Ch.9.docx

  • Uploaded by: janna
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ch.9.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,713
  • Pages: 14
1

Chap.9: ASSET PRICING PRINCIPLES. (03-19) =====================================================================================

1.PENDAHULUAN. Dalam chapter terdahulu , telah dibahas tentang portfolio theory secara normatip ,yaitu menggambarkan bagaimana para investor akan bertindak dalam menseleksi sebuah portfolio dari sekuritas (saham) yang beresiko. Sedangkan dalam chapter ini, akan lebih menekankan pada teori- teori tentang penentuan harga dari suatu asset (asset pricing), khususnya sekuritas saham. Target yang akan dicapai adalah agar mahasiswa: 1. Mampu menjelaskan apa yang akan terjadi ,jika semua investor mencari portfolio dari sekuritas beresiko dengan menggunakan kerangka Markowitz dalam kondisi yang idealis?. 2. Bagaimana pengaruh keseimbangan nilai dan atas return yang diperolehnya?. Dengan kata lain, bagaimana diversifikasi optimal berpengaruh terhadap nilai pasar sekuritas? 3. Dalam kondisi yang idealis tersebut, apa arti “risk & return trade-off ” yang investor kemukakan? Pada umumnya, kita mengharapkan untuk menguji model yang akan menjelaskan tentang harga sekuritas dalam kondisi keseimbangan pasar (market equilibrium), yaitu yang disebut : “ASSET PRICING MODEL” , atau disebut juga : “ MODEL FOR THE VALUATION OF RISKY ASSETS”. Fokus Perhatian dalam bab ini adalah pada theory akhir portfolio yang disebut: “Capital Market Theory (=CMT)” Capital Market Theory (CMT) akan memberikan sebuah model untuk penentuan harga (nilai) dari asset beresiko. Walaupun CMT masih memiliki kekurangan,tetapi pilihan pricing theory akan memberikan sebuah alternatip model yang cukup penting, dimana sebagian besar investor akan menghadapi dan menggunakan CMT dalam bentuk “CAPITAL ASSETS PRICING MODEL atau disingkat C.A.P.M”.

CAPITAL MARKET THEORY Capital Market Theory adalah sebuah theory positip dalam hipothesisnya yang mengatakan: “ Bagaimanapun Investor harus malaksanakan, dari pada bagaimana investor menunjukkan reaksi , seperti dalam kasus Modern Portfolio Theory ( MPT).”

2

Theori Pasar Modal (Capital Market Theory) merupakan perluasan dari portfolio theory,tetapi yang penting untuk dipahami adalah bahwa Modern Portfolio Theory (MPT) tidak didasarkan pada validitas atau kekurangan-nya atas teori pasar modal ( CMT). Model khusus keseimbangan dari tingkat tingkat pengembalian (required return) yang disyaratkan oleh banyak investor adalah sudah dikenal,seperti dalam “ Capital Assets Pricing Model (disebut CAPM)”. Dalam model ini , yang akan di-ukur adalah resiko relevant atas individual sekuritas, sebaik asset- asset yang berhubungan antara risk and expected return atas investasi yang bersangkutan. CAPM merupakan sebuah model keseimbangan cukup menarik, karena cukup sederhana , mudah dimengerti dan bisa diterapkan. Namun demikian, masih ada alternatip model lain yang harus dikembangkan selain CAPM adalah Arbitrage Pricing Theory (APT) , yang mana memperbolehkan-nya beberapa sumber resiko sebagai factor variable-nya ( multi variable). ASSUMSI- ASSUMSI DARI CAPITAL MARKET THEORY (=CMT). 1).CMT, merupakan sebuah himpunan (set) yang bisa diprediksi mengenai keseimbangan antara expected return pada asset beresiko. 2). CMT, dibangun berdasarkan pada theory Markowitz Model , dimana setiap investor melakukan DIVERSIFIKASI, dengan memilih portfolio berdasarkan EFFICIENT FRONTIER, sesuai preferensi return & risk investor.

