Deklarasi Perang Terhadap Amerika Serikat

  • Uploaded by: Zamzam
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Deklarasi Perang Terhadap Amerika Serikat as PDF for free.

More details

  • Words: 10,548
  • Pages: 28
DEKLARASI PERANG TERHADAP AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA YANG SELAMA INI MENGUASAI DUA TANAH SUCI Sebuah Pesan Dari Osama bin Muhammad bin Laden Kepada Saudara-Saudara Muslim-nya di Seluruh Dunia, Khususnya di Jazirah Arab

"Usir Orang-Orang Kafir dari Jazirah Arab" Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakaatuhu, Segala puji hanya bagi Allah SWT semata, kita memohon perlindungan dan pertolongan kepada-Nya. Kita memohon ampun atas segala dosa-dosa dan kesalahan hanya kepadaNya. Barangsiapa yang memperoleh petunjuk dan tuntunan-Nya, maka dia tidak akan pernah tersesat selamanya. Dan barangsiapa yang tersesat, maka dia tidak akan pernah mendapat petunjuk. Saya bersaksi Tidak Ada Tuhan Selain Allah, Tidak Ada Sekutu bagiNya, dan saya bersaksi Muhammad Adalah Pesuruh dan Utusan-Nya. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepadaNya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam" (QS Ali-'Imran:102) "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan kerabat. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu" (QS An-Nisaa':1) "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar" (QS Al-Ahzab:70-71) Segala puji hanya bagi Allah yang telah berfirman dalam Al-Quran : "Syu'aib berkata, "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhan-ku dan dianugerahinya aku daripada-Nya rezeki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya?) Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepadaNya-lah aku kembali" (QS Huud:88) Segala puji hanya bagi Allah yang telah berfirman dalam Al-Quran :

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik" (QS Ali-'Imran:110) Shalawat dan Salam disampaikan kepada Hamba-Nya yang mulia yang telah bersabda : "Sesungguhnya orang-orang yang menerima hukuman Allah adalah mereka yang bertemu dengan para penindas dan tidak memerangi mereka" Saudara-sauadara sekalian tentunya telah mengetahui bahwa saudara-saudara kita, umat Islam di dunia selama ini tengah mengalami perlakuan buruk dan penderitaan akibat agresi, tindakan semena-mena dan ketidak-adilan yang dilakukan oleh para zionis, orangorang kafir lainnya beserta sekutu-sekutu mereka. Seluruh perbuatan-perbuatan ini menggambarkan bahwa nyawa orang-orang muslim bagi mereka adalah tidak berharga sama sekali, harta serta kekayaan mereka tidak berhak menjadi milik mereka, karena itu boleh dirampas dan diambil begitu saja oleh orang-orang kafir. Darah muslim tumpah di Palestina dan Irak. Masih teringat oleh kita bagaimana mengerikan dan menyedihkannya korban-korban pembunuhan dan pembantaian di Kana, Lebanon. Demikian pula yang terjadi di Tajikistan, Burma/Myanmar, Kashmir, Assam, Filipina/Moro, Fatani, Ogadin, Somalia, Erithria, Chechnya dan Bosnia Herzegovina. Semua kejadian di berbagai tempat tersebut membuat tubuh kita menggigil dan mengguncang hati kita semua. Semuanya diketahui dan disaksikan oleh seluruh dunia, namun tidak ada respon sama sekali atas seluruh kejadian ini. Sebaliknya, para pelaku, Amerika Serikat dan kroni-kroni mereka, di bawah ketidak-adilan yang ditunjukkan oleh PBB, justru melarang orang-orang yang tercabut hak asasinya itu untuk mengangkat senjata mempertahankan diri mereka. Umat muslim terbangun dan menyadari bahwa mereka merupakan sasaran utama orangorang kafir zionis dan sekutu mereka. Segala propaganda dengan dalih Hak Asasi Manusia tenggelam oleh agresi dan kekejaman yang dialami muslim di dunia. AGRESI PALING BESAR TERHADAP UMAT MUSLIM DUNIA SEJAK WAFATNYA RASULULLAH MUHAMMAD SAW ADALAH DIKUASAINYA DUA TANAH SUCI MAKKAH DAN MADINAH OLEH TENTARA AMERIKA. Kedua Tanah Suci yang merupakan pondasi dasar "rumah" Islam, tempat turunnya Wahyu Allah SWT, tempat dimana Ka'bah yang mulia berdiri tegak, Kiblat seluruh muslim. Keduanya kini dikuasai oleh tentara Amerika yang kafir dan sekutu-sekutu mereka (kami meratapi hal ini dan meyakini bahwa sesungguhnya tidak ada daya dan upaya kecuali atas kehendak Allah SWT semata). Dalam situasi ini, dimana angin kebangkitan mulai berhembus di kalangan umat muslim dunia, saya bertemu dengan saudara-saudara sekalian. Dalam keadaan tiadanya para Ulama dan Da'i akibat kungkungan gerakan-gerakan kaum kafir pimpinan AS, dimana mereka sesungguhnya khawatir bahwa para Ulama dan Da'i ini akan menghasut dan memimpin umat menghadapi mereka (kaum kafir) sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh sejarah dimana para pemimpin seperti Ibnu Taimiyah dan Al'iz Ibnu Abdes-Salam

(semoga Allah merahmati mereka) memimpin masyarakat mereka. Akibat kekhawatiran tersebut, maka orang-orang zionis dan sekutu mereka mengambil jalan kekerasan dengan membunuh dan menahan para Ulama dan Da'i ini. Mereka membunuh Mujahid Sheikh Abdullah Azzam, dan menahan Mujahid Sheikh Ahmad Yaseen serta Mujahid Sheikh Omar Abdur-Rahman di Amerika. Atas perintah Amerika pula mereka menahan sejumlah besar intelektual, Da'i dan para pemuda di Kedua Tanah Suci, di antaranya adalah pemuka-pemuka seperti Sheikh Salman al-Oud'a dan Sheikh Safar al-Hawali dan saudara-saudara mereka (kami meratapi hal ini dan meyakini bahwa sesungguhnya tidak ada daya dan upaya kecuali atas kehendak Allah SWT semata). Saya sendiri bersama dengan anggota kelompok saya merasakan hal ini dimana kami dilarang untuk berhubungan dengan saudara-saudara kami umat muslim lainnya. Kami dikejar di Pakistan, Sudan dan Afghanistan, hal ini yang menyebabkan kami tidak dapat menghubungi saudara-saudara sekalian untuk waktu yang cukup lama. Namun atas rahmat Allah SWT, kami sekarang memiliki tempat yang aman di Pegunungan Hindukush, Khurasan, tempat yang menjadi saksi bagaimana kekuatan militer superpower dunia yang kafir dihancurkan atas ijin dan kehendak Allah SWT, tempat yang menjadi saksi bagaimana kekuatan superpower yang didengung-dengungkan itu dikalahkan oleh Para Mujahid yang berteriak "Allahu-Akbar" dengan lantangnya. Mulai hari ini kita bersama-sama akan bekerja untuk menghapus segala ketidak-adilan yang selama ini dirasakan oleh umat muslim di seluruh dunia akibat perbuatan orangorang kafir zionis dan sekutu mereka. Terlebih lagi setelah mereka menguasai tanah di Jerusalem, tempat dimana Rasulullah SAW Yang Mulia atas ijin Allah SWT melakukan Isra', dan setelah mereka juga menguasai Kedua Tanah Suci. Kita memohon kepada Allah SWT untuk melimpahkan kemenangan dan kejayaan bagi kita, Dia-lah Pelindung kita, Dia-lah Yang Maha Berkuasa. Dari sini kita bersama-sama akan berdiskusi dan bekerja bagaimana kita dapat memperbaiki segala sesuatu yang terjadi di lingkungan dunia muslim dan di Kedua Tanah Suci. Kita berharap dapat menemukan suatu cara bagaimana kita dapat memperbaiki hal-hal yang masih harus diperbaiki dan mengembalikan serta menempatkannya kembali sebagaimana mestinya. Mengembalikan kembali hak-hak umat, terutama setelah terjadi berbagai kerusakan dan kehancuran dalam kehidupan beragama kita. Termasuk juga ketidak-adilan yang melanda kalangan rakyat dan masyarakat kita, militer kita, pemerintah dan para pekerja professional, para pemuda dan orang-orang tua, serta bidang pendidikan. Ribuan bahkan lebih para penganggur yang merupakan bagian cukup besar dari masyarakat kita, juga termasuk dalam hal yang harus kita pikirkan. Ketidak-adilan juga terjadi di sektor industri dan pertanian, diderita berbagai kalangan baik di pedesaan maupun di kota-kota, semuanya memang masih harus diperbaiki. Keadaan di Kedua Tanah Suci bagaikan gunung berapi yang siap memuntahkan lavanya menghancurkan kaum kafir dan korupsi yang terjadi. Peledakan bom di Riyadh dan alKhobar adalah semacam peringatan bahwa gunung berapi ini siap meletus akibat berbagai penindasan, penderitaan, ketidak-adilan yang melanda luas, penghinaan dan kemiskinan serta kemelaratan yang dialami.

Banyak orang yang sangat prihatin atas hidup dan kehidupan mereka. Hampir setiap orang berbicara mengenai kemunduran ekonomi, inflasi yang tinggi, membubungnya utang dan penuhnya penjara sebagai akibatnya. Para pegawai pemerintah mengeluhkan utang-utang mereka, mengeluhkan nilai tukar mata uang yang semakin melemah. Para pengusaha berbicara mengenai utang-utang pemerintah kepada mereka. Saat ini utang pemerintah terhadap mereka adalah lebih dari 340 juta Riyal Arab Saudi, belum lagi utang luar negeri. Orang bertanya-tanya apakah benar kita ini adalah negeri pengekspor minyak terbesar di dunia? Mereka malah yakin bahwa keadaan ini merupakan kutukan Allah SWT akibat berbagai penindasan dan perbuatan haram yang dilakukan oleh penguasa negeri. Mengabaikan penerapan hukum-hukum Syariat, mencabut hak-hak rakyat banyak, mengijinkan tentara Amerika menguasai Kedua Tanah Suci, memenjarakan dan memperlakukan Ulama dengan tidak adil. Setiap Ulama dan intelektual terkemuka, seperti halnya para pengusaha, ekonom dan pemuka masyarakat lainnya telah mengetahui dan menyadari berbagai situasi buruk ini. Masing-masing kelompok dalam masyarakat berusaha untuk mencoba memperbaiki keadaan, dimana mereka semuanya sepakat bahwa negeri ini sedang menuju ke dalam bencana, yang hanya Allah SWT saja yang mengetahui dengan pasti. Seorang pengusaha terkenal pernah mengatakan bahwa Raja Fahd sedang membawa negeri ini menuju bencana besar (dikatakannya sebagai "sixty six folded disaster"), kami meratapi hal ini dan meyakini bahwa sesungguhnya tidak ada daya dan upaya kecuali atas kehendak Allah SWT semata. Sejumlah pangeran berdialog dengan masyarakat mengenai pemikiran mereka terutama mengenai keprihatinan mereka atas korupsi, berbagai tindakan represif dan intimidasi yang berlangsung selama ini. Namun persaingan di antara mereka demi kepentingan pribadi masing-masing justru semakin memperburuk keadaan. Dalam keadaan ini rejim yang berkuasa akhirnya kehilangan legitimasi mereka : (1) Menunda penerapan Hukum Syariat dan menggantinya dengan hukum buatan manusia. Rejim berkuasa akhirnya terlibat dalam konfrontasi berdarah dengan para Ulama dan pemuda (Sesungguhnya Allah memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya). (2) Ketidakmampuan rejim ini untuk melindungi negeri dan rakyatnya dan mengijinkan musuh umat, tentara Amerika, untuk menguasai tanah ini setelah sekian tahun. Kehadiran tentara Amerika ini merupakan penyebab utama situasi buruk ini, terutama dalam sektor ekonomi dimana banyak uang telah dikeluarkan untuk membiayai pangkalan-pangkalan militer tersebut. Sebagai akibatnya, dalam industri minyak tingkat produksi dibatasi dan harga minyak diatur semaunya oleh Amerika Serikat yang tentunya menguntungkan ekonomi mereka dan sebaliknya merugikan ekonomi negeri ini. Negara juga dikenakan harga tinggi dalam pembelian peralatan militer. Banyak orang bertanya-tanya siapa sesungguhnya rejim yang sedang berkuasa ini? Banyak pihak, baik secara pribadi maupun berkelompok-kelompok, yang mencoba menangani situasi dan menyumbang pemikiran mereka, baik secara langsung kepada

