Nama Resmi 1. WAX, WHITE (Rowe dkk., 2009 hal 779) 2. WHITE BEESWAX (Sweetman, S Et, 2009, hal 2018) 3. CERA ALBA ( Farmakope Indonesia Edisi IV, hal186 ) 4. BEESWAX ( Anwar, E , 2012 hal 203) Sinonim 1. Malam putih (Farmakope Indonesia Edisi IV, 186 ) 2. Bleached wax; cera alba; (Rowe dkk., 2009 hal 779) Rumus kimia Struktur struktur
(Unicorn Petroleum Industries Pvt. Ltd.2012 hal 1) Bobot Molekul 0,95 (Farmakope Indonesia Edisi IV, 186) Pemerian 1. Bahan yang hampir putih,dalam lingkungan dingin , rapuh, ada suhu panas dapat diuli, dngan bauh lemah lebih lebih pada pemanasan mempunyai bau yang jelas dan mudah dikenali, (Farmakope Indonesia Edisi V,. hal 150 )
2. Zat padat, lapisan tipis bening, putih kekuningan, bau khas lemah ( Farmakope Indonesia Edisi III,. hal 140 ) 3. Kepingan atau piring putih atau putih kekuningan, tembus cahaya ketika tipis, dengan bau yang mirip dengan lilin lebah kuning, meskipun redup dan tidak pernah tengik, dan dengan halus, matt dan fraktur non-kristal, menjadi lunak dan lunak saat dihangatkan di tangan.( Sweetman, S Et, 2009 hal 2028) Kelarutan 1. Praktis tidak larut dalam dalm air, agak sukar larut dalam etanol (95%) p dingin, larut dalam kloroform p, dalam eter p hangat , dalam minyak lemak dan minyak atsiri (Farmakope Indonesia Edisi V, hal 150 ) 2. Besswax tidak larut dalam air, sangat kecil kelarutanya dalam dehidrat alkohor dapat tercampur dangan kloroform dan eter, sedikit larut dalam aseon (Farmakope Indonesia Edisi III. hal 140) 3. Praktis tidak larut dalam air; sebagian larut dalam alkohol panas; benar-benar larut dalam minyak lemak dan minyak esensial. (Sweetman, S Et, 2009 hal 2028) Fungsi 1. Digunakan sebagai penstabil emulsi ( Anwar, E , 2012 hal 203) 2. Digunakan sebagai Zat tambahan ( Farmakope Indonesia Edisi III, hal 140) 3. Digunakan untuk meningkatkan konsistensi krim dan salep, dan untuk menstabilkan emulsi air dalam minyak. Lilin putih digunakan untuk memoles tablet berlapis gula dan untuk menyesuaikan titik leleh supositoria. Lilin putih juga digunakan sebagai lapisan film dalam pelepasan berkelanjutan tablet. Mikrosfer lilin lebah putih dapat digunakan dalam dosis oral bentuk untuk menghambat penyerapan bahan aktif dari perut, memungkinkan sebagian besar
penyerapan terjadi di saluran usus.Lapisan pelapis juga dapat digunakan untuk mempengaruhi pelepasan obat dari manik resin penukar ion. (Rowe dkk., 2009 hal 779) 4. Penambahan cera alba pada sediaan krim dapat menyebabkan krim memiliki sifat fisik yang baik, konsistensi sediaan krim tidak terlalu encer sehingga lebih nyaman dan lebih mudah saat digunakan. Selain itu cera alba membuat sediaan krim dapat melekat lama di kulit, tidak mudah hilang oleh air dan keringat, serta memberikan proteksi pada kulit Cera alba merupakan bahan yang dapat meningkatkan viskositas sediaan, kerusakan sediaan krim dapat dicegah dengan penambahan bahan peningkat viskositas. Semakin tinggi viskositas dari suatu sediaan, semakin rendah terjadinya kerusakan sediaan krim (Indah , Destria, 2014. hal 3 ) 5. Formulasi kosmetik dan farmasi, aditif makanan (Unicorn Petroleum Industries Pvt. Ltd.2012 hal 1) Titik lebur 62-64°C (Anwar, E , 2012 hal 203) pH 5 - 9 (Rowe dkk., 2009 hal 779) Stabilitas Ketika lilin dipanaskan di atas 150°C, esterifikasi terjadi dengan konsekuen menurunkan nilai asam dan elevasi titik leleh. (Rowe dkk., 2009 hal 779) Inkompatibilitas Tidak kompatibel dengan oksidator. (Rowe dkk., 2009hal 779) Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terhindar dari cahaya, (Farmakope Indonesia Edisi III, hal 140)