Daspen Kel.2 Neo-malthusian.docx

  • Uploaded by: Aburizzal Hakim
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Daspen Kel.2 Neo-malthusian.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,043
  • Pages: 7
CHIKA RIZKY A. (1805015101) ALIRAN NEO-MALTHUSIAN (Garreth Hardin & Paul Ehrlich) Pada abad 20 teori Malthus mulai diperdebatkan kembali. Kelompok ini menyokong aliran Malthus, akan tetapi lebih radikal lagi dan aliran ini sangat menganjurkan untuk mengurangi jumlah penduduk dengan menggunakan cara-cara “preventif check” yaitu menggunakan alat kontrasepsi. Tahun 1960an dan 1970an foto-foto telah diambil dari ruang angkasa dengan menunjukkan bumi terlihat seperti sebuah kapal yang berlayar dengan persediaan bahan bakar dan bahan makanan yang terbatas. Pada suatu saat kapal ini akan kehabisan bahan bakar dan bahan makanan tersebut sehingga akhirnya malapetaka menimpa kapal tersebut. Tahun 1871 Ehhrlich menulis buku “the population bomb” dan kemudian direvisi menjadi “the Population Explotion” yang berisi : a. Sudah terlalu banyak manusia di bumi ini b. Keadaan bahan makanan sangat terbatas c. Lingkungan rusak sebab populasi manusia meningkat http://www.google./ur/jurnal/kependudukan/Felisa.ugm.ac.id diakses pada Jum‟at 29 Juli 2016 Analisi ini dilengkapi oleh Meadow (1972), melalui buku “The Limit to Growth” ia menarik hubungan antara variabel lingkungan (penduduk, produksi, pertanian, produksi industri, sumber daya alam) dan populasi. tapi walaupun begitu malapetaka tidak dapat dihindari, hanya manusia cuma menunggunya dan membatasi pertumbuhannya sambil mengelola alam dengan baik. Kritikan terhadap Meadow umumnya dilakukan oleh sosiologi yang menyindir Meadow karena tidak mencantumkan variabel sosial-budaya dalam penelitiannya. Karena itu Mesarovic dan Pestel (1974) merevisi gagasan Meadow dan mencantumkan hubungan lingkungan antara kawasan. http://repository.radenintan.ac.id/1139/3/BAB_II.pdf

Dewi Rahayu Ningsih (1805015144) KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEORI NEO-MALTHUSIAN 1. Kelebihan Aliran Neomalthusian berusaha menyadarkan manusia dengan menggunakan fakta-fakta tentang jumlah penduduk dunia yang terus bertambah serta mengungkapkan proyeksi jumlah penduduk dunia di masa mendatang dengan akibat yang ditimbulkan, mislanya : jumlah penduduk dunia yang akan mendekati 7 milyar (2015) dan jumlah penduduk akan terus meningkat hingga 12-15 milyar di tahun 2050. 2. Kelemahan Kritikan terhadap Meadow umumnya dilakukan oleh sosiolog yang menyindir Meadow karena tidak mencantumkan variabel sosial-budaya dalam penelitiannya. Karena itu Mesarovic dan pastel (1974) merevisi gagasan Meadow dan mencantumkan hubungan lingkungan antar kawasan. ALIRAN NEO MALTHUSIAN TERHADAP KEPENDUDUKAN INDONESIA Indonesia sendiri sudah menerapkan beberapa cara seperti yang dimaksudkan oleh teori kependudukan neo Malthusian, salah satunya adalah program keluarga berencana (KB) yang didengung-dengungkan sejak masa orde baru. Program ini dianggap merupakan salah satu solusi untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, program KB yang selama ini digalakkan, untuk mengentaskan masalah kependudukan ini menunjukkan bahwa Indonesia memang cukup konsisten dalam pembangunan pada bidang kependudukan dan keluarga berencana. Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) saat ini menjalankan misi membangun setiap keluarga Indonesia untuk memiliki anak ideal, sehat, berpendidikan, sejahtera, berketahanan dan terpenuhi hak-hak reproduksinya melalui perkembangan kebijakan penyediaan layanan promosi, fasilitasi, pelindung, informasi kependudukan dan keluarga, serta penguatan kelembagaan dan jejaring keluarga berencana. Dengan tujuan utama membentuk keluarga berkualitas 2015. BKKBN mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang keluarga berencana dan sejahtera sesuai ketentuan perundang-undangan. Kebijakan pemerintah ini diharapkan dapat berlangsung secara konsisten dan menunjukkan hasil positif dalam penanggulangan masalah pertumbuhan penduduk dam masalah aspek sosial yang tercakup didalamnya. http://rizkie-library.blogspot.com/2015/09/garreth-hardin-paul-ehrlich-aliran-neo.html

