Daster Anti Mengkeret.docx

  • Uploaded by: Anonymous ZYTFd6DQh
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Daster Anti Mengkeret.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 604
  • Pages: 3
I.

Maksud dan Tujuan

Maksud : Untuk memperbaiki keelastikan dimensi kapas 100% secara permanen dengan menggunakan resin anti mengkeret Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh variasi suhu curing pada proses penyempurnaan anti mengkeret pada kain kapas II.

Teori Dasar

2.1 Kapas Serat kapas merupakan salah satu bahan tekstil yang berasal dari serat alam, yaitu serat biji tanaman Gossypium yang tumbuh di daerah lembab dan banyak disinari matahari.Komposisi serat kapas tergantung pada jenis tanaman dan derajat kesadahannya.Sekitar 90% komposisi serat kapas terdiri dari selulosa, sedangkan sisanya adalah protein, pektin, malam, lemak, pigmen alam, mineral, dan air. Serat kapas memegang peranan penting dalam bidang tekstil. Dengan berkembangnya serat sintetik tidak menyebabkan serat kapas mulai ditinggalkan, namun dengan adanya perkembangan serat buatan,meningkatkan penggunaan serat campuran yang memiliki sifat saling melengkapi kedua sifat tersebut. Hal ini disebabkan karena serat kapas masih memiliki beberapa keunggulan yang tidak dapat ditiru oleh serat buatan. Keunggualan serat kapas diantaranya mempunyai daya serap yang baik terhadap air, sehingga nyaman apabila dipakai. Serat kapas juga mempunyai beberapa kekurangan seperti mudah kusut dan mengkeret dalam pencucian. Morfologi Serat Kapas Bentuk morfologi penampang melintang serat kapas sangat bervariasi dari bentuk pipih sampai bentuk bulat, tetapi pada umumnya berbentuk seperti ginjal yang terdiri dari bagian kutikula, dinding primer, dinding sekunder, dan lumen. Sedangkan bentuk penampang membujur serat kapas adalah pipih seperti bentuk pita yang terpilin atau terpuntir membentuk puntiran dengan interval tertentu. Kearah memanjang, serat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian besar, bagian badan, dan bagyian ujung. Bentuk penampang melintang dan bentuk penampang membujur serat kapas disajikan pada gambar berikut ini :

Gambar 2.1.1 Penampang Melintang dan Membujur Serat Kapas Sumber : Soeprijono, dkk,Serat-serat Tekstil , ITT , Bandung, 1973, hlm 41. Dimensi serat kapas (perbandungan panjang dan diameter) pada umumnya bervariasi dari 1000 : 1 sampai 5000 : 1

2.2 Penyempurnaan anti mengkeret Penyempurnaan anti mengkeret pada bahan bertujuan untuk membuat kain mempunyai daya mengkeret sekecil mungkin sehingga bentuk yang diberikan pada kain tersebut misalnya pada konfeksi tidak berubah walaupun dilakukan pencucian berulang.Mengkeretnya kain pada waktu pencucian disebabkan karena : 1) Adanya regangan-regangan yang tidak dapat dihindarkan pada waktu pembuatan kain tersebut sejak dari pemintalan sampai penyempurnaannya.Untuk mencegah terjadinya pemengkeretan kain pada pencucian nanti,maka kain tersebut perlu dibebaskan dari regangan regangan yang terjadi,yaitu dengan proses relaksai atau penyempurnaan anti mengkeret secara mekanika. 2) Adanya gugus-gugus hidroksil pada struktur molekul dari serat kain pada waktu pencucian akan menyebabkan terjadinya penarikan air dan diameter seratnya menjadi besar,akibatnya terjadi pemengkeretan kearah panjang serat. Untuk mencegah terjadinya pemengkeretan kain pada pencucian nanti,maka gugus-gugus hidroksil pada serat perlu diblokir,yaitu dengan penyempurnaan anti mengkeret secara kimia Pada umunyan kain yang disempurnakan secara mekanika adalah kain kapas,yang disempurnakan secara kimia adalah kain rayon dan kain dari serat sintetis,yang disempurnakan secara mekanika-kimia adalah kain campuran. Untuk mendapatkan anti mengkeret yang sempurna,maka proses-proses penyempurnaan sejak awal sampai pada pengerjaan sebelum penyempurnaan anti mengkeret perlu mendapat perhatian khusus,yaitu :

1) Semua proses basah agar dilakukan dengan tegangan yang sekecil mungkin.Setelah selesai dari satu proses,sebaiknya kain diberi kesempatan untuk mengkeret kembali,dengan jalan membiarkan kain tersebut dalam keadaan bebas dari tegangan atau dikerjakan pada mesin relaksasing.Dengan demikian diharapkan kain akan mengkeret kembali ke panjang semula. 2) Proses pengeringan kain sebaiknya dilakukan pada mesin pengering yang tidak menimbulkan tegangan,umpama mesin pengering loop,mesing pengering stenter . Penyempurnaan anti mengkeret secara kimia pada dasarnya yaitu dengan cara memblokir atau menutup gugus-gugus hidrofil atau permukaan serat,sehingga penggelembungan serat atau penarikan air oleh serat kapas dapat tercegah atau terkurangi.Penyempurnaan dapat dilakukan dengan proses penyempurnaan anti kusut dan resin thermosetting.

Daftar Pustaka

Soeprijono, P., Poerwanti, Widayat, & Jumaeri. (1976). Serat - Serat Tekstil Soeparman,S.Teks, Dr.N.M.Surdia,M.Sc, Budiarti,M.Sc, & Hendroyantopo,S.Teks. (1977). Teknologi Penyempurnaan Tekstil. Institut Teknologi Tekstil.

Related Documents

Daster Salam.docx
May 2020 16
Daster Ip.docx
November 2019 22
Daster Tanah.docx
December 2019 26
Daster Tekanan Darah.docx
November 2019 26

More Documents from "Octavia Trisna"