Critical Jurnal Review Kepemimpinan.docx

  • Uploaded by: prb liana
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Critical Jurnal Review Kepemimpinan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,563
  • Pages: 18
CRITICAL JURNAL REVIEW PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN TERHADAP KINERJA

Disusun oleh: Eliana Purba (8186181003) DIKDAS A2

PENDIDIKAN DASAR PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas review jurnal mata kuliah Filsafat Pendidikan ini yang berjudul “Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan”. Penulis berterima kasih kepada Bapak dosen yang bersangkutan yang sudah memberikan bimbingannya. Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan,

"Penulis’’

i

Februari 2019

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii BAB I PENDAHULAN ...................................................................................................1 BAB II RINGKASAN JURNAL ..........................................................................................3 BAB III ANALISIS JURNAL..........................................................................................8 BAB IV PENUTUP...........................................................................................................14 DAFTAR

PUSTAKA.......................................................................................................15

ii

BAB I PENDAHULUAN A. Rasionalisasi pentingnya CJR Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami. Terkadang kita memiliki satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi analisis bahasa, pembahasan tentang kepemimpinan. Oleh karena itu, penulis membuat Critical Journal Report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi, terkhusus pada pokok pembahasan tentang kepemimpinan. B. Tujuan penulisan CJR Mengkritis/membandingkan satu topic materi kuliah kepemimpinan dalam dua buku yang berbeda C. Manfaat CJR 

Untuk menambah wawasan tentang kepemimpinan



Untuk mengetahui metode dan sifat-sifat seorang pemimpin



Untuk mengetahui prinsip apa yang ditanam dalam pemimpin

D. Identitas CJR JURNAL DUA Judul

: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA

PEGAWAI

PADA

BADAN

PERENCANAN

PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN SUPIORI ISSN

:-

Penulis

: Noack Pariaribo

Jlh hlm

: 13 halaman

Volume

:1

Nomor

:1

Tahun terbit

: 2015

1

JURNAL DUA Judul

: PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN TERHADAP KINERJA

ISSN

: 1907-6304

Penulis

: Luhgiatno

Jlh hlm

: 12 halaman

Volume

:1

Nomor

:1

Tahun terbit

: 2016

2

BAB II RINGKASAN JURNAL (RINGKASAN JURNAL SATU) A. Pendahuluan Pada dasarnya, manajemen sumber daya manusia merupakan serangkaian tindakan dalam hal penarikan tenaga kerja, seleksi tenaga kerja, pengembangan,pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan individu maupun tujuan organisasi (Robbins, 1996). Dengan demikian, masalah depertemen sumber daya manusia merupakan masalah yang kompleks bagi organisasi, dibandingkan dengan departemen lainnya. Masalah yang ada dalam manajemen sumber daya manusia, merupakan masalah utama yang patut mendapat perhatian organisasi adalah masalah kinerja karyawan. Kinerja karyawan dianggap penting bagi organisasi karena keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja itu sendiri. Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Mangkunegara (2000) menyebutkan, faktor yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan (ability) dan faktor motivasi. Setiap organisasi maupun perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Berbagai cara ditempuh untuk meningkatkan kinerja karyawan misalnya melalui pendidikan dan pelatihan, pemberian kompensasi dan motivasi serta menciptakan lingkungan kerja yang baik. Oleh karena itu upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan merupakan tantangan manajemen yang paling serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada di dalamnya (Putu Sunarcaya, 2008).

B. Deskripsi Isi Lingkungan bisnis dewasa ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, sangat memerlukan sistem manajemen yang efektif artinya dapat dengan mudah berubah atau menyesuaikan diri dan dapat mengakomodasikan setiap perubahan baik yang sedang dan telah terjadi dengan cepat, tepat dan terarah serta biaya yang murah. Dengan demikian, organisasi sudah tidak lagi dipandang sebagai sistem tertutup (closed-system) tetapi organisasi merupakan sistem terbuka (opened-system) yang harus dapat merespon dan mengakomodasikan berbagai perubahan eksternal dengan cepat dan efisien.

