Contoh Laporan 1 File.docx

  • Uploaded by: Bima
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Contoh Laporan 1 File.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,676
  • Pages: 16
SURVEI 2D METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE: DESAIN SURVEI (Laporan Praktikum Geolistrik)

Oleh Bima Habib Nugraha 1715051033

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

Judul Praktikum

: Survei 2D Metode Geolistrik Konfigurasi Dipole-dipole: Desain Survei

Tanggal Praktikum

: 24 November 2018

Tempat Praktikum

: Laboratorium Teknik Geofisika

Nama

: Bima Habib Nugraha

NPM

: 1715051033

Fakultas

: Teknik

Jurusan

: Teknik Geofisika

Kelompok

: V (Lima)

Bandar Lampung, 1 Desember 2018 Mengetahui, Asisten,

Fikri Rahman NPM. 1615051002

i

SURVEI 2D METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE: DESAIN SURVEI Oleh Bima Habib Nugraha ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum metode geolistrik mengenai Survei 2D Metode Geolistrik Konfigurasi Dipole-dipole: Desain Survei. Tujuan dari praktikum ini antaralain dapat memahami konsep survey 2D, mendisain 2D konfigurasi dipoledipole dengan efektif dan efisien, dan mampu menganalisis awal desain survey yang dibuat. Pengukuran resitivitas dengan teknik survei 2D (mapping) merupakan metode resistivitas yang bertujuan untuk mempelajari variasi tahanan jenis lapisan bawah permukaan secara horizontal. Pada teknik ini dipergunakan konfigurasi elektroda yang sama (dipole-dipole) untuk semua titik pengamatan di permukaan bumi. Pada praktikum ini menggunakan software Google Earth dan MapSource, praktikan mendesain survei mapping berlokasi di Danau Ranau, Kab. Lampung Barat, Provinsi Lampung. Diduga pada lokasi tersebut terdapat prospek panas bumi.

ii

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i ABSTRAK ........................................................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv I.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Tujuan Percobaan.......................................................................................1

II. TEORI DASAR .............................................................................................. 2 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan ...........................................................................................4 B. Diagram Alir ............................................................................................. 4 IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Data Pengamatan ...................................................................................... 5 B. Pembahasan............................................................................................... 5 V. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

iii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Diagram Alir ................................................................................... 4

iv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial dan arus listrik yang terjadi, baik secara alamiah maupun akibat injeksi arus di dalam bumi. Ada beberapa macam aturan / konfigurasi pendugaan lapisan bawah permukaan tanah dengan geolistrik ini, antara lain : Wenner, Schlumberger, dipole-dipole dan lain sebagainya. Prosedur pengukuran untuk masing-masing konfigurasi bergantung pada variasi resistivitas terhadap kedalaman yaitu pada arah vertical (sounding) atau arah horizontal (mapping). Praktikum kali ini Dengan Metode Resistivitas Mapping 2 Dimensi (2D) Menggunakan Konfigurasi Dipole-dipole. Pengukuran resitivitas dengan teknik mapping merupakan metode resistivitas yang bertujuan untuk mempelajari variasi tahanan jenis lapisan bawah permukaan secara horizontal. Pada teknik ini dipergunakan konfigurasi elektroda yang sama untuk semua titik pengamatan di permukaan bumi. Mengingat jarak antar elektroda untuk menentukan kedalaman investigasi maka pada teknik mapping pengukuran dilakukan dengan jarak elektroda tetap. Metode resistivitas ini bisa digunakan dalam eksplorasi mineral mangan karena sifat resistivitas batuan yang sangat dipengaruhi oleh kandungan mineralnya. Maka pada praktikum kali ini menggunakan konfigurasi dipole-dipole sebagai pendugaan lokasi mineral dengan pemodelan data berupa 2 dimensi. B. Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari praktikum antara lain: 1. Memahami konsep desain survey 2D. 2. Mampu mendesain pengukuran geolistrik tahanan jenis 2D konfigurasi Dipole-dipole yang efektif dan efisien. 3. Mampu melakukan analisis awal dari desain survei yang telah dibuat.

