Diah Ayundira Heryan 03061181520001.docx

  • Uploaded by: Diah Ayundira Heryan
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Diah Ayundira Heryan 03061181520001.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,779
  • Pages: 5
Makalah Perencanaan Kawasan Wisata Semester Ganjil 2018/2019

PERENCANAAN KAWASAN WISATA PASAR BABA BOENTJIT KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN AH Diah, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan Corresponding author: [email protected] ABSTRAK Palembang dengan kota yang memiliki Sungai Musi sebagai sungai terpanjang di Sumatera yang membelah kota menjadi dua bagian Ulu dan Ilir, memiliki potensi pariwisata tepian sungai yang sangat besar. Penggalian aset sejarah kehidupan tepian sungai terus dikembangkan menjadi destinasi wisata. Pasar Baba Boentjit merupakan destinasi wisata tepian sungai yang baru dikenalkan, dengan peninggalan Rumah Ong Boentjit menjadi bukti peradaban CinaTionghoa di Kota Palembang. Upaya pengembangan terus dilakukan melalui kegiatan mingguan berupa pasar kerajinan dan makanan tradisional untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar. Penulis melakukan pengamatan lapangan lalu menganalisa potensi yang dapat dikembangkan serta mencoba merekomendasikan alur baik dari segi ruang mapun untuk pengaturan kawasan destinasi wisata. Kata Kunci: wisata tepian sungai, lokalitas, wisata pasar, arsitektur Cina, rekomendasi program

PENDAHULUAN Kota Palembang dikenal dengan keberadaan Sungai Musi yang merupakan sungai terpanjang di Sumatera,

selanjutnya dikembangkan agar siap menjadi destinasi wisata baru di kota Palembang. Rumah

Ong

Boentjit

merupakan

peninggalan

keberadaannya menjadi tolak ukur keberagaman suku

keluarga seorang saudagar Tiongkok bernama Baba Ong

budaya di kota Palembang yaitu, Melayu, Timur Tengah

Boentjit, keturunan Yu Cing yang merupakan keturunan

dan Cina-Tiongkok. Hal tersebut menjadikan kota

Dinasti Ming, salah satu dinasti penguasa China yang

Palembang merupakan salah satu anggota Jaringan Kota

mayoritas beragama Islam. Rumah ini terletak di tepian

Pusaka Indonesia (JKPI) yang terbentuk pada tanggal 25

Sungai Musi, tepatnya di Lorong Saudagar Yucing No.

Oktober 2008. Kota Pusaka adalah kota yang memiliki

55 RT. 050 RW. 002, Kelurahan 3-4 Ulu, Kecamatan

kekentalan sejarah yang berisikan pusaka alam dan

Seberang Ulu I, Palembang. Rumah Ong Boentjit ini

budaya secara utuh sebagai aset pusaka dalam kota atau

merupakan destinasi wisata baru di kota Palembang,

bagian dari kota yang hidup, berkembang, dan dikelola

yang lebih dikenal dengan Pasar Baba Boentjit.

secara efektif.

Destinasi pariwisata memiliki beberapa unsur yang

Sungai Musi membelah kota Palembang menjadi dua

saling berkaitan (SPILLANE S.J, 1994) agar wisatawan

bagian Ulu dan Ilir, kawasan di sepanjang tepian sungai

yang datang dapat menikmati dan merasa puas dengan

musi yang ada dari dulu hingga sekarang masuk zonasi

pengalaman berwisata mereka pada destinasi tersebut.

kawasan kota pusaka. Hal tersebut, dinilai berpotensi

Unsur-unsur tersebut meliputi :

untuk menjadi destinasi wisata tepian sungai untuk

1.

Attraction, daya tarik destinasi tersebut dapat

mengembangkan pariwisata kota Palembang. Penggalian

berupa site attraction (permanen, selamanya)

aset yang bernilai sejarah terus dilakukan untuk

dan event attraction (berpindah, sementara)

AH Diah

2.

3.

4.

5.

