PRAKTIKUM KIMIA DASAR II DAYA HANTAR LISTRIK
OLEH : NI LUH AYU SINTHYA AGUSTINI 1708511047 Kelompok 3B
PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSUTAS UDAYANA 2018
I.
TUJUAN 1.1. Menentukan daya hantar listrik dari berbagai larutan 1.2. Menentukan pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listriknya 1.3. Menentukan pengaruh jenis larutan terhadap daya hantar listriknya 1.4. Menentukan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit 1.5. Mengetahui
kemampuan
dari
berbagai
larutan
dalam
menghantarkan listrik
II.
DASAR TEORI 2.1. Daya Hantar Listrik Daya hantar listrik adalah ukuran kemampuan larutan dalam menghantarkan listrik. Energi listrik dapat di transfer melalui materi berupa hantaran yang bermuatan listrik yang berwujud arus. Arus listrik akan mengalir atau berpindah dari tempat yang berpotensial tinggi menuju tempat dengan potensial yang lebih rendah. Arus listrik terjadi didalam suatu larutan karena adanya ion yang bergerak (Supriyana, 2004). Menurut Arrhenius, apabila senyawa-senyawa elektrolit dialiri arus listrik, akan terbentuk ion-ion positif dan negative yang bergerak bebas. Jika larutan dikenakan medan listrik, ion positif (kation) akan bergerak ke arah kutub negative (katoda) sambil mengambil elektron dan ion negative (anion) akan bergerak ke arah kutub positif (anode) sambil melepaskan elektron (Harjani, 2012). Aliran listrik dalam suatu larutan elektrolit akan memenuhi hukum Ohm, yang menyatakan bahwa βbesarnya arus listrik (I) yang mengalir melalui larutan sama dengan perbedaan potensial (V) dibagi dengan tahanan (R)β. Secara matematika hukum Ohm dapat ditulis dalam rumus :
I=
π π
(Stoker, 1993)
Besarnya arus listrik yang terjadi bergantung pada besarnya hambatan pengantar yang digunakan. Makin besar hambatan, makin kecil kuat arus (i) yang mengalir melalui pengantar tersebut. Besarnya daya hantar listrik berbanding terbalik dengan hambatan (R). Secara matematis dapat ditulis dalam rumus : L=
1 π
(Team Kimia Dasar, 2018)
2.2. Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit Berdasarkan daya hantarnya, senyawa dibagi menjadi dua, yaitu elektrolit dan non elektrolit. Elektrolit adalah zat yang dapat menghantarkan listrik atau zat yang di dalam larutanya akan terdisosiasi menjadi ion-ionnya yang menyebabkan kemampuannya untuk menghantarkan listrik. Ditinjau dari derajat disosiasinya, elektrolit dibagi menjadi: elektrolit kuat, yaitu zat yang dalam larutannya terdisosiasi sempurna atau sebagian besar menjadi ion-ion. Zat ini sangat mudah terionisasi dalam larutan, dengan derajat ionisasi 1 atau mendekati 1, misalnya garam-garam alkali, asam kuat dan basa kuat. Elektrolit lemah, yaitu zat yang dalam larutannya hanya sebagian kecil terdisosiasi menjadi ion-ion. Zat ini sukar terionisasi, derajat ionisasinya mendekati 0, misalnya sebagian kecil garam-garam, asam lemah dan basa lemah (Supriyana, 2004). Larutan
non
elektrolit
adalah
larutan
yang
tidak
dapat
menghantarkan arus listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan yang dapat menghantarkan arus listrik (Oxtoby, 2001).
III. METODE PRAKTIKUM 3.1. Alat 1. Gelas Beker 2. Power Supply 3. Elektroda Karbon 4. Amperemeter 5. Gelas Ukur 6. Botol Penyemprot 3.2. Bahan 1. Larutan gula 2. Larutan NaCl 3. Larutan BaCl2 4. Larutan CH3COOH 5. Akuades 3.3. Cara Kerja 3.3.1. Percobaan 1: Menentukan daya hantar listrik berbagai larutan 1.
