Destilasi.doc

  • Uploaded by: aiani kasman
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Destilasi.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 1,500
  • Pages: 8
I.

TUJUAN PERCOBAAN  Memisahkan campuran 2 senyawa homogen atau lebih berdasarkan perbedaan titik didih dengan menggunakan peralatan destilasi.  Menentukan komposisi destilat.  Mengetahui cara mengoperasikan peralatan destilasi sederhana.

II. ALAT YANG DIPAKAI  Labu bundar leher dua 500ml 1 Buah  Kondensor liebig 1 Buah  Destilasi head 1 Buah  Penangas minyak parafin 1 Buah  Adaptor lurus dan Bengkok 1+1 Buah

     

 Piknometer 1 Buah  Gelas piala 500 ml 1 Buah Pipet tetes 1 Buah Klem 2 Buah Penjepit 9 Buah Termometer 0 – 100C 1 Buah Termometer asa 1+1 Buah Labu penampung 4 Buah

III. BAHAN YANG DIGUNAKAN  Larutan NaCl  Aquadest

IV. DASAR TEORI Destilasi adalah proses pemisahan suatu campuran homogen yang komponenkomponennya mempunyai perbedaan titik didih. Ini adalah salah satu prinsip pemurnian campuran cairan, yang dikerjakan dengan jalan menguapkannya disertai dengan pengembunan uap yang terjadi, dan memisahkan cairan yang diperoleh sesuai dengan titik didih cairan yang diinginkan. Terdapat 4 metode destilasi utama :  Destilasi sederhana  Destilasi vakum  Destilasi fraksinasi  Destilasi uap.

Pada destilasi sederhana dilakukan dengan cara memasukkan seluruh cairan yang akan dipisahkan kedalam suatu tempat, serta memanaskannya dan mengkondensasikan uap ysng terjadi. Hasilnya diambil sebagai produk atas (destilat), sedang sisa atau produk bawah disebut residu. Produk atas yang diperoleh masing-masing berbeda komposisinya tergantung titik didih cairan yang didestilasi. Produk ini disebut “cut”. Produk yang pertama kali diperoleh berupa cairan yang paling mudah menguap, sedang produk paling akhir menguap berupa cairan-cairna yang memiliki titik didih tertinggi. Hal ini dapat dilihat pada diagram waktu terhadap temperatur seperti terlihat pada gambar : Kurva Waktu vs Temperatur Pada waktu destilasi campuran cairan A dan B. T

T

B

T

Hanya A

A

A+B

A B C Keterangan :  Pada waktu yang keluar hanya zat yang memiliki titik Waktupertama kali mendidih uap Waktu Waktu didih rendah (A).  Jika temperatur dinaikkan maka uap yang terbentuk akan terdiri dari campuran A dan B.  Jika pemanasan dilanjutkan terus maka akhirnya cairan A akan habis sehingga yang sisa hanya cairan B.  Selanjutnya jika pemanasan dilanjutkan terus maka yang keluar seluruhnya cairan B Jika kita melakukan destilasi 2 cairan atau lebih maka selama proses berlangsung temperaturnya tidak tetap. Hal ini disebabkan karena selama proses berlangsung komposisinya selalu berubah. Dari diagram komposisi vs temperatur dapat dilihat perubahan komposisi suatu campuran biner homogen selama destilasi berlangsung. Diagram komposisi vs temperatur. tB Temperatur

