1. The main function of hormone? Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan dan ciri-ciri seksual Ex : GH, FSH , LH Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energi Ex : GH Hormon mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam darah Ex : ADH Kimball, J.W. 1992. Biologi Jilid 3, Edisi Kelima. Terjemahan Soetarmi T. Dan Nawangsari S. Erlangga. Jakarta.
2. Where is the location of hormone? - Calcitonin in the bone. From tiroid - paratiroid: blood - aldosteron : kidney. In the cortex - somatostatin : pancreas - oxcytocin : uterus and mamaligland -adenokortikotropin/ACTH : adrenal cortex - gonadotrophin : LSH and FSH in ovary and testis. Hypofisis anterior - cortisol - cortison - androgen - in medula : epinefrin and non epinefrin - hypofisis posterior : ADH oxytocin Axis : - hipofisis Berdasarkan radius of action : - y Autokrin : hormon yg bekerja pada sel dimana ia diproduksi hormone dan dilepaskan oleh sel dan bekerja pada reseptor sel yg sama. Ex :
insulin yang dilepaskan oleh bethapancreas dan dihambat oleh sel yg sama - Y Justakrin : hormon pd membran suatu sell dapat berinteraksi secara langsung dengan reseptor sell justapose - Y parakrin : bekerja lokal disekitar sell penghasil hormon - Y endokrin : menskresi substansi aktif secara internal - Y intakrin : dibentuk dalam sell dan digunakan sel itu sendiri tanpa dikeluarkan dari sel 3. Explain clasification of the gland? Hipotalamus dan ptituitary
Hormone
Anterior Pituitary
Major target organ(s)
Growth hormone
Liver, adipose tissue
Promotes growth (indirectly), control of protein, lipid and carbohydrate metabolism
Thyroid-stimulating hormone
Thyroid gland
Stimulates secretion of thyroid hormones
Adrenocorticotropic hormone
Adrenal gland (cortex)
Stimulates secretion of glucocorticoids
Prolactin
Mammary gland
Milk production
Luteinizing hormone
Ovary and testis
Control of reproductive function
Follicle-stimulating hormone
Ovary and testis
Control of reproductive function
Kidney
Conservation of body water
Ovary and testis
Stimulates milk ejection and uterine contractions
Antidiuretic hormone Posterior Pituitary
Major Physiologic Effects
Oxytocin
Kelenjar Adrenal
- Adrenal Medullary Hormones - Epinephrine and Norepinephrine Class of Steroid
Major Representative
Physiologic Effects
Mineralocorticoids
Aldosterone
Na+, K+ and water homeostasis
Glucocorticoids
Cortisol
Glucose homeostasis and many others
islets of Langerhans
Alpha cells (A cells) secrete the hormone glucagon. Beta cells (B cells) produce insulin and are the most abundant of the islet cells. Delta cells (D cells) secrete the hormone somatostatin, which is also produced by a number of other endocrine cells in the body.
GIT Hormones
Hormone
Gastrin
Major Activities
Stimulates gastric acid secretion and proliferation of gastric epithelium
Stimulates secretion of pancreatic enzymes, Cholecystokinin and contraction and emptying of the gall bladder
Stimuli for Release Presence of peptides and amino acids in gastric lumen Presence of fatty acids and amino acids in the small intestine
Secretin
Stimulates secretion of water and bicarbonate from the pancreas and bile ducts
Acidic pH in the lumen of the small intestine
Ghrelin
Not clear, but secretion Appears to be a strong stimulant for appetite peaks prior to feeding and feeding; also a potent stimulator of growth and diminishes with hormone secretion. gastric filling
Motilin
Gastric inhibitory polypeptide
Apparently involved in Not clear, but secretion stimulatinghousekeeping patterns of motility in is associated with the stomach and small intestine fasting Inhibits gastric secretion and motility and Presence of fat and potentiates release of insulin from beta cells in glucose in the small response to elevated blood glucose intestine concentration
Kelenjar Thyroid dan parathyroid Kalsitonin - Metabolism : lipid dan karbohidrat - Growth - Development : normal kadar tiroid dalam tubuh mempengaruhi ke rja otak pada fetal dan neonatal -
-
Cardiovascular system: Thyroid hormones increases heart rate, cardiac contractility and cardiac output. They also promote vasodilation, which leads to enhanced blood flow to many organs. Central nervous system: Both decreased and increased concentrations of thyroid hormones lead to alterations in mental state. Too little thyroid hormone, and the individual tends to feel mentally sluggish, while too much induces anxiety and nervousness. Reproductive system: Normal reproductive behavior and physiology is dependent on having essentially normal levels of thyroid hormone. Hypothyroidism in particular is commonly associated with infertility.
