Dampak Atmosfer.docx

  • Uploaded by: Zul
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dampak Atmosfer.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,891
  • Pages: 22
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Sebagai mana yang telah diketahui, lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam riwayat timbulnya penyakit. Oleh karena itu pengetahuan mengenai segi-segi penyehatan lingkungan sangat berperan dalam tiap upaya kesehatan, baik secara individual maupun secara berkelompok dalam masyarakat. Pengetahuan lingkungan itu penting oleh karena itu penguasaan serta keterampilan professional mengenai lingkungan dalam pelayanan kesehatan terhadap individu, keluarga, dan masyarakat. Atmosfer adalah lingkungan udara, yakni udara yang meliputi planet bumi ini. atmosfer merupakan merupakan sumber oksigen bagi pernapasan dan sumber karbondioksida bagi reaksi fotosintesis. Sebagai komponen dasar dari siklus hidrologi, atmosfir menjadi media transport air dari lautan kedaratan. Atmosfer mempunyai fungsi sebagai pelindung utama kehidupan dibumi karena dapat menyerap banyak sinar kosmik dari angkasa luar, selain itu dapat radiasi elektromagnetik dari sinar matahari. Hanya radiasi dalam daerah panjang gelomban 300-2500 nm dan 0,01 – 40 m keberbagai keadaan yang cocok oleh atmosfir. Disamping fungsi yang cukup banyak dari atmosfer, disisi lain atmosfir menampun berbagai bahan pencemar yang dihasilkan terutama oleh kegiatan manusia. Hal ini dapat menyebab kualitas atmosfer menurun yang akhirnya akan memberikan dampak negatif bagi keseluruhan mahluk hidup dan kemungkinan menyebabkan perubahan-perubahan sifat atmosfer itu sendiri.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah : 1.

Apa pengertian atmosfer?

2.

Apa Sajakah Lapisan Dari Udara?

3.

Apa Pengertian Awan ?

4.

Apa Pengertian Iklim ?

5.

apa Dampak Perubahan Atmosfer Terhadap Lingkungan.

C. Tujuan Sesuai Dengan Rumusan Masalah Di Atas, Maka Tujuan Dari Pembuatan Makalah Ini Adalah : 1.

untuk mengetahui pengertian atmosfer?

2.

untuk mengetahui Lapisan Dari Udara?

3.

untuk mengetahui Pengertian Awan ?

4.

untuk mengetahui Pengertian Iklim ?

5.

