ESSAY DAMPAK RADIASI SINAR X PADA BIDANG KESEHATAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Modern Dosen Pengampu : Rahmat Hidayat, A.Md.T, S.Pd., M.Pd.
Oleh : MUHAMMAD SHODIKIN NPM. 1610631160094
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2019
PENDAHULUAN Dalam perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang fisika, radiasi sangat membantu dalam proses pengukuran sebuah dosis, pengukuran untuk diagnosis dan sebagainya. Begitu banyak bentuk aplikasi dari bidang ini termasuk salah satunya dalam bidang kesehatan. Radiasi adalah gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang karena energi yang demikiannya mampu mengionisasi media yang dilaluinya (BAPETEN, 2010). Sinar-X adalah radiasi elektromagnet dengan rentang panjang gelombang kurang lebih dari 0,01 hingga 10 nm (energinya kurang lebih dari 100eV hingga 100keV). Beberapa atom yang membentuk sebuah kisi dapat memantulkan sinar-X yang dijatuhkan pada kristal ke semua arah, namun hanya pada satu arah tertentu, “riak gelombang” yang dihambur akan berinterferensi secara maksimum sehingga menghasilkan suatu berkas terpantul. Dalam hal ini, pantulannya dapat dipandang terjadi pada suatu bidang yang digambarkan melalui barisan atom-atom tersebut. (Keadaan ini mirip dengan pemantulan cahaya dari sebuah cermin berkas cahaya yang terpantulkan dapat dipandang terjadi pada sebuah bidang dengan sudut datang sama dengan sudut pantul). Sinar-X ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen seorang berkebangsaan Jerman pada tahun 1895. Penemuanya diilhami dari hasil percobaan percobaan sebelumnya antara lain dari J.J Thomson mengenai tabung katoda dan Heinrich Hertz tentang foto listrik. Kedua percobaan tersebut mengamati gerak electron yang keluar dari katoda menuju ke anoda yang berada dalam tabung kaca yang hampa udara. Pembangkit sinar-X berupa tabung hampa udara yang di dalamnya terdapat filament yang juga sebagai katoda dan terdapat komponen anoda. Jika filamen dipanaskan maka akan keluar elektron dan apabila antara katoda dan anoda diberi beda potensial yang tinggi, elektron akan dipercepat menuju ke anoda. Dengan percepatan elektron tersebut maka akan terjadi tumbukan tak kenyal sempurna antara elektron dengan anoda, akibatnya terjadi pancaran radiasi sinar-X.
PEMBAHASAN Pemanfaatan sinar-X di bidang kedokteran nuklir merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Dalam bidang kedokteran hal ini sangatlah memberikan kemudahan dalam proses pemeriksaan penyakit seorang pasien. Berbagai macam alat yang menggunakan radiasi dalam kedokteran diantaranya yaitu X-ray, CT Scan, dan lain sebagianya. Radiologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan penggunaan semua modalitas yang menggunakan energi radiasi pengion maupun non-pengion, untuk kepentingan imajing diagnosis dan prosedur terapi dengan menggunakan panduan radiologi, termasuk teknik ultrasonografi dan radiasi radio frekuensi elektromagnetik oleh atom-atom. Foto radiografi adalah gambaran dua dimensi dari suatu obyek tiga dimensi dimana gambaran dari obyek tersebut diproyeksikan pada suatu media perekam sebagai gambar dua dimensi. Teknik radiografi adalah salah satu teknik diagnosa dimana sumber sinar X ditembuskan kebagian tubuh pasien yang akan diperiksa dengan kondisi penyinaran tertentu. Radiasi sinar X yang akan tembus akan mempunyai besaran yang berbeda sesuai dengan daya serap organ-organ tubuh yang akan ditembusnya. Perbedaan akan besaran tersebut akan ditangkap oleh film X-ray dan akan membentuk bayangan laten, gambar laten tersebut setelah melalui berbagai proses pencucian akan menghasilkan gambaran foto dari organ yang diperiksa. Untuk radigrafer