Facilities, fasilitas dekat/dalam lokasi destinasi

Perkenalan oleh GenPI melalui Pasar Baba Boentjit

wisata untuk mengakomodasi seluruh kegiatan

pada awalnya hanya menampilkan site attraction yang

wisatawan secara jasmani

bernilai sejarah dari Rumah Ong Boentjit. Hal tersebut,

Infrastructure, prasarana/penunjang utama pada

dikembangkan lagi melalui event attraction bernilai

destinasi wisata

lokalitas dari Pasar Baba Boentjit dengan melibatkan

Transportation,

jasa

pengangkutan

bagi

peran masyarakat sekitar yang dilaksanakan setiap

wisatawan ke atau dari destinasi wisata

minggunya, berupa workshop kerajinan nipah yang

Hospitality,

menjadi ciri khas kawasan tersebut, pasar dengan

keamanan

dan

perlindungan

wisatawan serta keramahtamahan warga lokal Semua

unsur

keberlangsungan

diatas destinasi

menyediakan stand-stand kuliner makanan khas kota

harus

dipenuhi

untuk

Palembang

serta

kegiatan

komunitas

wisata

tersebut

dalam

berpartisipasi untuk memeriahkan.

yang

ikut

memberikan pengalaman serta rekomendasi dari para wisatawan yang telah berkunjung. DESKRIPSI KAWASAN WISATA PILIHAN Rumah

Ong

Boentjit

bersejarah

yang

berusia

merupakan 300

tahun,

peninggalan rumah

dan

kawasannya tersebut mulai diperkenalkan oleh Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sumatera Selatan pada tanggal 26 November 2017 melalui kegiatan Pasar Baba

Gambar 2. Kegiatan Pasar Baba Boentjit Sumber Dokumen Pribadi 2018

Boentjit untuk menjadi destinasi wisata baru di kota

Destinasi wisata Pasar Baba Boentjit ini memberikan

Palembang, sehingga sampai sekarang wisata tersebut

wisata bersejarah dan berbudaya untuk edukasi maupun

lebih dikenal oleh masyarakat dengan wisata Pasar Baba

rekreasi para wisatawan yang datang dan dapat

Boentjit (Oktarina, 2017).

berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar. Para

Lokasi destinasi wisata ini berada di zonasi kawasan kota pusaka, tepatnya di tepian sungai musi (Ardhan &

wisatawan yang datang dalam berbagai kalangan, baik umur maupun jumlahnya dengan motivasi tersendiri.

Ariastita, 2014). Sehingga mudah untuk diakses melalui

Keberadaan Rumah Ong Boentjit disini dijadikan

jalur sungai dengan menaiki perahu tradisional/getek

sebagai fungsi museum dan penunjang utama/fasilitas

untuk menambah atraksi kawasan wisatanya, namun

bagi kegiatan Pasar Baba Boentjit. Sering kali pemilik

tidak menutup kemungkinan para wisatawan untuk

rumah tersebut menyewakan rumahnya untuk dijadikan

mengaksesnya melalui jalur darat melewati Lorong

home stay bagi para wisatawan yang datang dan ingin

Saudagar Yucing No. 55 RT. 050 RW. 002, Kelurahan

menginap,

3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.

dibandingkan dengan hotel atau resort.

yang

pasti

lebih

miring

harganya

METODE PENGAMATAN DAN ANALISA Metode pengamatan menjadi sebuah usaha untuk menemukan data yang valid

terkait tujuan penelitian

yang telah direncanakan. Metode pengamatan yang digunakan dalam penulisan makalah ini ada observasi (pengematan langsung) dalam hal ini ke destinasi wisata. Gambar 1. Zonasi Kawasan Kota Pusaka Sumber Dokumen Pribadi 2018

Perencanaan Kawasan Wisata Pasar Baba Boentjit Kota Palembang Sumatera Selatan

Penulis

melakukan

pengamatan

dengan

cara

pemilik rumah sekarang sudah ada penambahan ruang

pengamatan berstruktur, yaitu dengan mendatangi ke

menggunakan elemen lain. Hampir seluruh elemen

destinasi wisata mengikuti alur kegiatan disana. Setelah

rumah tersebut tidak mengalami perubahan bentuk dan

data dirasa lengkap, data tersebut dijelaskan untuk

material di atap, tiang, dinding dan lantai rumah.

