DIABETES MELITUS (dm)
Oleh :
WA ODE FIFIN ANNUR (J1A1 13 267) WA ODE SITTI RAHMASARI (J1A1 13 238)
Apakah DM itu??
a. Gejala Klinis
Gejala khas • Banyak kencing (poliuria) • Banyak makan (poliphagia) • Banyak minum (polidipsia) Gejala lain • Lemah, karena sel tidak bekerja dengan baik • Kulit mengering • Penderita menjadi kurus, karena banyak gula yang terbuang
b. Gambaran Laboratorium • Gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dl. • Gula darah puasa (tidak ada masukan makanan/kalori sejak 10 jam terakhir) > 126 mg/dl • Glukosa plasma 2 jam > 180 mg/dl
DM tipe 1
DM tipe 2
Gestasional
Pra-diabetes
Tahap Pre-patogenesis
Riwayat Alamiah DM Tahap patogenesis •Fase klinis •Fase penyembuhan
Faktor Risiko Diabetes Mellitus Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi Umur Jenis kelamin Bangsa dan etnik Faktor keturunan Riwayat penderita diabetes gestasional
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi Obesitas Aktifisik yang kurang baik Hipertensi Stres Pola makan Penyakit pada pankreas “The Best Prescription is Alkohol Knowledge"
Distribusu
Frekuensi
Orang
usia 45-64 tahun,
Waktu
Pada tahun 2000, terdapat 2,9 juta kematian akibat DM di dunia
Tempat
India, Cina, Amerika , Indonesia , dan Jepang.
DM menjadi penyebab kematian tertinggi pada pasien rawat inap akibat penyakit metabolik, yaitu sebanyak 42.000 kasus dengan 3.316 kematian (CFR 7,9%).
Host
Genetik atau Faktor Keturunan Usia, Jenis kelamin, Pola Makan dan Kegemukan (Obesitas), Kurang Gerak Badan, Infeksi, ,
Determinan
Agent
invironment
Pola atau kebiasaan buruk individu, Gangguan pankreas maupun resistiensi insulin,
Kondisi sosial ekonomi yang baik
Primordial prevention
usaha memelihara dan mempertahankan kebiasaan atau perilaku hidup yang sudah ada dalam masyarakat yang dapat mencegah resiko terhadap penyakit dengan melestarikan perilaku atau kebutuhan hidup sehat yang dapat mencegah atau mengurangi tingkat resiko terhadap suatu penyakit tertentu atau terhadap berbagai penyakit secara umum
Primary prevention
Mempertahankan perilaku makan sehari-hari yang sehat dan seimbang dengan meningkatkan konsumsi sayuran dan buah, membatasi makanan tinggi lemak dan karbohidrat sederhana. Mempertahankan berat badan normal sesuai dengan umur dan tinggi badan. Melakukan kegiatan jasmani yang cukup sesuai dengan umur dan kemampuan.
Secondary prevention
dimulai dengan mendeteksi dini pengidap diabetes. Karena itu dianjurkan untuk pada setiap kesempatan, terutama untuk mereka yang beresiko tinggi agar dilakukan pemeriksaan penyaringan glukosa darah
Tertiary prevention
perawatan dan pengobatan khusus pada penderita diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, gangguan saraf serta mencegah terjadinya cacat maupun kematian karena penyebab tertentu, serta usaha rehabilitas