II. TEORI DASAR

Metode geolistrik tahanan jenis merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari yang mempelajari sifat tahanan jenis dari lapisan batuan di dalam bumi. Pada metode ini, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua buah elektroda arus dan dlakukan pengukuran beda potensial melalui dua buah elektroda potensial yang kemudian hasilnya berupa beda potensial yang terukur pada elektroda di permukaan. Dari beda potensial yang diukur dapat ditentukan variasi tahanan jenis masing-masing lapisan di bawah titik pengukuran (Reynold, 1997). Metode pengamatan geofisika pada dasarnya adalah mengamati gejala- gejala gangguan yang terjadi pada keadaan normal. Gangguan ini dapat bersifat statik dapat juga bersifat dinamik, yaitu gangguan yang dipancarkan ke bawah permukaan bumi. Pada metode ini, arus listrik dialirkan ke dalam lapisan bumi melalui dua buah elektroda arus. Dengan diketahuinya harga arus potensialnya maka bisa ditentukan nilai resistivitasnya. Berdasarkan nilai resistivitas struktur lapisan bawah permukaan bumi, dapat diketahui jenis material pada lapisan tersebut (Telford, 1990). Berdasarkan teknik pengukuran geolistrik, dikenal dua teknik pengukuran yaitu metode geolistrik resistivitas mapping dan sounding (drilling). Metode geolistrik resistivitas mapping merupakan metode resistivitas yang bertujuan untuk mempelajari variasi resistivitas lapisan bawah permukaan secara horisontal. Oleh karena itu, pada metode ini digunakan jarak spasi elektroda yang tetap untuk semua titik sounding (titik amat) di permukaan bumi. Metode geolistrik resistivitas sounding bertujuan untuk mempelajari variasi resistivitas batuan di bawah permukaan bumi secara vertikal. Pada metode ini, pengukuran pada suatu titik sounding dilakukan dengan jalan mengubah-ubah jarak elektroda. Perubahan jarak elektroda dilakukan dari jarak elektroda kecil kemudian membesar secara gradual. Jarak elektroda ini sebanding dengan kedalaman lapisan batuan yang terdeteksi. Semakin besar jarak elektroda, semakin dalam lapisan batuan yang terdeteksi. Pada pengukuran di lapangan, pembesaran jarak elektroda dapat dilakukan jika menggunakan alat geolistrik yang memadai. Dalam hal ini alat tersebut harus dapat

menghasilkan arus yang besar atau arus yang cukup sensitif dalam mendeteksi beda potensial yang kecil di dalam bumi. Oleh karena itu, alat geolistrik yang baik adalah alat yang dapat menghasilkan arus listrik cukup besar dan mempunyai sensitivitas tinggi (Reynolds, 1997). Resistivitas adalah karakteristik batuan yang menunjukkan kemampuan batuan tersebut untuk menghantarkan arus listrik. Aliran arus listrik dalam batuan dan mineral dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu konduksi secara elektronik, konduksi secara elektrolitik dan konduksi secara dielektrik (Milsom, 2003). Sifat konduktivitas listrik tanah dan batuan pada permukaan bumi sangat dipengaruhi oleh jumlah air, kadar garam/salinitas air serta bagaimana cara air didistribusikan dalam tanah dan batuan tersebut. Konduktivitas listik batuan yang mengandung air sangat ditentukan terutama oleh sifat air, yakni elektrolit (larutan garam yang terkandung dalam air yang terdiri dari anion dan kation yang bergerak bebas dalam air). Adanya medan listrik eksternal menyebabkan kation dalam larutan elektrolit dipercepat menuju kutub negatif sedangkan anion menuju kutub positif. Tentu saja, batuan berpori atau pun tanah yang terisi air, nilai resistivitas (ρ) listriknya berkurang dengan bertambahnya kandungan air. Begitu pula sebaliknya, nilai resistivitas listriknya akan bertambah dengan berkurangnya kandungan air (Telford, 1990). Metode pendekatan yang paling sederhana dalam mempelajari secara teoritis tentang aliran arus listrik di dalam bumi adalah bumi dianggap homogen dan isotropis. Jika sebuah elektroda tunggal yang dialiri arus listrik diinjeksikan pada permukaan bumi yang homogen isotropis, maka akan terjadi aliran arus yang menyebar dalam tanah secara radial dan apabila udara di atasnya memiliki konduktivitas nol, maka garis potensialnya akan berbentuk setengah bola (Telford, 1990).

III. METODOLOGI PENELITIAN

C. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan pada praktikum ini adalah : 1. Laptop 2. Software Google Earth 3. Software Mapsource D. Diagram Alir Adapun diagram alir pada praktikum ini adalah :

Mulai Melakukan plotting menggunakan Google Earth Melakukan input waypoint di MapSource pada plotting yang sudah dilakukan Lakukan sebanyak lebih dari 4 titik waypoint

