Deskripsi Batuan Pasir Dan Metamorf.docx

  • Uploaded by: zaki
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Deskripsi Batuan Pasir Dan Metamorf.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,471
  • Pages: 9
TUGAS

DESKRIPSI BATUAN PASIR DAN METAMORF BIDANG STUDI : METODE PEMETAAN GEOLOGI

OLEH: GALIH AJI MAHENDRA ( 270110150087 ) M AKBARSYAH ( 270110150046 ) SITI ALMA AWDIA ( 270110150090 ) IRDANTYO NUGRAHA ( 270110150129 ) KELAS B SENIN, 10 OKTOBER 2016

UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2016

DESKRIPSI BATUAN PASIR DAN METAMORF Batuan adalah zat padat yang terkompaksi menjadi batuan yang didalamnya terdapat mineral – mineral, semen, fragmen, fosil, dan unsur – unsur tertentu. Cabang ilmu geologi yang mengkaji mengenai batuan dimulai dari jenis – jenisnya, genesa nya, tekstur serta struturnya dinamakan petrologi. Sedangkan ada cabang ilmu geologi yang mempelajari batuan secara mikro dibawah mikroskop berupa sayatan tipis yaitu petrografi. Pada dasarnya batuan dibagi menjadi 3 jenisnya berdasarkan pada proses atau genesa keterbentukannya yaitu batuan beku, sedimen, dan juga batuan metamorf. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk akibat adanya magma yang membeku di permukaan karena terjadinya penurunan suhu yang sangat drastic. Berbeda dengan batuan sedimen, yaitu batuan yang terbentuk akibat adanya perombakan batuan sebelumnya yaitu beku, sedimen, atau metamorf yang tertransportasi, lalu terkompaksi disuatu cekungan menjadi padatan. Sedangkan batuan metamorf merupakan batuan yang terbentuk akibat adanya perubahan bentuk karena terjadinya peningkatan suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Pada pembahasan kali ini, akan lebih di perdalam mengenai batuan pasir yang tergolong dalam batuan sedimen dan batuan metamorf. Berikut adalah penjelasannya.

A. DESKRIPSI BATUAN PASIR

Gambar A.1 Batuan Pasir

Batuan merupakan bagian dari batuan sedimen yang memiliki ukuran butir yang berbeda – beda seperti pasir kasar, pasir halus, dan juga pasir sangat halus. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk akibat adanya perombakan batuan sebelumnya yang terlapukkan, tererosi, kemudian ditransportasikan oleh agen – agen transportasi ke suatu cekungan dan terjadi kompaksi sehingga terbentuklah batuan sedimen. Menurut keterbentukannya batuan sedimen dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu batuan sedimen mekanik ( klastik ), batuan sedimen kimiawi , dan juga batuan sedimen organic. Berikut penjelasan ketiganya : 1. Batuan Sedimen Mekanik Batuan sedimen mekanik atau klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari hasil rombakan batuan sebelumnya seperti batuan beku, sedimen, atau juga batuan metamorf. Jadi garis besarnya batuan sedimen merupakan batuan sedimen yang mengalami transport dari rombakan dan lapukan batuan sebelumnya. Batuan sedimen mekanik dibagi menjadi 3 jenis yaitu batuan psefit, psamit, dan juga pelit. Batuan psefit adalah batuan yang ukurannya kasar seperti konglomerat, breksi, dll. Sedangkan batuan psamit yang ukurannya kecil dan halus seperti batu pasir kasar, halus, dan sangat halus. Dan yang terakhir adalah batuan pelit yaitu batuan yang sangat halus seperti lanau atau lempung. Disamping itu batuan sedimen juga dapat dibedakan berdasarkan ukuran butirnya yang digolongkan seperti pada table skala wentworth. 2. Batuan Sedimen Kimiawi Batuan sedimen kimiawi adalah batuan yang terbentuk akibat adanya proses kimiawi seperti evaporit, pelarutan, ataupun pengendapan. Pada jenis batuan ini sedimen harus berada pada lingkup lingkungan yang mengandung konsentrasi garam yang tinggi. Karena kandungan garam yang sangat tinggi, maka fosil sangat jarang ditemukan disini. Contoh batuannya yaitu batuan anhidrit dan juga batu garam. 3. Batuan Sedimen Organik Batuan sedimen organic adalah batuan yang terbentuk akibat adanya hewan atau tumbuhan yang mati kemudian terendapkan dan mempengaruhi unsur atau kandungan dari batuan itu sendiri. Biasanya pada batuan gamping yang banyak mengandung fosil – fosil atau jasad laut yang mengandung zat kapur atau CaCO3.

