensi diabetes seiring dengan peningkatan faktor risiko yaitu obesitas (kegemukan), kurang aktivitas fisik, kurang konsumsi serat, merokok, hiperkolesterol, hiperglikemia dan lain-lain.

BAB II TEORI

1. DEFENISI Diabetes melitus, DM (Bahasa Yunani “diabaínein”, tembus atau pancuran air) (bahasa latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti

kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh

untuk

memanfaatkan insulin (Insulin resistance), dengansitoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari: 

defisiensi sekresi hormone insulin, aktivitas insulin, atau keduanya.



defisiensi transporter glukosa.



atau keduanya. Glukosa adalah bukan gula biasa yang umum tersedia di toko atau pasar. Glukosa

adalah karbohidrat alamiah yang digunakan tubuh sebagai sumber energi. Yang banyak dijual adalah sukrosa dan ini sangat berbeda dengan glukosa. Konsentrasi tinggi dari glukosa dapat ditemukan pada minuman ringan (soft drink) dan buah-buah tertentu. Kadar gula darah hanya menyiratkan kadar glukosa darah dan tidak menyatakan kadar fruktosa, sukrosa, maltosa dan laktosa (banyak pada susu). Yang bukan glukosa akan diubah sebagian menjadi glukosa melalui proses yang bisa panjang tergantung jenisnya, karenanya mungkin tidak cepat menaikkan kadar gula darah. Buah selain memiliki glukosa juga memiliki fruktosa dengan komposisi yang berbeda-beda tergantung buahnya. Sukrosa termasuk cepat berubah menjadi glukosa, tetapi gula batu karena proses pembuatannya berbeda lebih baik dari gula pasir, sedangkan gula aren dan gula jawa jauh lebih baik bagi penderita diabetes.

Kadar glukosa pada darah dikendalikan oleh beberapa hormon. Hormon adalah zat kimia di dalam badan yang mengirimkan tanda pada sel-sel ke sel-sel lainya. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas. Ketika makan, pankreas membuat insulin untuk mengirimkan pesan pada sel-sel lainnya di tubuh. Insulin ini memerintahkan sel-sel untuk mengambil glukosa dari darah. Glukosa digunakan oleh sel-sel untuk pembuatan energi. Glukosa yang berlebih disimpan dalam sel-sel sebagai glikogen. Pada saat kadar gula darah mencapai tingkat rendah tertentu, sel-sel memecah glikogen menjadi glukosa untuk menciptakan energi. Banyak pasien diabetes merasa kesulitan untuk menjaga gula darah tetap normal. Meskipun sudah jadi sebuah kewajiban, sering kali urusan gula darah membuat pasien diabetes merasa putus asa dan frusteasi, penyebabnya karena mereka harus terus menerus berjuang mempertahankan kadar gula darah normal. Alhasil, banyak deretan pantangan yang harus dijauhi ‘si pejuang gula darah’. Sebenarnya, mempertahankan gula darah normal tidak selalu sama dengan menjauhi pantangan. Ada beberapa tips yang bisa Anda gunakan untuk menjaga gula darah normal tanpa membuat Anda merasa tertekan. Monitoring Kadar Glukosa dalam Darah Monitoring Glukosa Darah Sendiri atau self monitoring blood glucose (SMBG) merupakan komponen penting dari terapi modern untuk diabetes mellitus. SMBG telah direkomendasikan untuk penderita diabetes dan tenaga kesehatan profesional untuk mengontrol glikemik mencapai tingkat tertentu dan untuk mencegah hipoglikemia. Tujuan dari SMBG adalah untuk mengumpulkan informasi rinci tentang kadar glukosa darah di banyak titik waktu untuk memungkinkan pemeliharaan kadar glukosa lebih konstan dengan rejimen yang lebih tepat. Hal ini dapat digunakan untuk membantu dalam penyesuaian rejimen terapeutik sebagai respons terhadap nilai-nilai glukosa darah dan untuk membantu pasien menyesuaikan asupan makanan, aktivitas fisik, dan dosis insulin pada pengobatan sehari-hari. SMBG dapat membantu mengendalikan diabetes dengan:

