SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A SDK 093 MAUMERE IV TAHUN AJARAN 2017/2018
OLEH: ANGELA GIRLANI YULIANA SAPO NIM : 081140013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE 2018
SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A SDK 093 MAUMERE IV TAHUN AJARAN 2017/2018
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jenjang Pendidikan Strata I
OLEH: ANGELA GIRLANI YULIANA SAPO NIM : 081140013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE 2018 1
2
3
4
MOTTO
“ Kegagalan bukan merupakan akhir dari sebuah proses. Kegagalan adalah sebuah proses untuk menuju kesuksesaan ”
5
PERSEMBAHAN Setelah melewati rintangan bersama kesabaran dan air mata dalam usaha menyelesaikan skripsi ini, penulis ingin membagi rasa melalui hasil perjuangan maka skripsi ini dengan tulus hati ku persembahkan kepada; 1. Dia Sang Pencipta yang senantiasa hadir menyertai dan menuntun penulis menuju keberhasilan. 2. Yang tercinta Bapak Marianus Sapo dan Mama Clemensia Tatiek dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang melahirkan, membesarkan, dan membiayai penulis sampai ke jenjang perguruan tinggi. 3. Kakak Emmy Sapo, Jhon Kaha, Ridy Zarus dan adik Angga Sapo yang dengan sabar
memberikan
dukungan
dan
motivasi
kepada
penulis
dalam
menyelesaikan skripsi ini. 4. Adik, kakak bersama rumpun keluarga terkait yang selalu memberi dukungan dan motivasi serta dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6
5. Sahabat Chyka, Enny, Vina, Rely, Fanty, Anyel, Yeni, Yossi, Chyntia,, (adik semester) yang selalu memberi dukungan dan motivasi serta dorongan dalam menyelasaikan skripsi ini. 6. Teman-teman senior yang selalu menjadi inspirasiku untuk menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan orang lain. 7. Teman-teman seperjuanganku yang secara tidak langsung mendukung penulis dalam menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini. 8. Almamaterku tercinta Universitas Nusa Nipa Maumere. 9. Agama, Bangsa Dan Negara. ABSTRAK
Angela Gerlani Yuliani Sapo “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualisation (TAI) Pada Mata pelajaran IPA Materi Energi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV A Di SDK 093 Maumere IV Tahun Pelajaran 2017/2018”
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguraikan hasil belajar IPA materi energi setelah digunakan model kooperatif tipe TAI pada siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV A tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi energi. Hal ini disebabkan karena penggunaan metode ceramah dengan sedikit variasi atau dengan kata lain pembelajaran hanya satu arah dan tanpa memilih metode atau model yang menarik, sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal. Salah satu solusi yang ditempuh untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI sehingga pembelajaran lebih menarik, siswa lebih aktif dan dapat menarik perhatian siswa. Penelitian yang dilaksanakan di SDK 093 Maumere IV adalah penelitian tindakan kelas yang diadopsi dari model Kurt Lewin (Arikunto), sehingga dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refeleksi. 7
Dari rancangan penelitian yang telah disusun dan dilaksanakan peneliti, maka peneliti telah mendapatkan data hasil penelitian dari masing-masing siklus yang menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa.. Dari rancangan penelitian yang telah disusun dan dilaksanakan peneliti, maka peneliti telah mendapatkan data hasil penelitian dari masingmasing siklus yang menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I diperoleh nilai hasil belajar siswa dengan rata-rata nilainya adalah 72,50 dengan persentase ketuntasan klasikalnya adalah 66,67%. Dari data di atas menujukkan adanya pengaruh yang didapat setelah digunakan model kooperatif tipe TAI yaitu hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi energi meningkat. Untuk mempertahankan hasil tersebut maka dilaksanakan siklus II dengan indikator pembelajarannya selanjutnya dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI. Hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus II yaitu nilai rata-ratanya adalah 97,08 dengan persentase ketuntasan klasikalnya adalah 100%. Maka dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mengalami perubahan ke arah yang lebih baik setelah digunakan kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran IPA materi energi. Hasil belajar siswa meningkat karena siswa antusias dengan penggunaan model kooperatif tipe TAI.
Kata kunci: Model Kooperatif Tipe TAI, Mata Pelajaran IPA, Hasil Belajar Siswa
ABSTRACT
Sapo, Angela Gerlani Yuliana 2018. Implementing Cooperative Learning Team Assisted Individualisation (TAI) To Improve Student’s Learning Outcome on Scimce OF Nture About Energy At Fourth A Grade Of SDK 093 Maumere IV In Academic Year 2017/2018. This research is intended to improve studendt’s learning outcome on science of neture about energy. As the subject of this research were the fourth a grade students at SDK 093 Maumere IV in academic years 2017/2018. The background from this research is almost students have improvement, low motivation so it can make students were nont success yet. This problem caused by teaching variation, teacher only use the same teaching method that speech. In oerder to solue this problem, the researcher try to apply Team assisted Individualisation method to make students interested during teaching and learning process. This research it conducted as classroom action research have 4 step namely planning, action, observation, and reflecsion. Form yhe result of the research, the student have good in lerning out come. From the data on cycle one, student’s seore was 72,50 or it can classified 66,67%. Based on the data above it can be concluded that some of students were success in learning about energy trough TAI method. In this research, the researcher wanted to increase most student’s learning out come, so the researcher did the second cycle. The result of scycle two was 97,08 that can classified 100%. It means that student’s at fourth a grade in SDK Maumere were
8
scces i teaching learig procces using TAI method in science of nature especially about energy. Students were really antusiasm when the researcher apply TAI method in teaching and learning procces. Key words : Model Cooperative typ TAI, Science Of Nature, Student’s Learning Outcome.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan
Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Team
Assisted
Individualisation (TAI) Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Energi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas 1V A SDK 093 Maumere IV Tahun Ajaran 2017/2018“ ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Penulisan skripsi merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Universitas Nusa Nipa Maumere. Peneliti juga menyadari bahwa keberhasilan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak
9
baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Ir. Angelinus Vincentius M.Si; selaku Rektor Universitas Nusa Nipa Maumere; 2. Marianus Yufrinalis, S.Fil.,M.A, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; 3. Desi Maria EL Puang., S.Pd., M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan pembimbing I yang dengan rendah hati dan sabar mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan memotivasi peneliti dalam penyusunan skripsi ini; 4. Maria A.F. Mbari S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing II yang dengan rendah hati dan sabar mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan memotivasi peneliti dalam penyusunan skripsi ini; 5. Pegawai pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membantu peneliti selama proses perkuliahan di Universitas Nusa Nipa; 6. Kepala SDK 093 Maumere IV Kecamatan Alok Kabupaten Sikka bersama dengan rekan-rekan gurunya yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di sekolah; 7. Adik-adik peserta didik Kelas IV A SDK 093 Maumere IV Kecamatan Alok Kabupaten Sikka yang telah bersedia berjalan bersama dengan peneliti dalam merampungkan skripsi ini;
10
8. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu peneliti baik materil maupun spiritual dalam menyelesaikan skripsi ini. Peneliti juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat dibutuhkan oleh peneliti. Akhirnya besar harapan peneliti semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi civitas akademika secara khusus dan semua yang membacanya secara umum.
Maumere,
Juli 2018
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ..........................................................................
iv
MOTTO............................................................................................................
v
PERSEMBAHAN.............................................................................................
vi
ABSTRAK........................................................................................................ vii ABSTRACT ..................................................................................................... viii 11
KATA PENGANTAR.......................................................................................
ix
DAFTAR ISI.....................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL............................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN............................................................................
1
A. Latar Belakang.............................................................................
1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 10 C. Tujuan Penelitian......................................................................... 11 D. Manfaat Penelitian....................................................................... 11 1. Manfaat Teoritis...................................................................... 11 2. Manfaat Praktis ...................................................................... 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................ 14 A. Kajian Teori................................................................................. 14 1. Kajian Teori............................................................................ 14 a. Pengertian Model Pembelajaran........................................ 14 b. Model Pembelajaran Kooperatif........................................ 15 2. Hasil Belajar........................................................................... 32 a. Pengertian Belajar.............................................................. 32 b. Pengertian Hasil Belajar..................................................... 33 c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar............. 34 3. Pembelajaran IPA di SD...................................................... 36 a. Pengertian IPA................................................................... 36
12
b. Tujuan Pembelajaran IPA................................................... 36 c. Pembelajaran IPA di SD..................................................... 37 4. Materi Energi.......................................................................... 39 a. Pengertian Energi............................................................... 39 b. Energi Panas....................................................................... 39 c. Energi Bunyi...................................................................... 42 B. Penelitian Relevan....................................................................... 46 C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 48 BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 50 A. Jenis Penelitian.............................................................................. 50 B. Setting Penelitian .......................................................................... 50 1. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................... 50 C. Subjek Penelitian........................................................................... 52 D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data..................................... 52 1. Instrumen Penelitian.................................................................. 52 2. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 53 E. Uji Validitas Data........................................................................... 54 F. Teknik Analisis Data...................................................................... 56 1. Kuantitatif................................................................................. 56 2. Kualitatif................................................................................... 57 G. Indikator Kinerja............................................................................ 58 H. Prosedur Dan Rencana Penelitian.................................................. 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................. 65
13
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian..................................................... 65 B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus............................................ 66 C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus................................... 82 D. Pembahasan Hasil Penelitian......................................................... 96 BAB V PENUTUP........................................................................................... 98 A. Kesimpulan.................................................................................... 98 B. Saran.............................................................................................. 99 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 101 LAMPIRAN..................................................................................................... 207
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1
Perincian Waktu Penelitian.......................................................... 51
Tabel 3.2
Penilaian Ketuntasan Individu dan Klasikal................................ 58
Tabel 3.3
KKM SDK 093 Maumere IV...................................................... 59
Tabel 4.1
Jadwal Kegiatan Penelitian.......................................................... 65
Tabel 4.2
Data Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas............................ 82
Tabel 4.3
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas........................... 83
Tabel 4.4
Data Hasil Penilaian Sikap Siswa................................................ 85
Tabel 4.5
Data Hasil Penilaian Keterampilan Siswa................................... 87
14
Tabel 4.6
Data Tes Hasil Belajar Siswa....................................................... 89
Tabel 4.7
Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I.......................... 91
Tabel 4.8
Rekapitulasi Nilai Hasil Belajara Siswa Siklus II....................... 92
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir.......................................................... 49 Gambar 3.1 Bagan Skema Alur PTK Model Kurt Lewin............................. 59 Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Aktivitas Guru Setiap Siklus................... 82 Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Aktivitas Siswa Setiap Siklus................. 84 Gambar Gambar Gambar Gambar
4.3 4.4 4.7 4.8
Grafik Perbandingan Penilaian Sikap Setiap Siklus................. 86 Grafik Perbandingan Penilaian Keterampilan Setiap Siklus.... 88 Grafik Perbandingan Tes Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus.... 90 Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa secara keseluruhan Setiap
Siklusnya
15
................................................................................................... ................................................................................................... 93
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Siklus I Pertemuan I 1.1
Silabus Pembelajaran.........................................................102
1.2
Silabus Pengembangan......................................................104
1.3
Materi Ajar.........................................................................109
1.4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................118
1.5
Lembar Kerja Siswa...........................................................122
1.6
Lembar Observasi Aktivitas Guru......................................124
16
1.7
Lembar Observasi Aktivitas Siswa....................................127
1.8
Kisi-kisi Penilaian Ranah Sikap.........................................128
1.9
Kisi-kisi Penilaian Ranah Keterampilan............................130
1.10 Hasil Penilaian Sikap.........................................................132 1.11 Hasil Penilaian Keterampilan.............................................133 Lampiran 2 Siklus I Pertemuan I 2.1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................133
2.2
Lembar Kerja Siswa...........................................................139
2.3
Lembar Observasi Aktivitas Guru......................................141
2.4
Lembar Observasi Aktivitas Siswa....................................144
2.5
Kisi-kisi Penilaian Ranah Sikap.........................................145
2.6
Kisi-kisi Penilaian Ranah Keterampilan............................147
2.7
Hasil Penilaian Sikap.........................................................149
2.8
Hasil Penilaian Keterampilan.............................................150
2.9
Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar.........................................151
2.10 Soal Tes Hasil Belajar........................................................155 2.11 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar.......................................158 2.12 Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I..........................................159 2.13 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus I...........................160 Lampiran 3 Siklus II Pertemuan I 3.1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................161
3.2
Lembar Kerja Siswa ..........................................................166
3.3
Lembar Observasi Aktivitas Guru .....................................169
17
3.4
Lembar Observasi Aktivitas Siswa....................................172
3.5
Kisi-kisi Penilaian Sikap....................................................173
3.6
Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan.........................................175
3.7
Hasil Penilaian Ranah Sikap..............................................177
3.8
Hasil Penilaian Ranah Keterampilan.................................178
Lampiran 4 Siklus II Pertemuan II 4.1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................179
4.2
Lembar Kerja Siswa ..........................................................184
4.3
Lembar Observasi Aktivitas Guru .....................................187
4.4
Lembar Observasi Aktivitas Siswa....................................190
4.5
Kisi-kisi Penilaian Sikap....................................................191
4.6
Kisi-kisi Penilaian Keterampilan.......................................193
4.7
Hasil Penilaian Sikap ........................................................195
4.8
Hasil Penilaian Keterampilan ............................................196
4.9
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus II...................................197
4.10 Soal Tes Hasil Belajar........................................................201 4.11 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar.......................................204 4.12 Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II.........................................205 4.13 Rekapitulasi Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II....................206
18
19
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Salah satu tujuan nasional yang termaksud dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan dinilai sebagai upaya pokok untuk mewujudkan tujuan dalam pembukaan UUD tahun 1945 tersebut. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tanpa pendidikan, manusia tidak akan pernah berkembang dan berkebudayaan. Disamping itu, kehidupan manusia juga akan menjadi statis tanpa ada kemajuan, bahkan bisa jadi akan mengalami kemunduran dan kepunahan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam membentuk karakter, perkembangan ilmu, dan mental seorang anak, yang akan tumbuh menjadi seorang manusia dewasa yang akan berinteraksi dan melakukan banyak hal terhadap lingkungannya, baik secara individu maupun sebagai makluk sosial. Pendidikan juga merupakan upaya normatif yang mengacu pada nilainilai mulia yang menjadi bagian dari kehidupan bangsa. Nilai tersebut
1
2
ditransfer melalui pendidikan baik aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Pendidikan membimbing manusia menjadi manusiawi yang makin dewasa secara intelektual, moral dan sosial, dalam konteks ini pendidikan merupakan pemeliharaan budaya. Dalam konteks perubahan yang begitu cepat dewasa ini, pendidikan tidak cukup berperan sebagaimana telah diuraikan, tetapi juga harus mampu melakukan transformasi nilai dalam tataran instrumental, sesuai dengan tuntutan perubahan dengan tetap menjadikan nilai dasar sebagai fondasi (Wibowo, 2013:36-37). Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang unggul dan kompeten dalam setiap bidang kehidupan. UndangUndang (UU) Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan nasional
berfungsi
untuk
mencerdaskan
kehidupan
bangsa
melalui
pengembangan kemampuan serta pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat di tengah persaingan zaman. Ada tiga jalur pendidikan yang diakui di Indonesia sesuai dengan UU No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 7, yaitu pendidikan formal, informal, dan non formal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pemerintah telah melakukan upaya-upaya dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan diatas. Tetapi hal tersebut hasilnya belum sesuai harapan, baik dalam proses pembelajaran maupun dari hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil survey di atas, terlihat bahwa pendidikan di Indonesia belum sesuai yang diharapkan. Oleh sebab itu, pemerintah
3
melakukan upaya-upaya dalam mengatasi hal tersebut. Salah satu upaya pemerintah yaitu perbaikan pendidikan yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Salah satu faktor penting dalam pelaksanaan pembelajaran di SD yaitu adanya interaksi antara siswa dan guru yang baik dalam proses pembelajaran agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Dalam proses pembelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh interaksi siswa dan guru saja, tetapi dipengaruhi oleh beberapa variabel yang saling berkaitan, yaitu kurikulum, guru dan pengajaran (Siswoyo, dkk, 2012:123). Guru menjadi variabel yang paling menentukan dalam perancangan dan penyiapan proses pendidikan dan pembelajaran di kelas, paling menentukan dalam peraturan kelas dan pengendalian siswa, penilaian hasil pendidikan dan pembelajaran yang dicapai siswa (Siswoyo, dkk, 2012:123). Dengan demikian, guru merupakan komponen yang menentukan dalam keberhasilan pembelajaran. Guru perlu berupaya agar pembelajaran dapat mencapai tujuan. Pembelajaran perlu dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian siswa. Dengan adanya perhatian yang tinggi siswa akan aktif dalam pembelajaran serta akan mempengaruhi hasil belajarnya. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu (siswa) setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap, dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hasil belajar merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan suatu proses pembelajaran di sekolah. Hasil
4
belajar
menunjukkan
sejauh
mana
pengetahuan
siswa
dari
proses
pembelajaran yang telah dialaminya. Benyamin Bloom membagi hasil belajar ke dalam tiga ranah, yaitu hasil belajar ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik (Suprijono, 2013:7). Keberhasilan dari suatu pembelajaran di sekolah tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal dan eksternal, serta faktor pendekatan belajar. Faktor pendekatan belajar ini meliputi strategi serta metode yang digunakan oleh guru dalam suatu kegiatan pembelajaran di kelas. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi profesional. Profesionalisme seorang guru bukanlah pada kemampuannya mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi lebih pada kemampuannya untuk melaksanakan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswanya. Oleh karena itu, tugas seorang guru yaitu menjadikan pelajaran yang sebelumnya tidak menarik menjadikannya menarik, yang dirasakan sulit menjadi mudah, yang tadinya tak berarti menjadi bermakna. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 (Permendiknas,2013)
diisyaratkan
bahwa
perencanaan
pembelajaran
merupakan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap muatan pembelajaran, dimana hal tersebut dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 32 Tahun 2013 pasal 43 ayat 5a tentang dalam hal pengadaan buku teks pelajaran dilakukan
5
Pemerintah, Menteri menetapkan buku tersebut sebagai sumber utama belajar dan Pembelajaran setelah ditelaah dan/atau dinilai oleh BSNP atau tim yang dibentuk oleh Menteri. Sumber belajar merupakan salah satu komponen dalam kegiatan belajar yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, belajar memberikan pengalaman belajar dan tanp sumber belajar proses belajar mengajar tidak dapat terlaksana dengan baik. Salah satu sumber belajar yang digunakan guru untuk menunjang proses pembelajaran adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS merupakan salah satu perangkat pembelajaran. LKS digunakan guru sebagai alat bantu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dan untuk mengaktifkan siswa. Peran LKS dalam pembelajaran salah satunya adalah sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran guru namun lebih mengaktifkan siswa. Oleh karena itu untuk memperbaiki minat siswa untuk belajar dapat dilakukan guru dengan cara membuat LKS lebih sistematis, berwarna serta bergambar untuk menarik perhatian dalam mempelajari LKS tersebut. SDK 093 Maumere IV merupakan salah satu sekolah swasta di Kabupaten Sikka. SDK 093 Maumere IV adalah sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Muatan pelajaran yang terdapat pada Kurikulum 2013 dan KTSP adalah PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, SBdP, PJOK dan Agama.
6
IPA merupakan dasar dari teknologi, oleh sebab itu, mata pelajaran IPA wajib diajarkan di SD. IPA di SD hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu siswa secara ilmiah, dalam proses pembelajaran IPA lebih menitik beratkan pada serangkaian proses penyelidikan tentang suatu konsep peristiwa yang terjadi di sekitar siswa. Di dalam proses inilah perlu usaha dari guru untuk menciptakan kondisi belajar yang bisa mengaktifkan siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran selalu menggunakan pendekatan IPA, ini artinya bahwa dalam setiap pelaksanaan pembelajaran harus terjadi kegaiatan interaksi siswa secara langsung dalam proses pembelajaran seperti mengamati,
menghitung,
mengukur,
mengklasifikasikan,
pengenalan,
membuat hipotesis, merencanakan penelitian (Samatowa, 2013:3). Hal yang menjadi hambatan dalam pembelajaran IPA disebabkan kurang dikemasnya pembelajaran IPA dengan model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Seorang guru sering kali menyampaikan materi pembelajaran IPA apa adanya, sehingga pembelajaran IPA cenderung membosankan dan kurang menarik minat para murid yang berakibatkan pada prestasi belajar murid yang kurang memuaskan. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SDK 093 Maumere IV, dilihat dari nilai pretest dimana Kompetensi Dasar (KD) mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifatsifatnya, masih ada siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM mata pelajaran IPA di SDK 093 Maumere IV adalah 70. Siswa yang belum mencapai KKM ada 15 siswa dari 24 siswa di kelas IV A SDK
7
093 Maumere IV. Persentase siswa yang mencapai KKM adalah sebesar 37.5% sedangkan siswa yang belum mencapai KKM 62,5%. Jumlah persentase siswa yang mencapai KKM di kelas IV A SDK 093 Maumere IV masih < 75%, maka proses pembelajaran siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV masih dapat dikatakan belum optimal. Pada saat pembelajaran berlangsung, proses pembelajaran yang dilakukan di kelas tersebut masih berpusat pada guru (teacher centered), bukannya berpusat pada siswa (student centered). Guru menjadi satu-satunya sumber belajar di kelas. Sedangkan siswa hanya mendengarkan tanpa menanggapi penjelasan yang disampaikan oleh guru. Siswa juga tidak mau bertanya terkait materi yang belum dipahaminya. Selain itu, siswa mencatat materi pelajaran setelah dihimbau oleh guru. Hal ini memperlihatkan keaktifan siswa kelas IV A masih rendah. Ketika guru menjelaskan materi pelajaran, ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru dengan melakukan kegiatan di luar pembelajaran seperti melamun, mengantuk, mengobrol dengan teman, bahkan ketika guru sedang lengah siswa sibuk dengan aktifitas masing-masing seperti ribut, bermain, mengganggu teman dan lain sebagainya. Setelah selesai menjelaskan, guru memberikan tugas individu yang harus dikerjakan siswa. Siswa kurang antusias menerima tugas yang diberikan guru dan menganggap tugas tersebut sebagai beban berat yang harus dikerjakan. Sehingga, dalam mengerjakan tugas individu tersebut siswa masih bergantung dengan
8
temannya. Hal ini membuktikan jika motivasi belajar siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV A masih rendah. Hubungan kerjasama antar siswa dalam kelas IV A SDK 093 Maumere IV belum terjalin dengan baik, terutama antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Hal ini terlihat dari sikap individual siswa yang pandai ketika mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa yang kurang paham dalam mengerjakan tugas malu bertanya kepada siswa yang pandai. Dari berbagai masalah tersebut, maka perlu adanya solusi yang tepat untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas IV A SDK 093 Maumere IV. Penggunaan metode ceramah dan pemberian tugas dinilai belum efektif dalam proses pembelajaran di kelas IV A. Oleh karena itu, penggunaan strategi,
metode
maupun
model
pembelajaran
yang
tepat
akan
membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran sehingga siswa dapat menyerap dengan baik ilmu yang diberikan oleh guru. Siswa juga tidak merasa bosan dan diharapkan menjadi kesan yang menyenangkan ketika proses pembelajaran berlangsung. Selain itu diharapkan adanya interaksi yang baik antara siswa yang tergolong pandai dengan siswa yang tergolong kurang pandai. Salah satu model pembelajaran yang aktif dan interaktif adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran kelompok yang dianjurkan oleh para ahli pendidikan untuk digunakan. Menurut Slavin (dalam Sanjaya, 20012:240) ada dua alasan
9
pentingnya penerapan pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajaran di kelas. Pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam berpikir, memecahkan masalah, dan engintegrasikan pengetahuan dan keterampilan. Ada banyak tipe strategi pembelajaran kooperatif, diantaranya yaitu Student Team Achievement Division (STAD), Team Games Tournament (TGT), Jigsaw, Group Investigation (GI), Cooperative Integrated Reading dan Composition (CIRC), dan Team Assisted Individualization (TAI). Dari beberapa model pembelajaran kooperatif tersebut, model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang dikembangkan oleh Robert E. Slavin merupakan model pembelajaran yang tepat karena mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pengajaran individual. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual dalam suatu kelompok. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini menerapkan pola belajar bimbingan antar teman, sehingga siswa yang pandai bertanggung jawab terhadap siswa yang kurang pandai. Di samping itu, model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini juga dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kelompok kecil sehingga siswa yang pandai dapat mengembangkan
10
kemampuan dan ketrampilannya, sedangkan siswa yang lemah dapat terbantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Ciri khas pada tipe TAI ini adalah setiap siswa secara individu belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Kemudian hasil belajar individu tersebut dibawa ke kelompoknya untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok lainnya. Dalam model pembelajaran ini, semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai wujud tanggung jawab bersama. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assited Individualisation (TAI) Pada Mata Pelajaran IPA Materi Energi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV A SDK 093 Maumere IV Tahun Ajaran 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah Dari latar belakang uraian pada permasalahan penelitian tindakan kelas diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi energi pada siswa kelas IV SDK 093 Maumere IV Tahun Ajaran 2017/2018? 2. Bagaimana hasil belajar IPA siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada mata
11
pelajaran IPA materi energi pada siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV Tahun Ajaran 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan jawaban terhadap rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipa TAI untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi energi pada siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV Tahun Ajaran 2017/2018. 2. Untuk memaparkan hasil belajar IPA siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV setelah diterapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan materi energi Tahun Ajaran 2017/2018.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan memberi beberapa manfaat sebagai berikut; 1. Manfaat Teoritis Untuk pengembangan IPTEK khususnya di bidang pendidikan yaitu pengembangan pengetahuan tentang strategi behavioris yang dapat digunakan untuk mengajar “apa” (tentang fakta-fakta), dan strategi kognitif yang dapat digunakan untuk mengajar “bagaimana” (tentang proses dan prinsip-prinsip) melalui penerapan model cooperative tipe TAI.
