Disusun Oleh: 1. Gufron Alifi (160342606296) 2. Nor Fadillah (160342606217)

  • Uploaded by: nor fadillah
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Disusun Oleh: 1. Gufron Alifi (160342606296) 2. Nor Fadillah (160342606217) as PDF for free.

More details

  • Words: 719
  • Pages: 32
Disusun Oleh : 1. Gufron Alifi (160342606296) 2. Nor Fadillah (160342606217)

I. Pengertian klasifikasi Klasifikasi adalah cara untuk mengelompokkan suatu data atau benda yang memiliki berbagai macam variasi yang dimulai dari kelompok yang lebih kecil hingga kelompok yang lebih besar.

Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup yang memiliki ciri dan sifat yang sama dan dimasukkan ke dalam satu kelompok makhluk hidup dengan tingkatan yang berbeda.

II. Tokoh klasifikasi Carolus Linnaeus atau Carl Von Linne lahir pada 23 Mei 1707. Ia dikenal sebagai “bapak taksonomi modern dan bapak ekologi modern”.Ia berpendapat sistem pemberian nama spesies dengan istilah “Binomial Nomenklatur”

Istilah Binomial Nomenklatur adalah istilah dalam pemberian nama spesies dimana pada huruf pertama atau disebut genus ditulis dengan huruf kapital dan seluruh binomial di cetak miring. Contoh : Panthera pardus (macan tutul).

Carolus Linnaeus juga menerapkan sistem “Linnaean” yang didalamnya menjelaskan sejumlah genus yang sekerabat dalam famili yang sama, famili ke dalam ordo, ordo ke dalam kelas, kelas ke dalam filum, filum ke dalam kingdom yang disebut “klasifikasi berjenjang”.

III.

Langkah-langkah mengklasifikasikan makhluk hidup 1.Mengidentifikasi ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup. 2.Setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi.

1. Kingdom 2. Filum (Divisio) 3. Kelas 4. Ordo 5. Famili 6. Genus 7. Spesies

1. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis. 2. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya. 3. Mengetahui hubungan kekerabatan. 4. Memudahkan untuk mempelajari makhluk hidup yang beraneka ragam.

I. Pengertian Keanekaraman Hayati Keanekaragaman hayati atau biodiversitas (Bahasa Inggris: biodiversity) adalah suatu istilah yang membahas tentang semua bentuk kehidupan dengan bermacam-macam variasi dalam suatu lingkungan.

1. Keanekaragaman Tumbuhan A. Klasifikasi Tumbuhan I. Tumbuhan lumut (bryophyta) a. Ciri-ciri tumbuhan lumut : 1. Hidup dan tumbuh di tempat yang lembab. 2. Terdapat klorofil. 3. Belum memiliki jaringan pengangkut (floem, xilem). 4. Bersifat autotrof. 5. Reproduksi seksual dan aseksual. 6. Belum bisa di bedakan mana yang batang, akar, dan daun.

b. Klasifikasi tumbuhan lumut : 1.Lumut hati (Hepaticeac) a. Bentuk tubuhnya berupa lembaran. b. Menempel di atas permukaan tanah, pohon, atau tebing. c. Memiliki rizoid (akar). d. Tidak memiliki batang dan daun. e. Bereproduksi secara aseksual atau vegetatif Contoh : lunularia, Marchantia.

2. Lumut tanduk (Anthoceeratopyita) a. Bentuknya mirip seperti lumut hati, tetapi sporofitnya membentuk kapsul memanjang. b. Memiliki satu kloroplas. c. Bereproduksi seperti lumut hati. Contoh : Anthocerros sp.

3. Lumut daun (Bryopsida) a. Lumut daun disebut juga lumut sejati. b. Bentuk dan ukuran tubuhnya kecil. c. Bereproduksi secara aseksual atau vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang batang. Contoh : Spaghnum.

Ciri-ciri tumbuhan paku : 1. Memiliki jaringan pengangkut (xilem dan floem). 2. Dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. 3. Berkembang biak dengan spora. 4. Spora di hasilkan dari sporangium. 5. Siklus hidup secara diploid dan gametofit.

a. Klasifikasi tumbuhan paku : 1. Sphenopsida (paku ekor kuda) a. Hidup di daerah yang subtropis. b. Memiliki daun mikrofil. c. Spora yang di hasilkan oleh strobilus. Contoh : Equisetum debile. 2. Lycopsida (paku kawat) a. Daun mikrofil. b. Spora di hasilkan oleh sporofit. c. Jenis spora di hasilkan oleh 2 macam, yaitu homospora dan hetrospora. Contoh : Lycopodium cernuun.

3. Filicinae (paku sejati) a. Dapat dibedakan akar, batang, dan daunnya. b. Spora dihasilkan pada sporofil. c. Daun mudanya tumbuh menggulung. Contoh : Adiatum cuneatum.

1. Gymnospermae (Berbiji terbuka) a) Ciri-ciri : 1. Biji tidak terlindung dalam bakal buah. 2. Tidak memiliki bunga sejati. 3. Tidak ada mahkota bunga. 4. Bereproduksi dengan peningkatan dominasi generasi sporofit.

2. Angiospemae (Berbiji tertutup) 1. Monokotil (Berkeping satu) a) Ciri-ciri : 1. Berakar serabut. 2. Tulang daun sejajar atau melengkung. 3. Batang tidak berkambium. 4. Bunga berkelipatan tiga.

2. Dikotil (Berkeping dua) a) Ciri-ciri : 1. Berakar tunggang. 2. Tulang daun menyirip. 3. Batang berkambuim. 4. Bunga berkelipatan 2,4, atau 5. 5. Memiliki jaringan pengangkut (xilem dan floem).

A. Klasifikasi Hewan : 1. Vertebrata, yaitu hewan bertulang belakang. Ciri-ciri hewan vertebrata : 1. Memiliki beberapa bagian anggota tubuh. 2. Memiliki sistem respirasi dengan paru-paru, insang, dan operculum. 3. Memiliki sistem pencernaan yang memanjang.

Macam-macam filum hewan vertebrata : 1. Filum pisces 2. Filum Amphibi 3. Filum Reptilia 4. Filum Aves 5. Filum Mamalia

2. Invertebrata, yaitu hewan tidak bertulang belakang. Macam-macam filum invertebtrata : 1. Porifera

2. Coelenterata

3. Platyhelminthes

4. Nematelminthes (cacing gilig)

5. Annelida (cacing gelang)

6. Mollusca (bertubuh lunak)

7. Echinodermata (berkulit duri)

8. Artrhopoda (berbuku-buku)

TERIMA KASIH

Related Documents


More Documents from "Mugi"