LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM DASAR–DASAR ILMU TANAH
UMI AIMAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TADULAKO 2018
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM DASAR–DASAR ILMU TANAH
“Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Dasar–Dasar Ilmu Tanah”
Oleh Umi Aiman E 281 17 282
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TADULAKO 2018
ll �I.A \U. � l'"''ol • .1.,,A.tL\ �
U,,.,
Jl,m.,,
A ....... t°-.cp"K J•-..oh
ru•nw 'k:t!k! 111 � �81 15 (IOI
·--
-· "'-llll·"I ...... b l'nkloh• M•lo�ol•••Duor-11•,a• Illlo Tono\
P•,lr, M!l.l\llll, Cb!!ll: �1.P 1<,,-1,i;11t.lf l'IMIJ 1113
RINGKASAN Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan ppenyuplai hara atau nutrisi (senyawa organic dan senyawa anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl) dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpatisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan. Definisi tanah secara mendasar terbag atas tiga bagian yaitu pertama, menurut ahli geologi (berdasarkan pendekatan Geologis) adalah tanah sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehngga membentuk regolith (lapisat partikel halus). Kedua menurut para ahli ilmu alam murni (berdasarkan pendekatan Pedologi) adalah tanah sebagai bahan padat (baik berupa mineral maupun organic) yang terletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang diperoleh factor-faktor bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu. Dan yang ketiga yaitu menurut ahli pertanian (berdasarkan pendekatan edhapology) adalah tanah sebagai media tempat tumbuh tanaman. Selain ketiga definisi tersebut, definisi tanah yang lebih rinci diungkapkan ahli ilmu tanah, yaitu tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran sebagai penompang tumbuh tegaknya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan hara keakar tanaman, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan menyuplai hara atau nutrisi (baik berupa senyawa organic maupun anorganik)sederhana dan unsur-unsur esensial, seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl) dan secara biologis berfungsi sebagai habitat dari organisme tanah yang turut berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif bagi tanaman, yang ketiganya (fisik, kimiawi dan biologis) secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman sayur-sayuran, tanaman hortikultura, tanaman obat,obatan, tanaman perkebunan, dan tanaman kehutanan.
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan lengkap praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah dengan baik dan tepat waktu. Laporan lengkap ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan matakuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah di Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian Laporan Lengkap ini, Terutama kepada yang terhormat: 1.
Di. Ir Abd Rahim Thaha M. P. selalu Dosen Penanggung JawabPraktikum Matakuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
2.
Paulinus Mendes Efi selaku kordinator Asisten Penanggung Jawab Dasar-Dasar Ilmu Tanah
3.
Nuraisya selaku Asisten Penanggung Jawab Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah Penyusun telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan Laporan Lengkap ini, namun sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan kehilafan. Olehnya itu, dengan penuh rasa rendah hati penyusun menerima kritikan dan saran yang sifatnya membangun. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat kepada pembacanya. Amin
Palu, 10 November 2018
Penyusun
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN RINGKASAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1.2 Tujuan Praktikum .....................................................................
II.
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekstur Tanah ........................................................................... 2.2 Warna Tanah 2.3 Kemantapan Agregat ...............................................................
III. METODE PRAKTIKUM 3.1 Waktu dan Tempat ..................................................................... 3.2 Alat dan Bahan...................................................................... 3.3 Cara Kerja............................................................................ 3.3.1 Tekstur Tanah............................................................. 3.3.2 Warna Tanah.............................................................. 3.3.3 Kemantapan Agregat .................................................... IV. PEMBAHASAN 4.1 Tekstur Tanah........................................................................ 4.1.1 Hasil............................................................................. 4.1.2 Pembahasan................................................................. 4.2 Warna Tanah........................................................................ 4.2.1 Hasil............................................................................ 4.2.2 Pembahasan................................................................ 4.3 Kemantapan Agregat............................................................ 4.3.1 Hasil........................................................................... 4.3.2 Pembahasan...............................................................
i ii iii iv v vi
V.
PENUTUP 5.1 Kesimpulan ................................................................................. 5.2 Saran ...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENYUSUN
I.
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Populasi adalah kumpulan lengkap dari elemen-elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan berdasarkan karakteristiknya. Sedangtkan Sampel merupakan bagian dari populasi. Elemen anggota sampel, merupakan anggota populasi dimana sampel
diambil.
Untuk
mendapatkan
sampel
dibutuhkan
teknik
sampel.