Parathyroid
The thyroid gland is part of the hypothalamic-pituitary-thyroid axis, and control of thyroid hormone secretion is exerted by classical negative feedback, as depicted in the diagram. Thyroid-releasing hormone (TRH) from the hypothalamus stimulates TSH from the pituitary, which stimulates thyroid hormone release. As blood concentrations of thyroid hormones increase, they inhibit both TSH and TRH, leading to "shutdown" of thyroid epithelial cells. Later, when blood levels of thyroid hormone have decayed, the negative feedback signal fades, and the system wakes up again.
Pankreas Glukagon Insulin Somatostatin Polipeptida pankreas arbl.cvmbs.colostate.edu. colorado state university.
R. A. Bowen.
4. How the mecanism of hormon?
Activation of enzymes and other dynamic molecules: Most enzymes shuttle between conformational states that are catalytically active versus inactive, on versusoff. Many hormones affect their target cells by inducing such transitions, usually causing an activation of one of more enzymes. Because enzymes are catalytic and often serve to activate additional enzymes, a seemingly small change induced by hormone-receptor binding can lead to widespread consequences within the cell. Modulation of gene expression: Stimulating transcription of a group of genes clearly can alter a cell's phenotype by leading to a burst of synthesis of new proteins. Similarly, if transcription of a group of previously active genes is shut off,
the corresponding proteins will soon disappear from the cell. More specifically, when a receptor becomes bound to a hormone, it undergoes a conformational change which allows it to interact productively with other components of the cells, leading ultimately to an alteration in the physiologic state of the cell. Considerable information about a how a hormone acts can be gained by knowing the type of receptor it uses. Despite the molecular diversity of hormones, all hormone receptors can be categorized into one of two types, based on their location within the cell: Location of Receptor
Classes of Hormones
Principle Mechanism of Action
Cell surface receptors (plasma membrane)
Proteins and peptides, catecholamines and eicosanoids
Generation of second messengers which alter the activity of other molecules usually enzymes - within the cell
Intracellular receptors(cytoplasm and/or nucleus)
Steroids and thyroid hormones
Alter transcriptional activity of responsive genes
Thus, if introduced to a new steroid hormone, one can quickly deduce that it has an intracellular receptor and acts upon its target cells by affecting transcription.
arbl.cvmbs.colostate.edu. colorado state university. R. A. Bowen. Sekresi :
kelenjar hipofisis (anterior & posterior)
a. Hipofisis Kelenjar yang terletak di basis cranii yaitu pada bagian tulang sphenoid yang seringg disebut sela tursika. Hipofisis dibagi menjadi 2: Adenohiposfisis/Lobus anterior Dibagi menjadi 3 subdivisi : Pars Distalis (terbesar) Menghasilkan sel alfa, beta, dan gamma. Pars Tubelaris Pars Intermedia Menghasilkan sel alfa, beta, dan gamma. Sel alfa menghasilkan hormon GH dan prolaktin (berwarna merah).
Sel beta menghasilkan hormon TSH dan ACTH (berwarna biru tua). Merupakan bagian dari sel beta. Sel gamma menghasilkan hormon FSH, LH, dan ICSH (berwarna biru muda).