pemerintah atau secara terbuka. Mereka mengirim surat, laporan, surat peringatan, mengemukakan berbagai kemungkinan untuk mengkoreksi dan pembaruan atas hal-hal yang terjadi. Mereka menulis dengan cara mereka sendiri dan melakukan berbagai diplomasi untuk mencoba melakukan koreksi dan penyesalan (tobat) atas berbagai perbuatan salah dan korupsi yang selama ini melanda negeri dan berpengaruh terhadap hak-hak rakyat banyak dan bahkan mempengaruhi dasar-dasar kehidupan beragama. Namun sangat disayangkan, rejim berkuasa menolak untuk memperhatikan dan menampung berbagai usaha dan usulan yang dilakukan mereka semua dan sebaliknya malah menertawakan dan menuduh mereka telah bertindak seperti orang pandir dan sinting. Akibatnya keadaan makin memburuk, kerusakan dan kejahatan semakin menjadi. Semua ini terjadi di tempat dimana Kedua Tanah Suci berada! Karena itu sudah saatnya untuk bergerak. Sikap dan pandangan acuh tak acuh serta menutup mata atas berbagai hal ini tidak dapat lagi ditolerir. Melihat berbagai pelanggaran ini telah mencapai puncaknya dan menyebabkan kehancuran yang mengancam sendi-sendi agama, sekelompok kaum intelektual dan ulama yang didukung oleh ratusan pejabat, pengusaha dan para pemuka masyarakat menulis surat kepada Raja dan meminta agar Kerajaan mengambil langkah-langkah perbaikan. Pada bulan Mei 1991 (1411H), saat Perang Teluk tengah berkecamuk, sebuah surat yang terkenal dengan "The Famous Letter of Shawal" yang ditandatangani oleh lebih dari 400 orang dikirim kepada Raja. Isinya meminta Raja untuk menghentikan segala bentuk penindasan dan mengambil langkah-langkah perbaikan. Raja mengacuhkan surat itu dan menolak usulan tersebut, mengakibatkan situasi semakin buruk. Namun masyarakat banyak tidak berputus asa dan kembali mengirim berbagai surat dan permintaan kepada Raja pada berbagai kesempatan. Salah satunya yang terkenal adalah "Memorandum of Advise" yang disampaikan kepada Raja pada July 1992 (Muharram 1413H) yang menunjuk kepada berbagai permasalahan dan memberikan usulan pemecahan secara intelektual dan agamis, menunjukkan sejumlah kelemahan-kelemahan Kerajaan dan mendesak dilakukannya langkah-langkah koreksi yang dapat menyelesaikan persoalan. Poin-poin isinya antara lain adalah : (1) Berbagai intimidasi dan gangguan yang dialami oleh para pemuka masyarakat, para intelektual, kepala-kepala suku, para pengusaha, para akademisi dan berbagai individu di seluruh negeri. (2) Penerapan hukum dan perundang-undangan di negeri dan pernyataan atas mana yang halal dan yang haram yang ditetapkan sewenang-wenang tanpa memperhatikan ketentuan yang telah ditetapkan dalam hukum Allah SWT. (3) Membenahi media massa dan press yang selama ini menyembunyikan kebenaran dan informasi sesungguhnya. Media massa menjadi tangan para kaum kafir dalam menyiarkan berita-berita versi mereka dan menyebarluaskan berbagai skandal mengenai orang-orang mukmin agar masyarakat banyak semakin jauh dari agama mereka. Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam kitab-Nya :"Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi

mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" (QS An-Nuur:19). (4) Berbagai perlakuan kejam dan pelecehan terhadap hak asasi manusia. (5) Situasi ekonomi dan keuangan negeri terutama mengenai utang yang jumlahnya sangat besar berikut bunganya yang harus ditanggung pemerintah di masa datang. Hal ini akan menyebabkan rakyat terbebani hanya demi kepentingan dan kesenangan segelintir orang saja!!! Dan kemudian menetapkan berbagai peraturan dan pajak untuk masalah ini. (Nabi Muhammad SAW bersabda mengenai seorang wanita yang melakukan perzinahan, "Dia menyesali perbuatannya dan merasa cukup untuk memohon maaf secara adat saja!!") (6) Keadaan yang menyedihkan terutama dalam hal pelayanan umum dan berbagai infrastruktur lain khususnya jasa penyediaan air, yang merupakan hal yang penting dalam kehidupan rakyat banyak. (7) Situasi pertahanan dan keamanan negeri, dimana militer tidak mampu melakukan tugasnya, padahal uang banyak telah dihabiskan untuk menangani hal ini. Perang Teluk adalah cerminan yang sungguh nyata atas hal ini. (8) Penundaan pelaksanaan hukum Syariat dan sebaliknya malah menerapkan hukum buatan manusia. (9) Dalam penerapan politik luar negeri, memfokuskan pada bagaimana membantu musuh dalam menghadapi umat muslim dan sebaliknya mengabaikan kepentingan Islam dan umat muslim. Kasus Gaza Ariha dan komunis di Yaman Selatan merupakan contoh yang masih segar dalam ingatan rakyat banyak, disamping tentunya berbagai kasus-kasus lainnya yang dapat diketengahkan. Sebagaimana dipahami oleh banyak orang, menerapkan hukum buatan manusia, tidak mempedulikan hukum Syariat dan memberikan jalan kepada orang-orang kafir adalah satu dari sepuluh hal yang membawa kepada kemusyrikan sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam Al-Quran : "...Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir" (QS Al-Maaidah:44) ; "Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya" (QS An-Nisaa':65). Sekalipun surat-surat tersebut ditulis dengan gaya bahasa sopan dan diplomatis, mengingatkan pada ketentuan-ketentuan Allah, memberikan advis dengan tulus dan sungguh-sungguh, mengingatkan kepada nilai-nilai Islam yang merupakan hal penting bagi para penguasa dan mereka yang mengirim surat serta mendukungnya, tidaklah dapat disebut sebagai mencampuri urusan penguasa. Namun surat tersebut ditolak, dan orangorang yang bertandatangan beserta para pendukung mereka dijadikan bahan tertawaan,

dicekal, dihukum bahkan dipenjarakan. Padahal sudah jelas bahwa orang-orang ini telah berusaha keras untuk ikut membantu memecahkan berbagai masalah dengan cara-cara damai dengan memperhatikan keutuhan negeri dan mencegah pertumpahan darah, namun mengapa para penguasa lebih memilih jalan kekerasan?!! Untuk kepentingan siapa Pangeran Sultan dan Pangeran Nayeff menciptakan konflik ke arah perang yang justru akan menghancurkan segalanya? Bahkan dengan cara menciptakan rasa permusuhan, mengadu berbagai pihak dan menghasut polisi untuk memadamkan gerakan reformasi. Mengapa mereka meninggalkan cara-cara damai dan menerapkan kebijakan cara musuh yang akan menimbulkan masalah-masalah pada sektor finansial dan sumber daya umat, dan sebaliknya memberikan rasa aman di negeri ini kepada zionis Amerika dan sekutu mereka?! Zaki Badr (bekas Menteri Dalam Negeri Mesir) yang dijadikan asisten Menteri Dalam Negeri Pangeran Nayeff bahkan dibuang dari negerinya karena tindak-tanduknya yang kotor dan menindas masyarakat di sana. Dia malah disambut Pangeran Nayeff untuk diperbantukan dalam berbagai perilaku penindasan dan kejahatan lainnya. Dengan tidak adil dia menangkapi para pemuda terbaik di negeri ini dan menimbulkan kesedihan dan kesengsaraan kepada ibu dan keluarga mereka. Apakah rejim ini menginginkan agar masyarakat dihadapkan pada militer dan diperlakukan dengan buruk seperti yang terjadi di beberapa negara tetangga?!! Tidak disangkal lagi, ini adalah cara-cara dan kebijakan yang ditempuh para zionis Amerika Israel yang akan memberikan menguntungkan kepada mereka atas situasi seperti ini. Namun dengan rahmat dan hidayah Allah SWT, masyarakat Arab, baik sipil maupun militer menyadari betul cara-cara yang ditempuh oleh penguasa. Mereka menolak untuk diadu satu sama lain atau untuk dijadikan alat penguasa untuk melaksanakan praktekpraktek zionis lewat agen-agen mereka di dalam negeri. Semuanya sependapat bahwa keadaan ini sudah tidak beres dan hanya dapat diselesaikan jika akar masalahnya dibereskan. Adalah penting untuk menghadapi para musuh yang selama ini telah memecah belah umat dan menempatkan umat dalam situasi kebingungan. Para zionis akan dengan cepat menangkal dan menghentikan semua usaha perbaikan yang muncul di berbagai negeri-negeri muslim. Segala cara dan metode mereka gunakan untuk mencapai tujuan mereka. Setiap gerakan yang muncul akan dihadapkan pada gerakan bersenjata yang tidak menguntungkan. Kadang-kadang para pejabat dari Kementerian Dalam Negeri, yang juga memahami Ilmu Syariat Islam, diikat dan dipaksa untuk membingungkan umat dengan mengeluarkan fatwa-fatwa kebohongan dan menyebarkan informasi negatif mengenai berbagai gerakan yang terjadi. Pada saat yang lain, sejumlah orang-orang terkenal dihadapkan pada perdebatan dengan sejumlah ulama dan para pemimpin gerakan, yang hanya menghabiskan waktu dengan membahas isu-isu yang tidak penting dan mengabaikan hal penting seperti menyatukan umat di bawah hukum Allah. Segala hal mengenai kebenaran yang terkait dalam perdebatan ini dieliminir dan diganti dengan sejumlah kebohongan. Permusuhan pribadi dan sikap berat sebelah diciptakan di antara para pemuka masyarakat yang hanya meningkatkan perpecahan dan semakin melemahkan umat. Hal-hal yang menjadi prioritas untuk diselesaikan akhirnya menjadi terlupakan sementara pemfitnahan dan pengkafiran semakin terjadi dan membelenggu umat. Kita harus waspada terhadap rencana dan tindakan-tindakan keji ini yang dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri. Jawaban atas hal ini adalah seperti yang dikemukakan oleh Ibnu Taimiyah (semoga Allah

