CRITICAL JURNAL REVIEW MATA KULIAH TRANSFORMATOR “ANALISIS PEMILIHAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN BIAYA RUGI-RUGI DAYA DENGAN METODE NILAI TAHUNAN”
DISUSUN OLEH :
NAMA
: ARDIANTA TARIGAN
NIM
: 5162131009
KELAS
: REG A 2016
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR) ini yang berjudul “Analisis Pemilihan Trafo Distribusi Berdasarkan Biaya Rugi-Rugi Daya dengan Metode Nilai Tahunan”. Tugas Critical Journal Review (CJR) ini di buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah kami yaitu ”Transformator”. Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua. Kami menyadari bahwa tugas Critical Journal Review ini masih jauh dari kesempurnaan. Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, kami mohon maaf karena sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah. Hanya Maha Kuasa yang paling sempurna, karena ilmu kami belum seberapa banyak. Karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun untuk dapat menyempurnakan tugas Critical Journal Review ini. Akhir kata kami berharap semoga tugas Critical Journal Review ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi siapa saja yang akan memerlukannya di masa maupun waktu yang akan datang. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
MEDAN,
Mei 2018
Ardianta Tarigan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ....................................................................................................... 1 B. Tujuan ................................................................................................................... 1 C. Manfaat ................................................................................................................. 1
BAB II ISI JURNAL A. Identitas Jurnal ...................................................................................................... 2 B. Ringkasan Isi Jurnal .............................................................................................. 2
BAB III PEMBAHASAN A. Pembahasan Isi Jurnal (Pembandingan Jurnal)..................................................... 6 B. Keunggulan dan Kelemahan ................................................................................. 7
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................................... 8 B. Saran ..................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 9 LAMPIRAN ....................................................................................................................... 10
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pentingnya Critical Journal Review bagi mahasiswa yang baru belajar tentang mengkritik jurnal agar lebih mengerti atau memahami apa isi jurnal yang dibacanya, dan tidak hanya dibaca saja dan lupa begitu saja. Tugas ini juga berfungsi untuk mengajarkan mahasiswa bagaimana caranya berpikir kritis.
B. Tujuan Alasan dibuatnya Critical Journal Review yaitu untuk: Penyelesaian tugas
: Critical Journal Review yang membandingkan beberapa jurnal yang akan kita baca.
Menambah
: Pengetahuan dan wawasan mengenai jurnal yang akan dikritik.
Meningkatkan dengan
: Ketelitian dan pemahaman dari jurnal yang kita kritik cara meneliti isi jurnal lalu meringkas pembahasan jurnal tersebut.
Menguatkan
: Potensi ataupun keahlian dalam mengkritik isi jurnal yang kita baca dan melakukan perbandingan dengan jurnal yang lainnya.
C. Manfaat Manfaat dari tugas ini sangat banyak terutama bagi mahasiswa, karena CJR tidak sembarangan diciptakan. Semuanya pasti mempunyai arti tersendiri, seperti CJR ini. Manfaatnya tidak bisa kita sebutkan satu persatu , kita hanya akan membahas yang penting saja yaitu untuk memahami dan mengerti isi jurnal.
1
BAB II ISI JURNAL A. Identitas Jurnal Jurnal Utama:
Judul
: Analisis Pemilihan Trafo Distribusi Berdasarkan Biaya Rugi-Rugi Daya dengan Metode Nilai Tahunan
Pengarang
: Rizky Ferdinan & Eddy Warman
Penerbit
: Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Kota terbit
: Medan
Tahun terbit
: 2014
Vol & No.
:8&1
Halaman
: 13 – 18
ISSN
:-
Jurnal Pembanding:
Judul
: Rekondisi Transformator Untuk Mengatasi Menurunnya Kemampuan Isolasi pada Transformator Distribusi 20 kV
Pengarang
: Nasrul Harun
Penerbit
: Jurnal Elektro Politeknik Negeri Padang
Kota terbit
: Padang
Tahun terbit
: 2016
Vol & No.