pada saat pemotretan harus berada di belakang tabir atau di ruangan lain yang terproteksi dari radiasi sinar x. Penggunaan alat sinar X untuk diagnosa dan pengobatan memerlukan kehati‐hatian karena tingginya resiko bahaya yang dapat ditimbulkan dari penggunaannya atau hal lain yang diakibatkan radiasi ionisasi. Semua jaringan pada hewan dan manusia peka terhadap radiasi. Penggunaan dosis minimum dengan nilai yang melebihi batas tertentu dapat menyebabkan kerusakan atau perubahan pada jaringan yang terpapar. Jaringan yang sangat rentan terhadap bahaya radiasi antara lain adalah: kulit, limfatik, hemopoetik, leukopoetik, glandula
mamary, thyroid, tulang (pada pusat pertumbuhan epifise), epitel germinal atau gonad. Oleh sebab itu, kehati‐hatian dalam penggunaan radiasi sangat diperlukan, karena kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penggunaan radiasi sangat besar. Radiasi ionisasi mempunyai sifat tidak berwujud/tampak, tidak berbau dan tidak memberikan rangsangan fisik langsung pada objek yang terpapar. Efek radiasi pada objek yang terpapar sangat berbahaya dan bersifat kumulatif dari penyinaran yang terus menerus. Efek yang sering muncul antara lain erithema, alergi hingga mutasi genetik. Pemanfaatan radiasi di Indonesia diawasi oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). Oleh karena itu, pemanfaatan sinar-x sebagai radiodiagnostik bidang kesehatan telah diatur oleh pemerintah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Kearnanan Sumber Radioaktif serta Surat Keputusan Kepala BAPETEN Nomor 01 IKa- BAPETENIV99 tentang Ketentuan Keselamatan Kerja dengan Radiasi Radiografi rnerupakan sarana penunjang diagnostik yang sudah berkembang pesat baik di dunia kedokteran manusia maupun dalam dunia kedokteran hewan yang bertujuan untuk kesejahteraan. Pemanfaatan sinar-x dalam radiodiagnostik dunia kedokteran hewan sangat menunjang dalam penegakkan diagnosa. Selain itu juga ada institusi pelaksana sebagaimana amanat UU No. 10 Tahun 1997 sebagai badan pelaksana, BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional), juga memiliki tugas dan fungsi penelitian dan pengembangan penggunaan radiasi dibidang kesehatan.
PENUTUP Sinar X adalah radiasi electromagnet dengan rentang panjang gelombang kurang lebih dari 0.01 hingga 10 nm. Beberapa atom dapat memantulkan sinar X yang dijatuhkan pada kristal membentuk pola maksimum interferensi (titik) pada plat foto yang pola tersebut tidak bergantung pada panjang gelombang sinar X melainkan pada jarak dan susunan atom dalam kristal. Pemanfaatan sinar-X di bidang kedokteran nuklir adalah untuk mendiagnosis photo thorax, tulang tangan,kaki dan organ tubuh yang lainnya. Disamping itu banyak pula dampak jika berlebihan menggunakan sinar-x seperti jaringan yang sangat rentan terhadap bahaya radiasi antara lain adalah: kulit, limfatik, hemopoetik, leukopoetik, glandula mamary, thyroid, tulang (pada pusat pertumbuhan epifise), epitel germinal atau gonad.
Daftar Pustaka https://id.wikipedia.org/wiki/Sinar-X https://ejournal.unisayogya.ac.id/ejournal/index.php/JHeS/article/download/432/2 15 https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph/article/view/12690/8622 https://www.academia.edu/30884097/Essay_RADIASI_HANDPHONE_MENYE BABKAN_INFERTILITAS_.docx http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/24.htm http://ojs.unud.ac.id/index.php/JTE/article/download/1585/931
Biodata Penulis I.
Data Diri Nama
: Muhammad Shodikin
NPM
: 1610631160094
Kelas
: D 2016
Program Studi
: Teknik Elektro
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Tempat Tanggal Lahir
: Sukabumi, 10 Oktober 1997
Agama
: Islam
No Hp
: 085798090063
Email
:
[email protected]