Larutan NaCl, BaCl2, CH3COOH dan gula dibuat dengan masing-masing berkonsentrasi 1 M.
2.
Daya hantar listrik semua larutan di atas diukur kemudian dicatat
3.3.2. Percobaan 2: Pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik 1.
Larutan NaCl, BaCl2, dan CH3COOH masing-masing 4 buah dengan konsentrasi 0,1;0,25;0,50;1,00 M dibuat dengan cara diencerkan dari larutan yang berkonsenrasi 1 M
2.
Daya hantar listrik dari masing-masing larutan diukur kemudian dicatat
IV. HASIL 4.1. Percobaan 1: Menentukan daya hantar listrik berbagai larutan Larutan
V (Volt)
L (ohm-1)
I (Ampere)
I
II
III
I
II
III
I
II
III
NaCl
4
6
8
24x10-3
47x10-3
66x10-3
6x10-3
7,83x10-3
8,25x10-3
BaCl2
4
6
8
40x10-3
54x10-3
84x10-3
10x10-3
9x10-3
10,5x10-3
CH3COOH
4
6
8
15x10-3
16x10-3
19x10-3 3,75x10-3 2,67x10-3
Gula
4
6
8
0
0
0
0
0
2,375x10-3 0
4.2. Percobaan 2: Pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik Larutan NaCl Larutan
V (Volt)
L (ohm-1)
I (Ampere)
NaCl
I
II
III
I
II
III
0,10 M
4
6
8
17x10-3
41x10-3
60x10-3
4,25x10-3 6,83x10-3
0,25 M
4
6
8
23x10-3
45x10-3
71x10_3
5,75x10-3
7,5x10-3
8,875x10-3
0,50 M
4
6
8
40x10-3
54x10-3
74x10-3
10x10-3
9x10-3
9,25x10-3
1,00 M
4
6
8
24x10-3
47x10-3
66x10-3
6x10-3
7,83x10-3
8,25x10-3
I
II
III 7,5x10-3
Larutan BaCl2 Larutan
V (Volt)
L (ohm-1)
I (Ampere)
BaCl2
I
II
III
I
II
III
I
II
III
0,10 M
4
6
8
30x10_3
54x10-3
78x10-3
7,5x10-3
9x10-3
9,75x10-3
0,25 M
4
6
8
78x10-3
168x10-3
252x10-3
19,5x10-3
28x10-3
31,5x10-3
0,50 M
4
6
8
54x10-3
102x10-3
156x10-3
13,5x10-3
17x10-3
19,5x10-3
1,00 M
4
6
8
40x10-3
54x10-3
84x10-3
10x10-3
9x10-3
10,5x10-3
Larutan CH3COOH Larutan
V (Volt)
L (ohm-1)
I (Ampere)
CH3COOH
I
II
III
I
II
III
0,10 M
4
6
8
9x10-3
10x10-3
11x10-3
0,25 M
4
6
8
16x10-3
18x10-3
24x10-3
4x10-3
3x10-3
3x10-3
0,50 M
4
6
8
6x10-3
15x10-3
24x10-3
1,5x10-3
2,5x10-3
3x10-3
1,00 M
4
6
8
15x10-3
16x10-3
19x10-3
3,75x10-3 2,67x10-3 2,375x10-3
V.
I
II
2,25x10-3 1,67x10-3 1,375x10-3
PERHITUNGAN Percobaan 1: Menentukan daya hantar listrik berbagai larutan a.
Larutan NaCl
Diketahui
: V NaCl = 4 Volt (1), 6 Volt (2), 8 Volt (3) I NaCl = 24x10-3 A (1), 47x10-3 A (2), 66x10-3 A (3)
Ditanya
: L = ....?
Jawab
:
1.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
24x10β3 4
L = 6x10-3 ohm-1 2.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
47x10β3 6
L = 7,83x10-3 ohm-1
III
3.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
66x10β3 L= 8 L = 8,25x10-3 ohm-1 b.
