Cerdas 3

  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cerdas 3 as PDF for free.

More details

  • Words: 2,021
  • Pages: 3
embangkan dan Meningkatkan Kemampuan IQ, EQ, SQ, dan PQ Anak Indonesia Urutan Terendah dalam Kemampuan Fisik dan Bermain Anak Sebuah penelitian untuk mengetahui skor Physical and Play Quotient (PQ) yang melibatkan anak-anak di Indonesia, Thailand, Vietnam dan Jepang menunjukkan bahwa anak-anak Jepang unggul dalam hal kemampuan bermain olahraga. Anak-anak Thailand mendapat skor tertinggi untuk ketrampilan dan gerak sehari-hari. Bagaimana dengan anak-anak Indonesia? Dibanding tiga Negara lain, Indonesia mendapat skor yang terendah untuk kemampuan yang diujikan. Penelitian yan dilakukan oleh Universitas Chulalangkorn, Thailand itu, di Indonesia obyek penelitiannya adalah anak-anak di Jakarta dan Surabaya. Tidak mengherankan jika anak-anak Jepang dan Thailand memperoleh skor PQ yang lebih tinggi. Berdasarkan penelitian, hal itu merupakan konsekuensi dari kegiatan bermain di luar dan olahraga, juga keterlibatan mereka dalam melakukan tugas di rumah. Orangtua mereka memberikan keleluasaan pada anak untuk melakukan kegiatan itu. Penelitian yang sama menunjukkan bahwa orangtua berperan penting dalam mengembangkan PQ anak. Tampak bahwa orangtua Indonesia cenderung melarang anak-anaknya bermain, apalagi hingga membuat baju mereka kotor. Selain itu, tidak seperti orangtua di tiga Negara lain, orangtua Indonesia kurang membatasi waktu anak bermain games (computer, play station, dll.). Sumber: Kompas Cyber Media, 30Juni 2008 Solusinya: Sekolah dong di Sekolah Alam….! Tapi kata sebagian orang, anak Sekolah Alam kurang serius belajar, prestasi akademik rendah dan perilaku kurang santun karena biasa dibebaskan . Benarkah??? Di Sekolah Alam Natur Islam kami mendidik murid secara holistic meliputi:

1. 2. 3. 4.

Intellligent quotient : kemampuan akademik Emotional quotient : perilaku / akhlak Spiritual quotient : pemahaman kan kebesaran Allah SWT & kecintaan mendalam terhadap ad’diin Islam Physical Quotient : kebugaran fisik & kesehatan

Bagaimana caranya?

1.

Intelligent Quotient / IQ

• • •

Materi Pelajaran dari sumber yang updated & reliable, tidak hanya terpaku pada buku teks Cara belajar sesuai dengan kerja otak untuk pemahaman maksimal Cara belajar aplikatif dengan kehidupan sehari-hari

Bukti kecil : pada Olympiade Sains Kuark 2008, dari 77 peserta yang lolos babak penyisihan daerah DKI & Banten, 45 orang berasal dari Sekolah Kristen, 23 orang dari Sekolah umum, 9 orang dari Sekolah Islam. 4 dari 9 murid Sekolah Islam itu adalah murid Sekolah Alam Natur Islam yang juga tercatat sebagai satu-satunya Sekolah Alam yang muridnya berhasil di kompetisi itu.

1.

Emotional Quotient / EQ

• • • •

Memberikan teladan nyata dalam akhlakul karimah Pemantauan akhlak anak setiap saat oleh semua komponen Sekolah Perkembangan akhlak anak disampaikan ke orang tua melalui buku penghubung dan rapor akhlak Program-program yang melatih kepekaan sosial anak

1.

Spritual Quotient / SQ

• •

Pembelajaran Islam & Quran yang menarik dan aplikatif dengan kehidupan anak Praktek nilai keislaman secara nyata dalam kehidupan sehari-hari

1.

Physical Quotient / PQ

Pembelajaran olahraga yang lengkap mencakup semua aspek ketrampilan fisik dasar, outbound, berkuda, memanah, olahraga prestasi individual/kelompok

Mengapa orang Yahudi cerdas?

• •

Written by beritaku Posted April 27, 2009 at 11:17 am

Oleh: Dr Stephen Carr Leon. Dalam tulisan ini dijelaskan bagaimana Orang Yahudi Israel dalam meningkatkan SDMnya, mungkin bisa menjadi motivasi. Namun yang menarik,semua kebiasaan mereka (Yahudi) yang dipaparkan di sini, hampir semuanya bersesuaian dengan ajaran Islam Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, “Mengapa Yahudi Pintar?”

Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri? Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.

1. Persiapan awal melahirkan. Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika. Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?” Dia menjawab, “Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius.” Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya. Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan. 2. Cara Makan. Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan. Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. 3. Ibu Hamil Yahudi berkewajiban untuk mengkonsumsi minyak ikan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan..Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),” ungkapnya. 4. Ikan dan daging tidak bersama di meja Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam. 5. Memakan buah-buahan dulu sebelum yang lainnya. Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk. Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah. 6. Merokok adalah tabu. Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka. Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel. 7. Cara makan anak-anak yahudi. Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever). Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. 8. Rata-rata orang Yahudi menguasai 3 bahasa Arab, Hebrew dan Inggeris. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. 9. Dari kecil telah dilatih bermain biola dan piano. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi. Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan 10. Perbandingan anak California dan Israel. Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !” katanya.Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. 11. Olah Raga. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara. 12. Sekolah Menengah penekanan pada sains Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi. 13. Fakultas Ekonomi. Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya. Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta! Anda terperanjat? Itulah kenyataannya.

Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin? 14. Disini kelihatan bahwa pendidikan mereka berfokus Nalar dan fikiran mengabaikan sisi kesusilaan dan adab. Mereka berhasil Mencerdaskan IQ tetapi gagal mencerdaskan EQ. Cerdas tapi kejam.. jadi ambil sisi baiknya aja deh……

Manusia di dunia ini dilengkapi dengan berbagai kecerdasan yang cukup relatif, karena manusia memiliki kecerdasan yang berbedabeda satu sama lainnya di seluruh dunia ini. Contohnya ada seorang anak yang sangat mampu dalam pelajaran logika atau menghitung khusunya matematika, namun ada juga seorang anak yang tidak memiliki kecerdasan dalam pelajaran namun dia memiliki potensi dalam menggambar. Banyak orang berpandangan bahwa jika memiliki kemampuan eksakta atau berhubungan dengan pelajaran, maka masa depan anak itu akan sukses karena mereka memiliki kemampuan untuk menghitung. Padahal setiap kemampuan orang masing-masing berbeda-beda. Orang yang sangat ahli matematika belum tentu ahli dalam seni, olahraga, musik dan lain-lain. Bahkan orang yang sangat pandai dalam pelajaran belum tentu sukses seperti seniman terkenal yang belum tentu mereka memiliki pendidikan yang tinggi bahkan putus sekolah. Semua itu tergantung dari kemauan dari seseorang jika dia mau berusaha walaupun pendidikan mereka tidak tinggi. Oleh karena itu kecerdasan seseorang dibagi menjadi tiga yaitu: kecerdasan Intelektual, Emosional & Spiritual 1. Kecerdasan Intelektual Sudah bertahun-tahun dunia akademik, dunia militer (sistem rekrutmen dan promosi personel militer) dan dunia kerja, menggunakan IQ sebagai standar mengukur kecerdasan seseorang. Tetapi namanya juga temuan manusia, istilah tehnis yang berasal dari hasil kerja Alfred Binet ini (1857 – 1911) lama kelamaan mendapat sorotan dari para ahli dan mereka mencatat sedikitnya ada dua kelemahan (bukan kesalahan) yang menuntut untuk diperbaruhi, yaitu: a. Pemahaman absolut terhadap skor IQ . Steve Hallam berpandangan, pendapat yang menyatakan kecerdasan manusia itu sudah seperti angka mati dan tidak bisa diubah, adalah tidak tepat. Penemuan modern menunjuk pada fakta bahwa kecerdasan manusia itu hanya 42% yang dibawa dari lahir, sementara sisanya, 58% merupakan hasil dari proses belajar. b. Cakupan kecerdasan manusia : kecerdasan nalar, matematika dan logika Steve Hallam sekali lagi mengatakan bahwa pandangan tersebut tidaklah tepat, sebab dewasa ini makin banyak pembuktian yang mengarah pada fakta bahwa kecerdasan manusia itu bermacam-macam. Buktinya, Michael Jordan dikatakan cerdas selama berhubungan dengan bola basket. Mozart dikatakan cerdas selama berurusan dengan musik. Mike Tyson dikatakan cerdas selama berhubungan dengan ring tinju. 2. Kecerdasan Emosional (EQ) Daniel Golemen, dalam bukunya Emotional Intelligence (1994) menyatakan bahwa “kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20 % dan sisanya yang 80 % ditentukan oleh serumpun faktor-faktor yang disebut Kecerdasan Emosional. Dari nama tehnis itu ada yang berpendapat bahwa kalau IQ mengangkat fungsi pikiran, EQ mengangkat fungsi perasaan. Orang yang ber-EQ tinggi akan berupaya menciptakan keseimbangan dalam dirinya; bisa mengusahakan kebahagian dari dalam dirinya sendiri dan bisa mengubah sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat. 3. Kecerdasan Spiritual Danah Zohar, penggagas istilah tehnis SQ (Kecerdasan Spiritual) dikatakan bahwa kalau IQ bekerja untuk melihat ke luar (mata pikiran), dan EQ bekerja mengolah yang di dalam (telinga perasaan), maka SQ (spiritual quotient) menunjuk pada kondisi ‘pusatdiri’ ( Danah Zohar & Ian Marshall: SQ the ultimate intelligence: 2001). Kecerdasan ini adalah kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam melihat makna yang ada di balik kenyataan apa adanya ini. Kecerdasan ini bukan kecerdasan agama dalam versi yang dibatasi oleh kepentingan-pengertian manusia dan sudah menjadi ter-kavling-kavling sedemikian rupa. Kecerdasan spiritual lebih berurusan dengan pencerahan jiwa. Orang yang ber – SQ tinggi mampu memaknai penderitaan hidup dengan memberi makna positif pada setiap peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang dialaminya. Dengan memberi makna yang positif itu, ia mampu membangkitkan jiwanya dan melakukan perbuatan dan tindakan yang positif. Setiap orang tentunya memiliki seluruh potensi kecerdasan di atas, tentunya dengan kadar yang berbeda-beda satu sama lain. Kita harus menemukan dan menggali bagian yang khas dan istimewa dalam diri kita masing-masing, maka niscaya kita akan menghargai dan mengagumi betapa luar biasa Tuhan telah menciptakan masing-masing orang berbeda-beda, dengan kelebihannya masingmasing.

Related Documents

Cerdas 3
July 2020 9
Pintar Cerdas
June 2020 18
Tip Cerdas
June 2020 15
Pintar Cerdas
November 2019 37
Multi Cerdas
October 2019 29
Pintar Cerdas
July 2020 13