Definisi Etiologi Alzheimer Disease.docx

  • Uploaded by: Fransiska Dewi
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Definisi Etiologi Alzheimer Disease.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 808
  • Pages: 2
ALZHEIMER Definisi Demensia adalah sindrom yang ditandai dengan gangguan fungsi otak ganda, termasuk memori, pemikiran, orientasi, pemahaman, perhitungan, kapasitas belajar, bahasa, dan pertimbangan. Gangguan fungsi kognitif adalah biasanya disertai, dan kadangkadang didahului, oleh penurunan dalam kendali emosi, perilaku sosial, atau motivasi. Penyakit Alzheimer adalah bentuk paling umum dari demensia dan kemungkinan berkontribusi hingga 60-70% kasus. Jenis lain demensia termasuk demensia vaskular, demensia dengan badan Lewy, dan sekelompok penyakit yang berkontribusi terhadap demensia frontotemporal (Tanna, 2004). Penyakit Alzheimer (AD) ditandai oleh penurunan progresif dalam fungsi kognitif. Alzheimer Disease meningkat secara substansial di antara orang yang berusia 65 tahun atau lebih, dengan penurunan progresif dalam hal memori, pemikiran, bahasa dan kapasitas belajar. AD harus dibedakan dari penurunan keadaan normal yang berkaitan dengan usia dalam fungsi kognitif, yang lebih bertahap dan terkait dengan kurang cacat. Penyakit sering dimulai dengan gejala ringan dan berakhir dengan kerusakan otak yang parah (Tanna, 2004). Insiden penyakit Alzheimer dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang menderita pada usia 65 tahun kebawah (onset dini) dan kelompok yang menderita pada usia 65 tahun keatas (onset lanjut).3 Insiden terjadinya penyakit Alzheimer meningkat sesuai umur antara 0,3% - 0,6% terjadi pada usia 65 – 69 tahun dan 5,3% - 7,5% terjadi pada usia 85 – 90 tahun. Terjadinya penyakit Alzheimer onset lanjut dihubungkan dengan adanya apolipoprotein E. Meskipun demikian Alzheimer juga dapat terjadi pada usia kurang dari 65 tahun dikenal dengan Alzheimer onset dini yang disebabkan oleh peningkatan agregasi dari Beta-Amyloid (Aβ) dari hasil mutasi amyloid precursor ptotein (APP). Akumulasi substansi inilah yang nantinya dapat memicu kaskade hilangnya sejumlah sinaps di otak sehingga menimbulkan Dementia tipe Alzheimer. Penyakit Alzheimer onset dini tipe familial dihubungkan dengan 3 gen yang mengalami mutasi yaitu amyloid precursor protein (APP), presenilin-1 (PS1), dan presenilin-2 (PS2). Dimana mutasi ini terjadi dalam produksi yang berlebih dan/atau adanya peningkatan agregasi dari Beta-Amyloid (Aβ). (Pattni, 2006). Alzheimer Disease memiliki gejala dan faktor resiko. Gejala dari Alzheimer Disease termasuk kehilangan ingatan, kesulitan dalam menemukan kata-kata yang tepat atau memahami apa yang dikatakan orang,kesulitan dalam melakukan tugas-tugas rutin sebelumnya, dan kegiatan, masalah dengan bahasa, kepribadian dan perubahan suasana hati. Sedangkan faktor resiko dari Alzheimer Disease yaitu usia, jenis kelamin, polimorfisme gen, hiperkolesterolemia. (Raymond, 2011).

