1.1 Definisi Edema
Edema adalah suatu keadaan dimana terjadi akumulasi air dijaringan interstisium secara berlebihan akibat penambahan volume yang melebihi kapasitas penyerapan embuluh limfe (Gangguan keseimbangan air, Buku Cairan FKUI, hal 116) Edema adalah adanya cairan dalam jumlah berlebihan di ruang jaringan antar sel tubuh, biasanya merujuk ke jarngan subkutis. Edema dapat bersifat lokal (obstruksi vena atau peningkatan permeabilitas vascular) atau bersifat sistemis (gagal jantung atau gagal ginjal). (Kamua Dorland, hal 258) Edema adalah pembengkakan jaringan akibat kelebihan cairan interstisium (Fisiologi Manusia, Sherwood, edisi 8) Edema adalah keadaan bertambahnya jumlah cairan di dalam ruang-ruang jaringan interstisial atau rongga tubuh ( misalnya Hidrotoraks,hidroperikardium; hidroperitoneum yang biasa disebut asites). (Dasar patologis penyakit, Robbins)
1.3 Klasifikasi dari Edema Edema dibedakan menjadi 2, yaitu : 1) Edema Intaseluler Edema yang biasa terjadi akibat depresi sistem metabolik jaringan dan tidak adanya nutrisi sel yang adekuat. 2) Edema Ekstraseluler Edema yang biasanya disebabkan oleh kebocoran abnormal cairan dari plasma ke ruang interstitial dengan melintasi kapiler dan kegagalan limfatik untuk mengembalikan cairan dari interestitium ke dalam darah.
1) a) b) c) d) e) 2) a)
Berdasarkan letaknya, edema dibedakan menjadi: Edema lokalisata (edema lokal) Hanya tebatas pada organ/pembuluh darah tertentu. Terdiri dari: Hydroperitoneum/Asites (cairan di rongga peritoneal) Hidrotoraks (cairan di rongga pleura Hydropercardium (cairan di pericardium) Ekstemitas (unilateral), pada vena atau pembuluh darah limfe Ekstremitas (bilateral), biasanya pada ekstremitas bawah Edema Generalisata (edema umum) Pembengkakan yang terjadi pada seluruh tubuh atau sebagian besar tubuh pasien. Anasarka (edema yang terjadi di seluruh jaringan subkutan) Biasanya pada : Gagal Jantung Sirosis Hepatis Gangguan ekskresi
Berdasarkan penekanan pada kulit : 1) Edema pitting adalah mengacu pada perpindahan (menyingkirnya) air interstisial oleh tekanan dari pada kulit yang meninggalkan cekungan. Setelah tekanan dilepas memerlukan beberapa menit bagi cekungan ini untuk kembali pada keadaan semula. Edema pitting sering terlihat pada sisi dependen,seperti sokrum pada individu yang tirah baring,begitu juga dengan tekanan hidrostatik grafitasi meningkatkan akumulasi cairan di tungkai dan kaki pada individu yang berdiri. 2) Edema Non pitting adalah terlihat pada area lipatan kulit yang longgar,seperti periorbital pada wajah. Edema non pitting apabila ditekan, bagian yg ditekan itu akan segera kembali ke bentuk semula
2.2 fungsi Tempat pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon, dan bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial. Tempat terjadinya pertukaran gas serta berbagai zat lainnya antara pembuluh darah dan sel jaringan Menyerap dan mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh. Mengambil sisa metabolisme dari jaringan. Menghubungkan ujung pembuluh nadi yang terkecil dan berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh Absorbsi sekret kelenjar Menyaring darah yang terdapat di ginjal