12
2. Manfaat Praktis Hasil penelitian secara praktis diharapkan bermanfaat bagi: a.
Bagi Sekolah Memberikan input yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Hasil penelitian ini memberikan sumbangan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa SD.
b.
Bagi Guru 1) Mendapat pengalaman langsung dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya
pada
meningkatkan
pemecahan
kualitas
masalah
pembelajaran
sehingga dan
dapat
meningkatkan
profesionalisme guru. 2) Sebagai pengelola pembelajaran (learning manager), dapat meningkatkan keterampilan untuk memilih strategi pembelajaran yang bervariasi yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran sehingga memberikan layanan yang terbaik bagi siswa. 3) Sebagai bahan dan sumber rujukan untuk mendesain, membuat atau mengembangkan metode pembelajaran yang tepat. 4) Menambah
pengetahuan
tentang
pemanfaatan
metode
pembelajaran, yang sesuai dengan materi sehinggga dapat meninggkatkan hasil belajar siswa.
13
5) Sebagai motivasi untuk mengadakan penelitian sederhana yang bermanfaat bagi perbaikan dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan guru mata pelajaran. c.
Bagi Siswa 1) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. 2) Membantu siswa yang kurang pandai atau yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, khususnya mata pelajaran IPA materi energi. 3) Menambah minat, kemauan, dan rasa percaya diri siswa dalam belajar IPA. 4) Meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga lebih terlibat dalam proses pembelajaran. 5) Meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, kemampuan bekerjasama, dan berkomunikasi.
d.
Bagi Peneliti Lanjutan Pengalaman dalam melakukan penelitian sebagai bentuk tanggung jawab akademisi penulis atau peneliti dan juga sebagai faktor pendorong peningkatan mutu pembelajaran dalam dunia pendidikan
yang
merupakan
sumbangan
keberhasilan dalam pembelajaran di SD.
peneliti
terhadap
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Kajian Teori a. Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan juga pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran. Melalui model pembelajaran guru guru dapat membantu siswa mendapatkan
informasi,
ide,
keterampilan, cara
berpikir
dan
mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktifitas belajara mengajar. Suprijono
(2013:45-46)
model
pembelajaran
merupakan
landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kirikulum pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur meteri dan memberi petunjuk kepada guru di kelas. Sejalan dengan pendapat tersebut Arends (Agus Suprijono, 2013:46) menyatakan model pembelajaran mengacu pada pendekatan
14
15
yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur dalam mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran ini berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam merancanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
b. Model Pembelajaran Kooperatif 1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto, 2013:37). Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentukbentuk yang dipimpin guru atau diarahkan guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru
menetapkan
tugas
dan
pertanyaan-pertanyaan
serta
16
menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu siswa menyelesaikan masalah. Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah, asih dan
asuh
sehingga
tercipta
masyarakat
belajar
(Learning
Community). Siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga dari sesama siswa. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan sebagai latihan di masyarakat. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman dan pengembangan keterampilan sosial. Pembelajaran kooperatif menuntut kerjasama dan interdependensi siswa dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur reward. Struktur tugas berhubungan bagaimana tugas diorganisir, struktur tujuan dan reward mengacu pada derajat kerjasama atau kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan rewardnya. Pembelajaran kooperatif telah dikembangkan secara intensif melalui
berbagai
penelitian,
tujuannya
untuk
meningkatkan
kerjasama akademik antar siswa, membentuk hubungan positif, mengembangkan rasa percaya diri, serta meningkatkan kemampuan akademik
melalui
aktivitas
kelompok.
Dalam
pembelajaran
kooperatif terdapat saling ketergantungan positif di antara siswa
17
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses. Aktivitas belajar berpusat pada siswa dalam bentuk diskusi, mengerjakan tugas bersama, saling membantu dan saling mendukung dalam memecahkan masalah. Melalui interaksi belajar yang efektif siswa lebih termotivasi, percaya diri, mampu menggunakan strategi berpikir tingkat tinggi, serta
mampu
pembelajaran
membangun kooperatif
hubungan
memungkinkan
interpersonal. semua
siswa
Model dapat
menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau sejajar. 2) Tujuan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan proses pembelajaran dengan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pembelajaran kooperatif setiap anak berusaha untuk mencapai hasil yang dapat menguntungkan diri sendiri dan semua anggota kelompoknya. Menurut Isjoni (2012:15-16) tujuan seorang pendidik menerapkan atau
menggunakan
pembelajaran
kooperatif
dalam
suatu
pembelajaran adalah sebagai berikut: b) Meningkatkan belajar siswa lebih baik dan dapat pula meningkatkan sikap tolong menolong dalam berperilaku sosial. c) Meningkatkan kemampuan berpikir dan bekerja sama antar siswa yang satu dengan yang lain dalam mengatasi tugas yang dihadapinya.
18
d) Memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan saling memberikan pendapat (sharing ideas). e) Membantu siswa
memahami
konsep
yang
sulit
dalam
pembelajaran dan memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi. f) Memotivasi siswa untuk dapat meningkatkan prestasi atau hasil belajarnya. 3) Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif Suprijono (2013:58) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah: a) Positive interdependence (saling ketergantungan positif) Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggung jawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut. b) Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan) Pertanggung jawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan kelompok. Beberapa cara menumbuhkan tanggung jawab perseorangan adalah:
19
(1) Kelompok belajar jangan terlalu besar. (2) Melakukan assesmen terhadap setiap siswa. (3) Memberi tugas kepadasiswa, yang dipilih secara random untuk mempresentasikan hasilkelompoknya kepada guru maupun kepada seluruh siswa didepan kelas. (4) Mengamati setiap kelompok dan mencatat frekuensi individu dalam membantu kelompok. (5) Menugasi
seorang
siswa
untuk
berperan
sebagai
pemeriksa di kelompoknya. (6) Menugasi siswa mengajar temannya. c) Face to face promotive interaction (interaksi promotif) Unsur
ini
penting
karena
dapat
menghasilkan
saling
ketergantungan positif. Ciri-ciri interaksi promotif adalah: (1) Saling membantu secara efektif dan efisien. (2) Saling memberi informasi dan sarana yang diperlukan. (3) Memproses informasi bersama secara lebih efektif dan efisien. (4) Saling mengingatkan. (5) Saling membantu dalam merumuskandan mengembangkan argumentasi serta meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang dihadapi.
20
(6) Saling percaya. (7) Saling
memotivasi
untuk
memperoleh
keberhasilan
bersama. d) Interpersonal skill (komunikasi antar anggota) Untuk mengkoordinasikan kegiatan siswa dalam pencapaian tujuan siswa harus: (1) Saling mengenal dan mempercayai. (2) Mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius. (3) Saling menerima dan saling mendukung. (4) Mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif. e) Group processing (pemrosesan kelompok) Pemrosesan mengandung arti menilai. Melalui pemrosesan kelompok dapat di identifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Ada dua tingkat pemrosesan kelompok yaitu kelompok kecil dan kelas secara keseluruhan. 4) Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif mempunyai banyak tipe (Aqib, 2013:17) antara lain : a) STAD (Student Teams Achievement Divisions) STAD (Student Teams Achievement Division) adalah salah satu model pembelajaran koperatif dengan sintaks: pengarahan, membuat kelompok heterogen (4-5 orang). Mendiskusikan
21
bahan
belajar/LKS/modul
secara
kolaboratif.
Presentasi
kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuisindividual dan membuat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok, mengumumkan rekor tim maupun individual serta memberikan reward. b) Jigsaw Model pembelajaran ini termasuk pembelajaran kooperatif dengan sintaksseperti berikut ini. Pengarahan, informasi bahan ajar, buat kelompok heterogen, berikan bahan ajar (LKS) yang terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok, tiap anggota kelompok bertugas membahas bagian tertentu, tiap kelompok bahan belajar sama, buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja sama dan diskusi, kembali ke kelompok asal, pelaksanaan tutorial pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli, penyimpulan dan evaluasi, refleksi. c) Artikulasi Model pembelajaran ini termasuk pembelajaran kooperatif dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. (2) Guru menyajikan materi sebagaimana bisa.
22
(3) Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang. (4) Suruhlah seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru, dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya. (5) Suruh siswa secara bergilir/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagaian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya. (6) Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekira-kiranya belum dipahami siswa. (7) Kesimpulan/penutup. d) Mind Mapping Model pembelajaran Mind Mapping diperkanalkan oleh Toni Buzan. Model ini baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban. Langkah-langkah model pembelajaran ini adalah sebagai berikut: (1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. (2) Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban. (3) Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
23
(4) Tiap
kelompok
menginventarisasi/mencatat
alternatif
jawaban hasil diskusi. (5) Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil
diskusinya,
guru
mencatat
di
papan
dan
mengelompokkan sesuai kebutuhan guru. (6) Dari data-data di papan, siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru. e) Make- A Match Model Make- A Match (Mencari Pasangan) diperkenalkan oleh Lena Curran, pada tahun 1994. Pada model ini siswa diminta mencari
pasangan
dari
kartu.
Berikut
adalah
langkah-
langkahnya: (1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. (2) Setiap siswa mendapat satu buah kartu. (3) Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang. (4) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban).
24
(5) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. (6) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya. (7) Kesimpulan/penutup. f) Course Review Horay Langkah-langkah model pembelajaran Course Review Horay adalah sebagai berikut: (1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. (2) Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi. (3) Memberikan kesempatan siswa tanya jawab. (4) Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa. (5) Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya diesbutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (√) dan salah diisi tanda silang (×). (6) Siswa yang sudah mendapat tanda (√) vertikal atau horizontal, atau diagonal harus berteriak horay atau yelyel lainnya. (7) Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh.
25
(8) Penutup. g) Tean Assisted Individualisation (TAI) Langkah – langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI sebagai berikut: (1) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru. (2) Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal. (3) Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4–5 siswa dengan kemampuan yang berbedabeda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang dan rendah). Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender. (4) Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok
saling
memeriksa
jawaban
teman
satu
kelompok. (5) Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. (6) Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual.
26
(7) Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini).
5) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI a) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI TAI (Team Assisted Individualization) merupakan model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Robert E. Slavin. Model ini merupakan model pembelajaran yang mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pengajaran individual. Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini menitik beratkan pada proses belajar dalam kelompok, dimana para siswa bekerja dalam tim-tim pembelajaran kooperatif untuk saling membantu satu sama lain dalam menghadapi masalah dan saling memberi dorongan untuk maju (Slavin, 2012:189). Model kooperatif tipe TAI ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual dalam suatu kelompok. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini menerapkan pola belajar bimbingan antar teman yaitu siswa yang pandai bertanggung jawab terhadap siswa yang lemah atau kurang pandai dalam suatu kelompok. Menurut Slavin (2012:195-200) model pembelajaran tipe TAI ini memiliki delapan komponen atau unsur-unsur program, yaitu sebagai berikut:
27
(1) Teams (Anggota), yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa. (2) Placement Test (Tes Penempatan), yaitu pemberian pretest kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa dalam bidang tertentu. (3) Student Creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok
dengan
menciptakan
situasi
dimana
keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. (4) Team Study (Belajar Kelompok), yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkannya. (5) Team Scores and Team Recognition (Skor Tim dan Rekognisi Tim), yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. (6) Teaching Group (Kelompok Pengajaran), yaitu pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok.
28
(7) Fact Test (Tes Fakta), yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa. (8) Whole-Class Unit (Unit Seluruh Kelas), yaitu pemberian materi oleh guru kembali di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki ciri khas. Ciri-ciri model pembelajarankooperatif Tipe TAI yaitu: (1) Setiap siswa secara individual mempelajari materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. (2) Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan dibahas oleh anggota kelompok. (3) Semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama. (4) Menitik beratkan pada keaktifan siswa. (5) Saling
mendengarkan
pendapat
di
antara
anggota
kelompok. b) Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Tidak ada model pembelajaran yang sempurna terutama model pembelajaran kooperatif, sehingga penerapan model pembelajaran
kooperatif
tipe
TAI
(team
assisted
indovidualization) juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
29
Adapun kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yaitu: (1) Model
pembelajaran
kooperatif
tipe
TAI
dapat
meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa. (2) Model
pembelajaran
tipe
TAI
dapat
membantu
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dan mengurangi anggapan banyak peserta didik bahwa IPA itu sulit. (3) Mengurangi perilaku yang mengganggu dan konflik antar pribadi. (4) Melatih peserta didik untuk bekerja secara kelompok, melatih keharmonisan dalam hidup bersama atas dasar saling menghargai. (5) Pada model pembelajaran kooperatif tipe TAI, peserta didik mendapatkan penghargaan atas usaha mereka. (6) Program ini dapat membantu siswa yang lemah atau yang mengalami kesulitan dalam memahami materi belajar, sedangkan siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya. (7) Adanya
rasa
tanggung
jawab
kelompok
dalam
menyelesaikan masalah. (8) Menghemat presentasi guru sehingga waktu pembelajaran lebih efektif.
30
Disamping kelebihan yang dimiliki, model pembelajaran kooperatif
tipe
TAI
juga
memiliki
kelemahan
dalam
penerapannya, antara lain: (1) Siswa yang kurang pandai secara tidak langsung akan menggantungkan dirinya pada siswa yang pandai. (2) Adanya anggota kelompok yang pasif dan tidak mau berusaha serta hanya mengandalkan teman sekelompoknya. (3) Tidak ada persaingan antar kelompok. (4) Tidak semua mata pelajaran atau materi yang diberikan cocok diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. (5) Apabila model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang baru diketahui, kemungkinan sejumlah siswa bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri dan sebagian mengganggu antar peserta siswa lain. (6) Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru kurang baik maka proses pembelajarannya juga berjalan kurang baik. c) Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif TAI ini adalah sebagai berikut: (1) Guru menyiapkan materi bahan ajar untuk dipelajari siswa secara individual di rumah.
31
(2) Guru memberikan pre-test kepada siswa atau melihat ratarata nilai harian siswa untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal. Pre-test ini digunakan untuk mengukur kesiapan siswa dan mengetahui tingkat pengetahuan yang telah dicapai siswa sehubungan dengan pelajaran yang akan disajikan sehingga guru dapat mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu (mengadopsi komponen Placement Test). (3) Guru memberikan materi secara singkat (mengadopsi komponen Teaching Group). (4) Guru
membentuk
beberapa
kelompok
kecil
yang
heterogen berdasarkan nilai ulangan harian siswa. Setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 6 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. (5) Setiap kelompok mengerjakan tugas berupa LKS yang telah dirancang oleh guru sebelumnya. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan
bantuan
secara
individual
bagi
yang
memerlukannya (mengadopsi komponen Team Study). (6) Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya dengan mempresentasikan hasil kerjanya dan siap untuk
32
diberi ulangan oleh guru (mengadopsi komponen Student Creative). (7) Guru memberikan post-test sesuai dengan kompetensi yang diajarkan untuk dikerjakan siswa secara individu (mengadopsi komponen Fact Test). (8) Guru memberikan skor hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas (mengadopsi komponen Team Scores and TeamRekognition).
2. Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan lingkungannya. Menurut Slamento (2015:2), belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Woolfolk (dalam Taufiq dkk, 2012:5.3-5.4), belajar diartikan sebagai perubahan perilaku akibat dari suatu pengalaman tertentu. Belajar terjadi bilamana pengalaman
33
menyebabkan suatu perubahan pengetahuan, dan perilaku yang relatif permanen pada seseorang atau individu. Berdasarkan pendapat mengenai belajar di atas maka dapat disimpulkan belajar merupakan proses siswa untuk dapat merubah sesuatu yang ada dalam dirinya. Perubahan tersebut mengarah pada perubahan yang positif tidak hanya pada aspek pengetahuan (kognitif) saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai (afektif) serta (psikomotor). Dengan belajar seseorang dapat berubah perilaku karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan.
b. Pengertian Hasil Belajar Menurut Gagne (dalam Purwanto,2013:42), hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan di antara kategori-kategori. Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Menurut Suprijono (2013:7), hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Sedangkan menurut Purwanto (2013:46), hasil belajar merupakan tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar.
34
Berdasarkan pendapat di atas maka disimpulkan bahwa hasil belajar tidak terlepas dari belajar. Belajar yang dimaksudkan ini adalah seseorang memperoleh sebuah pengetahuan baik pengetahuan itu didapat berdasarkan pengalaman maupun berdasarkan apa yang dibaca. Apabila seseorang telah melakukan proses belajar maka akan mendapatkan hasil dari apa yang telah dipelajari. Belajar tersebut diharapkan dapat merubah seseorang untuk lebih baik lagi secara kognitif, afektif maupun psikomotorik.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu faktor dalam diri sendiri (faktor intern) dan faktor dari luar diri siswa (faktor ekstern) (Anitah. W, dkk, 2012:2.7). 1) Faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar diantaranya adalah kecakapan, minat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan dan kesehatan serta kebiasaan siswa. Salah satu hal penting dalam kegiatan belajar yang harus ditanamkan dalam diri siswa bahwa belajar yang dilakukannya merupakan kebutuhan dirinya. Minat belajar berkaitan dengan sebagian besar individu merasa suka atau tidak suka terhadap suatu materi yang dipelajari siswa. Minat inilah yang harus dimunculkan lebih awal dalam diri siswa. Minat, motivasi dan perhatian siswa dapat
35
dikondisikan oleh guru. Setiap individu memmiliki kecakapan (ability)
yang
berbeda-beda.
Kecakapan
tersebut
dapat
dikelompokkan berdasarkan kecepatan belajar yang sangat cepat, sedang dan lambat. Demikian pula pengelompokkan kemampuan siswa siswa berdasarkan kemampuan penerimaan, misalnya proses pemahamannya harus dengan cara perantara visual, verbal dan dibantu dengan alat atau media. 2) Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah lingkungan fisik (termasuk gedung seklah seperti ruang kelas, kursi, meja) dan nonfisik (termasuk suasana kelas dalam belajar seperti riang gembira dan menyenangkan), lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, program sekolah (termasuk
dukungan
komite
sekolah),
guru,
pelaksanaan
pembelajaran dan teman sekolah. Guru merupakan faktor yang paling berpengaruh pada proses maupun hasil belajar, sebab guru merupakan manajer atau sutradara dalam kelas. Dalam hal ini, guru harus memiliki kompetensi dasar yang disyaratkan dalam profesi guru. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa keberhasilan siswa dalam belajar sangat bergantung pada peran guru di kelas, guru harus selalu aktif menghidupkan suasana kelas dan harus berperan aktif dalam membangkitkan minat belajar dan motivasi belajar siswa.
36
3. Pembelajaran IPA di SD a. Pengertian IPA IPA dapat dipelajari sebagai batang tubuh ilmu pengetahuan dalam bentuk fakta, konsep, generalisasi dan teori-teori yang di tuangkan dalam buku teks pelajaran. IPA juga meliputi serangkaian proses
pencaharian
memungkinkan
dan
siswa
penemuan
untuk
mampu
(inquiri-discoveri) menghubungkan
yang dan
mengintegrasikan fakta-fakta kedalam suatu koheren dan pemahaman yang komperhensif tentang alam semesta.
b. Tujuan Pembelajaran IPA Berdasarkan Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Pendidikan Nasional tujuan pembelajaran IPA di SD adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan,
keindahan,
dan
keteraturan
alam
ciptaanNya. 2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
37
4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. 5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. 6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IPA memiliki tujuan yang sangat kompleks tidak hanya memberikan konsep-konsep, fakta-fakta, atau pun prinsip-prinsip tentang alam, namun lebih dari itu IPA bertujuan
untuk
menanamkan
ketaqwaan
kepada
Tuhan,
mengembangkan rasa ingin tahu siswa terhadap alam sekaligus untuk menanamkan rasa peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan rasa peduli yang telah dimiliki diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi manusia yang mencintai alam atau lingkungannya sehingga kerusakankerusakan yang selama ini terjadi karena tangan-tangan manusia dapat diminimalisasi.
c. Pembelajaran IPA di SD Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan
38
cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”. Hakikat IPA sebagai proses diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih ketrampilan proses bagaimana cara produk sains ditemukan. Muslichah (2012:22) menyatakan bahwa ketrampilan proses yang perlu dilatih dalam pembelajaran IPA meliputi ketrampilan proses dasar
misalnya
mengamati,
mengukur,
mengklasifikasikan,
mengkomunikasikan, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta ketrampilan proses terintegrasi misalnya merancang dan melakukan eksperimen yang meliputi menyusun hipotesis, menentukan variabel, menyusun definisi operasional, menafsirkan data, menganalisis dan mensintesis data. Poedjiati (2013:78) menyebutkan bahwa ketrampilan dasar dalam pendekatan proses adalah observasi, menghitung, mengukur, mengklasifikasi, dan membuat hipotesis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketrampilan proses dalam pembelajaran IPA di SD meliputi ketrampilan dasar. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan pembelajaran IPA di SD merupakan ilmu yang membahas tentang fakta serta gejala alam. Dalam pembelajaran IPA juga meliputi ketrampilan proses dasar misalnya mengamati, mengukur, mengkomunikasikan, mengenal hubungan ruang dan waktu.
39
4. Materi Energi a. Pengertian Energi Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Kata “Energi” berasal dari bahasa Yunani yaitu “ergon” yang berarti kerja. Dalam melakukan sesuatu kita harus memanfaatkan energi, baik secara sadar maupun tidak sadar, Contohnya ketika kita berjalan kita memerlukan energi. namun dalan setiap kegiatan memerlukan energi dalam jumlah dan bentuk yang berbeda-beda. Energi tidak dapat dilihat namun pengaruhnya dapat dirasakan.
b. Energi Panas Panas merupakan salah satu bentuk energi. Energi panas disebut juga kalor. Energi panas merupakan energi yang dapat membuat suhu suatu benda menjadi lebih tinggi. Energi panas dihasilkan oleh beberapa sumber. Sumber energi panas antara lain gesekan benda, api dan matahari. 1) Sumber Energi Panas Sumber energi panas merupakan segala sesuatu yang dapat menghasilkan panas. Sumber energi panas antara lain gesekan benda, api dan matahari. a) Gesekan dua benda Orang yang kedinginan biasanya menggesek-gesekkan kedua tangannya. Dua telapak tangan yang digesekkan akan
40
menghasilkan panas. Itu sebabnya, orang yang kedinginan akan merasa lebih hangat dengan menggesekkan kedua tangannya. b) Api Api adalah panas yang dapat kita rasakan. Api dapat menghasilkan cahaya yang dapat dilihat ketika sesuatu terbakar. Energi yang dihasilkan oleh api adalah panas. Api sangat bermanfaat bagi kehidupan. Contohnya seperti api digunakan untuk memasak makanan. c) Matahari Matahari merupakan sumber energi panas utama dibumi. Matahari juga merupakan benda langit yang mempunyai cahaya sendiri. Tanpa matahari, tidak ada kehidupan di bumi. Matahari merupakan energi yang sangat penting karena dapat memberikan panas dan cahaya. Energi panas matahari banyak dimanfaatkan
manusia,
misalnya
untyuk
mengeringkan
pakaian, bahan makanan, barang kerajinan dan pembuatan garam. Cahaya matahari dimanfaatkan manusia sebagai penerang pada siang hari.
2) Perpindahan Panas Saat kamu berjalan di bawah terik matahari, apa yang kamu rasakan? Tentunya kamu akan merasakan tubuhmu menjadi sedikit
41
hangat dan lama-kelamaan kepanasan. Hal tersebut membuktikan bahwa panas dapat berpindah. Panas dapat berpindah dengan tiga macam cara yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. a) Konduksi Konduksi dapat terjadi apa bila panas berpindah melalui zat perantara, tanpa diikuti perpindahan pertikel-partikel zat tersebut (hantaran panas melalui konduktor). Panas yang dipindahkan
secara
konduksi
dipengaruhi
bahan
zat
perantaranya. Zat perantara yang bersifat konduktor (mudah menghantarkan panas), yaitu besi, aluminium dan baja. Ada pula zat perantara yang bersifat isolator (sukar menghantarkan panas) seperti kayu, karet dan kain. b) Konveksi Konveksi terjadi apabila panas berpindah melalui zat perantara dengan diikuti perpindahan zat perantara tersebut. Hal ini dapat terjadi pada air yang direbus. Saat air direbus maka air bagian bawah akan panas terlebih dahulu, sehingga air akan bergerak ke atas. Dengan demikian air yang berada di atas akan terdorong bergerak ke bawah, begitu seterusnya. Akibatnya terjadilah gerakan air yang berputar naik turun. Selain hal tersebut konveksi juga dapat dirasakan dengan terjadinya angin darat dan angin laut.
42
c) Radiasi Radiasi disebut juga perpindahan secara langsung. Hal ini karena panas yang berpindah secara radiasi dapat berpindah tanpa melalui zat perantara. Misalnya panas matahari yang kita rasakan dan panas api unggun.
