Diagnostik Dan Remediasi Kesulitan Belajar 26

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Diagnostik Dan Remediasi Kesulitan Belajar 26 as PDF for free.

More details

  • Words: 603
  • Pages: 3
Diagnose dan remediasi kesulitan belajar 26: Matahari Leo Sutrisno Sebagai kelanjutan tentang serangkaian miskonsepsi tentang energi, dalam tulisan ini akan disajikan miskonsepsi energi matahari. Matahari kita merupakan sebuah bintang yang berada pada pusat Sistem Tata Surya. Bumi dan planet-plannet lain serta bendabenda langit yang lain berputar mengorbit matahari. Karena massanya sekitar 99% dari seluruh massa bendan-benda yang ada di dalam tata surya maka Matahari menjadi pusat massa tata surya kita. Jarak Matahari dari Bumi kita adalah 149 juta kilometer. Pada Matahari terjadi peluruhan inti atom Hidrogen menjadi inti atom Helium sembari memancarkan cahaya yang luar biasa banyaknya, maka energi yang diradiasikannya sangat tinggi. Diperkirakan suhu permukaan Matahari mendekati 6.000 derajad Celcius. Cahaya matahari ini memerlukan waktu 8 menit 19 detik untuk mencapai Bumi yang kita tinggali ini. Berapa jarak rata-rata Matahari-Bumi? Kurang labih 150 juta kilometer. Berikut ini disajikan sejumlah miskonsepsi tentang Matahari 1. Pada musim panas jarak Matahari-Bumi lebih pendek dari jarak pada wakru musim hujan. 2. Matahari tidak merputar mengelilingi sumbunya 3. Lapisan permukaan Matahari padat seperti permukaan Bumi 4. Ruang di sekeliling Matahari seratus persen vakum 5. Matahari bergerak mengelilingi Bumi satu kali dalam selang waktu 24 jam 6. Matahari muncul ufuk di timur dan masuk ke dalam tepi cakrawala mengarungi lengkungan langit dan tenggelam diufuk barat 7. Jauh di bawah Bumi kita ini ada semacam ’jalan’ yang dilalui Mahari dari barat ke timur selama satu malam. 8. Bumi langsung panas ketika menerima cahaya matahari Marilah kita tinjau beberapa miskonsepsi ini beserta remediasi. 1. Pada musim panas jarak Matahari-Bumi lebih pendek dari jarak pada wakru musim hujan. a. Diagnose Kepada sejumlah siswa baik tingkat SMP maupun tingkat SMA diminta menjelaskan mengapa pada musim panas terasa lebih panas dari pada pada musim dingin. Apa jawabannya? Ternyata, sebagian dari mereka menjelaskan bahwa jarak MatahariBumi berubah-ubah. Pada musim panas lebih pendek dan pada musim hujan lebih panjang. Karena itu, pada waktu musim panas terasa lebih panas dari pada waktu musim dingin.

b. Remediasi Perubahan musim panas ke musim hujan dan sebaliknya setiap enam bulan sekali di Indonesia berkaitan dengan jumlah penerimaan cahaya (intensitas) yang beruabah-ubah pada permukaan Bumi. Perubahan intensitas ini disebabkan oleh posisi permukaan Bumi yang berhadapan langsung terhadap Matahari. Perubahan posisi permukaan Bumi terhadap Matahari ditentukan oleh kombinasi berbagai gerak Bumi. Di antaranya, gerak Bumi mengelilingi Matahari, gerak Bumi berputar pada sumbunya, gerak Bumi bergoyang di sekitar sumbu putarnya (seperti gerak gasing yang mengangguk-angguk di sekitar sumbu tegak selama berputar) serta empat jenis gerak Bumi yang lain. Jadi, bukan karena jarak Bumi-Matahari yang berubah-ubah spenjang tahun.

2. Matahari tidak merputar mengelilingi sumbunya a. Diagnose Kepada siswa ditanyakan apakah di dalam Tata Surya Matahari kita juga beputar pada sumbunya. Ternyata, banyak siswa yang menyatakan bahwa yang berputar hanyalah planet-planetnya, seperti Bumi, Mars dan lain-lainnya. Matahari tidak berputar pada sumbunya. b. Remediasi Galileo menemukan bahwa semua benda di alam semesta ini berputar pada sumbunya. Khusus Matahari, pengamatan Galileo menunjukkan bahwa permukaan Mahari yang menghadap ke Bumi selalu berubah. Dalam hitungannya, ditemukan bahwa sekali berputar memerlukan waktu rata-rata sekitar 27 hari. Ia juga menemukan bahwa perputaran di bagian tengah lebih cepat (25 hari) dari pada di bagian kutub-kutubnya (32 hari). 3. Permukaan Matahari padat seperti permukaan Bumi a. Diagnose Kepada siswa diminta agar mendeskripsikan permuakaan Matahari, apakah juga seperti permukaan Bumi. Ternyata, banyak siswa SMP dan SMA yang menyetujui pernyataan itu. Permukaan Matahari seperti permukaan Bumi, ada batuan, ada tanah, ada gunung, ada lembah, seperti juga pada permukaan Bulan. Gas dengan temperatur tinggi inilah yang memancarkan energi ke seluruh dunia Inilah beberapa miskonsepsi yang sering dialami siswa tentang matahari. Pembaca disarankan agar menggali yang lain serta memikirkan bentuk remediasinya. Semoga!

http://www.robotbyn.se/solsystemet/images/sun.jpg

Gambar dari Wikipedia

Related Documents