SWT merahmati beliau), "Umat Islam harus menyatukan kekuatan dan saling menopang satu sama lain untuk menyingkirkan kekafiran yang membelenggu dunia muslim, walaupun untuk itu harus menanggung sejumlah kerugian demi menyingkirkan kekafiran yang besar". Jika terdapat banyak hal yang harus diselesaikan, maka harus ditetapkan skala prioritas untuk menyelesaikannya. Iman adalah hal yang paling mutlak untuk dipelihara terlebih dahulu, setelah itu barulah berusaha untuk menyingkirkan Amerika dari Kedua Tanah Suci. Tidak ada hal penting lainnya kecuali iman yang ditempatkan sebagai prioritas tertinggi. Intelektual Ibnu Taimiyah berkata, "Untuk membela agama dan iman adalah tugas pokok kolektif. Setelah memelihara dan meningkatkan iman, maka tidak ada tugas lainnya kecuali memerangi orang-orang kafir yang merusakkan kehidupan dan agama. Tidak ada pra-syarat untuk kewajiban ini dan orang kafir harus diperangi dengan kekuatan dan kemampuan terbaik. Jika kondisi tidak memungkinkan untuk mengusir orang kafir kecuali dengan gerakan kolektif yang dilakukan seluruh umat, maka kewajiban lainnya atas diri muslim adalah membuang jauh-jauh semua perbedaan yang ada di antara diri mereka sendiri". Pada saat tertentu, mengabaikan perbedaan-perbedaan ini akan memberikan dampak yang lebih kecil dibanding dampak yang diterima akibat penguasaan tanah muslim oleh orang kafir. Ibnu Taimiyah telah menjabarkan isu ini dan menekankan pentingnya untuk mengatasi masalah-masalah besar lebih dulu walaupun akan mendapatkan masalah-masalah kecil setelah itu. Beliau menjabarkan keadaan umat dan Mujahidin dan menyatakan bahwa militer yang tidak menerapkan ajaran Islam tidak berarti dikecualikan dari kewajiban berjihad. Ibnu Taimiyah, setelah menyebutkan tentang orang-orang Tartar (Mongol) dan sikap mereka yang merubah hukum Allah, menyatakan bahwa tujuan terakhir dan tertinggi setelah mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya serta menegakkan kalimat-Nya adalah memerangi musuh dalam berbagai aspek dan cara. Jika bahaya yang mengancam akibat tidak memerangi mereka adalah lebih besar daripada memerangi mereka, maka adalah menjadi kewajiban untuk tetap berperang walaupun dengan maksud tidak murni menegakkan kalimat Allah (misal karena faktor pemimpin atau karena orang-orang kafir tersebut tidak menghormati aturan-aturan Islam). Melawan dan memerangi kedua bahaya tersebut dengan menderita pengorbanan yang lebih kecil di antara keduanya merupakan prinsip dalam Islam dan harus ditaati. Adalah telah menjadi tradisi di lingkungan Ahlussunnah wal-Jama'ah untuk bergabung dan memerangi mereka. Jika keadaan tidak memungkinkan untuk berperang kecuali dengan bantuan militer orang-orang tak beriman, maka ada 2 kemungkinan : kemungkinan untuk berperang akan dikesampingkan dan menyebabkan orang-orang yang memerangi agama dan membuat kerusakan di bumi akan berkuasa, atau, berperang dengan bantuan orang-orang tak beriman, menghancurkan bahaya terbesar tersebut dan menerapkan sebagian hukum Islam (karena tidak adanya kemungkinan untuk menerapkan secara keseluruhan). Kemungkinan yang terakhir adalah pilihan yang paling tepat dalam situasi seperti saat ini. Kenyataannya apa yang berlangsung setelah masa Imam Rashidoon (peperangan dan penaklukan wilayah) adalah kemungkinan yang terakhir tersebut (majmoo' al-Fatawa 26/506). Tidak seorangpun, termasuk mereka yang buta dan tuli, yang mengingkari

terjadinya berbagai kejahatan dan kerusakan yang tersebar luas di muka bumi ini, yang mengingkari dosa besar yang melanda manusia akibat ketidakadilan yang memilukan yang dilakukan oleh orang-orang kafir. Mereka menginginkan kedaulatan di bawah hukum Allah. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran : "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar" (QS Luqman:13). Hukum buatan manusia membolehkan apa yang telah dilarang oleh Allah seperti misalnya Usury (riba/bunga uang) dan hal lainnya. "...padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba..." (QS Al-Baqarah:275). Bank-bank berlomba dalam riba dan menentang perintah Allah dengan mengerjakan larangan-Nya. Dan semua ini berlangsung di sekitar Kedua Masjid Haraam di Tanah Suci! Allah SWT memberikan janji-Nya kepada orang-orang yang terlibat dalam riba dalam Al-Quran : "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat, maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya" (QS Al-Baqarah:278-279). Maka kepada orang-orang "Islam" yang terlibat dalam riba (sekalipun mereka mengetahui dan percaya bahwa hal ini adalah berdosa), bagaimana ia mengatakan dirinya patuh kepada Allah padahal ia melegalkan perbuatan yang telah dilarang Allah itu. Sekalipun demikian kita masih melihat bagaimana pemerintah telah menyesatkan dan menarik para Ulama dan Da'i dari topik yang nyata-nyata mengarah kepada dosa besar dan kekafiran (kami meratapi hal ini dan meyakini bahwa sesungguhnya tidak ada daya dan upaya kecuali atas kehendak Allah SWT semata). Dalam keadaan seperti ini, mengusir musuh-musuh kafir adalah tugas utama. Tidak ada kewajiban lain setelah iman selain memerangi mereka. Usaha sekuat-kuatnya harus dilakukan untuk mempersiapkan kewajiban ini dan meyakinkan umat untuk memerangi Amerika-Israel dan sekutu-sekutu mereka yang selama ini menguasai Kedua Tanah Suci dan Tanah Palestina (Masjid Al-Aqsa). Juga meyakinkan umat untuk tidak saling berbeda pendapat dan terpecah-belah di antara mereka sendiri, karena jika tidak akan menghadapi konsekuensi buruk antara lain : (1) Terkurasnya sumber daya umat dimana kerugian terbesar justru akan diderita umat sendiri (2) Beratnya beban ekonomi dan keuangan negeri (3) Rusaknya berbagai infrastruktur yang ada (4) Terpecah belahnya umat dan masyarakat (5) Hancurnya industri minyak. Kehadiran tentara Amerika di darat, laut dan udara di wilayah ini merupakan ancaman terbesar atas cadangan minyak dunia. Kehadiran mereka

menimbulkan kegusaran di kalangan masyarakat dan mengancam kehidupan beragama orang-orang mukmin, melukai hati dan harga diri serta memaksa mereka untuk menggunakan kekuatan senjata untuk mengusir Amerika keluar, jadi pertikaian bersenjata akan membahayakan wilayah ini karena akan menghancurkan industri dan cadangan minyak yang ada. Kekayaan dan kepentingan ekonomi yang ada di negara-negara teluk dan di Kedua Tanah Suci akan hancur dan memberikan pengaruh buruk pada perekonomian dunia. Karena itu saya mengingatkan kepada Saudara-Saudara Mujahid sekalian, untuk melindungi kekayaan ini dan tidak melibatkannya dalam pertempuran. Kekayaan ini adalah milik Islam yang dianugerahkan Allah SWT kepada umat-Nya, dan akan menjadi sumber daya ekonomi yang potensial bagi Khilafah Islamiyah apabila terbentuk kelak, atas ijin dan rahmat Allah SWT. Kita juga memperingatkan kekuatan agresor AS untuk tidak mencoba menghancurkan kekayaan ini (sebuah kejahatan yang mungkin akan mereka lakukan pada akhir perang untuk mencegahnya supaya tidak jatuh ke tangan pemiliknya yang sah (umat muslim) dan yang akan menyebabkan kerusakan ekonomi bagi negara-negara pesaing AS di Eropa dan Timur Jauh, terutama Jepang yang selama ini merupakan salah satu importir minyak besar di kawasan ini). (6) Terpecahnya wilayah di Tanah Suci serta dianeksasinya bagian utara oleh Israel merupakan hal yang memang sangat diinginkan oleh para zionis dan sekutu mereka. Mereka menganggap bahwa keberadaan sebuah negara besar yang berpotensi menjelma menjadi Khilafah Islamiyah, atas ijin dan kehendak Allah SWT, yang memiliki berbagai sumber daya yang melimpah, merupakan bahaya besar yang mengancam keberadaan orang-orang zionis di Palestina (dan hal ini tidak diinginkan oleh mereka). Ka'bah yang mulia, yang menjadi kiblat muslim dalam ibadah mereka, adalah simbol persatuan Islam di seluruh dunia. Karena itu, keberadaan cadangan minyak terbesar di wilayah Kedua Tanah Suci merupakan kekuatan ekonomi yang besar bagi dunia Islam. Para pewaris Kedua Tanah Suci adalah keturunan langsung nenek moyang mereka, pendahulu mereka (semoga Allah SWT merahmati mereka semua). Mereka mewarisi cara hidup (Seerah) nenek moyang mereka sebagai sumber contoh dan teladan dalam rangka membangun kembali kejayaan umat dan menegakkan kalimat Allah. Lebih jauh lagi, keberadaan sejumlah Mujahid di Selatan Yaman yang memilih untuk bertempur hanya karena Allah, memberikan sebuah ancaman yang bersifat strategis kepada para zionis di kawasan ini. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, "Sekitar dua belas ribu mujahid akan muncul dari Aden/Abian, mereka membantu agama Allah dan Rasul-Nya. Merekalah yang terbaik, di jamanku dan di jaman mereka" (HR Ahmad) (7) Perselisihan dan perbedaan pendapat bahkan peperangan di kalangan umat Islam adalah merugikan diri sendiri, apapun alasannya untuk itu. Kekuatan AS yang akan mengambil keuntungan dari perpecahan tersebut dan digunakannya untuk kepentingan kelompoknya sendiri, kaum kafir internasional. Saya memanggil Saudara-Saudara pemberani saya semoga Allah meneguhkan keimanan dan keislaman saudara dan umat muslim sekalian...