Beberapa alasan asumsi tersebut dibuat : 1) agar lebih mudah dalam analisis dan membantu dalam memahami-nya tanpa adanya perubahan mendasar dalam mem-prediksi atasi asset pricing theory tersebut. 2) untuk membuat individual individual mendekati persepsi yang sama dalam proses analisis-nya, maka syaratnya : a).Semua Investor dapat meminjam (borrowing) atau meminjamkan (lending) uang pada tingkat bunga bebas resiko ( Risk Free Rate of Return = RF) ,( Catatan :di Indonesia sebesar SBI). b).Semua Investor mempunyai distribusi probability yang sama untuk future rate of return , dan c).para investor memiliki homogeneous expectation (harapan yang sama) terhadap variable utama ,yaitu (3) tiga variable input dari portfolio model , meliputi : - Expected Return, - Variance of Return dan - Matrik korelasi ( Correlation Matrix), yang ada dalam himpunan nilainilai sekuritas dan risk free rate(=RF). d).Semua Investor menggunakan informasi yang sama untuk menghasilkan sebuah efficient Frontier.

3

e).Semua Investor memiliki periode tunggal yang sama (misalnya pada tahun tertentu) f).Tidak ada biaya transaksi. g).Tidak ada personal Income Tax ( Pajak Pribadi) para investor, antara Capital Gain dan Dividend. h).Tidak ada inflasi. i).Terdapat banyak investor dan tidak satupun investor yang dapat mempengaruhi harga saham melalui aktivitas keputusan jual beli. Investor adalah price-taker dan tindakannya tidak akan dipengaruhi oleh perdagangan-nya mereka sendiri. j).Pasar Modal dalam keadaan keseimbangan ( equilibrium). Bagaimana realitas atas assumsi- assumsi tersebut. 1).Asumsi tersebut nampaknya tidak realistik dan seringkali mengganggu investor dalam menghadapi capital market theory untuk pertama kali. 2).pokok persoalan yang penting adalah bahwa theory tersebut bisa digunakan untuk memprediksi atau membuat kenyataan, walaupun asumsi-asumsi yang tidak realistis.. Capital Market Theory melakukan sebuah tugas yang baik dalam menjelaskan tentang return on risky asset, dan hal ini sangat bermanfaat dan asumsi tersebut dibuat dalam pendapat yang cukup penting. Sebagian besar, asumsi tersebut dapat diperlonggar tanpa pengaruh yang signifikan terhadap hasil Capital Asset Pricing Model (CAPM), dan implikasinya adalah tetap sehat dan kuat. Walaupun demikian, jika hasil pelonggaran atas asumsi tersebut secara jelas dan tepat, tidak akan merusak , dan bahkan banyak kesimpulan atas model dasar tersebut yang masih digunakan . Terakhir, banyak investor mengakui bahwa semua asumsi dari Capital Market theory tersebut adalah tidak realistik . Contohnya: - beberapa investor lembaga seperti Pension Funds adalah dibebaskan dari pajak(tax exempt), dan - biaya broker hari ini adalah sebagai presentase dari total transaksi, yang adalah sangat kecil. - Penggunaan horizon satu periode tertentu dari model tersebut, - inflasi dapat sepenuhnya diantisipasi dan oleh karena itu bukan factor utama. INTRODUCTION OF THE RISK FREE ASSET. Asumsi pertama dari capital market theory ini adalah bahwa investor dapat meminjam (borrowing) atau meminjamkan (lending) pada risk free rate (= RF).

4

Satu tahap yang signifikan untuk dipahami dalam penilaian portfolio dan Capital Market Theory adalah pengenalan instrumen dari Risk Free Asset (RF) Introduction of a Risk Free Asset telah memperbolehkan investor untuk mengembangkan capital market theory dari teory portfolio . Dengan pengenalan risk free asset ( RF) , sekarang ini investor dapat berinvestasi dari sebagian kekayaannya dalam asset bebas resiko ini dan sisanya kedalam portfolio assets yang beresiko (risky asset portfolio) dalam himpunan (set) efficiensi Markowitz. Dengan demikian, portfolio theory Markowitz tersebut dapat diperluas disepanjang efficient frontier menjadi berubah sama sekali, yang menuju pada theory umum untuk pricing assets dalam kondisi ketidak pastian ( uncertainty). Definisi: RISK FREE ASSET: A Risk Free Asset dapat didefinisikan sebagai satu-satunya asset dengan kepastian untuk memperoleh expected return dan variance of return adalah nol ( zero) atau tidak ada resiko. Sebagai catatan : bahwa ini adalah nominal return dan bukan real return, dengan kondisi ketidak pastian, karena inflasi adalah ketidak pastian) . Ketika variance adalah nol , nominal risk free rate pada masing-masing periode akan sama dengan expected value-nya. Selanjutnya, covariance antara risk free asset ( asset bebas resiko) dengan risky assets (asset- asset beresiko) adalah Nol. Risk Free Asset yang nyata adalah TREASURY SECURITY, (khususnya di Indonesia) adalah Sartifikat Bank Indonesia (= SBI). Dibawah ini, gambar Markowitz Efficient Frontier dan kemungkinan hasil dari pengenalan sebuah asset bebas resiko ( RF) Expected Return BORROWING

