Daster Tanah.docx

  • Uploaded by: Rizky Oktavia
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Daster Tanah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,046
  • Pages: 5
BAHAN DAN CARA KERJA Tempat dan lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu: di tanggul Sungai Kahayan, Desa Tampelas, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas; dan di tanggul Sungai Barito, Desa Melayu, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian survai dilakukan pada bulan September 2011 sedangkan analisis tanah dan bahan cacing tanah dilakukan hingga Maret 2012. Data sekunder berupa curah hujan rata-rata bulanan dikumpulkan untuk mengetahui fluktuasi jumlah curah hujan di kedua lokasi tersebut dalam satu tahun, serta digunakan untuk memprediksi surut atau banjir air sungai di lokasi kegiatan. Penghitungan populasi cacing tanah Guna mengetahui habitat dan populasi cacing tanah maka dilakukan pengambilan sampel tanah dengan lebar 1 m dan panjang 1 meter sedangkan kedalaman setiap lapisan mencapai 20 cm. Sampel tersebut ditetapkan secara transek setiap jarak 5 meter dari tepi air sungai. Titik P1 berjarak 5 m, P2 berjarak 10 m, P3 berjarak 15 m, P4 berjarak 20 m dan P5 berjarak 25 m dari tepi permukaan air sungai. Pada lokasi Sungai Kahayan yang memiliki tanggul sungai terbatas akibat tanah banyak digali untuk pertambangan emas rakyat serta dengan kemiringan < 5% hanya dapat dilakukan pengembilan pada empat titik, sedangkan untuk Sungai Barito karena tanggul lebih panjang dan memiliki kemiringan hingga 20% dapat dilakukan pengambilan hingga lima titik. Populasi cacing tanah dihitung seluas 1 m2 dengan per kedalaman 20 cm yaitu: 0-20 cm, 20-40 cm, dan 40-60 cm atau lebih dalam sampai ditemukan lapisan yang menunjukkan populasi cacing tanah menurun drastis. Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat dipermukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan, dan bahan-bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium atau tempat tumbuhnya

tanaman dengan sifat-sifat tertentu, yang terjadi akibat dari pengaruh kombinasi faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pembentukan (Yuliprianto, 2010:11).

Struktur tanah merupakan suatu sifat fisik yang penting karena dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman serta tidak langsung berupa perbaikan peredaran air, udara dan panas, aktivitas jasad hidup tanah, tersedianya unsur hara bagi tanaman, perombakan bahan organik, dan mudah tidaknya akar dapat menembus tanah lebih dalam. Tanah yang berstruktur baik akan membantu berfungsinya faktor-faktor pertumbuhan tanaman secara optimal, sedangkan tanah yang berstruktur jelek akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Struktur tanah dapat dikatakan baik apabila di dalamnya terdapat penyebaran ruang pori-pori yang baik, yaitu terdapat ruang pori di dalam dan di antara agregat yang dapat diisi air dan udara dan sekaligus mantap keadaannya. Agregat tanah sebaiknya mantap agar tidak mudah hancur oleh adanya gaya dari luar, seperti pukulan butiran air hujan. Dengan demikian tahan erosi sehingga pori-pori tanah tidak gampang tertutup oleh partikel-partikel tanah halus, sehingga infiltrasi tertahan dan run-off menjadi besar. Struktur tanah yang jelek tentunya sebaliknya dengan keadaan diatas. Dan kegiatan yang berupa pengolahan tanah, pembajakan, pemupukan termasuk pengapuran dan pupuk organik, lebih berhubungan dengan aspek struktur daripada aspek tekstur tanah (Sarief, 1986: 50-51).

Aktivitas biologi ditentukan oleh faktor-faktorpada 3 tingkat yang berbeda. Pertama pada skala organisme secara individu, aktivitas biologi ditentukan oleh keadaan-keadaan seperti temperatur dan kelembapan dalamhabitat mikroorganisme. Kedua, pada skala populasi aktivitas biologi ditentukan oleh jumlah keragamaan 5 habitat, jenis penggangu habitat, dan keragamaan dan interaksi-interaksi antara berbagai populasi tanah. Ketiga, pada skala proses biologi, fungsifungsi seperti siklus hara atau pengendalian dipengaruhi oleh interaksi-interaksi populasi biologi dengan sifat-sifat kimia dan fisika tanah (Yulipriyanto, 2010)

Perbaikan tanah dilakukan lebih pada menyeimbangkan kembali hubungan simbiosis mutualisme atau hubungan yang saling menguntungkan pada alam. Dengankembalinya struktur pada tanah secara umum maka biota tanah sebagai penyedia unsur hara dan penjaga kesuburan

tanah akan kembali, dengan terjaganya kesuburan tanah maka daya ikat tanah terhadap air, terhadap unsur hara dan tanah sebagaisumber hidup utama tanaman akan terpenuhi (Widodo, 2010).

