Dasar-Dasar Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
Wulandari, M.Si 21/01/2019
FERMENTASI
Definisi :
Senyawa komplek
Senyawa sederhana Terkontrol
Contoh Produk Fermentasi
Ikan kayu (Aceh)
Asam drien (Aceh)
Fermentasi cakalang + Pengasapan
Fermentasi durian
Ikan budu (Sumatera Barat)
Naniura (Sumatera Utara)
Ikan tenggiri + garam Fermentasi digantung
Ikan + jeruk, asam
Produk Fermentasi dari Sumatera
Produk fermentasi khas Sumatera Selatan
Bekasam Ikan + garam+ nasi
Rusip
Terasi Udang rebon + garam
Produk Fermentasi Khas Jawa
Ikan peda
Terasi puger Picungan
Produk Fermentasi Khas Kalimantan Terasi
Pakasam Wadi
Budu Samu mandai
Produk Fermentasi Khas Sulawesi 1
2
Bekasang
Tambelo
Mikroorganisme yang Berperan Selama Fermentasi
Mikroorganisme Kapang Khamir
Bakteri
1. Kapang Jenis-jenis kapang :
Rhizopus oligoporus Rhizopus oryzae Aspergillus oryzae
Neurospora sitopila
Struktur Mikroskopis Kapang
Faktor instrinsik dan ekstrinsik yang mempengaruhi pertumbuhan kapang :
Faktor Instrinsik
Faktor Ekstrinsik
aW (0,6-0,7)
Suhu
pH (4,5 – 5,5)
Kelembaban
Nutrisi
Keberadaan gas
Potensial redoks Senyawa antimikroorganisme yang terkandung pada bahan.
Fungi uniseluler dengan sel berbentuk bola, oval atau silinder
Berdiameter 3-5 mm Tidak dapat bergerak (non motil) Ukuran sel khamir lebih besar drpd bakteri
Khamir berkembang biak dengan cara budding (tunas) dan binary fission (membelah diri)
2. Khamir Saccharomyces
Fermentasi asam Lactobacillus)
laktat
:
BAL
(Strepcoccus,
Fermentasi alkohol : zygomonas, Saccharomycetes Fermentasi asam propionate : bakteri asam propionat (Propionibacterium)
Fermenatsi 2,3-butanadiol : Enterobacter, Serralia, Bacillus Fermentasi asam campuran : bakteri enteric (Escherichia, Enterobacter, Salmonella, Proteus) Fermentasi asam butirat : Clostridium
3. Bakteri
Karakteristik FisikoKimia Ikan Selama Proses Fermentasi
Karakteristik ikan segar
Fisik Pengamatan secara langsung pada keutuhan badan, tekstur dagingnya, insang, mata dan kulitnya
Kimia Nilai TVB (Total Volatile Base) pH Nilai K (k-value)
Mikrobiologi Menghitung jumlah bakteri pada ikan dengan TPC (Total Plate Count)
Perananan Garam Dalam Fermentasi
Jenis garam yang digunakan pada fermentasi Evaporated salt
– Garam yang diproses melalui penguapan air laut dengan sinar matahari
Solar salt – Garam yang diproses melalui penguapan air laut dengan sinar matahari – Jumlah bakteri paling tinggi
– Paling mendominasi (75%) adalah Bacillus. – Jenis bakteri lain Micrococcs dan Sarcina
Mined salt (Garam tambang) Dari hasail penambangan garam
Efek pengawetan dengan garam: Mengurangi air pada bahan melalui tekanan osmotik. Menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk.
Tingkat kelarutan protein tergantung pada konsentrasi garam. Kelarutan protein tertingi pada pH 7-9 dan menurun pada pH 5 dan 6. Pencemar pada garam adalah magnesium, klsim dan sulfur yang menyebabkan flavor pahit. Garam 7% mampu menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk.
Kemurnian garam berpengaruh terhadap sifat fisik produk fermentasi : Garam yang mengandung kalsium, magnesium dan sulfat menghambat penetrasi garam ke dalam bahan berpengaruh pada warna dan kekompakan produk. Garam yang mengandung copper (tembaga) menyebabkan warna menjadi coklat. Daging ikan yang digarami dengan NaCl murni akan lunak, lembut, dan warnanya kuning muda atau krem.
Enzim Pada Prosuk Fermentasi
Enzim Yang Terdapat Pada Ikan Lambung dan saluran pencernaan : enzim proteolitik (tiripsin, kemotripsin dan pepsin). Aktivitas enzimatis dari sebagian besar enzim isi perut dan pencernaan ikan cenderung mencapai maksimum pada pH mendekati netral. Aktivitas enzim maksimum dpt dicapai dengan menggunakan ikan utuh.
Klasifikasi enzim protease 1. Protease asam : pepsin 2. Protease serin : (tripsin dan kemotripsin) 3. Cathepsin dan thiol proteinase. 4. Karbosipeptidase dan aminopeptidase
Flavor pada produk Ikan Fermentasi Yang berperan utama dalam pembentukan flavor : enzim. Proses biokimia yang dilakukan enzim menyebabkan perubahan dengan menguraikan protein dan lemak. Protein : asam amino dan peptida. Llipid dan fosfolipid :asam lemak volatile, non volatil dan senyawa-senyawa karbonil. Flavor dr lipid melalui BAL : Micrococci, Staphylococci, Pseudomonas, khamir dan kapang.
Komponen flavor pada ikan fermentasi Kecap Ikan Thailand
Kecap Ikan Korea
Asam glutamat
Glukosamin
Asam glutamat
Histidin
Histamin
Lisin,
Alanin
Glutamin
Leusin
Trimetilamin
Isoleusin
Fenilalanin
Prolin
alanin
Leusin
Keamanan Produk Ikan Fermentasi
Kadar garam tinggi menghambat bakteri Clostridium botulinum, Staphylococcus aureus, dan mikroorganisme penghasil toksin lainnya.
C. Botulinum tipe 1 dihambat pada kadar garam 10-12% dan pH di bawah 4,5. S. Aureus dihambat pada kadar garam 15-20%dan pH 4,5-5. Sebagian besar produk ikan fermentasi menggunakan bahan mentah ikan skromboid seperti ika kembung dan cakalang sehingga sangat berpotensi menyebabkan keracunan histamin.
Pengelompokan Produk Ikan Fermentasi
A. Bahan Baku
Ikan air tawar – Bekasam – Pede
Ikan laut Ikan utuh : peda, ikan tukai, cincalok, picungan, kecapa ikandan naniura
Ikan yang dibelah kupu-kupu : jambal roti Ikan/udang yang dilumatkan : terasi Isi perut ikan : sialse, bekasang
B. Tipe Fermentasi 1. Fermentasi ikan dan garam Penghambatan terhadap mikroorganisme pembusuk dengan adanya garam pada konsentrasi tinggi. Penguraian otolitik protein daging ikan dan di dalam pembuatan kecap ikan terjadi pemisahan fase cairan yang kaya nitrogen. Kadar garam tinggi memperlambat aktsi protease endogenus, tetapi membantu osmotik cairan dari jaringan ikan.
Pembentukan flaavor dan aroma produk.
2. Fermentasi ikan, karbohidrat dan garam Karbohidrat yang terdapat pada ikan dalam bentuk : glikogen, akan tetapi sangat sedikit jumlahnya. Sehingga diperlukan karbohidrat dari luar sepert nasi dan gula aren.