3

Krisis ekonomi yang berdampak pada lesunya iklim dunia usaha mengakibatkan banyak perusahaan harus melakuakan upaya perampingan atau konsolidasi internal lainnya sebagai upaya penghematan keuangan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup (survive) dan mencapai pertumbuhan (growth) melalui kinerja yang berkualitas. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan yang berdasarkan pada kekuatan modal atau uang semata, tetapi juga ditentukan dari keberhasilannya mengelola sumber daya manusia. Faktor kepemimpinan, dari atasan dapat memberikan pengayoman dan bimbingan kepada karyawan dalam menghadapi tugas dan lingkungan kerja yang baru. Pemimpin yang baik akan mampu menularkan optimisme dan pengetahuan yang dimilikinya agar karyawan yang menjadi bawahannya dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. Menurut Robbins (1996) kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya suatu tujuan. Kartini (1994) menyatakan bahwa fungsi kepemimpinan adalah memandu, menuntun, membimbing, membangun, atau memberi motivasi kerja, dan membuat jaringan komunikasi dan membawa pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju dengan ketentuan waktu dan perencanaan. Sehingga setiap pimpinan akan memperlihatkan gaya kepemimpinannya lewat ucapan, sikap tingkah lakunya yang dirasa oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Gaya kepemimpinan yang tepat akan menimbulkan motivasi seseorang untuk berprestasi. Sukses tidaknya karyawan dalam prestasi kerja dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan atasannya (Regina, 2010). Dalam melaksanakan pekerjaan, karyawan tidak lepas dari komunikasi dengan sesama rekan sekerja, dengan atasan dan dengan bawahan. Komunikasi yang baik dapat menjadi sarana yang tepat dalam meningkatkan kinerja karyawan. Melalui komunikasi, karyawan dapat meminta petunjuk kepada atasan mengenai pelaksanaan kerja. Melalui komunikasi juga karyawan dapat saling bekerja sama satu sama lain. Komunikasi merupakan sebuah pentransferan makna maupun pemahaman makna kepada orang lain dalam bentuk lambanglambang, simbol, atau bahasa-bahasa tertentu sehingga orang yang menerima informasi memahami maksud dari informasi tersebut (Robbins, 1996). Motivasi menjadi pendorong seseorang melaksanakan suatu kegiatan guna mendapat hasil yang terbaik. Oleh karena itulah tidak heran jika karyawan yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi biasanya mempunyai kinerja yang tinggi pula. Untuk itu motivasi kerja karyawan perlu dibangkitkan agar karyawan dapat menghasilkan kinerja yang terbaik. Antoni (2006) mengemukakan bahwa pemberian dorongan sebagai salah satu bentuk motivasi, penting dilakukan untuk meningkatkan gairah kerja karyawan sehingga dapat mencapai hasil yang 4

dikehendaki oleh manajemen. Hubungan motivasi, gairah kerja dan hasil optimal mempunyai bentuk linear dalam arti dengan pemberian motivasi kerja yang baik, maka gairah kerja karyawan akan meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan. (RINGKASAN JURNAL DUA) A. Latar Belakang Masalah Pada era ekonomi global sekarang ini, menjadikan dunia tanpa batas, hal tersebut dipacu oleh kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Kondisi tersebut mendorong persaingan bisnis global semakin kompetitif, disamping itu kecenderungan kearah perdagangan bebas serta berbagai program peningkatan keunggulan bersaing yang dilakukan perusahaan-perusahaan juga akan memacu tingkat persaingan yang semakin erat. Terkait dengan hal tersebut kualitas sumber daya manusia yang semakin meningkat merupakan tuntutan yang tidak dapat ditunda lagi. Seperti halnya dalam kaitannya dengan pendayagunaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi, tujuan utamanya adalah untuk mencapai tujuan tunggal yaitu memaksimalkan nilai organisasi. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah sejauh mana motivasi karyawan terhadap kinerja karyawan, sejauh mana pengaruh kemampuan karyawan terhadap kinerja karyawan, dan sejauh mana motivasi dan kemampuan karyawan terhadap kinerja karyawan. Dalam penelitian ini menggunakan 2 model analisis regresi sederhana dan 1 model analisis berganda. Model pertama variabel motivasi sebagai variabel independen dan variabel kerja sebagai variabel dependen. Variabel kedua variabel kemampuan sebagai variabel independen dan variabel kinerja sebagai variabel dependen. Yang ketiga, variabel motivasi, dan kemampuan sebagai variabel independen dan variabel kerja sebagai variabel dependen. Studi dalam penelitian ini mengenai pengaruh motivasi dan kemampuan terhadap kinerja di PT Gelora Fajar Farma. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sejauh mana pengaruh motivasi karyawan terhadap kinerja karyawan. 2. Sejauh mana pengaruh kemampuan karyawan terhadap kinerja karyawan. 3. Sejauh mana pengaruh motivasi dan kemampuan karyawan terhadap kinerja karyawan.

