Cerpen

  • Uploaded by: Rizki maulana
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cerpen as PDF for free.

More details

  • Words: 878
  • Pages: 5
Nama : M Rizki Maulana. Kelas : 9G No Absen : 13 Manusia Misterius Pada suatu hari Aku dan teman dekatku yang bernama Andi sedang bermain bola di lapangan belakang rumah Andi ketika itu ada seseorang menghampiri Aku dan Andi seseorang itu lalu menanyakan beberapa hal yang menurut ku itu seram. Seseorang itu lalu bertanya kepada kita, “kalian melihat mayat disekitar sini ?“ seketika Aku dan Andi langsung merasa ketakutan Aku menjawab, “ga ada mayat pak disekitar sini mungkin bapak salah tempat“ bapak itu menatap Aku dan Andi dengan mata yang merah dan alis yang runcing “tidak mungkin saya masih ingat saat itu saya membuang mayat itu disekitar sini” ketika itu bulu kuduku berdiri dan Aku menjadi berkeringat dingin begitu pula dengan Andi, Andi lalu berbisik kepada diriku, “lebih baik kita lari” dengan wajah ketakutanku memberanikan diriku dan berkata kepada Andi, “tidak kita jangan lari kita harus mencari tahu tentang mayat tersebut”. Orang itu lalu berjalan ke arah kebun yang berada disamping lapangan, Aku dan Andi mengikuti orang itu

dari belakang untuk membuktikan bahwa daerah di sekitar sini tidak ada mayat satupun. Aku dan Andi mengikuti dari belakang secara perlahan tanpa sengaja Andi menginjak botol plastik, “krakk” orang itu lalu menoleh ke belakang, “mau apa kalian mengikuti saya ?” dengan gugup Andi menjawab, “kami ingin mencari kebenaran soal mayat yang bapak tanyakan tadi” bapak itu lalu duduk di bawah pohon yang ada dikebun tersebut. Bapak misterius itu menceritakan tentang masa lalunya semuanya kepada kita berdua tanpa Aku sadari ternyata bapak misterius itu orang yang baik, bapak itu menyesali perbuatan masa lalunya yang ternyata ia adalah pembunuh istrinya sendiri yang sudah 13 tahun berlalu, bapak misterius itu membunuh istrinya dikarenakan istrinya menegur bapak itu untuk berhenti berjudi. Istrinya yang telah melahirkan bayinya tetapi bapak itu menelantarkan dan tidak pernah menafkahi mereka. Pada saat itu perbuatan keji dilakukan oleh bapak itu dengan menusukkan pisau kearah perut istrinya yang baru 3 bulan melahirkan. Istrinya lalu meninggal dan dikubur dikebun belakang rumah, pada saat itu Aku baru menyadari bahwa kejadian itu persis dengan apa yang diceritakan oleh Nenek Andi saat itu. Andi tinggal berdua bersama

Neneknya dirumah yang begitu sederhana ayahnya menghilang tak tahu kemana ibunya meninggal dengan keadaan terkubur di belakang rumah dengan darah berceceran di teras rumah saat Andi masih bayi. Aku saat itu kaget yang diceritakan bapak itu dan kejadian yang dialami dalam hidup Andi ternyata sama. Aku lalu menanyakan ke bapak itu, “apakah bapak pernah tinggal dirumah itu ?” Aku bertanya sambil menunjuk kearah rumah Andi bapak itu lalu menjawab “ya, saya pernah tinggal dirumah itu dan disitu saya membunuh istri saya dan meninggalkan anak saya yang masih bayi”. Disaat itu aku berkata di dalam hati bahwa apa yang ku tebak itu benar, sedangkan Andi masih belum menyadari tentang hal itu. Saat itu suara adzan ashar pun terdengar Aku, Andi, dan bapak itu langsung bergegas menuju masjid yang ada di depan rumah Andi. Saat di jalan menuju ke masjid Aku berfikir jika Andi menyadari hal ini apakah Andi akan marah atau Andi akan merasa senang melihat Ayahnya kembali. Setelah salat Aku membawa Andi dan bapak itu ke teras rumah Andi. Saat suasana mulai sore hari Aku dengan perasaan yang masih ragu-ragu mengatakan, “An, bapak itu adalah ayahmu dia adalah bapak yang kau cari-cari” dengan perlahan lahan ku katakan pada

Andi. Andi lalu langsung menjawab “tidak mungkin!”, lalu Aku berkata “bapak itu memiliki masa lalu yang persis dengan kamu, An” Andi masih ragu dengan perkataan yang Aku sampaikan. Saat itu juga Andi langsung menanyakan kepada bapak itu, “apakah bapak adalah ayahku yang telah membunuh ibu ku yang bernama Khadijah ?” bapak itu kaget serta tidak menyangka bahwa anaknya sudah besar dan Anaknya berada didepannya bapak itu dengan wajah menyesal berkata, “iya, kamu anakku yang saya tinggal saat waktu itu”. Andi menjawab, “kenapa bapak tega pa membunuh ibu dan meninggalkan Andi seorang diri saat masih bayi”, Andi mengatakan itu dengan wajah yang sangat sedih ia menangis bagaikan hujan yang tak kunjung reda. Bapak itu mengatakan “bapak minta maaf bapak telah menelantarkan dan meninggalkanmu bersama Nenek” dengan ekspresi yang sama dengan Andi bapak itu lalu meminta maaf dengan memegang erat tangan Andi. Bapak itu langsung berdiri dan berjalan meninggalkan Andi dengan berkata, “Aku adalah ayah yang tidak pantas untukmu An lebih baik bapak pergi saja selama lamanya dari hidupmu”. Dengan berat hati bapak Andi mengatakan hal tersebut. Saat bapak itu melangkahkan kaki meninggalkan Andi, Andi langsung memegang

tangan bapaknya lalu berkata, “Tolong pa jangan tinggal Andi sendirian lagi karena ditinggal tanpa alasan itu ga enak pa, jadi Andi ingin bapak mulai hari ini tinggal bersama Andi dan Nenek!”, dengan wajah bercucuran air mata Andi mengatakan hal tersebut. Bapak Andi lalu menjawab, “apakah kamu ingin tinggal bersama bapak yang meninggalkanmu tanpa alasan, apa kamu tidak marah?” Andi langsung mengatakan, “iya, pa Andi telah memaafkan perbuatan keji yang telah bapak perbuat”. Seketika itu Andi dan Ayahnya berpelukan seperti halnya teletubbies. Aku yang berada di samping mereka yang sedang berpelukan menjadi iri dan akhirnya Aku berpelukan juga bersama kursi. Kejadian yang Aku dapat pada hari itu adalah kejadian yang tak terduga dan jarang dialami oleh setiap orang. Kejadian ini mengajarkan kita bahwa penyesalan itu akan berada diakhir perbuatan yang kita lakukan itu salah dan janganlah kita menyia-nyiakan orang terdekat yang ada dihidup kita. TAMMAT

Related Documents

Cerpen
November 2019 40
Cerpen
June 2020 33
Cerpen
May 2020 20
Cerpen
June 2020 18
Cerpen
October 2019 33
Cerpen
May 2020 32

More Documents from ""