Neurohipofisis/Lobus posterior Menghasilkan hormon oksitosin dan vasopressin.
Hipofisis anterior/posterior Embriologi Hipofisis anterior berasal dari kantong Rathke, yang merupakan invaginasi pada epitel faring sewaktu pembentukkan embrio Hipofisis posterior berasal dari penonjolan hipotalamus (Guyton and Hall : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta ). Anatomi Berbentuk kacang beratnya kira2 0,6 gram dan terletak di sela tursika tulang baji, pada pusat dasar tengkorak. Hipofisis terdiri dari bagian glandular yakni adenohipofisis (hipofisis anterior) dan bagian serebral yakni neurohipofisis (hipofisis posterior) Adenohipofisis dapat dibagi menjadi :bagian distal yang merupakan bagian terbesar, bagian intermedia yang membentuk suatu daerah perbatasan yang kecil dengan neurohipoifsis, bagian tuberal yang terletak di depan pada tungkai hipofisis Neurohipoffisis digabungkan dengan hipotalamus dari diensefalon oleh infundibulum. Infundibulum dan eminensia mediana dapat dianggap sebagai bagian neurohipofisis dalam arti yang luas. Letak hipofisis. Sela tursika dibatasi pada kedua sisinya oleh sinus kavernosus. Kiasma optikum terletak anterior terhadap hiposisis dan dapat mengalami kerusakan akibat penekanan tumor2 hipofisis . Tubersinetum terletak pada diafragma sela tursika dikelilingi lingkaran arteri2 serebral. Karena dasar sela tursika menonjol ke dalam sinus sfenoidalis, akes bedah ke hipofisis dapat dimungkinkan melalui rongga hidung dan sinus sfenoidalis. Pembuluh2 hipofisis. Arteri karotis interna mempercabangkan arteri2 bawah setinggi keberadaannya didalam sinus kavernosus dan arteri atas yang dipercabangkannya sedikit diatas arteri2 bawah. Arteri ini menuju ke prosessus infundibularis dan diantaranya membentuk pembuluh2 khusus. Pengambilan darah vena melalui sinus kevernosus dan mungkin melalui vena2 serebri. (Atlas Berwarna Dan Teks Anatomi Manusia, Hipokrates, 1998)
B. Kelenjar adrenal (cortex & medulla )
Lokasi diatas ginjal dengan berat 5 gram. Terbungkus dalam kapsul ginjal yang berlemak. Klasifikasi dari kel. Adrenal : Korteks kortisol, kortison, aldesteron, dan androgen. Terdapat 3 zona : Zona Glomerulosa Zona Vasikulata Zona Retikularis Medula epinefrin dan norepinefrin. Anatomi Adrenal Embriologi Kelenjar suprarenal berkembang dari 2 unsur : Bagian mesoderm yang membentuk korteks Bagian ektoderm yang membentuk medulla Selama perkembangan minggu ke 5, sel-sel mesotel yang terletak diantara pangkal mesenterium dan gonad yang sedang tumbuh mulai berproliferasi dan menembus mesenkim yang terletak dibawahnya. Disini, sel-sel ini berdiferensiasi menjadi organ-organ asidofil besar yang membentuk korteks fetalis atau korteks primitif kelenjar suprarenal. Sumber : T.W.Sadler. Embriologi Kedokteran Langman. Ed. 7. EGC
Anatomi Kelenjar ini mrpkn penutup puncak ginjal. Kelenjar ini terletak di korteks, masing2 korteks membentuk lapisan luar yg tebal pd kelenjar. Korteks ini menghslkan sekelompok hormon, diantaranya kortison Sumber : John V. Basmajian dan Charles E. Slonecker. Grant Anatomi Berorientasi Pada Klinik. Ed. 11. Jilid 2.