Wahai kalian pelindung umat yang bersatu ini... Wahai kalian pengawal teguh keimanan umat... Wahai kalian anak cucu keturunan pembawa obor pemandu kebenaran dan yang telah menyebarkannya ke seluruh pelosok dunia... Wahai kalian anak cucu Sa'd bin Abi Waqqaas, Al-Mothanna Ibn-Haritha As-Syaibani, Al-Ga'ga' Ibn Amroo Al-Tameemi, dan orang-orang alim lainnya yang telah berjihad bersama-sama mereka... Kalian semua dipanggil untuk bergabung dengan Saudara-Saudara Mujahid yang lain untuk berjihad karena Allah SWT semata, demi tegaknya kalimat-Nya dan agama-Nya dan kembalinya Kedua Tanah Suci dari penguasaan orang-orang kafir. Inilah tujuan tertinggi agama ini. Namun rejim yang berkuasa di negeri ini tidak mengindahkan tujuan ini, malah menghina umat dan menentang perintah Allah. Setengah abad yang lalu penguasa rejim berjanji akan mengembalikan kiblat pertama (Masjid Al-Aqsa) kepada umat, namun setengah abad kemudian generasi berbeda memegang kekuasaan dan janjipun hanya tinggal janji. Masjid Al-Aqsa diserahkan kepada para zionis dan darah muslim yang tumpah masih mengalir di sana hingga saat ini. Di saat umat tidak memperoleh kembali apa yang menjadi hak mereka atas Masjid AlAqsa, tempat dimana Rasulullah SAW Yang Mulia atas ijin dan kehendak Allah SWT melakukan perjalanan Isra Mi'raj-nya, rejim yang berkuasa di Arab Saudi malah kembali mempermainkan umat dengan membuat noda yang mencemarkan kesucian tanah Makkah dan Madinah dengan mengundang tentara kafir untuk menjaga dan mempertahankan kekuasaan mereka. Orang-orang kristen diijinkan untuk berada dan menguasai Kedua Tanah Suci, dan karenanya tidak aneh jika Raja sendiri pada saat ini sudah mengalungkan salib di dadanya sendiri. Tanah dan negeri ini sekarang terbuka bagi orang-orang kafir dari utara hingga ke selatan, dari timur hingga ke barat. Tanah ini sekarang dipenuhi oleh tentara Amerika dan sekutu-sekutu mereka. Rejim yang berkuasa sudah tidak mampu lagi mengendalikan tanpa bantuan dan pertolongan mereka. Saudara-saudara sekalian tentu telah mengetahui sendiri maksud dan bahaya yang ada di balik kehadiran tentara-tentara kafir ini. Rejim ini telah mengkhianati umat muslim dan mendukung orang kafir, membantu mereka menghadapi umat muslim. Tindakan ini merupakan satu dari sepuluh hal yang membawa kepada kemusyrikan dan de-Islamisasi umat. Dengan membuka Jazirah Arab bagi orang-orang kafir, maka rejim ini telah bertindak menentang dan tidak mematuhi perintah Rasulullah SAW pada saat-saat Beliau menderita sakit, "Usir orang-orang kafir (politheisme) keluar dari Jazirah Arab" (HR Bukhari) dan "Jika saya hidup lebih lama lagi, dan atas ijin Allah SWT, saya akan mengusir orangorang Yahudi dan Kristen dari Jazirah Arab" (HR al-Jami' as-Shaghir). Sudah tidak lagi dapat diterima pernyataan yang menyebutkan bahwa kehadiran tentara kafir adalah diperlukan dan keberadaan mereka hanya bersifat sementara saja untuk melindungi Kedua Tanah Suci. Hal ini terutama setelah berbagai infrastruktur sipil dan militer Irak dihancurkan yang menunjukkan betapa bencinya orang-orang kafir itu terhadap umat Islam dan anak-anak mereka. Demikian juga gagasan untuk menggantikan

tentara kafir dengan tentara Islam dari berbagai negeri ditolak. Lebih jauh lagi dasar tuntutan atas hal ini dan tuntutan itu sendiri sudah dieliminir oleh serangkaian pernyataan yang dibuat oleh para pemimpin kafir. Pernyataan terakhir diberikan oleh Menteri Pertahanan William Perry, setelah pemboman Al-Khobar, "Kehadiran tentara Amerika adalah untuk melindungi kepentingan Amerika Serikat". Sheikh Safar Al-Hawali yang masih dipenjarakan (semoga Allah SWT mempercepat pembebasan beliau) menulis sebuah buku yang terdiri atas 70 halaman. Di dalamnya beliau memaparkan sejumlah bukti bahwa kehadiran tentara Amerika di Jazirah Arab adalah sebuah pra-rencana pendudukan militer. Rejim ini memperdaya umat muslim sama dengan ketika Para Mujahid Palestina diperdaya hingga mengakibatkan dikuasainya Masjid Al-Aqsa oleh musuh. Pada tahun 1936 (1304H) Para Mujahid Palestina memulai perjuangan jihad mereka terhadap kekuatan militer Inggris yang berkuasa di sana. Inggris tidak mampu menghentikan jihad ini dan kewalahan menghadapi mereka, dan ide setan mereka memberitahu untuk menghubungi agen mereka Raja Abdul Aziz. Raja Abdul Aziz mematuhi perintah "tuannya", Inggris. Dia mengirim dua orang anaknya untuk bertemu dengan Para Pemimpin Mujahid Palestina dan menginformasikan mereka bahwa raja menjamin bahwa janji-janji yang telah diberikan oleh Inggris untuk meninggalkan wilayah tersebut akan ditepati jika Para Mujahid menghentikan jihad mereka. Demikianlah, Raja Abdul Aziz menyerahkan kiblat pertama umat muslim, Masjid AlAqsa kepada musuh. Raja membantu dan memberikan dukungannya kepada musuh dan mengkhianati umat muslim. Bukannya memberikan dukungan dan perhatian penuh kepada perjuangan Mujahidin yang berjuang demi agama Allah dan untuk membebaskan Masjid Al-Aqsa dari penguasaan musuh, Raja malah bertindak mengecewakan dan mengkhianati umat muslim. Sekarang, penerusnya, sang anak, Raja Fahd, mencoba untuk kembali memperdaya umat muslim kedua kalinya mengikuti jejak bapaknya dengan isunya atas Tanah Suci. Ketika umat muslim tersinggung dan marah karena kedatangan tentara kafir ke wilayah Tanah Suci, Raja Fahd membohongi para Ulama yang ketika itu mengeluarkan sejumlah fatwa mengenai kedatangan tentara kafir Amerika, dan juga membohongi para pemimpin Islam di Konferensi Rabitah yang diadakan di Kota Suci Makkah. Raja mengatakan, "Masalah ini adalah sederhana saja, Amerika dan sekutu-sekutunya akan pergi beberapa bulan lagi". Hingga hari ini, telah 7 tahun berlalu dan rejim yang berkuasa tetap tidak mampu mengeluarkan mereka dari negeri ini. Rejim ini tetap tidak mengakui ketidakmampuannya dan terus membohongi Umat dengan tetap mengatakan bahwa Amerika akan pergi. Namun kali ini akan berbeda, tidak akan sama dengan sebelumnya, orang-orang beriman tidak akan jatuh keduakalinya dalam lubang yang sama! Kegembiraan diperoleh seseorang karena belajar dari pengalaman sedih yang dirasakan sahabatnya!!! Bukannya mendorong militer sendiri untuk menyaingi kehadiran militer Amerika, rejim ini malahan menggunakan mereka untuk melindungi kehadiran dan keberadaan Amerika, sehingga semakin jatuhlah ke dalam kehinaan dan pengkhianatan (kami meratapi hal ini dan meyakini bahwa sesungguhnya tidak ada daya dan upaya kecuali atas kehendak Allah SWT semata). Kepada mereka yang berada di lingkungan militer yang selama ini dijadikan alat oleh penguasa rejim untuk memusuhi Umat dan menumpahkan darah

mereka, kami mengingatkan sebuah riwayat dari Bukhari : ("Saya berjanji untuk memerangi mereka yang memusuhi sahabat-sahabat saya") dimana Rasulullah Muhammad SAW bersabda : "Pada hari kiamat nanti akan datang seseorang yang membawa orang lain yang telah membunuhnya sewaktu di dunia" Allah SWT bertanya kepada sang pembunuh, "Mengapa engkau membunuh orang ini?" Sang tertuduh menjawab, "Aku melakukannya untuk Kemuliaan-Mu" Allah SWT berfirman, "Segala Kemuliaan dan Keagungan adalah Kepunyaan-Ku!" Kemudian datang dua orang lain yang mengemukakan hal sama. Allah SWT bertanya kepadanya, "Mengapa engkau membunuhnya?" Sang tertuduh menjawab, "Aku melakukannya untuk mengagungkan Mr.X" Allah SWT berfirman, "Keagungan dan Kemuliaan adalah Kepunyaan-Ku, bukan Mr.X! Maka pikullah semua dosa orang-orang yang engkau bunuh dahulu (dan masukkan dia ke dalam neraka!)" Dalam hadits riwayat An-Nasa'i disebutkan, Sang pembunuh berkata, "Untuk mengokohkan kekuasaan Mr.X" Sejak saat ini, Saudara-Saudara anda sekalian, Para Pemuda Kedua Tanah Suci telah memulai jihad mereka hanya untuk menegakkan agama Allah semata, untuk mengusir kekuatan musuh yang menguasai Kedua Tanah Suci. Tidak ada keraguan lagi, SaudaraSaudara semua tentu ingin ikut mengambil bagian pula agar tercapai kejayaan Umat dan dibebaskannya Tanah Suci yang sedang terkungkung. Namun demikian, sebagaimana jelas dan nyata bagi kita semua, kekuatan kita dengan kekuatan musuh jelas tidak berimbang, karena itu diperlukan strategi tersendiri untuk menghadapi musuh, diantaranya dengan menggunakan kekuatan yang mobile dan bergerak cepat yang bekerja dalam lingkungan rahasia. Dengan kata lain, Perang Gerilya harus dilakukan sepenuhnya oleh Para Pemuda, bukan oleh kekuatan militer negeri. Sebagaimana Saudara-Saudara ketahui, adalah bijaksana dalam kondisi sekarang ini jika kekuatan militer negeri tidak berhadapan langsung dan melakukan perang terbuka dengan kekuatan musuh (pengecualian dapat terjadi jika hal ini secara berani dilakukan oleh para individu anggota militer tanpa melibatkan anggota militer lainnya, dengan kata lain militer secara institusi tidak terlibat langsung), kecuali situasinya memungkinkan untuk dicapainya suatu keuntungan besar dan dapat mengakibatkan kerugian besar bagi militer musuh (yang dapat mengguncang dan menghancurkan infrastruktur militer mereka), kemudian pada gilirannya akan membantu usaha untuk mengusir mereka keluar dari negeri ini. Para Mujahid, dimana anak dan saudara anda tergabung di dalamnya, mengharapkan agar anda mendukung mereka dengan berbagai cara termasuk dukungan informasi, persenjataan dan material lainnya. Para anggota militer diharapkan untuk membantu menyamarkan operasi-operasi Para Mujahid dan membantu mereka dengan sekuat tenaga, menyebarkan rumor, menanamkan rasa takut dan melemahkan semangat di kalangan tentara musuh.

