A. Judul
: Daya Tekan Akar
A. Tujuan : Mengamati adanya daya tekan akar pada tumbuhan B. Landasan Teori Air dan garam mineral diambil dari tumbuhan dari dalam tanah. Air dan mineral dari tanah masuk ke dalam tubuh tumbuhan melalui dua jalan, yaitu melalui rambut akar dan ujung akar. Cara transportasi air dan mineral di luar xilem (berkas pembuluh) ada 2 macam, yaitu simplas dan apoplas. Transportasi simplas adalah bergeraknya air tanah dan zat terlarut melalui bagian hidup dari sel tumbuhan, misalnya sitoplasma dan vakuola dari satu sel ke sel lain. Pada sistem ini perpindahan terjadi secara osmosis dan transporaktif. Transportasi apoplas adalah menyusupnya air tanah secara difusi bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan. Transportasi apoplas tidak dapat masuk ke xilem karena adanya pita kaspari pada endodermis. Apoplas dapat terjadi di semua bagian daun kecuali endodermis. Di dalam xilem, air dan mineral yang mengendap di dalamnya akan bergerak ke atas dalam elemen pembuluh dan trakeid. Kemudian air dan mineral akan didistribusikan ke jaringan-jaringan yang membutuhkan, misalnya pada daun. Adanya dua teori mengenai pengangkutan air dan mineral ke atas oleh xilem, yaitu teori tekanan akar dan teori Dixon-Zoly. Teori tekanan akar menyatakan bahwa air dan mineral terangkut ke atas karena adanya tekanan akar. Diduga, tekanan akar ini terjadi karena perbedaan konsentrasi air pada air tanah
dengan cairan pada saluran xilem. Menurut teori Dixon-Zoly, naiknya air ke atas disebabkan karena tarikan dari atas, yaitu daun yang melakukan transpirasi. Meskipun ada beberapa teori tentang pengangkutan air dan mineral di dalam tumbuhan, proses yang berperan penting adalah osmosis, difusi, dan transpor aktif. B. Alat dan Bahan Alat : -
Pengukur tekanan akar
-
Selangakar (karet)
-
Statip
-
Pisau/silet
Bahan : -
Tumbuhan dalam pot
-
Vaseline
-
Air
-
Eosin
C. Cara Kerja 1. Memotong tumbuhan yang segar dalam pot ± 5 cm di atas permukaan tanah. 2. Memasang selang kecil pada ujung tanaman yang tersisa. 3. Meengisiselang karet dengan air sampai penuh
4. Mengisi alat pengukur tekanan akar dengan menggunakan jarum suntik, melalui bagian bawah alat tersebut. 5. Membuang larutan eosinnya sedikit bila alat tekanan akar berisi penuh, sehingga larutan sedikit di atas reservoir. 6. Menghubungkan atau menggabungkan alat ukur/pipa berskala pada selang karet. 7. Mengoleskan vaselin tiap hubungan, agar tidak bocor. 8. Mengamati permukaan eosin pada pipa berskala
Gambar Perangkan Percobaan D. Hasil Pengamatan Setelahdilakukan percobaab maka diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut : -
Eosin yang terdapat dalam alat pengukur tekanan akar semakin naik.
E. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : -
Eosin naik pada alat pengukur karena adanya daya tekan akar dari tumbuhan dalam pot. Hal ini sesuai dengan teori tekanan akar.
-
Kecepatann tekanan akar dipengaruhi oleh besar kecilnya tumbuhan. Semakin besar suatu tumbuhan, maka semakin banyak rambut akarnya sehingga daya tekan akarpun semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA Djambur Winatasasmita, 1985, Fisiologi Hewan dan Tumbuhan, Jakarta : Universitas Terbuka. Tri Supeni, 1995, Biologi, Jakarta : Erlangga
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DAYA TEKAN AKAR
P4-3 Disusun oleh :
1. Imas Masturoh 2. Euis Ismawati 3. Cicih Runtasih 4. Nunung Cahwati 5. Nova Munawaroh 6. Ida Nursaidah 7. Dini Nopiyanti 8. Yanti Mayasri 9. Kholisudin
002154172 002154364 002154236 002154087 002154317 002154351 002154377 002154296 002154047
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2002