C. Kelenjar tiroid
Berbentuk seperti kupu-kupu dimana sayapnya disebut lobus dan bagian yang menghubungkan kedua sayap tersebut disebut isthmus. Vaskularisasi dai glandula tiroid berasal dari a. thyroidea superior dan inferior. Menghasilkan hormon tiroksin (T4) dan triiodotironi (T3) serta kalsitonin. Lebih banyak memproduksi hormon tiroksin dengan triiodotironi dengan jumlah yang lebih sedikit. Hormon triiodotironi lebih cepat dalam menjalankan fungsinya untuk mempercepat reaksi. Thyroid Embriologi elenjar tirod berkembang dari endoderm yg berasal dari sulcus pharyngeus pertama dan kedua, pada garis tengah. Tempat pembentukan kelenjar tiroid ini menjadi foramen sekum di pangkal lidah. Jaringan endodermal ini turun ke leher sampai setinggi cincin trakea kedua dan ketiga yg kemudian membentuk dua lobi. Penurunan ini terjadi pada garis tengah. Saluran pada struktur endodermal ini tetap ada dan menjadi duktus tiroglosus atau lebih sering mengalami obliterasi menjadi lobus piramidalis kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid janin secara fungsional mulai mandiri pada minggu ke-12 masa kehidupan intrauterin. Hormone yg disekresikan yaitu : - Tiroksin (sebanyak kira” 93 %) - Triiodotironin (sebanyak kira” 7 %) Tiroksin adalah bentuk pasif dari hormone tiroid, sedangkan triiodotironin ialah bentuk aktifnya, artinya hampir semua tiroksin akan diubah menjadi triiodotironin di dalam jaringan. Triiodotironin memiliki kecepatan & intensitas kerja kira” empat kali lebih kuat namun jumlahnya dalam darah jauh lebih sedikit dan keberadaannya dalam darah jauh lebih singkat dibandingkan dengan tiroksin. Kedua hormone tsb berfungsi :
-
meningkatkan metabolisme seluruh atau sebagian besar jaringan tubuh meningkatkan sintesis protein meningkatkan transport aktif ion” melalui membrane sel mempengaruhi tumbuh kembang merangsang metabolisme karbohidrat meningkatkan metabolisme lemak meningkatkan metabolisme vitamin menurunkan jumlah kolesterol, fosfolipid, &trigliserida dalam darah meningkatkan laju metabolisme basal menurunkan berat badan meningkatkan aliran darah,curah jantung, frekuensi denyut jantung, kekuatan denyut jantung, volume darah dan tekana arteri meningkatkan pemakaian oksigen dan pembentukan karbondioksida meningkatkan kecepatan sekresi getah pencernaan dan pergerakan saluran cerna meningkatkan kecepatan berfikir dan juga sering menimbulkan disosiasi pikiran meningkatkan reaksi otot mempengaruhi kelenjar endokrin lainnya missal meningkatkan kebutuhan hormone insulin yg sekresikan oleh pancreas
- Kalsitonin berfungsi mengatur metabolisme kalsium yaitu menurunkan kadar kalsium serum melalui pengaruhnya terhadap tulang (Guyton and Hall : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta)
Anatomi Kelenjar ini terletak di leher. Kelenjar tiroid terdiri atas massa2 jaringan (folikel2) yg tdk teratur, yg berisi koloid yg mengandung hormon tiroid. Hormon ini (tiroksin) berkaitan dgn sebagian besar faal2 badan
Sumber : John V. Basmajian dan Charles E. Slonecker. Grant Anatomi Berorientasi Pada Klinik. Ed. 11. Jilid 2.
