BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang. Critical jurnal review berisi tentang kesimpulan dari perbandingan yang akan penulis lakukan pada jurnal yang sudah ditentukan dengan judul upaya meningkatkan minat baca dan meningkatkan motivasi membaca dan penulis akan menyertakan ringkasan dari jurnal. Dalam critical jurnal review ini, penulis akan memaparkan masalah tersebut lewat pembahasan berikut. Semoga usaha ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penyusun khususnya.
1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penulisan critical jurnal review ini dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Bagaimana review maupun ringkasan jurnal tersebut? 2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan jurnal tersebut?
1.3. Tujuan Dan Manfaat Penulisan Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai penyusun dalam penulisan critical jurnal review ini adalah untuk mengajak pembaca lebih memahami secara mendalam mengenai jurnal tersebut.
1
BAB II ANALISIS JURNAL 2.1. Identitas Jurnal 2.1.1. Identitas jurnal 1 Judul
: Upaya Meningkatkan Minat Baca
Penulis
: Yurni Karim
Institusi
:Universitas Indraprasta PGRI
Tahun terbit
: 2014
Penerbit
: DEIKSIS
Volume
: 06
Nomor
:1
Halaman
: 44-53
Sumber Jurnal
: Google.com
2.1.2. Identitas Jurnal 2 Judul Penulis
: Meningkatkan Motivasi Membaca : 1. M. Hamzah 2. A. Sofyan Nst
Institusi
:Iqra jurnal
Tahun terbit
: 2014
Penerbit
: Iqra jurnal
Volume
: 09
Nomor
: 02
Halaman
: 17-28
Sumber Jurnal
: Google.com
2
2.2. Sajian materi jurnal 2.2.1. Ringkasan jurnal 1
A. PENDAHULUAN Haruslah kita sadari benar-benar bahwa membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting dalam kehidupan manusia sepanjang masa. Mengapa? Pertama ialah, bahwa membaca itu merupakan alat komunikasi yang amat diperlukan dalam suatu masyarakat berbudaya. Kedua ialah, bahwa bahan bacaan yang dihasilkan dalam setiap kurun zaman dalam sejarah sebagian besar dipengaruhi oleh latar belakang sosial tempatnya berkembang. Ketiga ialah, bahwa sepanjang masa sejarah terekam. Dengan demikian, membaca telah membuahkan dua kutub yang amat berbeda. Di satu pihak, membaca merupakan daya pemersatu yang ampuh. Dan cenderung
mempersatukan
pengalaman-pengalaman
kelompok-kelompok
umum
yang
sosial
seolah-olah
dengan
dialami
memberikan
sendiri.
Dengan
menanamkan sikap-sikap, ide-ide, dan minat-minat, serta aspirasi-aspirasi yang bersifat umum. Di pihak lain, membaca itu telah bertindak sebagai suatu daya pemecah–belah,
yang
cenderung
mempertajam
perbedaan-perbedaan
antara
kelompok-kelompok sosial dengan jalan merangsang serta mempertebal pendapatpendapat mereka. Demikianlah membaca telah membuahkan kutub kutub yang konstruktif maupun yang diskonstruktif. Yang menjadi permasalahan adalah kurangnya minat baca para siswa dalam menunjang pengajaran membaca. Hal ini, disebabkan kurangnya pemahaman para siswa terhadap teks yang dibacanya, kurangnya penguasaan kosakata siswa. Dan yang paling ruwet lagi siswa tidak mengerti cara membaca yang baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.. Agaknya tidak dapat dipungkiri bahwa umumnya minat baca siswa lebih cenderung membaca fiksi apabila dibandingkan dengan membaca teks yang nonfiksi. Siswa akan terkuras habis waktunya untuk membaca sebuah komik atau novel. Mereka rela mengorbankan waktu makan, tidur serta waktu belajar demi menyelesaikan sebuah novel yang dibacanya itu. Lain halnya kalau siswa membaca teks nonfiksi, apakah buku pelajaran atau buku-buku ilmu lainnya. Siswa akan kasakkusuk membaca apabila sebuah tugas akan diselesaikan dalam waktu dekat. Dan siswa akan kerja keras untuk membaca, apabila ujian sudah di ambang pintu. Karena 3
itu sebagai seorang guru, perlunya kenyataan-kenyataan seperti itu harus kita benahi. Karena siswa yang kita hadapi adalah calon-calon intelektual, calon pemimpin ataupun calon guru di kemudian hari. Mereka akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa. Justru itu, mereka harus belajar membaca dan menerapkan hasil bacaannya secara intensif. Mereka harus belajar membaca untuk menambah pengetahuan mereka sendiri dan mereka harus mengajarkan membaca
kalau ia
