DISPLACEMENT BASED DESIGN Kelebihan:
- Direct Displacement Based Design (DDBD) untuk struktur Sistem Rangka Pemikul Momen dan hasilnya menunjukan DDBD lebih baik kinerjanya dibandingkan dengan FBD (Kusuma 2015) - Metode DDBD menghasilkan hasil yang lebih mendekati target desain. Hal ini ditunjukkan dalam hasil analisis Time History Non-Linear pada displacement, shear kolom, dan momen kolom. Dan juga hasil analisis Pushover untuk angka daktilitasnya (Kusuma 2015) - Metode DDBD menghasilkan kinerja struktur yang baik jika diukur menggunakan parameter story drift, damage index, dan mekanisme keruntuhan plastis. Salah satu contoh lain ketidakberaturan struktur horizontal ialah ketidakberaturan pergeseran melintang terhadap bidang. Ketidakberaturan melintang terhadap bidang didefinisikan ada jika terdapat diskontinuitas dalam lintasan tahanan lateral seperti pergeseran melintang terhadap bidang elemen vertikal. Ketidakberaturan ini belum pernah diteliti pada metode DDBD. (Kusuma 2015) Kekurangan: -
-
-
Untuk gempa kecil, kinerja DDBD tidak memenuhi harapan. Dengan demikian seyogyanya prosedur DDBD dilakukan untuk 2 level desain taget yang berbeda untuk mewakili kinerja bangunan pada level rendah dan tinggi (Intan 2016). Kinerja bangunan (ditinjau dari drift dan rotasi yang terjadi) pada gempa dengan level rendah hingga sedang (kurang dari 2500 tahun) tidak memenuhi harapan, sedangkan pada level yang lebih tinggi (lebih dari 2500 hingga 10000 tahun) drift bangunan sudah melampaui ketentuan (Intan 2016). Side sway mechanism pada bangunan tidak terjamin dengan sempurna, karena muncul sendi plastis pada kolom selain pada kolom lantai paling bawah dan kolom lantai paling atas. Namun capacity design tetap menjamin terjadinya side sway mechanism karena balok selalu leleh terlebih dahulu sebelum kolom (Intan 2016)
Detail penulangan :
Contoh struktur:
FORCE BASED DESIGN Kelebihan:
- Metode Force-Based Design (FBD), menghasilkan mekanisme keruntuhan yang baik yaitu beam side sway mechanism. (Charly 2015)
-
Metode Force-Based Design (FBD), menghasilkan kinerja struktur bangunan yang baik. (Charly 2015)
Kekurangan :
- Metode Force-Based Design (FBD), kelemahan dari metode ini adalah -
-
memakan banyak waktu (Intan 2016) Selama ini, perancangan bangunan tahan gempa kebanyakan menggunakan konsep force-based design (FBD). Dalam hal ini, perhitungan gaya gempa pada metode FBD dilakukan dengan analisis linear (elastis), sehingga tidak dapat menunjukkan secara langsung kinerja bangunan terhadap pengaruh gempa yang terjadi (Harahap 2015). Adanya ketergantungan terhadap kekakuan awal untuk menentukan periode dan gaya geser sehingga seringkali diperlukan iterasi ulang, selain itu penentuan daktilitas dan faktor reduksi gaya yang sama untuk berbagai struktur ditemukan kurang tepat (Charly 2015).
Detail penulangan:
PERFORMANCE BASED DESIGN Kelebihan:
- Performance Based Design/PBD, Konsep perencanaan berbasis kinerja -
merupakan kombinasi dari aspek ketahanan dan aspek layan. (Anom 2013). PBD merupakan proses yang dapat digunakan untuk perencanaan bangunan baru dengan pemahaman yang realistik terhadap resiko keselamatan (life), kesiapan pakai (occupancy) dan kerugian harta benda (economic loss) yang mungkin terjadi akibat gempa yang akan datang (Anom 2013).
Kekurangan : -
Performance based design tidak bisa memproteksi kerusakan pada nonstruktural komponen (Setiadi 2016) Performance Based Design tidak akurat untuk gedung 20 lantai lebih (Budiono 2015)
Detail penulangan:
Contoh struktur:
CAPACITY DESIGN Kelebihan:
-
Desain Kapasitas, struktur direncanakan harus mampu memencarkan energi yang diterimanya, dengan terbentuknya sendi plastis pada lokasi-lokasi yang ditentukan lebih dahulu, sehingga struktur tidak sampai mengalami keruntuhan total pada saat terjadi gempa kuat.
-
Metode desain kapasitas, bentuk-bentuk plastifikasi/disipasi energi yang sifatnya getas tidak muncul dalam mekanisme disipasi energi yang dihasilkan oleh respon struktur bangunan.
Detail penulangan :
Contoh Struktur:
DAFTAR PUSTAKA Anom, Wibowo, Sunarmasto. 2013. ANALISIS KINERJA STRUKTUR DENGAN METODE PERFORMANCE BASED DESIGN TERHADAP GEDUNG KETIDAKBERATURAN VERTIKAL. Budiono, Andrea, Yurike. 2015. PERBANDINGAN METODE PERFORMANCE BASED DESIGN DENGAN METODE MODAL PUSHOVER ANALYSIS UNTUK STRUKTUR OPEN FRAME DAN DUAL SYSTEM. Charly, Wijaya, Muljiati, pudjisuryadi. 2015. EVALUASI KINERJA DIRECT DISPLACEMENTBASED DESIGN DAN FORCE BASED DESIGN BANGUNAN IRREGULAR PLAN 6LANTAI. Harahap, Djauhari, Kurniawandy. 2015. PERBANDINGAN KINERJA PILAR JEMBATAN MENGGUNAKAN METODE DIRECT DISPLACEMENT BASED DESIGN DAN CAPACITY SPECTRUM METHOD . Intan, Valentino, Muljiati, Lumantarna. 2016. EVALUASI KINERJA BANGUNAN YANG DIDESAIN SECARA DDBD TERHADAP GEMPA RENCANA. Kusuma, Hindarto, Muljiati. 2015. DIRECT DISPLACEMENT BASED DESIGN PADA SISTEM RANGKA DENGAN KETIDAKBERATURAN PERGESERAN MELINTANG TERHADAP BIDANG. Setiadi. 2016. "Performance based design." https://ryanrakhmats.wordpress.com/2015/06/03/balada-performance-baseddesign/.