D. Kelenjar paratiroid
Merupakan dua pasang kelenjar endokrin yang berbentuk bulat, bulat panjang, atau pipih. Terletak antara kapsula externa dan kelenjar tiroid. Mamalia memiliki 4 kelenjar tiroid yang terletak di permukaan posterior kelenjar tiroid. Parathyroid Embriologi Terdapat 4 kelenjar paratiroid, 2 bagian cranial terletak di sulcus pharyngeus ketiga dan keempat sedangkan 2 bagian kaudal terletak pada posterolateral kutub bawah kelenjar tiroid, atau di dalam thymus bahkan berada di mediastinum, terkadang juga terdapat di dalam parenkim kelenjar tiroid Embriologi :
Berasal dari jaringan endoderm di sulcus pharyngeus ketiga dan keempat. sulcus pharyngeus ketiga akan membentuk kelenjar parathyroid bagian kaudal sedangkan yg keempat akan membentuk kelenjar parathyroid bagian cranial Hormon yg disekresi adalah Hormone parathyroid (PTH) berfungsi mengendalikan homeostatis kalsium di ginjal(meningkatkan reabsorbsi kalsium di tubulus distal),tulang (menghambat aktivitas & fungsi sintetik osteoblas, dan merangsang maturasi & aktifitas osteoblas ),dan usus (meningkatkan absorbsi kalsium dan menghambat absorbsi fosfat ) (Kedokteran,William F Ganong, Buku ajar ilmu bedah, R.sjamsulhidajat)
E. Kelenjar pancreas
Terletak dibelakang peritonium dan menyilang pada trans pirolika. Merupakan kelenjar ganda eksokrin (memiliki saluran keluar) dan endokrin (tidak memiliki saluran keluar). Kelenjar Endokrin memiliki pulau Langerhans alfa, beta, dan delta.
F. Testis
Menghasilkan hormon testosteron. G. ovarium Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Gonad
- pria : testis, menghasilkan hormone : a. androgen berfungsi merangsang maskulinisasi b. testosteron - wanita : ovarium a. estrogen berfungsi merangsang feminisasi b. progesterone berfungsi mempersiapkan rahim untuk hamil Guyton and Hall : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta)
HiPOTALAMUS
Nama hormone
Fungsi
TRH
Menstimulasi sekresi TSH dan prolactin
CRH
Menstimulasi sekresi ACTH
GHRH
Menstimulasi sekresi GH
GHIH
Menghambat sekresi GH
GnRH
Menstimulasi sekresi LH dan FSH
PIF
Menghambat sekresi prolactin
HIPOFISIS Letak
: basis cranii di bagian tulang spenoid ( sella tursika)
1.
adenohipofisis (anterior)
Nama hormone
Fungsi
GH
Pertumbuhan hampir seluruh sel dan jaringan tubuh
Prolaktin
Meningkatkan perkembangan payudara dan sekresi air susu
TSH
Merangsang kelenjar tiroid mensekresikan hormone tiroksin dan triodotironin
ACTH
Menstimulasi sintesis dan sekresi hormone adrenokortikal (kortisol, androgen, dan aldosteron)
FSH
Wanita Pertumbuhan folikel dalam ovarium sebelum ovulasi Pria Pembentukan sperma dalam testis Wanita menimbulkan proses ovulasi dan sekresi hormone esterogen Pria sekresi testoteron oleh testis
LH/ICSH
ofisis (posterior)
Ket ; Hormone ini tidak dihasilkan oleh hipofisis posterior tapi hanya menyimpannya.
Nama hormone ADH (vasopresin)
Fungsi Menyebabkan ginjal menahan air, sehingga meningkatkan jumlah air dalam tubuh Penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah (banyak)
Oksitosin
Membuat uterus berkontraksi dan membantu pengeluaran bayi Membuat payudara berkontraksi sehingga waktu bayi menghisap keluar ASI
PANKREAS Letak
Nama hormone
: kelengkungan duodenum pas disenden sampai hilus reanalis
Fungsi
Insulin
Memacu masuknya glukosa ke seluruh sel tubuh kadar gula dalam darah turun
Somatosin
Menyeimbangkan antara insulin dan
Glukagon
Meningkatkan sintesis dan pelepasan glukosa ke cairan tubuh kadar gula dalam darah naik
neur ohip
TIROID Letak
: dibawah kedua sisi laring, disebelah anterior trakea
Nama hormone
Fungsi
Tiroksin
Meningkatkan laju metabolisme tubuh
Triodotironin
Untuk pertumbuhan normal dari perkembangan saraf
Kalsitonin
Memacupengendapan kalsium dalam tulang sehingga menurunkan konsentrasi kalsium dalam cairan ekstrakseluler
ADRENAL Letak : kelenjar adrenal merupakan struktur gepeng berbentuk bulan sabit:pada manusia panjangnya 4-6cm,lebanyar 1-2 cm ,tebalnya 4-6mm yang terletak dekat kutub atas ginjal terbenam dalam jaringaN lemak.