seorang guru untuk menerapkan pengetahuan mereka kepada siswa di masa mendatang. B. PEMBAHASAN a. Faktor Bahan Pengajaran 1. Belajar Memahami Gagasan 2. Memperkaya Kosakata 3. Belajar Menafsirkan dan Mengambil Kesimpulan 4. Cara Membaca dan Tujuan Membaca 5. Bahan Latihan yang Bervariasi b. Faktor Penunjang 1. Suasana Belajar 2. Catatan Siswa 3. Kamus 4. Perpustakaan Sekolah 5. Perpustakaan Pribadi c. Faktor Guru 1. Guru adalah Pembaca yang Terbaik 2. Guru Memiliki Pengetahuan Membaca yang Baik 3. Guru Membagikan Pengalaman Membacanya 4. Guru Mempersiapkan Diri dengan Baik C.PENUTUP Minat siswa terhadap membaca dewasa ini belumlah dapat dikatakan memadai dalam menunjang kelancaran pengajaran membaca. Bertolak dari kenyataan tersebut penulis mencoba mengantarkan beberapa kemungkinan upaya guru dalam meningkatkan minat baca siswanya. Dalam pembahasan ini, penulis membahas dari tiga faktor. Faktor pertama, adalah faktor bahan pengajaran. Siswa memahami gagasan dengan baik, memiliki kosakata yang banyak, menafsirkan dan mengambil suatu kesimpulan bacaan yang tepat dan mampu 4
melakukan kegiatan membaca secara baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta bahan pengajaran yang bervariasi. Selain faktor bahan pengajaran, faktor lain yang dapat menunjang meningkatkan minat baca adalah: suasana yang baik di saat membaca, membuat catatan dari hasil bacaan itu dengan teratur, menggunakan kamus, memanfaatkan perpustakaan sekolah untuk kegiatan membaca, dan menciptakan perpustakaan pribadi dari buku-buku yang dibaca dan guntingan karangan-karangan yang diambil dari media cetak seperti surat kabar, majalah atau dari sumber yang lain. Yang tak kalah pentingnya dalam meningkatkan minat baca siswa ialah faktor guru itu sendiri. Guru harus berperan sebagai pembaca yang terbaik, guru memiliki pengetahuan membaca yang baik, guru membagikan pengalaman membacanya kepada siswa dan guru mempersiapkan atau membekali dirinya dengan bahan seoptimal mungkin. 2.2.2. Ringkasan jurnal 2 A. Pendahuluan
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 4 ayat 5 dinyatakan bahwa “prinsip penyelenggaraan pendidikan adalah dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat”. Dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 48 ayat 1 dinyatakan bahwa “pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat. Selanjutnya dalam pasal 49 dinyatakan bahwa pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat mendorong tumbuhnya Taman Bacaan Masyarakat untuk menunjang pembudayaan kegemaran membaca”. Poin penting yang dapat kita ambil dari kutipan undang-undang diatas adalah kita sebagai masyarakat bernegara memiliki tanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan demi mencapai salah satu citacita bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun demikian di Indonesia minat baca masyarakat masih rendah dan jauh dari harapan kita bersama. Berdasarkan latar belakang di atas, maka pemakalah akan membahas tentang minat baca secara garis besar dengan judul makalah Meningkatkan Motivasi Membaca”.
5
B. Pembahasan a. Pengertian Minat Membaca
Slameto (dalam Hurlock, 1994: 114) menyatakan “minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan. Berdasarkan pendapat diatas dapat sisimpulkan bahwa minat merupakan suatu sikap batin dari dalam diri seseorang yang merupakan suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu yang tercupta dengan penuh kemauan dan perasaan senang yang timbul dari dorongan batin seseorang. b. Fungsi Peningkatan Minat Membaca
Pembinaan minat baca merupakan satu kesatuan yang komponennya saling berkaitan satu sama lain, mulai dari perencanaan program, pengaturan, pengendalian sampai penilaian pelaksanaan program. Oleh karena itu dalam pembinaan untuk peningkatan minat dan gemar membaca telah direncanakan segala sesuatu yang menyangkut program kegiatan penumbuhan dan peningkatan minat baca, pembiayaan, struktur yang diperlukan, ketenagaan yang terlibat didalamnya, penyiapan bahan bacaan yang diperlukan, penentuan waktu pelaksanaan program, pengendalian pelaksanaan program, survei dalam rangka penilaian program yang telah dilaksanakan. c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Baca
Motivasi intrinsic
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. -
Adanya kebutuhan, maka seseorang didorong untuk membca. Misalnya saja seseorang anak ingin mengetahui isi cerita dari sebuah buku komik. Keinginan untuk mengetahui isi cerita tersebut menjadi daya pendorong yang kuat bagi anak untuk membaca.