Indah Lestari (1805015024) TOKOH-TOKOH DALAM ALIRAN NEO-MALTHUSIAN 1. Garreth Hardin, seorang ahli biologi dari Universitas California. 2. Paul Ehrlich, yang juga seorang ahli biologi dari Universitas Stanford. Pada tahun 1990 Ehrlich dan istrinya merevisi buku tersebut dengan judul yang baru “The Population Explotion”, yang isinya bahwa bom penduduk yang dikhawatirkan tahun 1968, kini sewaktu-waktu akan dapat meletus. Kerusakan dan pencemaran lingkungan yang parah karena sudah terlalu banyaknya penduduk sangat merisaukan mereka. Dengan kata lain, kemampuan lingkungan suatu saat tidak akan mampu menampung jumlah penduduk yang semakin bertambah. 3. Dannis L Meadows (1972) Dalam bukunya “The Limit of Growth” menjelaskan hubungan pertumbuhan penduduk dunia dengan variabel antar lingkungan (penduduk, produksi pertanian, produk industri, populasi, dan sumber daya alam) dan polusi. Kelima variabel tersebut digambarkan dalam tiga tahapan yaitu: a. increasing (kenaikan), b. stasioner (stabil) dan c. decreasing (penurunan), Masing masing tahapan terjadi tidak bersamaan pada setiap variabel. Keadaan tersebut dapat dijelaskan bahwa saat jumlah penduduk mengalami kenaikan (tahap increasing) maka sumberdaya alam sudah mengalami penurunan (decreasing) yang signifikan, produksi pertanian dan industri mengalami kenaikkan (increasing) namun jumlahnya tidak dapat mengimbangi kenaikkan jumlah penduduk, sementara itu tingkat polusi secara konsisten meningkat dengan meningkatnya jumlah penduduk dan industri. Hal yang dapat dilakukan adalah menunggu dan membatasi pertumbuhan penduduk serta mengelola lingkungan dengan baik http://rizkie-library.blogspot.com/2015/09/garreth-hardin-paul-ehrlich-aliran-neo.html Virda Alifia (1805015241) a) Menurut Neo-Malthusian (Garreth Hardin & Paul Ehrlich) Pada abad 20 teori Malthus mulai diperdebatkan kembali, kelompok ini menyongkong aliran Malthus, akan tetapi lebih radikal lagi dan aliran ini sangat menganjurkan untuk mengurangi jumlah penduduk dengan menggunakan cara-cara “Preventif Check” yaitu menggunakan alat kontrasepsi. Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, dan kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan penduduk setempat. Di samping itu di sebutkan pula perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk.

Didalam proses meminimalisir pertumbuhan penduduk harus dilakukan dengan beberapa tahap-tahap yang sudah di desain sedemikian baiknya agar pada saat melaksanakan proses tersebut dapat berjalan dengan baik, karena setiap saat pertumbuhan penduduk dapat berubah-ubah, maka dari itu pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya atau perbandinagan populasi yang dapat dihitung sebagai perubahan jumlah individu dalam suatu populasi. Salah satu hal yang dapat dilakukan pemerintah ialah memberikan sosialisasi langsung kepada masyarakat atau ajakan-ajakan yang dapat merubah pola pikir masyarakat tentang perlunya meminimalisir jumlah pertumbuhan penduduk, dan untuk menunjang keberhasilan proses ini peran aktif masyarakat juga sangat diperlukan, karena apabila masyarakat hanya menjadi pendengar saja tanpa ada respon yang dilakukan, semuanya hanya akan menjadi suatu yang tidak berarti dan boleh dikatakan tidak ada manfaat yang dapat mereka peroleh. Sadono Sukirno, Pengantar Ekonomi Makro (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2000) h. 97 Iqtisaduna. 2015. "Pengaruh Upah dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Tingakat Pengagguran di Kota Makkassar" volume 1 nomer 1 dalam Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makkassar ABU RIZAL HAKIM (1805015017) Teori Neo-Malthusianisme Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, teori Malthus mulai diperdebatkan lagi. Kelompok yang menyokong aliran Malthus tetapi lebih radikal disebut dengan kelompok Neo-Malthusianism. Kelompok ini tidak sependapat dengan Malthus bahwa mengurangi jumlah penduduk cukup dengan moral restraint saja. Untuk keluar dari perangkap Malthus, mereka menganjurkan menggunakan semua cara-cara “preventive checks” misalnya dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi untuk mengurangi jumlah kelahiran, pengguguran kandungan (absortions). Paul Ehrlich mengatakan: …the only way to avoid that scenario is to bring the birth rate under control-perhaps even by force (Weeks, 1992). Menurut kelompok ini (yang dipelopori oleh Garrett Hardin dan Paul Ehrlich). Pada abad ke20 (pada tahun 1950-an), dunia baru yang pada jamannya Malthus masih kosong kini sudah mulai penuh dengan manusia. Dunia baru sudah tidak mampu untuk menampung jumlah penduduk yang selalu bertambah. Tiap minggu lebih dari seratus juta bayi lahir di dunia, ini berarti satu juta lagi mulut yang harus diberi makan. Mungkin pada permulaan abad ke-19 orang masih dapat mengatakan bahwa apa yang diramalkan Malthus tidak mungkin terjadi tetapi sekarang beberapa orang percaya bahwa hal itu terjadi dengan mengatakan “it has come true:it is happening”. Di tahun 1960-an dan 1970-an photo-photo yang diambil dari tuang angkasa menunjukkan bahwa bumi kita terlihat seperti sebuah kapal yang berlayar di ruang angkasa dengan persediaan bahan bakar dan bahan makanan yang terbatas. Pada suatu saat, kapal ini akan kehabisan bahan bakar dan bahan makanan, sehingga akhirnya malapetaka menimpa kapal tersebut.