3) Manfaat dan Kerugian Energi Panas a) Manfaat Energi Panas (1) Energi panas matahari bermanfaat bagi kehidupan di bumi. Contohnya: mengeringkan pakaian, mengeringkan ikan, pembuatan garam dan lain sebagainya. (2) Energi panas api dapat dimanfaatkan untuk memasak makanan dan membuat api unggun. b) Kerugian Energi Panas (1) Energi panas dari api yang tidak terkendali dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran. (2) Energi panas dari permukaan benda yang saling bergesekan mengakibatkan permukaan kedua benda menjadi aus.
43
c. Energi Bunyi Salah satu bentuk energi yang lain adalah bunyi. Bunyi disebabkan benda yang bergetar. Bunyi yang kita dengar merupakan energi kuat dan lemah. Bunyi kuat ditimbulkan oleh getaran yang kuat, sedangkan bunyi lemah oleh getaran yang lemah. Kuat lemah bunyi ditentukan oleh simpangan getaran. Satu kali gerak ke atas dan ke bawah disebut satu getaran. 1) Sumber Bunyi Benda-benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Contoh sumber bunyi, misalnya drum, gitar, seruling, kaleng yang jatuh, meja yang dipukul, dan klakson. Getaran bunyi merambat ke segala arah sebagai gelombang. Makin jauh sumber bunyi, bunyi terdengar makin lemah. 2) Jenis Bunyi Setiap getaran memiliki frekuensi tertentu. Frekuensi adalah banyaknya getaran dalam suatu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Berdasarkan frekuensinya bunyi dibedakan menjadi bunyi infrasonic, audiosonik dan ultrasonik. a) Bunyi infrasonik Bunyi yang memiliki frekuensi kurang dari 20 HZ. Bunyi tersebut hanya didengar oleh hewan seprti jangkrik, anjing dan gajah.
44
b) Bunyi audiosonik Bunyi yang memiliki frekuensi antara 20-20.00 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh manusia.
c) Bunyi ultrasonik Bunyi yang memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh kelalawar, paus dan lumba-lumba. 3) Perambatan Bunyi Bunyi dapat didengar hingga ketelinga karena proses perambatan bunyi. Bunyi merambat melalui zat perantara (medium) benda padat, cair dan gas. Perambatan bunyi paling cepat melalui medium benda padat, kemudian benda cair dan paling rambat bunyi merambat melalui gas. a) Bunyi Merambat Melalui Benda Padat Bunyi yang merambat melalui benda padat lebih cepat terdengar
dari
pada
melalui
benda
cair
dan
gas.
Penerapan : Bunyi dapat merambat melalui benda padat. Perambatan bunyi melalui benda padat dapat kamu gunakan untuk membuat mainan. Misalnya membuat mainan teleponteleponan. b) Bunyi Merambat Melalui Benda Cair
45
Sifat
bunyi
yang
dapat
merambat
pada
benda
cair
dimanfaatkan manusia untuk mencari harta karun dan mencari kapal yang tenggelam di dasar laut. Penerapan : Selain merambat melalui benda padat, bunyi juga dapat merambat melalui benda cair. Ketika dua batu diadu didalam air, bunyi yang ditimbulkan dapat kita dengar. Hal itu menunjukkan bahwa bunyi dapat merambat melalui zat cair. Sifat bunyi yang dapat merambat melalui zat cair dimanfaatkan oleh tim SAR untuk mencari dan menolong kecelakaan yang terjadi di tengah lautan. Adanya sifat itu, komunikasi antara orang yang ada di atas kapal dan penyelam dapat dilakukan sehingga pencarian korban dapat berjalan lancar. c) Bunyi Merambat Melalui Benda Gas Udara merupakan benda gas. Kita dapat mendengar suara orang berbicara dan burung berkicau karena getaran suara itu masuk ke telinga kita. Hal itu menunjukkan bahwa suara dapat merambat melalui udara. Demikian juga halnya pada guntur. Pada saat hari mendung, kita sering mendengar guntur. Guntur dapat kita dengar karena getaran suaranya masuk ke telinga kita setelah merambat melalui udara. 4) Pemantulan Bunyi Pemantulan bunyi terjadi apabila bunyi tersebut dalam perambatannya dihalangi oleh benda yang permukaannya keras,
46
rapat, dan mengkilat. Benda tersebut antara lain batu, besi, seng dan kaca.
B. Penelitian Relevan Peneltian ini juga didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap model pembelajaran kooperatif tipa TAI, adapun hasil penelitian tersebut antara lain: 1. Penelitian dari Carmidah (2009), yang berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi dengan Metode Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization pada Pokok Bahasan Laporan Keuangan Kelas XI di SMAN 1 Petarukan Kab. Pemalang Tahun Ajaran 2008/2009”. Hasil analisis data penelitian, pada siklus I diperoleh nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa adalah 68,98 dengan ketuntasan klasikal sebesar 63,64 sedangkan pada aspek psikomotorik dan afektif sebesar 62,67% dan 67,67%. Pada siklus II, hasil belajar siswa meningkat dengan nilai rata-rata 80 dengan ketuntasan klasikal sebesar 88,64%. Peningkatan ini diikuti dengan peningkatan aktivitas psikomotorik dan afektif siswa yaitu sebesar 66,45% dan 81,27%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI
47
IPS pada pokok bahasan laporan keuangan di SMA Negeri 1 Petarukan tahun ajaran 2008/2009. 2. Penelitian dari Sugiyanti (2010), yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) untuk Standar Kompetensi Mengelola Kartu Persediaan Kelas XI AK 2 Kompetensi Keahlian Akuntansi di SMK N 1 Tempel Tahun Ajaran 2009/2010”. Hasil penelitian diperoleh hasil ranah kognitif untuk rata-rata kuis awal dan kuis akhir siswa kelas XI Ak2 pada siklus I diperoleh 68,57 % dan 78,68 %. Nilai tertinggi pada siklus ini ada kuis awal adalah 90,00 dan nilai terendahnya 20,00. Nilai tertinggi pada siklus ini untuk kuis akhir adalah 100,00 dan nilai terendahnya 40,00. Kenaikan pada siklus ini adalah 10,29 %. Pada siklus II, rata-rata kuis awal diperoleh 75,71% dengan skor diperoleh 89,14 % dengan skor tertinggi 100,00 dan skor terendahnya 80,00. Kenaikan pada siklus ini adalah 13,43%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa prestasi belajar siswa untuk standar kompetensi mengelola kartu sediaan barang dagangan kompetensi dasar selisih persediaan dan laporan sediaan barang dagangan dapat ditingkatkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif team assisted individualization (tai). 3. Penelitian dari Dyah Ika Puspita Sari (2010), yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Koperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKn di SMP N 2 Tempel”. Analisis hasil penelitian menunjukkan bahwa
48
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan metode kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat terlihat pada nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I menunjukkan bahwa dengan adanya peningkatan pada siklus I nilai aktivitas belajar siswa adalah sebesar 46,69% mempunyai tingkat aktivitas rendah. Siklus II tingkat aktivitas siswa meningkat, yaitu 70,56% mempunyai tingkat aktivitas belajar siswa tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan terhadap aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan metode kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). Nilai rata-rata hasil belajar pada pre test siklus I 64,30 dan nilai rata-rata pada post test siklus I 72,14 dan post test siklus II 78,05. Masing-masing nilai rata-rata hasil belajar siswa pada post test dan pre test siklus I dan II mengalami kenaikan. Hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan tiap siklusnya.
C. Kerangka Berpikir Pembelajaran IPA di SD yang selama ini dilakukan oleh guru lebih dominan menggunakan metode konvesional yaitu ceramah. Kemudian kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian lembar kerja siswa (LKS) setelah siswa menerima penjelasan. Hal tersebut terlihat kurang bervariasi dan monoton sehingga membuka kemungkinan membuat siswa menjadi kurang bersemangat dan menjadi jenuh. Model pembelajaran yang digunakan guru ternyata kurang optimal untuk meningkatkan hasil belajar.
49
Hal ini terbukti dengan masih cukup banyak siswa yang mendapat nilai dibawah target. Mereka kesulitan memahami materi tentang energi. Hal ini disebabkan siswa tidak tahu atau belum dilatih bagaimana memahami materi tentang energi, selama ini siswa cenderung hanya menerima penjelasan dan jawaban dari guru sehingga guru menjadi sumber satu-satunya bagi siswa.
Berdasarkan hal tersebut, Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipa TAI sebagai suatu tindakan dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menarik minat untuk aktif mengikuti pembelajaran IPA, sehingga mempengaruhi keberhasilan siswa untuk mencapai target diatas nilai KKM dan pembelajaran akan berlangsung lebih efektif. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV. Adapun penjelasan di atas dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Guru : - Masih berceramah - Tidak mengajak siswa lebih aktif - Tidak menggunakan model pembelajaran yang inovatif
Siswa :- Tidak aktif dalam belajar Kondisi Awal
- Tidak ada interaksi dengan guru
Hasil : - Hasil belajar rendah - Nilai belum mencapai KKM Tindakan
Kondisi Akhir
Guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran IPA
Hasil pembelajaran siswa meningkat
50
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA di kelas IV A SDK 093 Maumere IV. PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat (Aqib, 2013:3). PTK harus dirancang, dilaksanakan dan dianalisis oleh guru yang bersangkutan dalam rangka memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapinya di kelas sehingga menjadi guru profesional. Penelitian ini dilakukan guru sebagai peneliti. Maksudnya adalah peneliti selaku guru kelas dan meneliti kelasnya sendiri. Penelitian ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan guru dengan cara menerapkan suatu model pembelajaran yang dirasa memiliki beberapa kelebihan.
B. Setting Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat dimana sebenarnya penelitian dilakukan dan di mana sebenarnya peneliti menangkap keadaan dari objek-objek yang sedang diteliti. Tempat penelitian
51
52
dilaksanakan di SDK 093 Maumere IV Kecamatan Alok Kabupaten Sikka. Pertimbangan peneliti dalam memilih tempat ini yaitu karena lokasinya mudah dijangkau dan peneliti pernah melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di tempat tersebut. b. Waktu Penelitian Waktu penelitian yaitu kapan saat penelitian ini dilakukan. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada semester genap tepatnya pada tanggal 25 April sampai 15 Mei 2018. Tahap-tahap dalam pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari tahap persiapan hingga penyusunan laporan skripsi. Tahap-tahap ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Perincian Waktu Penelitian No
Kegiatan
1
Persiapan Observasi Identifikasi masalah Penentuan tindakan Pengajuan judul Penyusunan proposal Seminar proposal Validasi Instrumen Pengajuan ijin penelitian Pelaksanaan Pengumpulan data penelitian Analisis data Penyusunan laporan Penulisan laporan Ujian Skripsi
2
3
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
53
C. Subjek Penelitian Subjek
penelitian
merupakan
sesuatu
yang
sangat
penting
kedudukannya di dalam penelitian, subjek penelitian harus ditata sebelum peneliti siap untuk mengumpulkan data. Subjek penelitian dapat berupa benda, hal ataupun orang. Dengan demikian subjek penelitian dalam penelitian ini yakni manusia. Oleh sebab itu yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini yakni siswa-siswi kelas IV A SDK 093 Maumere IV Kecamatan Alok Kabupaten Sikka, dengan jumlah siswa 24 orang dengan rincian 13 orang laki-laki dan 11 orang perempuan.
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian a. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut: 1) Data primer Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung pada saat penelitian. Data primer yang diambil dari penelitian ini yakni nilai nilai tes hasil belajar dan hasil observasi aktifitas guru dan siswa. 2) Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Data sekunder yang di ambil dalam penelitian ini yakni data siswa dan kurikulum sekolah.
54
b. Instrumen Penelitian Instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yakni tes hasil belajar dan lembar observasi. 1) Tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data mengenai kemampuan siswa sebelum pembelajaran dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran setelah pembelajaran berakhir. 2) Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran selama penelitian. Tujuannya yaitu untuk memperoleh data tentang aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.
2. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara peneliti mengumpulkan data saat perbaikan berlangsung (Jalil, 2014:43). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain tes, pengamatan/observasi dan dokumen/portofolio. Berikut ini penjelasan mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini : a. Tes Tes merupakan alat ukur untuk mengukur kemampuan dasar siswa dalam pencapaian atau prestasi seperti mengukur intelegensi, minat, dan bakat khusus. Tes yang digunakan dalam penelitian ini
55
berfungsi untuk memperoleh data hasil belajar IPA materi energi pada siswa kelas IV SDK 093 Maumere IV. Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis (tes hasil) setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. b. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati langkahlangkah yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran IPA materi energi dan seluruh aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI untuk setiap kali pertemuan. c. Dokumentasi Dokumentasi memuat tentang data-data yang diambil di sekolah tersebut berupa bukti-bukti fisik yang dibutuhkan selama penelitian, seperti nilai ulangan harian dan nilai tes, serta gambar-gambar kegiatan selama melakukan penelitian di kelas.
E. Uji Validitas Data Zainal Arifin (2013. 247) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Terdapat salah satu cara menilai tes yaitu,
56
mengadakan analisis soal (item analyst). Analisis soal adalah suatu prosedur yang sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir soal yang kita susun. Dalam penelitian butir soal harus valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Salah satu cara validasi yaitu dengan melakukan konsultasi pada ahli sehingga diperoleh pendapat ahli tersebut (expert judgement) tentang instrumen penelitian. Pada penelitian ini terdapat validitas instrumen dilakukan dengan konsultasi kepada guru kelas penelitian sebagai expert judgement. Guru ahli sebagai expert judgement yaitu Ibu Ampolonia Ponia Oriniati. Sebelum digunakan dalam penelitian, tes divalidasi secara expert judgment untuk mengetahui apakah soal tersebut layak digunakan dalam penelitian. Untuk mengetahui sebuah data dapat dipercaya, digunakan rumus KR-20 (Kuder Richardson) sebagai berikut. k s 2 x−∑ pq ( ) 2 k−1 s x 2 (∑ x ) ∑ x 2− n 2 s x= n−1 Keterangan: KR-20 : Koefisien Reliabilitas k : Banyaknya Butir Soal s2x : Varians Skor Total p : Peluang Responden Menjawab Benar q : Peluang Responden Menjawab Salah x : Skor Total Responden KR−20=
n
: Banyaknya Sampel
57
F.
Teknik Analisis Data Analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis secara kualitatif yaitu data dari hasil observasi yang mengenai tindakan keaktifan siswa selama proses pembelajaran dianalisis secara kualitatif, sedangkan data mengenai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dianalisis secara kuantitatif untuk menemukan nilai skor persentase, dan nilai rata-rata (Igak & Kuswaya, 2014: 5-19). Analisis tersebut dihitung menggunakan statistik sederhana dengan rumus sebagai berikut (Herhyanto, 2014:42) 3. Kuantitatif Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau bilangan baik yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan cara mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data kualitatif yaitu tes hasil belajar. Dalam hal ini, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya materi energi dapat dianalisa dengan pedoman penskoran dan rumus dibawah ini. a. Nilai Individu Nilai = jumlah skor perolehan siswa 2014:42 )
Jumlah skor maksimum
b. Nilai rata-rata kelas
× 100 (Sumber: Heryanto,
58
X´ =¿ ∑fiXi
(Sumber:
X 100
Herhanto,
2014:42 ) ∑fi Keterangan: P : Hasil presentase yang didapat ´X : nilai rata-rata ∑fiXi : Jumlah semua nilai siswa ∑fi : Jumlah siswa c. Persentase ketuntasan belajar siswa P=
∑ Siswa yang tuntas belajar x 100 ∑ Siswa
(Sumber: Heryanto,
2014:42)
4. Kualitatif Data kualitatif merupakan data yang berupa narasi atau data yang dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti. Dalam menganalisis data kualitatif peneliti menggunakan metode observasi yang bertujuan untuk mengetahui pembelajaran, apakah pembelajaran dilaksanakan berdasarkan
rencana
atau
tidak.
Untuk
observasi
pelaksanaan
pembelajaran ini digunakan berbagai kategori yang bervariasi untuk setiap aspek yang dinilai. Analisis data observasi aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar dianalisis dengan menggunakan rumus dan kriteria di bawah ini. P=
skor yang dilaksanakan x 100 skor maksimal dari indikator yang ada
Ardi, 2013:40)
Keterangan : P = Hasil persentase yang didapat
(Sumber: Muslich dalam
59
G. Indikator Kinerja Indikator kinerja penelitian tindakan kelas ini meliputi indikator peoses dan hasil. Indikator proses dapat diamati melalui observasi yang dilaksanakan oleh peneliti untuk mengamati langsung dalam proses pembelajaran. Indikator proses dikatakan berhasil apabila aspek yang diamati pada lembar observasi sebagian besar telah memenuhi skala penilaian baik yaitu 70%. Peningkatan aktivitas proses belajar IPA siswa mengacu pada standar berikut:
Tabel 3.2 Penilaian Ketuntasan Individu dan Klasikal NO
NILAI
PREDIKAT
1 90 – 100 Sangat baik 2 70 – 89 Baik 3 50 – 69 Cukup 4 30 – 40 Kurang 5 10 – 20 Kurang sekali Sumber: Data Sekunder (Tim guru SDK 093 Maumere IV)
Sedangkan indikator hasil dapat dilihat melalui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dari siklus I ke siklus II. Apabila terdapat 70% siswa yang memperoleh skor minimal KKM yaitu 70 maka kelas dianggap tuntas secara klasikal. Berikut ini tabel yang menggambarkan tingkat ketuntasan belajar siswa sesuai dengan KKM yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran IPA.
Tabel 3.3 KKM SDK 093 Maumere IV NO
NILAI
KATEGORI
60
1. 70 -100 Tuntas 2. 0 – 69 Tidak tuntas Sumber : Guru mata pelajaran IPA Kelas IV SDK 093 Maumere IV
H. Prosedur Dan Rencana Penelitian PTK ini menggunakan model Kurt Lewin (dalam Arikunto, 2012:137). Rancangan penelitian pembelajaran IPA materi sumber energi pada mata pelajaran IPA kelas IV SD dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan melalui 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Adapun gambaran model untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Bagan Skema Alur PTK Model Kurt Lewin (dalam Arikunto, 2012: 137)
61
Prosedur pelaksanaan penelitian ditempuh dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan Kegiatan perencanaan dilaksanakan sebelum diadakan kegiatan penelitian siklus I. Dalam kegiatan perencanaan, peneliti menyiapkan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menetapkan materi yang akan diajarkan, sumber belajar berupa buku-buku, bahan ajar dan media
pembelajaran
yang
mendukung
kegiatan
perbaikan
pembelajaran, LKS, soal evaluasi, lembaran observasi, serta memilih dan menggunakan model/metode pembelajaran yang tepat. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan kegiatan penelitian pembelajaran siklus I dilaksanakan setelah ada persiapan dan perencanaan yang matang dari guru. Tahap tindakan dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada mata pelajaran IPA materi energi sesuai dengan jadwal pelajaran sehari-hari di kelas IV. 1) Pertemuan 1 a) Kegiatan Awal Guru membuka pelajaran dengan doa dan salam, setelah itu guru mengabsensi siswa. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan
apersepsi.
Setelah
memberikan
pertanyaan
apersepsi, guru menyampaikan SK dan KD yang akan
62
dipelajari. Guru juga menjelaskan pokok-pokok yang harus dilakukan siswa untuk mencapai tujuan. Setelah itu guru memberikan motivasi kepada siswa agar siswa dapat berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran. b) Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti guru mulai menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa. Guru juga menjelaskan secara singkat materi energi panas dan bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang dijelaskan tersebut. Setelah menjelaskan meteriguru membagi siswa kedalam kelompok dan membagikan LKS untuk dikerjakan siswa dalam kelompok. Siswa dalam kelompok secara aktif berdiskusi mengerjakan LKS yang diberikan guru. Setelah itu siswa mempresentasikan hasil LKS dan dibahas bersamasama
dengan
kelompok
lain.
Setelah
siswa
selesai
mempresentasikan hasil kerja mereka guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi yang di ajarkan dan c)
meluruskan jawaban siswa. Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir guru dan siswa membuat kesimpulan mengenai meteri yang diajarkana. Guru juga membuat rangkuman secara umum dan memberikan penguatan kepada
siswa. Setelah itu guru mengakhiri pelajaran dengan doa. 2) Pertemuan 2 a) Kegiatan Awal Guru membuka pelajaran dengan doa dan salam, setelah itu guru mengabsensi siswa. Selanjutnya guru memberikan
63
pertanyaan
apersepsi.
Setelah
memberikan
pertanyaan
apersepsi, guru menyampaikan SK dan KD yang akan dipelajari. Guru juga menjelaskan pokok-pokok yng harus dilakukan siswa untuk mencapai tujuan. Setelah itu guru memberikan motivasi kepada siswa agar siswa dapat berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran. b) Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti guru mulai menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa. Guru juga menjelaskan secara singkat materi perpindahan panas dan bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang dijelaskan tersebut. Setelah menjelaskan meteriguru membagi siswa kedalam kelompok dan membagikan LKS untuk dikerjakan siswa dalam kelompok. Siswa dalam kelompok secara aktif berdiskusi mengerjakan LKS yang diberikan guru. Setelah itu siswa mempresentasikan hasil LKS dan dibahas bersamasama
dengan
kelompok
lain.
Setelah
siswa
selesai
mempresentasikan hasil kerja mereka guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi yang di ajarkan dan meluruskan jawaban siswa. c) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir guru dan siswa membuat kesimpulan mengenai meteri yang di ajarkan. Guru juga membuat rangkuman secara umum dan memberikan penguatan kepada siswa. Setelah itu guru mengakhiri pelajaran dengan doa.
64
c. Observasi Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung juga dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru. Pengamatan ini dibantu oleh guru mata pelajaran IPA kelas IV. Pengamatan aktivitas siswa dilakukan oleh guru dalam hal ini peneliti bersama guru mata pelajaran IPA kelas IV. Sedangkan pengamatan aktivitas guru dilakukan oleh guru mata pelajaran IPA kelas IV. d. Refleksi Kegiatan refleksi penelitian siklus I diadakan setelah kegiatan penelitian pembelajaran siklus I berlangsung. Hasil yang diperoleh pada tahap tindakan dan observasi, dikumpulkan dan dianalisis pada tahap ini sehingga dapat disimpulkan dari tindakan yang dilakukan, yaitu dari hasil tes siswa dan hasil observasi. Hasil refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk tahap perencanaan siklus II.
2. Siklus II Kegiatan penelitian siklus II dilaksanakan sebagai hasil refleksi dan perbaikan pelaksanaan pada pembelajaran siklus I di kelas IV. Adapun prosedur kegiatan penelitian siklus II adalah sebagai berikut : a.
Perencanaan Perencanaan pada siklus II dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus I. Dalam kegiatan perencanaan, peneliti mendesain kembali RPP dengan menggunakan metode Inkuiri, sumber belajar berupa buku-
65
buku bahan ajar dan media pembelajaran yang mendukung kegiatan perbaikan pembelajaran, LKS, soal evaluasi, serta lembaran observasi. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan kegiatan penelitian pembelajaran siklus II dilaksanakan mengikuti tahapan tindakan siklus I. Letak perbedaan antara setiap pertemuan dalam setiap siklus yakni pada materi ajar. c.
Observasi Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung juga dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru pada saat pembelajaran berlangsung. Untuk observasi, guru dalam hal ini peneliti melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran IPA kelas IV.
d. Refleksi Kegiatan refleksi penelitian siklus II diadakan setelah kegiatan penelitian pembelajaran siklus II berlangsung. Hasil yang didapat dari tahap tindakan dan observasi, dikumpulkan dan dianalisis pada tahap ini sehingga dapat disimpulkan dari tindakan yang dilakukan, ya dari hasil tes siswa.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan model kooperatif tipe TAI pada mata pelajaran IPA materi Energi dan telah dirancang oleh peneliti dalam beberapa siklus yang diawali dengan dengan siklus I kemudian dilanjutkan dengan siklus II. Penelitian ini mengacu pada model PTK yang diadopsi dari model Kurt Lewin (Arikunto, 2012:137). Penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 25 April 2018 sampai dengan tanggal 15 Mei 2018 di SDK 093 Maumere IV ini diawali dengan melakukan diskusi antara peneliti, wali kelas IV A dan Kepala Sekolah untuk membahas kegiatan penelitian. Adapun jadwal kegiatan penelitian pada mata pelajaran IPA materi energi yang telah dirancang dan disepakati bersama pada tabel di bawah ini.
No 1. 2. 3. 4.
Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Penelitian Siklus Hari/Tanggal Waktu Siklus I Pertemuan I Jumad, 11 Mei 2018 07.30 - 09.40 Siklus I Pertemuan II Sabtu, 12 Mei 2018 07.30 - 09.40 Siklus II Pertemuan I Senin, 14 Mei 2018 09.30 – 11.00 Siklus II Pertemuan II Selasa, 15 Mei 2018 09.30 – 11.00
Berdasarkan jadwal kegiatan di atas peneliti telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Adapun uraian dari masing-masing siklus dapat dideskripsikan di bawah ini.