-
Adanya pengetahuan tentang kemajuannya sendiri, apabila seseorang mengetahui hasil atau prestasinya sendiri dari membaca, maka ia akan terdorong untuk membaca lebih banyak lagi.
Motivasi Ekstrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Jadi motivasi atau tenaga pendorong yang
6
berasal dari luar diri seseorang dengan kata lain merupakan perangsang, hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi eksternal tersebut adalah : -
Hadiah, seseorang anak terdorong untuk melakukan sesuatu menjadi lebih giat lagi. Bagi anak-anak yang memperoleh nilai baik akibat membaca, akan mendorongnya untuk membaca lebih banyak lagi agar memperoleh nilai yang lebih tinggi lagi.
-
Persaingan atau kompetisi, juga merupakan dorongan untuk memperoleh kedudukan atau penghargaan. Kompetisi telah menjadi daya pendorong bagi seseorang untuk membaca lebih banyak lagi.
D. Faktor Penghambat Motivasi Membaca -
Derasnya arus hiburan melalui peralatan pandang dengan, misalnya televisi dan film dalam tarap tertentu merupakan persaingan keras terhadap minat baca masyaraka.
- Kurangnya tindakan hukum yang tegas meskipun sudah ada undang-undang hak cipta terhadap pembajakan buku yang merajalela dengan memberi akibat secara tidak langsung terhadap minat baca - Kurangnya penghargaan yang memadai dan andil terhadap kegiatan atau kreativitas yang berkaitan dengan perbukuan, dapat mengurangi minat dalam masalah perbukuan - Lingkungan keluarga, misalnya kurangnya keteladanan orang tua dalam pemanfaatan waktu senggang dapat member dampak terhadap minat baca sejak masa kanak-kanak. Sejauh mana orang tua memberi keteladanan dalam hal minat baca.
E.Tujuan Membaca Setiap orang melakukan pekerjaan pada umumnya mempunyai kecenderungan yang sama, yakni salah satunya untuk mencapai tujuan. Begitu pula dengan pekerjaan membaca. Tujuan utama dalam membaca adalah mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi dan memahami makna bacaan. Nurhadi (2005: 11) berpendapat bahwa tujuan membaca antara lain : 1) Memahami secara detail dan menyeluruh isi buku, 2) Menangkap ide pokok atau gagasan utama buku secara (waktu terbatas), 3) Mendapatkan informasi tentang sesuatu (misalnya,kebudayaan suku indian), 4) Mengenali kata-kata sulit (istilah sulit). Kesimpulan Dan Saran Berdasarkan makalah kami ini, kami mengambil kesimpulan bahwa Motivasi membaca adalah suatu perhatian yang begitu kuat dan tertuju untuk membaca disertai dengan rasa senang. Dengan membaca setiap orang akan mendapatkan informasi yang 7
sangat bermanfaat, maka dari itu motivasi minat membaca harus kita tingkatkan. Banyak faktor yang mempengaruhi untuk membaca dan faktor penghambat meinat untuk membaca. Maka dari itu Kami menyarankan sudah menjadi tugas kitalah sebagai calon pustakawan juga harus memiliki minat membaca yang sangat kuat, dan juga bisa menjadi orang yang membantu meningkatkan minat baca kepada bangsa kita. karena kita adalah orang-orang yang akan melayani para pembaca.
