DIABETES MELITUS
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme tubuh dimana hormon insulin tidak bekerja sebagaimana mestinya.1,2,3 Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk mengontrol kadar gula dalam darah dengan mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi. Hormon insulin diproduksi oleh kelenjar pankreas.1 Gejala umum penderita DM adalah poliuria, polidipsia, polifagia dan disertai dengan penurunan berat badan.3 Berdasarkan klasifikasinya, DM dibagi menjadi dua tipe, yaitu Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) yang disebut dengan Diabetes Melitus tipe 1, serta Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) yang disebut dengan Diabetes Melitus tipe 2.1,2,3 Pada pasien dengan DM tipe 1, kelenjar pankreas tidak mampu memproduksi insulin sehingga jumlah insulin yang dihasilkan kurang dari kebutuhan.1 Hal ini terjadi karena ada kerusakan pada sel β pankreas.3 DM tipe 1 umumnya terjadi pada pasien dengan usia muda.2,3 Lain halnya dengan DM tipe 2, hormon insulin tetap diproduksi oleh kelenjar pankreas namun tidak dapat berfungsi dengan baik.1 Jumlah hormon insulin dalam tubuh normal bahkan dapat meningkat, namun jumlah reseptor insulin pada permukaan sel berkurang menyebabkan glukosa yang masuk ke dalam sel lebih sedikit. Hal tersebut mengakibatkan kekurangan jumlah glukosa dalam sel dan kadar glukosa menjadi tinggi dalam pembuluh darah.3 DM tipe 2 ini dapat
disebabkan karena obesitas dan gaya hidup yang tidak sehat. DM tipe 2 umumnya terjadi pada pasien dengan usia lanjut.1
MANIFESTASI DM PADA RONGGA MULUT 1. Xerostomia (Mulut kering) DM yang tidak terkontrol menyebabkan penurunan aliran saliva sehingga mulut terasa kering. Jika produksi saliva menurun
dapat
menyebabkan rasa tidak nyaman, lebih mudah terluka, dan gigi berlubang.1 2. Gingivitis dan Periodontitis Pada sejumlah penelitian menunjukkan bahwa keparahan penyakit periodontal meningkat pada penderita diabetes dibandingkan pada individu yang sehat. Beberapa peneliti menyatakan bahwa keparahan penyakit periodontal pada penderita DM dipengaruhi oleh penurunan respon imun.3 Periodontitis adalah radang pada jaringan pendukung gigi (gusi dan tulang). Selain merusak sel darah putih, komplikasi lain dari DM adalah menebalnya pembuluh darah sehingga memperlambat aliran nutrisi dan produk sisa dari tubuh. Lambatnya aliran darah ini menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, sedangkan periodontitis adalah penyakit yang disebabkan oeh infeksi bakteri dan hal ini menjadi lebih berat dikarenakan infeksi bakteri pada penderita DM lebih berat.1
Tanda-tanda periodontitis antara lain gusi mudah berdarah, warna gusi mengkilat, stippling hilang, poket dalam, dan adanya kerusakan tulang disekitar gigi yang dapat menyebabkan kegoyangan pada gigi.1 3. Stomatitis Aphtosa (Sariawan) Stomatitis aphtosa pada penderita DM disebabkan oleh jamur yang berkembang seiring dengan meningkatnya kadar gula dalam darah dan saliva pasien. 4. Rasa terbakar pada mulut Pasien DM biasanya akan mengeluh terasa terbakar atau mati rasa pada mulutnya. 5. Oral thrush atau Oral candida Oral thrus / Oral candida adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur. Pasien DM yang sering mengkonsumsi antibiotik untuk melawan infeksi dangan rentan mengalami infeksi jamur pada mulut dan lidah. Penggunaan antibiotik dapat mengganggu keseimbangan kuman dalam mulut yang menyebabkan jamur berkembang tidak terkontrol ditandai dengan adanya lapisan putih kekuningan pada lidah, tonsil, maupun kerongkongan. 6. Karies gigi Pada pasien DM jumlah karies gigi akan meningkat diperkirakan karena aliran cairan darah mengandung banyak glukosa yang berperan sebagai zat kariogenik. Penderita DM akan mengalami penurunan produksi saliva sehingga makanan akan melekat pada permukaan gigi.
Jika pasien mengkonsumsi makanan golongan karbohidrat dan sisa makanan yang melekat pada gigi tidak langsung dibersihkan akan mengakibatkan
keasaman
dalam
mulut
menurun
dan
dapat
menimbulkan karies pada gigi.1 Pencegahan dan peningkatan kesehatan rongga mulut pada pasien DM1 : 1. Mengontrol kadar gula darah 2. Pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan 3. Hindari merokok 4. Menggunakan dental floss untuk mencegah pembentukan plak 5. Menggosok gigi setelah makan dengan sikat gigi berbulu halus 6. Perbaiki pola hidup dan hindari stres 7. Bila ada gigi yang tanggal harus segera dirawat 8. Selalu informasikan mengenai kondisi diabetes bila berkunjung ke dokter gigi terutama saat ingin dilakukan pencabutan 9. Jika menggunakan gigi tiruan lepasan harus dilepas sebelum tidur dan dibersihkan agar meminimalisir kermungkinan terjadinya infeksi jamur
DAFTAR PUSTAKA
1. Lubis I.Manifestasi diabetes melitus dalam rongga mulut. Polteks Jakarta.2012;1-7. 2. Pedersen A.Diabetes melitus and related oral manifestation. Oral biosci med.2004.1;229-30. 3. Ermawati T.Periodontitis dan diabetes melitus. Stomatognatic (J. K. G. Unej). 2012. Vol. 9; No. 3;152-3.