Paul Ehrlich dalam bukunya “The Population Bomb” pada tahun 1971, menggambarkan penduduk dan lingkungan yang ada di dunia dewasa ini sebagai berikut. Pertama, dunia ini sudah terlalu banyak manusia; kedua, keadaan bahan makanan sangat terbatas; ketiga, karena terlalu banyak manusia di dunia ini lingkungan sudah banyak yang rusak dan tercemar. Pada tahun 1990 Ehrlich bersama istrinya merevisi buku tersebut dengan judul yang baru “The Population Explotion” yang isinya bahwa bom penduduk yang dikhawatirkan tahun 1968, kini sewaktu-waktu akan dapat meletus. Kerusakan dan pencemaran lingkungan yang parah karena sudah terlalu banyaknya penduduk sangat merisaukan mereka. Selanjutnya Ehrlich menulis: …the poor are dying of hunger, while rich and poor alike are dying from the by-products of affluence-pollution and ecological disaster (Weeks, 1992). Pandangan mereka (Ehrlich dan Hardin) tentang masa depan dunia ini sangat suram, namun demikian isu kependudukan ini sangat penting bagi seluruh generasi terutama bagi penduduk di Negara maju (devel-oped world) (Mantra,2003:53-54). Teori Kependudukan Malthus Ke Neo Malthusian. Teori Kependudukan, Hubungan antara Penduduk dan keterbatasan sumber alam/pangan harus seimbang antara penduduk dan daya dukung, tidak sedikit/dan terlalu banyak (penduduk optimum) Hubungan antara pendudukdan lingkungan. Thomas Robert Malthus : Teori KelebihanPenduduk(over population theory), mengembangkan pemikiran yg sudah dikembangan ayahnya (Daniel Malthus) tentang hubungan antara penduduk dan pangan, diterbitkan 1798. (Oleh : Drs.Soekirno, M.Sc.). Mazhab Ekonomi Klasik (Abad 19). Akhir abad 19 : asumsi-asumsi mazhab klasik mengenai teori pertumbuhan ekonomi dan penduduk makin dipertanyakan karena : 1. Fertilitas menunjukkan penurunan 2. Emigrasi terjadi di beberapa negara Eropa 3. Impor pangan terjadi kalau diperlukan 4. Perkembangan tehnologi 5. Pengetahuan manusia dan kekayaan produktif makin meningkat 6. Perubahan sosial yg melawan kecenderungan terhadap hasil yg makin berkurang (diminishing returns ). (Oleh : Drs.Soekirno, M.Sc.)

Marshal 1920. Walaupun peranan alam dalam produksi menunjukkan hasil yg semakin berkurang, peranan manusia cenderung meningkatkan hasil ( increasing returns) Peningkatan hasil(volume produksi) : 1.Bersumber pada kecenderungan external economics (pasar yg tidak tertutup ) 2. Sebagian karena adanya internal economics (berbagai perubahan yg terjadi dalam sistem perekonomian dalam negeri). (Oleh : Drs.Soekirno, M.Sc.) https://id.pdfcoke.com/document/349806117/Teori-Kependudukan-Menurut-Para-Ahli diakses pada selasa 30 mei 2017