Bagian
Nama hormone
Korteks
MCH
Fungsi Mengurangi ekskresi natrium natrium dalam tubuh naik
(aldosteron) Zona glomerolusa
Meningkatkan ekskresi kalium kalium dalam tubuh turun
Glicocorticoid
Mengatur metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak
(kortisol) Zona folikularis Berperan dalam melonjakan pertumbuhan pada masa pubertas
Sex hormone (androgen)
Dorongan seks pada wanita Zona retikularis Medulla
Epinefrin
Memperkuat system syaraf simpatis
Norepinefrin
Berperan dalam adaptasi terhadap stress Pengaturan tekanan darah
PARATIROID Letak
; dibelakang kelenjar tiroid
Nama hormone Parathormon
Fungsi Mengatur konsentrasi ion kalsium dalam tubuh (meningkatkan konsentrasi kalsium plasma, menurunkan konsentrasi fosfat dalam plasma) Merangsang pengaktifan vitamin D
Letak
Nama hormone
OVARIUM : ovarium
Fungsi
Esterogen
Merangsang perkembangan organ kelamin wanita, payudara dan berbagai sifat kelamin sekunder
Progesterone
Merangsang sekresi cairan uterus oleh kelenjar endometrium uterus Meningkatkan perkembangan apparatus sekretorik payudara
TESTIS Letak Nama hormone Testosteron
: testis Fungsi Merangsang pertumbuhan organ kelamin pria Meningkatkan perkembangan sifat-sifat kelamin sekunder pria
Sumber : BUKU AJAR Fisiologi Kedokteran Guyton & Hall
Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya: 1. Golongan Steroid → turunan dari kolestrerol. 2. Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat. 3. Golongan derivat asam amino dengan molekul yang kecil → Thyroid, Katekolamin. 4. Golongan Polipeptida/Protein → Insulin, Glukagon, GH, TSH. Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon: 1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak 2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air Berdasarkan lokasi reseptor hormon: 1. Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler 2. Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)
Berdasarkan sifat sinyal yang mengantar kerja hormon di dalam sel: kelompok hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa cAMP, cGMP, Ca2+, Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator intraseluler (Wijaya, 2008). Kelenjar-kelenjar tiroid yang penting adalah: hypothalamus, hypophysis pituitary, thyroid, parathyroid, pancreas (pulau Langerhans-Pancreas), adrenal (medula dan korteks), gonad (ovari dan testes), thymus, dan membrana mukosa usus.
Jika kadar hormone kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepakan hormone(-) dan jika kadar hormone kelenjar target dalam darah kurang, maka hipotalamus dan hipofisis akan mengetahui, dan akan lebih merangsang pengeluaran hormone(+). ANAOMI DAN FISIOLOGI untuk pemula, Ethel Slonane, EGC
Herlihy, B., & Maebius, N.K. (2003) The Human Body in Health and Illness(2ndedition), Missouri: Saunders.
5. What the factor that affected mechanism of hormone? 1. Kecepatan sintesis hormon dan sekresi hormon dan kelenjarnya. 2. Sistem transportasi hormon di dalam plasma (spesifik carrier protein). 3. Reseptor hormon khusus yang terdapat pada organ sasaran yang berbeda dengan letak reseptornya. 4. Kecepatan degradasi hormon. 5. Kecepatan perubahan hormon dari bentuk inaktif menjadi bentuk yang aktif. 6. Jarak Perubahan dari salah satu faktor di atas merupakan perubahan dari jumlah aktivitas pada organ sasaran.