1. memfasilitasi tercatatnya perkembangan profil glukosa darah pasien, yang kemudian dapat membimbing para tenaga medis dalam perencanaan pengobatan untuk rejimen diabetes secara individual; 2. memberikan penderita diabetes dan keluarga mereka kemampuan untuk membuat pilihan pengobatan yang tepat sehari-hari dalam diet dan aktivitas fisik serta terapi insulin atau obat lain; 3. mencegah

terjadinya

hipoglikemia

atau

hiperglikemia

berat,

dan

meningkatkan pengetahuan pasien dan pemberdayaan pasien mengenai efek dari gaya hidup dan intervensi farmasi pada kontrol glikemik. Kadar gula darah dapat diukur sendiri dengan mudah oleh penderita di rumah menggunakan alat pengukur glukosa darah yang bernama Glukometer dengan cara menusuk jari dengan perangkat lancet untuk mendapatkan sampel darah kecil, menerapkan setetes darah ke strip reagen, dan menentukan konsentrasi glukosa dengan memasukkan strip ke dalam fotometer reflektansi untuk membaca otomatis. Hasil tes kemudian dicatat dalam buku catatan atau disimpan dalam memori elektronik meteran glukosa itu.

Hal sederhana untuk menjaga kadar gula darah normal pada pasien diabetes 1. Ambil langkah kecil dengan merencanakan pola makan sehat Sebagai pasien diabetes, mungkin Anda tahu betul bahwa memilih makanan sehat sudah menjadi bagian perawatan diabetes Anda. Awalnya mungkin akan terasa sulit karena harus mengubah kebiasaan makan. Lakukanlah secara bertahap, ubahlah kebiasaan makan yang paling mudah untuk Anda. Jika berhasil, teruskan hingga ke tingkat kebiasaan makan yang paling sulit Anda lakukan. Jika Anda merasa kesulitan, carilah bantuan seorang ahli gizi di klinik atau rumah sakit terdekat, Anda bisa mencari informasi di internet untuk memastkannya.

Ahli gizi akan membantu Anda menyusun pola makan sehat yang sesuai dengan kondisi kesehatan. Pola makan sehat ini akan membantu Anda menjaga gula darah normal. Ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti untuk membantu merencanakan pola makan sehat, seperti berikut ini: 

Jika Anda punya makanan favorit, Anda bisa terus memakannya, namun perhatikan frekuensi (berapa sering Anda makan) dan porsinya, apalagi jika makanan favorit Anda tidak sehat. Nikmati dalam porsi yang lebih kecil.



Selalu sertakan sumber karbohidrat sehat dalam menu makan harian Anda seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang polong, dan makanan olahan susu rendah lemak. Makanan ini banyak mengandung vitamin, mineral, dan serat makanan. Menjadi pasien diabetes bukan berarti Anda harus total menghindari makanan berkabohidrat, Anda hanya harus memilih sumber karbohidrat yang sehat.



Ganti gula Anda dengan pemanis rendah kalori dan mengandung kromium untuk meningkatkan fungsi insulin dalam tubuh, sehingga membantu diabetesi dalam mengontrol gula darah. Kurangi semua jenis minuman manis termasuk soda, jus buah, minuman olahraga, dan yang lainnya. Jika Anda ingin makanan manis, makanlah dengan porsi kecil.



Kurangi jumlah garam dan natrium yang Anda makan. Konsumsi lebih sedikit makanan olahan dan kemasan. Anda juga harus mengurangi hobi makan di restoran. Anda bisa memulai kegiatan menyenangkan dengan memasak makanan di rumah bersama pasangan, keluarga, atau teman dekat.

2. Jangan lewatkan sarapan, makan siang, atau makan malam Jennifer Ventrelle, RD, CPT, seorang ahli diet di Rush University Medical Center di Chicago menyarankan Anda untuk makan dengan jumlah karbohidrat yang sama dan

