Nama
: Hanum Amalia Zulfa
Program
: A S-1 Pendidikan Ners
Kelas
: A1-2016
NIM
: 131611133040
Mata Kuliah : Falsafah dan Teori Keperawatan
Teori dan Konsep Keperawatan Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan dan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga keperawatan sangat dibutuhkan dan menjadi tatanan pelayanan kesehatan untuk masyarakat terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan klien, maka perawat perlu mengetahui dan memahami tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai seorang perawat yang profesional agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien. Perawat harus memperhatikan secara individual dari segi bio, psiko, sosial, spiritual dan kultural. Teori memiliki arti yaitu suatu pandangan yang sistematis terhadap suatu fenomena atau gejala yang ada dengan menentukan hubungan spesifik terhadap konsep yang digunakan untuk menjelaskan, menganalisis, atau meramalkan suatu kejadian. Banyak teori dan pandangan mengenai 4 elemen dalam keperawatan yang dikemukakan oleh para ahli pada zamannya antara lain sebagai berikut : 1. Jean Watson Jean watson lahir pada tahun 1940. Teori yang telah dipublikasikannya dalam keperawatan adalah “Human Science and Human Care”. Watson percaya bahwa fokus utama dari keperawatan adalah faktor care atau perhatian pada perawatan yang dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan ilmiah. Teori Jean Watson merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam merawat pasien yaitu 1. Kebutuhan biofisikal yang terdiri dari kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi, dan kebutuhan ventilasi 2. Kebutuhan psikofisikal yang terdiri dari kebutuhan aktivitas dan istirahat serta kebutuhan seksualitas
3. Kebutuhan psikososial yang terdiri dari kebutuhan berprestasi dan kebutuhan organisasi 4. Kebutuhan intrapersonal dan kebutuhan interpersonal yaitu kebutuhan aktualisasi diri Pandangan teori Jean Watson didasari pada unsur teori kemanusiaan yang memahami bahwa manusia memiliki 4 kebutuhan dasar yang saling berhubungan antara kebutuhan satu dengan yang lainnya. Berdasarkan empat kebutuhan dasar manusia tersebut Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna dan memiliki banyak perbedaan sehingga dalam upaya mencapaikesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera dalam keadaan fisik, mental, sosial, serta spiritual. Pandangan Jean Watson mengenai 4 elemen dalam keperawatan adalah :
Kemanusiaan (Human Beeing) Menurut pandangan Watson orang yang bernilai bagi dirinya atau orang lain dalam memberi pelayanan keperawatan harus memelihara, menghargai, mengasuh, mau mengerti dan membantu orang yang sedang sakit. Manusia dinilai sempurna karena bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang sempurna, tetapi dalam fungsi perkembangan dia harus selalu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Apabila adaptasi tersebut tidak berhasil maka akan terjadi konflik yang akan berdampak pada terjadinya krisis disepanjang kehidupannya sehingga hal tersebut perlu mendapatkan asuhan agar dapat ditanggulangi
Kesehatan Menurut pandangan watson terdapat beberapa faktor yang dibutuhkan untuk dimasukkan dalam definisi sehat yaitu : fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental dan soaial seimbang, adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari dengan lingkungannya, tidak adanya penyakit. Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh dan jiwa, kesehatan juga dihubungkan dengan tingkat kesesuain antara apa yang dirasa dengan apa yang dialami
lingkungan sosial Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat karena biasanya setiap orang mempunyai kepedulian atau care terhadap orang lain. Jean Watson menyatakan bahwa merawat dan keperawatan sangat dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapa orang yang saling peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan dari generasi kegenerasi melainkan dari kebudayaan profesi sebagai suatu koping yang unik terhadap lingkungan
keperawatan Menurut Jean Watson keperawatan fokusnya lebih kepada promosi kesehatan, pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan kepada fisik. Ia melihat keperawatan dapat bergerak dari dua area yaitu : masalah penanganan stres dan penanganan konflik. Salah satu asumsi Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan sangat berkontribusi terhadap kondisi kesehatan masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitmen terhadap pemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian teori, praktek, dan riset keperawatan.