5

Pada era ekonomi global sekarang ini, menjadikan dunia tanpa batas, hal tersebut dipacu oleh kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Kondisi tersebut mendorong persaingan bisnisglobal semakin kompetitif, disamping itu kecenderungan kearah perdagangan bebas serta berbagai program peningkatan keunggulan bersaing yang dilakukan perusahaan– perusahaan juga akan memacu tingkat persaingan yang semakin ketat. Terkait dengan hal tersebut kualitas sumber dayamanusia yang semakin meningkat merupakan tuntutan yang tidak dapat ditunda lagi. Seperti halnyadalam kaitannya dengan pendayagunaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi, tujuan utamanya adalah untuk mencapai tujuan tunggal yaitu mamaksimalkan nilai organisasi.Kinerja diartikan sebagai hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu adalah sebagai berikut: 1. Kemampuan, kepribadian dan unti kerja. Kemampuan merupakan kecakapan seseorang seperti kecerdasan dan keterampilan. Kemampuan pekerjaan dapat mempengaruhi kinerja dalam berbagai cara, misalnya dalam cara pengambilan keputusan, cara menginterpretasikan tugas dan cara penjelasan tugas. Menurut Gibson kemampuan fisik dan mental yang dimulai orang untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Snell mengemukakan, apabila kemampuan karyawan rendah akan menggunakan waktu dari usaha yang lebih besar daripada karyawan yang berkemampuan tinggi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Sebagai upaya meningkatkan produktivitas kerja, para pegawai untuk memperoleh prestasi yang tinggi selain dibutuhkan perubahan, yang tidak kalah pentingnya adalah menggerakkan pegawai. Tugas menggerakkan merupakan salah satu tugas pimpinan. Kepribadian adalah serangkaian ciri yang relatif mantap yang dipengaruhi oleh keturunan dan faktor sosial, kebutuhan dan lingkungan. Sedangkan minat merupakan suatu valensi atas sikap. 2. Kejelasan dan penerimaan atas penjelasan seseorang pekerja, yang merupakan taraf pengertian dan penerimaan seseorang individu atas tugas yang dibebankan kepadanya. Makin jelas pengertian pekerja mengenai persyaratan dan saran pekerjaannya, maka makin banyak energi yang dapat dikerahkan untuk kegiatan kearah tujuan. 3. Tingkat motivasi kerja. Motivasi adalah daya energi yang mendorong, mengarahkan dan mempertahankan perilaku. Apabila motivasi tinggi dengan didukung oleh kemampuan yang tinggi maka kinerja pegawai juga tinggi begitu juga dengan sebaliknya. Motivasi memiliki tiga unsur yang paling berkaitan satu 6

dengan yang lain, yang terdiri dari kebutuhan, tujuan, dan dorongan. Heinz Weinhrice mengemukakan motivasi adalah sebuah istilah umum yang digunakan untuk semua bentuk keinginan, kebutuhan, rasa aman, dan kekuatan serupa. Motivasi seseorang menunjukkan arah tertentu kepadanya dalam mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mengartikannya samapi pada tujuan. Dengan demikian motivasi kerja merupakan dorongan atau kehendak seseorang untuk melaksanakan kegiatan atau tindakan dalam lingkup tugas-tugas yang merupakan pekerjaan atau jabatan di lingkungan sebuah organisasi.