untuk mengetahui Dampak Perubahan Atmosfer Terhadap Lingkungan.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Atmosfer Istilah atmosfer berasal dari dua suku kata, yaitu atmos yang artinya uap atau gas dan sphaira yang artinya lapisan. Jadi secara harfiah, atmosfer adalah berbagai macam gas yang menyelimuti bumi. Partikel-partikel gas yang mengisi atmosfer terdiri atas tiga kelompok, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol (Mu’in, 2004). Ilmu yang mempelajari atmosfer adalah meteorologi. Atmosfer merupakan media penerima dan perjalanan gas-gas buang/ bahan pencemar, terutama pada lapisan troposfer. Troposfer meliputi ruang mulai permukaan bumi sampai ketinggian + 10 km atau 33.00 ft dengan volume kurang lebih 5,1 X 10 9 Km 3. lapisan ini mengandung sekitar 75% massa dari atmosfir. Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi. Atmosfer terdiri atas beberapa gas yang dipertahankan oleh gravitasi bumi dan digunakan untuk melindungi bumi. Udara kering pada atmosfer mengandun gas nitrogen +78%, oksigen + 21%, karbon dioksida 0,03%, argon 0,9%, metana, kalium, dan lain- lain +0,07 %. B. Peranan Atmosfer Peranan atmosfer bagi kehidupan makhluk hidup tidak dapat diragukan lagi. Peranan tersebut tidak hanya untuk bernafas. Peranan atmosfer juga muncul dalam wujud mengatur atau menjaga agar kehidupan di bumi bisa berlangsung dengan aman (Mikrajuddin, 2007). Peranan atmosfer yang pertama yaitu sebagai pendukung kehidupan. Atmosfer merupakan pendukung utama kehidupan makhluk bumi karena menyediakan gas yang diperlukan bagi pernapasan manusia dan hewan. Beberapa gas yang diperlukan makhluk hidup tersedia dalam atmosfer, misalnya oksigen, hidrogen, karbon dioksida, dan nitrogen (Mikrajuddin, 2007). Peranan atmosfer yang kedua adalah sebagai pengendali suhu bumi. Suhu di bulan pada malam hari sangat dingin dan pada siang hari sangat panas. Hal ini karena bulan tidak memiliki atmosfer. Keberadaan atmosfer menghindarkan bumi dari perubahan suhu yang sangat mencolok seperti di bulan. Pada siang hari suhu di bumi tidak terlampau panas dan pada malam hari suhu tidak terlampau dingin. Sebagian panas matahari yang jatuh ke bumi dipantulkan oleh lapisan atmosfer bagian atas sehingga panas yang mencapai bumi telah berkurang. Pada malam hari tempat yang tidak mendapat panas matahari secara langsung tetap hangat. Kalor yang dimiliki atmosfer pada siang hari tidak semuanya terbuang ketika memasuki malam hari. Atmosfer memerlukan waktu yang cukup lama untuk membuang

habis kalor tersebut. Sebelum seluruh kalor terbuang, bagian atmosfer di tempat itu sudah kembali menjadi siang. Selain itu, bagian atmosfer yang sedang mengalami malam mendapat kalor dari bagian yang sedang mengalami siang melalui perpindahan kalor (Mikrajuddin, 2007). Peranan atmosfer yang ketiga yakni sebagai perisai radiasi ultraviolet. Sinar ultraviolet sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan kanker kulit. Sinar yang dihasilkan dari radiasi matahari tersebut sebenarnya sangat mudah menerobos atmosfer dan mencapai permukaan bumi. Beruntunglah di lapisan atas atmosfer terdapat lapisan ozon yang dapat menyerap sinar ultraviolet (Mikrajuddin, 2007). Peranan atmosfer yang keempat adalah sebagai penangkis meteor. Bumi senantiasa dihantam oleh hujan meteor. Jika tidak ada atmosfer, maka meteor dapat mencapai permukaan bumi dengan kecepatan tinggi. Jika ini terjadi, tentu akan sangat membahayakan kehidupan makhluk bumi. Dengan adanya atmosfer, meteor-meteor tersebut akan terbakar habis karena bergesekan dengan atmosfer sebelum mencapai permukaan bumi (Mikrajuddin, 2007). Peranan atmosfer yang kelima yaitu sebagai penunjang komunikasi radio. Di atmosfer bagian atas terdapat lapisan gas-gas yang bermuatan listrik yang disebut ionosfer. Lapisan ini sangat mudah memantulkan gelombang radio. Dengan demikian, gelombang radio yang dipancarkan oleh stasiun pemancar dapat mencapai tempat-tempat yangsangat jauh. Berbeda dengan gelombang radio, gelombang televisi tidak dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer. Akibatnya, gelombang televisi lolos menembus lapisan tersebut. Gelombang televisi memerlukan bantuan satelit agar dapat mencapai tempat yang jauh (Mikrajuddin, 2007). Peranan atmosfer yang terakhir yakni untuk keperluan penerbangan. Atmosfer sangat penting bagi dunia penerbangan. Pesawat terbang, baik yang menggunakan baling-baling maupun mesin jet, dapat terangkat dan melayang di udara karena adanya gaya angkat yang dimiliki udara. Ada pula pesawat yang tetap dapat terbang meskipun tidak ada atmosfer. Pesawat tersebut adalah pesawat ruang angkasa yang menggunakan mesin roket (Mikrajuddin, 2007).