‧ L B

LENDING

‧ M X Y

RF -

A

RISK ( tingkat resiko)

RISK FREE BORROWING and LENDING ( Meminjam dan meminjamkan pada tingkat bunga Bebas Resiko)

5

Diasumsikan bahwa Efficient Frontier seperti dalam gambar diatas ( titik A ;M dan B) sudah diperoleh investor. Pada titik AMB melukiskan himpunan portfolio efficient dari Asset bebas Resiko ( SBI) dimana tingkat resiko- nya adalah NOL. Investor dapat mengkombinasikan portfolionya antara Risk Free Asset (RF) dengan asset yang beresiko (risky assets) sepanjang efficient frontier. Dari gambar garis diatas antara RF dengan beberapa portfolio beresiko pada efficient frontier, investor dapat menguji kemungkinan- kemungkinan kombinasi risk & return yang tidak ada sebelumnya. LENDING PROBABILITIES: Dalam gambar diatas garis RF dan Markowitz efficient frontier misalnya pada titik Y dan pada titik X dimana titik X lebih tinggi daripada titik Y dalam portfolio. Sedangkan, garis RF dan M akan mendominasi dari semua kemungkinan portfolio yang berada dalam efficient frontier. Garis lurus RFM merupakan sudut kemiringan kombinasi RF dengan portfolio pasar ( M) yang memberikan lending portfolio (portfolio meminjamkan), yaitu kombinasi pemilikan maksimal100% SBI atau maksimal 100% portfolio pasar (M). BORROWING PROBABILITIES : Jika investor ingin memperoleh kombinasi portfolio risk and return diatas M yaitu pada titik L maka, investor harus melakukan peminjaman uang (borrowing) pada tingkat bunga RF melebihi 100% untuk memperoleh asset berisiko lebih dari 100%. Oleh karena itu sepanjang garis RF,M,L investor dapat memperoleh kombinasi risk & return yang maksimal ( sebagai catatan: higher return, higher risk), dimana garis RF,M,L merupakan garis kemiringan (slope) yang berada dalam efficient frontier merupakan pilihan dari semua investor. THE EQUILIBRIUM RETURN & RISK TRADE OFF Prediiksi akan lebih menekankan pada keseimbangan antara expected return dengan tingkat resiko (risk). CAPM merupakan sebuah model keseimbangan meliputi dua hubungan yang penting, yaitu: 1) The Capital Market Line ( CML) , yaitu menentukan keseimbangan hubungan antara expected return & risk untuk efficient frontier. 2) The Security Market Line ( SML), yaitu menentukan kesimbangan antara expected return & sytematic risk( resiko sistimatik).Dan SML ini yang akan diterapkan untuk sekuritas secara individual (individual securities) sebaik dalam porfolio. THE CAPITAL MARKET LINE ( CML). Dalam gambar Markowitz Efficient Frontier diatas, dimana risk & return trade off untuk efficient frontier , garis singgung dalam Efficient Frontier Markowitz adalah titik M dalam kombinasi dengan asset bebas resiko (RF) dengan assets beresiko. Dan garis RFM merupakan garis himpunan efficient yang terbaik yang diperolehnya.

