Dewasa Muda.docx

  • Uploaded by: hayu
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dewasa Muda.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,838
  • Pages: 8
A. Pengertian Masa dewasa awal adalah masa perubahan yang dramatis dalam relasi personal ketika orang-orang membentuk, menegosiasikan kembali, atau mempererat ikatan yang didasarkan pada pertemanan, cinta, dan seksualitas. Ketika seorang dewasa awal memasuki dunia kuliah atau kerja, mereka harus menyelesaikan negosiasi akan otonomi yang dimulai pada masa remaja dan mendefinisikan hubungan dengan ornag tua mereka. Keintiman juga mencakup rasa memiliki (sense of belonging). Kebutuhan untuk membentuk hubungan yang kuat, stabil, dekat, dan saling peduli merupakan motivator terkuat perilaku manusia. Emosi yang paling kuat dibangkitkan oleh rasa kasih saying. Orang-orang cenderung kebih sehat baik secara fisik atau mental, dan hidup lebih lama, jika mereka memiliki hubungan dekat yang memuaskan. B. Ciri-Ciri Keluarga dengan Dewasa Muda

C. Tugas Perkembangan Keluarga 1. Tugas perkembangan dewasa muda Sebagian besar golongan dewasa muda telah menyelesaikan pendidikan sampai taraf universitas dan kemudian mereka segera memasuki jenjang karier dalam pekerjaanya. Kehidupan psikososial dewasa muda makin kompleks dibandingkan dengan masa remaja karena selain bekerja, mereka akan memasuki kehidupan pernikahan, membentuk keluarga baru, memelihara anak-anak, dan tetap harus memperhatikan orang tua yang makin tua. Selain itu, dewasa muda mulai membentuk kehidupan keluarga dengan pasangan hidupnya, yang telah dibina sejak masa remaja sebelumnya. Havighrust (Turner dan Helms, 1995) mengemukakan tugas-tugas perkembangan dewasa muda, diantaranya : a. Mencari dan menemukan calon pasangan hidup Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan fisiologis (seksua) sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya, asalkan memenuhi persyaratan yang syah. b. Membina kehidupan rumah tangga Dewasa awal yang telah bekerja, mereka mempersiapan dan membukuan diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak bergantung

lagi dengan orang tua. Sikap yng mandiri ini merupakan langkah yang positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang baru. Namun, lebih dari itu, mereka juga harus dapat membentuk, membina, dan mengembangkan kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan hidup mereka harus dapat menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan pasangan hidup masingmasing. Mereka juga dapat melahirkan, membesarkan, mendidik, dan membina anak-anak dalam keluarga. Selain itu, tetap menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua ataupun saudara-saudara. c. Meniti karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga Masa dewasa muda adalah masa untuk mencapai puncak prestasi. Mereka bekerja keras dan bersaing untuk menunjukkan prestasi kerja. Dengan prestasi kerja yag baik akan memberikan kehidupan yang makmur sejhtera bagi keluarganya. d. Menjadi warga negara yang bertanggung jawab Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang, damai, dan bahagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundangundangan yang berlaku. Hal ini diwujudkan dengan cara-cara, seperti: 1) mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran, surat paspor/visa bagi yang akan pergi ke luar negeri), 2) membayar pajak (pajak televisi, telepon, listrik, air. pajak kendaraan bermotor, pajak penghasilan), 3) menjaga ketertiban dan ke-amanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak tercela di mata masyarakat, 4) mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut terlibat dalam kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan selokan, memper-baiki jalan, dan sebagainya). 2. Tugas Perkembangan Keluarga Mulai Melepas Anak sebagai Dewasa Menurut Duvall dan Milller (Friedman, 1998) a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar. Tugas perkembangan berkisar pada pembinaan hubungan intim dengan orang lain, terutama hubungan intim dengan lawan jenis, yang ditandai dengan

saling mengenal pribadi seseorang baik kekurangan ataupun kelebihan masing-masing individu yang dilanjutkan dengan berpacaran dan menikah b. Mempertahankan keintiman pasangan. Dengan rumah yang telah kosong, orang tua memiliki waktu lebih banyak untuk mencurahkan perhatian pada kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan lain, termasuk mempertahankan hubungan intim. c. Membantu orang tua memasuki masa tua. Suami/istri diharapkan dapat membantu dan menyokong anggota keluarga yang lebih tua semaksimal mungkin. Aktivitas tersebut dapat dilakukan dalam berbagai bentuk mulai mulai dari menelpon secara rutin hingga bantuan finansial, transportasi, dan mengunjungi serta merawat orang tua mereka dirumah. d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat e. Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan rumah tangga. Menjadi orang tua yang mandiri dan tidak tergantung dengan kegiatankegiatan yang biasa dilakukan oleh anak dewasanya. 3. Tugas perkembangan masa dewasa awal (19–29 tahun) Menurut Havighurst, tugas-tugas yang harus diselesaikan di setiap tahapan perkembangan. a. Mencari dan memilih pasangan hidup b. Belajar hidup bersama pasangan c. Memulai sebuah keluarga d. Merawat anak e. Mengatur rumah tangga f. Memulai jenjang karier/bekerja g. Mengambil tanggung jawab sebagai warga Negara (sipil) h. Menemukan kelompok sosial yang sesuai D. Masalah yang Sering Timbul 1. Masalah Fisiologis Dewasa awal umumnya aktif dan mempunyai masalah kesehatan utama minimum. Akan tetapi gaya hidup mereka dapat menempatkan mereka pada resiko penyakit atau kecacatan selama masa dewasa tengah atau akhir. Dewasa awal mungkin juga rentan secara genetik terhadap penyakit kronis tertentu seperti diabetes mellitus dan hiperkolesterolemia keturunan ( Price dan Wilson, 1992).