C. Komposisi Atmosfer a) Gas Gas-gas yang terdapat di atmosfer terutama tersusun atas nitrogen (78,08%) dan oksigen (20,95%). Sebagian besar oksigen di atmosfer dihasilkan oleh tumbuhan. Deforestrasi atau penebangan hutan akan menyebabkan kadar oksigen di atmosfer

berkurang. Gas lain terdapat di atmosfer dalam jumlah sedikit, di antaranya adalah uap air (0,2-4%), karbon dioksida (0,035%), ozon (0,000004%) dan argon (0,93%). Selain itu, di atmosfer terdapat pula partikel debu yang terbawa oleh udara dan gas-gas polutan yang dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor dan industri seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Komposisi gas penyusun atmosfer dapat dilihat pada tabel 1 (Mutiara, 2008). b)

Uap air Uap air berasal dari kandungan air pada hidrosfer yang menguap. Kadar uap air

di atmosfer dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu suhu dan lokasi. Semakin tinggi suhu udara, maka kandungan air dalam udara semakin besar. Hal itu dikarenakan semakin banyak air yang menguap. Di daerah khatulistiwa (daerah panas), kadar uap air rata-rata adalah 3%, artinya dari 1 liter udara terdapat 3% x 1 liter = 0,03 liter uap air. Sebaliknya, di daerah kutub (daerah dingin), kadar uap air di udara dapat mencapai 0%. Suhu yang dingin menyebabkan air hampir tidak menguap (hampir semua air membeku) (Mikrajuddin, 2007). Kadar uap air di atas permukaan laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada di atas daratan karena di daerah tersebut lebih banyak terjadi penguapan. Kadar uap air di daerah yang memiliki banyak laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada daerah gurun pasir. Gambar perubahan wujud zat dapat dilihat pada gambar 1 (Mikrajuddin, 2007). c)

Aerosol Aerosol berupa partikel cair atau padat yang tersuspensi di dalam gas. Ukuran partikel aerosol antara 0,001-100 µm. Partikel-partikel yang berdiameter kurang dari 2,5 µm pada umumnya dianggap halus dan partikel yang berdiameter lebih besar dari 2,5 µm dianggap kasar. Aerosol yang terdiri dari partikel debu, abu, garam, dan asap juga terdapat di udara. Jenis aerosol yang dominan di udara yang mengakibatkan pencemaran tercantum pada Tabel 2 (Mu’in, 2004). Pada umumnya, kota-kota besar mempunyai konsentrasi aerosol yang relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan di lautan. Sumber aerosol ada dua macam, yaitu primer dan sekunder. Aerosol primer, yaitu aerosol yang dikeluarkan langsung dari berbagai sumber (contoh : debu yang terbawa oleh udara sebagai akibat adanya angin atau partikel-partikel asap yang dikeluarkan dari cerobong asap). Aerosol sekunder mengikuti pada partikel-partikel yang dihasilkan di dalam atmosfer yang mengalami reaksi-reaksi kimia dari komponen-komponen gas (Mu’in, 2004).

Aerosol dengan ukuran jari-jari 0,2 µm sampai dengan 10 µm dalam proses iklim berperan sebagai inti kondensasi (inti pengembunan) dalam pembentukan butir air di dalam awan. Tanpa adanya inti kondensasi di atmosfer, butir air hujan akan sulit terbentuk didalam awan. D. Karakteristik Atmosfer Karakteristik atmosfer sangat luas, terutama yang disebabkan ketinggianya. Faktorfaktor lainnya yang menyebabkan perbedaan karakteristik adalah iklim, waktu, garis lintang atau latitude, dan bahkan aktivitas solar. Temperatur atmosfer sangat bervariasi mulai dari yang terendah -138 °C – 1700 °C. tekanannya menurun tajam dari 1 atm pada permukaan air laut. Dengan adanya perbedaan temperatur dari tekanan tersebut maka sifat kimia dari atmosfer sangat berbeda disebabkan oleh perbedaan altitude. Atmosfer adalah selubung gas yang menyelimuti bumi yang mempunyai sifat- sifat sebagai berikut 1.

Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dirasakan kecuali dalam bentuk angin.

2.

Dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan menyusut serta dapat bergerak atau berpindah.

3.

Transparan dalam beberapa bentuk radiasi.

4.

Mempunyai massa sehingga menimbulkan tekanan.

E. Lapisan Udara Lapisan atmosfer terdiri atas enam bagian sebagai berikut: a) Troposfer berada pada 0–12 km dari muka bumi Berikut beberapa hal yang berhubungan dengan sifat troposfer. (1) Fenomena dan peristiwa cuaca, seperti angin, hujan, awan, halilintar, dan lain-lain terjadi pada lapisan ini sehingga lapisan ini sangat besar pengaruhnya bagi kelangsungan hidup di bumi yang langsung berinteraksi. (2) Troposfer terdiri atas: (i) lapisan planet air, pada ketinggian 0–1 km, (ii) lapisan konveksi, pada ketinggian 1–8 km, dan (iii) lapisan tropopause, pada ketinggian 8–12 km. (3) Lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer disebut tropopause, merupakan temperatur yang relatif konstan. (4) Pada lapisan tropopause aktivitas udara secara konveksi akan terhenti.

(5) Lapisan troposfer di kutub setinggi ± 8 km dengan suhu ± –46°C, di daerah sedang setinggi ± 11 km suhu dengan ± –50°C, dan di daerah ekuator setinggi ± 16 km dengan suhu ± –50°C. (6) Temperatur troposfer relatif tidak konstan yang berarti semakin tinggi posisinya akan semakin rendah temperaturnya. b) Stratosfer, berada pada 12–60 km dari muka bumi (1) Stratosfer terdiri atas: (i) lapisan isoterm, (ii) lapisan panas, dan (iii) lapisan campuran teratas. (2) Pada ketinggian 35 km terbentuk ozon (O3) distratosfer, dan perbedaan ketinggian pada lapisan ini akan menyebabkan perbedaan temperatur. (3) Lapisan peralihan antara stratosfer dan mesosfer disebut stratopause, yang temperaturnya relatif konstan. (4) Daerah stratopause di ketinggian 50 km suhu mencapai 5°C. (5) Lapisan ozon (O3) adalah lapisan yang melindungi troposfer dan permukaan bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan sehingga tidak merusak kehidupan di bumi. c) Mesosfer, berada pada 60–80 km dari muka bumi (1) Mesosfer berfungsi sebagai lapisan pelindung bumi dari kejatuhan meteor. Meteor yang menuju bumi akan terbakar dan hancur sebelum sampai di permukaan bumi. (2) Temperatur berkisar antara –50°C sampai 70°C. (3) Mesosfer terletak di antara lapisan stratopause dan mesopause. Lapisan peralihan antara mesosfer dengan stratosfer disebut mesopause. d) Termosfer, berada 80–100 km dari muka bumi (1) Sebagian molekul dan atom-atom udara mengalami ionisasi pada lapisan ini. Peristiwa penambahan dan pengurangan elektron menghasilkan cahaya yang berwarna-warni, cahaya ini sering terjadi di kutub utara dan selatan yang disebut aurura. (2) Temperatur termosfer berkisar antara 40°C sampai 1.232°C. e) Ionosfer, berada 100–800 km dari muka bumi (1) Seluruh atom dan molekul udara mengalami ionisasi di dalam lapisan ini. (2) Daerah ionosfer berkisar mengandung muatan listrik.