6

Semua investor akan memilih / menahan portfolio M untuk mengoptimalkan tingkat resiko portfolionya dan semua investor akan berinvestasi pada sepanjang garis tersebut ( RF,M,L), karena expected return & risk tersebut menggambarkan kombinasi investasi risk free / borrowing dan portfolio M yang akan menghasilkan highest return yang diperolehnya untuk tingkat resiko tertentu. Kesimpulannya adalah sbb: 1. Seorang Investor yang Risk Averse akan membuat keputusan investasi didasarkan pada prinsip-prinsip Markowitz. Begitu pula para investor akan memilih porfolio yang efficient pada risk free assets ( RF). 2. Investor dapat memperoleh kesempatan untuk meminjam (borrowing) dan meminjamkan (lending) secara bebas pada tingkat bunga bebas resiko (= RF) 3. Masing- masing investor akan membangun sebuah portfolio optimal yang selaras dengan preferensi kombinasi risk & return -nya . Investor yang konservatip akan meminjamkan (lending) dan investor yang agresip akan meminjam (borrowing) dana / uang untuk investasi. 4. Semua investor dapat membangun sebuah portfolio optimal melalui kombinasi sebuah eficient portfolio M dengan risk free asset (= RF). Hasilnya adalah garis lurus dalam jarak antara variable expected return dan standard deviation tersebut. Definisi : CAPITAL MARKET LINE( CML) CML adalah gambaran tentang kondisi keseimbangan yang berlaku pada pasar untuk portfolio efficient yang terdiri dari portfolio optimal antara risk free asset(RF) dan portfolio asset berisiko (M) pada CML , dan dalam keseimbangan tersebut semua investor akan mengakhiri dengan sebuah portfolio dimana saja pada SML berdasarkan pada risk tolerance. CML (= Capital Market Line)



L

Expected Return portfolio= E(Rp) M E(Rm) Risk Premium untuk portfolio M Slope = E( Rm) – RF) σm

RF

0

σm

RISK (=

σp)

CML garis RF - M yang menyinggung efficient frontier Markowitz( tidak terlihat) , jika investor mau investasi dalam risky asset M maka harus memperoleh kompensasi sebesar risk premium, sebesar E(Rm) – RF )

7

Sehingga garis kemiringan ( slope) RFM dalam CML adalah : E(Rm) - RF

Slope = expected return & risk trade off untuk efficient porfolio

Slope of CML =

σm

Slope CML adalah market price risk (risiko nilai/harga pasar ) untuk portfolio yang effisien . Contoh: Expected Return pada portfolio M sebesar 13%, dengan standard deviasi sebesar 20% dan RF = 5%, maka:  slopeCML adalah = (13%- 5%) / 20% = 0,40.

PERSAMAAN: CAPITAL MARKET LINE ( CML). Persamaan untuk CML adalah sbb: E(Rm) - RF σp

E( Rp ) = RF + σm

Dimana: E(Rp) = Expected return untuk beberapa portfolio yang efficient pada garis CML RF = rate of return dari risk free asset (= SBI). E(Rm) = expected return pada portfolio pasar M. σm = standar deviasi pada portfolio pasar. σp = standar deviasi dari portfolio yang dipertimbangkan.

Beberapa point penting dalam CML 1. Hanya portfolio efficient yang terdiri dari risk free asset (= RF) dan portfolio pasar M terletak pada CML. Portfolio M,adalah portfolio pasar dari sekuritas beresiko yang berisi semua sekuritas ( saham) yang dibobot oleh nilai pasarnya (indikator:IHSG atau LQ-45 atau Kompas 100), yang merupakan kombinasi optimal dari saham- saham dan yang didefinisikan sebagai portfolio efficient. Risk Free Asset (= RF) adalah SBI, yang tidak memiliki resiko, oleh karena itu semua kombinasi dalam 2 ( dua) assets pada CML adalah efficient portfolio. 2. CML harus merupakan garis kemiringan (slope) yang selalu mengarah keatas, sebab resiko harga harus selalu positip. Perlu diingat bahwa CML dirumuskan sebagai expected return (tingkat penghasilan yang diharapkan) oleh investor yang Risk averse, dimana greater risk berarti greater return.