7

BAB III ANALISI JURNAL A. Pembahasan Isi Journal Kinerja Karyawan Kinerja merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja dengan standar kerja yang ditetapkan (Dessler, 1997) Dengan demikian kinerja memfokuskan pada hasil kerjanya. Menurut Siagian (2003) Kinerja adalah konsep yang bersifat universal yang merupakan efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan bagian karya berdasar standar dan kriteria yang ditetapkan. Kinerja merupakan perilaku manusia dalam suatu organisasi yang memenuhi standar perilaku yang ditetapkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Anggakara (2010) menyatakan bahwa kinerja mencakup variable-variabel yang berkaitan dengan input, perilaku (proses), output dan outcome (nilai tambah/dampak). Demikian pula Armstrong dan Baron (1998) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil dari proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam upaya mencapai tujuan perusahaan ada 2 Faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain: 1. Faktor Individu a. Faktor kepribadian yaitu kepercayaan diri, dimana semakin tinggi kepercayaan diri karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan, maka semakin tinggi kinerja karyawan tersebut. b. Faktor motivasi, ketika seorang pemimpin mendorong karyawannya untuk suatu tujuan tertentu seperti pemberian insentif (Fred Luthans, 2006). c. Faktor kemampuan (skill) yaitu kemampuan atau keahlian karyawan dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan standar kerja di perusahaan. d. Faktor kepuasan kerja yaitu perasaan atau sikap karyawan terhadap pekerjaannya (Ida Ayu Brahmasari dan Agus Suprayetno, 2008) e. Faktor pengetahuan pekerjaan yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan ketrampilan kerja (Ida Ayu Brahmasari dan Agus Suprayetno, 2008). 2. Faktor Organisasi a. Faktor gaya kepemimpinan yaitu faktor yang mendorong karyawan untuk berkomitmen pada organisasinya agar mempunyai kemauan yang kuat untuk menjadi anggota organisasi tersebut dan membuang keinginan untuk berpindah (Cuk Budihardjo, 2008). b. Faktor tim kerja yaitu kualitas dukungan yang di berikan oleh rekan kerja.

8

c. Fakor komunikasi organisasi yaitu suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain (Mifta Thoha, 2005). d. Faktor teknologi dan fasilitas yaitu dimana perusahaan menggunakan teknologi sesuai kebutuhan kerja karyawan dan memfasilitasi kebutuhan kerja karyawan (Fred Luthans, 2006). e. Faktor konteks organisasi yaitu dimana organisasi memberikan penghargaan kepada karyawan untuk mencoba memotivasi kinerja mereka dan mendorong loyalitas dan retensi (Fred Luthans, 2006). Gaya Kepemimpinan Menurut Miftah thoha (1999) pengertian gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang dipergunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Putu Sunarcaya (2008) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah bagaimana cara mengendalikan bawahan untuk melaksanakan sesuatu. Regina (2010) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, ketrampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan adalah Suatu cara yang dipergunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi, mengarahkan, mendorong dan mengendalikan orang lain dalam mencapai suatu tujuan. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dan bagaimana caranya seseorang memimpin hingga dapat membawa kelompok kerja kearah keberhasilan yang maksimal. Li Yueh Chen (2004), dalam penelitiannya menggunakan gaya kepemimpinan dan budaya organisasi sebagai variabel indepanden, dan komitmen organisasi, kepuasan kerja, kinerja sebagai variabel dependen. Penelitian tersebut menggunakan metode analisis regresi. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian menurut Putu Sunarcaya (2008) dan Miftah Thoha (1999) yang menyatakan gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang dipergunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Komunikasi Organisasi Komunikasi dalam organisasi menjadi hal penting untuk menciptakan kesamaan pemahaman atas informasi yang disampaikan satu sama lain. Komunikasi dapat menciptakan kepuasan bagi orang-orang yang melakukannya, seperti yang diungkapkan Dale Carnegie 9

