Cd Skripsi Yul Sapo.docx

  • Uploaded by: anjelina anselmus
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cd Skripsi Yul Sapo.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 31,374
  • Pages: 246
SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A SDK 093 MAUMERE IV TAHUN AJARAN 2017/2018

OLEH: ANGELA GIRLANI YULIANA SAPO NIM : 081140013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE 2018

SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A SDK 093 MAUMERE IV TAHUN AJARAN 2017/2018

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jenjang Pendidikan Strata I

OLEH: ANGELA GIRLANI YULIANA SAPO NIM : 081140013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE 2018 1

2

3

4

MOTTO

“ Kegagalan bukan merupakan akhir dari sebuah proses. Kegagalan adalah sebuah proses untuk menuju kesuksesaan ”

5

PERSEMBAHAN Setelah melewati rintangan bersama kesabaran dan air mata dalam usaha menyelesaikan skripsi ini, penulis ingin membagi rasa melalui hasil perjuangan maka skripsi ini dengan tulus hati ku persembahkan kepada; 1. Dia Sang Pencipta yang senantiasa hadir menyertai dan menuntun penulis menuju keberhasilan. 2. Yang tercinta Bapak Marianus Sapo dan Mama Clemensia Tatiek dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang melahirkan, membesarkan, dan membiayai penulis sampai ke jenjang perguruan tinggi. 3. Kakak Emmy Sapo, Jhon Kaha, Ridy Zarus dan adik Angga Sapo yang dengan sabar

memberikan

dukungan

dan

motivasi

kepada

penulis

dalam

menyelesaikan skripsi ini. 4. Adik, kakak bersama rumpun keluarga terkait yang selalu memberi dukungan dan motivasi serta dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6

5. Sahabat Chyka, Enny, Vina, Rely, Fanty, Anyel, Yeni, Yossi, Chyntia,, (adik semester) yang selalu memberi dukungan dan motivasi serta dorongan dalam menyelasaikan skripsi ini. 6. Teman-teman senior yang selalu menjadi inspirasiku untuk menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan orang lain. 7. Teman-teman seperjuanganku yang secara tidak langsung mendukung penulis dalam menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini. 8. Almamaterku tercinta Universitas Nusa Nipa Maumere. 9. Agama, Bangsa Dan Negara. ABSTRAK

Angela Gerlani Yuliani Sapo “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualisation (TAI) Pada Mata pelajaran IPA Materi Energi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV A Di SDK 093 Maumere IV Tahun Pelajaran 2017/2018”

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguraikan hasil belajar IPA materi energi setelah digunakan model kooperatif tipe TAI pada siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV A tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi energi. Hal ini disebabkan karena penggunaan metode ceramah dengan sedikit variasi atau dengan kata lain pembelajaran hanya satu arah dan tanpa memilih metode atau model yang menarik, sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal. Salah satu solusi yang ditempuh untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI sehingga pembelajaran lebih menarik, siswa lebih aktif dan dapat menarik perhatian siswa. Penelitian yang dilaksanakan di SDK 093 Maumere IV adalah penelitian tindakan kelas yang diadopsi dari model Kurt Lewin (Arikunto), sehingga dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refeleksi. 7

Dari rancangan penelitian yang telah disusun dan dilaksanakan peneliti, maka peneliti telah mendapatkan data hasil penelitian dari masing-masing siklus yang menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa.. Dari rancangan penelitian yang telah disusun dan dilaksanakan peneliti, maka peneliti telah mendapatkan data hasil penelitian dari masingmasing siklus yang menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I diperoleh nilai hasil belajar siswa dengan rata-rata nilainya adalah 72,50 dengan persentase ketuntasan klasikalnya adalah 66,67%. Dari data di atas menujukkan adanya pengaruh yang didapat setelah digunakan model kooperatif tipe TAI yaitu hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi energi meningkat. Untuk mempertahankan hasil tersebut maka dilaksanakan siklus II dengan indikator pembelajarannya selanjutnya dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI. Hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus II yaitu nilai rata-ratanya adalah 97,08 dengan persentase ketuntasan klasikalnya adalah 100%. Maka dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mengalami perubahan ke arah yang lebih baik setelah digunakan kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran IPA materi energi. Hasil belajar siswa meningkat karena siswa antusias dengan penggunaan model kooperatif tipe TAI.

