Desa Butuh Bank Perikanan (17 Apr 2009, 59 x , Komentar)
KELEMBAGAAN keuangan formal yang spesifik seperti bank perikanan di perdesaan dengan tingkat bunga rendah dan prosedural murah, diperlukan. Bank ini akan menjadi alternatif pilihan dari dominasi peran kelembagaan nonformal dalam konstruksi jaringan produksi dan pemasaran yang terkontekskan secara lokal pada masyarakat pesisir. Pendapat itu disampaikan pegawai pada Balai Budidaya Air Payau Takalar, Departemen Perikanan dan Kelautan, Harnita Agusanty Komuna, S.Pi,M.Si dalam ujian promosi doktor Ilmu Pertanian Bidang Sosial Ekonomi Unhas, di Aula Program Pascasarjana (PPs) Unhas, Kamis, 16 April. Perempuan dari Suku Mori-Makassar ini mengangkat disertasi mengenai Kemitraan Usaha dan Jaringan Sosial Pembudidaya Rumput Laut di Kabupaten Takalar dengan Studi Kasus Desa Punaga Kecamatan Mangarabombang. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif ini, alumni S1 Perikanan Unhas ini menemukan bahwa karakteristik usaha budidaya rumput laut mencirikan sebuah bentuk usaha rumah tangga dengan pelibatan seluruh anggota keluarga inti sebagai tenaga kerja. Keterkaitan pola kemitraaan, beber ibu satu anak ini, terhadap sistem produksi dan pemasaran masih didominasi oleh konstruksi jaringan sosial secara tradisional dengan pola hubungannya berdasarkan relasi patron-klien. "Implikasi pola kemitraan usaha terhadap kesejahteraan rumah tangga pembudidaya rumput laut di Desa Punaga belum berada pada tatanan signifikan, akibat posisi pembudidaya yang masih tersubordinasi dalam kemitraan," ujar perempuan kelahiran Ujungpandang, 10 Agustus 1977, ini. (nin)