8

3. Pada historical basis, untuk beberapa periode waktu khusus tertentu ( misalnya: satu, dua atau empat kuartal), CML dapat mengarah turun slopenya, karena return pada RF melebihi return pada market portfolio. Namun,hal ini tidak meniadakan keabsahan dari CML, hanya merupakan indikator bahwa actual return (return yang terealisasi) berbeda dengan expected return -nya. Secara jelas, harapan investor tidak selalu ter-realisasikan. Sehingga, walaupun CML slope-nya harus selalu mengarah keatas (ex ante) , hal ini dapat juga ( kadang-kadang) mengarah kebawah (ex post ). 4. CML dapat digunakan untuk menentukan expected return yang optimal (optimal expected return ) dalam hubungannya dengan tingkat resiko portfolio yang berbeda. Oleh karena itu, CML mengindikasikan Required Return untuk masing-masing tingkat resiko portfolio. MARKET PORTFOLIO Portfolio Pasar). Portfolio M disebut juga market portfolio dari saham- saham beresiko, yang merupkan titik singgung antara RF dengan efficient frontier dan adalah portfolio assetasset beresiko yang optimal ( optimal risky portfolio) . Semua investor akan berusaha pada garis RF-M-L dan akan sia- sia jika investasi pada risk free asset (= SBI) sebesar 100%, investor juga akan memiliki portfolio M dengan beberapa porsi investasinya ditambah meminjam dana dalam portfolio M. Inilah portfolio optimal dari asset- asset beresiko ( the optimal portfolio of risky assets). Pertanyaan : “Mengapa semua investor untuk melakukan investasi pada portfolio yang beresiko ( risky portfolio)?.” Alasannya : 1).Asumsi-nya semua investor menggunakan analisis yang sama dari Markowitz pada himpunan sekuritas yang sama ( the same set of securities), 2).mempunyai expected return dan covariance yang sama pada horison waktu tertentu. Oleh karena itu, mereka akan mencapai hasil optimal risky portfolio yang sama pula dan hal ini akan diperlihatkan pada market portfolio , yang digambarkan pada titik M. Kemunculan dari market portfolio M sebagai optimal efficient portfolio adalah merupakan implikasi yang terpenting dari CAPM ( Capital Asset Pricing Model). 

The CAPM menyatakan bahwa portfolio M adalah portfolio asset beresiko yang optimal ( the optimal risky portfolio)

Portfolio M hanya berisi resiko pasar yang sistematis ( market or systematic risk) yang bahkan ter-deversifikasi secara sempurna (perfect diversification), yang tidak dapat di- eliminasi sebab resiko tersebut bersumber dari faktor- faktor makro ekonomi yang berpengaruh terhadap nilai dari semua saham ( sekuritas). Market portfolio sering kali diwakilkan oleh portfolio dari semua saham-saham biasa ( common stock) , yang diwakilkan oleh market index (misalnya : IHSG).

9

Resiko dari market portfolio M dihitung dengan Standard Deviation of Market Index (= σm ).

THE SECURUTY MARKET LINE ( SML). ( Garis Pasar Sekuritas). Capital Market Line ( CML) menggambarkan risk & return trade off dalam pasar keuangan dalam kondisi keseimbangan(equilibrium) . CML hanya diterapkan untuk efficient portfolio dan tidak bisa digunakan untuk menilai the equilibrium expected return untuk a single security ( saham secara individual). Apa yang dimaksud dengan individual securities atau in-efficient portfolio?. Dalam CAPM semua investor akan memegang market portfolio,dimana acuan utama portfolio berlawanan dengan portfolio lain yang diukur. Bagaimana kontribusi (sumbangan) dari suatu saham individual terhadap resiko dalam suatu portfolio pasar (market portfolio)?. Investor berharap adanya premi resiko untuk pembelian asset beresiko (risky asset) seperti saham. Semakin besar resiko dari suatu saham, semakin tinggi pula premi resiko-nya yang diminta. Jika investor memegang diversifikasi portfolio yang baik, mereka akan lebih berkepentingan dalam resiko portfolio dari pada resiko sekuritas secara individual. Saham yang berbeda akan berpengaruh juga pada diversifikasi portfolio yang berbeda pula. Resiko relevan untuk sebuah individual saham adalah se-berapa besar sumbangan resiko-nya terhadap sebuah portfolio yang terdiversifiakasi dengan baik. Dan resiko dari portfolio yang terdiversifikasi tersebut adalah market risk atau sytematic risk atau non diversifiable risk ( artinya resiko tersebut tidak dapat berkurang karena diversifikasi portfolio). Semua investor paham, bahwa memegang portfolio yang terdiversifikasi dengan baik untuk mengurangi risiko portfolio. Ketika investor menambah sekuritas untuk memperbesar portfolio-nya, maka persoalannya adalah covariance rata- rata dari sekuritas dengan sekuritas yang lain dalam portfolio ybs. Investor juga tahu bahwa bahwa dalam CMT semua investor akan memegang portfolio yang sama dari asset beresiko yaitu market portfolio M. Oleh karena itu, resiko yang dipersoalkan adalah ketika investor mempertimbangkan banyak sekuritas adalah berapa covariance masing- masing terhadap market portfolio-nya (= COV J;M ).

