DAMPAK KAWASAN INDUSTRI MODERN TERHADAP LINGKUNGAN di Jalan P. Sumbawa No. 5, Mabar, Sampali, Percut Sei Tuan, Medan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
KELOMPOK 6
MATA KULIAH: PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN
DOSEN PENGAJAR: ULINA KARO-KARO, SKM., M.Kes.
KELAS : III-A
DISUSUN OLEH : 1. WIDYA ANNISAHAQMI MAHDALI (173313010011) 2. AISYAH PRATIWI SIREGAR (173313010020) 3. CHRISTINE (173313010031)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA 2019
A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada tanggal 22 januari 2019 kami melakukan survey di Kawasan Industri Modern 1 (KIM 1) di Jalan P. Sumbawa No. 5, Mabar, Sampali, Percut Sei Tuan, Medan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Berdasarkan tugas kami turun ke lapangan untuk melihat keadaan lingkungan sekitar kawasan industri tersebut. Pabrik yang kami amati adalah PT Charoen Pokphand yang merupakan perusahaan produksi pakan ternak dan makanan olahan terbesar di Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1972 dengan pabrik pakan terbesar pertama di Jakarta untuk menghasilkan pakan ternak berkualitas. Di kawasan tersebut, terdapat banyak pabrik dan kendaraan besar seperti truk yang menghasilkan polusi sehingga udara disana tercemar. Warga yang bermukim disana banyak mengidap penyakit seperti ISPA. Seseorang bisa tertular ISPA ketika seseorang tersebut menghirup udara yang kotor. Udara kotor tersebut pastinya berasal dari gas buang (emisi) dari kendaraan, atau yang lebih dikenal sebagai asap knalpot, yang merupkan produk sisa dari pembakaran mesin kendaraan yang tidak sempurna. Gas yang dibuang mengandung berbagai zat kimia dan dengan mudah terhirup siapa saja di sekitar kendaraan yang mengeluarkan emisi. Tanpa disadari, paparan tersebut memasuki sistem pernapasan dan peredaran darah sehingga menyebabkan kerusakan tubuh meskipun membutuhkan waktu yang lama. Bahaya asap kendaraan terhadap manusia, yaitu: 1. Gas buang kendaraan bersifat karsinogenik Meskipun bahan bakar pada masa sekarang sudah memiliki tingkat polusi yang lebih rendah, namun jumlah polutan tetap tinggi karena terjadi peningkatan jumlah kendaraan. Selain itu, gas buang pada kendaraan tetap bersifat karsinogenik yang berbahaya bagi kesehatan meskipun dalam jumlah yang sedikit. Paparan zat karsinogenik berakibat kerusakan organ dan dapat menyebabkan kanker. Terdapat dua zat kimia utama dari gas buang kendaraan yang bersifat karsinogenik yaitu: Benzena – merupakan senyawa aromatik sebagai campuran dasar pada bahan bakar, dan ikut dikeluarkan bersamaan dengan gas buang dari kendaraan. Benzena sangat mudah masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan dan permukaan kulit. Kadar benzena yang terlalu banyak pada aliran darah dapat menyebabkan gangguan pembentukan sel darah merah dengan cara merusak sumsum tulang. Timbal – merupakan logam yang mudah dibentuk sehingga dapat dihasilkan dari gas buang kendaraan. Logam timbal dapat mengendap dan terakumulasi di berbagai permukaan benda, bahkan di dalam tubuh makhluk hidup, tumbuhan, dan air. Paparan timbal pada seseorang menimbulkan reaksi pada aliran darah, meningkatkan risiko anemia dan mengganggu kerja saraf dan otak. 2.
Memicu kerusakan pada sistem pernapasan Sistem pernapasan adalah bagian pertama dan yang paling utama mengalami dampak dari paparan gas buang. Dampak dari paparan gas buang kendaraan terhadap sistem pernapasan, di antaranya: Menurunkan kadar oksigen dalam tubuh. Semua udara yang dihirup akan memasuki rongga paru untuk didistribusikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Menghirup gas buang kendaraan akan sangat berbahaya karena mengandung karbon monoksida (CO). Dibandingkan dengan oksigen, CO lebih mudah diikat
3.
oleh sel darah merah sehingga paparan CO dalam waktu singkat dapat menurunkan kadar oksigen yang didistribusikan dalam darah. Jaringan tubuh yang mengalami kekurangan oksigen akan sangat mudah mengalami kerusakan terutama otak, dan kadar CO juga memicu terjadinya sesak napas. Kerusakan saluran pernapasan. Partikel debu kendaraan biasanya berupa debu berwarna hitam yang dikeluarkan dari saluran knalpot. Debu tersebut juga dapat mengendap di bagian lain kendaraan. Paparan debu kendaraan dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan gangguan di antaranya: Asma – tidak hanya asma yang dipicu oleh alergi namun juga inflamasi yang menyebabkan gangguan fungsi paru dalam bernapas. Kanker paru – iritasi dan inflamasi serta akmulasi bahan karsinogenik dapat memicu perkembangan penyakit kanker paru.