Screenshot hasil Desain Survei

Selesai Gambar 1. Diagram Alir

IV. HASI PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

E. Data Pengamatan Adapun data hasil pengamatan pada praktikum ini terlampir di lampiran F. Pembahasan Pada praktikum metode geolistrik kali ini yang dilakukan pada tanggal 24 November 2018 di ruang TG3, Teknik Geofisika Universitas Lampung. Sebelum dimulai praktikum seperti biasa praktikan diberikan pretest yang berasal dari modul. Pada praktikum kali ini praktikan diwajibkan membawa laptop yang sudah ada software Google Earth dan software mapsource. Selanjutnya praktikan diperintahkan membuka software Google Earth lalu mencari daerah yang diperkirakan mengandung mineral yang mana daerah tersebut apabila dilakukan dengan metode geolistrik dengan konfigurasi dipoledipole diperkirakan ada mineral di dalamnya. Dalam membuat desain akuisisi, saat membuat line tidak cukup hanya satu saja, minimal membuat 4 line dengan ada line yang memotong hal ini dilakukan agar adanya nilai x dan y yang mana mendapatkan data kedalaman dan dapat data yang menyamping sehingga dapat dikatakan menghasilkan nilai 2D. Selanjutnya membuka software Mapsource dan mengcopy paste nilai koordinat yang selanjutnya dibuat pada waypoint. Adapun pemilihan daerah akuisisi setiap praktikan berbeda, pada hal ini saya membuat desain survei mapping tersebut merupakan berlokasi di Danau Ranau, Kab. Lampung Barat, Provinsi Lampung. Alasan praktikan memilih lokasi tersebut karena diperkirakan peta geologi didaerah tersebut mempunyai prospek panas bumi. Manifestasi panas bumi di daerah Danau Ranau terdapat sebanyak sepuluh manifestasi yang terdiri dari delapan buah kelompok mata air panas dan dua buah zona alterasi. Pemunculan mata air panas ini seluruhnya berada di pinggir danau yang sebagian besar terdapat pada lingkungan batuan lava basaltis dan sebagian kecil piroklastik dan breksi laharik. Berdasarkan hasil pengukuran temperatur di permukaan berkisar antara 37 °C – 63 °C dengan pH netral antara 6.4–7.42 dan debit sekitar antara 0.04–0.5 l/det. Daerah Danau

6

Ranau juga mempunyai tiga morfologi, yaitu Satuan morfologi vulkanik tua, Satuan morfologi vulkanik muda, Pedataran aluvial. Sumber panas daerah berasal dari sisa magma pembentuk batuan vulkanik Seminung. Kerucut Gunung Seminung merupakan kerucut termuda bila dibandingkan dengan bentuk tubuh Gunung Kukusan, hal tersebut berdasarkan dari tingkat erosi yang lebih lama serta relief bergelombang dibandingkan dengan Gunung Seminung. Produk Gunung Seminung seperti lava dan piroklastik mencerminkan bahwa pembentukan batuan tersebut bersifat eksplosif dengan energi yang cukup tinggi. Magma naik ke permukaan diakibatkan oleh gaya endogen dari dalam. Sisa erupsi magma menjadi sumber panas yang memanasi fluida bawah permukaan.

V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Pada desain survei 2D kita harus minimal menggunakan 4 line atau lebih, salah satu line harus memotong line lainnya supaya efektif dan efisien. 2. Praktikan menggunakan lokasi di Danau Ranau, Kab. Lampung Barat, Provinsi Lampung karena menurut peta geologi pada daerah tersebut terdapat panas bumi. 3. Pada Teknik survei 2D (mapping) bertujuan untuk mengetahui variasi tahanan jenis secara horizontal. 4. Pada setiap konfigurasi memiliki prinsip dan kegunaan yang berbeda-beda karena masing-masing konfigurasi memiliki sensitivitas yang berbeda. 5. Untuk mendesain survei diperlukan software Google Earth dan MapSource.

DAFTAR PUSTAKA

Milsom, John. 2003. Field Geophysics, 3rd Edition. England: John Willey & Sons Ltd. Reynolds, Jhon M. 2005. An Introduction to Applied and Environmental Geophysics. USA: JhonWiley & Sons, p 156-160. Telford, M. W., Gerdart, L. P., Sheriff, R. E, Keys, D. A. 1990. Applied Geophysics. USA: Cambrige University Press

LAMPIRAN

DESAIN SURVEI MAPPING GEOLISTRIK berlokasi di Danau Ranau, Kab. Lampung Barat, Provinsi Lampung.

Gambar 1. Desain Survei Mapping pada Google Earth

Gambar 2. Desain Survei Mapping pada MapSource

Related Documents

Contoh Laporan
May 2020 57
Contoh Laporan
May 2020 51
Contoh Laporan
June 2020 58
Contoh Laporan Jaga 1.pptx
November 2019 9

More Documents from "Muhammad Faiz Marwansyah"