Kami mengingatkan Saudara bahwa rejim yang berkuasa, dalam rangka menciptakan friksi dan permusuhan di antara Para Mujahid dengan Saudara, akan berusaha untuk mengambil jalan kekerasan terhadap kekuatan keamanan dan militer, kemudian menyalahkan Para Mujahid atas perbuatan tersebut. Jangan sampai rejim berkuasa mendapatkan kesempatan untuk melakukan hal ini. Rejim ini sepenuhnya harus bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi selama ini, berkuasanya Amerika di Kedua Tanah Suci. Jadi, usaha sepenuhnya dan terkonsentrasi harus digalang untuk menghantam, menghancurkan dan membunuh musuh hingga, atas rahmat Allah SWT, musuh sepenuhnya dikalahkan. Akan tiba saatnya, atas ijin Allah SWT, dimana Saudara akan memainkan peranan penting dan menentukan yang akan menghantar Kalimat Allah SWT bergema di seluruh pelosok dunia dan suara orang-orang kafir menjadi hina. Tangan Saudara yang mengepal bagaikan palu godam akan menghantam para agresor. Saudara akan dapat menegakkan kehormatan Umat dan mengembalikan hak-hak Umat serta menjalankan kewajiban agama. Dengan seijin Allah, saya akan membahas hal ini pada saat yang lain. Wahai Saudaraku sesama Muslim, Uang yang kalian belanjakan untuk membeli barang-barang Amerika akan diubah menjadi peluru dan amunisi yang digunakan untuk memerangi Saudara-saudara kita di Palestina, dan esok (bisa jadi) akan digunakan untuk membunuh anak-anak kita di Kedua Tanah Suci ini. Dengan terus membeli barang-barang mereka, maka kita hanya akan semakin memperkokoh perekonomian mereka sementara kita semakin tak berpunya dan semakin miskin. Wahai Saudaraku seagama di Tanah Suci Haramain, Sungguh mengerikan melihat kenyataan bahwa ternyata negeri kita malah menjadi pembeli senjata Amerika terbesar di dunia dan menjadi partner bisnis terbesar di wilayah ini dengan Amerika, negara yang telah secara terang-terangan tetap membantu Israel, saudara Zionis-nya menjajah bumi Palestina, dengan jalan memberikan persenjataan, tentara, dan bantuan finansial serta membantu penjajah Zionis tersebut dalam memerangi, mengusir dan membunuh Umat Islam di sana. Menghentikan aliran keuntungan dari setiap kegiatan ekonomi yang mereka lakukan dengan negara kita merupakan sumbangsih yang sangat penting untuk membantu Jihad melawan mereka. Mengekspresikan kemarahan dan kebencian kita kepada mereka merupakan bentuk dukungan moral yang penting. Dengan melakukan itu semua, kita telah ikut ambil bagian dalam upaya (proses) membersihkan tanah suci kita dari kekuatan Salib dan Zionis, dan mengusir mereka dengan ijin Allah, serta membuat mereka pergi meninggalkan tanah suci kita dalam keadaan kalah dan terhina. Kami juga meminta kepada Anda, Saudariku Kaum Muslimah di negeri Tanah Suci Haramain dan negeri-negeri lain untuk ikut berperan dalam AKSI PEMBOIKOTAN barang-barang Amerika. Jika aksi pemboikotan ekonomi ini diselaraskan dengan operasi-operasi militer yang dilancarkan Para Mujahid, maka dengan ijin Allah SWT, sungguh hari-hari kekalahan

musuh akan semakin dekat. Tetapi, jika Umat Islam tidak bekerjasama dan tidak sudi menolong Saudara mereka Para Mujahid, dan sebagai gantinya mereka malah tetap memasok tentara musuh dengan bantuan keuangan (dengan jalan terus mengkonsumsi barang-barang buatan mereka dan tidak melakukan aksi boikot), maka perang akan semakin panjang dan penderitaan Umat Islam akan semakin besar. Sebelum saya menutup pembicaraan ini, saya ingin menyampaikan pesan yang sangat penting kepada para Pemuda Islam, yang di atas pundak mereka inilah akan terpanggul amanat kejayaan masa depan Umat Muhammad (Rahmat Allah SWT dan Shalawat senantiasa tercurahkan kepada Beliau). Yang ingin saya sampaikan adalah tentang tugas sejati para Pemuda Islam dalam menjalani periode yang kritis dari sejarah Ummah ini. Dalam periode ini hanya para pemuda, tidak yang lain, yang masih bisa diharapkan akan mau maju ke depan dan mampu memikul berbagai tugas berat ini. Ketika orang-orang terkenal dan berpengaruh enggan untuk menjalankan tugas mereka dalam membela Islam dan lebih memilih menyelamatkan diri dan harta mereka masing-masing dari penindasan, teror, agresi, dan ketidakadilan yang dilakukan pihak Rejim Pemerintah, Para Pemuda (Semoga Allah SWT senantiasa melindungi mereka) telah memilih untuk bangkit mengibarkan Panji Jihad berjuang melawan kekuatan sekutu Amerika-Zionis yang saat ini menguasai tanahtanah suci Islam. Sementara mereka yang lain itu, yang telah sedemikian terpedaya oleh kecintaan pada kehidupan dunia yang materialistik ini, atau mereka yang telah menjadi pengecut karena teror dari Rejim Pemerintah, telah memilih untuk memberi legitimasi atas tindakan pengkhianatan terbesar ini, mengijinkan para musuh menguasai Tanah Suci Haramain (kami meratapi hal ini dan meyakini bahwa sesungguhnya tidak ada daya dan upaya kecuali atas kehendak Allah SWT semata). Kami tidak terkejut atas apa yang telah dilakukan para pemuda-pemuda kita. Adalah para pemuda yang telah menjadi penyerta dan pembela Muhammad (Rahmat Allah SWT dan Shalawat senantiasa tercurahkan kepada Beliau), dan bukankah pemuda juga yang telah membunuh Abu Jahl, sang Fir'aun Ummah ini? Para Pemuda kita (Alhamdulillah) telah menjadi penerus terbaik dari generasi terbaik dahulu. Abdur-Rahman bin Auf (semoga Allah ridha kepadanya) telah bercerita : "Aku berada dalam kancah Perang Badar ketika aku melihat dua orang pemuda datang ke hadapanku, yang pertama dari sebelah kananku dan yang kedua dari sebelah kiriku. Salah seorang dari mereka bertanya dengan berbisik kepadaku (supaya temannya yang lain tidak mendengar), "Wahai Paman, tunjukkan yang mana Abu Jahl kepadaku". "Apa yang hendak kamu lakukan terhadapnya?" Tanya Abdur-Rahman. "Aku telah diinformasikan bahwa Abu Jahl telah sering menyiksa Rasulullah SAW. Aku bersumpah Demi Allah, yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, jika aku melihat Abu Jahl, tidak akan aku biarkan bayanganku lepas dari bayangannya, hingga salah satu di antara kami mati". "Aku merasa takjub dan terkesan sekali", demikian kata Abdur-Rahman kemudian. Lalu kemudian pemuda yang lain datang serta menanyakan dan menyatakan hal yang

sama seperti yang pertama kepadaku. Tiba-tiba aku melihat Abu Jahl di tengah kerumunan orang. Aku kemudian berkata kepada dua orang remaja itu, "Kalian lihat? Itulah orangnya yang kalian tanyakan kepadaku tadi". Segera kedua pemuda itu melesat berlomba memburu Abu Jahl. Kedua pemuda tersebut kemudian menghantamkan pedang mereka hingga Abu Jahl tewas. Allahu-Akbar. Wahai Allah Yang Maha Besar, Keagungan hanyalah milik-Mu!!! Dua orang pemuda dalam usianya yang masih sangat remaja, tetapi dengan kesungguhan yang tinggi, antusiasme, keyakinan dan izzah (rasa bangga) atas agama Allah ini, masingmasing dari keduanya menanyakan tentang satu tindakan pembunuhan yang pasti akan menggoncangkan kekuatan musuh, yaitu membunuh Abu Jahl, Sang Fir'aun dari Ummah ini, pemimpin orang-orang kafir Musyrikin dalam pertempuran Badar. Sementara peran dari Abdur-Rahman bin Auf, semoga Allah ridha kepadanya, adalah menuntun dan menunjukkan kedua pemuda tersebut menuju Abu Jahl. Begitulah kesungguhan dan antusiasme para pemuda di masa itu dan begitulah juga kesungguhan dan antusiasme para orang tua mereka. Inilah sesungguhnya peran yang dibutuhkan dari mereka yang memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang berperang melawan musuh. Mereka harus membimbing dan mengajarkan saudara dan putera-putera mereka tentang hal ini. Sekali saja ini dilakukan, maka para pemuda kita akan mengulangi lagi apa yang telah ditegaskan oleh para pendahulu mereka, "Aku bersumpah demi Allah, jika aku melihatnya, tidak akan aku biarkan bayanganku lepas dari bayangannya, hingga salah satu di antara kami mati". Dan demikian juga kisah Abdur-Rahman bin Auf tentang Ummayyah bin Khalaf, memperlihatkan kepada kita keteguhan dan sikap konsisten Bilal (semoga Allah ridha kepadanya) dalam upayanya menumpas Ummayyah bin Khalaf, gembong kaum kafir. "Sang gembong kafir adalah Ummayyah bin Khalaf... tidak layak aku tetap hidup jika dia masih selamat" tegas Bilal. Beberapa hari yang lalu kantor-kantor berita menurunkan laporan bahwa Menteri Pertahanan kekuatan Salib Amerika, mengatakan bahwa peristiwa peledakan di Riyadh dan al-Khobar telah memberinya satu pelajaran penting, yaitu bahwa mereka tidak akan mundur walaupun diserang oleh para teroris pengecut. Kami katakan kepada anda, Menteri Pertahanan, "Bahwa pernyataan tersebut dapat membuat seorang ibu yang tengah meratap sedih menjadi tertawa lebar". "Pernyataan itu sesungguhnya semakin memperlihatkan ketakutan yang menyelimuti kalian semua!" "Mana pernyataan gagah anda yang palsu itu ketika terjadi pemboman di Beirut pada tahun 1983 (1403 Hijriah). Kalian terserak berantakan menjadi serpihan daging dan puing pada saat itu, dan sekurang-kurangnya 241 tentara marinir anda terbunuh". "Dan mana kegagahan kalian ketika dua ledakan bom telah memaksa kalian tergesa-gesa meninggalkan Aden dalam kurun waktu kurang dari 24 jam!" "Tetapi kasus kalian yang paling memalukan adalah ketika di Somalia. Saat itu kalian sedang melakukan propaganda besar-besaran kekuatan Amerika dan menyombongkan