8
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pembahasan Jurnal 1 3.1.1. Judul Judul jurnal ini adalah Upaya Meningkatkan Minat Baca dari judul jurnal dapat diketahui bahwa jurnal membahas tentang kurangnya minat baca para siswa dalam menunjang pengajaran membaca. Hal ini, disebabkan kurangnya pemahaman para siswa terhadap teks yang dibacanya, kurangnya penguasaan kosakata siswa. Dan yang paling ruwet lagi siswa tidak mengerti cara membaca yang baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.. 3.1.2 Abstrak Membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting dalam kehidupan manusia. Membaca itu memperkaya batin. Semakin banyak seseorang membaca semakin luas cakrawala berpikirnya. Pertama, membaca itu merupakan alat komunikasi, dalam masyarakat yang berbudaya. Kedua, bacaan yang dihasilkan sebagian besar dipengaruhi oleh latar belakang sosial seseorang. Ketiga, sepanjang masa, hasil bacaan itu akan terekam. Aspek lain yang bisa diperoleh melalui kegiatan membaca yaitu kegiatan tersebut akan membuahkan dua kutub yang berbeda, yaitu membaca sebagai daya pemersatu yang ampuh, melalui penanaman sikap-sikap, ide-ide, minat-minat dan aspirasi-aspirasi umum. Di pihak lain, membaca mampu merangsang serta membuahkan kutubkutub konstruktif, dan diskonstruktif. Kegiatan dalam proses belajar mengajar juga tidak terlepas dari kegiatan membaca, sebut saja dalam mengulang materi pelajaran yang disajikan oleh guru maupun dalam mencari bahan pendukung dalam mengasosiasikan keterarangan guru tadi. Begitu juga dalam mengerjakan tugas-tugas. Persoalan yang muncul adalah kurangnya minat baca para siswa dalam menunjang pengajaran membaca. Hal ini, disebabkan kurangnya pemahaman para siswa terhadap teks yang dibacanya, kurangnya penguasaan kosakata termasuk tidak mengerti cara membaca yang baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Mengingat betapa pentingnya membaca, terutama bagi siswa kependidikan sebagai calon guru, mereka harus belajar membaca untuk menambah pengetahuan mereka sendiri – kalau ia seorang guru – untuk menerapkan pengetahuan mereka kepada siswa di masa mendatang. Hal tersebut menjadi keunggulan tersendiri dalam jurnal, karena tujuan yang dipaparkan dengan jelas telah membantu pembaca lebih memahami tujuan yang terkandung dalam penelitian. 9
3.1.3. Hasil Penelitian Minat siswa terhadap membaca dewasa ini belumlah dapat dikatakan memadai dalam menunjang kelancaran pengajaran membaca. Bertolak dari kenyataan tersebut penulis mencoba mengantarkan beberapa kemungkinan upaya guru dalam meningkatkan minat baca siswanya. Faktor pertama, adalah faktor bahan pengajaran ,faktor lain yang dapat menunjang meningkatkan minat baca adalah: suasana yang baik di saat membaca, Yang tak kalah pentingnya dalam meningkatkan minat baca siswa ialah faktor guru itu sendiri. 3.1.4. Metode Penelitian
Metode yang dilakukan dari penelitian ini yaitu mencakup upaya-upaya yang dapat meningkatkan minat baca sisiwa antara lain : a. Faktor Bahan Pengajaran 1. Belajar Memahami Gagasan 2. Memperkaya Kosakata 3. Belajar Menafsirkan dan Mengambil Kesimpulan 4. Cara Membaca dan Tujuan Membaca 5. Bahan Latihan yang Bervariasi b. Faktor Penunjang 1. Suasana Belajar 2. Catatan Siswa 3. Kamus 4. Perpustakaan Sekolah 5. Perpustakaan Pribadi c. Faktor Guru 1. Guru adalah Pembaca yang Terbaik 2. Guru Memiliki Pengetahuan Membaca yang Baik 3. Guru Membagikan Pengalaman Membacanya 4. Guru Mempersiapkan Diri dengan Baik 3.1.5 . Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah untuk meningatkan minat baca siswa ,siswa harus belajar membaca dan menerapkan hasil bacaannya secara intensif. Mereka harus belajar membaca untuk menambah pengetahuan mereka sendiri.