10

 Kesimpulan utama dari CAPM : Resiko relevan dari banyak sekuritas adalah jumlah dari resiko yang sekuritasnya memberi kontribusi kepada diversifikasi portfolio yang baik (yang diukur dengan Covariance masing-masing terhadap market portfolionya ( = Covj;m ). Sehingga, berapa EXPECTED RETURN pada sebuah saham (Stock) untuk covariance terhadap market portfolio-nya M, persamaanya adalah sbb : E(RM) - RF E(RJ) = RF +

CovJ;M σ2M

Dimana :

E(RJ) = expected return pada banyak portfolio efficient pada CML. RF = rate of return pada risk free asset ( SBI). E(RM) = expected return pada market portfolio M. σ2M = variance of return pada market portfolio (= COV M;M) . COVJ; M = Covariance dari saham tertentu J terhadap pasar (M).

BETA Resiko yang relevan (RELEVANT RISK) mengukur untuk beberapa asset J adalah Covariance dengan market portfolio-nya (=M). Covariance (Cov,J;M ) merupakan ukuran lebih tepat / sesuai, yang digunakan untuk ukuran standar dari resiko systematic (=systematic risk) yang tidak dapat dihindari melalui diversifikasi. Sedangkan, Beta adalah suatu ukuran relatip ( a relative measure) dari resiko, yaitu resiko saham individual terhadap market portfolio dari semua saham . Beta berhubungan antara covariance dari suatu asset dengan market portfolio-nya terhadap variance market portfolio (M) Sehingga, rumus beta adalah sbb: COVJ;M βJ = σ2M

Dengan demikian, persamaan dari SECURITY MARKET LINE ( SML) menjadi sbb : E (RJ) = RF +

E(RM) – RF βJ

Jika return sekuritas bergerak lebih besar ( kecil) dari pada market return berarti sekuritas tersebut memiliki tingkat volatilitas harga yang yang lebih besar ( kecil) daripada volatilitas pasar ( Rm). Sekuritas dengan slope yang berbeda mempunyai sensitivitas yang berdbeda pula terhadap market retrurn of index ( IHSG). Hal ini dapat digambarkan pada grafik dibawah ini:

11

Security Return = RJ βA.=1,5. βB = 1,0.= βM βC = 0,5.

Market Return = Rm

Security Market Line ( SML) adalah spesifikasi CAPM dari bagaimana tingkat resiko teori ini menerima sebagai kenyataan bahwa ada hubungan linear( garis lurus) antara sebuah resiko asset dengan required rate of return. Hubungan linear ini disebut Security Market Line ( SML). Gambar tentang hubungan antara resiko( yang diukur dengan BETA) dan Required Rate of Return asset tertentu J adalah sebagai berikut: Required Rate Of Return RRRj

▪ C

▪B M ▪

E(Rm)

▪A RF

▪ Asset Less Risky than The market index

Asset more risky than the market index

βM = 1,0

Risk ( Beta) = βj

RRRJ = Risk Free Rate + Risk Premium = RF +

E( RM) – RF . βJ

Dimana : RRRj = Required rate of return pada asset J. E(RM) = expected return pada market portfolio M.= TRm βJ = Beta coefficient untuk asset J

12

Contoh : Jika beta saham INDOSAT sebesar 1,5 dan jika diasumsikan bahwa RF = 7% ( SBI) dan Expected Return on Market sebesar 12%, maka : RRRindosat