(3) Terdapat tiga lapisan pada ionosfer, yaitu: (i) lapisan Kennelly Heavyside (lapisan E), pada ketinggian antara 100–200 km; (ii) lapisan Appleton (lapisan F), pada ketinggian 200–400 km; (iii) gelombang radio mengalami pemantulan (gelombang panjang dan pendek) pada kedua lapisan di atas; (iv) lapisan atom, berada pada ketinggian 400–800 km. f) Eksosfer, berada pada lebih dari 800 km–3.260 km dari muka bumi (1) Eksosfer merupakan lapisan atmosfer yang paling luar (jauh) dari bumi. (2) Pada lapisan inilah meteor mulai berinteraksi dengan susunan gas atmosfer bumi. (3) Pengaruh gaya berat dan gravitasi bumi pada lapisan ini sangat kecil.

F. Macam Macam Awan Bentuk bentuk awan, berdasarkan bentuknya Awan terbagi menjadi 3 yaitu: 

Sirrus, yaitu awan yang berbentuk halus dan berserat seperti bulu ayam. Awan ini tidak dapat menimbulkan hujan.



Stratus, yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehinga menutupi langit secara merata.



Kumulus, yaitu awan yang bentuknyaa bergumpal-gumpal dan dasarnya horizontal. Jenis-Jenis Awan - Sesuai hasil kongres internasional yang diadakan di munchen (Jerman) tahun 1802 dan Uppsala (Swedia) tahun 1894, Awan dikelompokkan dalam 4 kelompok utama, yaitu awan tinggi, awan sedang, awan rendah, dan awan dengan perkembangan vertikal. Kelompok Awan Udara Naik Kelompok awan ini terletak pada ketinggian antara 500- 1500 m. Macammacam jenis awan udara naik adalah sebagai berikut: 1. Awan KumuloNimbus (Cu-Ni) Awan CumolaNimbus (KumuloNimbus) merupakan awan yang menimbulkan hujan dengan kilat guntur. Biasanya awan Sirostratus terdapat di atas awan Kumulonimbus. Hal ini biasah terjadi pada waktu angin ribut.

Ciri Ciri Awan KumuloNimbus adalah sebagai berikut: 

Ketinggian Awan KumuloNimbus berkisar antara 2.000 - 16.000 m



Awan ini Berwarna putih/gelap dan menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur.



Awan ini berhubungan erat dengan hujan deras, badai. tornado dan petir.

2. Awan Kumulus (Cu) Awan Kumulus (Cumulus) merupakan awan tebal dengan puncak-puncak yang tinggi, terbentuk di siang hari karena udara naik. Jika berhadapan dengan matahari terlihat terang dan jika memperoleh sinar hanya sebelah saja akan menghasilkan bayangan yang berwarna kelabu.

Ciri Ciri Awan Kumulus adalah sebagai berikut: 

Dasar ketinggian awan ini umumnya 1000 m dan lebar 1 km.



Merupakan awan tebal dengan puncak yang agak tinggi. Terlihat gumpalan putih atau cahaya kelabu yang tampak seperti bola kapas mengambang, awan ini berbentuk garis besar yang tajam dan dasar yang datar.

Kelompok Awan Rendah Kelompok awan ini terletak pada ketinggian kurang dari 3 km. Macam-macam jenis awan rendah adalah sebagai berikut: 3. Awan NimboStratus (Ni-St) Awan NimboStratus merupakan awan yang bentuknya tidak menentu, tepinya compang-camping tak beraturan dan berwarna putih kegelapan serta penyebarannya cukup luas. Awan ini menimbulkan hujan gerimis.

Ciri Ciri Awan NimboStratus adalah sebagai berikut: 

Awan ini berwarna putih gelap yang penyebarannyaa di langit cukup luas.



Ketinggian Awan NimboStratus antara 600 - 3.000 meter



Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan gerimis.



Bentuknya tidak menentu ddengan pinggir compang-camping.

4. Awan Stratus (St) Awan Stratus merupakan awan rendah dan luas dengan tinggi berada dibawah 200 m. Lapisan melebar seperti kabut dan berlapis-lapis. Antara kabut dan awan stratus pada dasarnya tidak berbeda.