Etiologi Penyebab Alzheimer Disease secara pasti belum diketahui. Beberapa alternatif penyebab yang telah dihipotesa adalah intoksikasi logam, gangguan fungsi imunitas, infeksi virus, polusi udara/industri, trauma, neurotransmiter, defisit formasi sel-sel filament, presdiposisi heriditer. Dasar kelainan patologi penyakit alzheimer yaitu degenerasi neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otak yang mengakibatkan gangguan fungsi kognitif dengan penurunan daya ingat secara progresif. Adanya defisiensi faktor pertumbuhan atau asam amino dapat berperan dalam kematian selektif neuron. Kemungkinan sel-sel tersebut

mengalami degenerasi yang diakibatkan oleh adanya peningkatan kalsium intraseluler, kegagalan metabolisme energi, adanya formasi radikal bebas atau terdapatnya produksi protein abnormal yang non spesifik. Penyakit alzheimer adalah penyakit genetika, tetapi beberapa penelitian telah membuktikan bahwa peran faktor non-genetika (lingkungan) juga ikut terlibat, dimana faktor lingkungan hanya sebagai pencetus faktor genetika (Japardi, 2002). Faktor- faktor yang berperan penting dalam timbulnya penyakit Alzheimer Disease yaitu:  Faktor genetik berperan dalam timbulnya Alzheimer Disease pada beberapa kasus, seperti dibuktikan adanya kasus familial. Mutasi di paling sedikit empat lokus genetik dilaporkan berkaitan secara eksklusif dengan AD familial. Berdasarkan keterkaitan antara trisomi 21 dan kelainan mirip AP di otak yang sudah lama diketahui, mungkin tidaklah mengherankan bahwa mutasi pertama yang berhasil diidentifikasi adalah suatu lokus di kromosom 21 yang sekarang diketahui mengkode sebuah protein yang dikenal sebagai protein prekursor amiloid (APP). Mutasi dari dua gen lain, yang disebut presenilin 1 dan presenilin 2, yang masing- masing terletak di kromosom 14 dan 1 tampaknya lebih berperan pada AD familial terutama kasus dengan onset dini.  Pengendapan suatu bentuk amiloid, yang berasal dari penguraian APP merupakan gambaran yang konsisten pada Alzheimer disease. Produk penguraian tersebut yang dikenal sebagai β- amiloid (Aβ) adalah komponen utama plak senilis yang ditemukan pada otak pasien Alzheimer disease, dan biasanya juga terdapat di dalam pembuluh darah otak.  Hiperfosforilisasi protein tau. Tau adalah suatu protein intra sel yang terlibat dalam pembentukan mikrotubulus intra akson. Kelainan sitoskeleton merupakan gambaran yang selalu ditemukan pada AD. Kelainan ini berkaitan dengan penimbunan bentuk hiperfosforilasi tau, yang keberadaanya mungkin menggaggu pemeliharaan mikrotubulus normal.  Ekspresi alel spesifik apoprotein E (ApoE) dapat dibuktikan pada AD sporadik dan familial. Diperkirakan ApoE mungkin berperan dalam penyaluran dan pengolahan molekul APP. ApoE yang mengandung alel ε4 dilaporkan mengikat Aβ lebih baik daripada bentuk lain ApoE, dan oleh karena itu, bentuk ini mungkin ikut meningkatkan pembentukan fibril amiloid. (Robbins et all, 2007).

DAFTAR PUSTAKA Robbins, Stanley. L et all. Buku Ajar Patologi edisi 7.Buku Kedokteran ECG:2007. Japardi I. Penyakit Alzheimer. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara. 2002. Raymond. 2011. Alzheimer’s Disease: Definition, Molecular and Genetic Factors. Croatia: InTech. Tanna, Saloni. 2004. Priority Medicines for Europe and the World: A Public Health Approach to Innovation. World Health Organization. Pattni. 2006. Beta-Amyloid Sebagai Patogenesis pada Penyakit Alzheimer. Badung: Universitas Udayana.

Related Documents

Etiologi
July 2020 26
Alzheimer
June 2020 13
Alzheimer
June 2020 15

More Documents from ""

3.4 Kimed.docx
November 2019 4
A.docx
November 2019 5
Bimbingan Dr. Ita.xlsx
April 2020 25