1. Cengkeram Paradental Cengkeram ini selain berfungsi untuk retensi dan stabilisasi gigi tiruan sebagian lepas, juga untuk meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaran, yang dilakukan oleh bagian cengkeram yang berada di bagian oklusal gigi, contohnya rest. Oleh karena itu, cengkeram paradental harus memiliki bagian yang melalui daerah oklusal gigi penjangkaran, atau melalui titik kontak antara gigi penjangkaran dengan gigi sebelahnya. Macam-macam cengkeram paradental: a) Cengkeram 3 jari Terdiri dari: Lengan bukal dan lingual Badan Bahu Rest oklusal Bagian retensi dari akrilik Indikasi: gigi molar dan premolar Modifikasi cengkeram 3 jari: Rest tidak dibuat dari arah diastema, tapi dari perpanjangan salah satu jari ke bagian oklusal. Indikasi modifikasi cengkeram 3 jari: Adanya tambalan besar Gigi paling posterior Gigi miring ke diastema b) Cengkeram Jackson (Full Jackson) Desain: bermula dari palatal / lingual terus ke oklusal di atas titik kontak pada proksimal, turun ke bukal melingkari bawah kontur terbesar, naik lagi ke oklusal di atas titik kontak, lalu turun ke lingual masuk ke akrilik. Indikasi: gigi molar ataupun premolar yang mempunyai kontak yang baik di bagian mesial dan distalnya. Kekurangan: bila gigi penjangkaran terlalu cembung, cengkeram full Jackson sulit masuk pada saat pemasangan gigi tiruan sebagian lepas.
c) Cengkeram ½ Jackson (Half Jackson) Desain: bermula dari bukal terus ke oklusal di atas titik kontak pada proksimal, turun ke lingual dan masuk ke akrilik. Indikasi: Gigi molar dan premolar Gigi terlalu cembung sehingga cengkeram full Jackson sulit dimasukkan Ada titik kontak yang baik diantara dua gigi
d) Cengkeram S Desain: bermula dari bukal terus ke oklusal / insisal di atas titik kontak turun ke lingual melalui atas singulum, kemudian turun ke bawah masuk ke akrilik. Indikasi: gigi kaninus dengan singulum yang besar
2. Cengkeram Gingival Cengkeram ini hanya berfungsi untuk retensi dan stabilisasi gigi tiruan sebagian lepas. Oleh karena itu, cengkeram gingival tidak memiliki bagian yang melalui daerah oklusal gigi penjangkaran dikarenakan tidak berfungsi untuk meneruskan beban kunyah selayaknya cengkeram paradental. a) Cengkeram 2 Jari Desain: sama seperti cengkeram 3 jari, namun tidak memiliki rest.
Indikasi: gigi molar dan premolar
b) Cengkeram 2 Jari Panjang Desain: sama seperti cengkeram 2 Jari, namun cengkeram 2 Jari Panjang hanya melingkari 2 gigi yang berdekatan Indikasi: gigi molar dan premolar, dengan kondisi gigi yang dekat diastema kurang kuat atau maksimal goyang derajat 1.
c) Cengkeram ½ Jackson Gingival (1 Jari) Desain: sama seperti cengkeram ½ Jackson paradental, namun bedanya cengkeram ini melalui bagian proksimal dekat diastema, bukan di titik kontak, dan di bagian lingual lurus ke bawah (tetap di tepi lingual) Indikasi: gigi molar, premolar, dan kaninus.
d) Cengkeram Gillet Desain: sama seperti cengkeram ½ Jackson gingival namun ditambah dengan peninggian basis Indikasi: gigi kaninus
e) Cengkeram Vestibular Finger Desain: bermula dari sayap bukal gigi tiruan sebagian lepas ke vestibulum bagian labial, lalu ujungnya ditutupi akrilik. Indikasi: gigi yang tersisa hanya gigi anterior yang tidak dapat dilingkari cengkeram, dan bagian vestibulum labial harus mempunyai endercut retentif yang cukup. Fungsi: untuk tambahan retensi, namun kurang efektif
3. Cengkeram Kombinasi dari Paradental dan Gingival Salah satu contoh cengkeram yang merupakan perpaduan antara cengkeram paradental dan gingival adalah cengkeram Dua Jari Modifikasi. Indikasinya adalah kasus kehilangan gigi long span ataupun free end saddle. Contoh desain gigi tiruan dengan cengkeram Dua Jari Modifikasi:
FISH HOOK/HAIR PIN/KAIL IKAN
Modifikasi terletak pada bagin bukal tetapi ukuran gigi harus relative lebih besar. Indikasi : Untuk gigi posterior , bila di pakai cengkeram akers undercutnya kurang. Kerugian : Karies mudah terjadi, dan estetiknya kurang sehingga kebanyakan hanya dipakai untuk rahang bawah.
EMBRASURE
-
Sering di pakai jika diantara dua gigi tidak ada diastema.
-
Digunakan pada kasus kls III Kennedy/ 1 sisi tidak bergigi.
Jalannya cengkeram mulai dari permukaan lingual ke oklusal kemudian membentuk rest pada kedua gigi , berakhir pada daerah bukal ke 2 gigi. Prinsip sama dengan double akers, hanya kedua lengan bagian lingual tidak panjang. -
Keuntungan : estetik baik.
-
Kerugian : retensi kurang.
-
Bracing hampir tidak ada.
HALF AND HALF
-
Cengkeram ini khusus untuk gigi yang berada sendiri Mempunyai 2 lengan yang terpisah, tiap lengan mempunyai rest oklusal. Bagian bukal , lengan berjalan dari anterior ke posterior
CUSPID UNIVERSAL CLASP/ C CLASP
-
Indikasi : Untuk gigi caninus bawah.
Rest terletak didaerah mesiooklusal, kemudian daerah mesiolingual,
melingkar turun di
diteruskan dengan lengan yang terentang sepanjang mesiolingual di bawah cingulum dan ke distal melalui undercut bagian distal turun ke bawah di daerah labial mendekati gingival di daerah sisi mesiolabial.