Kerusakan sistem peredaran darah Sistem peredaran darah adalah bagian selanjutnya yang mengalami kerusakan setelah saluran pernapasan. Suatu penelitian menunjukan paparan CO meningkatkan kekentalan dalam darah serta peningkatan kadar protein inflamasi, yang merupakan pertanda perkembangan arterosklerosis. Hal ini juga diperburuk oleh paparan sulfat dari debu kendaraan karena dapat mempercepat kerusakan pembuluh darah. Kandungan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH) dapat memicu aritmia dan serangan jantung sehingga meningkatkan risiko kematian bagi penderita penyakit jantung. Suatu studi lingkungan di Boston menunjukkan bahwa wilayah memiliki tingkat paparan gas buang kendaraan yang tinggi, penduduknya akan memiliki risiko kematian dari penyakit kardiovaskuler, stroke, dan diabetes sekitar 4% lebih tinggi. Hasil studi ini menunjukkan risiko paparan asap kendaraan dapat memperburuk penyakit dan merupakan faktor risiko kematian dini dari penyakit degeneratif.
Di sana juga kami melihat adanya sebagian limbah pabrik yang dibuang di selokan. Seperti kita ketahui selokan adalah saluran untuk menyalurkan air pembuangan dan/atau air hujan untuk dibawa ke suatu tempat agar tidak menjadi masalah bagi lingkungan dan kesehatan. Akan tetapi karna limbah sebagian limbah pabrik di buang kesana dan mengakibatkan selokan tersebut menjadi tersumbat dan apabila sedang musim hujan selokan tersebut akan menjadi tersumbat dan mengakibatkan banjir di kawasan perumahan warga. Dari fenomena-fenomena di atas, sangat bertolak belakang pada peraturan pemerintah yaitu perusahaan industri mempunyai kewajiban dalam upaya pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup sebagaimana telah diatur dalam Pasal 21 UU Perindustrian yang berbunyi: 1. Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang dilakukannya.
2. Pemerintah mengadakan pengaturan dan pembinaan berupa bimbingan dan penyuluhan mengenai pelaksanaan pencegahan kerusakan dan penanggulangan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri. 3. Kewajiban melaksanakan upaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikecualikan bagi jenis industri tertentu dalam kelompok industri kecil.
Menurut penjelasan Pasal 21 ayat (1) UU Perindustrian, perusahaan industri yang didirikan pada suatu tempat, wajib memperhatikan keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam yang dipergunakan dalam proses industrinya serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat usaha dan proses industri yang dilakukan. Dampak negatif dapat berupa gangguan, kerusakan, dan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan masyarakat di sekelilingnya yang ditimbulkan karena pencemaran tanah, air, dan udara termasuk kebisingan suara oleh kegiatan industri. Dalam hal ini, Pemerintah perlu mengadakan pengaturan dan pembinaan untuk menanggulanginya.
B.
RUMUSAN MASALAH 1. Terjadi banjir di kawasan tersebut karena limbah dari pabrik sebagian dibuang ke selokan. Apabila hujan turun, maka akan mengakibatkan banjir. 2. Pabrik mengeluarkan asap yang berbau yang tidak sedap yang mengganggu pengendara dan masyarkat. 3. Kabut yang terlalu banyak menghalangi penglihatan pengendara dan pejalan kaki yang melintasi kawasan tersebut. 4. Gangguan pernafasan atau ISPA akibat dari asap kendaraan dan asap yang berasal dari pabrik.
C. PRIORITAS MASALAH Berdasarkan masalah-masalah “Dampak kawasan industri modern” ini maka kami akan mengambil masalah adalah akibat dari asap pabrik tersebut mengeluarkan bau yang tidak sedap dan mengganggu pengendara yang melintas kawasan tersebut.
D. TUJUAN 1. Melakukan advokasi melalui lintas sektoral dan lintas program mengenai masalah yang terjadi di lapangan.
2. Melakukan evaluasi terhadap masyarakat, pekerja pabrik, dan lingkungan agar polusi dan limbah dapat berkurang. 3. Berdasarkan program pemerintah harus melakukan umpan balik dan meningkatkan penyuluhan agar masyarakat dapat hidup sehat.
E. MANFAAT 1. Kami sebagai mahasiswa ingin berkerjasama untuk melakukan umpan balik dalam penyuluhan. 2. Mengembangkan pengetahuan berkelanjutan bagi kami sebagai peniliti. 3. Mengurangi angka pencemaran udara di lingkungan tersebut.