supremasi kepemimpinan negara kalian atas Tata Dunia Baru setelah era Perang Dingin usai. Kalian datang ke Somalia dengan puluhan ribu tentara multinasional, termasuk 28 ribu tentara kalian sendiri. Tetapi ketika puluhan tentara kalian terbunuh dalam beberapa pertempuran kecil, dan satu orang pilot kalian tewas dan diseret-seret di jalan-jalan di kota Mogadishu, kalian pergi dengan membawa kekecewaan, penghinaan, kekalahan dan kematian bersama kalian". "Clinton muncul di depan seluruh dunia mengancam dan menjanjikan pembalasan dendam, tetapi ancaman ini ternyata cuma aba-aba persiapan untuk menarik mundur pasukan kalian". "Kalian telah dipermalukan Allah dan telah dikalahkan, kerapuhan dan kemandulan kalian semakin nyata terlihat". "Merupakan hiburan bagi hati setiap Muslim dan pelipur lara di rongga dada bangsabangsa beriman melihat kalian dikalahkan di tiga kota Islam, Beirut, Aden, dan Mogadishu". Saya menegaskan kepada anda, Menteri Pertahanan, "Putera-putera Tanah Suci Haramain telah berangkat pergi berjuang memerangi Rusia di Afghanistan, Serbia di Bosnia Herzegovina, dan saat ini mereka tengah berjuang di Chechnya (catatan webmaster: Perang Chechnya I 1994-1996), dan dengan ijin Allah mereka telah memperoleh banyak kemenangan dan akan menghancurkan rekan kalian, Rusia. Dan dengan perintah Allah, mereka juga tengah berjuang di kancah Tajikistan". Saya tegaskan, "Sejak Putera-putera Negeri Dua Tanah Suci yakin dan percaya penuh bahwa berjuang (jihad) memerangi Sang Kuffar di seluruh belahan bumi adalah fardhu agama yang tidak bisa ditawar lagi, maka tentu mereka kemudian akan lebih antusias lagi, lebih perkasa dan lebih banyak jumlahnya yang ikut serta dalam kancah perjuangan di bumi mereka sendiri, tanah kelahiran mereka, dalam rangka membela dan mempertahankan tempat-tempat suci milik Ummah, Ka'bah yang mulia, kiblat seluruh Muslim. Mereka tahu bahwa seluruh Muslim di dunia akan membantu dan menolong mereka hingga kemenangan tercapai. Membebaskan tanah-tanah suci milik Ummah adalah persoalan terbesar yang menjadi pusat perhatian seluruh Muslim, dan ini merupakan kewajiban setiap muslim di dunia". Saya tegaskan kepada anda, Menteri Pertahanan, "Bahwa Para Pemuda ini begitu mencintai kematian seperti anda yang begitu cinta kepada hidup ini. Mereka mewarisi keteguhan, harga diri, keyakinan, sikap murah hati, jujur dan benar, dan kecintaan berkorban, dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mereka terkenal sebagai orangorang pemberani, yang paling pertama terjun ke medan perang dan tetap tabah berdiri menghadapi musuh betapapun hebatnya musuh mereka. Mereka mewarisi seluruh nilainilai ini dari para pendahulu mereka (bahkan dari para nenek moyang mereka di jaman jahiliyah, sebelum Islam). Keseluruhan nilai-nilai dan tradisi ini semakin dikuatkan dan dilengkapi dengan bangkitnya Islam sebagaimana ditetapkan oleh Rasulullah (Rahmat Allah SWT dan Shalawat senantiasa tercurahkan kepada Beliau), "Aku diutus untuk menyempurnakan nilai-nilai kebaikan" (Shahih al-Jami' as-Shaghir). Ketika seorang Raja jahiliyah bernama Amr bin Hind menghina dan mempermalukan seorang jahiliyah

bernama Amr bin Kulthum, Amr bin Kulthum memenggal kepala Sang Raja dengan pedangnya, karena ia tidak sudi dihina, ditindas, atau dipermalukan siapapun!" "Jika Sang Raja menindas rakyat dengan kejamnya, kami menolak dihina siapapun!" "Atas ijin dan perintah siapa, Oh Amr bin Hind, engkau menghina kami?" "Atas ijin dan perintah siapa, Oh Amr bin Hind, engkau bekerjasama dengan musuhmusuh kami?" "Atas ijin dan perintah siapa, Oh Amr bin Hind, engkau merendahkan martabat kami?" "Keteguhan kami, wahai Amr, telah menggetarkan banyak musuh sebelum engkau, tidak ada kata menyerah!" "Para Pemuda kami mengimani bahwa di balik kematian ada surga Allah yang indah. Mereka yakin bahwa ikut serta di dalam pertempuran tidak akan membuat hari kematian mereka semakin dekat, dan tinggal berpangku-tangan di rumah juga tidak akan menunda hari kematian mereka walau sekejap. Bacalah apa yang telah Allah firmankan, "Dan tidaklah tiap jiwa akan menemui kematian, kecuali dengan ijin Allah. Segalanya telah ditetapkan" (QS Ali-Imran:145)". Para Pemuda kami beriman penuh kepada apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah (Rahmat Allah SWT dan Shalawat senantiasa tercurahkan kepada Beliau), "Wahai anak, Aku ajarkan engkau beberapa patah kata, Jagalah Allah (patuhi seluruh perintah-Nya dan jauhi seluruh larangan-Nya), maka Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka Allah akan senantiasa menyertaimu. Jika engkau meminta (suatu kebutuhan atau keperluan), mintalah kepada Allah. Jika engkau memohonkan pertolongan, mohonkanlah kepada Allah. Dan sungguh ketahuilah, jika seluruh dunia berkumpul untuk memberikan bantuan kepadamu, tidak akan dapat mereka melakukannya kecuali atas apa yang telah ditetapkan Allah kepadamu. Dan jika seluruh dunia berkumpul untuk mencelakakan kamu, tidak akan ada satupun bencana menimpamu kecuali atas apa yang telah ditetapkan Allah kepadamu. Pena-pena telah diangkat, tinta-tinta dan kertas telah mengering, dan apa yang telah ditetapkan tidak akan dapat diubah siapapun" (Shahih al-Jami' as-Shaghir). Para pemuda kami sungguh mendalami makna dari ungkapan syair : Jika kematian adalah suatu kepastian yang telah ditentukan... Maka sungguh sangat memalukan jika kita mati sebagai pengecut... Atau ungkapan syair yang lain : Siapa yang tidak menjemput ajal di ujung kilatan pedang... Ajal akan datang juga karena sebab yang lain... Ada banyak sebab kematian... Tetapi mati itu cuma sekali... Para Pemuda ini beriman kepada apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan RasulNya (Rahmat Allah SWT dan Shalawat senantiasa tercurahkan kepada Beliau) tentang

keagungan Para Mujahidin dan Para Syuhada. Allah Yang Maha Perkasa telah menetapkan, "...Dan orang-orang yang gugur pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka. Allah akan memberi pimpinan kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka. Dan memasukkan mereka ke dalam surga yang telah diperkenalkan-Nya kepada mereka" (QS Muhammad:4-6). Allah Sang Aziz juga telah menetapkan, "Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya" (QS Al-Baqarah:154). Rasulullah Muhammad SAW telah bersabda, "Kepada mereka yang berangkat berjuang di jalan-Nya, Allah akan menyediakan ratusan ketinggian derajat di Surga, di mana jarak antara satu derajat dengan derajat yang lain membentang jauh seperti jarak antara langit dan bumi" (Shahih al-Jami' as-Shaghir). Rasulullah SAW juga telah mengabarkan, "Yang terbaik di antara Para Syuhada, adalah mereka yang tetap teguh berdiri tidak berbalik mundur dalam menghadapi musuh di medan perang, hingga mereka terbunuh syahid. Mereka berada di Surga yang paling tinggi. Ar-Rabb (Allah SWT) tertawa suka kepada mereka. Dan jika Rabb kalian tertawa kepada hamba-Nya, Dia telah sedemikian ridha kepada sang hamba tersebut" (Diriwayatkan oleh Ahmad dengan narasi yang benar dan terpercaya). "Para Syuhada tidak merasakan derita kematian kecuali seperti satu cubitan kecil yang engkau rasakan" (Shahih al-Jami' as-Shaghir). "Allah menjamin hak-hak keagungan Para Syuhada, tetesan pertama darah syahid mereka akan menjadi pengampunan bagi mereka dan mensucikan seluruh dosa-dosa mereka, akan ditunjukkan tempat mereka di Surga, ia akan dihiasi dengan perhiasan Iman, ia akan dinikahkan dengan para bidadari-bidadari tercantik, Allah akan melindungi mereka dari siksa kubur, dan Allah akan melindungi mereka pada hari Pengadilan kelak, mereka akan memakai mahkota-mahkota Izzah, yang dihiasi oleh batu-batu permata manikam yang keindahannya melebihi dunia dan seluruh isinya, akan dinikahkan bersama tujuh puluh dua Hurr al-'Ain yang suci (Bidadari Perawan Surga), dan permohonan syafaat untuk tujuh puluh orang keluarga mereka akan diterima Allah" (Diriwayatkan oleh Ahmad dan at-Tarmidzi dengan narasi yang benar dan terpercaya). Para Pemuda ini memahami bahwa balasan memerangi kalian, orang-orang Amerika, adalah berlipat ganda dari balasan memerangi orang-orang lain, karena kalian termasuk golongan ahli kitab. Dalam memerangi kalian, mereka tidak memiliki keinginan apapun selain bisa mencapai Surga. Kaum Kafir, para musuh Allah seperti kalian, tidaklah sama kedudukannya dengan orang-orang yang meneguhkan hatinya, tempat kalian adalah di neraka. Para Pemuda kami senantiasa menyimak dan mengulang-ulang firman Allah Yang Maha Perkasa, "Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap

mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman" (QS At-Taubah:14). Mereka sentiasa mengingat sabda Rasulullah (Rahmat Allah SWT dan Shalawat senantiasa tercurahkan kepada Beliau), "Aku bersumpah demi Allah, yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, bahwa tidaklah ada satu orangpun yang terbunuh dalam memerangi mereka hari ini, tetap bersabar dalam medan pertempuran dan tidak mundur setapakpun, melainkan Allah pasti akan memimpinnya ke dalam Surga". Dan penegasan selanjutnya dari Rasulullah (Rahmat Allah SWT dan Shalawat senantiasa tercurahkan kepada Beliau), "Bersegeralah menuju Surga yang luasnya seluas langit dan bumi". Para Pemuda itu juga senantiasa mengulang-ulang firman Allah, "Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka..." (QS Muhammad:4). Para Pemuda ini tidak akan memberi Anda (William Perry) penjelasan, mereka akan mengatakan kepada Anda bahwa segala urusan di antara kita dalam persoalan ini tidaklah perlu untuk dijelaskan, yang kami berikan adalah tindakan nyata, membunuh dan memenggal leher kalian. Mereka akan menegaskan kepada kalian seperti yang pernah ditegaskan oleh Bapak pendahulu mereka, Amirul Mu'minin Harun Ar-Rasyid, kepada Bapak pendahulu kalian, Nagfur, Kaisar Bizantium, ketika sang Kaisar mencoba untuk mengancam Umat Islam, "Dari Harun Ar-Rasyid, Amirul Mu’minin, kepada Nagfur, anjing kekaisaran Romawi, jawaban kami adalah apa yang akan engkau lihat dan bukan apa yang akan engkau dengar". Harun Ar-Rasyid kemudian memimpin pasukan Islam dalam sebuah pertempuran yang membawa kekalahan dan kehancuran total di pihak Nagfur. Para pemuda yang kalian tuduh pengecut itu saling bersaing di antara mereka untuk memerangi dan membunuh kalian. Dengarkan apa yang telah dikatakan salah seorang dari mereka, "Para tentara salib hancur menjadi debu ketika kami meledakkan AlKhobar". Semangat Para Pemuda Islam yang berani, tidak gentar menantang bahaya. Jika kami diancam, dengan kalimat, "Sang Tiran akan membunuh kalian", maka kami tegaskan bahwa kematian kami adalah kemenangan sejati. SAYA TIDAK PERNAH BERKHIANAT KEPADA SANG RAJA, TETAPI SANG RAJA SENDIRI YANG BERKHIANAT KEPADA KA'BAH, KIBLAT KAMI. SANG RAJA TELAH MENJANJIKAN TANAH SUCI INI DIKOTORI OLEH NAJIS ORANG-ORANG KAFIR.