tB

t tA

Z1

Z1

W

W1

Komposisi

Pada diagram ini, garis horozontal menggambarkan temperatur konstan, garis lengkung sebelah atas menggambarkan komposisi uap, sedangkan garis lengkung sebelah bawah menggambarkan komposisi cairan. Garis lengkung yang ditarik dari suatu temperatur/memotong kedua garis lengkung pada x menunjukan komposisi cairan yang berada dalam keseimbangan dengan uapnya. Komposisi uap ditunjukkan oleh titik y. Bila temperatur berubah maka kesetimbangan akan berubah pula. Campuran A dan B yang mempunyai komposisi W, bila dipanaskan maka temperatur cairan akan bertambah hingga mencapai titik didih campuran pada t. Pada destilasi sederhana tidak mungkin dilakukan pemisahan sempurna jika komponen-komponen dalam campuran memiliki titik didih yang besar, tetapi dapat didekati dengan menggunakan destilasi secara perlahan. Untuk itu maka kandungan A dalam B harus kecil (10%). Dilaboratorium hal ini dapat dikerjakan dengan menggunakan peralatan labu bundar, kondensor libig, destiling head, adaptor dan penampung produk. Pada percobaan ini akan dilakukan destilasi cairan murni yang diberikan zat pewarna. Jika cairan murni didestilasi maka uap akan naik dari dalam labu didihnya, berkontak dengan termometer, kemudian uapnya akan masuk ke dalam kondensor. Karena temperatur dalam kondensor lebih rendah maka uap yang masuk akan terkondensasi, selanjutnya cairan yang terbentuk akan mengalir kedalam tempat penampungan. V.

PROSEDUR PENGERJAAN  Cara memasang alat destilasi  Diletakkan penangas minyak parafin diatas sebuh pengungkit, lalu labu leher dua dimasukkan kedalam penangas dan diatur kedalaman permukaan labu yang tercelup dengan menggunakan klem, kemudian Di mulut atas labu dipasang rangkaian destiling head, disambungkan sebuah adaptor dan dihubungkan dengan 2 buah kondensor, dimana kedua kondensor ini disanggah masing-masing sebuah klem pada tengah masing-masing kondensor itu, setelah ituUjung atas dari kondensor bengkok dipasang sebuah temometer asa, begitu pula pada mulut labu yang disamping diberikan termometer asa dan pada minyak parafin dipergunakan sebuah termometer biasa untuk mengetahui suhu minyak tersebut, kemudian Pada ujung kondensor dipasang lagi sebuah adaptor bengkok, dan dimulut kondensor bengkok dipasang pula kondensor kaki empat, lalu Pada masing-masing kaki dari kondensor kaki empat dipasangkan sebuah labu penammpung yang berukuran kecil (50 ml), kemudian Selang air dihubungkan pada mulut kondensr paling bawah, dan pada mulut kondensor dipadang selang untuk air yang akan keluar sedangkan nuntuk 2 mulut kondensor yang berada ditengah dipasangkan selang karet yang pendek

sebagai penghubung air pendingin kpada kedua kondensor itu, terakhir Setelah semuanya selesai maka dipasangkan penjepit pada setiap sambungan yang ada.

 Cara kerja Pertama menyiapkan larutan NaCl 5% sebanyak 250 ml, kemudian pasang alat destilasi sederhana. Setelah itu memasukkan larutan NaCl ke dalam labu destilasi, kemudian tentukan densitas larutan yang telah diukur suhunya dengan penggunakan piknometer. Kemudian memasukkan batu didih ke dalam labu, lalu mengatur ketinggian labu yang berisi larutan dengan labu yang akan berisi destilat, setelah pas, nyalakan penangas minyak sambil mencatat waktu dimulainya pemanasan, dan nyalakan aliran air ke kondensor. Setelah itu amati temperature cairan dalam labu, temeratur uap dan temperature penangas minyak. Catat waktu saat tetes pertama destilat terjadi. Setelah destilat yang terbentuk sudah cuku banyak (sekitar 76 ml), matian alat alat destilat dan kondensor air, ambil beberapa ml destilat dam masukkan ke piknometer untuk diukur densitasnya, begitu juga dengan residu larutan, setelah agak dingin, masukkan beberapa ml ke dalam piknometer untuk diukur densitasya VI. DATA PENGAMATAN  Suhu uap awal = 32℃  Suhu larutan awal = 29℃  Titik didih larutan = 98℃  Suhu uap dan larutan saat tetes pertama (42,01 menit) = 100℃  Volume awal = 250 ml

         

Volume destilat Volume residu Suhu akhir destilat Suhu akhir residu Massa NaCl Massa piknometer kosong Massa piknometer + aquadest Massa piknometer + larutan NaCl Massa piknometer + destilat Massa piknometer + residu