66
67
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus 1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan yakni 2×35 menit. 1) Siklus I pertemuan I Pembelajaran pada pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2018 dengan materi pembelajaran yakni sumber energi panas. Adapun empat tahapan yang akan dijelaskan di bawah ini, yaitu: 1) Perencanaan Pada tahap ini peneliti telah melakukan persiapan materi, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, menyiapkan perangkat pembelajaran serta lembar observasi yang telah disusun dan dirancang peneliti sebelum penelitian. 2) Pelaksanaan Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang didukung dengan penggunaan metode tanya jawab, diskusi dan demonstrasi sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh peneliti. Untuk lebih jelas dapat dijelaskan secara rinci di bawah ini. a) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengecek kehadiran siswa, menyampaikan SK dan KD. Dalam pembelajaran ini guru melakukan tanya jawab untuk menggali persepsi siswa tentang
68
energi. Pertanyaan yang diajukan: “apa yang kalian ketahui tentang sumber energi?. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pmbelajaran yang akan dicapai. b) Kegiatan inti Pada kegiatan inti, guru memberikan contoh sumber energi panas
dan menjelaskan secara singkat materi sumber
energi panas kepada siswa, setelah itu menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa, kemudian guru membagi siswa dalam 4 kelompok secara heterogen dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah dan membagikan LKS, siswa mengerjakan sesuai dengan petunjuk yang harus
dikerjakan pada masing-
masing kelompok, siswa melakukan percobaan dalam kelompok dan guru membimbing siswa dalam kelompok serta memberikan penilaian,
dalam
kelompok
masing-masing
siswa
mendemonstrasikan sumber energi panas dan menjelaskan hasil demonstrasi yang telah dilakukan. Setelah itu guru meluruskan jawaban siswa kemudian guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. c) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir pembelajaran guru bersama siswa membuat kesimpulan serta memberikan penguatan, setelah itu guru menyampaikan pertemuan selanjutnya dan mengakhiri pembelajaran dengan doa.
69
3) Observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan bantuan guru kelas sebagai observer yaitu dengan mengamati setiap tindakan yang dilaksanakan meliputi aktivitas yang dilakukan guru dengan siswa yakni interaksi antara guru dengan siswa, interaksi antar siswa tentang kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi secara umum, lembar pengamatan sikap dan lembar keterampilan. Kegiatan observasi ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada pertemuan ini, guru sebagai peneliti mengamati 2 aspek sikap dan 2 aspek keterampilan dari siswa, sedangkan guru wali kelas sebagai observer mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa secara klasikal. Dari hasil pengamatan, peneliti menemukan siswa terlihat aktif dan antusias dengan penggunaan model kooperatif tipe TAI ini. Hal ini terbukti dengan persentase siswa pada aspek sikap yaitu 72,25% yang tergolong dalam kategori baik dan pada aspek keterampilan yaitu 75,33% yang tergolong dalam kategori
baik.
Sedangkan pada hasil observasi yang diamati oleh guru wali kelas terhadap
aktivitas
guru
dan
siswa
secara
klasikal
didapat
persentasenya yaitu 79,77% aktivitas guru yang tergolong dalam kategori baik dan 75% aktivitas siswa secara klasikal yang tergolong dalam kategori baik.
70
4) Refleksi Pada tahap ini peneliti menganalisis data yang diperoleh yaitu dari pelaksanaan tindakan dan observasi. Dengan melihat hasil yang tercapai maka peneliti bersama guru wali kelas IV A mengadakan diskusi untuk membahas keberhasilan dan kelemahan yang ditemukan selama pembelajaran. Adapun keberhasilan yang diperoleh dalam pertemuan ini adalah siswa aktif, siswa telah mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan antusias dengan model kooperatif tipe TAI yang diajarkan, guru menggunakan metode dalam pembelajaran, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran.
Adapun
kelemahan
yang
muncul
pada
saat
pembelajaran adalah guru tidak bisa mengontrol pembelajaran pada saat tanya jawab karena sebagian besar siswa berebutan menjawab pertanyaan tanpa arahan guru. Untuk itu, solusi yang ditempuh untuk memperbaiki kinerja guru adalah memberikan pertanyaan dengan menunjuk langsung kepada siswa yang dipilih untuk menjawab. 2) Siklus I pertemuan II Pembelajaran pada pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2018 dengan materi pembelajarannya adalah perpindahan panas. Adapun empat tahapan yang akan dijelaskan di bawah ini. 1) Perencanaan Pada tahap ini peneliti telah melakukan persiapan materi, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, menyiapkan
71
perangkat pembelajaran serta lembar observasi yang telah disusun dan dirancang peneliti sebelum penelitian. 2) Pelaksanaan Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang didukung dengan penggunaan metode tanya jawab, diskusi dan demonstrasi sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh peneliti. Untuk lebih jelas dapat dijelaskan secara rinci di bawah ini. a) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengecek kehadiran siswa, menyampaiakan SK dan KD. Dalam pembelajaran ini guru melakukan tanya jawab untuk menggali persepsi siswa tentang perpindahan panas. Pertanyaan yang diajukan: “apa yang kalian ketahui
tentang
perpindahan
panas?.
Selanjutnya
guru
menyampaikan tujuan pmbelajaran yang akan dicapai. b) Kegiatan inti Pada kegiatan inti, guru memberikan contoh perpindahan panas dan menjelaskan secara singkat materi perpindahan panas kepada siswa, setelah itu menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa, kemudian guru membagi siswa dalam 4 kelompok secara heterogen dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah dan
membagikan
LKS,
siswa
mengerjakan
sesuai
dengan
petunjuk yang harus dikerjakan pada masing-masing kelompok,
72
siswa melakukan percobaan dalam kelompok dan guru membimbing siswa dalam kelompok serta memberikan penilaian, dalam kelompok masing-masing siswa mendemonstrasikan perpindahan panas dan menjelaskan hasil demonstrasi yang telah dilakukan. Setelah itu guru meluruskan jawaban siswa, kemudian guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. c) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir pembelajaran guru bersama siswa membuat kesimpulan serta memberikan penguatan, setelah itu guru menyampaikan pertemuan selanjutnya dan mengakhiri pembelajaran dengan doa. Guru memberikan tes individu kepada siswa dengan jumlah soal yang diberikan yakni 10 nomor pilihan ganda. Dari hasil tes individu sebagaian siswa telah menguasai materi sumber energi panas dan perpindahan panas. Dan adapu siswa yang belum mengerti materi sumber energi panas dan perpindahan panas. Hal ini terbukti bahwa dari 24 siswa ada 16 siswa yang tuntas dan 8 siswa yang tidak tuntas belajar, dengan persentase ketuntasan klasikalnya adalah 66,67%. 3) Observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan bantuan guru kelas sebagai observer yaitu dengan mengamati setiap tindakan yang dilaksanakan meliputi aktivitas yang dilakukan guru dengan siswa yaitu interaksi antara guru
73
dengan siswa, interaksi antarsiswa tentang kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi secara umum, lembar pengamatan sikap dan lembar keterampilan. Kegiatan observasi ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada pertemuan ini, guru sebagai peneliti mengamati 2 aspek sikap dan 2 aspek keterampilan dari siswa, sedangkan guru wali kelas sebagai observer mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa secara klasikal. Dari hasil pengamatan, peneliti menemukan siswa terlihat aktif dan antusias dengan penggunaan model kooperatif tipe TAI ini. Hal ini terbukti dengan persentase siswa pada aspek sikap yaitu 79,33% yang tergolong dalam kategori baik dan pada aspek keterampilan yaitu 79,45% yang tergolong dalam kategori baik. Sedangkan pada hasil observasi yang diamati oleh guru wali kelas terhadap aktivitas guru dan siswa secara klasikal didapat persentasenya yaitu 83,33% aktivitas guru yang tergolong dalam kategori sangat baik dan 79,16% aktivitas siswa secara klasikal yang tergolong dalam kategori baik. 4) Refleksi Pada tahap ini peneliti menganalisis data yang diperoleh yaitu dari pelaksanaan tindakan dan observasi. Dengan melihat hasil yang tercapai maka peneliti bersama guru wali kelas IV A mengadakan diskusi
untuk
membahas
keberhasilan dan
ditemukan selama pembelajaran.
Adapun
kelemahan
yang
keberhasilan
yang
74
diperoleh dalam pertemuan ini adalah siswa aktif, siswa telah mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan antusias dengan model kooperatif tipe TAI yang digunakan, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran, guru dapat mengontrol siswa dalam menjawab pertanyaan dan hasil belajar siswa meningkat. Sedangkan kelemahannya adalah siswa belum sepenuhnya melaporkan hasil pekerjaanya di depan kelas dengan sungguh-sungguh. Untuk itu, cara mengatasi kelemahan tersebut dalam pembelajaran selajutnya adalah memberikan pengertian dan amanat kepada siswa untuk lebih serius lagi dalam melaporkan hasil diskusinya di depan kelas. Sehubungan dengan keberhasilan dan kelemahan yang diperoleh dalam pertemuan ini, guru melanjutkan penelitian ke siklus II. Dalam mempertahankan hasil belajar siswa pada siklus berikutnya guru tetap menggunakan model kooperatif tipe TAI.
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus II Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan adalah 2×35 menit. a. Siklus II pertemuan I Pembelajaran pada pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2018 dengan materi pembelajarannya adalah sumber energi bunyi. Adapun empat tahapan yang akan dijelaskan di bawah ini.
75
1) Perencanaan Pada tahap ini peneliti telah melakukan persiapan materi, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, menyiapkan perangkat pembelajaran serta lembar observasi yang telah disusun dan dirancang peneliti sebelum penelitian. 2) Pelaksanaan Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang didukung dengan penggunaan metode tanya jawab, diskusi dan demonstrasi sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh peneliti. Untuk lebih jelas dapat dijelaskan secara rinci di bawah ini. a) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengecek kehadiran siswa, menyampaiakn SK dan KD. Dalam pembelajaran ini guru melakukan tanya jawab untuk menggali persepsi siswa tentang sumber energi bunyi. Pertanyaan yang diajukan: “apa yang kalian ketahui tentang sumber energi bunyi?. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pmbelajaran yang akan dicapai. b) Kegiatan inti Pada kegiatan inti, guru memberikan contoh sumber energi bunyi dan
menjelaskan secara singkat materi sumber
energi bunyi kepada siswa, setelah itu menjelaskan prosedur
76
pembelajaran
kooperatif tipe TAI kepada siswa, kemudian
guru membagi siswa dalam 4 kelompok secara heterogen dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah dan membagikan LKS, siswa mengerjakan sesuai dengan petunjuk yang harus
dikerjakan pada masing-
masing kelompok, siswa melakukan percobaan dalam kelompok dan guru membimbing siswa dalam kelompok serta memberikan penilaian,
dalam
mendemonstrasikan
kelomok energi
bunyi
masing-masing dan
siswa
menjelaskan
hasil
demonstrasi yang telah dilakukan. Setelah itu guru meluruskan jawaban siswa kemudian guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. c) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir pembelajaran guru bersama siswa membuat kesimpulan serta memberikan penguatan, setelah itu guru menyampaikan pertemuan selanjutnya dan mengakhiri pembelajaran dengan doa. 3) Observasi Pada
tahap ini dilaksanakan
pelaksanaan tindakan observer
yaitu
dengan
dengan
yaitu
interaksi
bantuan guru
kelas
terhadap sebagai
mengamati setiap tindakan yang
dilaksanakan meliputi aktivitas siswa
observasi
antara
yang
dilakukan
guru
dengan
guru dengan siswa, interaksi
antarsiswa tentang kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi
77
ini dilakukan untuk mengetahui
aktivitas guru dan siswa pada
saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi secara umum, lembar pengamatan sikap dan lembar keterampilan. Kegiatan observasi ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada pertemuan ini, guru sebagai peneliti mengamati 2 aspek sikap dan 2 aspek keterampilan dari siswa, sedangkan guru wali kelas sebagai observer mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa secara klasikal. Dari hasil pengamatan, peneliti menemukan siswa terlihat aktif dan antusias dengan penggunakan model kooperatif tipe TAI. Hal ini terbukti dengan persentase siswa pada aspek sikap yaitu 82,91% yang tergolong dalam kategori sangat baik dan pada aspek keterampilan yaitu 83% yang tergolong dalam kategori sangat baik. Sedangkan pada hasil observasi yang diamati oleh guru wali kelas terhadap aktivitas guru dan siswa secara klasikal didapat persentasenya yaitu 85,71% aktivitas guru yang tergolong dalam kategori sangat baik dan 83,33% aktivitas siswa secara klasikal yang tergolong dalam kategori sangat baik. 4) Refleksi Pada tahap ini peneliti menganalisis data yang diperoleh yaitu dari pelaksanaan tindakan dan observasi. Dengan melihat hasil yang tercapai maka peneliti bersama guru wali kelas IV A mengadakan diskusi kelemahan
yang
untuk
ditemukan
membahas selama
keberhasilan dan
pembelajaran.
Adapun
78
keberhasilan yang diperoleh dalam pertemuan ini adalah siswa aktif, siswa telah mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan antusias dengan model kooperatif tipe TAI yang diajarkan, siswa melaporkan hasil diskusinya di depan kelas dengan sungguhsungguh, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat. Sedangkan kelemahannya adalah kurangnya alat praktek dalam pembelajaran
pada
pertemuan
ini.
Untuk
itu,
setelah
mempertahankan hasil belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI guru sebagai peneliti telah menyelesaikan materi sumber energi bunyi dan melanjutkan pada indikator berikutnya. b. Siklus II pertemuan II Pembelajaran pada pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2018 dengan materi pembelajarannya adalah perambatan, pemantilan dan penyerapan bunyi. Adapun empat tahapan yang akan dijelaskan di bawah ini. 1) Perencanaan Pada tahap ini peneliti telah melakukan persiapan materi, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, menyiapkan perangkat pembelajaran serta lembar observasi yang telah disusun dan dirancang peneliti sebelum penelitian. 2) Pelaksanaan
79
Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang didukung dengan penggunaan metode tanya jawab, diskusi dan demonstrasi sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh peneliti. Untuk lebih jelas dapat dijelaskan secara rinci di bawah ini. a) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengecek kehadiran siswa, menyampaikan SK dan KD. Dalam pembelajaran ini guru melakukan tanya jawab untuk menggali persepsi siswa tentang perambatan, pemantulan dan penyerapan bunyi. Pertanyaan yang diajukan: “apa yang kalian ketahui tentang perambatan bunyi?. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pmbelajaran yang akan dicapai. b) Kegiatan inti Pada kegiatan inti, guru memberikan contoh sumber energi bunyi dan menjelaskan secara singkat materi perambatan, pemantulan dan penyerapan bunyi kepada siswa,
setelah itu
menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa, kemudian guru membagi siswa dalam 4 kelompok secara heterogen dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah dan membagikan LKS, siswa mengerjakan sesuai dengan petunjuk yang harus dikerjakan
80
pada masing-masing kelompok, siswa melakukan percobaan dalam kelompok dan guru membimbing siswa dalam kelompok serta memberikan penilaian, dalam kelompok masing-masing siswa
mendemonstrasikan
perambatan,
pemantulan
dan
penyerapan bunyi serta menjelaskan hasil demonstrasi yang telah dilakukan. Setelah itu guru meluruskan jawaban siswa kemudian guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. c) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan untuk disimpulkan secara bersama-sama dengan guru. Setelah selesai melakukan pembelajaran, guru memberikan tes individu kepada siswa dengan jumlah soal yang diberikan adalah 10 nomor pilihan ganda. Dari hasil tes individu semua siswa telah menguasai materi perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi transportasi. Hal ini terbukti bahwa 24 siswa telah tuntas belajar, dengan persentase ketuntasan klasikalnya adalah 100%. 3) Observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan bantuan guru kelas sebagai observer yaitu dengan mengamati setiap tindakan yang dilaksanakan meliputi aktivitas yang dilakukan guru dengan siswa yaitu interaksi antara guru dengan
81
siswa,
interaksi
antarsiswa
tentang
kegiatan
yang
sedang
berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi secara umum, lembar pengamatan sikap dan lembar keterampilan. Kegiatan observasi ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada pertemuan ini, guru sebagai peneliti mengamati 2 aspek sikap dan 2 aspek keterampilan dari siswa, sedangkan guru wali kelas sebagai observer mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa secara klasikal. Dari hasil pengamatan, peneliti menemukan siswa terlihat aktif dan antusias dengan penggunaan model kooperatif tipe TAI. Hal ini terbukti dengan persentase siswa pada aspek sikap yaitu 91% yang tergolong dalam kategori sangat baik dan pada aspek keterampilan yaitu 93,5% yang tergolong dalam kategori sangat baik. Sedangkan pada hasil observasi yang diamati oleh guru wali kelas terhadap aktivitas guru dan siswa secara klasikal didapat persentasenya yaitu 89,28% aktivitas guru yang tergolong dalam kategori sangat baik dan 89,58% aktivitas siswa secara klasikal yang tergolong dalam kategori sangat baik. 4) Refleksi Pada tahap ini peneliti menganalisis data yang diperoleh yaitu dari pelaksanaan tindakan dan observasi. Dengan melihat hasil yang tercapai maka peneliti bersama guru wali kelas IV A mengadakan diskusi untuk membahas keberhasilan dan kelemahan yang
82
ditemukan
selama
pembelajaran. Adapun keberhasilan
yang
diperoleh dalam pertemuan ini adalah siswa aktif, siswa telah mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan antusias dengan model kooperatif yang diajarkan, siswa melaporkan hasil diskusinya di depan kelas dengan sungguh-sungguh, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat. Untuk itu, setelah mempertahankan hasil belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI guru sebagai peneliti telah menyelesaikan materi energi dan menghentikan siklus berikutnya karena sudah didapatkan hasil belajar yang sangat baik.
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus Pada penelitian ini peneliti telah mengumpulkan data untuk dianalisis. Data yang dianalisis oleh peneliti dari masing-masing siklus yakni data observasi dan tes hasil belajar. Untuk data observasi, data yang diperoleh adalah data aktivitas guru, data aktivitas siswa secara klasikal dan data penilaian sikap dan keterampilan. Di bawah ini akan dijelaskan analisis data dari masing-masing siklus. 1. Analisis Data Observasi Guru Data ini diperoleh dari guru wali kelas dalam melakukan observasi terhadap peneliti sebagai guru selama kegiatan belajar mengajar di kelas.
83
Adapun uraian data observasi guru dalam, siklus I dan siklus II yang telah dianalisis peneliti dari hasil pengamatan wali kelas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Tindakan Konversi Nilai
Siklus II
Siklus I PI
P II
JML
Rata PI 2 84 84 68, 76 5
P II
Rata 2 168 84 77, 155 50
JML
Skor maksimal 84 84 168 84 Jumlah skor 67 70 137 79 yang diperoleh Persentase 79,76 83,33 163,1 81,55 90,48 94,05 184,25 92,26 nilai Kategori Sangat Baik Sangat Baik Sumber: hasil olahan data penelitian Data pada tabel di atas dikonversi dari masing-masing aspek dengan menggunakan rumus di bawah ini Persentase nilai rata-rata=
jumlah skor yang diperoleh 100% skor maksimal
Dari hasil observasi guru pada tabel di atas maka dibuat grafik untuk melihat perbandingan tingkatan dari setiap siklus.
84
94.000% 92.000% 90.000% 88.000% 86.000% 84.000% 82.000% 80.000% 78.000% 76.000%
92.260%
81.550% Siklus I
siklus II
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Aktivitas Guru Setiap Siklus Dari tabel 4.2 dan grafik 4.1 di atas peneliti membuat kesimpulan dari hasil penelitian pada pengamatan aktivitas peneliti sebagai guru di kelas bahwa terjadinya peningkatan pada aktivitas guru dalam proses pembelajaran di kelas yang menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI yang hasil aktivitas guru tergolong dalam kategori sangat baik dan dirata-ratakan yaitu 81,55%. Dari hasil siklus I tersebut, guru mempertahankan dan berusaha meningkatkan aktivitas guru dalam pembelajaran dan memperoleh hasil yang tergolong dalam kategori sangat baik yaitu 92,26%. Maka peneliti menyimpulkan bahwa aktivitas guru dalam proses pembelajaran meningkat. 2. Analisis Data Observasi Siswa Data ini diperoleh dari aktivitas siswa secara umum selama kegiatan belajar mengajar di kelas berlangsung. Adapun
uraian data
observasi siswa dalam, siklus I dan siklus II yang telah dianalisis peneliti dari hasil pengamatan adalah sebagai berikut:
85
Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Tindakan
Konversi Nilai
Siklus II
Siklus I
Skor maksimal Jumlah skor yang diperoleh Persentase nilai Kategori
PI 48
P II 48
JML 96
Rata2 48
PI 48
P II 48
JML 96
Rata2 48
36
38
74
37
40
43
83
41,5
77,08 77,08% 83,33% 89,58% 86,46% 86,46% % Baik Sangat Baik
75% 79,17%
Sumber: hasil olahan data penelitian
Data pada tabel 4.3 di atas dikonversi dari masing-masing aspek dengan menggunakan rumus di bawah ini Persentase nilai rata-rata=
jumlah skor yang diperoleh x 100% skor maksimal
Dari hasil observasi siswa pada tabel di atas maka dibuat grafik untuk melihat perbandingan tingkatan dari setiap siklus. 88.000% 86.000% 84.000% 82.000% 80.000%
86.460%
78.000% 76.000% 74.000% 72.000%
77.080% Siklus I
siklus II
Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Aktivitas Siswa Setiap Siklus
86
Dari tabel dan grafik di atas peneliti membuat kesimpulan dari hasil penelitian pada pengamatan aktivitas siswa di kelas
bahwa
terjadinya peningkatan pada aktivitas siswa dalam melakukan proses pembelajaran di kelas yang menunjukan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI yang hasil dari aktivitas siswa tergolong dalam kategori baik dan dirata-ratakan yaitu 77,08%. Dari hasil siklus I tersebut, guru mempertahankan dan berusaha meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan memperoleh hasil yang tergolong dalam kategori sangat baik yaitu 86,46%. Maka peneliti menyimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di kelas meningkat. 3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Data ini diperoleh dari aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar di kelas berlangsung, dengan mengacu pada penilaian sikap, keterampilan dan penilaian pengetahuan atau tes hasil belajar. Adapun uraian data penilaian sikap, keterampilan dan penilaian pengetahuan atau tes hasil belajar dalam, siklus I dan siklus II yang telah dianalisis peneliti adalah sebagai berikut: a. Penilaian Sikap Dalam penilaian ini, guru mengamati 2 aspek sikap dengan memberikan skor pada setiap siswa. Skor yang diperoleh pada setiap siswa tersebut kemudian dikonversi dengan menggunakan rumus. Hasil perolehan nilai sikap dari setiap siswa tersebut kemudian dijumlahkan dan didapat hasil rata-ratanya di bawah ini.
87
Tabel 4.4 Data Hasil Penilaian Sikap Siswa Penilaian Sikap
Konversi Nilai
PI
Jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa Jumlah Seluruh Siswa Persentase nilai rata-rata Kategori
1.800 24 75%
Siklus I P II JML 1.900
3.700
Rata2
PI
1.850
2050
Siklus II P II JML
2187,5 4237,5 2118,75
24 48 24 24 24 48 24 79,17 77,08% 79,17% 85,42% 91,15% 88,3% 88,28% % Baik Sangat Baik
Sumber: hasil olahan data penelitian Data pada tabel 4.4 di atas dikonversi dari masing-masing aspek dengan menggunakan rumus di bawah ini Rata-rata nilai sikap=
Jumlah nilai seluruh siswa Jumlah siswa
Dari hasil penilaian sikap pada tabel di atas maka dibuat grafik untuk melihat perbandingan tingkatan dari setiap siklus. 6 5 88.220%
4 3 2
79.170%
1 0
Rata2
Siklus I
siklus II
Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Penilaian Sikap Setiap Siklus
Dari tabel dan grafik di atas peneliti membuat kesimpulan dari hasil penelitian pada penilaian sikap siswa di kelas bahwa terjadinya peningkatan pada penilaian sikap siswa dalam melakukan proses
88
pembelajaran di kelas yang menunjukan bahwa sikap siswa pada siklus I dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI yang hasil dari aktivitas siswa tergolong dalam kategori baik dan dirata-ratakan yaitu 79,17%. Dari hasil nilai sikap siswa pada siklus I tersebut, terjadinya perubahan sikap pada siklus II dalam pembelajaran dan memperoleh hasil yang tergolong dalam kategori sangat baik yaitu 88,22%. Maka peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada nilai sikap dalam proses pembelajaran di kelas meningkat.
b. Penilaian Keterampilan Dalam penilaian ini, guru mengamati 2 aspek keterampilan dengan memberikan skor pada setiap siswa. Skor yang diperoleh pada setiap siswa tersebut kemudian dikonversi dan di gabungkan dengan nilai yang diperoleh kelompok dalam mengerjakan LKS. Hasil perolehan nilai dari setiap siswa tersebut kemudian dijumlahkan dan didapat hasil rata-ratanya di bawah ini.