Pada pembahasan ini akan terfokus pada batuan pasir. Batuan pasir sendiri termasuk batuan sedimen jenis mekanik atau klastik dari hasil rombakan batuan sebelumnya yang memiliki ukuran bervariasi. Lihat gambar A.1 pada gambar terebut menunjukkan batuan pasir halus. Batuan pasir dibagi menjadi 3 jenis yaitu batuan pasir kasar seperti konglomerat, breksi, dan kerikil, batu pasir halus, dan juga batu pasir sangat halus. Batuan pasir yang mengandung banyak kuarsa dapat disebut sebagai batuan pasir kuarsit. Sedangkan yang banyak mengandung feldspar disebut arkose. Batuan pasir sendiri sangat berguna sekali untuk bahan bangunan seperti granit dan batuan pasir juga memiliki nilai ekonomis karena dapat terdiri atas emas, minyak, dan juga batubara. Batuan pasir sendiri memiliki deskripsi dari batuannya dimulai dari tekstur dan juga strukturnya. Berikut akan dijelaskan mengenai deskripsinya. 1. Warna Warna merupakan kenampakan warna yang terlihat pada luar batuan. Warna pada batuan pasir terdapat 2 jenis yaitu warna lapuk dan juga warna segar. 2. Ukuran Butir Ukuran butir adalah diameter yang dimiliki oleh butiran pada batuan sedimen atau ukuran dari fagmen – fragmen sedimennya. Ukuran butir ini dapat diklasifikasikan berdasarkan skala wentworth pada bagian sand. Gambar A.2 menunjukkan skala wentworth.

Gambar A.2 Skala Wenthworth

3. Bentuk Butir Bentuk butir merupakan bentukan yang nampak dari fragmen batuan sedimen. Bentuk butir yang dimiliki ada 5 jenis yaitu well rounded, rounded, sub rounded, sub angular, dan juga angular. Rounded merupakan butiran dengan bentukan bundar dan wellrounded lebih bundar. Angular merupakan butiran yang menyudut atau runcing. Perhatikan gambar A.3 yang menunjukkan bentukan butir.

Gambar A.3 Bentukan Butir 4. Kemas Kemas adalah hubungan antara butiran satu sama lain. Kemas terbagi menjadi 2 jenis yaitu tertutup dan juga terbuka. Perhatikan ga,ba A.4 yang menunjukkan kemas tertutup dan juga terbuka.

Gambar A.4 Kemas

5. Sortasi Sortasi adalah keseragaman yang dimiliki oleh batuan dimulai dari butiran – butirannya. Sortasi dibagi menjadi 3 yaitu baik, buruk, dan juga sedang. Perhatikan gambar A.5 yang menunjukkan berbagai macam sortasi.

Gambar A.5 Sortasi 6. Struktur Struktur adalah kenampakan yang nampak pada lapisan batuan yang didalamnya terdapat butiran, dan juga teksturnya. Struktur pada batuan pasir terdapat 5 jenis yaitu graded bedding, reverse bedding, columnar joint, sheeting joint, dan juga massif. Graded bedding adalah struktur pada batuan pasir yang semakin atas ukuran butirnya semakin menghalus, sedangkan reverse bedding kebalikannya. Columnar joint adalah struktur batuan sedimen yang membentuk tabung – tabung dan sheeting joint berupa perlapisan. Terakhir adalah massif yang tidak memiliki struktur sedimen sama sekali atau tidak jelas. 7. Permeabilitas dan Porositas Permeabilitas adalah kemampuan batuan untuk meloloskan air. Terdapat 3 jenis permeabilitas yaitu baik, sedang, dan juga buruk. Sedangkan porositas merupakan tingkat rongga yang terdapat pada batuan dibandingkan dengan volumenya.