:5&1
Halaman
: 29 - 33
ISSN
: 2252-3472
B. Ringkasan Isi Jurnal Mekanisme belajar berdasarkan karakter bangunan terstruktur dalam saling mempengaruhi tiga fase pembelajaran; perencanaan, keterlibatan dan evaluasi. Rencana terus-menerus. Hal itu tidak boleh dihentikan oleh pekerjaan di kelas tertentu. Bila perlu, sekolah/madrasah dapat mengembangkan nilai-nilai bangunan karakter sebagai bagian dari kurikulum formal. 2
Setiap instalasi PLN dan industri tentunya membutuhkan trafo sebagai alat untuk mengubah tegangan tinggi menjadi tegangan rendah atau sebaliknya. Panjangnya jaringan listrik PLN tentu memerlukan banyak trafo dan peralatan lainnya dalam mendistribusikan tenaga listrik untuk melayani konsumen. Oleh karena itu kita harus mengelola dan mengetahui cara pemilihan trafo. Pada jurnal ini dihitung biaya rugi daya pada dua trafo dengan kapasitas yang sama sebesar 400 kVA untuk memilih trafo yang memiliki biaya rugi-rugi yang lebih kecil. Walaupun dua buah trafo memiliki kapasitas daya yang sama besar, besarnya rugi tanpa beban dan rugi berbeban pada dua trafo dapat berbeda. Pada jurnal ini rugirugi daya yang dihitung bergantung pada rugitrafo tanpa bebantrafo dan rugi trafo berbeban. Kedua rugirugi ini dijumlahkan untuk mendapatkan total rugi trafo. Pada trafo 1 rugi daya total sebesar 5325 W dan trafo 2 sebesar 5440 W. Dari jumlah rugi daya total ini dihitung biaya rugi daya setiap trafo. Untuk total biaya rugi daya berbeban pada trafo I lebih kecil sebesar Rp. 15.824.186,64 dibandingkan dengan trafo II sebesar Rp. 16.067.802,24. Kata kunci:Trafo Distribusi, Biaya Rugi Daya Trafo
PT PLN (Persero) adalah penyedia listrik Negara yang ada di Indonesia.Dalam penyaluran daya listrik, tidak seluruhnya dapat disalurkan kepada konsumen, karena akan hilang dalam bentuk susut energi. Sarana dan Prasarana yang baik sangat dibutuhkan dalam perkembangan teknologi sekarang ini.Saat ini, energi listrik sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan pembangunan di Indonesia. Adanya arus listrik bolakbalik yang mengalir pada inti besi sebuah trafo maka intibesiakan berubahmenjadi magnet. Apabila intibesi tersebut dikelilingi oleh suatu belitan, maka pada kedua ujung belitan tersebut akan timbul beda tegangan sehingga menimbulkan gaya gerak listrik. Gaya gerak listrik yang mengalir terus menerus pada inti besi akan menimbulkan panas oleh arus eddy (eddy current). Untuk memperoleh besarnya rugi-rugi inti maka trafo akan diuji dengan member tegangan pada sirkuit trafo dalam keadaan terbuka. Sedangkan untuk memperoleh besarnya rugi tembaga, tahanan pada rangkaian dialiri arus beban. Karena rugi ini terjadi pada belitan trafo yang terbuat dari tembaga maka rugi ini sering disebut rugi tembaga. Dengan adanya rugi-rugi tersebut, penulis akan membandingkan dua buah trafo yang memiliki rugi-rugi yang berbeda terhadap besar biayanya. Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolakbalik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan 3
berdasarkan prinsip-prinsip induksi-elektromagnet. Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Penggunaan transformator yang sederhana dan handal memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan serta merupakan salah satu sebab penting bahwa arus bolak-balik sangat banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik. Transformator distribusi dihubungkan langsung dengan beban melalui jaringan sekunder dan lokasi pemasangannyatersebar di banyak tempat dengan jarak beberapa ratus meter atau sampai beberapa kilometer, tergantung pada kapasitas transformator dan besar beban yang dilayani. Transformator terdiri atas dua buah kumparan (primer dansekunder) yang bersifat induktif. Kedua kumparan ini