pada waktu yang hampir bersamaan setiap hari. Menurut Jennifer Ventrelle, pasien diabetes akan lebih mudah mengontrol gula darah normal jika makanan dan jumlah gram karbohidrat yang mereka makan konsisten. Jika Anda secara dramatis mengubah waktu dan jumlah yang Anda makan, akan lebih sulit bagi Anda untuk mengendalikan kadar gula darah. Dengan mematuhi jadwal sarapan, makan siang, dan makan malam, jika sewaktu-waktu gula darah Anda meningkat, akan lebih mudah untuk melihat apa yang mempengaruhi gula darah Anda. Anggaplah waktu makan adalah obat yang bisa menjaga gula darah normal. 3. Perhatikan asupan karbohidrat Anda Karbohidrat merupakan nutrisi utama dalam makanan yang bisa meningkatkan glukosa darah (atau gula darah) setelah makan. Karbohidrat yang Anda makan tidak akan menaikkan gula darah Anda terlalu tinggi dan atau terlalu cepat jika Anda memiliki cukup insulin yang tersedia dan siap saat dibutuhkan – apakah itu insulin yang diproduksi pankreas atau insulin yang Anda dapatkan dari injeksi. Fakta bahwa karbohidrat dalam makanan dapat meningkatkan gula darah bukan berarti diabetesi seperti Anda harus benar-benar menghindari makanan yang mengandung karbohidrat. Karbohidrat adalah sumber energi utama untuk tubuh Anda. Makanan yang mengandung karbohidrat memberikan nutrisi penting, karena mengandung vitamin, mineral, dan serat makanan. Makanan ini meliputi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang polong, dan makanan olahan susu rendah lemak. Sekitar setengah kalori Anda harus berasal dari karbohidrat. Cari tahu sumber karbohidrat yang sehat untuk Anda, semakin Anda bisa membatasi atau menghindari sumber karbohidrat yang tidak sehat, maka akan semakin baik. Hindari karbohidrat seperti roti putih, pasta putih, dan nasi putih,

minuman manis, dan makanan dengan tambahan gula, seperti permen dan makanan pencuci mulut. Pelajari cara menghitung gram karbohidrat dalam makanan yang Anda makan, lalu beri jumlah berapa gram karbohidrat yang Anda butuhkan atau inginkan untuk dikonsumsi pada makanan dan makanan ringan Anda. Menghitung karbohidrat adalah sebuah cara yang bisa Anda gunakan untuk menyeimbangkan kadar gula darah Anda, sehingga menjaga gula darah normal menjadi hal yang tidak terlalu sulit. Untuk mempermudah ‘penghitungan’ Anda, Anda bisa gunakan Pedoman Gizi Seimbang Kementerian Kesehatan. 4. Pilih makanan tinggi serat Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan dengan serat yang cukup bisa membuat Anda tetap sehat. Serat bisa membantu Anda tetap kenyang lebih lama, mengurangi

lemak

darah,

membantu

menurunkan

gula

darah,

dan

mengurangi resistensi insulin. Mengonsumsi serat cukup telah terbukti membantu mencegah penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker usus besar. Namun untuk mendapatkan manfaat ini, Anda harus konsisten mengonsumsi serat yang cukup. Anda bisa memilih biji-bijian, buahbuahan, sayuran, dan kacang polong. Sebagian besar makanan ini juga mengandung karbohidrat, namun merupakan sumber karbohidrat sehat. Makanan serat dapat menurunkan gula darah jika Anda mengonsumsi serat lebih dari 25 gram per hari. 5. Kelola stres Anda Tahukah Anda, stres bisa menaikkan kadar gula darah, begitu pula tekanan darah dan detak jantung Anda? Nah, untuk menjaga kesehatan pikiran dan tubuh, penting untuk Anda belajar bagaimana mengurangi stres dengan cara yang sehat untuk mengelola

diabetes Anda dengan lebih baik serta memperbaiki kesehatan mental dan emosional Anda. Jika Anda merasa stres, cobalah cara sederhana ini untuk menjaga kadar gula darah normal. 1. Ambil lima napas dalam yang lambat dan dalam. 2. Mainkan musik yang menenangkan. 3. Lakukan beberapa peregangan sederhana atau cobalah beberapa pose yoga. 4. Tidurlah tujuh sampai sembilan jam setiap malam. 5. Berpelukan dengan pasangan, anak, atau hewan peliharaan Anda. 6. Luangkan waktu untuk melakukan sesuatu yang benar-benar Anda nikmati. 7. Luangkan waktu untuk melakukan hobi favorit Anda.

Bicarakan dengan seorang teman, atau ahli tenaga medis profesional. 6. Gerakkan tubuh Anda Pasien diabetes harus tetap sehat, American Diabetes Association merekomendasikan agar Anda harus tetap aktif bergerak. Luangkan waktu setiap hari selama 30 menit untuk melakukan aerobik entah itu di pagi hari atau sore hari, dan lakukan olahraga yang berkaitan dengan daya tahan seperti mendorong, menarik, mengangkat, dua atau tiga kali dalam seminggu. Apa manfaat olahraga untuk diabetesi? 1. Menurunkan kadar gula darah dan menjaga kadar gula darah normal. 2. Membantu tubuh Anda menjadi lebih peka terhadap insulin. 3. Mengurangi kolesterol total dan trigliserida, serta meningkatkan kolesterol HDL ‘kolesterol baik’.