Kata kunci: Model Kooperatif Tipe TAI, Mata Pelajaran IPA, Hasil Belajar Siswa

ABSTRACT

Sapo, Angela Gerlani Yuliana 2018. Implementing Cooperative Learning Team Assisted Individualisation (TAI) To Improve Student’s Learning Outcome on Scimce OF Nture About Energy At Fourth A Grade Of SDK 093 Maumere IV In Academic Year 2017/2018. This research is intended to improve studendt’s learning outcome on science of neture about energy. As the subject of this research were the fourth a grade students at SDK 093 Maumere IV in academic years 2017/2018. The background from this research is almost students have improvement, low motivation so it can make students were nont success yet. This problem caused by teaching variation, teacher only use the same teaching method that speech. In oerder to solue this problem, the researcher try to apply Team assisted Individualisation method to make students interested during teaching and learning process. This research it conducted as classroom action research have 4 step namely planning, action, observation, and reflecsion. Form yhe result of the research, the student have good in lerning out come. From the data on cycle one, student’s seore was 72,50 or it can classified 66,67%. Based on the data above it can be concluded that some of students were success in learning about energy trough TAI method. In this research, the researcher wanted to increase most student’s learning out come, so the researcher did the second cycle. The result of scycle two was 97,08 that can classified 100%. It means that student’s at fourth a grade in SDK Maumere were

8

scces i teaching learig procces using TAI method in science of nature especially about energy. Students were really antusiasm when the researcher apply TAI method in teaching and learning procces. Key words : Model Cooperative typ TAI, Science Of Nature, Student’s Learning Outcome.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan

Model

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe

Team

Assisted

Individualisation (TAI) Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Energi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas 1V A SDK 093 Maumere IV Tahun Ajaran 2017/2018“ ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Penulisan skripsi merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Universitas Nusa Nipa Maumere. Peneliti juga menyadari bahwa keberhasilan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak

9

baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Ir. Angelinus Vincentius M.Si; selaku Rektor Universitas Nusa Nipa Maumere; 2. Marianus Yufrinalis, S.Fil.,M.A, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; 3. Desi Maria EL Puang., S.Pd., M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan pembimbing I yang dengan rendah hati dan sabar mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan memotivasi peneliti dalam penyusunan skripsi ini; 4. Maria A.F. Mbari S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing II yang dengan rendah hati dan sabar mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan memotivasi peneliti dalam penyusunan skripsi ini; 5. Pegawai pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membantu peneliti selama proses perkuliahan di Universitas Nusa Nipa; 6. Kepala SDK 093 Maumere IV Kecamatan Alok Kabupaten Sikka bersama dengan rekan-rekan gurunya yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di sekolah; 7. Adik-adik peserta didik Kelas IV A SDK 093 Maumere IV Kecamatan Alok Kabupaten Sikka yang telah bersedia berjalan bersama dengan peneliti dalam merampungkan skripsi ini;

10

8. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu peneliti baik materil maupun spiritual dalam menyelesaikan skripsi ini. Peneliti juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat dibutuhkan oleh peneliti. Akhirnya besar harapan peneliti semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi civitas akademika secara khusus dan semua yang membacanya secara umum.

Maumere,

Juli 2018

Peneliti

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ..........................................................................

iv

MOTTO............................................................................................................

v

PERSEMBAHAN.............................................................................................

vi

ABSTRAK........................................................................................................ vii ABSTRACT ..................................................................................................... viii 11

KATA PENGANTAR.......................................................................................

ix

DAFTAR ISI.....................................................................................................

xi

DAFTAR TABEL............................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN............................................................................