Larutan BaCl2
Diketahui
: V BaCl2 = 4 Volt (1), 6 Volt (2), 8 Volt (3) I BaCl2 = 40x10-3 A (1), 54x10-3 A (2), 84x10-3 A (3)
Ditanya
: L = ....?
Jawab
:
1.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
40x10β3 4
L = 10x10-3 ohm-1 2.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
54x10β3 6
L = 9x10-3 ohm-1 3.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
84x10β3 8
L = 10,5x10-3 ohm-1 c.
Larutan CH3COOH
Diketahui
: V CH3COOH = 4 Volt (1), 6 Volt (2), 8 Volt (3) I CH3COOH = 15x10-3 A (1), 16x10-3 A (2), 19x10-3 A (3)
Ditanya
: L = ....?
Jawab
:
1.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
15x10β3 4
L = 3,75x10-3 ohm-1 2.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
16x10β3 6
L = 2,67x10-3 ohm-1 3.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
19x10β3 8
L = 2,375x10-3 ohm-1
d.
Larutan Gula
Diketahui
: V Gula = 4 Volt (1), 6 Volt (2), 8 Volt (3) I Gula = 0 A (1), 0 A (2), 0 A (3)
Ditanya
: L = ....?
Jawab
:
1.
L=
1 R
L=
I V
L=
0 4
V
dan R = , maka I
L = 0 ohm-1 2.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
0 6
L = 0 ohm-1 3.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
0 8
L = 0 ohm-1 Percobaan 2: Pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik a. Pengenceran Larutan
Diketahui
: M2 = 0,10;0,25;0,50;1,00 M
V2 = 100 mL
M1 = 1 M Ditanya
: V1 masing-masing konsentrasi = ....?
Jawab
:
ο·
Konsentrasi 0,10 M M1 . V1 = M2 . V2 1 M . V1 = 0,10 M . 100 mL V1 = 10 mL
ο·
Konsentrasi 0,25 M M1 . V1 = M2 . V2 1 M . V1 = 0,25 M . 100 mL V1 = 25 mL
ο·
Konsentrasi 0,50 M M1 . V1 = M2 . V2 1 M . V1 = 0,50 M . 100 mL V1 = 50 mL
ο·
Konsentrasi 1,00 M M1 . V1 = M2 . V2 1 M . V1 = 1,00 M . 100 mL V1 = 100 mL
b. Daya hantar listrik 1.
Larutan NaCl a) Konsentrasi 0,10 M
Diketahui
: V NaCl = 4 Volt (I), 6 Volt (II), 8 Volt (III) I NaCl = 17x10-3 A (I), 41x10-3 A (II), 60x10-3 A (III)
Ditanya
: L = .....?
Jawab
:
I.
1
V
L = R dan R = I , maka
L=
I V
L=
17x10β3 4
L = 4,25x10-3 ohm-1 1
V
L = R dan R = I , maka
II.
L=
I V
L=
41x10β3 6
L = 6,83x10-3 ohm-1 III.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
60x10β3 8
L = 7,5x10-3 ohm-1 b) Konsentrasi 0,25 M Diketahui
: V NaCl = 4 Volt (I), 6 Volt (II), 8 Volt (III) I NaCl = 23x10-3 A (I), 45x10-3 A (II), 71x10-3 A (III)
Ditanya
: L = .....?
Jawab
:
I.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
23x10β3 4
L = 5,75x10-3 ohm-1 1
V
L = R dan R = I , maka
II.
L=
I V
L=
45x10β3 6
L = 7,5x10-3 ohm-1 III.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
71x10β3 8
L = 8,875x10-3 ohm-1 c) Konsentrasi 0,50 M Diketahui
: V NaCl = 4 Volt (I), 6 Volt (II), 8 Volt (III) I NaCl = 40x10-3 A (I), 54x10-3 A (II), 74x10-3 A (III)
Ditanya
: L = .....?
Jawab
:
I.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
40x10β3 4
L = 10x10-3 ohm-1
1
V
L = R dan R = I , maka
II.