4. Mengurangi tekanan darah. 5. Menurunkan berat badan. 6. Meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas. 7. Meningkatkan energi dan perasaan bahagia.

Ada 4 pilar Pengendalian penyakit diabetes: 1. Edukasi, pasien harus tahu bahwa penyakit diabetes tidak dapat disembuhkan, tetapi bisa dikendalikan dan pengendalian harus dilakukan seumur hidup 2. Makanan, jika input/masukan buruk, maka output/hasil akan buruk, demikian pula bila makan melebihi diet yang ditentukan, maka kadar gula darah akan meningkat 3. Olahraga, diperlukan untuk membakar kadar gula berlebih yang ada dalam darah 4. Obat, hanya jika diperlukan, tetapi bila kadar gula darah telah turun dengan meminum obat, bukan berarti telah sembuh, tetapi harus konsultasi dengan dokter apakah tetap meminum obat dengan kadar yang tetap atau meminum obat yang sama dengan kadar yang diturunkan atau minum obat yang lain Dalam berdiet pasien harus tahu tentang indeks glikemik, yaitu naiknya kadar gula darah setelah makan makanan tertentu seberat 100 gram dibandingkan dengan minum 100 gram glukosa di mana kenaikan gula darah akibat minum glukosa tersebut dinilai 100 dan makanan tersebut di bawah 100, semakin jauh dari 100 dan mendekati nol semakin baik, artinya makanan tersebut memiliki indeks glikemik rendah dan dicerna (sangat) lambat dan kenaikan kadar gula darahnya tidak cepat. Tetapi yang terbaik adalah mengetahui muatan glikemik, yakni berapa banyak porsi hidrat arang (zat tepung) yang terkandung di sejumlah makanan tersebut dikalikan dengan indeks glikemiknya dan kemudian dibagi 100. Jadi kalau makan makanan dengan indeks

glikemik rendah, tetapi dalam porsi yang besar, maka muatan glikemiknya menjadi tinggi dan tentu tidak baik bagi penderita diabetes. Pasien yang cukup terkendali dengan pengaturan makan saja tidak mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang cukup terkendali dengan obat dosis tunggal juga tidak mengalami kesulitan untuk berpuasa. Obat diberikan pada saat berbuka puasa. Untuk yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar daripada dosis sahur. Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah yang diberikan saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda, dianjurkan untuk tidak berpuasa dalam bulan Ramadhan.

BAB III PENUTUP KESIMPULAN Asupan energi, karbohidrat, dan beban glikemik pada subyek lebih tinggi dari anjuran untuk pasien DMtipe2. Sedangkan asupan serat, frekuensi latihan jasmani dan durasi latihan jasmani pada subyek kurang dari anjuran. Kadar gula darah puasa dan kadar gula darah 2 jam postprandial lebih tinggi dari kadar gula darah yang dianjurkan. Asupan energi, karbohidrat, dan beban glikemik makanan berhubungan positif dengan kadar gula darah puasa, asupan energi dan beban glikemik berhubungan positif dengan kadar gula darah 2 jampostprandial. Asupan serat, frekuensi latihan jasmani dan durasi latihan jasmani berhubungan negatif dengan kadar gula darah puasa, asupan serat, frekuensi latihan jasmani dan durasi latihan jasmani berhubungan negatif dengan kadar gula darah 2 jampostprandial SARAN Pasien DM tipe 2 yang baru terdiagnosis perlu di- tekankan untuk secara rutin berkonsultasi gizi agar program diit dapat terlaksana dengan lebih baik sehingga kadar gula darah dapat lebih dikendalikan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang indeks glikemik bahan makanan dan masakan Indonesia yang diujicobakan langsung pada pasien DM tipe 2 bagi peneliti lainnya.

BAB IV Daftar Pustaka

ADA.2014.Diagnosis and classification of diabetes militus .diakses pada tanggal 29 oktober 2015 Depkes.2008 Epidemiologi DM dan isu mutakhirnya.sumatera utara Ariska. 2008. studi komunitas:gambaran epidemiologi.SulawesiSelatan:Kabupaten Majenne Kurniali.2013.mengontol Kompotindo

diabetes

dan

komplikasi.Jakarta:PT.Elex

Media

More Documents from "Fildzah Dhea"