Konversi Nilai
Tabel 4.5 Data Hasil Penilaian Keterampilan Siswa Penilaian Sikap Siklus I Siklus II Rata JM PI P II JML PI P II Rata2 2 L
Jumlah nilai yang diperoleh seluruh 1787,5 1787,5 1787,5 1843,75 2075 2187,5 4262,5 2131,25 siswa Jumlah Seluruh Siswa 24 24 48 24 24 24 48 24 Persentase nilai rata- 74,48 79,17 88,80 74,48% 76,82% 86,46% 91,15% 88,80% rata % % % Kategori Baik Sangat Baik Sumber: hasil olahan data penelitian
89
Data pada tabel di atas dikonversi dari masing-masing aspek dengan menggunakan rumus di bawah ini Rata-rata nilai akhir=
Jumlah nilai akhir seluruh siswa Jumlah siswa
Dari hasil penilaian keterampilan pada tabel di atas maka dibuat grafik untuk melihat perbandingan tingkatan dari setiap siklus. 6 5 88.800%
4 3 2
76.820%
1 0
Siklus I
siklus II
Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Penilaian Keterampilan Setiap Siklus
Dari tabel dan grafik di atas peneliti membuat kesimpulan dari hasil penelitian pada penilaian keterampilan siswa di kelas bahwa terjadinya peningkatan pada penilaian sikap siswa dalam melakukan proses pembelajaran di kelas yang menunjukan bahwa keterampilan siswa dalam pembelajaran pada siklus I dengan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe TAI yang hasil dari aktivitas siswa tergolong dalam kategori baik dan dirata-ratakan yaitu 76,82%. Dari hasil nilai keterampilan siswa dalam mengerjakan LKS pada siklus I tersebut, terjadinya perubahan keterampilan pada siklus II dalam pembelajaran dan memperoleh hasil yang tergolong dalam kategori
90
sangat baik yaitu 88,80%.
Maka peneliti menyimpulkan bahwa
keterampilan
proses
siswa
dalam
pembelajaran
setelah
guru
menerapkan model kooperatif tipe TAI pada materi energi di kelas mengalami perubahan peniingkatan dan hasil meningkat. c. Penilaian Pengetahuan (Tes Hasil Belajar Siswa) Dalam penilaian ini, guru memperoleh hasil belajar siswa dari tes yang diberikan guru yang bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dari materi perkembangan teknologi yang telah diberikan guru. KKM yang ditentukan dari pembelajaran ini yakni 70, sedangkan ketuntasan belajar
secara klasikal
yang ingin
dicapai
dalam
pembelajaran ini adalah 70%. Hasil perolehan nilai dari setiap siswa dikonversikan berdasarkan penskoran untuk mengetahui seberapa banyak siswa yang mencapai KKM. Dari hasil setiap siswa tersebut, dapat diketahui persentase ketuntasan klasikal dari banyaknya siswa yang tuntas. Kemudian hasil perolehan seluruh siswa dirata-ratakan dan dijumlahkan yang didapat hasil rata-ratanya di bawah ini. Tabel 4.6 Data Tes Hasil Belajar Siswa Tindakan Konversi Nilai Siklus I Siklus II Jumlah Seluruh Siswa 24 24 Jumlah nilai Siswa 1.740 2.330 Persentase nilai rata-rata 72,50% 97,08% Jumlah siswa yang tuntas 16 24 Jumlah siswa yang tidak tuntas 8 0 Persentase ketuntasan belajar 66,67% 100% siswa secara klasikal Kategori Cukup Sangat Baik Sumber: hasil olahan data penelitian
91
Data pada tabel di atas dikonversi dari masing-masing aspek dengan menggunakan rumus di bawah ini Persentase ketuntasan belajar=
Jumla h siswa yang tuntas Jumlah siswa
Dari tes hasil belajar siswa pada tabel di atas maka dibuat grafik untuk melihat perbandingan tingkatan dari setiap siklus. 6 5
100%
4 3 2
67%
1 0
Siklus I
siklus II
Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Tes Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus
Dari tabel dan grafik di atas peneliti membuat kesimpulan dari hasil penelitian pada penilaian tes hasil belajar siswa di kelas bahwa terjadinya peningkatan pada tes hasil belajar siswa dalam pembelajaran di kelas yang menunjukan bahwa tes hasil belajar siswa dalam pembelajaran pada siklus 1 tergolong dalam kategori baik yang dapat dibuktikan dengan rata-rata nilai siswa yaitu 72,50% dan siswa yang tuntas yakni 16 orang dengan persentase ketuntasan belajarnya yakni 66,67%. Dari nilai tes hasil belajar siswa dalam sumber energi panas dan perpindahan panas menggunakan model kooperatif tipe TAI pada siklus I tersebut, maka pada siklus II perlu ditingkatkan hasil tersebut,
92
sehingga pada hasil belajar siklus II dalam pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe TAI diperoleh hasil yang dapat dipertahankan dan tergolong dalam kategori sangat baik yaitu mendapatkan nilai rata-rata 97,08% dan siswa yang tuntas yakni 24 orang dengan persentase ketuntasan belajarnya yakni 100%. Dari hasil tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa penilaian hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran setelah guru menerapkan model pembelajaran kooperatof tipe TAI pada materi energi di kelas mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil yang diperoleh peneliti pada pembelajaran siklus I dan siklus II, maka peneliti telah merangkum hasil belajar siswa secara keseluruhan ke dalam ringkasan tabel dan grafik hasil belajar siswa yang didalamnya terdapat 3 ranah yaitu ranah sikap, keterampilan dan ranah pengetahuaan pada masing-masing siklusnya. Data-data tersebut kemudian dikonversi untuk mendapat nilai dari keseluruhan ranah pada pembelajaran. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini. Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama Siswa Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta A. D. E. Sino Clotilde Tekla Pau Darius Daniel Setu Poa Emilianus P. N. Mitan Frumentinus O. B. Revan Gabriel A. M. Balik Hilarius Jastin Bruno Jeresius Fernando
P
S
K
80 80 80 80 80 80 50 60 60 50 100 100 70 90 90
81,25 75 81,25 75 81,25 75 75 81,25 75 68,75 87,5 81,25 75 87,5 68,75
87,5 87,5 75 68,75 75 81,25 87,5 75 81,25 62,5 87,5 87,5 68,75 87,5 68,75
KKM Nilai Akhir 82,92 80,83 78,75 74,58 78,75 78,75 70,83 72,08 72,08 60,42 91,67 89,58 71,25 88,33 75,83
: 70 Ket TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
93
16 17 18 19 20 21 22 23 24
Krisantus Riski Margaretha D. R. Witin Maria Aurelia Afrida Maria Avinlia Nona Margaretha G. Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz JUMLAH Rata-rata
50 80 80 60 50 50 70 80 70
68,75 75 81,25 75 87,5 81,25 68,75 68,75 75 1740 1850 72,50 77,08 Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Persentase ketuntasan Belajar
68,75 75 75 87,5 81,25 81,25 62,5 62,5 68,75 1843,75 76,82
62,50 76,67 78,75 74,17 72,92 70,83 67,08 70,42 71,25 1811,25 75,47
TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS
: 21 :3 : 87,5%
Keterangan: KKM
70
Jumlah siswa yang tuntas
21
Jumlah nilai aspek pengetahuan
1.740
Jumlah siswa yang tidak tuntas
3
Jumlah nilai aspek sikap
1.850
Persentase ketuntasan Belajar
87,5%
Jumlah nilai keterampilan
1.843,75
Jumlah nilai akhir
1.811,25
Rata-rata kelas
75,47
Dari tabel di atas dapat dijelasakan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I tergolong dalam kategori baik. Hal ini terbukti dengan persentase ketuntasan klasikal pada siklus I yakni 87,5% dan rata-rata kelasnya yakni 75,47. Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajara Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Siswa Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta A. Da Ema Sino Clotilde Tekla Pau
P
S
K
100 100 100 100 90 100 100 100 90
93,75 93,75 100 81,25 81,25 81,25 87,5 81,25 81,25
93,75 87,5 87,5 87,5 81,25 93,75 87,5 87,5 87,5
KKM Nilai Akhir 95,83 93,75 95,83 89,58 84,17 91,67 91,67 89,58 86,25
: 70 Ket TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
94
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Darius Daniel Setu Poa 90 93,75 Emilianus P. N. Mitan 100 100 Frumentinus O. B. Revan 100 87,5 Gabriel A. M. Balik 90 93,75 Hilarius Jastin Bruno 100 87,5 Jeresius Fernando 100 81,25 Krisantus Riski 90 81,25 Margaretha D. R. Witin 100 81,25 Maria Aurelia Afrida 100 81,25 Maria Avinlia Nona 100 100 Margaretha G. Santa Dela 100 81,25 Maria K. Rastiana 100 87,5 Marianus Saba 90 100 Nikolaus Adam Saputra 100 100 Sirilus Alexander Diaz 100 81,25 JUMLAH 2.330 2118,75 Rata-rata 97,08 88,28 Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Persentase ketuntasan Belajar
Keterangan: KKM Jumlah nilai aspek pengetahuan Jumlah nilai aspek sikap Jumlah nilai keterampilan Jumlah nilai akhir Rata-rata kelas
70 2.330 2.11,7 2.131,25 2.193 91,39
87,5 100 100 81,25 87,5 87,5 93,75 81,25 81,25 93,75 93,75 87,5 93,75 87,5 81,25 2131,25 88,80
90,42 100 95,83 88,33 91,67 89,58 88,33 87,50 87,50 97,92 91,67 91,67 94,58 95,83 84,17 2.193 91,39
Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Persentase ketuntasan Belajar
TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
: 24 :: 100% 24 0 100%
Dari tabel di atas dapat dijelasakan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II tergolong dalam kategori sangat baik. Hal ini terbukti dengan persentase ketuntasan klasikal pada siklus II yakni 100% dan rata-rata kelasnya yakni 91,39. Dari penjelasan tabel hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II secara keseluruhan di atas maka dibuat grafik untuk melihat perbandingan tingkatan data hasil belajar siswa secara keseluruhan dari masing-masing ranah untuk setiap siklusnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
95
100.000% 80.000%
97% 72.500%
88% 77.080% 76.420%
91% 75.470%
60.000% Siklus I Siklus II
40.000% 20.000% .000% Pengetahuan
Sikap
89% Keterampilan Rata-Rata
Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa secara keseluruhan Setiap Siklusnya Dari tabel dan grafik di atas peneliti menyimpulkan bahwa terjadinya peningkatan pada hasil belajar siswa secara keseluruhan dalam pembelajaran di kelas yang menunjukan bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran pada siklus I dan siklus II sehingga hasil belajar siswa meningkat.
D. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian melalui model kooperatif tipe TAI pada mata pelajaran IPA materi eergi di kelas IV A SDK 093 Maumere IV diperoleh dari data tes hasil belajar dan hasil pengamatan selama proses pembelajaran disetiap siklus. Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian ini menunjukan bahwa adanya peningkatan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi energi. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan dijelaskan perkembangan hasil yang diperoleh dari setiap siklus.
96
1. Hasil Penelitian Aktivitas Guru Hasil
observasi
pada
aktivitas
guru
selama
pembelajaran
menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan kemampuan pada aktivitas guru di kelas pada setiap siklus. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Prihatin
(2012:23)
yang
mengemukakan
bahwa,
“guru
sebagai
demonstrator hendaknya senantiasa mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya dalam hal ini adalah ilmu yang dimilikinya karena sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.” Dari pernyataan di atas peneliti telah membuktikan bahwa terjadinya peningkatan kemampuan pada aktivitas guru dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini dapat dilihat pada aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI pada proses pembelajaran dan hasil yang didapat tergolong dalam kategori sangat baik dengan rata-rata yaitu 81,55%. Dari hasil siklus I tersebut, guru mempertahankan dan berusaha
meningkatkan
aktivitas
guru
dalam
pembelajaran
dan
memperoleh hasil yang tergolong dalam kategori sangat baik yaitu 92,26%. Dari hasil aktivitas guru yang telah dicapai menunjukan bahwa adanya peningkatan. Hal ini dikarenakan guru menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar di kelas, sehingga terlihat bahwa adanya peranan guru sebagai mediator dan fasilitator. 2. Hasil Penelitian Aktivitas Siswa Hasil observasi pada aktivitas siswa secara umum selama pembelajaran menunjukan bahwa terjadinya peningkatan pada aktivitas siswa secara umum di kelas pada setiap siklusnya. Dalam proses pembelajaran di kelas pada siklus I dengan menggunakan metode inkuiri sehingga hasil dari aktivitas siswa meningkat dan tergolong dalam kategori
97
baik yang rata-rata
yakni 77,08%. Dari hasil siklus I tersebut, guru
mempertahankan dan berusaha meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan memperoleh hasil yang tergolong dalam kategori sangat baik yakni 86,46%. Maka peneliti menyimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di kelas meningkat. Peningkatan pada aktivitas siswa tersebut nampak terlihat dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TAI karena dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih aktif dan antusias dengan isi materi energi, disamping itu siswa juga sekaligus dapat mendengar penjelasan guru. Dalam mengamati isi materi yang disajikan tersebut. 3. Hasil Penelitian Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa diperoleh dari proses belajar mengajar di kelas melalui penilaian ranah sikap, keterampilan dan penilaian ranah pengetahuan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada mata pelajaran IPA materi energi pada siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada 3 ranah di setiap siklusnya. Menurut Arsyad (2013:1), Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang memungkinkan disebabkan terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dari pernyataan Arsyad di atas, peneliti telah membuktikan dalam penelitian bahwa siswa kelas IV A telah belajar dengan baik pada materi energi sehingga hasil belajar siswa meningkat pada penilaian 3 ranah tersebut. Pada hasil belajar sebelumnya, siswa belum menguasai materi pelajaran sepenuhnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang tergolong dalam kategori
98
kurang baik. Penyebabnya karena pembelajaran dilaksanakan tanpa adanya penggunaan model pembelajaran yang tepat. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran sehingga hampir sebagian besar siswa pasif, siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja. Selanjutnya pada pertemuan berikut peneliti menggunakan salah satu model pembelajaran yaitu model kooperatif tipe TAI, sehingga dapat diketahui pada siklus I terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang tergolong dalam kategori sangat baik. Hal ini karena adanya rancangan strategi pembelajaran yang tepat oleh guru yaitu penggunaan teknik dalam pembelajaran, dalam hal ini yaitu menggunakan model kooperatif tipe TAI. Hasil belajar yang diperoleh siswa pada pembelajaran sebelumnya sangat berbeda dengan proses yang digunakan peneliti pada hasil di siklus I yaitu dengan nilai rata-rata 75,47 dan persentase ketuntasan belajar siswa adalah 91,39%. Hasil yang diperoleh pada siklus I telah menunjukkan bahwa penggunaan kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil yang hampir sama terjadi pada siklus II melalui model kooperatif tipe TAI dengan mengembangkan indikator pembelajaran, dari pembelajaran tersebut diperoleh hasil yang lebih baik dari siklus sebelumnya dengan nilai rata-rata yakni 91,39 dan persentase ketuntasan belajar siswa adalah 100%. Dari penjelasan di atas penelti menyimpulkan bahwa siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV telah belajar dengan baik dan meningkatkan hasil belajar pada materi energi melalui pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 25 April 2018 sampai dengan tanggal 15 Mei 2018 pada siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV Katolik untuk mata pelajaran IPA materi energi dengan menggunakan model Kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang telah peneliti laksanakan dalam beberapa siklus, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan Model kooperatif tipe TAI pada mata pelajaran IPA materi energi tergolong dalam kategori sangat baik dan mampu memicu keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses pembelajaran sehingga dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan hasil analisis, aktivitas guru semakin meningkat ketika penggunaan model kooperatif tipe TAI dilaksanakan dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan aktivitas sebelum dan sesudah menggunakan model kooperatif tipe TAI, dengan menggunakan model ini juga terlihat guru menguasai materi pembelajaran dan menggunakan model kooperatif tipe TAI sesuai dengan proses pembelajaran. 2. Hasil belajar siswa meningkat, berdasarkan aktivitas guru dan siswa, penggunaan model kooperatif tipe TAI juga mengakibatkan peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, Terlihat ketika pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional, guru dan siswa hanya menggunakan bahan ajar sebagai satu-satunya sumber belajar, hasil belajar
99
100
siswa tidak meningkat, bahkan sebagian besar siswa tidak tuntas. Pengaruh dari tidak adanya penggunaan model dalam pembelajaran mengakibatkan hasil yang dicapai kurang maksimal. Sedangkan ketika pembelajaran telah menggunakan model kooperatif tipe TAI, nilai siswa mengalami peningkatan. Faktor penentu keberhasilan disini yaitu penggunaan teknik dan model yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa. Maka hasil belajar siswa mengalami perubahan ke arah yang lebih baik setelah diterapkan model kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran IPA materi energi. Hasil belajar siswa meningkat karena siswa sangat antusias dan berpartisipasi aktif dengan penerapan model kooperatif tipe TAI.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat beberapa saran dalam melaksanakan proses pembelajaran yang diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah a. Kepala Sekolah hendaknya melibatkan guru dalam kegiatan penataran
atau pelatihan model pembelajaran yang dapat menunjang performansi guru. b. Kepala Sekolah hendaknya menyediakan berbagai buku panduan mengenai model pembelajaran yang dapat menunjang performansi guru di kelas.
101
2.
Bagi Guru a. Seorang guru sebaiknya kreatif dalam memilih variasi
model
pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. b. Guru hendaknya menerapkan model kooperatif tipe TAI agar dapat
meningkatn hasil belajar siswa. 3.
Bagi Siswa a. Hasil penelitian ini diharapkan agar siswa dapat termotivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar pada materi-materi selanjutnya. b. Sebaiknya siswa mendengarkan penjelasan guru dengan serius saat guru
memberikan
pengarahan
tentang
pembelajaran
dengan
menggunakan model kooperatif tipe TAI. 4.
Bagi Peneliti lanjutan Kiranya hasil penelitian dengan menerapkan model kooperatif tipe TAI ini dapat dijadikan referensi untuk dikembangkan dalam penelitian selanjutnya pada materi yang berbeda atau pada mata pelajaran lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Iskandar. Panduan Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru. Jakarta: Bestari Buana Murni, 2012. Anggoro M. Toha, Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2015. PenelitianTindakan Kelas. Jakarta: BumiAksara. Arsyad (2013:1). Aktivitas siswa. Jakarta : Bastari Buana Murni 2012 Aqib,Zainal,dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk guru SD, SLB, TK. Bandung: YramaWidya. Igak dan Kaswaya.Penelitian Tindakan Kelas.Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014 Ikhwan.S. &Wahyudi.2009. BSE IlmuPengetahuanAlam SD kelas IV, hal. 102107. Kireyinha.2011.
Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Team(http://kireyinha.blogspot.com/2011/07/modelpembelajarancooperatif-type-team.html)diaksespadatanggal
8
Desember
2018. Nar Herhyanto. Statistika Pendidikan. Tangerang : Universitas Terbuka, 2014 MuhamadFaiq. 2013. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI. (http://penelitian tindakan kelas.blogspot.com/2013/02/model pembelajaran-kooperatif-tipeTAI.html)diakses pada tanggal 15 April 2018. Muslich. 2010. Melaksanakan PTK Itu Mudah, Jakarta: PT Bumi Aksara Sugiyono.2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA Sugiyanti.2010. Peningkatan Prestasi Belaja rmelalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) untuk Standar Kompetensi Mengelola Kartu Persediaan Kelas XI AK 2 Kompetensi Keahlian Akuntansi di SMK N 1 TempelTahunAjaran 2009/2010. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Akuntansi FE UNY. Slavin, Robert E. (2009).Cooperatif Learning: Teori, Riset, danPraktik (Alihbahasa: Nurulita). Bandung: Nusa Media.
102
Lampiran 1 Siklus I Pertemuan I
1.1
Silabus Pembelajaran................................................................102
1.2
Silabus Pengembangan..............................................................104
1.3
Materi Ajar................................................................................109
1.4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................118
1.5
Lembar Kerja Siswa..................................................................122
1.6
Lembar Observasi Aktivitas Guru.............................................124
1.7
Lembar Observasi Aktivitas Siswa...........................................127
1.8
Kisi-kisi Penilaian Ranah Sikap................................................128
1.9
Kisi-kisi Penilaian Ranah Keterampilan...................................130
1.10 Hasil Penilaian Sikap................................................................132 1.11 Hasil Penilaian Keterampilan....................................................133
Lampiran 1.1 SILABUS PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: IV (empat) / 2 (dua)
Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifatsifatnya
Materi Pokok Pembelajaran Energy Panas
Kegiatan Pembelajaran Siswa menyebutkan contoh energi panas Siswa menyebutkan contoh sumber energi panas - Lilin yang menyala menghasilkan panas
Indikator
Penilaian
Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas. Mendemonstrasikan adanya perpindahan panas. Membuat daftar sumber-sumber bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar. Menyimpulkan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Menunjukkan bukti
Jenis : Tertulis Lisan Proyek performance
102
Alokasi waktu 8 jp x 35 menit
Sumber Belajar Buku IPA buku panduan pendidik IPA kelas IV semester 2
103 Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran - Gesekan antara dua benda dapat menghasilkan panas. - Dua telapak tangan yang digesekan menghasilkan panas Memahami pemantulan bunyi - Bunyi pantul - Gaung atau Kerdam - Gema
Memahami penyerapan bunyi dan memberikan contoh benda yang dapat menyerap
Indikator perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas. Menunjukkan bahwa bunyi dapat dipantulkan atau diserap.
Penilaian
Alokasi waktu
Sumber Belajar
104 Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran bunyi
Karakter: Kerjasama dan tanggung jawab
Indikator
Penilaian
Alokasi waktu
Sumber Belajar
Lampiran 1.2 SILABUS PENGEMBANGAN Nama Sekolah
: SDK 093 Maumere IV
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: IV / II
Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar Pertemuaan I 8.1 Mendeskripsik an energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
Materi Ajar Energi Panas
Indikator Menjelaskan sumber energi panas Menjelaskan manfaat energi panas Mendemonstrasi kan sumber energy panas Menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi panas
Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan sumber energi panas Siswa dapat menjelaskan manfaat energi panas Siswa dapat mendemonstrasi kan sumber energi panas Siswa dapat menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi panas
Kegiatan Penilaian Pembelajaran Teknik: Menjelaskan pokok-pokok kegiatan tertulis yang harus dilakukan oleh siswa untuk Bentuk: mencapai tujuan. uraian Menjelaskan sumber energi panas dan manfaat energi panas Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Guru membagi siswa dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa Guru membagikan LKS Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk Dalam kelompok masing-masing anggota kelompok mendemonstrasikan sumber energi panas Masing-masing siswa dalam kelompok
104
Alokasi Sumber waktu Belajar 2 jp x 35 Buku IPA menit buku panduan pendidik IPA kelas IV Penerbit Intan Pariwara. Buku BSE IPA kelas IV SD. Bahan Ajar
105 Kompetensi Dasar
Pertemuaan II Siklus I 8.1 Mendeskripsik an energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
Materi Ajar
Energi Panas
Indikator
Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan Siswa dapat perpindahan Menjelaskan panas (konduksi, perpindahan konveksi dan panas (konduksi, radiasi) konveksi dan radiasi) Mendemonstrasi kan perpindahan Siswa dapat panas (konduksi, Mendemonstrasi konveksi dan kan perpindahan radiasi) panas (konduksi, konveksi dan Menjelaskan radiasi) hasil demonstrasi perpindahan Siswa dapat panas (konduksi, Menjelaskan konveksi dan hasil radiasi) demonstrasi perpindahan panas (konduksi, konveksi dan radiasi)
Kegiatan Pembelajaran menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi panas Membuat kesimpulan. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Menjelaskan perpindahan panas (konduksi, konveksi dan radiasi) Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Guru membagi siswa dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa Guru membagikan LKS Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk Dalam kelompok masing-masing anggota kelompok mendemonstrasikan perpindahan panas (konduksi, konveksi dan radiasi) Masing-masing siswa dalam kelompok menjelaskan hasil demonstrasi perpindahan panas (konduksi, konveksi dan radiasi). Membuat kesimpulan
Penilaian
Teknik: tertulis Bentuk: uraian
Alokasi waktu
Sumber Belajar
2 jp x 35 Buku IPA menit buku panduan pendidik IPA kelas IV Penerbit Intan Pariwara. Buku BSE IPA kelas IV SD. Bahan Ajar
106 Kompetensi Dasar Siklus II Pertemuan I 8.1 Mendeskripsik an energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
Materi Ajar Energi Bunyi
Tujuan Pembelajaran Menjelaskan Siswa dapat sumber energy menjelaskan bunyi sumber energy bunyi Menjelaskan jenis-jenis bunyi Siswa dapat Menjelaskan Mendemonstrasi jenis-jenis bunyi kan sumber Siswa dapat energi bunyi Mendemonstras Menjelaskan ikan sumber hasil energi bunyi demonstrasi sumber energy Siswa dapat bunyi Menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi bunyi Indikator
Kegiatan Pembelajaran Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Menjelaskan sumber energy bunyi dan jenis-jenis bunyi Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Guru membagi siswa dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa Guru membagikan LKS Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk Dalam kelompok masing-masing anggota kelompok mendemonstrasikan sumber energi bunyi Masing-masing siswa dalam kelompok menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi bunyi Membuat kesimpulan
Penilaian Teknik: tertulis Bentuk: uraian
Alokasi Sumber waktu Belajar 2 jp x 35 Buku IPA menit buku panduan pendidik IPA kelas IV Penerbit Intan Pariwara. Buku BSE IPA kelas IV SD. Bahan Ajar
107 Kompetensi Dasar Pertemuaan II 8.1 Mendeskripsik an energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
Materi Ajar Energi Bunyi
Indikator
Menjelaskan perambatan bunyi Menjelaskan pemantulan dan penyerapan bunyi Mendemonstrasi kan perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi Menjelaskan hasil demonstrasi perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi
Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan perambatan bunyi Siswa dapat menjelaskan pemantulan dan penyerapan bunyi Siswa dapat Mendemonstras ikan perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi Siswa dapat Menjelaskan hasil demonstrasi perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi
Karakter : Kerja sama dan tanggung jawab
Kegiatan Pembelajaran Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Menjelaskan perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Guru membagi siswa dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa Guru membagikan LKS Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk Dalam kelompok masing-masing anggota kelompok mendemonstrasikan perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi. Masing-masing siswa dalam kelompok menjelaskan hasil demonstrasi perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi. Membuat kesimpulan
Penilaian Teknik: tertulis Bentuk: uraian
Alokasi Sumber waktu Belajar 2 jp x 35 Buku IPA menit buku panduan pendidik IPA kelas IV Penerbit Intan Pariwara. Buku BSE IPA kelas IV SD. Bahan Ajar
108
Maumere, 11 Mei 2018
Mengesahkan
Mengetahui
Kepala SDK 093 Maumere IV
Guru Kelas
Peneliti
Dra. Milo Bergita NIP. 19630603 200604 2 005
Yanuarius NIP.19630115 200212 1 003
Angela G.Y. Sapo NIM : 081140013
Lampiran 1.3 MATERI AJAR PEMBELAJARAN
A. Pengertian Energi Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Kata “Energi” berasal dari bahasa Yunani yaitu “ergon” yang berarti kerja. Dalam melakukan sesuatu kita harus memanfaatkan energi, baik secara sadar maupun tidak sadar, Contohnya ketika kita berjalan kita memerlukan energi. namun dalan setiap kegiatan memerlukan energi dalam jumlah dan bentuk yang berbeda-beda. Energi tidak dapat dilihat namun pengaruhnya dapat dirasakan.