2. Virginia Henderson Teori dari Virginia Henderson adalah Complementary-Supplementary. Perkembangan definisi keperawatan yang dikembangkan oleh Henderson didasari oleh dua hal yaitu : sering ikut serta di didalam merevisi buku-buku keperawatan dan ditemukannya kasus tentang tidak adanya izin yang memenuhi syarat untuk memberikan kenyamanan dalam bentuk pelayanan atau asuhan keperawatan yang berkompeten bagi konsumen di beberapa negara. Henderson meyakini bahwa seharusnya yang menjadi sumber bagi praktek keperawatan juga menggambarkan menegenai definisi keperawatan. Selanjunya prinsip dan praktek keperawatan harus dibangun atas dasar kaidah keprofesian, serta berasal dari definisi profesi keperawatan itu sendiri. Ide dasar dari pelayanan keperawatan Henderson adalah pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia, aspek fisik, serta emosional dari individu. Henderson dalam memandang konsep manusia selalu mempertimbangkan komponen biologi, mental atau kejiwaan, dan spiritual. Henderson juga meyakini bahwa antara pikiran dan tubuh tidak dapat dipisah, keduanyamempunyai hubungan yang sangat erat. Selain itu Henderson juga menekankan beberapa aspek tentang konsep masyarakat atau lingkungan yang dihubungkan dengan masalah individu. Ia meyakini bahwa kesehatan berhubungan erat dengan fungsi manusia sehingga definisi kesehatan didasarkan pada kemampuan individu untuk berfungsi secara independen sebagaimana 14 kebutuhan dasar manusia. Selain itu, Henderson juga cenderung menekankan agar perawat dalam bertugas selalu berusaha mendorong menjaga kesehatannya dan melindungi diri dari penyakit. Bagi Henderson perawat harus memiliki pengetahuan, memiliki dasar-dasar untuk melakukan perawatan terhadap individu atau manusia dan mampu memecahkan berbagai masalah ilmiah.
3. Imogene M. King Teori Imogene M. King yaitu menggunakan 3 sistem antara lain: interaksi sistem personal, interpersonal, dan sosial yang saling berhubungan satu sama lain. King menggunakan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan sistem terbuka dan melakukan interaksi atau hubungan secara konstan dengan lingkungan. Sistem personal merupakan sistem terbuka dimana didalamnya terdapat persepsi adanya pola tumbuh kembang dari individu dengan lingkungannya, sistem interpersonal adalah interaksi, komunikasi, tanggapan, peranan dan tekanan antara dua individu di dalam sistem interpersonal secara bersama-sama untuk membentuk sistem yang lebih besar, sistem soaial adalah sebagai suatu batasan sistem yang teratur dalam peran sosialnya, perilaku dan praktek yang dikembangkan untuk menjaga nilainilai. Dari ketiga sistem tersebut King memandang manusia sebagai individu yang reaktif yakni bereaksi terhadap orang dan objek. Berdasarkan hal tersebut maka diasumsikan manusia memiliki 3 kebutuhan dasar yaitu: kebutuhan terhadap informasi kesehatan, kebutuhan terhadap pencegahan penyakit dan kebutuhan terhadap perawatan ketika sakit. Pandangan menurut Imogene M. King mengenai 4 elemen keperawatan adalah:
Manusia King memandang manusia sebagai sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan sehingga memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa mempengaruhinya. Sistim sosial tercipta ketika kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam suatu komunitas atau masyarakat. Menurut King manusia memiliki 3 kebutuhan pokok yaitu: kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat diperlukan dan dapat digunakan, kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit, kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat membantu atau merawat diri mereka sendiri.
Sehat King memandang sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis yang secara berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap stresor internal dan eksternal melewati rentang sehat sakit dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki seseorang untuk mencapai kehidupan sehari-hari yang maksimal.
Lingkungan Lingkungan merupakan kekuatan dinamis yang mempengaruhi perilaku sosial, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Manusia akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan penukaran energi yang diatur secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal. Lingkungan internal yaitu mengubah energi untuk memungkinkan orang untuk menyesuaikan diri secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal dan lingkungan ekstrenal yaitu melibatkan organisasi formal dan informal, perawat adalah bagian dari lingkungan pasien.
Keperawatan King menyampaikan keperawatan adalah proses interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi dan jika ada gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu persetujuan dan membuat transaksi.