Ciri Ciri Awan Stratus adalah sebagai berikut: 

Lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis.



Awan ini cukup rendah dan sangat luaas. Ketinggian awan Stratus di bawah 2000 m.

5. Awan StratoKumulus (St-Cu) Awan StratoKumulus (StratoCumulus) merupakan awan yang berbentuk bola dan memiliki lapisan tipis yang sering menutupi langit sehingga tampak seperti gelombang lautan. awan ini merupakan jenis yang tidak menimbulkan hujan

Ciri Ciri Awan StratoKumulus adalah sebagai berikut: 

Awan ini berwarna kelabu/putih yang terjadi pada petang dan senja apabila atmosfer stabil.



Ketinggian Awan StratoKumulus berada dibawah 2.000 meter



Lapisan awan ini tipis dan tidak menghasilkan hujan.



Awan ini terlihat seperti bola-bola yang sering menutupi daerah seluruh langit, sehingga tampak seakan gelombang.

Kelompok Awan Menengah Kelompok awan ini terletak pada ketinggian yang beragam, dimana pada kawasan beriklim sedang terletak pada ketinggian 2-7 km, pada kawasan tropis jenis awan ini terdapat pada ketinggian 2-8 km dan kawasan yang terletak di kutup utara terletak di ketinggian 2-4 km. Macam-macam jenis awan menengah adalah sebagai berikut: 6. Awan AltoStratus (A-St) Awan AltoStratus merupakan awan yang berbentuk luas dengan warna kelabu, sehingga pada matahari dan bulan tampak terang.

Ciri Ciri Awan AltoStratus adalah sebagai berikut: 

Awan AltoStratus ini terbentuk pada waktu senja dan malam hari kemudian menghilang saat matahari terbit di awal pagi



Awan ini berwarna kekelabuan dan meliputi hampir seluruh bagian langit (luas).



Ketinggian Awan AltoStratus berada diantara 2.000 - 7.000 m.



Awan AltoStratus menghasilkan hujan seandainya dalam jumlah yang cukup tebal.

7. Awan AltoKumulus (A - Cu) Awan AltoKumulus (AltoCumulus) merupakan awan yang berbentuk kecilkecil dan berjumlah banyak. Umumnya berbentuk bola yang agak tebal, berwarna putih sampai pucat dan ada bagian yang kelabu. Awan ini bergerombol dan saling berdekatan sehingga tampak bahwa awan ini saling bergandengan.

Ciri Ciri Awan Altokumulus adalah sebagai berikut:



Awan Altokumulus berwarna kelabu atau putih dilihat pada waktu senja.



Awan ini kecil-kecil, tapi jumlahnya banyak



Ketinggian Awan Altokumulus berada diantara 2.000 - 7.000 m.



Tiap-Tiap elemen terlihat jelas tersisih antara satu dan yang lain dengan warna keputihan dan kelabu yang membedakannya dengan Awan Sirokumulus.



Biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal. Awan ini bergerombol

dan

sering

berdekatan

sehingga

tampak

saling

bergandengan.

Kelompok Awan Tinggi Kelompok awan ini terletak pada ketinggian yang beragam. Bila di kawasan tropis jenis awan ini terdapat pada ketinggian 6-18 km, pada kawasan yang beriklim sedang berada pada ketinggian 5-13 km, sedangkan di kawasan kutup terletak pada ketinggian 3-8 km. Macam-macam jenis awan yang tergolong awan tinggi adalah sebagai berikut.

8. Awan SiroKumulus (Ci-Cu) Awan SiroKumulus (Cirrocumulus) merupakan awan yang terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es serta berbentuk seperti segerombolan domba dan sering menimbulkan bayangan.

Ciri Ciri Awan SiroKumulus adalah sebagai berikut: 

Ketinggian Awan SiroKumulus berada diantara 6.000 - 12.000 m.