(2000) bahwa kepuasan bisnis, sosial, dan pribadi tergantung pada kemampuan seseorang berkomunikasi dengan jelas pada orang lain, apa pekerjaannya, apa yang diinginkannya, dan apa yang dipercayainya. Menurut Robbins (1996) menyatakan bahwa komunikasi merupakan sebuah pentransferan makna maupun pemahaman makna kepada orang lain dalam bentuk lambang-lambang, simbol, atau bahasa-bahasa tertentu sehingga orang yang menerima informasi memahami maksud dari informasi tersebut. Menurut James G. Robbins dan Barbara S. Jones (1982), dalam bukunya Effective for today manajer, bahwa: “Komunikasi adalah suatu tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan penyampaian atau pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna. Komunikasi pada prinsipnya mengadakan hubungan sesuai dengan perkataan di atas disebutkan pemindahan atau penyampaian atau pengoperan lambang-lambang (biasanya dalam bentuk kata-kata) untuk merubah tingkah laku orang lain. Pang Lay Kim dan hazil (1981) menyatakan bahwa komunikasi sesungguhnya, adalah lebih luas dari pada hubungan menghubungi saja, juga meliputi cara penyampaian maksud manajemen, mengatakan sesuatu atau menunjukan bagaimana sesuatu tersebut harus dikerjakan dan sebaliknya ia juga, meliputi syarat bahwa manajemen itu harus mendengarkan pula pendapat orang lain yang dikatakan itu. Miftah Thoha (2005) menyatakan komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang keorang lain. Dari uraian tersebut di atas terlihat adanya cara menyampaikan maksud yaitu dengan cara merumuskan komunikasi sebagai tingkah laku, perbuatan atau kegiatan penyampaian atau pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna. Secara spesifik aktivitas komunikasi organisasi ada tiga hal yaitu: 1. Operasional-Internal, yakni menstruktur komunikasi yang dijalankan dalam sebuah organisasi dalam rangka mencapai tujuan kerja. 2. Operasional-Eksternal,

yakni

struktur

komunikasi

dalam

organisasi

yang

berkosentrasi pada pencapaian tujuan kerja yang dilakukan oleh orang dan kelompok diluar organisasi. 3. Personal, yakni semua perubahan informasi dan perasaan yang dirasakan oleh manusia yang berlangsung kapan saja. Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Arifin (2005), dalam studi lapangan 327 perawat rumah sakit, menemukan hubungan positif antara komunikasi organisasi dengan kinerja karyawan, hubungan komunikasi lebih kuat, khususnya dalam komunikasi supervisor, iklim komunikasi, dan umpan balik personal. 10

Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian menurut James G. Robbins dan Barbara S. Jones (1982), dalam bukunya Effective for today manajer, bahwa: “Komunikasi adalah suatu tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan penyampaian atau pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna dan Pace & Faules (2005) mengungkapkan bahwa karyawan yang memiliki informasi yang lebih baik akan menjadi karyawan yang lebih baik pula. Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa komunikasi yang baik akan membuat karyawan menjadi karyawan yang baik pula, artinya bahwa karyawan ini dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Komunikasi Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi Kerja Menurut Handoko (1984) Motivasi diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya. Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan Stephen Robbins (2008). Berdasarkan pengertian di atas disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu proses dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Menurut Mathis (2001) Motivasi merupakan hasrat didalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan untuk mencapai tujuan. Robbins (2008) Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Husein Umar (1999) menyatakan motivasi adalah faktor yang kehadiranya dapat menimbulkan kepuasan kerja dan meningkatkan produktivitas atau hasil kerja dan menimbulkan berbagai perilaku manusia. Buchari zainun (1990) menyatakan motivasi merupakan proses atau faktor yang mendorong orang untuk bertindak atau berperilaku dengan cara tertentu. Berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui bahwa motivasi yang dimiliki karyawan mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan (Putu Sunarcaya, 2008).

11

Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Tinjauan Penelitian Terdahulu M.Wahyuddin (2002) dalam penelitiannya juga menggunakan dimensi kepemimpinan yang sama dengan Bietna Dulbert (2001) dan menambahkan variabel motivasi. Penelitian tersebut di lakukan pada kantor kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat di kabupaten Wonogiri. Hasilnya menunjukan bahwa gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Arifin (2005), dalam studi lapangan 327 perawat rumah sakit, menemukan hubungan positif antara komunikasi organisasi dengan kinerja karyawan, hubungan komunikasi lebih kuat, khususnya dalam komunikasi supervisor, iklim komunikasi, dan umpan balik personal. Hasilnya menunjukan bahwa komunikasi organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Journal 1. Dari aspek ruang lingkup isi arikel: kepemimpinan sangat berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dalam suatu perusahaan maupun organisasi. 2. Dari aspek tata bahasa, artikel tersebut lebih sulit dipahami meskipun materinya cukup bagus. Isi buku memiliki banyak pengertian dari para-para pendapat.