Penyakit crohn, radang kronis pada usus halus lebih umum terjadi pada usia 15-35 tahun.

Insiden

infertalitas juga

meningkat

pada

masa

sekarang

yang

mempengaruhi 15-20% dewasa sehat lain, banyak klien infertile merupakan dewasa awal (Bobak dan Jensen, 1993) a. Faktor Risiko Faktor risiko bagi kesehatan dewasa awal berasal dari komunitas, gaya hidup dan riwayat keluarga. Faktor risiko ini mempunyai kategori sebagai berikut ; 1) Kematian dan Cedera karena kekerasan Kekerasan adalah penyebab terbesar mortalitas dan morbilitas pada populasi dewasa awal. Kematian dan cedera dapat terjadi karena serangan fisik, kecelakaan kendaraan bermotor atau kecelakaan lain dan usaha bunuh diri. Pengkajian faktor yang mempredisposisi kekerasan yang mengakibatkan cedera atau kematian, yaitu : a) kemiskinan b) keretakan keluarga c) Penganiayaan d) pengabaian anak Penting sekali bila seseorang perawat melakukan pengkajian psikososial secara keseluruhan termasuk faktor seperti : pola perilaku, riwayat penganiayaan fisik dan peyalahgunaan zat, pendidikan, riwayat pekerjaan dan system pendukung sosial untuk mengetahui faktor risiko terhadap kekerasan personal dan lingkungan. 2) Penyalahgunaan Zat Penyalahgunaan zat secara langsung maupun tidak langsung berperan terhadap mortalitas dan morbilitas pada dewasa awal. Intoksikasi pada dewasa awal dapat menyebabkan cedera berat dalam kecelakaan kedaraan bermotor yang dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan permanen. Penyalahgunan pada obat stimulan dan depresan yang (“upper”) dapat menekan system kardiovaskuler dan persyarafan yang dapat meluas sehingga menyebabkan kematian. Penyalahgunaan zat tidak selalu dapat didiagosa, khususnya pada tahap awal. Informasi yang penting mungkin diperoleh dengan membuat pertanyaan yang spesifik tentang masalah medis di masa lalu, perubahan masukan makanan, pola tidur atau masalah labilitas emosi. Laporan

penangkapan karena mengemudi saat intoksikasi, penganiayaan istri dan anak atau perilaku yang melanggar peraturan untuk memeriksa kemungkinan penyalahgunaan obat secara cermat (Winger, Hofmam dan Woods, 1992). 3) Kehamilan yang tidak diinginkan Kehamilan yang tidak direncanakan meskipun lebih umum terjadi pada masa remaja, sebanyak 55% kemamilan terjadi pada wanita dewasa awal dan tengah ( Alan Guttmacher Institute). Kehamilan yang tidak direncanakan dapat mempunyai efek fisik dan emosional jangka panjang pada masa awal dewasa. Kehamilan yang tidak direncanakan adalah sumber stress yang berkelanjutan. Sering kali dewasa awal yang mempunyai tujuan pendidikan, karier dan mengutamakan perkembangan keluarganya. Gangguan pada tujuan tersebut dapat mempengaruhi hubungan masa depan dan hubungan orang tua-anak nantinya. 4) Penyakit Menular Seksual (PMS) Penyakit menular seksual yaitu sifilis, klamidia, gonore, herpes genital dan AIDS. Penyakit sekual menular mempunyai efek yang cepat seperti keluarnya rabas, ketidaknyamanan dan infeksi. PMS juga memicu gangguan kronis yang diakibatkan penyakit herpes genital, infertilitas yang diakibatkan gonore atau bahkan kematian yang disebabkan AIDS. Penyakit ini dapat terjadi pada orang yang aktif secara seksual dan diperkirakan hampir dua pertiga kasus PMS terjadi pada individu berusia antara 15-24 tahun (Killion,1994). 5) Faktor Lingkungan dan Pekerjaan Faktor lingkungan dan pekerjaan yang umum yaitu : paparan terhadap partikel udara yang dapat menyebabkan penyakit paru dan kanker. Penyakit paru yang termasuk silikosis berasal dari inhalasi bedak atau debu silikon dan emfisema karena kanker disebabkan paparan tentang pekarjaan dapat menyerang paru, hati, otak, darah atau kulit. Pertanyaan tentang paparan pekerjaan terhadap bahan-bahan berbahaya harus menjadi bagian rutin pengkajian perawat.

