WAWAN SARWANI, SE NIM : 530021609 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA Email :
[email protected] Dosen Pengampu : Dr. Said Kelana Asnawi
Diskusi 3 Berikut adalah bahan diskusi untuk inisiasi ke -3. a. Apakah yang dimaksud dengan: 1. Risiko (Risk) Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Menurut Hanafi (2006:1), pengertian resiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 142/PMK.010/2009 menjelaskan bahwa risiko adalah potensi terjadinya suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian. Sedangkan Selim dan McNamee (dikutip oleh Sarens, 2007) mendefinisikan risiko sebagai sebuah konsep yang digunakan untuk menunjukkan dampak dari ketidakpastian mengenai suatu kejadian dan atau hasil yang ditimbulkan dari kejadian tersebut yang memungkinkan terjadinya efek materialitas pada sasaran organisasi. Resiko dalam manajemen keuangan hanyalah merupakan peluang kegagalan, yaitu peluang inilah yang di estimasi. Jadi, risiko bukan suatu yang pasti, tetap lebih merupakan estimasi 2. Risiko financial (financial Risk) Risiko Finansial (Financial Risk) adalah suatu resiko yang apabila terjadi, nilainya dapat diukur dengan nilai uang (monetary terms). - Kebakaran bangunan pabrik, mesin dan isinya - Pencurian - Cidera badan Risiko Finansial, yakni risiko yang berdampak pada kinerja keuangan organisasi seperti kejadian risiko akibat dari fluktuasi mata uang, tingkt suku bunga termasuk risiko pemeberian kredit, likuiditas da kondisi pasar. 3. Resiko berdiri sendiri (stand alone risk) Merupakan risiko yang akan dihadapi investor,jika dia hanya memiliki satu jenis aktiva, baik aktiva riil maupun aktiva keuangan. Risiko yang berdiri sendiri didefinisikan sebagai distribusi probabilitas yakni suatu peristiwa didefinisikan sebagai peluang terjadinya suatu peristiwa Risiko berdiri sendiri sepenuhnya tergantung pada kegiatan investasi tersebut tidak bisa digabungkan atau didiversifikasi kepada risiko pada aktiva lain. Pengembalian akan sulit diramalkan, karena dalam sekenario terburuk, perusahaan tersebut dapat bangkrut dan investor kehilangan seluruh uangnya, dalam ha ini pengembaliannya berarti -100%
4. Keuntungan (Return) Hubungan positif antara tingkat keuntungan yang disyaratkan dengan risiko ialah bahwa semakin tinggi risiko, maka semakin tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan. Return dalam bahasa sehari-hari dikenal dengan tingkat keuntungan atau secara sederhana merupakan kembalian atas modal. Return juga dikenal sebagai keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu, dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa return berkenaan dengan tingkat pengembalian atau imbalan hasil atas investasi yang dilakukan. Dalam dunia usaha, return merupakan orientasi yang ingin dicapai oleh pengusaha. Seringkali para pengambil keputusan hanya memerhatikan tingkat return yang ingin dicapai tanpa mempertimbangkan hal-hal lain yang juga memengaruhi. Salah satunya adalah risiko yang akan dihadapi. 5. Portofolio Risiko portofolio adalah varian return sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut. Salah satu pengukur risiko adalah deviasi standar (standard deviation) atau varian (variance) yang merupakan kuadrat dari deviasi standar. Menurut ahli keuangan J Fred Weston, portofolio dapat diartikan sebagai kombinasi atau gabungan berbagai aktiva Portofolio menggambarkan kepemilikan dari pada instrumen investasi yang disusun dengan perencanaan yang matang untuk pencapaian hasil yang optimal melalui penyebaran risiko. Portofolio mempunyai beberapa alternatif variasi dengan pertimbangan investor harus melihat risiko dan tingkat keuntungan yang bergerak positif didalam portofolio. Portofolio merupakan sekumpulan investasi yang menyangkut identifikasi saham-saham yang mana akan dipilih dan menentukan proporsi dana yang ditanamkan pada masing-masing saham tersebut. Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa portofolio merupakan kombinasi kepemilikan dari dua saham perusahaan yang berbeda agar investor bisa meraih return optimal sekaligus dapat memperkecil risiko melalui diversifikasi.
b. Perkiraan imbal hasil saham C dan D sesuai dengan probabilitas kondisi ekonominya sebagai berikut : No Kondisi Ekonomi Probabilitas Saham C (%) Saham D (%) 1 Resesi 0,2 2 -5 2 Normal 0,6 18 20 3 Boom 0,2 25 30 1. Hitunglah return yang diharapkan dan risiko setiap saham Return yang diharapkan Dari tabel diatas, mean atau E(r) dari ketiga aset adalah ∑ 𝑝𝑖. 𝑥𝑖 sehingga E(r)C = (0,2).2 + (0,6 ).18 + (0,2).25 = 16,2% Ekspektasi Keuntungan (return) yang diharapkan dari Saham C adalah 16,2 %
E(r)D = (0,2).(-5) + (0,6 ).20 + (0,2).30 = 17% Ekspektasi Keuntungan (return) yang diharapkan dari Saham D adalah 17 % Risiko Setiap Saham Variance Saham C Probabilitas x (Ri-Rc) x 0,2 (2% - 16,2%) 0,6 (18% - 16,2%) 0,2 (25% - 16,2%)
(Ri-Rc) (2% - 16,2%) (18% - 16,2%) (25% - 16,2%)
0,403 0,019 0,155 57,760
Risiko Saham C
= √57,760 = 7,60 %
Variance Saham D Probabilitas x 0,2 0,6 0,2
Risiko Saham D
(Ri-RD) x (-5% - 17%) (20% - 17%) (30% - 17%)
(Ri-RD) (-5% - 17%) (20% - 17%) (30% - 17%)
0,968 0,054 0,338 136,000
= √136,000 = 11,66 %
Dari perhitungan diatas bahwa variance 𝜎(𝐷) terbesar, itu berarti saham D lebih berisiko. Namun konsekuensinya adalah memperoleh Ekspektasi Keuntungan (return) E(r) yang terbesar. 2. Hitung imbal hasil yang diharapkan dan risiko portfolio jika proporsi antara saham C dan saham D adalah 40% : 60%. Imbal hasil portofolio saham C dan D = 40%(16,2%) + 60%(17%) =16,68%
Kovariance Saham C dan D Probabilitas x (Ri-Rc) x 0,2 (2% - 16,2%) 0,6 (18% - 16,2%) 0,2 (25% - 16,2%)
(Ri-RD) (-5% - 17%) (20% - 17%) (30% - 17%)
0,625 0,032 0,229 88,600
Risiko portofolio saham C dan D =[0,42.(7,6%)2 + 0,62.(11,6%)2 + 2 (0,4)(0,6)(88,600%)]1/2 =10,01%