4. Florence Nightingale Teori Florence Nightingale yaitu pasien dipandang dalam konteks lingkungan yang secara keseluruhan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial. Nightingale mendefenisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu memanfaatkan setiap daya yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan yang dialami sehingga individu dapat kembali sehat. Prinsip perawatan adalah menjaga agar proses reparative ini tidak terganggu dan tiak menyediakan kondisi yang optimal untuk proses tersebut. Untuk mencapai kondisi kesehatan, perawat harus menggunakan nalarnya, disertai ketekunan dan observasi. Dengan demikian, kesehatan dapat dipelihara melalui upaya pencegahan penyakit melalui faktor kesehatan lingkungan. Ia menyebut hal ini sebagai health nursing dan membedakannya dengan proper nursing yang berarti merawat klien yang sakit hingga ia dapat bertahan atau setidaknya menjadi lebih baik hingga saat kematiannya. Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang memengaruhi sakit dan sehatnya seseorang, termasuk disini makanan klien dan interaksi perawat dengan klien. Jika seseonrang ingin sehat, perawat, alam, dan orang yang bersangkutan harus bekerja sama agar proses reparative dapat berjalan.
Pandangan Nightingale terhadap 4 elemen keperawatan yaitu Nightingale memandang individu atau manusia yaitu memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi penyakit, keperawatan yang bertujuan membawa atau mengantar individu pada kondisi terbaik agar dapat melakukan kegiatan melalui upaya mempengaruhi lingkungan, sehat atau sakit yaitu fokus pada perbaikan untuk sehat dan masyarakat atau lingkungan dengan melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya 5. Hildergard Peplau Teori Hildergard Peplau adalah Interpersonal Process Mode yaitu kepribadian yang berkembang melalui hubungan interpersonal yang mendidik dalam pemenuhan kebutuhan klien. Peplau membuat model keperawatan dengan istilah keperawatan psikodinamik. Menurutnya perawatan psikodinamik merupakan kemampuan seorang perawat
untuk
memahami
tingkah
lakunya
guna
membantu
orang
lain,
mengidentifikasi kesulitan yang dirasakannya dan untuk menerapkan prinsip hubungan manusia pada permasalahan yang timbul disemua level pengalaman.
Fase orientasi Pada fase ini, perawat dan klien bertindak sebagai dua indsividu yang belum saling kenal mengenal. Selama fase orientasi, klien merupakan seseorang yang memerlukan bantuan professional dan perawat berperan membantu klien mengenali dan memahami masalahnya serta menentukan apa yang klien perlukan saat itu. Jadi, fase orientasi ini merupakan fase untuk menetukan adanya masalah.
Fase identifikasi Pada fase ini, klien memberikan respons atau mnegidentifikasi persoalan yang ia hadapi bersama orang yang dianggap memahami masalahnya. Di sini perawat melakukan eksplorasi perasaan dan membantu klien menghadapi penyakit yang ia rasakan sebagai sebuah pengalaman yang mengorientasi ulang perasaannya dan menguatkan kekuatan positif pada pribadi klien.
Fase eksploitasi Pada fase ini, perawat memberi layanan keperawatan berdasarkan kebutuhan klien. Disinilah, masing-masing pihak mulai merasa menjadi bagian integral dari proses interpersonal. Prisnsip tindakan pada fase ini adalah eksplorasi/menggali, memahami keadaan klien, dan mencegah meluasnya masalah. Perawat mendorong
klien untuk menggali dan mengungkapkan perasaan, emosi, pikiran, serta sikapnya tanpa paksaan dan mempertahankan suasana terapeutik yang mendukung.
Fase resolusi atau terminasi Pada fase resolusi, fase resolusi terkadang menjadi fase yang sulit bagi kedua bekah pihak, sebab disini dapat terjadi peningkatan kecemasan dan ketegangan jika ada hal-hal yang belum terselesaikan pada masing-masing fase. Indicator keberhasilan untuk fase ini adalah jika klien sudah mampu mandiri dan lepas dari bantuan perawat. Selanjutnya, baik perawat maupun klien akan menjadi individu yang matang dan lebih berpengalaman. Pandangan peplau mengenai 4 elemen dalam keperawatan adalah :
Individu Individu menurut pandangan peplau adalah organisme yang mempunyai kemampuan untuk berusaha mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh kebutuhan.
Kesehatan Peplau mendefisinikan kesehatan sebagai sebuah simbol yang menyatakan secara tidak langsung perkembangan progresif dari kepribadian dan proses kemanusiaan yang terus menerus mengarah pada kreatif, konstruksif, produktif, di dalam kehidupan pribadi maupun komunitas.
Lingkungan Peplau mendorong perawat untuk memperhatikan kebudayaan dan adat istiadat klien saat klien harus membiasakan diri dengan rutinitas rumah sakit.
Keperawatan Keperawatan didefinisikan oleh Peplau sebagai sebuah proses yang signifikan, bersifat terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan merupakan instrument edukatif, kekuatan yang mendewasakan dan menborong kepribadian seseorang dalam arah yang kreatif, konstruktif, produktif, personal, dan kehidupan komunitas.