SAYA TELAH BERSUMPAH DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PERKASA, UNTUK BERANGKAT MEMERANGI SIAPA SAJA YANG MENOLAK IMAN DAN KEBENARAN. Selama puluhan tahun mereka telah memanggul senjata di Afghanistan, dan mereka telah bersumpah kepada Allah bahwa selama mereka hidup, mereka akan tetap mengangkat senjata untuk memerangi kalian, hingga Allah akan meruntuhkan kalian, mengalahkan dan mempermalukan kalian. Mereka akan tetap mengangkat senjata mereka sambil berkata, "Wahai William, esok engkau akan tahu siapa sosok pemuda yang berhadapan dengan sekutu kafirmu!" Pemuda yang berangkat berperang dengan tersenyum, dan kembali dari medan perang dengan sebilah pedang yang memerah karena darah. "Semoga Allah menjagaku untuk tetap menyertai mereka, Para Ksatria, yang welas asih dalam damai, tetapi gagah mengganas dalam medan perang, Para Singa Rimba dengan cakar dan taring bagai bilah-bilah pedang". "Kuda-kuda perang yang aku pacu membelah lautan api menjadi saksi". "Debu pertempuran, dan gemuruh perang yang mengganas, mempersaksikan aku, penapena dan kitab-kitab!" Sehingga menuduh anak cucu Para Sahabat Rda. (Semoga Allah SWT ridha kepada mereka semua), dengan menyebut mereka pengecut, dan menantang mereka dengan penolakan kalian untuk pergi meninggalkan negeri Tanah Suci Haramain, seperti menunjukkan ketidakwarasan dan kegamangan yang engkau derita. Pelipur lara yang sepadan untuk itu semua berada di tangan Para Pemuda Islam, seperti sebuah syair mengungkapkan, Aku bersenang hati mengorbankan harta dan diri... Bersama-sama Para Ksatria yang tidak pernah mengecewakan... Para Ksatria yang tidak pernah gentar dan kecut hati menghadapi maut... Dalam gelombang silih berganti peperangan... Di tengah bara pertempuran mereka tak peduli... Mengimbangi keganasan musuh dengan keganasan dan keberanian mereka... Melancarkan serangan teror terhadap kalian, pada saat kalian dengan senjata-senjata kalian berjalan dengan sombong di atas tanah negeri kami, adalah sah dan merupakan kewajiban secara moral. Ini merupakan suatu hak yang sah dan dipahami oleh seluruh umat manusia bahkan oleh seluruh makhluk. Perumpamaan kalian dan perumpamaan kami, adalah seperti seekor ular berbisa yang memasuki rumah seseorang, lalu orang tersebut membunuh sang ular.

PARA PENGECUT adalah mereka yang telah membiarkan dan mengijinkan kalian memasuki negeri kami, dengan membawa segenap persenjataan, membiarkan kalian bebas berkeliaran di tanah negeri kami, bahkan menyediakan keamanan dan perlindungan kepada kalian. Para Pemuda itu sangat berbeda dengan tentara anda. MASALAH ANDA ADALAH BAGAIMANA MEYAKINKAN TENTARA ANDA UNTUK BERTEMPUR DAN MENAIKKAN MORAL BERTEMPUR MEREKA, sementara, MASALAH KAMI ADALAH BAGAIMANA MENAHAN PARA PEMUDA ITU UNTUK SABAR MENUNGGU GILIRAN TERJUN KE DALAM PEPERANGAN. Para Pemuda ini sangat mulia dan berharga. Mereka tetap teguh berdiri menjadi benteng pembela agama, pada saat pemerintah menekan para ulama dan menipu mereka untuk mengeluarkan fatwa yang mengijinkan dibukanya Tanah Suci Haramain kepada tentara Salib dan menyerahkan Masjid suci AlAqsa kepada tentara Zionis. Fatwa yang jelas-jelas tidak memiliki dasar sedikitpun baik menurut Kitabullah Al-Quran maupun Sunnah Rasulullah SAW Yang Mulia. Memutarbalikkan pengertian sesungguhnya dari ayat-ayat suci (dengan fatwa tersebut) tidak akan mengubah fakta sebenarnya atas masalah ini. Mereka, Para Pemuda tersebut, adalah seperti yang digambarkan di dalam syair berikut : Aku menolak segala kritik yang dilancarkan oleh mereka yang telah memilih jalan yang salah... Aku menolak duduk bersama dengan mereka yang tetap tenang duduk-duduk ketika negerinya terbakar... Aku menolak mereka, yang menyangka telah beruntung, padahal sesungguhnya mereka celaka... Aku sungguh menghormati mereka... Yang tetap teguh berjalan mengarungi lautan kesulitan tanpa mengeluh... Yang tidak pernah berpaling dari tujuan sejati, betapapun rintangan menghalangi jalan... Yang telah mempersembahkan darahnya untuk menjadi minyak dian penerang bagi kegelapan jaman yang bingung ini... Sungguh aku merasakan luka perih dalam diri... Atas kehilangan Al-Quds negeri suci... Luka perih yang membakar diriku laksana api... Tidak akan pernah aku mengkhianati perjanjian suci denganMu, wahai Allah... Meskipun seluruh negara sepakat untuk mengkhianati-Mu!!!... Sebagaimana Ayah pendahulu mereka, Ashim bin Tsabit, menolak untuk menyerah kepada kaum kafir musyrik penyembah berhala, "Atas alasan apa aku menyerah?... Ketika aku masih berkesanggupan, merentangkan anak panah di atas busurku...

Maut adalah takdir yang benar dan pasti... Dan kehidupan ini bagaimanapun akan berakhir juga... Jika aku tidak tetap memerangi kalian... Maka sungguh malang seorang ibu yang melahirkan diriku... Para pemuda ini menuntut pertanggungjawaban kalian, atas pembantaian dan pengusiran Umat Islam dan penistaan tanah-tanah suci yang telah dilakukan oleh saudara Zionis kalian di Lebanon. Kalian telah secara terbuka membantu mereka dengan menyediakan persenjataan dan uang. Lebih dari 600.000 kanak-kanak Irak telah gugur akibat kekurangan makanan dan obatobatan karena agresi/sanksi tidak adil atas Irak dan seluruh bangsanya. Kanak-kanak Irak adalah putra-putri kami. Kalian Amerika, bersama-sama dengan rejim Saudi bertanggung jawab atas tiap tetes darah yang tumpah dari tubuh kanak-kanak tak berdosa ini. Atas dasar seluruh fakta ini, apapun perjanjian yang telah kalian buat dengan negara kami menjadi tertolak dan tidak berlaku lagi. Perjanjian Hudaibiyah telah dibatalkan oleh Rasulullah (Rahmat Allah SWT dan Shalawat senantiasa tercurahkan kepada Beliau) begitu kaum kafir Quraisy membantu Bani Bakr memerangi Bani Khuza'a, salah satu sekutu Nabi SAW. Rasulullah SAW kemudian memerangi kaum Quraisy dan membebaskan Makkah. Rasulullah SAW juga telah membatalkan perjanjian dengan Bani Qainuqa' karena beberapa orang Yahudi mereka menistakan seorang muslimah, hanya seorang muslimah, di sebuah pasar. Maka bandingkanlah, kalian telah membantai bahkan ratusan ribu jiwa Umat Islam dan menguasai tanah-tanah suci mereka. Menjadi jelas sekarang bahwa mereka yang telah mengklaim (dengan fatwa-fatwa menyesatkan) bahwa darah para tentara Amerika (musuh yang telah menjajah tanah-tanah Islam) harus dilindungi adalah mereka yang tidak lebih membeo terhadap segala keputusan dan tekanan rejim Arab Saudi, disebabkan sifat pengecut dan ketakutan mereka untuk menanggung resiko dan keinginan mereka untuk mencari keselamatan diri sendiri. Saat ini menjadi kewajiban atas seluruh klan dan suku-suku di Jazirah Arab untuk bangkit berperang, berjihad di jalan Allah untuk mensucikan kembali tanah-tanah suci Umat dari para penjajah. Allah Maha Mengetahui bahwa darah mereka (para penjajah itu) adalah halal dan kekayaan mereka adalah ghanimah/fa'i (pampasan perang). Allah Yang Maha Agung telah berfirman dalam versi As-Saif, Pedang, "Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah mereka di setiap tempat pengintaian..." (QS At-Taubah:5).