Terdapat berbagai teknik sampling yang dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability sampling dan Nonprobability sampling. Probability sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih untuk menjadi anggota sampel. Teknik ini antara lain, Simple random sampling, Proportionate stratified random sampling, Disproportionate stratified random sampling, Cluster sampling (Area sampling). Sedangkan, Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Tanah terdiri dari butiran-butiran yang berbeda baik dalam ukuran maupun bentuk. Besarnya partikel tanah relatif sangat kecil, yang biasanya diistilahkan dengan tekstur. Tekstur menunujukkan sifat halus dan kasarnya butiran-butiran tanah. Lebih khusus lagi, tekstur ditentukan oleh perbandingan antara kandungan pasir, debu, dan liat yang terdapat dalam tanah. Dalam pengukuran tekstur tanah, kerikil dan partikel yang lebih besar tidak diperhitungkan karena materi ini tidak mengambil peranan penting dalam penentuan tekstur tanah. Kasar dan halusnya tanah dalam klasifikasi tanah (taksnomi tanah) ditunjukkan dalam sebaran butir yang merupakan penyederhanaan dari kelas tekstur tanah dengan memperhatikan pula fraksi tanah yang lebih kasar dari pasir (lebih besar 2 mm), dan sebagian besar butir untuk fraksi kurang dari 2 mm meliputi berpasir lempung, berpasir, berlempung halus, berdebu kasar, berdebu halus, berliat halus, dan berliat sangat halus (Hardjowigeno, 2004). Warna tanah adalah sifat tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan. Walaupun warna mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kegunaan tanah, tetapi kadang-kadang dapat dijadikan petunjuk adanya sifat-sifat khusu dari tanah. Misalnya, warna tanah gelap mencirikan kandungan bahan organic tinggi, warna kelabu menunjukkan bahwa tanah sudah mengalami pelpukan lanjut (Susanto, 2006). Agregat Tanah secara umum tersusun oleh senyawa anorganik, senyawa organik, udara, dan air serta mengandung bagian yang terbentuk jasad hidup yang secara umum terdiri dari mikroorganisme. Mikroba tanah terdiri dari bakteri, jamur dan mikroalgae. Sifat-sifat tanah bergantung pada besar kecilnya partikel-partikel yang merupakan komponen-komponen tanah tersebut; misalnya, tanah pasir berbeda
dengan tanah liat dalam hal kemampuan menahan air, kemampuan mengurung udara, dan karenanya juga berbeda dalam hal menahan panas. Komponen-komponen anorganik maupun organik tanah merupakan substrat ataupun medium yang baik bagi kehidupan mikroorganisme ( Dwidjoseputro, 2003). Tanah terdiri atas beberapa lapisan, lapisan pertama yang merupakan lapisan teratas disebut sebagai lapisan O, yaitu lapisan yang kaya akan bahan organik. Di bawah lapisan O terdapat lapisan A. Lapisan A terdiri dari komposisi mineral dan bahan organik terdekomposisi. faktor-faktor lingkungan dan aktivitas organisme, memiliki sifat kaya akan nutrien dan cukup oksigen sehingga lapisan ini selalu mengalami pelapukan. Lapisan dibawah lapisan A adalah lapisan E, yaitu lapisan ini mengalami pengkayaan mineral yang berasal dari penindihan mineral. Di bawahnya disebut lapisan B yang memiliki cukup mineral, senyawa organik dan karbonat sebagai akibat dari pencucian dan pelapukan lapisan di atasnya. Lapisan selanjutnya adalah lapisan C. Lapisan ini dicirikan dengan mineral-mineral yang tidak mengalami pelapukan dan terletak di atas batuan induk (Irianto,2002). Agregat merupakan kumpulan pasir, pasir halus, tanah liat serta partikel organik seperti sel mikroba sendiri yang menggumpal karena adanya gum, polisakarida atau metabolit lainnya yang disekresi mikroba. Agregat yang dibentuk sangat ditentukan oleh batuan induk penyusunnya, iklim dan aktivitas biologis yang berlangsung dilingkungan tersebut.
Agregat tanah yang terbentuk ditentukan oleh batuan induk penyusunnya, iklim, dan aktivitas biologi yang langsung di lingkungan tersebut. Distribusi materi pasir, pasir halus (slit) dan tanah liat merupakan tekstur tanah, sedangkan tekstur tanah menunjukkan sifat agregat (Irianto, 2002). 1.2 Tujuan Untuk mengetahui cara menganalisis cirri dan sifat tanah yang meliputi warna, tekstur, struktur, dan penetapan agregat.