6. Martha E. Rogers Teori Martha E. Rogers adalah teori manusia sebagai satu kesatuan (Unitary Human Beings) dan lingkungan sebagai bidang energi yang menyatu dengan proses kehidupan. Rogers memperjelas dan mendefenisikan konsep-konsepnya, salah satunya The Science of Unitary human Beings: A Paradigm for Nursing. Rogers mengambil pengetahuan dari antropologi, psikologi, sosiologi, astronomi, agama,
filsafat, matematika, sastra, dan sumber-sumber lain. Dalam model keperawatannya, Rogers meletakkan dasar-dasar yang menggambarkan proses kehidupan manusia. Proses kehidupan manusia dicirikan oleh keseluruhan (wholeness), keterbukaan (openness), kesatuan arah (unidirectionality), pola (pattern) dan organisasi, ilmu pengetahuan, serta pemikiran. Pandangan Rogers mengenai 4 elemen dalam keperawatan yaitu :
Individu Individu menurut Rogers merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa disederhanakan dan merupakan manifestasi karateristik yang melebihi dan bahkan berbeda dari bagian-bagiannya. Manusia sebagai satu kesatuan merupakan aspek integral manusia dengan lingkungan. Manusia berada dalam proses kehidupan yang kontinu dengan lingkungan secara keseluruhan, yang tidak dipahami jika disederhanakan menjadi bagian-bagian tertentu. Rogers mengartikan individu sebagai sistem terbuka di dalam proses kontinu bersama sistem terbuka lingkungan.
Kesehatan Rogers menggunakan kata kesehatan positif (positive health) untuk menunjukkan kondisi bugar (wellness) dan tidak adanya penyakit dan penyakit parah. Istilah health digunakan oleh Rogers dalam konteks nilai yang ditentukan oleh budaya atau individu.
Lingkungan Rogers mendefenisikan lingkungan sebagai suatu medan energi empat dimensi yang tidak dapat disederhanakan, yang dicirikan oleh pola dan manifestasi karakter yang berbeda dengan bagian-bagiannya. Lingkungan mencakup segala sesuatu yang berada di luar manusia. Manusia merupakan medan energi yang dinamis yang terus melakukan pertukaran dengan medan lingkungan, keduanya bersifat tidak terbatas. Interaksi antara manusia dan lingkungan bersifat kontinu, mutual, dan simultan.
Keperawatan Rogers menjelaskan keperawatan
sebagai profesi yang menggabungkan
unsur ilmu pengetahuan dan seni. Keperawatan
sebagai ilmu merupakan ilmu
pengetahuan humanistik yang didedikasikan untuk menghibur agar mempertahankan dan memulihkan kesehatan, mencegah penyakit, merawat, serta merehabilitasi individu yang sakit dan cacat. Pada dasarnya, ilmu keperawatan mempelajari sifat dan arah pengembangan manusia sebagai satu kesatuan yang utuh dengan lingkungan.
Kaitannya dengan proses kehidupan manusia, ilmu keperawatan merupakan ilmu pengetahuan empiris yang menggambarkan, menerangkan, dan memprediksi proses kehidupan manusia. 7. Betty Neuman Teori Betty Neuman adalah Healt Care System yaitu menggambarkan mengenai aktivitas keperawatan yang ditunjukkan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Secara umum focus dari model konsep keperawatan menurut Nueman ini berfokus pada respons terhadap stressor serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses adaptasi pada pasien. Untuk itu tindakan keperawatan seharusnya dilakukan menurut Neuman adalah mencegah atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat stressor.Upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan primer dapat meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi adanya stressor, mencegah reaksi tubuh karena adanya stressor serta mendukung koping pada pasien secara konstruktif. Pencegahan sekunder menurut Neuman meliputi berbagai tindakan perawatan yang dapat mengurangi gejala penyakit serta reaksi tubuh lainnya karena adanya stressor dan pencegahan tersier dapat meliputi pengobatan secara rutin dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi suatu penyakit. Pandangan 4 elemen menurut Betty Neuman adalah :
Manusia Fokus model Neuman ini didasarkan pada philosophy bahwa manusia dipandang secara total sebagai suatu sistem yang multidimensional. 5 variabel subsistem manusia adalah : Fisiologi merupakan struktur fisik dan biokimia serta fungsi tubuh manuasia, Psikologis adalah proses mental dan emosional manusia, Sosio kultural yaitu hubungan antara manusia, culture yang mendasari dan mempengaruhi aktivitas manusia, Spiritual : kepercayaan dan Perkembangan : segala sesuatu proses yang berhubungan dengan perkembangan manusia sepanjang siklus kehidupannya
Lingkungan Betty Neuman berpendapat bahwa lingkungan harus dilihat secara total. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia, baik lingkungan internal maupun eksternal, dimana di dalamnya manusia akan berinteraksi setiap saat.