kemudian dianalisa. Analisa yang dilakukan adalah dengan membahas teori James J Spillane yang menjadi dasar untuk mengidentifikasi potensi kawasan wisata dihubungkan dengan situasi dan kondisi kawasan tersebut untuk mendapatkan kejelasan tipologi destinasi pariwisata, Gambar 3. Komplek Rumah Ong Boentjit Sumber Dokumen Pribadi 2018

tipologi wisatawan, serta kluster destinasi ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Di komplek Rumah Ong Boentjit ada dua buah

Berdasarkan teori oleh Spillane, terdapat lima unsur

rumah yaitu rumah utama dan gudang, rumah utama

dalam suatu destinasi wisata yang saling berkaitan,

memiliki luas 12,51 x 32,65 m dengan organisasi ruang

berikut potensi dari kelima unsur tersebut di kawasan

yang memanjang ke belakang. Rumah ini berbentuk

wisata Pasar Baba Boentjit :

panggung dengan bagian bawahnya langsung ke air.

Tabel 1. Potensi dari Teori Unsur Spillane di Pasar Baba Boentjit Unsur Potensi - View ke Sungai Musi Attractions

Facilities Infrastructures

Transportation

Hospitality

- Bernilai sejarah - Kehidupan masyarakat tepian sungai - Kegiatan naik perahu tradisional/getek - Site Attraction : Rumah Ong Boentjit Event Attraction : Pasar Baba Boentjit - Kerajinan dan makanan tradisional - Belum ada rumah khusus home stay - Belum ada rumah makan tetap - Dermaga getek belum layak - Parkir kendaraan belum memadai - Belum ada jalur pedestrian jelas - Melalui jalan tanah bercampur pasir, kayu dan beton - Belum ada sistem jaringan telpon - Belum ada sistem drainase - Belum ada sistem keamanan - Transportasi darat dermaga pusat perahu atau kapal ke Benteng Kuto Besak (BKB) - Perahu tradisional/getek dari BKB ke kawasan Pasar Baba Boentjit - Transportasi darat untuk motor dari daerah 3-4 Ulu ke objek wisata - Pemilik rumah terbuka dengan wisatawan - Keamanan belum terjamin - Warga sekitar terbiasa berinteraksi

Berdasarkan sejarah, Rumah Ong Boentjit yang berusia 300 tahun masih berdiri kokoh dengan struktur kayu disemua elemen rumah lamanya, namun oleh

Tampak B

B

Tampak A

A Gambar 4. Sketsa Rumah Ong Boentjit Sumber Dokumen Pribadi 2018

Selain itu, rumah gudang diperuntukan rumah yang dihuni pada awalnya, namun karena tidak terurus maka rumah ini memiliki banyak kerusakan. Rumah ini memiliki panjang melebihi rumah utama, sehingga yang masih dimanfaatkan pada rumah ini hanya bagian belakang yang digunakan sebagai kamar. Rumah Ong Boentjit merupakan rumah panggung bernuansa merah-emas yang kental dengan elemen kayu yang berusia ratusan tahun. Perpaduan arsitektur Tionghoa dan Melayu Palembang semakin menambah keelokan rumah ini. Terbukti dari detail struktur dan

AH Diah

ornamen rumah yang memperjelas langgam arsitektur melayu lama dan ukiran-ukiran cina di dalam rumah. Nilai toleransi di dalam rumah ini begitu terasa,