II. 2.1
TINJAUAN PUSTAKA
Tekstur Tanah
Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separat) yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir, fraksi debu dan fraksi liat (Hanafiah, 2008). Tekstur merupakan sifat kasar-halusnya tanah dalam percobaan yang ditentukan oleh perbandingan banyaknya zarah-zarah tunggal tanah dari berbagai kelompok ukuran, terutama perbandingan antara fraksi-fraksi lempung, debu, dan pasir berukuran 2 mm ke bawah (Notohadiprawito, 2007). Tanah terdiri dari butir-butir yang berbeda dalam ukuran dan bentuk, sehingga diperlukan istilah-istilah khusus yang memberikan ide tentang sifat teksturnya dan akan memberikan petunjuk tentang sifat fisiknya. Untuk ini digunakan nama kelas seperti pasir, debu, liat dan lempung. Nama kelas dan klasifikasinya ini, merupakan hasil riset bertahun-tahun dan lambat laun digunakan sebagai patokan. Tiga golongan pokok tanah yang kini umum dikenal adalah pasir, liat dan lempung(Buckmandan Brady, 2009). Pembagian kelas tektur yang banyak dikenal adalah pembagian 12 kelas tekstur menurut USDA.Nama kelas tekstur melukiskan penyebaran butiran, plastisitas, keteguhan, permeabilitas kemudian pengolahan tanah, kekeringan, penyediaan hara tanah dan produktivitas berkaitan dengan kelas tekstur dalam suatu wilayah geogtrafis (A.K. Pairunan, dkk, 2006).
Tekstur tanah dapat menentukan sifat-sifat fisik dan kimia serta mineral tanah. Partikel-partikel tanah dapat dibagi atas kelompok-kelompok tertentu berdasarkan ukuran
partikel
lainnya.
tanpa melihat komposisi kimia, warna,
berat,
dan
sifat
Analisis laboratorium yang mengisahkan hara tanah disebut analisa
mekanis. Sebelum analisa mekanis dilaksanakan, contoh tanah yang kering udara dihancurkan lebih dulu disaring dan dihancurkan dengan ayakan 2 mm. Sementara itu sisa tanah yang berada di atas ayakan dibuang. Metode ini merupakan metode hidrometer yang membutuhkan ketelitian dalam pelaksanaannya. Tekstur tanah dapat ditetapkan secara kualitatif dilapangan (Hakim, 201O). Tekstur tanah dibagi menjadi 12 kelas seperti yang tertera pada diagram segitiga tekstur tanah USDA yang meliputi pasir, pasir berlempung, lempung berpasir, lempung, lempung liat berpasir, lempung liat berdebu, lempung berliat, lempung berdebu, debu, liat berpasir, liat berdebu, dan liat. Tanah terdiri dari butir-butir pasir, debu, dan liat sehingga tanah dikelompokkan kedalam beberapa macam kelas tekstur, diantaranya kasar, agak kasar, sedang, agak halus,dan hancur. Kasar dan halusnya tanah dalam klasifikasi tanah (taksnomi tanah) ditunjukkan dalam sebaran butir yang merupakan penyederhanaan dari kelas tekstur tanah dengan memperhatikan pula fraksi tanah yang lebih kasar dari pasir (lebih besar 2 mm), sebagian besar butir untuk fraksi kurang dari 2 mm meliputi berpasir lempung, berpasir, berlempung halus, berdebu kasar, berdebu halus, berliat halus, dan berliat sangat halus (Hardjowigeno, 2008).
2.2
Warna Tanah Warna tanah merupakan komposit (campuran) dari warna-
w a r n a k o m p o n e n - komponen penyusunnya (Hanafiah, 2005). Warna merupakan salah
satu
sifat
fisik tanah
ya n g le bi h
ban ya k di gu na ka n
untuk
pend esk rips ian k ar ak ter tan ah , k a re na tid ak memp un yai ef ek lan gs un g terh ad ap
t an aman
tet api se c ar a
ti dak l an gsu ng berpengaruh
lewat
dampaknya terhadap temperatur dan kelembapan tanah. Warna tanah dapat meliputi putih, merah, coklat, kelabu, kuning dan hitam, kadangkalad ap at pul a kebi rua n ata u
k ehij au an.