B. Energi Panas Panas merupakan salah satu bentuk energy. Energy panas disebut juga kalor. Energi panas merupakan energi yang dapat membuat suhu suatu benda menjadi lebih tinggi. Energi panas dihasilkan oleh beberapa sumber. Sumber energi panas antara lain gesekan benda, api dan matahari. 1. Sumber Energi Panas Sumber energi panas merupakan segala sesuatu yang dapat menghasilkan panas. Sumber energy panas antara lain gesekan benda, api dan matahari.
109
110
a) Gesekan dua benda Orang yang kedinginan biasanya menggesek-gesekkan kedua tangannya. Dua telapak tangan yang digesekkan akan menghasilkan panas. Itu sebabnya, orang yang kedinginan akan merasa lebih hangat dengan menggesekkan kedua tangannya.
b) Api Api adalah panas yang dapat kita rasakan. Api dapat menghasilkan cahaya yang dapat dilihat ketika sesuatu terbakar. Energi yang dihasilkan oleh api adalah panas. Api sangat bermanfaat bagi kehidupan. Contohnya seperti api digunakan untuk memasak makanan.
111
c) Matahari Matahari merupakan sumber energi panas utama dibumi. Matahari juga merupakan benda langit yang mempunyai cahaya sendiri. Tanpa matahari, tidak ada kehidupan di bumi. Matahari merupakan energi yang sangat penting karena dapat memberikan panas dan cahaya. Energi panas matahari banyak dimanfaatkan manusia, misalnya untyuk mengeringkan pakaian, bahan makanan, barang kerajinan dan pembuatan garam. Cahaya matahari dimanfaatkan manusia sebagai penerang pada siang hari.
2. Perpindahan Panas Saat kamu berjalan di bawah terik matahari, apa yang kamu rasakan? Tentunya kamu akan merasakan tubuhmu menjadi sedikit hangat dan lama-kelamaan kepanasan. Hal tersebut membuktikan bahwa panas dapat berpindah. Panas dapat berpindah dengan tiga macam cara yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
112
a) Konduksi Konduksi dapat terjadi apa bila panas berpindah melalui zat perantara, tanpa diikuti perpindahan pertikel-partikel zat tersebut (hantaran panas melalui konduktor). Panas yang dipindahkan secara konduksi dipengaruhi bahan zat perantaranya. Zat perantara yang bersifat konduktor (mudah menghantarkan panas), yaitu besi, aluminium dan baja. Ada pula zat perantara yang bersifat isolator (sukar menghantarkan panas) seperti kayu, karet dan kain. b) Konveksi Konveksi terjadi apabila panas berpindah melalui zat perantara dengan diikuti perpindahan zat perantara tersebut. Hal ini dapat terjadi pada air yang direbus. Saat air direbus maka air bagian bawah akan panas terlebih dahulu, sehingga air akan bergerak ke atas. Dengan demikian air yang berada di atas akan terdorong bergerak ke bawah, begitu seterusnya. Akibatnya terjadilah gerakan air yang berputar naik turun. Selain hal tersebut konveksi juga dapat dirasakan dengan terjadinya angin darat dan angin laut. c) Radiasi Radiasi disebut juga perpindahan secara langsung. Hal ini karena panas yang berpindah secara radiasi dapat berpindah tanpa
113
melalui zat perantara. Misalnya panas matahari yang kita rasakan dan panas api unggun. 3. Manfaat dan Kerugian Energi Panas a) Manfaat Energi Panas (3) Energi panas matahari bermanfaat bagi kehidupan di bumi. Contohnya: mengeringkan pakaian, mengeringkan ikan, pembuatan garam dan lain sebagainya. (4) Energi panas api dapat dimanfaatkan untuk memasak makanan dan membuat api unggun. b) Kerugian Energi Panas (3) Energi
panas
dari
api
yang
tidak
terkendali
dapat
mengakibatkan terjadinya kebakaran. (4) Energi panas dari permukaan benda yang saling bergesekan mengakibatkan permukaan kedua benda menjadi aus.
C. Energi Bunyi Salah satu bentuk energi yang lain adalah bunyi. Bunyi disebabkan benda yang bergetar. Bunyi yang kita dengar merupakan energi kuat dan lemah. Bunyi kuat ditimbulkan oleh getaran yang kuat, sedangkan bunyi lemah oleh getaran yang lemah. Kuat lemah bunyi ditentukan oleh simpangan getaran. Satu kali gerak ke atas dan ke bawah disebut satu getaran.
114
1. Sumber Bunyi Benda-benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Contoh sumber bunyi, misalnya drum, gitar, seruling, kaleng yang jatuh, meja yang dipukul, dan klakson. Getaran bunyi merambat ke segala arah sebagai gelombang. Makin jauh sumber bunyi, bunyi terdengar makin lemah.
2. Jenis Bunyi Setiap getaran memiliki frekuensi tertentu. Frekuensi adalah banyaknya getaran dalam suatu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Berdasarkan frekuensinya bunyi dibedakan menjadi bunyi infrasonic, audiosonik dan ultrasonic. a) Bunyi infrasonik Bunyi yang memiliki frekuensi kurang dari 20 HZ. Bunyi tersebut hanya didengar oleh hewan seprti jangkrik, anjing dan gajah. b) Bunyi audiosonik
115
Bunyi yang memiliki frekuensi antara 20-20.00 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh manusia. c) Bunyi ultrasonic Bunyi yang memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh kelalawar, paus dan lumba-lumba.
3. Perambatan Bunyi Bunyi dapat didengar hingga ketelinga karena proses perambatan bunyi. Bunyi merambat melalui zat perantara (medium) benda padat, cair dan gas. Perambatan bunyi paling cepat melalui medium benda padat, kemudian benda cair dan paling rambat bunyi merambat melalui gas. a) Bunyi Merambat Melalui Benda Padat Bunyi yang merambat melalui benda padat lebih cepat terdengar dari pada melalui benda cair dan gas. Penerapan : Bunyi dapat merambat melalui benda padat. Perambatan bunyi melalui benda padat dapat kamu gunakan untuk membuat mainan. Misalnya membuat mainan telepon-teleponan.
116
b) Bunyi Merambat Melalui Benda Cair Sifat bunyi yang dapat merambat pada benda cair dimanfaatkan manusia untuk mencari harta karun dan mencari kapal yang tenggelam di dasar laut. Penerapan : Selain merambat melalui benda padat, bunyi juga dapat merambat melalui benda cair. Ketika dua batu diadu didalam air, bunyi yang ditimbulkan dapat kita dengar. Hal itu menunjukkan bahwa bunyi dapat merambat melalui zat cair. Sifat bunyi yang dapat merambat melalui zat cair dimanfaatkan oleh tim SAR untuk mencari dan menolong kecelakaan yang terjadi di tengah lautan. Adanya sifat itu, komunikasi antara orang yang ada di atas kapal dan penyelam dapat dilakukan sehingga pencarian korban dapat berjalan lancar.
117
c) Bunyi Merambat Melalui Benda Gas Udara merupakan benda gas. Kita dapat mendengar suara orang berbicara dan burung berkicau karena getaran suara itu masuk ke telinga kita. Hal itu menunjukkan bahwa suara dapat merambat melalui udara. Demikian juga halnya pada guntur. Pada saat hari mendung, kita sering mendengar guntur. Guntur dapat kita dengar karena getaran suaranya masuk ke telinga kita setelah merambat melalui udara.
4. Pemantulan dan Penyerapan Bunyi Bunyi dapat dipantulkan seperti bola yang memantul ketika mengenai tembok. Pemantulan bunyi terjadi apabila bunyi tersebut disaaat perambatannya dihalangi oleh benda yang permukaannya keras seperti kayu, batu, kaca dan besi. Sedangkan, benda-benda yang dapat menyerap bunyi adalah benda-benda yang permukaannya lunak. Misalnya karet, karpet, kertas, kain, busa, spon, dan wol.
118
Lampiran 1. 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I (Pertemuan I)
Nama Sekolah
: SDK 093 Maumere IV
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/semester
: IV/II
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit (I Pertemuan)
Hari/tanggal
: Jumad, 11 Mei 2018
I.
Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
II. Kompetensi Dasar 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
III. Indikator Menjelaskan sumber energy panas Menjelaskan manfaat energy panas Mendemonstrasikan sumber energi panas Menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi panas
118
119
IV. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan sumber energi panas Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis sumber energi panas Siswa dapat mendemonstrasikan sumber energi panas Siswa dapat menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi panas
V. Karakteristik Siswa yang Diharapkan
Disiplin dan Tanggung jawab
VI. Materi Pokok Energi Panas
VII. Model Pembelajaran dan Metode Pembelajaran Model : Kooperatif Tipe TAI Metode : Demonstrasi, Tanya dan diskusi
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Awal (5 menit) Doa dan absensi Menyampaikan Standar kompetensi dan Kompetensi dasar Apersepsi: guru bertanya kepada siswa tentang energi (apa yang kalian ketahui tentang sumber energi?) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
120
Guru menyiapkan kelas Kegiatan Inti (60 menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: o Guru memberikan contoh sumber energi panas o Guru menjelaskan secara singkat materi sumber energi panas Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: o Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa. o Guru membagi siswa dalam 4 kelompok satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa o Siswa membentuk kelompok o Guru membagikan LKS yang didalamnya terdapat langkahlangkah percobaan dan pertanyaan yang harus dikerjakan siswa pada masing-masing kelompok. o Siswa melakukan percobaan dalam kelompok dengan mengikuti petunjuk yang terdapat di dalam LKS. o Masing-masing
siswa
dalam
kelompok
mendemonstrasikan
sumber energi panas o Siswa menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi panas
121
Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi: o Guru meluruskan jawaban siswa. o Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. Kegiatan Penutup (5 menit) Guru membuat kesimpulan Menyampaikan meteri yang akan di pelajari di pertemuan berikutnya Mengakhiri pelajaran dengan doa
IX.
Alat dan Sumber Belajar Alat dan Bahan : batu, korek api, besi Sumber Belajar : BSE IPA Kelas IV SD
X.
Penilaian
Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian Tertulis
Bentuk Instrumen Pilihan ganda
Sikap
Observasi
Lembar observasi
Keterampilan
Observasi
Lembar observasi
Maumere, 11 Mei 2018 Mengesahkan
Mengetahui
Kepala SDK 093 Maumere IV Guru Kelas
Peneliti
122
Dra. Milo Bergita NIP. 19630603 200604 2 005
Yanuarius NIP.19630115 200212 1 003
Angela G.Y. Sapo NIM : 081140013
Lampiran 1.5 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Siklus I Pertemuan I Nama Kelompok : ………………… Ketua
: …………………
Anggota
: ………………… …………………. …………………. …………………. ………………….
PETUNJUK: Lakukanlah kegiatan berikut dan jawablah pertanyaan berdasarkan langkahlangkah kerja yang tertera dibawah ini : a. Alat dan bahan
Batu
Telapak tangan
Biji salak
Lilin
Senduk besi
Kawat
Ranting pohon
b. Langkah kerja
122
123
Gesek-gesekkan kedua telapak tanganmu selama 5 menit.
Gesek-gesekkan dua buah batu yang kering selama 5 menit. Kemudian, rabalah kedua permukaan batu tersebut.
Gesekan biji salak pada batu selama lima menit. Sentuhlah permukaan biji salak yang telah digesekan pada batu.
Gesekan dua ranting kayu satu sama lain selama lima menit. Sentuhlah permukaan ranting kayu yang saling bergesekan itu.
Gesekan kedua kawat satu sama lain selama lima menit. Kemudian rabalah kedua kawat tersebut.
Gesekan sebelah tanganmu diatas meja.
c. Pertanyaan 1. Apa yang kamu rasakan kertika kedua telapak tanganmu digesekkan? Jelaskan! 2. Apa yang terjadi ketika dua buah batu yang kering digesekkan? Jelaskan! 3. Apa yang terjadi ketika biji salak digesekkan pada batu? Jelaskan! 4. Apa yang terjadi ketika dua ranting kayu kering digesekkan? Jelaskan! 5. Apa yang terjadi ketika kedua kawat digesekkan? Jelaskan!
124
6. Apa yang kamu rasakan ketika tanganmu digesekan diatas meja? Jelaskan!
Lampiran 1.6 LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A SDK 093 MAUMERE IV TAHUN AJARAN 2017/2018
Nama Guru
: Angela Gerlani Yuliana Sapo
Siklus
:
Tujuan
: Untuk mengetahui kualitas mengajar guru dalam menerapkan
I pertemuan I
model Kooperatif Tipe TAI Hari/Tanggal : Jumad, 11 Mei 2018 Waktu
: 2 x 35 menit
Petunjuk
: Berilah tanda (√) pada aktivitas guru sesuai dengan criteria yang ditetapkan
Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas guru terdiri dari 4 kriteria penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 : baik, 2 : cukup, 1 : kurang.
124
125
No 1.
Aktivitas Guru
Memberi salam dan berdoa Mengecek kehadiran Apersepsi Menyampaikan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar e. Menyampaiakn tujuan pembelajaran f. Guru menyiapkan kelas
Jumlah
4 4
4 4 3 3
4
4 2
3
dan
3 2
Kegiatan Inti
Eksplorasi a. Guru memberikan contoh sumber energi panas b. Guru melibatkan siswa secara aktif. c. Menjelaskan secara singkat materi sumber energi panas Elaborasi a. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa. b. Guru membagi siswa dalam kelompok satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa c. Guru membimbing siswa membentuk kelompok d. Guru membagikan Lembaran Kerja Siwa (LKS) yang didalamnya terdapat langkah-langkah percobaan dan pertanyaan yang harus dikerjakan siswa pada masing-masing kelompok. e. Guru membimbing siswa melakukan percobaan dalam kelompok dengan mengikuti petunjuk yang terdapat di dalam LKS. f. Guru membimbing siswa dalam kelompok mendemonstrasikan sumber energi panas g. Guru membimbing siswa, menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi panas
Konfirmasi a. Guru meluruskan jawaban siswa 4.
Skor Nilai 2 3 4
Kegiatan Awal
a. b. c. d.
2.
1
b. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa Penutup
a. Memberikan kesimpulan b. Mengarahkan siswa untuk menyiapkan diri pada kegiatan selanjutnya c. Salam penutup
3 4
Jumlah Skor ×100 Skor Maks
3 4 3
3 3
3 3
3 3
3 3 3 3
3
3
3
3
3
3
3
3 3
3 3 4
Jumlah Skor Skor Maksimum
Skor =
3
3
4 67 84 79,76%
Kategori
Baik
126
Keterangan Penilaian : 80-100 : sangat baik 70-79 : baik 56-69 : cukup 40-55 : kurang
Maumere, 11 Mei 2018 Mengetahui Kepala Sekolah SDK 093 MAumere IV
Observer
Dra. Milo Bergita NIP : 19630603 200604 2 005
Yanuarius NIP : 19630115 200212 1 003
Lampiran 1.7 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS SIKLUS I Nama Sekolah
: SDK 093 Maumere IV
Mata Pelajaran
: IPA
Materi
: Energi
Kelas / Semester
: IV/II
Pertemuan
:I
Hari/tanggal
: Jumad, 11 Mei 2018
Petunjuk
: Berikan tanda cek (√) pada kolom skor sesuai dengan aspek yang diamati!
No
Aspek yang diamati
1 2 3 4
Siswa siap mengikuti pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru Siswa mengamati beberapa contoh yang dilakukan oleh guru Siswa mencatat hal-hal penting Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru Siswa mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh Siswa melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh Perwakilan siswa dalam kelompok mendemonstrasikan hasil pekerjaannya di depan kelas dengan sungguhsungguh Siswa mengikuti alur pembelajaran dengan baik Siswa selalu aktif dalam pembelajaran Siswa membuat kesimpulan SKOR MAKSIMAL INDIKATOR SKOR INDIKATOR YANG DICAPAI PERSENTASE KATEGORI
5 6 7 8 9 10 11 12
127
Skor 1
2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 48 36 75% Baik
4
Lampiran 1.8 Kisi-kisi Penilaian Ranah Sikap SIKLUS I (Pertemuan I) Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam.
Kelas/Semester
: IV/II.
Standar Kompetensi
: 8. Memahami berbagi bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar
: 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
Karakter
: Kerjasama dan Tanggung jawab
128
129
NO
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP ASPEK YANG DIAMATI A1 A2 SKOR Tanggung PEROLEHAN NAMA SISWA Kerja Sama Jawab
NILAI AKHIR
4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 4 5 Dst Keterangan: Setiap aspek sikap yang dinilai dengan pengisian skor sebagai berikut: a. Skor 4 sangat baik b. Skor 3 baik c. Skor 2 cukup d. Skor 1 kurang
Skor maksimal setiap aspek Skor total Bobot setiap aspek
:4 :8 : 50 : 50 + 50 = 100
Lampiran 1.9 Kisi-Kisi Penilaian Keterampilan Siklus I (Pertemuan I) Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam.
Kelas/Semester
: IV/II.
Pertemuan
: I.
Standar Kompetensi
:
8.
Memahami
berbagi
bentuk
energi
dan
cara
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar
: 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat
dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya .Indikator
: Mendemonstrasikan sumber energi panas Menjelaskan hasil demonsrtasi
130
131
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN
NO
NAMA SISWA
ASPEK YANG DIAMATI P1 P2 Membuat Mendemonsrtasika kesimpulan n sumber energi berdasarkan panas hasil demonsrtasi 4
3
2
1
SKOR PEROLEHA N
NILAI AKHIR
4 3 2 1
1 2 3 4 5 dst Keterangan: Setiap aspek sikap yang dinilai dengan pengisian skor sebagai berikut: a. Skor 4 sangat baik b. Skor 3 baik c. Skor 2 cukup d. Skor 1 kurang
Skor maksimal setiap aspek Skor total Bobot setiap aspek
:4 :8 : 50 : 50 + 50 = 100
Lampiran 1.10 PENILAIAN RANAH SIKAP SIKLUS I PERTEMUAN I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 18 20 21 22 23 24
NAMA SISWA
Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta Aurelia Da Ema Sino Clotilde Tekla Pau Darius Daniel Setu Poa Emilianus P. N. Mitan Frumentinus O. B. Revan Gabriel A. M. Balik Hilarius Jastin Bruno Jeresius Fernando Krisantus Riski Margaretha D. R. Witin Maria Aurelia Afrida Maria Avinlia Nona Margaretha Gracela Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz JML RATA-RATA
ASPEK YANG DI AMATI A1 A2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 72 72 75 75
132
JML 6 6 6 6 7 6 6 6 6 5 7 7 5 7 5 5 6 7 6 7 6 5 5 6 144 75
NILAI 75 75 75 75 87,5 75 75 75 75 62,5 87,5 87,5 62,5 87,5 62,5 62,5 75 87,5 75 87,5 75 62,5 62,5 75 1800 75
Lampiran 1.11 PENILAIAN RANAH KETERAMPILAN SIKLUS I PERTEMUAN I NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
NAMA SISWA
Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta Aurelia Da Ema Sino Clotilde Tekla Pau Darius Daniel Setu Poa Emilianus P. N. Mitan Frumentinus O. B. Revan Gabriel A. M. Balik Hilarius Jastin Bruno Jeresius Fernando Krisantus Riski Margaretha D. R. Witin Maria Aurelia Afrida Maria Avinlia Nona Margaretha Gracela Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz JML RATA-RATA
ASPEK YANG DI AMATI P1 P2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 73 70 76,04 72,92
133
JML
NILAI
7 7 6 5 6 6 7 6 6 5 7 7 5 7 5 5 6 6 7 6 6 5 5 5 143 74,48
87,5 87,5 75 62,5 75 75 87,5 75 75 62,5 87,5 87,5 62,5 87,5 62,5 62,5 75 75 87,5 75 75 62,5 62,5 62,5 1787,5 74,48
Lampiran 2 Siklus I Pertemuan II
2.14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................133 2.15 Lembar Kerja Siswa..................................................................139 2.16 Lembar Observasi Aktivitas Guru.............................................141 2.17 Lembar Observasi Aktivitas Siswa...........................................144 2.18 Kisi-kisi Penilaian Ranah Sikap................................................145 2.19 Kisi-kisi Penilaian Ranah Keterampilan...................................147 2.20 Hasil Penilaian Sikap................................................................149 2.21 Hasil Penilaian Keterampilan....................................................150 2.22 Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar................................................151 2.23 Soal Tes Hasil Belajar...............................................................155 2.24 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar..............................................158 2.25 Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I.................................................159 2.26 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus I..................................160
Lampiran 2.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I (Pertemuan II)
Nama Sekolah
: SDK 093 Maumere IV
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/semester
: IV/II
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit (I Pertemuan)
Hari/tanggal
: Sabtu, 12 Mei 2018
I.
Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
II. Kompetensi dasar 8.2 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
III. Indikator Menjelaskan perpindahan panas (kunduksi, konveksi dan radiasi)
134
135
Mendemonstrasikan perpindahan panas (kunduksi, konveksi dan radiasi) Menjelaskan hasil demonstrasi perpindahan panas (kunduksi, konveksi dan radiasi) IV. Tujuan pembelajaran Siswa dapat menjelaskan perpindahan panas (kunduksi, konveksi dan radiasi) Siswa dapat mendemonstrasikan perpindahan panas (kunduksi, konveksi dan radiasi) Siswa dapat menjelaskan hasil demonstrasi perpindahan panas (kunduksi, konveksi dan radiasi)
V. Karakteristik siswa yang diharapkan
Disiplin dan Tanggung jawab
VI. Materi pokok Energy Panas
VII. Model dan MetodePembelajaran Model : Kooperatif Tipe TAI Metode : Demonstrasi, diskusi dan Tanya jawab
VIII. Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan Awal (5 menit) Doa dan absensi
136
Menyampaikan Standar kompetensi dan Kompetensi dasar Apersepsi: guru bertanya kepada siswa tentang perpindahan panas. (apa yang kalian ketahui tentang perpindahan panas?) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menyiapkan kelas
Kegiatan Inti (60 menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: o Guru memberikan contoh perpindahan panas o Guru menjelaskan secara singkat materi perpindahan panas Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: o Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa. o Guru membagi siswa dalam kelompok satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa o Siswa membentuk kelompok o Guru membagikan Lembaran Kerja Siwa (LKS) yang didalamnya terdapat langkah-langkah percobaan dan pertanyaan yang harus dikerjakan siswa pada masing-masing kelompok.
137
o Siswa melakukan percobaan dalam kelompok dengan mengikuti petunjuk yang terdapat di dalam LKS. o Masing-masing
siswa
dalam
kelompok
mendemonstrasikan
perpindahan panas (kunduksi, konveksi dan radiasi) o Siswa
menjelaskan
hasil
demonstrasi
perpindahan
panas
(kunduksi, konveksi dan radiasi) Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi: o Guru meluruskan jawaban siswa. o Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa.
Kegiatan Penutup (5 menit) Guru membuat kesimpulan Menyampaikan meteri yang akan di pelajari di pertemuan berikutnya Mengakhiri pelajaran dengan doa
IX.
Alat dan Sumber Belajar Alat dan bahan
: lilin, sendok
Sumber Belajar
: BSE IPA Kelas IV SD
138
X.
Penilaian
Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian Tertulis
Bentuk Instrumen Pilihan ganda
Sikap
Observasi
Lembar observasi
Keterampilan
Observasi
Lembar observasi
Maumere, 12 Mei 2018 Mengesahkan
Mengetahui
Kepala SDK 093 Maumere IV
Guru Kelas
Dra. Milo Bergita NIP. 19630603 200604 2 005
Yanuarius NIP.19630115 200212 1 003
Peneliti
Angela G.Y. Sapo NIM : 081140013
139
Lampiran 2.2 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Siklus I Pertemuan II Nama Kelompok : ………………… Ketua
: …………………
Anggota
: ………………… …………………. …………………. …………………. ………………….