Tipologi Wisatawan Destinasi Wisata Kecenderungan motivasi para wisatawan yang datang adalah cultural motivation untuk mengunjungi Rumah

dimana tuan rumah yang beragama Islam tinggal dengan

Ong Boentjit yang bernilai sejarah dan budaya serta

orang tua mereka yang beragama Budha, terbukti dengan

physic or physiological motivation dalam kegiatan Pasar

tetap terus mempertahankan altar bagi orang tua untuk

Baba Boentjit untuk menikmati sore hari duduk di tepian

sembahyang. Sehingga, sekarang selain dapat berwisata

sungai musi dengan secangkir kopi dan makanan

dengan nilai sejarah dan budaya (heritage and culture

tradisional. Karakter wisatawan pada destinasi wisata

destinastion), wisatawan juga dapat sembahyang dengan

Pasar Baba Boentjit bersifat massal yang datang pada

suasana baru di tempat yang memiliki nilai sejarah.

waktu tertentu terkhusus hari pasar, lalu melihat Rumah Ong Boentjit, berfoto disekitar kawasan, berinteraksi di pasar, makan dan minum serta buang hajat.

Komponen Pengembangan Wisata Berikut Altar Belakang Altar Depan Gambar 5. Altar di Rumah Ong Boentjit Sumber Dokumen Pribadi 2018

komponen

Unsur

Rumah Ong Boentjit memiliki halaman yang cukup luas, bangunannya tidak menjorok ke Sungai Musi. Sehingga,

Accomodation

pemanfaatan lahan tersebut untuk menyelenggarakan

Institutions

potensi masyarakat sekitar dalam kerajinan dan makanan

Facilities Infrastructure

lokal. Pasar Baba Boentjit juga diikuti oleh beberapa komunitas di kota Palembang untuk mengisi acara di

digolongkan

berdasarkan unsur di teori James J Spillane :

Attractions

atraksi berupa Pasar Baba Boentjit dengan mengangkat

pengembangan

Transportation

Potensi - Sungai - Rumah Ong Boentjit - Pasar Baba Boentjit - Home stay Generasi Pesona Indonesia (GenPI) - Rumah makan - Pusat informasi - Dermaga - Pedestrian - Parkir kendaraan - Sirkulasi untuk mobil

pasar ini, dengan tujuan promosi dan efeknya kepada destinasi wisata ini.

Program Ruang Kawasan Wisata Pengembangan program kegiatan berwisata di Pasar

Tipologi Destinasi Wisata

Baba Boentjit melalui skema alur kegiatan.

Berdasarkan lokasinya, Pasar Baba Boentjit memiliki tipologi destinasi wisata, menjadi kawasan tepian sungai (Waterfront) tepatnya tepian Sungai Musi yang berada ditengah kota Palembang sehingga menjadi kawasan wisata kota (Urban Tourism) serta termasuk situs peninggalan sejarah (Built Heritage Site) karena berada di halaman Rumah Ong Boentjit sebagai peninggalan arsitektur Cina-Tionghoa yang masuk zonasi kawasan kota pusaka Palembang. Gambar 6. Skema Kegiatan Wisatawan Sumber Analisa Pribadi 2018

Perencanaan Kawasan Wisata Pasar Baba Boentjit Kota Palembang Sumatera Selatan

KESIMPULAN Pasar Baba Boentjit memiliki potensi wisata yang besar dengan menyuguhkan nilai sejarah maupun budaya. Program kegiatan yang jelas akan mengarahkan/menarik para wisatawan dan kejelasan pengalaman yang akan didapat oleh wisatawan. Program kegiatan jelas dilakukan secara berkala dan menghidupkan kawasan tersebut. Berada di kawasan bersejarah merupakan pada halaman Rumah Baba Boentjit, bangunan rumah tersebut tentunya harus dilindungi dan dipromosikan.

DAFTAR PUSTAKA 1. Ardhan, T., & Ariastita, P. G. (2014). Arahan Pengembangan Kota Palembang . JURNAL TEKNIK POMITS , 3. 2. Oktarina, M. (2017, Desember 26). Pasar Baba Boentjit Palembang, Hadirkan Rumah Bersejarah Berusia 300 Tahun di Tepian Sungai Musi. Dipetik Oktober 16, 2018, dari Kompasiana Beyond Blogging: www.kompasiana.com 3. Spillane S.J, D. J. (1994). Pariwisata Indonesia: siasat ekonomi dan rekayasa kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Related Documents


More Documents from "Kagome Maciato"