Toelihere R. Mozes, Drh., M. Sc., Dr., 1985. Fisiologi Reproduksi Pada Ternak. Penerbit Angkasa. Bandung.
6. How does hypotalamus in regulating the secretion system? Menghasilkan sinyal2 saraf untuk mengatur kelenjr hypofisis. Ada 2 lobus. Anterior dan posterior Posterior : membawa sistem portal untk dibawa ke H.anterior melalui pembuluh darah yg kecil(portal hypotalamus hipofisis). Sbg hormon pelepas dan penghambat yg nantinya mengatur sekresi dari kel. Hypofisis itu sendiri 7. how the feedback mechanism of hormone? Pengaturan produksi hormone 1. Umpan balik negative Berusaha agar kejadian ini tidak berlanjut terus (agar tetap stabil). Berlaku di hampir semua sistem tubuh. (Jika produk sudah berlebihan, berusaha untuk menghentikan). 2. Umpan balik positif Terdapat pada 4 sistem: a. Proses penghantaran impuls saraf b. Proses pembekuan darah c. Proses partes (persalinan) d. Proses ovulasi
Proses umpan balik Hypothalamus – menghasilkan RH – menuju adenohypofisis – menghasilkan SH – menuju target gland – menghasilkan hormone
Jika hormone yang dihasilkan sudah banyak, target gland – hormone – ke hypothalamus dan atau adenohypohisis untuk menghambat produksi RH atau SH. Jika hormone yang dihasilkan kurang, target gland akan merangsang hypothalamus untuk menghasilkan RH.
Contoh pada proses ovulasi LH dan FSH diproduksi – berikatan dengan estrogen – estrogen memberi umpak balik positif – LH meningkat – tidak terjadi umpan balik negatif – terjadi lonjakan LH – terjadi ovulasi. Jika tidak sampai terjadi lonjakan LH maka tidak terjadi ovulasi (siklus anovulatoa). Jika umpan balik terganggu, dapat menyebabkan terjadi akromegali atau gigantisme.
Mekanisme kerja hormone Hanya berkerja pada sel-sel tertentu. Hal ini dikarenakan sel itu punya reseptor yang khusus. Homone – berikatan dengan reseptor – ATP diubah menjadi cAMP – cAMP menginduksi sel (sebagai second messenger)
Sumber : BUKU AJAR Fisiologi Kedokteran Guyton & Hall
hipotalamus menghasilkan TRH lalu menuju hipofisis anterior untuk kemudian menstimulasi LH dan FSH. LH dan FSH dimana LH berfungsi untuk penstimulasi testosterone di testis atau progesterone/estrogen di ovarium, FSH pada lakilaki untuk menstimulasi ciri-ciri sekunder laki-laki speerti jakun, bulu pada tubuh tertentu, pematangan spermatogenesis, dll.
CRH: mekanisme cascade, dimana CRH menuju hipofisis anterior lalu melepaskan ACTH lalu menuju ke kelenjar adrenal bagian korteks untuk menstimulasi pelepasan cortisol. GRHH menuju hipofisis anterior yang akan menstimulasi pelepasan GH. GHIH atau somatostasin menghambat pelepasan hormone pertumbuhan yang ada di hipofisis anterior. GnRH: menuju ke hipofisis anterior untuk menstimulasi pelepasan LH dan FSH. PIF menuju ke hipofisis anterior yang akan menghambat produksi PIF. Secara umum, pelepasan hormone hipotalamus adalah cascade dimana pelepasan hormone hipotalamus mempengaruhi produksi hormon di kelenjar lain.
Sumber : BUKU AJAR Fisiologi Kedokteran Guyton & Hall 8. What is the relationship of hormone and metabolism?