Keb an ya k an
t ana h
mem pun ya i
w ar na
ya n g
tidak murni, tetapi campuran kelabu, coklat dan bercak, kerap k a l I w a r n a terjadi dalam bentuk spot-spot, disebut karatan (Tan Kim, 2006). 2 . 3 Kem an tap an A gre gat Proses pembentukan agregat tanah melibatkan organisme seperti benangbenang hifa pada jamur yang mampu mengikat partikel tanah dengan partikel lain. Organisme juga memproduksi sejumlah bahan kimia/asam-asam yang dapat merekatkan tanah. Pertumbuhan struktur miselium akan semakin meningkat apabila semakin lama waktu inkubasi. Hal ini akan berdampak pada semakin mantapnya pembentukan agregat tanah. Struktur miselium yang terdapat pada jamur serta polisakarida memiliki pengaruh dalam memantapkan agregat tanah. Polisakarida ternyata mengandung gkukosa, rhamnosa, manosa, glukosamin dan asam 4-0-metil-glukoronat sebagi komponen utama. Diantara karbohidrat yang
diisolasi dari tanah, diketahui bahwa dekstran yang mengandung adam uronat dalam jumlah yang besar dan resisten terhadap degradasi mikroba ternyata memiliki kualitas tertinggi dalam membentuk agregrat tanah (Rao, 2009).
III.
3.1
METODE PRAKTIKUM
Waktu Dan Tempat Praktikum dilaksanakan pada pukul 13:30 WITA hari sabtu, 01 Desember
2018. Adapun tempat dilaksanakannya praktikum yaitu Desa Labuan Panimba, kabupaten Donggala.
3.2
Alat Dan Bahan Alat-lat yang di gunakan pada praktikum yaitu palu, balok 30 cm, linggis,
Cutter, ring sampel, ring penumbuk. Plastic es batu, karet gelang, dan golok. Adapun bahan yang digunakan yaitu, sampel tanah.
3.3
Cara Kerja
3.3.1 Tekstur Tanah Adapun prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum analisis tekstur tanah dengan menggunakan metode pirit, pertama-tama kita mengambil sampel tanah kemudian sampel tanah tersebut di basahi dengan menggunakan air kemudian di pirit atau dirasakan menggunakan jari lalu setelah itu amati testur tanah tersebut.
3.3.2 Warna Tanah Adapun prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum analisis warna tanah dengan menggunakan Munsell Soil Color Chart. Cara kerjanya dengan mengambil sampel tanah kemudian di letakkan di atas kertas , selanjutnya disamakan dengan warna tanah yang ada di Munsell Soil Color Chart lalu setelah itu amati warna tersebut.
3.3.3 Agregat Tanah Adapun prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum analisis Agregat tanah yaitu dengan mengambil dua sampel tanah ( kering dan lembab ) kemudian diberi dua perlakuan dengan menggunakan aquades dan alkohol. Selanjutnya letakkan dua sampel tanah tersebut secara bersamaan kedalam masing-masing wadah yang berisikan aquades dan alcohol dan biarkan selama 10 menit.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Tekstur Tanah
4.1.1
Hasil Berdasarkan hasil dari praktikum bahwa tektur tanah dia berlempung dan
berdebu 4.1.2
Pembahasan Berdasarkan hasil yang telah didapatkan sampel tanah yang ada di desa
Lambuan Panimba komoditas adalah tanah lempung liat jika di basahi, sedangkan jika tanah tersebut kering tanah tersebut akan lempung berdebu. Tekstur tanah adalah perbandingan relative fraksi – fraksi pasir, liat, dan debu. Dalam setiap masa tanah perbandingan fraksi – fraksi itu berbeda. Dapat terjadi bahwa pada suatu masa tertentu tanah. Pasir merupakan penyusun yang paling besar. Sebaliknya pada tanah lain, kandungan debu, liat dan pasir sama banyaknya., tekstur tanah adalah perbandingan relative fraksi – fraksi pasir, liat, dan debu. Dalam setiap masa tanah perbandingan fraksi – fraksi itu berbeda. Dapat terjadi bahwa pada suatu masa tertentu tanah. Pasir merupakan penyusun yang paling besar. Sebaliknya pada tanah lain, kandungan debu, liat dan pasir sama banyaknya (Subagyo,2006).