L=
I V
L=
54x10β3 6
L = 9x10-3 ohm-1 III.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
74x10β3 L= 8 L = 9,25x10-3 ohm-1 d) Konsentrasi 1,00 M Diketahui
: V NaCl = 4 Volt (I), 6 Volt (II), 8 Volt (III) I NaCl = 24x10-3 A (I), 47x10-3 A (II), 66x10-3 A (III)
Ditanya
: L = .....?
Jawab
:
I.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
24x10β3 4
L = 6x10-3 ohm-1 II.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
47x10β3 6
L = 7,83x10-3 ohm-1 III.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
66x10β3 8
L = 8,25x10-3 ohm-1 2.
Larutan BaCl2 a) Konsentrasi 0,10 M
Diketahui
: V BaCl2 = 4 Volt (I), 6 Volt (II), 8 Volt (III) I BaCl2 = 30x10-3 A (I), 54x10-3 A (II), 78x10-3 A (III)
Ditanya
: L = .....?
Jawab
:
I.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
30x10β3 4
L = 7,5x10-3 ohm-1 II.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
54x10β3 L= 6
L = 9x10-3 ohm-1 III.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
78x10β3 8
L = 9,75x10-3 ohm-1 b) Konsentrasi 0,25 M Diketahui
: V BaCl2 = 4 Volt (I), 6 Volt (II), 8 Volt (III) I BaCl2 = 78x10-3 A (I), 168x10-3 A (II), 252x10-3 A (III)
Ditanya
: L = .....?
Jawab
:
I.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
78x10β3 4
L = 19,5x10-3 ohm-1 II.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
168x10β3 6
L = 28x10-3 ohm-1 III.
1
V
L = R dan R = I , maka
L=
I V
L=
252x10β3 8
L = 31,5x10-3 ohm-1 c) Konsentrasi 0,50 M Diketahui
: V BaCl2 = 4 Volt (I), 6 Volt (II), 8 Volt (III) I BaCl2 = 54x10-3 A (I), 102x10-3 A (II), 156x10-3 A (III)
Ditanya
: L = .....?
Jawab
:
I.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
54x10β3 4
L = 13,5x10-3 ohm-1 II.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
102x10β3 L= 6 L = 17x10-3 ohm-1 III.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
156x10β3 8
L = 19,5x10-3 ohm-1 d) Konsentrasi 1,00 M Diketahui
: V BaCl2 = 4 Volt (I), 6 Volt (II), 8 Volt (III) I BaCl2 = 40x10-3 A (I), 54x10-3 A (II), 84x10-3 A (III)
Ditanya
: L = .....?
Jawab
:
I.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
40x10β3 4
L = 10x10-3 ohm-1 II.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
54x10β3 L= 6 L = 9x10-3 ohm-1 III.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
84x10β3 8
L = 10,5x10-3 ohm-1
3.
Larutan CH3COOH a) Konsentrasi 0,10 M
Diketahui
: V CH3COOH = 4 Volt (I), 6 Volt (II), 8 Volt (III) I CH3COOH = 9x10-3 A (I), 10x10-3 A (II), 11x10-3 A (III)
Ditanya : L = .....? Jawab
: 1
V
L = R dan R = I , maka
I.
L=
I V
L=
9x10β3 4
L = 2,25x10-3 ohm-1 1
V
L = R dan R = I , maka
II.
L=
I V
L=
10x10β3 6
L = 1,67x10-3 ohm-1 III.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
11x10β3 8
L = 1,375x10-3 ohm-1 b) Konsentrasi 0,25 M Diketahui
: V CH3COOH = 4 Volt (I), 6 Volt (II), 8 Volt (III)
I CH3COOH = 16x10-3 A (I), 18x10-3 A (II), 24x10-3 A (III) Ditanya
: L = .....?
Jawab
: 1
V
L = R dan R = I , maka
I.
L=
I V
L=
16x10β3 4
L = 4x10-3 ohm-1 1
V
L = R dan R = I , maka
II.