Para pemuda kami memahami bahwa segala penderitaan dan penghinaan yang dialami Umat Islam sebagai akibat dari direnggutnya tanah suci mereka tidak mungkin dihilangkan atau ditumpas melainkan dengan mengobarkan Jihad. Sebagaimana sebuah syair berkata : Benteng-benteng tirani penindasan tidak akan dapat diruntuhkan melainkan oleh badai hujan peluru... Orang-orang merdeka tidak akan pernah menyerah... di bawah keburukan hidup kepemimpinan orang-orang kafir dan para pendosa... Segala kehinaan yang mencoreng wajah kita hanya bisa dibersihkan dengan tumpahan darah... Saya mengingatkan kembali kepada kalian, Para Pemuda Islam, yang telah berjuang di Afghanistan dan Bosnia Herzegovina dengan segala kekayaan, pena, lisan, bahkan dengan diri kalian masing-masing, bahwa pertempuran belum selesai. Saya ingatkan kembali kepada kalian tentang pembicaraan antara Malaikat Jibril dan Rasulullah (Rahmat Allah SWT dan Shalawat senantiasa tercurahkan kepada keduanya) setelah Perang Ahzab/Khandaq, ketika Rasulullah SAW tengah kembali ke Madinah dan sesaat sebelum ia meletakkan pedangnya, Jibril kemudian turun ke bumi dan menegur, "Apakah Anda akan meletakkan pedang? Demi Allah, Para Tentara Malaikat belum satupun yang menurunkan senjata mereka. Segeralah Anda berangkat bersama Para Sahabat ke tempat Bani Quraiza. Aku akan mendahului ke sana untuk menanamkan rasa takut ke dalam hati mereka dan menggoncangkan pertahanan mereka". Jibril kemudian berangkat bersama-sama Tentara Malaikat (Rahmat Allah SWT senantiasa tercurahkan kepada mereka semua) diikuti oleh Rasulullah bersama-sama Tentara Islam dari kalangan Sahabat, Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar (diriwayatkan oleh Bukhari). Para pemuda ini memahami, bahwa jika seseorang tidak mati terbunuh, ia pasti akan mati juga, dan kematian yang paling terhormat adalah syahid di jalan Allah, di medan perang. Mereka bahkan menjadi lebih terobsesi setelah syahidnya empat orang pahlawan dalam operasi pemboman di Riyadh. Merekalah Pemuda yang telah menegakkan kembali kehormatan Umat dan mempermalukan sang penjajah Amerika lewat operasi mereka di Riyadh. Mereka senantiasa mengingat syair Ja'far bin Abi Thalib, Komandan Kedua Tentara Islam dalam pertempuran Mu'ta, ketika dalam pertempuran itu 3.000 orang Tentara Islam menghadapi lebih dari 100.000 orang Tentara Romawi : Betapa agungnya Surga... Betapa dekatnya... Sungguh indah dan nyaman... Dengan limpahan air minum menyejukkan...

Tetapi orang-orang Romawi... Neraka hukuman tempat mereka kembali... Jika aku dan mereka bertemu... Akan aku perangi tiada ragu... Dan syair Abdullah bin Rawaha, Komandan Ketiga dalam pertempuran Mu'ta, setelah Ja'far gugur syahid ke hadhirat Ar-Rafiqul A'la, ketika Abdullah bin Rawaha merasakan terbersit kegentaran dalam hatinya saat melihat lautan tentara Romawi : Wahai jiwa... Jika engkau tiada menjemput maut sebagai syuhada... Engkau tetap akan mati juga... Di depanmu... Telaga kematian telah menunggu!... Saudara memperoleh apa yang Saudara cita-citakan sebelumnya, yakni mati syahid, dan Saudara mengikuti teladan yang ditunjukkan Kedua Komandan tersebut! Para Muslimah (anak-anak, istri, saudari, orang tua) harus mencontoh apa yang telah dilakukan oleh Para Muslimah di jaman Rasulullah SAW dahulu (semoga Allah SWT merahmati mereka semua). Mereka harus mencontoh cara hidup (Seerah) serta teladan yang telah ditunjukkan para pendahulu yang telah membuktikan ketaatan mereka, keberanian dan keteguhan hati hanya untuk membela agama Allah semata. Ingatlah pendirian teguh yang ditunjukkan oleh Fatimah, putri Abu Bakar as-Shiddiq ketika setelah menerima Islam beliau berhadapan dengan sepupunya Umar bin Khattab yang ketika itu belum memeluk Islam, dan menantang Umar, "Hai Umar, apa yang akan engkau lakukan jika ternyata agamamu bukanlah agama kebenaran?" Ingatlah ketaatan yang ditunjukkan Asma', putri Abu Bakar as-Shiddiq pada saat hijrahnya Rasulullah SAW, ketika itu Rasulullah SAW dan Abu Bakar sedang bersembunyi di dalam gua, beliau membawakan makanan bagi Rasulullah SAW dan ayahnya. Ingatlah keberanian yang ditunjukkan Ummi 'Umara (Nasiba binti Ka'b) yang pada Perang Uhud berkeliling membagikan air kepada Para Sahabat di medan perang, dan ketika Umat Muslim berada dalam kekalahan beliau membuang tempat air tersebut dan terjun ke medan perang dengan pedang terhunus. Beliau ikut melindungi Rasulullah SAW dari serangan kafir Quraisy hingga mendapat luka pada 12 tempat, salah satunya bahkan menimbulkan cacat parut permanen! Para Muslimah harus mencontoh kemurahan hati yang ditunjukkan para pendahulu mereka yang dengan ikhlas menjual perhiasan intan permata mereka untuk membiayai perjuangan Islam. Para Muslimah kita telah membuktikan kesungguhan mereka hanya untuk menegakkan agama Allah. Mereka memotivasi anak-anak mereka untuk berjuang di medan jihad Afghanistan, Bosnia Herzegovina, Chechnya dan di tanah jihad lainnya. Kami memohon kepada Allah SWT untuk menerima amal ibadah dan perbuatan mereka

semua, dan semoga Allah SWT memberikan pertolongan-Nya kepada keluarga mereka, ayah, suami, anak dan saudara mereka. Semoga Allah SWT memperteguh iman mereka dalam berjuang membela dan mengorbankan segala milik mereka hanya untuk menegakkan Kalimat Allah SWT semata. Mereka tidak menangisi para pria mereka yang bertempur di jalan Allah, mereka malah mendorong para pria untuk pergi bertempur. Para Muslimah memberikan semangat kepada Para Muslim untuk berjuang di jalan Allah sebagaimana syair berikut : Arang mencoreng segala keluh kesah... Jadilah singa di medan laga... Berlari menyongsong api peperangan... Biarlah aku berkalang tanah dan darah... Suatu kehormatan untuk gugur... Lebih baik dari dunia yang fana... Para Muslimah meneguhkan hati mereka untuk berjihad seperti syair berikut : Majulah seperti pejuang... Lebih baik dari untaian kata-kata... Apakah kami akan dibiarkan menjadi mangsa serigala?... Yang mencabik-cabik tubuh kami?... Serigala kafir datang dari segenap mata angin... Dimanakah engkau... Pejuang gagah menghunus pedang... Dimanakah engkau... Pejuang pelindung... Mati adalah lebih baik... Daripada hidup berkalang hina... Jika tidak perbuatan keji dan arang di muka tidak akan pernah terbasmi... Saudara-Saudaraku Umat Muslim di Seluruh Dunia, Saudara-saudara anda di Palestina dan di Kedua tanah Suci memanggil Saudara untuk membantu dan berpartisipasi dalam bertempur melawan musuh, Amerika dan Israel. Mereka mengharapkan bantuan Saudara semua, apa saja yang dapat Saudara berikan, apapun kemampuan Saudara, untuk mengusir musuh, mempermalukan dan mengalahkan mereka dan mengembalikan kesucian Islam. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran, "...Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka..." (QS Al-Anfaal:72). Wahai Kalian Tentara Allah! Panggullah senjata kalian dan majulah bertempur!!!...

Tabahkan hati kalian!!!... Yakinilah diri kalian bahwa gerakan dan kerjasama kalian untuk menegakkan kemurnian agama adalah di jalan yang benar dan menyatukan suara Umat Muslim di bawah panji "TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH!!!"... Dengan segala kerendahan hati kita menengadahkan tangan dan wajah ke hadhirat Allah Yang Maha Agung, semoga Allah SWT melimpahkan petunjuk-Nya kepada kita atas segala hal yang telah kita bicarakan di atas. Ya Tuhan kami, Kami memohon kepada-Mu, bebaskanlah Para Ulama Mukmin, Cendekiawan Mukmin dan Para Pemuda kami yang beriman dari penjara mereka. Berilah kekuatan kepada mereka, berilah pertolongan kepada keluarga mereka!!!... Ya Tuhan kami, Kaum Salib telah datang dengan tentara mereka dan menguasai Kedua Tanah Suci. Kaum Yahudi telah mempermainkan Masjid al-Aqsa sesuka hati mereka, tempat yang suci dimana junjungan kami Rasulullah Muhammad SAW naik ke langit atas ijin-Mu. Ya Tuhan kami, timbulkan perpecahan di antara mereka, pecahkan kekuatan mereka, goncangkan bumi tempat mereka berpijak, berilah kami kekuatan untuk menguasai mereka. Ya Tuhan kami, kami berlindung kepada-Mu dari segala perbuatan mereka, Engkau-lah perisai kami terhadap mereka!!!... Ya Tuhan kami, Datangkanlah hari kekalahan mereka!!!... Ya Tuhan kami, Tunjukkanlah kekuasaan-Mu kepada mereka!!!... Ya Tuhan kami, Engkau yang menurunkan Al-Quran, Engkau yang menguasai awan dan alam raya. Kalahkan tentara-tentara kafir, Kalahkan mereka dan menangkanlah kami!!!... Ya Tuhan kami, Hanya Engkau penolong kami, Hanya Engkau yang dapat memberikan bantuan kepada kami. Dengan kekuatan yang Engkau limpahkan kami dapat maju dan bertempur. Engkau-lah tempat kami bergantung, Engkau-lah tujuan kami. Ya Tuhan kami, Para Pemuda kami bersatu padu untuk menegakkan agama-Mu dan keagungan-Mu. Ya Tuhan kami, berilah pertolongan-Mu kepada mereka dan teguhkan hati mereka!!!... Ya Tuhan kami, Berilah kekuatan dan kesabaran kepada Para Pemuda kami, Tepatkanlah sasaran mereka!!!... Ya Tuhan kami, Satukanlah Umat Muslim dan limpahkan rasa kasih sayang di antara mereka!!!... Ya Tuhan kami, Limpahkan kepada kami sifat sabar, tetapkan langkah kami, bantulah kami dalam menghadapi orang-orang kafir!!!... Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau pikulkan beban seperti yang Engkau pikulkan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau memikulkan kami beban yang tidak mampu kami memikulnya, maafkan kami, berilah kami perlindungan-Mu dan

berilah kami ampunan-Mu. Engkau-lah Pelindung kami, berilah kami pertolongan terhadap orang-orang kafir!!!... Ya Tuhan kami, Berilah petunjuk kepada kami Umat Islam, tunjukkan bahwa kebenaran orang-orang yang taat kepada-Mu adalah mulia dan sifat kufur orang-orang kafir adalah tercela dan hina. Jadikan perbuatan baik sebagai perintah dan perbuatan buruk sebagai terlarang!!!... Ya Tuhan kami, Limpahkanlah Rahmat-Mu kepada Pemimpin kami, Rasulullah Muhammad SAW, kepada Keluarga Beliau, Sahabat-Sahabat Beliau, Pengikut-Pengikut Beliau yang setia hingga hari kiamat nanti!!!... Akhirnya, Segala Puji Hanya Bagi Allah SWT Semata. Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakaatuhu, Jum'at, 09 Rabiul Tsani 1417H (23 Agustus 1996) Pegunungan Hindukush, Khurasan, Afghanistan Osama bin Muhammad bin Laden

Related Documents


More Documents from "mohd samsuddin bin harun"