10
3.2 Pembahasan Jurnal 2 3.2.1. Judul Judul jurnal ini adalah Meningkatkan Motivasi Membaca dari judul jurnal dapat diketahui bahwa jurnal membahas tentang minat baca masyarakat masih rendah dan jauh dari harapan kita bersama. 3.2.2. Abstrak Libraries have a very important role in fostering interest in reading among the public. This role can contribute to library to promote the library, so that society interested in coming to the library. Reading is a powerful source of motivation for someone to recognize and remember and evaluate the texts have been read, which is an exciting learning experience and will affect the shape and intensity of a person in determining its goals later in the future. Yang dapat diterjemahkan sebagai berikut: Dari abstrak tersebut dapat diketahui bahwa motivasi membaca terhadap seseorang sangat berpengaruh terhadap pengetahuananya,hal tersebut pun unggul dalam penelitian ini karna abstrak terlebih dahulu memberikan gambaran tujuan dari judul yang dipaparkan. 3.2.3. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tersebut yaitu kuranganya motivasi membaca terhadap masyarakat, Dengan membaca setiap orang akan mendapatkan informasi yang sangat bermanfaat, maka dari itu motivasi minat membaca harus kita tingkatkan. 3.2.4. Metode Penelitian Pada peneliian yang dilakukan dalam jurnal tersebut metode yang dilakukan dalam meningkatkan motivasi membaca masyarakat yaitu ditijau dari kualitas dan saran prasarana dari perpustakaan oleh karna itu upaya yang dapat dilakukan yaitu : 1. meningkatkan kualitas dan profesionalitas pengelola perpustakaan. 2. meningkatkan sarana prasarana perpustakaan; Sarana dan prasarana perpustakaan meskipun hanya merupakan factor penunjang. 3. meningkatkan koleksi perpustakaan. 4. mengadakan promosi perpustakaan. 5. membangun kerjasama antar perpustakaan. 6. meningkatkan variasi layanan. 7. dukungan anggaran. 11
3.2.5. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dari jurnal tersebut yaitu untuk menambah pengetahuan serta memberikan gambaran mengenai pentingan motivasi dalam membaca, karna membaca dapat menambah banyak wawasan serta berperan penting dalam segala sapek.
3.3. Perbandingan Kedua Jurnal 3.3.1. Kelebihan Jurnal 1 Kelebihan jurnal yang berjudul upaya meningkatkan minat membaca yaitu : 1. identifikasi jurnal lengkap 2. bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami 3. dari abstrak jurnal tersebut dapat diketahui tujuan dari judul penelitian 4. adanya upaya mengatasi masalah dalam penelitian tersebut. 3.3.2. Kelebihan Jurnal 2 Kelebihan jurnal yang berjudul Motivasi minat membaca yaitu : 1. menyatakan abstrak sesuai aturan yang berlaku di Indonesia contohnya dengan memakai undang-undang. 2. Memiliki permasalahan, sebab-akibat, serta upaya penyelesaian masalah. 3. Bahasa yang digunakan pada jurnal mudah dipahami. 3.3.3. Kelemahan jurnal 1 Kelemahan jurnal pertama yang berjudul upaya meningkatkan minat baca : 1. Tidak ada poin-point besar dalam jurnal sepeti metode dan hasil penelitian semuanya disatukan dalam pembahasan. 2. Tidak ada saran dalam penutup jurnal penelitian tersebut. 3. Tidak ada penyebab terjadinya permasalahan. 3.3.4. Kelemahan jurnal 2 1. Identitas jurnal tidak lengkap 2. Tidak ada poin-point besar dalam jurnal sepeti metode dan hasil penelitian semuanya disatukan dalam pembahasan. 3. Abstrak pada penelitian berbahasa inggris dan tidak ada terjemahan. 4. Judul pada penelitian tidak sesuai dalam pembahasan mengenai perpustakaan.
12
BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Kesimpulan pada critical jurnal review ini adalah kedua jurnal tersebut memiliki persamaan yaitu sama- sama meningkatkan minat membaca siswa atau masyarakat. Dari critical jurnal ini dapat dinyatakan bahwa jurnal pertama lebih unggul dibanding jurnal kedua karna memiliki masalah penelitian yang lebih kompleks, faktok penyebab dan upaya yang dilakukan, berbeda dengan jurnal kedua dimana judul penelitian bebrbeda dengan pembahasan. setiap orang melakukan pekerjaan pada umumnya mempunyai kecenderungan yang sama, yakni salah satunya untuk mencapai tujuan. Begitu pula dengan pekerjaan membaca. Tujuan utama dalam membaca adalah mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi dan memahami makna bacaan.
4.2.Saran Saran yang dapat disampaikan dari critical jurnal review tersebut yaitu sudah menjadi tugas kita harus memiliki minat membaca yang sangat kuat, dan juga bisa menjadi orang yang membantu meningkatkan minat baca kepada bangsa kita.
13