L=
I V
L=
18x10β3 6
L = 3x10-3 ohm-1 III.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
24x10β3 L= 8 L = 3x10-3 ohm-1 c) Konsentrasi 0,50 M Diketahui
: V CH3COOH = 4 Volt (I), 6 Volt (II), 8 Volt (III) I CH3COOH = 6x10-3 A (I), 15x10-3 A (II), 24x10-3 A (III)
Ditanya
: L = .....?
Jawab
:
1
V
L = R dan R = I , maka
I.
L=
I V
L=
6x10β3 4
L = 1,5x10-3 ohm-1 1
V
L = R dan R = I , maka
II.
L=
I V
15x10β3 L= 6 L = 2,5x10-3 ohm-1 III.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
24x10β3 8
L = 3x10-3 ohm-1 d) Konsentrasi 1,00 M Diketahui
: V CH3COOH = 4 Volt (I), 6 Volt (II), 8 Volt (III) I CH3COOH = 15x10-3 A (I), 16x10-3 A (II), 19x10-3 A (III)
Ditanya
: L = .....?
Jawab
:
I.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
15x10β3 4
L = 3,75x10-3 ohm-1 II.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
16x10β3 6
L = 2,67x10-3 ohm-1 III.
1
V
L = R dan R = I , maka L=
I V
L=
19x10β3 8
L = 2,375x10-3 ohm-1
VI. PEMBAHASAN Pada percobaan pertama yaitu penentuan daya hantar listrik dari berbagai larutan yang terdiri dari larutan NaCl 1 M, larutan BaCl2 1 M, larutan CH3COOH 1 M dan larutan gula diperoleh hasil bahwa larutan yang memiliki daya hantar listrik (L) terbesar yaitu larutan BaCl2 dengan besar daya hantar listriknya berturut-turut yaitu, 10x10-3 ohm-1 pada beda potensial 4 V ; 9x10-3 ohm-1 pada beda potensial 6 V ; 10,5x10-3 ohm-1 pada beda potensial 8 V. Sedangkan untuk larutan dengan daya hantar listrik terendah yaitu larutan dengan besar daya hantar listrik pada setiap beda potensial sama dengan 0 ohm-1. Hasil yang diperoleh tersebut, sesuai
dengan literature yang menyebutkan bahwa larutan gula bersifat non elektrolit karena tidak dapat terionisasi dalam air sehingga tidak memiliki daya hantar listrik. Untuk larutan BaCl2 yang memiliki daya hantar listrik terbesar dikarenakan BaCl2 merupakan larutan elektrolit kuat. Untuk besar daya hantar listrik larutan NaCl pada beda potensial 4, 6 dan 8 V berturutturut yakni 6x10-3 ohm-1 ; 7,83x10-3 ohm-1 ; 8,25x10-3 ohm-1. Pada larutan CH3COOH diperoleh besar daya hantar listrik pada beda potensial 4, 6 dan 8 V yakni 3,75x10-3 ohm-1 ; 2,67x10-3 ohm-1 ; 2,375x10-3 ohm-1. Sehingga dapat diketahui bahwa larutan BaCl2 dan larutan NaCl bersifat elektrolit kuat dan larutan CH3COOH bersifat elektrolit lemah, sedangkan larutan gula bersifat non elektrolit. Untuk percobaan kedua yaitu menguji pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik diperoleh data yaitu, daya hantar listrik larutan NaCl pada beda potensial 4 V dengan besar konsentrasi 0,10 M ; 0,25 M ; 0,50 M ; 1,00 M secara berurutan adalah 4,25x10-3 ohm-1 ; 5,75x10-3 ohm-1 ; 10x10-3 ohm-1 ; 6x10-3 ohm-1. Pada beda potensial 6 V dengan besar konsentrasi 0,10 M ; 0,25 M ; 0,50 M ; 1,00 M secara berurutan adalah 6,83x10-3 ohm-1 ; 