Intan Silfitriana Mayangsari (1805015304) Paul Ehrlich (1971) dalam bukunya “The Population Bomb” ambarkan penduduk dan lingkungan yang ada di dunia ini sebagai dunia ini telah terlalu banyak manusia. Keadaan bahan makanan terbatas, karena terlalu banyak hianusia di dunia ml lingkungan sudah banyak yang rusak dan tercemar. Pada tahun 1972 Meadow menulis buku “The Limit to Growth” memuat dengan variabel lingkungan, yaitu penduduk, produksi pertanian, Industri, eraaya alarn, dan polusi. Pada waktu persediaan sumberdaya alam masih maka bahan makanan per kapita, hasil industri dan penduduk bertambah dan cepat. Pertumbuhan ini akhimya menurun sejalan dengan menurunnya persediaan sumberdaya alam yang akhirnya menurut model ini habis pada tahun 2100. Ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan, yaltu membiarkan malapetaka itu terjadi, atau manusa ini membatasi pertumbuhannya dan mengeola Iingkungan alam dengan baik (Jones, 1981). Aliran Neomalthusian berusaha menyadarkan manusia dengan menggunakan fakta fakta tentang jumlah penduduk dunia yang terus bertambah serta mengungkapkan proyeksi jumlah penduduk dunia di masa mendatang dengan akibat yang ditimbulkan, misalnya : jumlah penduduk dunia yang akan mendekati 7 milyar (2015) dan jumlah penduduk akan terus meningkat hingga 12 – 15 milyar di tahun 2050. Paul Ehrlich dan Garrett Hardin dalam essaynya ’The Population Boom’ menjelaskan hubungan antara penduduk dunia dan kondisi lingkungan, antara lain: 1. jumlah penduduk dunia meningkat pesat dan semakin padat 2. pertambahan bahan pangan terbatas dan tidak secepat pertumbuhan penduduk sehingga dibeberapa wilayah dunia akan mengalami kelangkaan bahan makanan 3. lingkungan tempat tinggal manusia semakin rusak dan tercemar. Sumber: neo.html

https://rizkie-library.blogspot.com/2015/09/garreth-hardin-paul-ehrlich-aliran-

Neo-malthusian adalah pengikut dari malhtus yang berpendapat bahwa jika hanya dengan cara moral reistaint saja itu tidak akan membuat dampak besar bagi penurunan jumlah penduduk, maka kelompok ini berpendapat untuk mengontrol populasi penduduk menggunakan alat kontrasepsi (metode vice). Sumber : http://genpurple2014.blogspot.com/2015/10/kependudukan-teori-kependudukandan.html

SUCI INDAH MELATI (1805015274) Persamaan dan Perbedaan Malthus Thomas Malthus Neo Malthusian Garreth a) Hardin & Paul Ehrlich Marxist Karl Marx Berdasarkan Prinsip Kependudukan (The Principle of Population) , dimana pertumbuhan penduduk yang cepat membuat manusia mengalami kekurangan bahan makanan yang menjadi sumber kemelaratan. b) Menurut Malthus pembatasan penduduk dapat dilaksanakan melalui dua cara yaitu Preventive Checks (menekan kelahiran) dan Positive Checks (melalui proses kematian) c) Paul menghubungkan penduduk dengan lingkungan. Ia menyatakan didunia sudah terlampau banyak penduduk, sedangkan bahan pangan sudah sangat terbatas, karena populasi manusia semakin meningkat, hal ini menyebabkan kerusakan lingkungan pun tak dapat dihindari. d) Menurut aliran Neo Malthus mengurangi jumlah penduduk tidak hanya dengan moral restrain saja, tapi lebih ditekankan pada Preventive check (penggunaan alat kontrasepsi dan aborsi). e) Sumber kemelaratan adalah bukanlah berasal dari tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan terhadap kesempatan kerja dan dari kesalahan masyarakat itu sendiri misalnya di negara kapitalis. Sumber : https://www.slideshare.net/CutEndangKurniasih/konsep-demografi-teorikependudukan-dan-penerapan Aliran neo Malthus lebih cocok untuk negara berkembang dibandingkan Negara maju. Sebab dinegara berkembang jumlah penduduknya masih belum bisa dikendalikan sedangkan dinegara maju jumlah penduduk sedikit. Dinegara berkembang penduduk untuk memenuhi kebutuhannya masih bergantung pada alam. Jadi untuk mengatasi masalah penduduk ini alirn Neo-Malthus lebih condong ke Negara berkembang. Sumber : http://zakiatisilvia.blogspot.com/2013/10/teori -kependudukan-neo-malthusian.html

Related Documents

Daspen Rev.docx
June 2020 6
Daspen Migrasi.docx
May 2020 26
Resume 6 Daspen
August 2019 13
Bukti Audit Kel2.docx
June 2020 14
Gadar Kel2.docx
December 2019 13
Toksik Kel2.docx
November 2019 29

More Documents from "Laidy Sandiorena"