Aktivitas biota tanah dapat meningkatkan kesuburan tanah. Aktivitas biota tanah dapat diukur dengan mengukur besar respirasi di dalam tanah. Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan (Yulipriyanto, 2010)

Cacing tanah sering membentuk bagian utama biomassa hewan tanah dan dapat mempresentasikan hampir 50% biomassa hewan tanah di tanah padang rumput, dan hingga 60% tanah hutan. Cacing tanah dapat memperbaiki penyatuan bahan organik di bawah permukaan tanah, meningkatkan jumlah air tersimpan dalam agregat tanah, memperbaiki infiltrasi air, aerasi dan penetrasi akar dan meningkatkan aktivitas mikroorganisme. Partikel tanah yang digerakkan ke berbagai posis oleh akar, cacing tanah, baik melalui siklus kering atau basah dan melalui kekuatan lain sehingga membentuk struktur tanah. Produksi kotoran mesofauna juga menyumbang pembentukan struktur tanah partikel dan ruangruang yang terbentuk di antara partikel (Yuliprianto, 2010:77-79).

Cacing mampu menggali lubang di sekitar permukaan tanah sampai kedalaman dua meter dan aktivitasnya meningkatkan kadar oksigen tanah sampai 30 persen, memperbesar pori-pori tanah, memudahkan pergerakan akar tanaman, serta meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap dan menyimpan air. Zat-zat organik dan fraksi liat yang dihasilkan cacing bisa memperbaiki daya ikat antar partikel tanah sehingga menekan terjadinya proses pengikisan/erosi hingga 40 persen(Kartini, 2008).

Gambar 2. Bahan organk menjadi makanan organisme tanah Sumber : http://2.bp.blogspot.com/soil-life.jpg

Unsur hara tanaman adalah unsur yang diserap oleh tumbuhan. Menurut Hanafiah (2007: 252), unsur kimiawi yang dianggap esensial sebagai unsur hara tanaman adalah jika memenuhi tiga kriteria sebagai berikut: a.

Unsur ini harus terlibat langsung dalam penyediaan nutrisi yang dibutuhkan tanaman.

b.

Unsur ini tersedia agar tanaman dapat melengkapi siklus hidupnya.

c.

Jika tanaman mengalami defesiensi hanya dapat diperbaiki dengan unsur tersebut.

Menurut Sutejo, (1995 :22-39) jumlah besar yang dibutuhkan tanaman unsur hara tanaman dibedakan menjadi unsur hara makro dan mikro. Unsur makro terdiri atas : a.

Carbon, Oksigen, dan Hidrogen ( C, O, H )

b.

Nitrogen

c.

Fosfor

d.

Kalium

e.

Kalsium

f.

Magnesium

g.

Sulfur (S)

Menurut Sutejo (1995: 74-77), yang termasuk unsur hara mikro adalah: a.

Besi (Fe)

b.

Borium

c.

Mangan (Mn)

d.

Tembaga (Cu)

e.

Seng (Zn)

f.

Molibdenum (Mo)

g.

Klorida (Cl)

DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, K. A. (2007). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta : Raja Grafindo Persada Kartini. 2008. Cacing Tanah Sebagai Iindikator Kesuburan Tanah. Disertasi Doktor Program Pascasarjana Universitas Padjajaran. Bandung. Sarief, E. S., 1986. Ilmu Tanah Pertanian. Pustaka Buana, Bandung. Sutedjo, M. M. 2008. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta : Rineka Cipta Widodo, F. 2010. Bertani dan Meningkatkan Hasil Produksi di Atas Lahan Kritis. http://agrogreentech.blogspot.com/2010/08/bertani-dan-meningkatkanhasilproduksi.html. Yulipriyanto, H. 2010. Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaannya. Graha Ilmu.

Related Documents

Daster Salam.docx
May 2020 16
Daster Ip.docx
November 2019 22
Daster Tanah.docx
December 2019 26
Daster Tekanan Darah.docx
November 2019 26

More Documents from "Anonymous ZYTFd6DQh"

Pembahasan.docx
December 2019 17
Daster Tanah.docx
December 2019 26
Tabulasi Data.docx
December 2019 20
Tugas Klipping.docx
June 2020 32