b. Gaya hidup Kebiasaan gaya hidup seperti merokok, stres, kurang large dan higiene personal yang buruk meningkatkan risiko penyakit di masa depan. Riwayat penyakit dalam keluarga seperti kardiovaskular, ginjal, endokrin atau neoplastik meningkatkan risiko penyakit juga. Peran perawat dalam meningkatkan kesehatan yaitu mengidentifikasi faktor yang meningkatkan risiko masalah kesehatan pada dewasa awal. Merokok adalah faktor risiko penyakit paru, jantung dan vaskular yang diketahui dengan baik pada perokok dan orang yang menghisap asap rokok. Inhalasi polutan rokok meningkatkan risiko kanker paru-paru, emfisema dan bronkhitis kronis. Nikotin pada tembakau adalah vasokontriktor yang bekerja pada arteri koroner, darah meningkatkan risiko penyakit angina, infark miokard dan arteri koroner. Nikotin juga menyebabkan penyempitan vasokonstriksi perifer dan memicu masalah vaskular. Stres lama meningkatkan wear and fear pada kapasitas adaptif tubuh. Pola latihan dapat mempengaruhi status kesehatan. Latihan yang dilakukan terusmenerus meningkatkan frekuensi nadi selama 15 sampai 20 menit 3 kali seminggu meningkatkan fungsi kardiopulmonal dengan menurunkan rata-rata tekanan

darah

dan

denyut

jantung. Selain

itu

latihan

menurunkan

kecenderungan mudah lelah insomnia, ketegangan dan iritabilitas. Perawat harus melakukan pengkajian muskuloskletal secara menyeluruh, termasuk mobilitas sendi dan tonus otot, dan pengkajian psikososial untuk meningkatkan toleransi terhadap stres dalam menentukan efek-efek latihan. Pada semua kelompok usia, kebiasaan higiene personal pada dewasa awal dapat menjadi faktor risiko. Meminjamkan peralatan makan dengan seseorang yang mempunyai penyakit yang mudah menular meningkatkan risiko penyakit. Higiene gigi yang buruk meningkatkan risiko penyakit periodontal. Riwayat penyakit dalam keluarga menempatkan dewasa awal pada risiko berkembangnya penyakit pada masa dewasa tengah atau dewasa akhir. Contohnya, seorang pria muda yang ayah dan kakek dari ayahnya yang mempunyai infark miokard (serangan jantung), pada usia 50-an mempunyai risiko infark miokard di masa depan. Adanya penyakit kronik tertentu dalam keluarga meningkatkan risiko bagi anggota keluarga terhadap perkembangan penyakit itu. Risiko penyakit keluarga jelas merupakan penyakit herediter.

Kurangnya kepatuhan untuk pemeriksaan skrining rutin dapat menempatkan klien pada risiko penyakit berat karena kegagalan deteksi dini. c. Infertilitas Infertilitas adalah ketidakmampuan konsepsi involunter pada pria, wanita atau pasangan. E. Peran perawat Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses. Perawat perlu memahami setiap tahapan perkembangan keluarga serta tugas tugas perkembangannya. Hal ini penting mengingat tugas perawat dalam mendeteksi adanya masalah keperawatan yang dilakukan terkait erat dengan sifat masalah yaitu potensial atau aktual. Tugas bantuan pelayanan kesehatan antara lain: 1. Nasehat meningkatkan hubungan antara anggota keluarga 2. Nasehat untuk hidup mandiri 3. Nasehat kepada anak dewasa yang akan memulai sebuah keluarga

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Linda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, EGC : Jakarta Perry and Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan I: konsep, proses, dan praktik Edisi 4 / Patricia A. Potter, Anne Griffin Perry ; alih bahsa, Yasmin Asih [et all]; editor edisi bahasa Indonesia, Devi Yulianti, Monica Ester. Jakarta : EGC. Perry and Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan II: konsep, proses, dan praktik Edisi 4 / Patricia A. Potter, Anne Griffin Perry ; alih bahsa, Yasmin Asih [et all]; editor edisi bahasa Indonesia, Devi Yulianti, Monica Ester. Jakarta : EGC. Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G. Bare. 2000. Keperawatan Medikal Bedah, EGC : Jakarta Suprayitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dan Praktik. EGC : Jakarta

Related Documents

Dewasa Kini
May 2020 14
Dewasa Muda.docx
December 2019 25
Nutrisi Dewasa
August 2019 35
Majalah Dewasa
June 2020 25

More Documents from "Molinda Damris"