F. KESIMPULAN
Dampak yang ditimbulkan dari industri sangat berbahaya dan dapat mengancam kesehatan manusia.
Padatnya lalu lintas di daerah KIM juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Polusi di daerah tersebut mengurangi estetika lingkungan
G. SARAN Banyak warga yang terkena dampak yang berasal dari pembuangan zat sisa dari pabrik, baik dari pengendara yang melintasi kawasan tersebut maupun masyarakat yang bermukim disana. Sebaiknya kawasan industri harus terletak lebih jauh dari kawasan masyarakat agar tidak ada warga yang tercemar.
POWER POINT (PPT)
Latar Belakang Pada tanggal 22 januari 2019 kami melakukan survey di Kawasan Industri Modern 1 (KIM 1) di Jalan P. Sumbawa No. 5, Mabar, Sampali, Percut Sei Tuan, Medan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Berdasarkan tugas kami turun ke lapangan untuk
melihat
keadaan
lingkungan
sekitar
kawasan industri tersebut. Pabrik yang kami amati adalah PT Charoen Pokphand yang merupakan perusahaan produksi pakan ternak dan makanan olahan terbesar di Indonesia.
Asap dari truk-truk yang melintasi kawasan industri tersebut dapat berdampak pada pengendara lain dan masyarakat sekitar. Truktruk yang lalu lalang juga berpotensi menyebabkan kecelakaan karena padatnya lalu lintas di daerah tersebut.
Polusi yang dihasilkan dari hasil kerja pabrik yang dapat menimbulkan dampak berbahaya bagi masyarakat
Limbah pabrik di buang ke selokan sehingga menimbulkan bau busuk
Rumusan Masalah 1. Terjadi banjir di kawasan tersebut karena limbah dari pabrik sebagian dibuang ke selokan. Apabila hujan turun, maka akan mengakibatkan banjir. 2. Pabrik mengeluarkan asap yang berbau yang tidak sedap yang mengganggu pengendara dan masyarkat. 3. Kabut
yang
terlalu
banyak
menghalangi
penglihatan pengendara dan pejalan kaki. 4. Gangguan pernafasan atau ISPA akibat dari asap kendaraan dan asap pabrik.
Prioritas Masalah Yang menjadi prioritas masalahnya adalah asap yang berasal dari pabrik mengeluarkan bau yang tidak sedap dan mengganggu pengendara dan masyarakat sekitar.
Tujuan • Melakukan advokasi melalui lintas sektoral dan lintas program mengenai masalah yang terjadi di lapangan. • Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat dan pekerja pabrik agar polusi dan limbah di lingkungan dapat berkurang. • Bekerja sama dengan lintas program dan lintas sectoral terhadap umpan balik dan meningkatkan penyuluhan agar masyarakat dapat hidup sehat.
Pemecahan Masalah 1. Sebagai terhadap
mahasiswa masyarakat
melakukan
penyuluhan
mengenai
pentingnya
udara yang bersih dan bebas dari polusi. 2. Melalui advokasi untuk menegakan kembali peraturan atau perundang-undangan tentang lingkungan. 3. Mengajak masyarakat untuk mulai melakukan penanaman tanaman-tanaman hijau, dimulai dari lingkungan yang ada di sekitar kita dan tidak membiarkan sampah berserakan. 4. Menggunakan peralatan atau bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan dalam kehidupan seharihari.
Berdasarkan Pasal 21 UU Perindustrian: 1. Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang dilakukannya. 2. Pemerintah
mengadakan
pengaturan
dan
pembinaan berupa bimbingan dan penyuluhan mengenai pelaksanaan pencegahan kerusakan dan
penanggulangan
pencemaran
terhadap
lingkungan hidup akibat kegiatan industri. 3. Kewajiban melaksanakan upaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikecualikan bagi jenis industri tertentu dalam kelompok industri kecil.
Manfaat • Kami sebagai mahasiswa ingin berkerjasama untuk
melakukan
umpan
balik
dalam
penyuluhan. • Mengembangkan pengetahuan berkelanjutan bagi kami sebagai peniliti. • Berdasarkan advokasi kebijakan harus bekerja sama untuk mengurangi angka pencemaran.
Kesimpulan • Dampak yang ditimbulkan dari industri sangat berbahaya dan dapat mengancam kesehatan manusia. • Padatnya lalu lintas di daerah KIM juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan. • Polusi di daerah tersebut mengurangi estetika lingkungan
Saran Banyak warga yang terkena dampak yang berasal dari pembuangan zat sisa dari pabrik, baik dari pengendara yang melintasi kawasan tersebut maupun masyarakat
yang
bermukim
disana.
Sebaiknya
kawasan industri harus terletak lebih jauh dari kawasan masyarakat agar tidak ada warga yang tercemar.