Interaksi manusia meliputi intrapersonal, interpersonal dan ekstrapersonal yang dapat mempengaruhi stabilitasnya sebagai suatu sistem. Neuman mengidentifikasi 3 jenis lingkungan : Lingkungan internal adalah yang terdapat di dalam diri masing-masing individu, Lingkungan eksternal yaitu segala sesuatu yang berada di luar diri individu dan Created environment (lingkungan yang diciptakan) adalah lingkungan yang terbentuk dan berkembang tanpa disadari oleh klien dan merupakan simbol sistem secara keseluruhan
Kesehatan Neuman melihat bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi dimana terdapat keserasian pada seluruh maupun sebagian variabel dalam diri klien. Menurutnya, sistem klien akan bergeser ke arah sakit dan kematian ketika banyak energi yang dibutuhkan tidak terpenuhi, sedangkan sistem akan begeser ke arah kesehatan apabila energi yang dibutuhkan terpenuhi
Keperawatan Neuman memandang keperawatan sebagai suatu profesi yang unik yang konsentrasi atau perhatiannya adalah terhadap semua variabel dalam diri klien disertai respon individu saat menghadapi suatu stressor. Keperawatan didefenisikan sebagai suatu tindakan untuk membantu individu, keluarga dan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal (tercapainya stabilitas sistem individu untuk menurunkan stressor melalui serangkaian tindakan keperawatan).
8. Dorothy Johnson Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan berfokus pada bagaimana klien beradaptasi terhadap kondisi sakitnya dan bagaimana stress actual atau potensial dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuan dari keperawatan menurut Johnson adalah menurunkan stress sehingga klien dapat bergerak lebih mudah melewati masa penyembuhannya. Dalam kondisi normal klien berfungsi secara efektif didalam lingkungannya. Akan tetapi ketika stres mengganggu adaptasi normal, perilaku klien menjadi tidak dapat diduga dan tidak jelas. Perawat mengidentikasi ketidakmampuan beradaptasi seperti ini dan memberikan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Pandangan Dorothy Johnson mengenai 4 elemen dalam keperawatan adalah :
Manusia Johnson berpendapat bahwa manusia memiliki dua sistem mayor yaitu sistem biologis dan sistem behavior. Pengobatan merupakan fokus untuk biologis sistem, sedangkan fokus keperawatan adalah behavioral system (sistem perilaku).
Lingkungan Lingkungan berhubungan dengan dimana individu berada, dimana perilaku individu dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi dilingkungannya.
Kesehatan Merupakan suatu keadaan dimana tercapai suatu respon yang adaptif secara fisik, mental, emosional dan sosial dari internal dan eksternal stimulus yang mencapai stabilitas dan kenyamanan.
Keperawatan Tujuan primer keperawatan adalah mempercepat tercapainya keadaan equilibrium dan perawat harus berkosentrasi pada semua kebutuhan klien secara terintegrasi, namun fokus utamanya adalah mempertahankan keseimbangan sistem perilaku ketika dalam keadaan sakit.
9. Dorothe E. Orem Pandangan Teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan
ditujukan
kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperewatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya. Dalam konsep keperawatan Orem mengembangkan tiga bentuk teori self care diantaranya : perawatan diri sendiri (self care) merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan, self care defisit merupakan perawatan secara umum dimana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan, teori sistem keperawatan merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang didasari pada Orem yang mengemukakan tentang pemenuhan kebutuhan diri sendiri,kebutuhan pasien dan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan mandiri.
Pandangan Dorothe Orem mengenai 4 elemen dalam keperawatan adalah :
Manusia Orem memandang manusia secara total dan bersifat universal, dimana mereka membutuhkan perkembangan dan kemampuan perawatan diri sendiri secara berkelanjutan. Manusia merupakan suatu kesatuan dari fungsi biologi, simbolik dan sosial.
Lingkungan Lingkungan
meliputi
elemen
lingkungan,
kondisi
lingkungan
serta
perkembangan lingkungan.