VII. PERHITUNGAN  Penentuan volume labu  Berat piknometer kosong  B. Piknometer + aquadest ( 32C)  Volume labu ( 32C)

= 76 ml = 250 ml – 76 ml = 174 ml = 30℃ = 102℃ = 25 gr = 18,67 gr = 44,64 gr = 45,54 gr = 44,91 gr = 46,31 gr

= 18,67 = 44,64 =

44,64 gr  18,67 gr 1

 Penentuan BJ sampel  Berat piknometer kosong = 18,67  B. Piknometer + larutan NaCl ( 31C) =

gram 45,54

45,54 gr  18,67 gr 26 ml

 Berat jenis sampel ( 31C)

=

 Penentuan BJ destilat 30C  Berat piknometer kosong  B. Piknometer + Destilat ( 30C)

= 18,67 = 44,91

 Berat jenis zat cair ( 31C)

=

 Penentuan BJ residu 52C  Berat piknometer kosong  B. Piknometer + residu ( 52C)

= 18, 67 = 46,31

 Berat jenis residu ( 52C)

=

VIII. PEMBAHASAN

gram gram = 26 ml

gram = 1,03

gr

/ml

gram gram

44,91 gr  18,67 gr 26 ml

=1,0092 gr/ml

gram gram

46,31 gr  18,67 gr 26 ml

=1,063 gr/ml



Pada percobaan kali ini kita akan memisahkan campuran 2 senyawa homogen berdasarkan perbedaan titik didih dengan menggunakan peralatan destilasi, serta menghitung berat jenis dari masing masing sampel. Kali kita menggunakan NaOH yang telah dilarutkan dengan akuades. Hasil yang didapatkan yaitu berat jenis destilat lebih kecil dari berat jenis residu serta berat jenis lautan sebelum didestilasi. Hal ini disebabkan oleh pada saat mendestilasi destilat akan terpisah dari residu dan menjadi lebih ringan karna molekul molekulnya terlepas disebabkan oleh peningkatan temperatur. Pada residu terjadi kenaikan berat jenis 0,03. Karena pada residu memiliki konsentrasi lebih besar dari sebelumnya karena pada saat proses destilasi molekul molekul dari NaCl tidak ikut teruapkan, mereka tetap berada pada labu residu karena belum mencapai titik didihnya. Berbeda dengan destilat yang berupa air yang telah mencapai titik didihnya yang krmudian menguap dan menuju ke labu destilat setelah didinginkan pada kondensor. Secara teoritis titik didih air lebih rendah dari titik didih larutan NaCl, maka hal ini menyebabkan pada temperature tertentu air akan menguap, namun larutan NaCl tidak karena belum mencapai titik didihnya. Oleh karena itu kita tidak dapat melakukan destilasi jika campuran dua komponen tersebut memiliki perbedaan titik didih yang tidak terlalu jauh. Namun pada percobaan yang dilakukan kita tidak tahu pada suhu berapakah NaCl akan menguap sehingga mungkin terdapat kesalahan yaitu destilat yang dihasilkan bukan betul betul murni air, mungkinmasih ada residu residu dari NaCl yang ikut teruapkan.

IX. KESIMPULAN  perbandingan BJ air pada kondisi normal dengan hasil destilat ternyata tidak beda jauh hanya 0,0092 (1,0092– 1), dan ini membuktikan bahwa komponen yang dipisahkan dengan cara ini bisa mendekati BJ normalnya.  Destilat memiliki BJ lebih ringan dari residu dan campuan larutan sebelum didestilasi

X. DAFTAR PUSTAKA  Buku petunjuk praktikum “ Kimia Fisika “ politeknik Negeri Ujung pandang dari file PEDC Bandung.

Lampiran

Pengukuran BJ Hasil destilat

Proses destilat

Proses destilasi

More Documents from "aiani kasman"

Tp2.xls
April 2020 5
Destilasi.doc
April 2020 4
Tegangan Permukaan.doc
April 2020 16
Rpp Tkj 3.2
August 2019 25
Silabus 3.5.docx
August 2019 20
Kasman 21.docx
June 2020 3