terpisah secara elektris namun berhubungan secara magnetis melalui jalur yang memiliki reluktansi rendah. Apabila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik maka fluks bolak-balik akan muncul di dalam inti yang dilaminasi, karena kumparan tersebut membentuk jaringan tertutup maka mengalirlah arus primer. Akibat adanya fluks di kumparan primer maka di kumparan primer terjadiinduksi (self induction) dan terjadi pula induksi di kumparan sekunder karena pengaruh induksi dari kumparan primer atau disebut sebagai induksi bersama (mutual induction) yang menyebabkan timbulnya fluks magnet di kumparan sekunder, maka mengalirlah arus sekunder jika rangkaian sekunder dibebani, sehingga energi listrik dapat ditransfer keseluruhan (secara magnetisasi). Dalam kondisi ideal, tanpa rugi-rugi, perbandingan lilitan antara keduanya merupakan perbandingan tegangan antara kedua sisinya. Namun pada kenyataannya, daya masukkan tidak pernah sama dengan daya keluaran. Terdapat rugi-rugi yang terjadi di inti besi dan lilitan. Rugi-rugi tersebut terjadi akibat histerisis, arus eddy, resistansi belitan dan fluks bocor. Rugi-rugi pada transformator dapat diklasifikasikan atas rugi-rugi primer, rugi-rugi sekunder dan rugi-rugi inti (besi). Rugi-rugi primer dan sekunder adalah rugi-rugi daya nyata dalam I2R watt. Rugi-rugi ini akibat resistansi dari masing masing belitan, yaitu belitan primer dan sekunder. Apabila transformator tidak dibebani, maka rugi rugi daya pada sekunder adalah nol. 1. RugiTembaga (PCu) Rugi yang disebabkan arus mengalir pada kawat tembaga dapat ditulis sebagai berikut : 4
PCu= I2R(watt) Formula ini merupakan perhitungan untuk pendekatan. Karena arus beban berubah-ubah, rugi tembaga juga tidak konstan bergantung pada beban. Dan perlu diperhatikan pula resistansi disini merupakan resistansi AC. 2. Rugi Besi (Pi) Rugi inti atau rugi besi pada transformator juga adalah rugi dalam watt. Rugi inti pada transformator terdiri atas dua bagian, yaitu rugi hysteresis dan eddy current. Perhitungan biaya rugi: Rugi daya pada transformator distribusi terdiri dari dua yaitu perhitungan biaya rugi daya tanpa beban dan biaya rugi daya berbeban. Hasil dari kedua biaya ini merupakan biaya total untuk transformator. Rugi-rugi yang terjadipadaintibesitrafomerupakanrugi-rugi daya tanpa beban. Besarnya rugi rugi ini dapat diukur saat trafo tidak dibebani. Besarnya rugi daya tanpa beban adalah tetap dan dapat dihitung dengan persamaan 6. Biaya rugi-rugi daya berbeban besarnya akan berubah berdasarkan perubahan beban unit trafo yang ada. Jika beban naik, maka rugi-rugi daya berbeban akan naik juga sehingga biayanya akan naik juga. [1] [2] Dalam perhitungan biayanya harus dimasukkan factor pertumbuhanbeban, responsibility factor, dan factor rugi-rugi. Biaya rugi-rugi berbeban dapat dihitung dengan persamaan 8. MetodePenelitian Penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan data pembebanan trafo distribusi pada PT. PLN (PERSERO). Data trafo pada Tabel 1 merupakan dua trasnformator distribusi yang dibandingkan dan memiliki kapasitas sama yaitu 400 kVA. Perhitungan Total Biaya Rugi Daya Untuk
menghitung
besarnyarugidaya
total
padatrasformatordiperlukan
data
pengujian tanpa beban (rugi besi) dan pengujian berbeban (rugi tembaga) yang sudah terdapat pada masing-masing trafo distribusi. Nilai rugi-rugi daya aktif dari data rugi besi dan rugi tembaga akan dihitung biaya yang dihasilkan serta menghitung nilai investasi dari masing-masing transformator. Untuk menghitung besar rugi daya berbeban, maka diperlukan factor kerugian, beban maksimum trafo, sertafaktor K. Faktor-faktor di atas dapat diperoleh dari data pembebanan trafo distribusi yang terpasang pada Tabel 2.
