Critical Jurnal.docx

  • Uploaded by: Anonymous fEqmGMp28
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Critical Jurnal.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 584
  • Pages: 2
CRITICAL APPRAISALL JURNAL

a. Judul : Pengelolaan Peningkatan Tekanan Intracranial. b. Peneliti, Penerbit, tahun terbit. Imtihanah Amri, MEDIKA TADULAKO, 2017. c. Latar belakang penelitian Peningkatan tekanan intrakranial merupakan sebuah keadaan emergensi neurologis yang disebabkan oleh berbagai cedera neurologis dan berhubungan dengan outcome yang buruk, termasuk iskemia otak dan bahkan kematian. Diagnosis cepat, analisis cermat terhadap patofisiologi yang terlibat, dan pemantauan invasif serta terapi sangat penting untuk keberhasilan penatalaksanaan kondisi yang berpotensi berbahaya ini. Metodemetode invasif untuk diagnosis dan pemantauan memiliki risiko tersendiri. Teknik terbaru dalam diagnosis non-invasif dan penilaian peningkatan TIK bisa memperbaiki angka morbiditas dan mortalitas, tetapi perlu diuji dalam trial-trial klinis skala besar sebelum menjadi standar terapi. Sampai sekarang ada sedikit intervensi yang menunjukkan efikasi pengurangan TIK tetapi tidak semua telah terbukti memperbaiki outcome. Risiko dan manfaat intervensi medis dan bedah harus dievaluasi secara cermat dan pilihan-pilihan terapi terbaik harus diarahkan untuk setiap pasien. Pemantauan TIK sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya fase kompensasi ke fase dekompensasi. Pemantauan TIK dapat dilakukan dengan bantuan alat monitor, pencitraan, pengukuran non invasif (TCD), monitoring lanjutan dengan beberapa modalitas. Dengan adanya pemantauan TIK maka penatalaksanaan akan menjadi lebih optimal. Penatalaksanaan peningkatan TIK meliputi tatalaksana umum dan khusus. Ada dua metode pemantauan TIK yaitu metode invasif (secara langsung) dan non invasive (tidak langsung). Metode non invasif (secara tidak langsung) dilakukan pemantauan status klinis, neuroimaging dan neurosonology (Trancranial Doppler Ultrasonography/TCD). Sedangkan metode invasif (secara langsung) dapat dilakukan secara intraventrikular, intraparenkimal, subarakhnoid/subdural, dan epidural. Metode yang umum dipakai yaitu intraventrikular dan intraparenkimal (microtransducer sensor) karena lebih akurat namun perlu perhatian terhadap adanya risiko perdarahan dan infeksi akibat pemasangannya. Dengan pemantauan TIK juga kita dapat mengetahui nilai CPP, yang sangat penting, dimana menunjukkan tercapai atau tidaknya perfusi otak begitu juga dengan oksigenasi otak. d. Tujuan penelitian : Pada pasien CKB dapat terjadi peningkatan tekanan intrakranial, sehingga diperlukan pengelolaan untuk mencegah dan mengurangi peningkatan dari tekanan intrakranial. e. Intervensi Penatalaksanaan umum : 1. Mengatur posisi kepala lebih tinggi sekitar 30-450 2. Observasi tekanan darah

3. Mencegah dan mengatasi kejang 4. Menghilangkan rasa cemas, agitasi dan nyeri 5. Menjaga suhu tubuh normal < 37,5ÂșC 6. Koreksi kelainan metabolik dan elektrolit. 7. Hindari kondisi hiperglikemia 8. Pasang kateter vena 9. Atasi hipoksia 10. Pertahankan kondisi normokarbia (PaCO2 35 - 40 mmHg) 11. Hindari beberapa hal yang menyebabkan peninggian tekanan abdominal seperti batuk, mengedan dan penyedotan lendir pernafasan yang berlebihan. Penatalaksaan khusus : 1. Mengurangi efek massa dengan cara kraniektomi dekompresi dapat dilakukan untuk peningkatan yang refrakter terhadap terapi konservatif dan menunjukkan penurunan TIK mencapai 70%. 2. Sedasi dan/atau paralisis bila diperlukan. Paralitik dapat digunakan untuk menurunkan TIK refrakter, tetapi beresiko terjadinya myopati/neuropati dan dapat mengaburkan kejang 3. Mengurangi volume cairan serebrospinal, ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam hal ini yaitu : a) Memasang kateter intraventrikel b) Lumbal punksi c) Memasang kateter lumbal. Pemilihan metode yang dipakai tergantung dari penyebab hidrosefalus atau ada/tidaknya massa intrakranial. 4. Mengoptimalkan CPP dengan menambahkan vasopressor dan /atau cairan isotonik jika CPP < 60 mmHg. 5. Mengurangi volume darah intravaskular. 6. Terapi osmotik a) Salin hipertonik b) Mannitol 20% (dosis 0,25-1 gr/kg) 7. Kesimpulan : Penanganan penderita dengan peningkatan tekanan intrakranial di mulai dengan memonitor tekanannya sendiri baik dengan cara invasive maupun non invasive, kemudian dengan pengelolaan secara bedah dan non bedah. Pengelolaan dibidang anestesi sangat berperan untuk menurunkan tekanan intrakranial yaitu dimulai dengan menjaga jalan nafas, menjaga kestabilan emosi penderita dengan obat-obat sedasi dan analgetik, penggunaan obat-obatan dan agen inhalasi yang tidak mempengaruhi tekanan intrakaranial. 8. Daya aplikasi Penelitian terhadap penatalaksanaan pada pasien CKB daya aplikasinya dapat diterapkan.

Related Documents

Critical Jurnal.docx
June 2020 16
Critical Mass
June 2020 14
Critical Thinking.docx
October 2019 25
Critical Reasoning
November 2019 35
Critical Thinking
April 2020 35
Critical Jurnal.docx
July 2020 4

More Documents from "Elta"