= 7% + (12% - 7 %) 1,5 = 14,5%

OVER or UNDER VALUE Security Market Line (SML) merupakan penerapan yang penting dalam penentuan harga / nilai dari suatu sekuritas. Dalam keadaan equilibrium, masing-masing sekuritas akan berada pada garis SML , sebab expected return masing-masing sekuritas akan dibutuhkan untuk mengganti kerugian investor untuk systematic risk . Dalam kenyataannya, sekuritas tertentu memiliki actual return (=Rj) yang tidak berada dalam garis SML, kemungkinan bisa lebih rendah tapi juga bisa lebih tinggi dari required return ( tidak dalam garis pada SML). Jika terjadi hal yang demikikian, maka sekuritas tersebut dalam keadaan OVER atau UNDER Value. Kriteria keputusan: 1. Jika, Actual Return Saham J (=RJ ) lebih besar dari Required Rate Of Return (= RRRj)-nya, maka saham tersebut dalam keadaan UNDERVALUED, maka saham tersebut layak untuk menjadi kandidat portfolio. 2. Jika, ternyata Actual Return saham J (= RJ) berada dibawah Required Rate of Return (=RRR) -nya, maka saham tersebut dalam keadaan OVERVALUED, maka saham tersebut tidak layak untuk dijadikan kandidat portfolio. Gambar UNDER or OVERVALUED dari suatu saham/ sekuritas adalah sbb: ACTUAL RETURN (= RJ) & REQUIRED RETURN (=kJ ) RA

*

RC UNDERVALUED *

.

A B RD ▪ ▪ D

▪ C

OVERVALUED ▪ Rb

RF

Risk ( diukur dengan BETA)

Sehingga dari gambar diatas: saham saham yang dalam kondisi:  UNDERVALUED : saham A;C; dan D ( sebagai kandidat portfolio optimal)  OVERVALUED : saham B

13

Contoh perhitungan : Saham UNDER or OVERVALUED Ada 5 (lima) saham A;B;C;D dan E dengan data sbb: Expected Return ( RJ)

Covariance saham J terhadap pasar. ( COV J;M )

Variance Market ( σ2M )

Saham A

17%

2,25%

-

Saham B

20%

3,0%

-

Saham C

10%

1,875%

-

Saham D

25%

3,375%

-

Saham E

8%

2,675%

-

Market Index (M)

12%

-

1,5%

S.B.I (RF)

7%

-

Saham

Atas dasar data diatas : a. Hitunglah Coefficient Beta masing- masing saham. b. Hitunglah Required Rate Of Return masing- masing saham. c. Tentukan saham mana yang Under & Overvalued d. Buatlah Grafik dalam Security Market Line Jawab : Nama Saham:

a)Beta Coefficient = COVJ;M / σ2M

b).Required Rate of Return =RF +(Rm-Rf) Bj

d).UNDER or OVER VALUE = RJ – Req.R.R J

A

2,25% / 1,5% = 1,5

7% +(12% - 7%).1,5 =14,5%

17% - 14,5% = 2,5% (Under)

B

3,0% / 1,5% = 2,0

7% +(12% - 7%).2,0 = 17.0%

20% - 17.0% = 3,0% (Under)

C

1,875% / 1,5% =1,25

7% +( 12% - 7%).1,25 = 13,25%

10% - 13,25% = - 3,25% (Over)

D

3,375% / 1,5% =2,25

7% + ( 12% - 7%).2,25 = 18,25%

25% - 18,25% = 6,75% (Under)

E

2,625% / 1,5%=1,75

7% + (12% - 7%).1,75 = 15,75%

8% - 15,75% = - 7,75% (Over)

14 Gambar (grafik ) SML dapat dilihat pada halaman berikutnya: c) Grafik SML: Required Rate of Return & Expected Return

20% _ _ 15% _ _

M

12% 10% _

_ RF=7% 5% _ _ ______I_____ I_____I____ _I______I______I______I_______I O% 0,5 βm =1,0 1,50 2,0 Beta Coefficient (βJ)

================================

More Documents from "janna"

Ch.9.docx
December 2019 29
Press Kit Current 1007
October 2019 34
Upaya.docx
December 2019 22