5
BAB III PEMBAHASAN A. Pembahasan Isi Jurnal (Pembandingan Jurnal) Menurut jurnal “Analisis Pemilihan Trafo Distribusi Berdasarkan Biaya Rugi-Rugi Daya dengan Metode Nilai Tahunan” oleh Rizky Ferdinan & Eddy Warman: “Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnetdan berdasarkan prinsipprinsip induksi-elektromagnet. Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Penggunaan transformator yang sederhana dan handal memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan serta merupakan salah satu sebab penting bahwa arus bolak-balik sangat banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik.” Sedangkan dalam jurnal “Rekondisi Transformator untuk Mengatasi Menurunnya Kemampuan Isolasi pada Transformator Distribusi 20 kV” oleh Nasrul Harun: “Transformator merupakan alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik bolak-balik (arus dan tegangan) dari satu atu lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain dengan nilai yang sama maupun berbeda besarnya (lebih kecil atau lebih besar) pada frekuensi yang sama, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.”
6
B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Jurnal
Jurnal “Analisis Pemilihan Trafo Distribusi Berdasarkan Biaya Rugi-Rugi Daya dengan Metode Nilai Tahunan” oleh Rizky Ferdinan & Eddy Warman: Menurut saya kelebihan dari buku ini yaitu pembahasan dalam jurnal ini praktis dan
tidak bertele-tele, dan disajikan pula tabel yang membuat pembaca lebih mudah memahami. Sedangkan kekurangannya menurut saya identitas jurnal ini kurang lengkap sehingga para pembaca susah melakukan referensi pada jurnal ini.
Jurnal “Rekondisi Transformator untuk Mengatasi Menurunnya Kemampuan Isolasi pada Transformator Distribusi 20 kV” oleh Nasrul Harun: Menurut saya kelebihan dari jurnal ini yaitu memiliki huruf tulisan yang pas untuk
dilihat sehingga tidak mengganggu penglihatan para pembaca pada saat membaca. Sedangkan kekurangannya menurut saya jurnal ini tidak dibubuhkan tabel agar menarik perhatian pembaca, dan terlalu banyak menjabarkan penjelasan kata-kata dalam suatu materi, sehingga terkadang sulit untuk memahami materi tersebut.
7
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan perhitungan data pada jurnal ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Pada perhitungan biaya rugi daya tanpa beban, pada trafo I sebesar Rp. 8.346.090,00 dan trafo II sebesar Rp. 7.579.152,00. Dari perhitungan tersebut dapat dilihat biaya rugi daya tanpa beban pada trafo II lebih baik dibandingkan dengan trafo I.
2. Pada perhitungan biaya rugi daya berbeban untuk tahun pertama, pada trafo I sebesar Rp. 7.478.096,64 sedangkan pada trafo II sebesar Rp. 8.488.650,24. Dari perhitungan tersebut dapat dilihat biaya rugi daya berbeban pada trafo I lebih baik dibandingkan dengan trafo II.
3. Pada perhitungan total biaya rugi daya total, pada trafo I sebesar Rp. 15.824.186,64 sedangkan pada trafo II sebesar Rp. 16.067.802,24 dan berangsur-angsur naik pada tahun berikutnya. Dari perhitungan tersebut dapat dilihat rugi total biaya pada trafo I lebih kecil dari trafo II.
B. Saran Dalam penulisan sebaiknya kata-katanya diketik dalam bahasa yang mudah dan langsung dipahami oleh pembaca. Dan tidak terlalu berlebihan dalam melakukan pemilihan kata dalam suatu materi.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/13771173/ANALISA_PEMILIHAN_TRAFO_DISTRIBUSI_BERDASARKAN_ BIAYA_RUGI-RUGI_DAYA_DENGAN_METODE_NILAI_TAHUNAN http://download.portalgaruda.org/article.php?article=423782&val=5447&title=REKONDISI%20TR ANSFORMATOR%20UNTUK%20MENGATASI%20%20MENURUNNYA%20KEMAMPUAN%20ISOLASI %20PADA%20TRANSFORMATOR%20DISTRIBUSI%2020%20kV
9