Kelebihan yang terdapat dalam jurnal ini yaitu bahasa yang digunakan mudah dimengerti karena tidak terlalu banyak terdapat kata-kata yang sulit untuk dimengerti. Kemudian judul dari jurnal ini sesuai dengan isi yang sudah ada, dimana jurnal ini sangat panta untuk diterapkan dalam dunia pekerjaan, karena di dalam jurnal ini terdapat beberapa motivasi untuk dapat melakukan kinerja dengan bagus. Di dalam jurnal ini populasi penelitiannya sangat lengkap yang dimulai dari uji asumsi klasik, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedasdisdas. Dan terdapat juga uji hipotesis yaitu yang pertama analisis t-test yang isinya Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial dengan menganggap variabel bebas lainnya konstan. Uji ini digunakan juga untuk membandingkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Kemudian yang kedua yaitu analisis f-test yang isinya Uji Ftest dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) secara simultan, yaitu dalam penelitian ini pengaruh motivasi dan kemampuan terhadap kinerja karyawan.

Selain itu teori menurut para ahli cocok diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan kinerja manusia. Salah satu pendapat para ahli tentang kinerja manusia 12

yaitu menurut Gibson, yang menyatakan bahwa fungsi dari motivasi dan perpaduan dari motivasi yang ada pada diri seseorang dan kemampuannya dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Dengan demikian motivai yang diharapkan dari pegawai adalah bahwa fungsi dari fungsi motivasi dan kemampuan tersebut dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Menurut Byars kinerja diartikan sebagai hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. jadi prestasi kerja merupakan hasil motivasi yang menunjukkan jumlah energi yang digunakan oleh individu dalam menjalankan suatu pekerjaan.

Selain kelebihan, didalam jurnal ini juga terdapat kelemahan yaitu identitas jurnalnya tidak lengkap seperti tahun terbit, kota terbit, volume dan identitas lainnya, yang dipaparkan hanyalah ISSN dan penulisnya, dengan identitas yang tidak lengkap maka pembaca akan sulit mengetahui identitas yang lainnya. Kemudian di dalam jurnal ini terdapat banyak angkaangka yang berhubungan dengan kinerja, angka-angka tersebut sangat sulit untuk dipahami, walaupun sebagian sudah terdapat pengertiannya tetapi masih ada juga yang tidak terdapat pengertiannya. Selain itu didalam jurnal ini tidak terdapat tabel sebagai pendukung terhadap pengaruh motivasi dan kemampuan terhadap kinerja, karena dengan adanya tabel pembaca akan lebih mudah untuk menyimpulkan tanpa haru membaca isi jurnal satu persatu. Selain itu didalam jurnal ini terlalu banyak terdapat pendapat para ahli sehingga pembaca menjadi sulit untuk menentukan kebenaran yang asli. Cakupan materi yang ada di dalam jurnal ini sangat banyak, tetapi masih ada juga materi yang tidak dijelaskan apa pengertiannya dan penjelasan lainnya. Di dalam jurnal ini tidak terdapat gambar-gambar yang berhubungan dengan pengaruh motivasi dan kemampuan terhadap kinerja. Jika gambargambar tersebut ada maka pembaca tidak akan mudah bosan dan akan tertarik dalam membaca isi dari jurnal ini.

13

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Faktor kepemimpinan, dari atasan dapat memberikan pengayoman dan bimbingan kepada karyawan dalam menghadapi tugas dan lingkungan kerja yang baru. Pemimpin yang baik akan mampu menularkan optimisme dan pengetahuan yang dimilikinya agar karyawan yang menjadi bawahannya dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik B. Rekomendasi Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah wawasan bagi saya maupun para pembaca. Saya terlebih dahulu meminta maaf dan saya mohon agar pembaca dapat memaklumi bila ada kekurangan-kekurangan dan pada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggung perasaan membaca saya mohon maaf , Didalam penyelesaian makalah ini apabila ada yang kurang jelas saya mohon saran maupun kritik dari pembaca dan juga masukan-masukan yang sangat bermanfaat untuk melengkapi makalah ini, agar dalam makalah selanjutnya dapa diselesaikan dengan lebih baik dan saya berharap dapat berguna bagi pembaca untuk menambah pengetahuan sekian dan Terimakasih.

14

DAFTAR PUSTAKA

15

Related Documents


More Documents from "Alief Ardiansyah"