4.2
Warna Tanah
4.2.1
Hasil Berdasarkan pratikum percobaan warna tanah yang telah dilakukan di
dapatkan hasil sebagai berikut :1. 5/2 5yr kering 3/2 10yr basah 2.4/1 5yr kering 3. 4/2 10yr kering 3/1 10yr basah 4. 4/2 5 yr kering 3/2 5 yr basah 5. 4/3 5 yr kring 3/1 10 yr basah 6.4/3 5 yr kering 3/2 10 yr basah
4.2.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil yang telah di dapatkan pada setiap kelompok
dapat
diketahui dengan jelas, warna lapisannya hampir memiliki warna yang sama. Warna tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang lebih banyak digunakan untuk pendeskripsian
karakter
tanah,
karena
tidak
mempunyai
efek
langsung
terhadap tetanaman tetapi secara tidak langsung lewat dampaknya terhadap temperature dan kelembaban tanah. (Hanafiah, 2005).
4.3
Kemantapan Agregat Tanah
4.3.1
Hasil Berdasarkan pengamatan percobaan kemantapan agregat tanah di dapat hasil
bahwa perlakuan kontrol tanah cepat melebur sedangkan alkohol tidak mudah melebur. 4.3.2
Pembahasan Agregat tanah terbentuk karena proses flokulasi dan fragmentasi. Flokulasi
terjadi jika partikel tanah yang pada awalnya dalam keadaan terdispersi, kemudian bergabung membentuk agregat. Sedang-kan fragmentasi terjadi jika tanah dalam keadaan
masif,
kemudian
terpecah-pecah
kecil.( Nursanti, I dan Rohim, 2007).
membentuk
agregat
yang
lebih
V. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan Dari praktikum yang dilakukan maka ditarik kesimpulan bahwa tekstur tanah pada profil yang diamati yaitu lempung dan berdebu. Tanah yang berada didesa Labuan termasuk tanah yang subur karena mengandung tanah liat. Dan tanah yang ditambahkan alcohol lebih cepat larut dibandingkan tanah yang ditambahkan aquades. Hal ini disebabkan konsentrasi alcohol yang tinggi dari pada aquades. 4.2 Saran Pada praktikum selanjutnya diharapkan agar praktikan lebih serius lagi pada saat praktikum berlanjut dan diharapakan untuk praktikum selanjutnya kiranya lebih baik lagi agar apa yang telah di peroleh tidak hanya menjadi sebuah cerita melainkan mahasiswa dapat menjadikan sebagai sarana untuk kedepan.
DAFTAR PUSTAKA A.K. Pairunan.ddk, 2006.Dasar-dasar Ilmu Tanah .Universitas Andalas.Padang Buckmandan Braday,2009.soil Adicity and Liming. Amer.soc.Agron.12 Dwidjoseputro,2003. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Universitas Andalas:Padang. Hardjowigeno,2007.Pengolahan kesuburan tanah mineral masam untuk pertanian. Hanafiah,2008.Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Jakarta.Raja Grafindo Persada. Hakim,2010.Dasar-Dasar Ilmu Tanah UNILA:Lampung Hardjowigeno,2007.Pengolahan kesuburan tanah mineral masam untuk pertanian. Hanafiah,2008.Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Jakarta.Raja Grafindo Persada Irianto,2002.Sifat dan Ciri Tanah.Bogor:IPB Notohadiprawito,2007.Ilmu Tanah.Akademika Pressindo:Jakarta Nursanti.Rohim,2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.IPB:Bogor. Rao,2009.Dasar-Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta.Erlangga Subagyo,2006.Dasar-Dasar Ilmu Tanah PT.Perseroan:Jakarta Susanto,2005.Sifat Dan Pengelolaan Tanah Tropika.Bandung:ITB Tankim,2006.Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Yogyakarta:Kanisius
RIWAYAT PENULIS Penulis bernama lengkap Umi Aiman, lahir di Tondo, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, pada tanggal 10 Agustus 1998, terlahir sebagai anak kedua dari dua(2) bersaudara pasangan dari Bapak Ahmad dan Ibu Asmawati. Penulis memulai pendidikan dari Sekoah Dasar 01 Balentuma. kecamatan Sirenja pada tahun 2006. tamat pada tahun 2011dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 02 Sirenja dan tamat pada tahun 2014. Pada tahun yang sama kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMA 01 Sirenja , dan lulus pada tahun 2017, setelah lulus penulis melanjutkan pendidikan ke Universitas Tadulako melalui jalur SMNPTN dan diterima sebagai mahasiswi Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknlogi.
LAMPIRAN