7,5x10-3 ohm-1 ; 9x10-3 ohm-1 ; 7,83x10-3 ohm-1. Pada beda potensial 8 V dengan besar konsentrasi 0,10 M ; 0,25 M ; 0,50 M ; 1,00 M secara berurutan adalah 7,5x10-3 ohm-1 ; 8,875x10-3 ohm-1 ; 9,25x10-3 ohm-1 ; 8,25x10-3 ohm-1. Lalu pada larutan BaCl2, daya hantar listriknya pada beda potensial 4 V dengan besar konsentrasi 0,10 M ; 0,25 M ; 0,50 M ; 1,00 M secara berurutan adalah 7,5x10-3 ohm-1 ; 19,5x10-3 ohm-1 ; 13,5x10-3 ohm-1 ; 10x10-3 ohm-1. Pada beda potensial 6 V dengan besar konsentrasi 0,10 M ; 0,25 M ; 0,50 M ; 1,00 M secara berurutan adalah 9x10-3 ohm-1 ; 28x10-3 ohm-1 ; 17x10-3 ohm-1 ; 9x10-3 ohm-1. Pada beda potensial 8 V dengan besar konsentrasi 0,10 M ; 0,25 M ; 0,50 M ; 1,00 M secara berurutan adalah 9,75x10-3 ohm-1 ; 31,5x10-3 ohm-1 ; 19,5x10-3 ohm-1 ; 10,5x10-3 ohm-1. Pada larutan CH3COOH, daya hantar listriknya pada beda potensial 4 V dengan besar konsentrasi 0,10 M ; 0,25 M ; 0,50 M ; 1,00 M secara berurutan adalah 2,25x10-3 ohm-1 ; 4x10-3 ohm-1
; 1,5x10-3 ohm-1 ; 3,75x10-3 ohm-1. Pada beda potensial 6 V dengan besar konsentrasi 0,10 M ; 0,25 M ; 0,50 M ; 1,00 M secara berurutan adalah 1,67x10-3 ohm-1 ; 3x10-3 ohm-1 ; 2,5x10-3 ohm-1 ; 2,67x10-3 ohm-1. Pada beda potensial 8 V dengan besar konsentrasi 0,10 M ; 0,25 M ; 0,50 M ; 1,00 M secara berurutan adalah 1,375x10-3 ohm-1 ; 3x10-3 ohm-1 ; 3x10-3 ohm-1 ; 2,375x10-3 ohm-1. Berdasarkan data yang diperoleh tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, konsentrasi larutan tidak berbanding lurus dengan daya hantar listrik. Hal ini tidak sesuai dengan literature, yakni semakin besar konsentrasi suatu larutan maka semakin besar pula daya hantar listrik yang dihasilkan, begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena kurang telitinya praktikan saat melakukan praktikum, seperti dalam pengukuran dan pengamatan data.
VII. KESIMPULAN 7.1. Larutan BaCl2 daya hantar listriknya pada beda potensial 4, 6 dan 8 V secara berturut-turut yaitu, 10x10-3 ohm-1 ; 9x10-3 ohm-1 ; 10,5x10-3 ohm-1. Daya hantar listrik dari larutan NaCl pada beda potensial 4, 6 dan 8 V secara berturut-turut yaitu, 6x10-3 ohm-1 ; 7,83x10-3 ohm-1 ; 8,25x10-3 ohm-1. Pada larutan CH3COOH diperoleh besar daya hantar listrik pada beda potensial 4, 6 dan 8 V secara berturut-turut yaitu, 3,75x10-3 ohm-1 ; 2,67x10-3 ohm-1 ; 2,375x10-3 ohm-1. Sedangkan pada larutan gula tidak memiliki daya hantar listrik (0) pada setiap beda potensial. 7.2. Pengaruh konsentrasi larutan tidak berbanding lurus dengan daya hantar listrik. Hal ini tidak sesuai dengan literature, yakni semakin besar konsentrasi suatu larutan maka semakin besar pula daya hantar listrik yang dihasilkan, begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena kurang telitinya praktikan saat melakukan praktikum, seperti dalam pengukuran dan pengamatan data.