PETUNJUK: Jawablah dan demonstrasikan peristiwa berikut termasuk peristiwa konveksi, konduksi dan radiasi serta berikan alasanmu!
No 1.
2.
3. 4. 5.
Jenis Perpindahan Panas
Aktifitas Ani mengaduk sayur sup yang sedang dipanaskan menggunakan sudip logam. Sudip yang tadinya dingin lama-kelamaan terasa panas. Air yang dimasak didalam panci semula dingin. Setelah 10 menit, kemudian air tersebut mendidih dan terasa ada uap panas disekitar air tersebut. Nelayan memanfaatkan panas matahari untuk membuat ikan asin. Ibu menjemur pakaian didalam ruanganyang beratapkan seng. Pakaian tersebut lama-kelamaan kering. Ana memasukan senduk kedalam gelas yang berisi air panas. Senduk 139
Alasan
140
6.
yang tadinya dingin lama kelamaan terasa panas. Nelayan pergi melaut saat malam hari karena adanya angin darat yang berhembus kelaut, sedangkan keesokkan paginya nelayan kembali kepantai dengan memanfaatkan angin laut yang berhembus ke darat.
Lampiran 2.3 LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A SDK 093 MAUMERE IV TAHUN AJARAN 2017/2018
Nama Guru
: Angela Gerlani Yuliana Sapo
Siklus
: I pertemuan II
Tujuan
: Untuk mengetahui kualitas mengajar guru dalam menerapkan model Kooperatif Tipe TAI
Hari/Tanggal : Sabtu, 12 Mei 2018 Waktu
: 2 x 35 menit
Petunjuk
: Berilah tanda (√) pada aktivitas guru sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas guru terdiri dari 4 kriteria penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 : baik, 2 : cukup, 1 : kurang.
141
142
No
Aktivitas Guru
1 .
Kegiatan Awal a. Memberi salam dan berdoa b. Mengecek kehadiran c. Apersepsi d. Menyampaikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar e. Guru menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan f. Guru menyiapkan kelas
2 .
4 4
Jumlah
3
4 4 3
3
3 4
4
3
3
3
3
3
3 4
Kegiatan Inti Eksplorasi a. Guru memberikan contoh sumber energi panas b. Guru melibatkan siswa secara aktif. c. Menjelaskan secara singkat materi perpindahan Elaborasi a. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa. b. Guru membagi siswa dalam kelompok satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa c. Guru membimbing siswa membentuk kelompok d. Guru membagikan Lembaran Kerja Siwa (LKS) yang didalamnya terdapat langkah-langkah percobaan dan pertanyaan yang harus dikerjakan siswa pada masing-masing kelompok. e. Guru membimbing siswa melakukan percobaan dalam kelompok dengan mengikuti petunjuk yang terdapat di dalam LKS. f. Guru membimbing siswa dalam kelompok mendemonstrasikan perpindahan panas g. Guru membimbing siswa, menjelaskan hasil demonstrasi perpindahan panas Konfirmasi a. Guru meluruskan jawaban siswa b. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa
4 .
Skor Nilai 1 2 3 4
4 4 3
3
3
3
3
3
3
3 4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Penutup a. Memberikan kesimpulan b. Mengarahkan siswa untuk menyiapkan diri pada kegiatan selanjutnya c. Salam penutup Jumlah Skor Skor Maksimum
4
4 70 84
143
No
Aktivitas Guru
Skor =
Jumlah Skor ×100 Skor Maks Kategori
Skor Nilai 1 2 3 4
Jumlah 83,33 Sangat Baik
Keterangan Penilaian : 80-100 : sangat baik 70-79 : baik 56-69 : cukup 40-55 : kurang
Maumere, 12 Mei 2018 Mengetahui Kepala Sekolah SDK 093 MAumere IV
Dra. Milo Bergita NIP : 19630603 200604 2 005
Observer
Yanuarius NIP : 19630115 200212 1 003
Lampiran 2.4 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS SIKLUS I Nama Sekolah
: SDK 093 Maumere IV
Mata Pelajaran
: IPA
Materi
: Energi
Kelas / Semester
: IV/II
Pertemuan
: II
Hari/tanggal
: Sabtu, 12 Mei 2018
Petunjuk
: Berikan tanda cek (√) pada kolom skor sesuai dengan aspek yang diamati!
No
Aspek yang diamati
1 2 3 4
Siswa siap mengikuti pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru Siswa mengamati beberapa contoh yang dilakukan oleh guru Siswa mencatat hal-hal penting Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru Siswa mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh Siswa melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh Perwakilan siswa dalam kelompok mendemonstrasikan hasil pekerjaannya di depan kelas dengan sungguhsungguh Siswa mengikuti alur pembelajaran dengan baik Siswa selalu aktif dalam pembelajaran Siswa membuat kesimpulan SKOR YANG DILAKSANAKAN SKOR MAKSIMAL PERSENTASE KATEGORI
5 6 7 8 9 10 11 12
144
Skor 1
2 3 √ √ √
4
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 38 48 79,17% Baik
Lampiran 2.5 Kisi-kisi Penilaian Ranah Sikap SIKLUS I (Pertemuan II)
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam.
Kelas/Semester
: IV/II.
Standar Kompetensi :
8.
Memahami
berbagi
bentuk
energi
dan
cara
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar
:
8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
Karakter
: Kerja sama dan Tanggung jawab
145
146
NO
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP ASPEK YANG DIAMATI SKOR A1 A2 PEROLEHAN NAMA SISWA Tanggung Kerja Sama Jawab
NILAI AKHIR
4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 4 5 dst Keterangan: Setiap aspek sikap yang dinilai dengan pengisian skor sebagai berikut: a. Skor 4 sangat baik b. Skor 3 baik c. Skor 2 cukup d. Skor 1 kurang
Skor maksimal setiap aspek Skor total Bobot setiap aspek
:4 :8 : 50 : 50 + 50 = 100
Lampiran 2.6
Kisi-Kisi Penilaian Keterampilan Siklus I (Pertemuan II) Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam.
Kelas/Semester
: IV/II.
Pertemuan
: II.
Standar Kompetensi : 8.
Memahami
berbagi
bentuk
energi
dan
cara
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar
: 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
Indikator
: Mendemonstrasikan perpindahan panas (konduksi, konveksi dan radiasi) Menjelaskan hasil demonstrasi
147
148
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN
NO
NAMA SISWA
ASPEK YANG DIAMATI P1 P2 Membuat Mendemonsrtasikan kesimpulan perpindahan panas berdasarkan (konduksi, hasil konveksi dan demonsrtasi
SKOR PEROLEHAN
NILAI AKHIR
radiasi) 4
3
2
1
4 3 2 1
1 2 3 4 5 dst Keterangan: Setiap aspek sikap yang dinilai dengan pengisian skor sebagai berikut: a. Skor 4 sangat baik b. Skor 3 baik c. Skor 2 cukup d. Skor 1 kurang
Skor maksimal setiap aspek Skor total Bobot setiap aspek
:4 :8 : 50 : 50 + 50 = 100
Lampiran 2.7
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
PENILAIAN SIKAP SIKLUS I PERTEMUAN II ASPEK YANG DI AMATI NAMA SISWA A1 A2 4 3 Agnes Romena 3 3 Agnesia Sandra F. Funu 3 4 Albertus Rivan Darmawan 3 3 Alexandro Rendi boging 3 3 Andreas Wahana Renggo 3 3 Amelia Fransiska 3 3 Cesilia Krista Novitasari 4 3 Chrisanta Aurelia Da Ema Sino 3 3 Clotilde Tekla Pau 3 3 Darius Daniel Setu Poa 4 3 Emilianus P. N. Mitan 3 3 Frumentinus O. B. Revan 3 4 Gabriel A. M. Balik 3 4 Hilarius Jastin Bruno 3 3 Jeresius Fernando 3 3 Krisantus Riski 3 3 Margaretha D. R. Witin 3 3 Maria Aurelia Afrida 3 3 Maria Avinlia Nona 4 3 Margaretha Gracela Santa Dela 4 3 Maria K. Rastiana 3 3 Marianus Saba 3 3 Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz 3 3 JML 77 75 RATA-RATA 80,21 78,13
149
JML
NILAI
7 6 7 6 6 6 6 7 6 6 7 6 7 7 6 6 6 6 6 7 7 6 6 6 152 79,17
87,5 75 87,5 75 75 75 75 87,5 75 75 87,5 75 87,5 87,5 75 75 75 75 75 87,5 87,5 75 75 75 1900 79,17
Lampiran 2.8
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
PENILAIAN RANAH KETERAMPILAN SIKLUS I PERTEMUAN II ASPEK YANG DIAMATI NAMA SISWA P1 P2 3 4 Agnes Romena 4 3 Agnesia Sandra F. Funu 3 3 Albertus Rivan Darmawan 3 3 Alexandro Rendi boging 3 3 Andreas Wahana Renggo 3 4 Amelia Fransiska 4 3 Cesilia Krista Novitasari 3 3 Chrisanta Aurelia Da Ema Sino 3 4 Clotilde Tekla Pau 3 2 Darius Daniel Setu Poa 4 3 Emilianus P. N. Mitan 4 3 Frumentinus O. B. Revan 3 3 Gabriel A. M. Balik 3 4 Hilarius Jastin Bruno 3 3 Jeresius Fernando 3 3 Krisantus Riski 3 3 Margaretha D. R. Witin 3 3 Maria Aurelia Afrida 3 4 Maria Avinlia Nona 4 3 Margaretha Gracela Santa Dela 3 4 Maria K. Rastiana 3 2 Marianus Saba 3 2 Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz 3 3 JML 77 75 RATA-RATA 80,21 78,13
150
JML
NILAI
7 7 6 6 6 7 7 6 7 5 7 7 6 7 6 6 6 6 7 7 7 5 5 6 152 79,17
87,5 87,5 75 75 75 87,5 87,5 75 87,5 62,5 87,5 87,5 75 87,5 75 75 75 75 87,5 87,5 87,5 62,5 62,5 75 1900 79,17
Lampiran 2.9 KISI-KISI SOAL TES HASIL BELAJAR SIKLUS I
Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagi bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar
: 8.1 Mendeskripsikan energy panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
Indikator
: Menjelaskan sumber energy panas Menjelaskan manfaat energy panas Menjelaskan perpindahan panas
Indikator soal
Bentuk soal
Aspek
Nomor soal
Siswa dapat PG menyebutkan pengertian sumber energi panas
C1
1
Siswa dapat
C1
2
PG
Butir soal Segala sesuatu yang dapat menghasilkan panas disebut …. a. Energi panas b. Energy matahari c. Sumber energi panas d. Panas Bumi Sumber energi panas tersbesar bagi bumi
151
Kunci Jawaba n C
A
Bobot 1
1
152
Indikator soal
Bentuk soal
Aspek
Nomor soal
menyebutkan sumber energy panas terbesar di bumi
Siswa dapat menjelaskan manfaat energi panas
PG
C2
3
PG
C2
4
PG
C2
5
Butir soal adalah …. a. Matahari b. Api c. Bulan d. Air panas Yang termasuk manfaat energi panas adalah … a. Energy panas bermanfaat untuk kehidupan dibumi b. Energy panas bermanfaat untuk mendapatkan tenaga c. Energy panas bermanfaat untuk menyalakan api d. Energy panas bermanfaat untuk bahan makanan EnergI Panas matahari dapat bermanfaat bagi manusia untuk …. a. Menyalakan lampu b. Mengeringkan pakaian c. Menerangi bumi d. Menyalakan api Dua buah batu yang digesekkan akan menimbulkan …. a. Abu b. Asap
Kunci Jawaba n
Bobot
A
1
B
1
D
1
153
Indikator soal
Bentuk soal
Aspek
Nomor soal
Butir soal
Kunci Jawaba n
Bobot
C
1
D
1
B
1
A
1
c. Listrik d. Panas Siswa dapat mejelaskan perpindahan panas
PG
C2
6
PG
C2
7
PG
C2
8
PG
C2
9
Perpindahan panas dapat berpindah melalui tiga cara yaitu …… a. Udara, konveksi dan matahari b. Padat, cair dan gas c. Radiasi, konveksi dan konduksi d. Radiasi, angin dan air Perpindahan panas secara konveksi dapat terjadi pada gas … a. Gas b. Cair c. Padat d. Gas dan cair Terjadinya angin darat dan angin laut termasuk perpindahan panas dengan cara …. a. Konduksi b. Konveksi c. Radiasi d. Kontraksi Perpindahan panas tanpa melalui zat perantara dengan cara memancar disebut
154
Indikator soal
Bentuk soal
Aspek
Nomor soal
Butir soal
Kunci Jawaba n
Bobot
C
1
…..
PG
Nilai=
C2
10
a. Radiasi b. Konveksi c. Konduksi d. Kontraksi Perpindahan panas malalui suatu zat tanpa disertai perpindahan zat perantaranya disebut ….. a. Radiasi b. Konveksi c. Konduksi d. Kontraksi
skor perole h an x 100 skor maksimal
Maumere, 12 Mei 2018 Mengesahkan
Mengetahui
Kepala SDK 093 Maumere IV
Guru Kelas
Peneliti
155
Dra. Milo Bergita NIP. 19630603 200604 2 005
Yanuarius NIP.19630115 200212 1 003
Angela G.Y. Sapo NIM : 081140013
Lampiran 2.10 TES HASIL BELAJAR SIKLUS I
PETUNJUK: Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang tepat! 1. Segala sesuatu yang dapat menghasilkan panas disebut …. a. Energi panas b. Energi matahari c. Sumber energi panas d. Panas bumi 2. Sumber energi panas tersbesar bagi bumi adalah …. a. Matahari b. Api c. Bulan d. Air panas 3. Yang termasuk manfaat energi panas adalah … a. Energi panas bermanfaat untuk kehidupan dibumi b. Energi panas bermanfaat untuk mendapatkan tenaga c. Energi panas bermanfaat untuk menyalakan api d. Energi panas bermanfaat untuk bahan makanan
155
156
4. Energi Panas matahari dapat bermanfaat bagi manusia untuk …. a. Menyalakan lampu b. Mengeringkan pakaian c. Menerangi bumi d. Menyalakan api 5. Dua buah batu yang digesekkan akan menimbulkan …. a. Abu b. Asap c. Listrik d. Panas 6. Perpindahan panas dapat berpindah melalui tiga cara yaitu …… a. Udara, konveksi dan matahari b. Padat, cair dan gas c. Radiasi, konveksi dan konduksi d. Radiasi, angin dan air 7. Perpindahan panas secara konveksi dapat terjadi pada gas … a. Gas b. Cair c. Padat d. Gas dan cair
157
8. Terjadinya angin darat dan angin laut termasuk perpindahan panas dengan cara …. a. Konduksi b. Konveksi c. Radiasi d. Kontraksi 9. Perpindahan panas tanpa melalui zat perantara dengan cara memancar disebut ….. a. Radiasi b. Konveksi c. Konduksi d. Kontraksi 10. Perpindahan panas malalui suatu zat tanpa disertai perpindahan zat perantaranya disebut ….. a. Radiasi b. Konveksi c. Konduksi d. Kontraksi
Lampiran 2.11
KUNCI JAWABAN
1. C 2. A 3. A 4. B 5. D 6. C 7. D 8. B 9. A 10. C
158
Lampiran 2.12 NILAI TES HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
NAMA SISWA
NILAI
Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta Aurelia Da Ema Sino Clotilde Tekla Pau Darius Daniel Setu Poa Emilianus P. N. Mitan Frumentinus O. B. Revan Gabriel A. M. Balik Hilarius Jastin Bruno Jeresius Fernando Krisantus Riski Margaretha D. R. Witin Maria Aurelia Afrida Maria Avinlia Nona Margaretha Gracela Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz
JUMLAH KKM :70 Jumlah nilai : 1.740 Rata-rata kelas : 72,50
KETERANGA N
80 TUNTAS 80 TUNTAS 80 TUNTAS 80 TUNTAS 80 TUNTAS 80 TUNTAS 50 TIDAK TUNTAS 60 TIDAK TUNTAS 60 TIDAK TUNTAS 50 TIDAK TUNTAS 100 TUNTAS 100 TUNTAS 70 TUNTAS 90 TUNTAS 90 TUNTAS 50 TIDAK TUNTAS 80 TUNTAS 80 TUNTAS 60 TIDAK TUNTAS 50 TIDAK TUNTAS 50 TIDAK TUNTAS 70 TUNTAS 80 TUNTAS 70 TUNTAS 1.740 Jumlah siswa yang tuntas : 16 Jumlah siswa yang tidak tuntas : 8 Persentase ketuntasan Belajar : 66,67%
159
160
Lampiran 2.12 REKAPTULASI NILAI HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I KKM : 70
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
NAMA SISWA Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta Aurelia Da Ema Sino Clotilde Tekla Pau Darius Daniel Setu Poa Emilianus P. N. Mitan Frumentinus O. B. Revan Gabriel A. M. Balik Hilarius Jastin Bruno Jeresius Fernando Krisantus Riski Margaretha D. R. Witin Maria Aurelia Afrida Maria Avinlia Nona Margaretha Gracela Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz
PENG ETAH 80
SIKAP
82 80 75 80 82 80 75 80 82 80 75 50 75 60 82 60 75 50 69 100 88 100 82 70 76 90 88 90 69 50 69 80 75 80 82 60 75 50 88 50 82 70 69 80 69 70 75 JUMLAH 1.740 1.859 Rata-rata 72,50 77,45 Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Persentase ketuntasan Belajar
KETE RAMP 88
NILAI AKHIR 83
88 75 69 75 82 88 75 82 63 88 88 69 88 69 69 75 75 88 88 82 69 63 69 1.865 77,70
81 79 75 79 79 71 72 72 61 92 90 72 89 76 63 77 79 74 75 71 69 71 71 1.821 75,87
KET TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS
: 21 :3 : 87,5%
Lampiran 3 Siklus II Pertemuan I
3.1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................161
3.2
Lembar Kerja Siswa .................................................................166
3.3
Lembar Observasi Aktivitas Guru ............................................169
3.4
Lembar Observasi Aktivitas Siswa...........................................172
3.5
Kisi-kisi Penilaian Sikap...........................................................173
3.6
Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan................................................175
3.7
Hasil Penilaian Ranah Sikap.....................................................177
3.8
Hasil Penilaian Ranah Keterampilan........................................178
Lampiran 3.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II (Pertemuan I)
Nama Sekolah
: SDK 093 Maumere IV
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/semester
: IV/II
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit (I Pertemuan)
Hari/tanggal
: 14 Mei 2018
I.
Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
II. Kompetensi Dasar 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
III. Indikator Menjelaskan sumber energi bunyi Menjelaskan jenis-jenis bunyi
161
162
Mendemonstrasikan sumber energi bunyi Menjelaskan hasil demonstrasikan sumber energi bunyi
IV. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan sumber energi bunyi Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis bunyi Siswa dapat mendemonstrasikan sumber energi bunyi Siswa dapat menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi bunyi
V. Karakteristik Siswa yang di Harapkan Disiplin dan Tanggung jawab
VI. Materi Pokok Energi Bunyi
VII. Model dan Metode Pembelajaran Model
: Kooperatif Tipe TAI
Metode
: Demonstrasi, diskusi dan tanya jawab
163
VIII. Langkah-langkah Pembelajran Kegiatan Awal (5 menit) Doa dan absensi Menyampaikan Standar kompetensi dan Kompetensi dasar Apersepsi: guru bertanya kepada siswa tentang energi bunyi (apa yang kalian ketahui tentang energi bunyi?) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menyiapkan kelas
Kegiatan Inti (60 menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: o Guru memberikan contoh energi bunyi. o Guru menjelaskan secara singkat materi energy bunyi Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: o Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa. o Guru membagi siswa dalam kelompok satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa o Siswa membentuk kelompok
164
o Guru membagikan Lembaran Kerja Siwa (LKS) yang didalamnya terdapat langkah-langkah percobaan dan pertanyaan yang harus dikerjakan siswa pada masing-masing kelompok. o Siswa melakukan percobaan dalam kelompok dengan mengikuti petunjuk yang terdapat di dalam LKS. o Masing-masing
siswa
dalam
kelompok
mendemonstrasikan
sumber energi bunyi o Siswa menjelaskan hasil demonstrasi sumber energy bunyi Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi: o Guru meluruskan jawaban siswa. o Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa.
Kegiatan Penutup (5 menit) Guru membuat kesimpulan Menyampaikan meteri yang akan di pelajari di pertemuan berikutnya Mengakhiri pelajaran dengan doa
IX. Alat dan Sumber Belajar
165
Alat dan bahan
: batu, ember yang berisi air, gitar
Sumber Belajar : BSE IPA Kelas IV SD
X. Penilaian Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian Tertulis
Bentuk Instrumen Pilihan ganda
Sikap
Observasi
Lembar observasi
Keterampilan
Observasi
Lembar observasi
Maumere, 14 Mei 2018 Mengesahkan
Mengetahui
Kepala SDK 093 Maumere IV Guru Kelas
Peneliti
Dra. Milo Bergita NIP. 19630603 200604 2 005
Angela G.Y. Sapo NIM : 081140013
Yanuarius NIP.19630115 200212 1 003
166
Lampiran 3.2 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Siklus II Pertemuan I Nama Kelompok : ………………… Ketua
: …………………
Anggota
: ………………… …………………. …………………. …………………. ………………….
PETUNJUK: Demonstrasikan kegiatan ayang ada pada gambar dibawah ini dan buatlah kesimpulanmu! 1. Lakukanlah kegiatan seperti gambar dibawah ini. Bagian manakah yang bergetar sehingga menghasilkan bunyi? Buatlah kesimpulanmu!
166
167
2. Lakukanlah kegiatan seperti gambar dibawah ini. Bagian manakah yang bergetar sehingga menghasilkan bunyi? Buatlah kesimpulanmu!
3. Lakukanlah kegiatan seperti gambar dibawah ini. Bagian manakah yang menghasilkan bunyi? Buatlah kesimpulanmu!
4. Lakukanlah kegiatan seperti gambar dibawah ini. Bagian manakah yang bergetar sehingga menghasilkan bunyi? Buatlah kesimpulanmu!
168
5. Lakukanlah kegiatan seperti gambar dibawah ini. Bagian manakah yang bergetar sehingga menghasilkan bunyi? Buatlah kesimpulanmu!
6. Lakukanlah kegiatan seperti gambar dibawah ini. Bagian manakah menghasilkan bunyi? Buatlah kesimpulanmu!
Lampiran 3.3 LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A SDK 093 MAUMERE IV TAHUN AJARAN 2017/2018
Nama Guru
: Angela Gerlani Yuliana Sapo
Siklus
: II pertemuan I
Tujuan
: Untuk mengetahui kualitas mengajar guru dalam menerapkan model Kooperatif Tipe TAI
Hari/Tanggal : Senin, 14 Mei 2018 Waktu
: 2 x 35 menit
Petunjuk
: Berilah tanda (√) pada aktivitas guru sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas guru terdiri dari 4 kriteria penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 : baik, 2 : cukup, 1 : kurang.
169
170
No 1.
Aktivitas Guru
Memberi salam dan berdoa Mengecek kehadiran Apersepsi Menyampaikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran f. Guru menyiapkan kelas
Jumlah
4 4 4 3
4 4 4 3
4 3
4 3
3
3
Kegiatan Inti
Eksplorasi a. Guru memberikan contoh energi bunyi b. Melibatkan siswa secara aktif c. Guru menjelaskan secara singkat materi sumber energi panas Elaborasi a. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa. b. Guru membagi siswa dalam kelompok satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa c. Guru membimbing siswa membentuk kelompok d. Guru membagikan Lembaran Kerja Siwa (LKS) yang didalamnya terdapat langkah-langkah kerja dan pertanyaan yang harus dikerjakan siswa pada masing-masing kelompok. e. Guru mendampingi siswa dalam mengerjakan LKS. f. Guru mendampingi siswa mendemonstrasikan energy bunyi g. Guru mendampingi siswa, demonstrasi energi bunyi
b. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa Penutup
a. Memberikan kesimpulan b. Mengarahkan siswa untuk menyiapkan diri pada kegiatan selanjutnya c. Salam penutup
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3 4
3
menjelaskan hasil
Konfirmasi a. Guru meluruskan jawaban siswa 4.
Skor Nilai 2 3 4
Kegiatan Awal
a. b. c. d.
2.
1
3 4
4
4
4
3
3
3
3 4
3
4 3
4 Jumlah Skor Skor Maksimum Skor Akhir Kategori
4
4 76 84 90,48 Sangat Baik
171
Keterangan Penilaian : 80-100 : sangat baik 70-79 : baik 56-69 : cukup 40-55 : kurang
Maumere, 14 Mei 2018 Mengetahui Kepala Sekolah SDK 093 MAumere IV
Dra. Milo Bergita NIP : 19630603 200604 2 005
Observer
Yanuarius NIP : 19630115 200212 1 003
Lampiran 3.4 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS SIKLUS II Nama Sekolah
: SDK 093 Maumere IV
Mata Pelajaran
: IPA
Materi
: Energi
Kelas / Semester
: IV/II
Pertemuan
:I
Hari/tanggal
: Senin, 14 Mei 2018
Petunjuk
: Berikan tanda cek (√) pada kolom skor sesuai dengan aspek yang diamati!
