EFEKTIVITAS METODE DEMONSTRASI TERHADAP PEMBELAJARAN BIDANG STUDI FIQIH PADA SANTRI TAHFIDZ
A. Latar Belakang Pendidikan pada hakikatnya berlangsung dalam suatu proses. Proses itu berupa transformasi nilai-nilai pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Penerima proses adalah anak, santri atau siswa yang sedang tumbuh dan berkembang menuju ke arah pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan. Selain itu, pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang diperoleh melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang kehidupan. Pendidikan agama merupakan salah satu bidang studi yang diharapkan dapat memberikan peranan dalam usaha menumbuhkembangkan sikap beragama siswa. Sikap dan kemampuan siswa dalam beragama merupakan cerminan dari keberhasilan guru agama di sekolah dalam menyalurkan ajaran agama melalui usaha pendidikannya Salah satu bidang studi yang termasuk dalam pendidikan agama adalah fiqih. Secara umum fiqih merupakan salah satu bidang studi agama yang banyak membahas tentang hukum-hukum yang mengatur pola hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya. Fiqih diharapkan menjadi alat kontrol bagi siswa dalam mengarungi kehidupannya dan dengan materi fiqih diharapkan aktivitas siswa tidak lepas dari norma-norma agama. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik kalau metode yang digunakan betul-betul tepat, karena antara pendidikan dengan metode saling berkaitan. Menurut Zakiah Daradjat, pendidikan adalah usaha atau tindakan untuk membentuk manusia. Di sini guru sangat berperan dalam membimbing anak didik ke arah terbentuknya pribadi yang diinginkan. Ada beberapa metode yang dikenal dalam pengajaran, misalnya yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode pemberian tugas, metode eksperimen, metode tanya jawab, dan sebagainya. Dengan memilih metode yang tepat, seorang guru selain dapat menentukan output atau hasil lulusan dari lembaga pendidikan, juga merupakan landasan keberhasilan lembaga pendidikan, dan juga menjadi pengalaman yang disenangi bagi anak didik. Oleh karena itu, untuk dapat menciptakan suasana belajar yang kreatif dalam mata pelajaran fiqih, guru dapat memilih metode demonstrasi, karena dalam pelajaran ini banyak materi yang dapat diterapkan atau dipraktekkan.
Selain itu, karena metode merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat penting dan besar peranannya dalam menentukan keberhasilan suatu pendidikan. Maka dituntut adanya suatu kemampuan pada setiap pendidik untuk dapat memilih dan mempergunakan metode-metode pendidikan yang ada, sehingga metode-metode tersebut dapat berfungsi secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam pembelajaran fiqih bukan hanya metode yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, rendahnya kesadaran di kalangan siswa dan kurangnya sarana pendukung untuk mempelajari pelajaran fiqih juga sangat berpengaruh pada prestasi pelajaran fiqih. Melihat hal tersebut, guru dituntut profesionalitas dalam mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Tak jarang terjadi apa yang telah diprogramkan kurikulum dan apa yang telah dijabarkan oleh guru tidak didukung fasilitas sehingga mencapai hasil yang tidak maksimal. Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 10 Februai 2019 di Pesantren Yatim Alhilal ditemukan bahwa metode pembelajaran pada pelajaran fiqih pada materi dengan standar kompetensi memahami shalat qasar, jama dan qasar jama serta tata cara salat dalam keadaan darurat adalah menggunakan metode demonstrasi. Setelah metode tersebut digunakan ternyata pesertadidik mampu menyebutkankan cara-cara shalat dalam keadaan darurat dengan baik dan benar. Karena pentingnya metode demonstrasi dalam pembelajaran untuk meningkatkan proses dan hasil belajar mata pelajaran fiqih maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Fiqih Pesantren Yatim Alhilal” dan memilih siswa Kelas VI sebagai subyek penelitian dengan pertimbangan siswa Kelas VI bernilai baik dalam pembelajaran fiqih dan sudah mempunyai rasa tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan.”.
B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana penerapan metode demonstrasi pada pelajaran bidang studi fiqih di pesantren yatim alhilal?
2.
Pengaruh metode demonstrasi terhadap peningkatan pemahaman siswa terhadap materi-materi bidang studi fiqih ?
3.
Apakah metode demonstrasi pada bidang studi fiqih di pesantren yatim alhilal efektif atau tidak?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi pada pelajaran bidang studi fiqih di pesantren yatim alhilal 2. Untuk mengetahui Pengaruh metode demonstrasi terhadap peningkatan pemahaman siswa terhadap materi-materi bidang studi fiqih 3. Untuk mengetahui efektif atau tidak nya metode demonstrasi pada bidang studi fiqih di pesantren yatim alhilal efektif atau tidak
D. Kegunaan Penelitian Penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan proses pembelajaran yang lebih efektif dengan menggunakan metode demonstrasi dalam mata pelajaran fiqih, yang terkait dengan materi shalat fardhu. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu: 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharap mampu memberikan sumbangan dalam memperkaya khazanah dan sebagai bahan latihan dalam penulisan karya ilmiah sekaligus sebagai tambahan informasi yang memperkaya pengetahuan ilmiah mengetahui penerapan metode demonstrasi mata pelajaran fiqih dalam pembelajaran shalat fardhu peserta didik di lembaga pendidikan. Khususnya di pesantren yatim alhilal. 2. Secara Praktis a. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan mengenai peningkatakan hubungan kerjasama bidang pendidikan terutama yang berkaitan dengan penerapan metode demostrasi dalam pembelajaran shalat fardhu. b. Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman langsung tentang penerapan metode demonstrasi yang digunakan dalam pembelajaran shalat fardhu.
c. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai studi perbandingan bagi peneliti lain yang relevan dengan membahas metode demontrasi dalam pembelajaran shalat fardhu.
E. Kerangka Berfikir