8. Kandungan Fosil dan Mineral Deskripsi batu pasir juga terdapat fosil dan juga mineralnya yang kaya. Seperti fosil yang berukuran mikro ataupun makro. 9. Kekompakan Kekompakan merupakan tingkat kekerasan yang dimiliki batuan. Kekerasan batuan pasir dapat dibagi menjadi 5 jenis yaitu kompak, keras, getas, dapat diremas, dan juga lunak. 10. Sifat Karbonatan Sifat karbonatan adalah sifat yang dimiliki batuan sedimen yang mengandung karbonat. Pengecekkan sifat karbonatan dapat dicek dengan menggunakan larutan HCl yang diteteskan kepada batuan. Apabila terjadi reaksi, maka batuan tersebut mengandung karbonat.

B. DESKRIPSI BATUAN METAMORF Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk akibat adanya perubahan bentuk dari batuan dan komposisinya karena adanya perubahan temperature dan tekanan yang tinggi. Batuan metamorf terbagi menjadi 3 jenis yaitu batuan metamorf regional, sentuh, dan juga dinamik. Metamorf sentuh atau kontak adalah batuan metamorf yang didominasi akibat adanya perubahan suhu yang drastic, sedangkan metamorf dinamik merupakan metamorf akibat tekanan yang tinggi, dan terakhir adalah batuan metamorf regional adalah batuan metamorf akibat adanya perubahan suhu dan tekanan yang tinggi. Batuan metamorf juga memiliki deskripsi batuannya yaitu sebagai berikut : 1. Warna Warna adalah kenampakan warna yang tampak pada batuan metamorf sendiri. Seperti biasa ada warna lapuk dan segar juga. 2. Struktur Struktur metamorf terbagi menjadi 2 jenis yaitu foliasi dan non foliasi, berikut adalah penjelasannya.



Foliasi ditunjukkan oleh adanya penjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorf, sedang struktur non foliasi tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorf. - Struktur Skistose: struktur yang memperlihatkan penjajaran mineral pipih (biotit, muskovit, felspar) lebih banyak dibanding mineral butiran. - Struktur Gneisik: struktur yang memperlihatkan penjajaran mineral granular, jumlah mineral granular relatif lebih banyak dibanding mineral pipih. Struktur Slatycleavage: sama dengan struktur skistose, kesan kesejajaran mineraloginya sangat halus (dalam mineral lempung - Struktur Phylitic: sama dengan struktur slatycleavage, hanya mineral dan kesejajarannya sudah mulai agak kasar -

 Non foliasi, sedang struktur non foliasi tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorf. -

-

Struktur Hornfelsik: struktur yang memperlihatkan butiran-butiran mineral relatif seragam. Struktur Kataklastik: struktur yang memperlihatkan adanya penghancuran terhadap batuan asal. struktur Milonitik: struktur yang memperlihatkan liniasi oleh adanya orientasi mineral yang berbentuk lentikuler dan butiran mineralnya halus. Struktur Pilonitik: struktur yang memperlihatkan liniasi dari belahan permukaan yang berbentuk paralel dan butiran mineralnya lebih kasar dibanding struktur milonitik, malah mendekati tipe struktur filit. Struktur Flaser: sama struktur kataklastik, namun struktur batuan asal berbentuk lensa yang tertanam pada masa dasar milonit. Struktur Augen: sama struktur flaser, hanya lensa-lensanya terdiri dari butir-butir felspar dalam masa dasar yang lebih halus. Struktur Granulose: sama dengan hornfelsik, hanya butirannya mempunyai ukuran beragam. Struktur Liniasi: struktur yang memperlihatkan adanya mineral yang berbentuk jarus atau fibrous.

3. Tekstur

Tekstur pada batuan metamorf terbagi menjadi 2 jenis yaitu relik dan juga kristaloblastik, berikut adalah penjelasannya.  

Relik , masih memperlihatkan tekstur batuan asal Kristoblastik, batuan metamorfnya tidak memperlihatkan tekstur batuan asal.  Komposisi mineral  Kekerasan

DAFTAR PUSTAKA  

J.A Katili. Tidak Ada Tahun. GEOLOGI. Djakarta : P.Marks Ir. Doddy Setia Graha. 2006. Batuan dan Mineral. Bandung : NOVA

Related Documents


More Documents from "Septian Purnomo Aji"