7.3. Jenis larutan dapat mempengaruhi besarnya daya hantar listrik . Jika larutan tersebut bersifat elektrolit kuat maka daya hantar listriknya akan semakin besar dibandingkan dengan larutan yang bersifat elektrolit lemah akan memiliki daya hantar listrik yang sangat kecil. Sedangkan jika larutan tersebut bersifat non elektrolit maka daya hantar listriknya sama dengan 0 atau tidak ada sama sekali. 7.4. Pada larutan yang digunakan saat praktikum, yang termasuk larutan elektrolit kuat adalah BaCl2 dan NaCl. Larutan yang termasuk elektrolit lemah adalah CH3COOH sedangkan larutan yang termasuk non elektrolit adalah larutan gula. 7.5. Larutan yang memiliki kemampuan sebagai penghantar listrik yang paling baik adalah larutan BaCl2 karena memiliki nilai daya hantar listrik terbesar diantara larutan lainnya. Di urutan kedua ada larutan NaCl yang merupakan larutan yang sama-sama dengan BaCl2 adalah larutan yang memiliki sifat elektrolit kuat. Lalu diikuti dengan larutan CH3COOH yang bersifat larutan elektrolit lemah dan larutan yang memiliki kemampuan menghantarkan arus listrik paling buruk atau tidak sama sekali adalah larutan gula.
DAFTAR PUSTAKA
Harjani, Tarti., dkk. 2012. Kimia 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Solo: PT. Masmedia Buana Pustaka. Oxtoby, D.W., Gillis, H.P., Nachtrieb, N.H. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern Edisi 4 Jilid 1 Penerjemah : S.S. Achmadi. Jakarta: Erlangga. Stoker, H.S. 1993. Introduction to chemical Principle. New York: Macmillan Publishing Company. Supriyana. 2004. Kimia untuk Universitas jilid II. Jakarta: Erlangga. Manurung, Manuntun., dkk. 2018. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II. Bukit Jimbaran: Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Udayana.
LAMPIRAN Percobaan 1: Menentukan daya hantar listrik berbagai larutan 1.
Bagaimanakah kemampuan larutan diatas dalam menghantarkan arus listrik ? Jawab : Larutan yang memiliki kemampuan sebagai penghantar listrik yang paling baik adalah larutan BaCl2 karena memiliki nilai daya hantar listrik terbesar diantara larutan lainnya. Di urutan kedua ada larutan NaCl yang merupakan larutan yang sama-sama dengan BaCl2 adalah larutan yang memiliki sifat elektrolit kuat. Lalu diikuti dengan larutan CH3COOH yang bersifat larutan elektrolit lemah dan larutan yang memiliki kemampuan menghantarkan arus listrik paling buruk atau tidak sama sekali adalah larutan gula.
Percobaan 2: Pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik Buatkanlah grafik yang menghubungkan daya hantar listrik terhadap konsentrasi dari masing-masing larutan di atas ! Jawab :
Larutan NaCl 0.014
Daya Hantar Listrik
1.
0.012 0.01 0.008
4V
0.006
6V
0.004
8V
0.002 0 0,10 M
0,25 M
0,50 M
Konsentrasi
1,00 M
Larutan BaCl2 0.035
Daya Hantar Listrik
0.03 0.025 0.02
4V
0.015
6V
0.01
8V
0.005 0 0,10 M
0,25 M
0,50 M
1,00 M
Konsentrasi
Larutan CH3COOH Daya Hantar Listrik
0.005 0.004 0.003 4V 0.002
6V
0.001
8V
0 0,10 M
0,25 M
0,50 M
1,00 M
Konsentrasi
2.
Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik masingmasing larutan di atas ? Jawab : Daya hantar listrik masing-masing larutan tidak berbanding lurus terhadap konsentrasinya. Ini tidak sesuai dengan literature, yakni semakin besar konsentrasi suatu larutan maka semakin besar pula daya hantar listrik yang dihasilkan, begitu pula sebaliknya.