Bentuknya seperti terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es sehingga

bentuknya

seperti

sekelompok

domba

dan

sering

menimbulkan bayangan 9. Awan Sirus (Ci) Awan Sirus (Cirrus) merupakan awan halus dengan struktur seperti serat dan berbentuk seperti bulu burung. Awan cirrus (Ci) tersusun atas pita melengkung di langit, sehingga tampak bertemu satu atau dua titik horizon, dan sering terdapat kristal es.

Ciri Ciri Awan Sirrus adalah sebagai berikut: 

Awan Sirrus berwarna putih dengan pinggiran tidak jelas.



Awan Sirus ditiupkan angin timuran yang bergelora.



Awan ini terdiri dari halbor air yang terjadi disebabkan suhu terlalu dingin di atmosfer.



Awan ini halus, dan berstruktur seperti serat dan bentuknya mirip bulu burung. Awan Sirrus juga sering tersusun seperti pita yang melengkung di langit, sehingga seakan-akan tampak bertemu pada satu atau dua titik horizon



Ketinggian Awan Sirus berada diatas 5500 m.



Awan ini tidak menimbulkan hujan.

10. Awan Sirostratus (Ci-St) Awan Sirostratus (Cirrostratus) merupakan awan yang berbentuk seperti kelambu putih yang halus dan rata dengan menutup seluruh langit sehingga tampak cerah atau juga terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur. Awan

Sirostratus sering menimbulkan hallo (lingkaran yang bulat) yang mengelilingi matahari dan bulan. Hal ini sering terjadi di musim kering.

Ciri Ciri Awan Sirostratus adalah sebagai berikut: 

Awan ini juga menimbulkan hallo(lingkaran yang bulat) yang mengelilingi matahari dan bulan yang biasanya terjadi di musim kemarau.



Ketinggian Awan Sirostratus berada diatas 6.000 m.



Awan Sirostratus sulit dideteksi. Namun dengan adanya awan ini, biasanya

menandakan

datangnya

front

panas.

hal

tersebut

mengindikasikan akan turun hujan atau jatuhnya presipitasi 

Bentuknya seperti kelembu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga terlihat cerah, bisa juga tampak seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur.

G. Iklim 1. Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama. Iklim juga didefinisikan sebagai berikut : 

Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatny (World Climate Conference, 1979)



Kondep abstrak yang menyatakan kebiaasan cuaca dan unsur-unsur atmosfer di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980)



Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Gibbs, 1978) 2. Sifat-Sifat Iklim



Berlaku untuk waktu yang lama.



Meliputi daerah yang luas.



Merupakan hasil rata-rata cuaca, bukan merupakan pencatatan baru. 3. Unsur-Unsur Iklim a) Penyinaran Matahari

Matahari merupakan pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan menjadi sumber energi utama di bumi. Energi matahari dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Penyinaran Matahari ke Bumi dipengaruhi oleh kondisi awan dan perbedaan sudut datang sinar matahari. b) Suhu Udara Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya menyebar dan berbedabeda pada daerah tertentu. Persebaran secara horizontal menunjukkan suhu udara tertinggi terdapat di daerah tropis garis ekuator (garis khayal yang membagi bumi menjadi bagian utara dan selatan) dan semakin ke arah kutub suhu udara semakin dingin. Sedang persebaran secara vertikal menunjukkan, semakin tinggi tempat, maka suhu udara semakin dingin. Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. c) Kelembapan Udara (humidity) Dalam udara terdapat air yang terjadi karena penguapan. Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dikandungnya. Hal ini berarti, makin lembablah udara tersebut. Jadi, Humidity adalah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara. Alat pengukurnya adalah higrometer. d) Per-Awanan Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca. e) Curah Hujan Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu. Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat yang disebut penakar hujan (Rain Gauge). f) Angin

Angin adalah udara yang berggerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh adanya perbedaan suhu udara. Bila suhu udara tinggi, berarti tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin disebut anemometer. H. Dampak Perubahan Atmosfer Terhadap Lingkungan Pengaruh cuaca dan iklim memberikan dampak perubahan suhu global atau dikenal sebagai pemanasan global. Pemanasan global terjadi akibat rumah kaca yang berlebihan. Pemanasan global menjadi salah satu ancaman bagi kehidupan di muka bumi, dampaknya antara lain : 1.