No
Aspek yang diamati
1 2 3 4
Siswa siap mengikuti pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru Siswa mengamati beberapa contoh yang dilakukan oleh guru Siswa mencatat hal-hal penting Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru Siswa mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh Siswa melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh Perwakilan siswa dalam kelompok mendemonstrasikan hasil pekerjaannya di depan kelas dengan sungguhsungguh Siswa mengikuti alur pembelajaran dengan baik Siswa selalu aktif dalam pembelajaran Siswa membuat kesimpulan SKOR YANG DILAKSANAKAN SKOR MAKSIMAL PERSENTASE KATEGORI
5 6 7 8 9 10 11 12
172
Skor 1
2 3
4 √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 40 48 83,33% Sangat Baik
Lampiran 3.5 Kisi-kisi Penilaian Ranah Sikap SIKLUS II (Pertemuan I) Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam.
Kelas/Semester
: IV/II.
Standar Kompetensi
: 8. Memahami berbagi bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar
: 8.1 Mendeskripsikan energy panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
Karakter
: Kerja sama Dan Tanggung jawab
173
174
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP ASPEK YANG DIAMATI SKOR A1 A2 Kerja Tanggung PEROLEHA NAMA SISWA N Sama Jawab
NO
NILAI AKHI R
4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 4 5 dst Keterangan: Setiap aspek sikap yang dinilai dengan pengisian skor sebagai berikut: a. Skor 4 sangat baik b. Skor 3 baik c. d.
Skor 2 cukup Skor 1 kurang
Skor maksimal setiap aspek Skor total Bobot setiap aspek
:4 :8 : 50 : 50 + 50 = 100
175
Lampiran 3.6 Kisi-Kisi Penilaian Keterampilan Siklus II (Pertemuan I)
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam.
Kelas/Semester
: IV/II.
Pertemuan
: I.
Standar Kompetensi
: 8.
Memahami
berbagi
bentuk
energi
dan
cara
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar
: 8.1 Mendeskripsikan energy panas dan bunyi yang
terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya .Indikator
:
Mendemonstrasikan sumber energi bunyi
Menjelaskan hasil demonstrasi
176
177
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN
NO
NAMA SISWA
ASPEK YANG DIAMATI P1 P2 Membuat Mendemonsrtasikan kesimpulan sumber energi berdasarkan bunyi hasil demonsrtasi 4
3
2
1
SKOR PEROLEHAN
NILAI AKHIR
4 3 2 1
1 2 3 4 5 dst Keterangan: Setiap aspek sikap yang dinilai dengan pengisian skor sebagai berikut: a. Skor 4 sangat baik b. Skor 3 baik c. Skor 2 cukup d. Skor 1 kurang
Skor maksimal setiap aspek Skor total Bobot setiap aspek
:4 :8 : 50 : 50 + 50 = 100
Lampiran 3.7 PENILAIAN RANAH SIKAP SIKLUS II PERTEMUAN I N O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
NAMA SISWA
Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta Aurelia Da Ema Sino Clotilde Tekla Pau Darius Daniel Setu Poa Emilianus P. N. Mitan Frumentinus O. B. Revan Gabriel A. M. Balik Hilarius Jastin Bruno Jeresius Fernando Krisantus Riski Margaretha D. R. Witin Maria Aurelia Afrida Maria Avinlia Nona Margaretha Gracela Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz
ASPEK YANG DI AMATI A1 A2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3
JML RATA-RATA
NO
83 86,46
81 84,38
PENILAIAN RANAH KETERAMPILAN SIKLUS II PERTEMUAN I NAMA SISWA ASPEK YANG DI AMATI
177
JML
NILAI
8 8 8 6 6 6 7 6 6 8 8 6 8 7 6 6 6 6 8 6 6 8 8 6
100 100 100 75 75 75 87,5 75 75 100 100 75 100 87,5 75 75 75 75 100 75 75 100 100 75
164 85,42
JML
2050 85,42
NILAI
178
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta Aurelia Da Ema Sino Clotilde Tekla Pau Darius Daniel Setu Poa Emilianus P. N. Mitan Frumentinus O. B. Revan Gabriel A. M. Balik Hilarius Jastin Bruno Jeresius Fernando Krisantus Riski Margaretha D. R. Witin Maria Aurelia Afrida Maria Avinlia Nona Margaretha Gracela Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz JML RATA-RATA
P1 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4
P2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4
8 7 6 7 6 8 7 7 7 6 8 8 6 7 7 8 6 6 8
100 87,5 75 87,5 75 100 87,5 87,5 87,5 75 100 100 75 87,5 87,5 100 75 75 100
4
4
8
100
3 4 3 3
3 3 3 3
6 7 6 6
84 87,50
82 85,42
166 86,46
75 87,5 75 75 2075 86,46
Lampiran 4 Siklus II Pertemuan II
7.1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................179
7.2
Lembar Kerja Siswa ..........................................................184
7.3
Lembar Observasi Aktivitas Guru .....................................187
7.4
Lembar Observasi Aktivitas Siswa....................................190
7.5
Kisi-kisi Penilaian Sikap....................................................191
7.6
Kisi-kisi Penilaian Keterampilan.......................................193
7.7
Hasil Penilaian Sikap ........................................................195
7.8
Hasil Penilaian Keterampilan ............................................196
7.9
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus II...................................197
7.10 Soal Tes Hasil Belajar........................................................201 7.11 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar.......................................204 7.12 Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II.........................................205 7.13 Rekapitulasi Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II....................206
Lampiran 4.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II (Pertemuan II)
Nama Sekolah
: SDK 093 Maumere IV
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/semester
: IV/II
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit (I Pertemuan)
Hari/tanggal
: Selasa, 15 Mei 2018
I.
Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
II. Kompetensi Dasar 8.2 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
III. Indikator Menjelaskan perambatan bunyi Menjelaskan pemantulan dan penyerapan bunyi
179
180
Mendemonstrasikan perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi
Menjelaskan hasil demonstrasikan perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi
IV. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan perambatan bunyi Siswa dapat menjelaskan pemantulan dan penyerapan bunyi
Siswa dapat mendemonstrasikan perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi
Siswa dapat menjelaskan hasil demonstrasi perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi
V. Karakteristik Siswa yang di Harapkan Disiplin dan Tanggung jawab
VI. Materi Pokok Energi Bunyi
VII. Model dan Metode Pembelajaran Model
: Kooperatif Tipe TAI
181
Metode
: Demonstrasi, diskusi dan Tanya jawab
VIII. Langkah-langklah Pembelajran Kegiatan Awal (5 menit) Doa dan absensi Menyampaikan Standar kompetensi dan Kompetensi dasar Apersepsi: guru bertanya kepada siswa tentang perambatan bunyi (apa yang kalian ketahui tentang perambatan bunyi?) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menyiapkan kelas
Kegiatan Inti (60 menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: o Guru memberikan contoh perambatan bunyi. o Guru menjelaskan secara singkat materi perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: o Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa.
182
o Guru membagi siswa dalam kelompok satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa o Siswa membentuk kelompok o Guru membagikan Lembaran Kerja Siwa (LKS) yang didalamnya terdapat langkah-langkah percobaan dan pertanyaan yang harus dikerjakan siswa pada masing-masing kelompok. o Siswa melakukan percobaan dalam kelompok dengan mengikuti petunjuk yang terdapat di dalam LKS. o Masing-masing
siswa
dalam
kelompok
mendemonstrasikan
perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi o Siswa
menjelaskan
hasil
demonstrasi
perambatan
bunyi,
pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi: o Guru meluruskan jawaban siswa. o Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa.
Kegiatan Penutup (5 menit) Guru membuat kesimpulan
183
Menyampaikan meteri yang akan di pelajari di pertemuan berikutnya Mengakhiri pelajaran dengan doa
IX. Alat dan Sumber Belajar Alat dan bahan
: corong kerucut
Sumber Belajar : BSE IPA Kelas IV SD X. Penilaian Penilaian Kognitif
Teknik Penilaian Tertulis
Bentuk Instrumen Pilihan ganda
Afektif
Observasi
Lembar observasi
Psikomotorik
Observasi
Lembar observasi
Maumere, 15 Mei 2018 Mengesahkan
Mengetahui
Kepala SDK 093 Maumere IV
Guru Kelas
Dra. Milo Bergita NIP. 19630603 200604 2 005
Yanuarius NIP.19630115 200212 1 003
Peneliti
Angela G.Y. Sapo NIM : 081140013
184
Lampiran 4.2 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Siklus II Pertemuan II
Nama Kelompok : ………………… Ketua
: …………………
Anggota
: ………………… …………………. …………………. …………………. ………………….
PETUNJUK: Demonstrasikan kegiatan dibawah ini dan buatlah kesimpulanmu dari hasil demonstrasi yang kamu lakukan! 1. Lakukanlah kegiatan seperti pada gambar dibawah ini dan jawablah pertanyaan berdasarkan apa yang kalian lakukan.
a. Apakah kamu dapat mendengar suara temanmu? Lakukan secara bergantian! b. Dapatkah temanmu mendengar suaramu?
184
185
c. Perambatan bunyi melalui benda apakah saat melakukan percobaan itu? d. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini? 2. Lakukanlah kegiatan seperti pada gambar dibawah ini dan jawablah pertanyaan berdasarkan apa yang kalian lakukan.
a. Perambatan bunyi melalui benda apakah saat melakukan percobaan itu? b. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut? 3. Lakukanlah kegiatan seperti pada gambar dibawah ini dan jawablah pertanyaan berdasarkan apa yang kalian lakukan.
a. Ketika kamu berbicara dengan temanmu apakah kamu mendengar suara temanmu?
186
b. Perambatan bunyi melalui benda apakah saat melakukan percobaan itu? c. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut? Jawablah pertanyaan berikut! 1. Saat menggunakan corong kerucut suara kita terdengar lebih jelas. Mangapa demikian? Berikan alasanmu! 2. Bagaimana suara kita jika bernyanyi diruangan yang sempit, misalnya kamar mandi? Berikan alasanmu? 3. Selain dapat dipantulkan bunyi juga dapat diserap oleh benda. Benda apakah yang dapat menyerap bunyi? Mengapa demikian? Berikan alasanmu!
187
Lampiran 4.3 LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A SDK 093 MAUMERE IV TAHUN AJARAN 2017/2018
Nama Guru
: Angela Gerlani Yuliana Sapo
Siklus
: II pertemuan II
Tujuan
: Untuk mengetahui kualitas mengajar guru dalam menerapkan model Kooperatif Tipe TAI
Hari/Tanggal : Selasa, 15 Mei 2018 Waktu
: 2 x 35 menit
Petunjuk
: Berilah tanda (√) pada aktivitas guru sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas guru terdiri dari 4 kriteria penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 : baik, 2 : cukup, 1 : kurang.
187
188
No 1.
2.
4.
Aktivitas Guru Kegiatan Awal a. Memberi salam dan berdoa b. Mengecek kehadiran c. Apersepsi d. Menyampaikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar e. Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran f. Guru menyiapkan kelas Kegiatan Inti Eksplorasi a. Guru memberikan contoh pambatan bunyi, perpindahan bunyi dan penyerapan bunyi b. Guru melibatkan siswa secara aktif c. Guru menjelaskan secara singkat materi parambatan bunyi, perpindahan bunyi dan penyerapan bunyi Elaborasi a. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa. b. Guru membagi siswa dalam kelompok satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa c. Guru membimbing siswa membentuk kelompok d. Guru membagikan LKS yang didalamnya terdapat langkah-langkah kerja dan pertanyaan yang harus dikerjakan siswa pada masing-masing kelompok. e. Guru mendampigi siswa dalam mengerjakan LKS. f. Guru mendampingi siswa mendemonstrasikan parambatan bunyi, perpindahan bunyi dan penyerapan bunyi g. Guru mendampingi siswa, menjelaskan hasil demonstrasi perambatan bunyi, perpindahan bunyi dan penyerapan bunyi Konfirmasi a. Guru meluruskan jawaban siswa b. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa Penutup a. Memberikan kesimpulan b. Mengarahkan siswa untuk menyiapkan diri pada kegiatan selanjutnya c. Salam penutup Jumlah Skor Skor Maksimum Skor Akhir Kategori
1
Skor Nilai 2 3 4
Jumlah
4 4 4
4 4 4
4
4
4 3
4 3
3
3 4
4
4
4
4
4
4
4
3
3 4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3 4
3
4 3
4
4 79 84 94,05% Sangat Baik
189
Keterangan Penilaian : 80-100 : sangat baik 70-79 : baik 56-69 : cukup 40-55 : kurang
Maumere, 15 Mei 2018 Mengetahui Kepala Sekolah SDK 093 MAumere IV
Dra. Milo Bergita NIP : 19630603 200604 2 005
Observer
Yanuarius NIP : 19630115 200212 1 003
Lampiran 4.4 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS SIKLUS II Nama Sekolah
: SDK 093 Maumere IV
Mata Pelajaran
: IPA
Materi
: Energi
Kelas / Semester
: IV/II
Pertemuan
: II
Hari/tanggal
: Selasa, 15 Mei 2018
Petunjuk
: Berikan tanda cek (√) pada kolom skor sesuai dengan aspek yang diamati!
No
Aspek yang diamati
1 2 3 4
Siswa siap mengikuti pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru Siswa mengamati beberapa contoh yang dilakukan oleh guru Siswa mencatat hal-hal penting Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru Siswa mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh Siswa melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh Perwakilan siswa dalam kelompok mendemonstrasikan hasil pekerjaannya di depan kelas dengan sungguhsungguh Siswa mengikuti alur pembelajaran dengan baik Siswa selalu aktif dalam pembelajaran Siswa membuat kesimpulan SKOR YANG DILAKSANAKAN SKOR MAKSIMAL PERSENTASE KATEGORI
5 6 7 8 9 10 11 12
190
Skor 1
2 3
4 √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 43 48 89,58% Sangat Baik
Lampiran 4.5 Kisi-kisi Penilaian Ranah Sikap SIKLUS II (Pertemuan II)
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam.
Kelas/Semester
: IV/II.
Standar Kompetensi
: 8. Memahami berbagi bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar
: 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
Karakter
: Keja sama dan Tanggung jawab
191
192
NO
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP ASPEK YANG DIAMATI A1 A2 SKOR Tanggung PEROLEHAN NAMA SISWA Kerja Sama Jawab
NILAI AKHIR
4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 4 5 dst Keterangan: Setiap aspek sikap yang dinilai dengan pengisian skor sebagai berikut: a. Skor 4 sangat baik b. Skor 3 baik c. Skor 2 cukup d. Skor 1 kurang
Skor maksimal setiap aspek Skor total Bobot setiap aspek
:4 :8 : 50 : 50 + 50 = 100
Lampiran 4.6 Kisi-Kisi Penilaian Keterampilan Siklus II (Pertemuan II) Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam.
Kelas/Semester
: IV/II.
Pertemuan
: II.
Standar Kompetensi
: 8. Memahami berbagi bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar
: 8.1 Mendeskripsikan energy panas dan bunyi yang
terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya .Indikator
: Mendemonstrasikan perambatan, pemantulan dan penyerapan bunyi Menjelaskan hasil demonstrasi
193
194
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN
NO
NAMA SISWA
ASPEK YANG DIAMATI P1 P2 Mendemonsrtasikan Membuat perambatan, kesimpulan pemantulan dan berdasarkan penyerapan bunyi hasil demonsrtasi 4
3
2
1
SKOR PEROLEHAN
NILAI AKHIR
4 3 2 1
1 2 3 4 5 dst Keterangan: Setiap aspek sikap yang dinilai dengan pengisian skor sebagai berikut: a. Skor 4 sangat baik b. Skor 3 baik c. Skor 2 cukup d. Skor 1 kurang
Skor maksimal setiap aspek Skor total Bobot setiap aspek
:4 :8 : 50 : 50 + 50 = 100
Lampiran 4.7
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
PENILAIAN RANAH SIKAP SIKLUS II PERTEMUAN II ASPEK YANG DI AMATI NAMA SISWA A1 A2 3 4 Agnes Romena 3 4 Agnesia Sandra F. Funu 4 4 Albertus Rivan Darmawan 4 3 Alexandro Rendi boging 4 3 Andreas Wahana Renggo 4 3 Amelia Fransiska 3 4 Cesilia Krista Novitasari 4 3 Chrisanta Aurelia Da Ema Sino 4 3 Clotilde Tekla Pau 4 3 Darius Daniel Setu Poa 4 4 Emilianus P. N. Mitan 4 4 Frumentinus O. B. Revan 4 3 Gabriel A. M. Balik 3 4 Hilarius Jastin Bruno 4 3 Jeresius Fernando 3 4 Krisantus Riski 4 3 Margaretha D. R. Witin 4 3 Maria Aurelia Afrida 4 4 Maria Avinlia Nona 3 4 Margaretha Gracela Santa Dela 4 4 Maria K. Rastiana 4 4 Marianus Saba 4 4 Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz 4 3 JML RATA-RATA
90 93,75
195
85 88,54
JML
NILAI
7 7 8 7 7 7 7 7 7 7 8 8 7 7 7 7 7 7 8 7 8 8 8 7
87,5 87,5 100 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 100 100 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 100 87,5 100 100 100 87,5
175 91,15
2187,5 91,15
Lampiran 4.8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
PENILAIAN RANAH KETERAMPILAN SIKLUS II PERTEMUAN II ASPEK YANG DI AMATI NAMA SISWA P1 P2 3 4 Agnes Romena 3 4 Agnesia Sandra F. Funu 4 4 Albertus Rivan Darmawan 4 3 Alexandro Rendi boging 4 3 Andreas Wahana Renggo 4 3 Amelia Fransiska 3 4 Cesilia Krista Novitasari 4 3 Chrisanta Aurelia Da Ema Sino 4 3 Clotilde Tekla Pau 4 4 Darius Daniel Setu Poa 4 4 Emilianus P. N. Mitan 4 4 Frumentinus O. B. Revan 4 3 Gabriel A. M. Balik 3 4 Hilarius Jastin Bruno 4 3 Jeresius Fernando 3 4 Krisantus Riski 4 3 Margaretha D. R. Witin 4 3 Maria Aurelia Afrida 3 4 Maria Avinlia Nona
20 21 22 23 24
Margaretha Gracela Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz
NO
JML RATA-RATA
JML
NILAI
7 7 8 7 7 7 7 7 7 8 8 8 7 7 7 7 7 7 7
87,5 87,5 100 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 100 100 100 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5
3
4
7
87,5
4 4 4 4
4 4 4 3
8 8 8 7
100 100 100 87,5 2187,5 91,15
89 92,71
196
86 89,58
175 91,15
Lampiran 4.9 KISI-KISI SOAL TES HASIL BELAJAR SIKLUS II
Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagi bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar
: 8.1 Mendeskripsikan energy panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
Indikator
: Menjelaskan sumber energi bunyi Menjelaskan jenis-jenis energi bunyi Menjelaskan perambatan, pemantulan dan penyerapan bunyi
Indikator soal Siswa dapat menjelaskan sumber energi bunyi
Bentuk soal
Aspek
Nomor soal
PG
C2
1
Butir soal Segala sesuatu yang dapat di dengar oleh telinga kita disebut…. a. Bunyi b. Sumber bunyi c. Jenis bunyi d. Pemantulan bunyi
197
Kunci jawaba n A
Bobot 1
198
Indikator soal
Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis bunyi
Bentuk soal
Aspek
Nomor soal
PG
C2
2
PG
C2
3
PG
C2
4
PG
C2
5
Butir soal Bunyi juga merupakan bentuk …. a. Suara b. Energi c. Sumber bunyi d. Jenis bunyi Bunyi dihasilkan oleh benda yang beretar, yaitu … a. Energy bunyi b. Pemantulan bunyi c. Sumber bunyi d. Jenis bunyi Dibawah ini yang termasuk jenis bunyi adalah …. a. Infrasonic, bunyi pantul dan gema b. Infrasonic, audiosonik dan ultrasonic c. Ultrasonic, gaung dan audiosonik d. Audiosonik,ultrasonic dan bunyi pantul Dua buah batu yang digesekkan akan bunyi yang memiliki frekuensi kurang
Kunci jawaba n
Bobot
B
1
C
1
B
1
D
1
199
Indikator soal
Siswa dapat menjelaskan perambatan, pemantulan dan penyerapan bunyi
Bentuk soal
Aspek
Nomor soal
PG
C2
6
PG
C2
7
PG
C2
8
Butir soal dari 20 Hz disebut bunyi …. a. Audiosonik b. Ultrasonic c. Bunyi pantul d. Infrasonik Bunyi dapat merambat melalui telinga kita karena terjadi proses.... a. Pemantulan bunyi b. Manfaat bunyi c. Perambatan bunyi d. Penyerapan bunyi Kegiatan dibawah ini menunjukan bahwa bunyi dapat merambat melalui benda ....
a. Cair b. Padat c. Gas d. Lunak Bunyi merambat paling cepat melalui ... a. Air b. Tanah
Kunci jawaba n
Bobot
C
1
B
1
C
1
200
Indikator soal
Bentuk soal
Aspek
Nomor soal
Butir soal
Kunci jawaba n
Bobot
B
1
D
1
c. Udara d. Besi
Nilai=
skor perolehan x 100 skor maksimal
PG
C2
9
PG
C2
10
Bunyi akan dipantulkan jika mengenai benda yang ..... a. Lunak b. Keras c. Kering d. Basah 1. Bunyi pantul yang terdengar setelah unyi asli disebut ..... a. Gaung b. Nada c. Desah d. Gema
Lampiran 4.10
TES HASIL BELAJAR SIKLUS II
PETUNJUK: Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang tepat! 1. Segala sesuatu yang dapat di dengar oleh telinga kita disebut…. a. Bunyi b. Sumber bunyi c. Jenis bunyi d. Pemantulan bunyi 2. Bunyi juga merupakan bentuk …. a. Suara b. Energi c. Sumber bunyi d. Jenis bunyi 3. Bunyi dihasilkan oleh benda yang beretar, yaitu … a. Energy bunyi b. Pemantulan bunyi c. Sumber bunyi d. Jenis bunyi 201
202
4. Dibawah ini yang termasuk jenis bunyi adalah …. a. Infrasonic, bunyi pantul dan gema b. Infrasonic, audiosonik dan ultrasonic c. Ultrasonic, gaung dan audiosonik d. Audiosonik,ultrasonic dan bunyi pantul 5. Dua buah batu yang digesekkan akan bunyi yang memiliki frekuensi kurang dari 20 Hz disebut bunyi …. a. Audiosonik b. Ultrasonic c. Bunyi pantul d. Infrasonic 6. Bunyi dapat merambat melalui telinga kita karena terjadi proses.... a. Pemantulan bunyi b. Manfaat bunyi c. Perambatan bunyi d. Penyerapan bunyi 7. Kegiatan dibawah ini menunjukan bahwa bunyi dapat merambat melalui benda ....
a. Cair b. Padat
203
c. Gas d. Lunak 8. Bunyi merambat paling cepat melalui ... a. Air b. Tanah c. Udara d. Besi 9. Bunyi akan dipantulkan jika mengenai benda yang ..... a. Lunak b. Keras c. Kering d. Basah 10. Bunyi pantul yang terdengar setelah unyi asli disebut ..... a. Gaung b. Nada c. Desah d. Gema
Lampiran 4.11
KUNCI JAWABAN
1. A 2. B 3. C 4. B 5. D 6. C 7. B 8. C 9. B 10. D
204
Lampiran 4.12 NILAI TES HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS II
No
NAMA SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta Aurelia Da Ema Sino Clotilde Tekla Pau Darius Daniel Setu Poa Emilianus P. N. Mitan Frumentinus O. B. Revan Gabriel A. M. Balik Hilarius Jastin Bruno Jeresius Fernando Krisantus Riski Margaretha D. R. Witin Maria Aurelia Afrida Maria Avinlia Nona Margaretha Gracela Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz
KKM Jumlah nilai Rata-rata kelas
NILAI
KETERANGAN
100 100 100 100 90 100 100 100 90 90 100 100 90 100 100 90 100 100 100 100 100 90 100 90 Jumlah 2.330 :70 Jumlah siswa yang tuntas : 2.330 Jumlah siswa yang tidak tuntas : 97,08 Persentase ketuntasan Belajar
205
TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS :: 24 : 100%
Lampiran 4.13 REKAPTULASI NILAI HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS II KKM : 70
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
NAMA SISWA Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta Aurelia Da Ema Sino Clotilde Tekla Pau Darius Daniel Setu Poa Emilianus P. N. Mitan Frumentinus O. B. Revan Gabriel A. M. Balik Hilarius Jastin Bruno Jeresius Fernando Krisantus Riski Margaretha D. R. Witin Maria Aurelia Afrida Maria Avinlia Nona Margaretha Gracela Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz
PENG ETAH 100
SIKAP
94 94 100 100 100 82 100 82 90 82 100 88 100 82 100 82 90 94 90 100 100 88 100 94 90 88 100 82 100 88 90 82 100 82 100 94 100 88 100 94 100 100 90 100 100 82 100 JUMLAH 2.330 2.142 Rata-rata 97,08 89,25 Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Persentase ketuntasan Belajar
206
KETER AMPIL 94
NILAI AKHI 96
94 82 94 82 100 94 88 94 82 100 100 82 94 88 94 82 94 100 94 82 88 82 88 2.169 90,37
96 94 92 85 94 94 89 88 88 100 96 88 94 89 91 88 92 98 94 92 93 94 90 2.215 92,29
KET TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
: 24 :: 100%
207
208
209