Kesehatan Sehat adalah suatu kondisi ketika keseluruhan struktur dan fungsi saling terintegrasi dengan baik. Hal ini memungkinkan manusia mampu menghubungkan berbagai macam mekanisme secara psikologis, fisiologis serta melakukan interaksi dengan orang lain.
Keperawatan Menurut Orem, keperawatan adalah suatu seni, pelayanan/bantuan dan teknologi. Tujuan dari keperawatan adalah membuat pasien dan keluarganya mampu melakukan perawatan sendiri, diantaranya mempertahankan kesehatan, mencapai kondisi normal ketika terjadi kecelakaan atau bahaya, serta mengontrol, menstabilisasi dan meminimalisasi efek dari pnyakit/kondisi yang kronis atau kondisi ketidakmampuan.
10. Paterson dan Zderad Teori Paterson dan Zderad adalah teori humanistik. Keperawatan humanistic adalah respon keperawatan kepada pergerakan humanistic terhadap ilmu jiwa, yang mana terlihat sebagai alternative kepada dua ilmu jiwa yang dominan. Ilmu jiwa Freudian tampak terbatas dalam orientasinya menghadapi orang yang sakit, dan perilaku jiwa menjadi orientasi yang mekanisme. Orientasi yang humanistik mencoba mengambil sebuah pandangan yang lebih luas terhadap potensial dari manusia, mencoba untuk mengerti mereka dari konteks pengalaman hidup mereka di dunia ini dari pada mencoba untuk menggantikan pandangan mereka, tujuannya adalah untuk suplemen mereka. Praktek dari keperawatan humanistik ini berakar dari pemikiran yang eksistensial.
Eksistensialisme
adalah
pendekatan
filosofi
untuk
mengetahui
kehidupan. Individu dipandang sebagai kemungkinan-kemungkinan pada saat membuat pilihan. Pandangan Paterson dan Zderad mengenai 4 elemen dalam keperawatan adalah :
Manusia Manusia dipandang dari kerangka kerja eksistensial melalui pilihan-pilihan. Manusia sebagai individu yang penting berhubungan dengan orang lain di dalam waktu dan jarak. Manusia dikarakterkan sebagai orang yang mampu, terbuka terhadap pilihan, mempuyai nilai, dan manifestasi unik terhadap mereka yang dulu sekarang dan masa depan. Aplikasi dalam dunia keperawatan adalah jelas bahwa manusia memerlukan informasi. Mereka membutuhkan pilihan, individu dan kelompok membutuhkan kesempatan untuk membuat pilihan mereka sendiri.
Kesehatan Kesehatan adalah komponen penting dari seseorang, sebagai kualitas dari kehidupan dan kematian. Hal ini bisa disebut sebagai lebih dari tidak adanya penyakit. Kesehatan adalah sebagai pengalaman di dalam proses kehidupan. Kesehatan bisa ditemukan pada kemauan seseorang untuk terbuka kepada pengalaman kehidupan mereka terhadap fisik, sosial, spiritual, kognitif atau keadaan emosi mereka. Implikasi terhadap praktek keperawatan membuka jarak yang luas untuk definisi kesehatan. Kategori diagnosa bermanfaat hanya jika setuju terhadap orang atau mereka yang ditunjuk. Hubungan bahwa perawatan mempunyai hubungan dengan orang yang menerima perawatan adalah kritikal, bahkan lebih penting adalah kebutuhan akan penghargaan terhadap hubungan yang eksis dalam kehidupan sehari-hari.
Keperawatan Keperawatan adalah respon manusia terhadap satu orang kepada yang lain dalam waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya untuk mendapatkan kesehatan. Keperawatan
juga adalah mengenai bentuk individu yang unik dan
berfokus pada seluruh bagian. Pada saat seseorang sakit dan tubuh juga mengalami perubahan, ini akan mempengaruhi dunia seseorang dan pengalaman mereka. Pandangan klien tentang dunia adalah hal yang penting dalam keperawatan. Paterson dan Zderad mengatakan keperawatan menunjukkan sebuah pertemuan spesial dari setiap manusia.
Daftar Pustaka BAB,
I.
"MAKALAH
KEPERAWATAN
KONSEP
TEORI
DAN
MODEL
KEPERAWATAN." Hastuti, Ns Apriyani Puji, and S. Kep. "POLITEKNIK KESEHATAN RS dr SOEPRAOEN MALANG 2015." KESEHATAN, SEKOLAH TINGGI ILMU. "MAKALAH KOMUNITAS." Setyorini, Hj Dyah. "Teori Dan Model Keperawatan Jean Watson." Abstrak.