Iklim Menjadi Tidak Stabil

2.

Permukaan Air Laut Meningkat

3.

Perubahan Pada Unsur-Unsur Cuaca Dan Iklim

4.

Terganggunya Keseimbangan Ekosistem

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Atmosfer merupakan bagian yang tak terpisahkan dari planet bumi. Setiap lapisan di atmosfer mengandung peranan yang sangat vital untuk keberlangsungan kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi. Lapisan atmosfer terdiri atas enam bagian. Jenis-Jenis Awan - Sesuai hasil kongres internasional yang diadakan di munchen (Jerman) tahun 1802 dan Uppsala (Swedia) tahun 1894, Awan dikelompokkan dalam 4 kelompok utama, yaitu awan tinggi, awan sedang, awan rendah, dan awan dengan perkembangan vertikal. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama. Pengaruh cuaca dan iklim memberikan dampak perubahan suhu global atau dikenal sebagai pemanasan global. Pemanasan global terjadi akibat rumah kaca yang berlebihan. B. Saran Pelajar dan mahasiswa harus lebih memahami apa pengertian atmosfer, lapisan udara, awan dan iklim.

DAFTAR PUSTAKA Wardiyatmoko. 2006. Geografi. Erlangga. Jakarta Tjasyono, Bayong HK. 2004. Klimatologi. ITB. Bandung Anonim.

2012. Pengertian

Iklim.

http://google.co.id/.

Diakses

pada

tanggal

10

Oktober 2012. Diantoro, Fefia. Iklim Di Indonesia. http://blog.ub.ac.id/. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2012.

KATA PENGANTAR Puji

syukur

diberi

kehadirat kesehatan

Tuhan

Yang

Maha

Kuasa,

dan

karena

kami

kekuatan

dalam berbagai macam rintangan dan cobaan dalam pembuatan makalah ini yang berjudul ‘Iklim’.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan pada teknis penulisan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyampurnaan makalah ini. Sehubungan penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha dengan penuh menurut kemampuan yang ada, dengan penuh ketebahan dan kemantapan agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

...................................................................................... ......................................................................................

i ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................... B. Rumusan Masalah ..................................................................................... C. Tujuan Makalah .....................................................................................

1 1 2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Atmosfer B. Peranan Atmosfer

3 3

......................................................................... .........................................................................

C. Komposisi Atmosfer

...........................................................................

4

D. Karakteristik Atmosfer

...........................................................................

6

E. Lapisan Udara

...........................................................................

6

F. Macam Macam Awan

........................................................................

8

G. Iklim

........................................................................

15

H. Dampak Perubahan Atmosfer Terhadap Lingkungan .........................

17

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

.................................................................................. ..................................................................................

18 18

DAFTAR PUSTAKA

.................................................................................

19

MAKALAH DINAMIKA ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1  NOVITA  APRILIA PUTRI  WIRANDA

SMA NEGERI 1 ONGKA TAHUN AJARAN 2019/2020

Related Documents

Dampak Dampak Freeport
September 2019 47
Dampak Atmosfer.docx
April 2020 24
Dampak Korupsi.ppt
June 2020 31
Dampak Pembangunan.docx
April 2020 28

More Documents from "Alvin Purmawinata"

Jenis Jenis Luka.docx
April 2020 36
Contoh Proposal.docx
April 2020 36
Kelas V
May 2020 24
Kelas Vi
May 2020 23
Transkrip.docx
November 2019 31