1

A. Latar Belakang.............................................................................

1

B. Rumusan Masalah....................................................................... 10 C. Tujuan Penelitian......................................................................... 11 D. Manfaat Penelitian....................................................................... 11 1. Manfaat Teoritis...................................................................... 11 2. Manfaat Praktis ...................................................................... 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................ 14 A. Kajian Teori................................................................................. 14 1. Kajian Teori............................................................................ 14 a. Pengertian Model Pembelajaran........................................ 14 b. Model Pembelajaran Kooperatif........................................ 15 2. Hasil Belajar........................................................................... 32 a. Pengertian Belajar.............................................................. 32 b. Pengertian Hasil Belajar..................................................... 33 c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar............. 34 3. Pembelajaran IPA di SD...................................................... 36 a. Pengertian IPA................................................................... 36

12

b. Tujuan Pembelajaran IPA................................................... 36 c. Pembelajaran IPA di SD..................................................... 37 4. Materi Energi.......................................................................... 39 a. Pengertian Energi............................................................... 39 b. Energi Panas....................................................................... 39 c. Energi Bunyi...................................................................... 42 B. Penelitian Relevan....................................................................... 46 C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 48 BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 50 A. Jenis Penelitian.............................................................................. 50 B. Setting Penelitian .......................................................................... 50 1. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................... 50 C. Subjek Penelitian........................................................................... 52 D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data..................................... 52 1. Instrumen Penelitian.................................................................. 52 2. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 53 E. Uji Validitas Data........................................................................... 54 F. Teknik Analisis Data...................................................................... 56 1. Kuantitatif................................................................................. 56 2. Kualitatif................................................................................... 57 G. Indikator Kinerja............................................................................ 58 H. Prosedur Dan Rencana Penelitian.................................................. 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................. 65

13

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian..................................................... 65 B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus............................................ 66 C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus................................... 82 D. Pembahasan Hasil Penelitian......................................................... 96 BAB V PENUTUP........................................................................................... 98 A. Kesimpulan.................................................................................... 98 B. Saran.............................................................................................. 99 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 101 LAMPIRAN..................................................................................................... 207

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1

Perincian Waktu Penelitian.......................................................... 51

Tabel 3.2

Penilaian Ketuntasan Individu dan Klasikal................................ 58

Tabel 3.3

KKM SDK 093 Maumere IV...................................................... 59

Tabel 4.1

Jadwal Kegiatan Penelitian.......................................................... 65

Tabel 4.2

Data Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas............................ 82

Tabel 4.3

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas........................... 83

Tabel 4.4

Data Hasil Penilaian Sikap Siswa................................................ 85

Tabel 4.5

Data Hasil Penilaian Keterampilan Siswa................................... 87

14

Tabel 4.6

Data Tes Hasil Belajar Siswa....................................................... 89

Tabel 4.7

Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I.......................... 91

Tabel 4.8

Rekapitulasi Nilai Hasil Belajara Siswa Siklus II....................... 92

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir.......................................................... 49 Gambar 3.1 Bagan Skema Alur PTK Model Kurt Lewin............................. 59 Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Aktivitas Guru Setiap Siklus................... 82 Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Aktivitas Siswa Setiap Siklus................. 84 Gambar Gambar Gambar Gambar

4.3 4.4 4.7 4.8

Grafik Perbandingan Penilaian Sikap Setiap Siklus................. 86 Grafik Perbandingan Penilaian Keterampilan Setiap Siklus.... 88 Grafik Perbandingan Tes Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus.... 90 Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa secara keseluruhan Setiap

Siklusnya

15

................................................................................................... ................................................................................................... 93

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Siklus I Pertemuan I 1.1

Silabus Pembelajaran.........................................................102

1.2

Silabus Pengembangan......................................................104

1.3

Materi Ajar.........................................................................109

1.4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................118

1.5

Lembar Kerja Siswa...........................................................122

1.6

Lembar Observasi Aktivitas Guru......................................124

16

1.7

Lembar Observasi Aktivitas Siswa....................................127

1.8

Kisi-kisi Penilaian Ranah Sikap.........................................128

1.9

Kisi-kisi Penilaian Ranah Keterampilan............................130

1.10 Hasil Penilaian Sikap.........................................................132 1.11 Hasil Penilaian Keterampilan.............................................133 Lampiran 2 Siklus I Pertemuan I 2.1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................133

2.2

Lembar Kerja Siswa...........................................................139

2.3

Lembar Observasi Aktivitas Guru......................................141

2.4

Lembar Observasi Aktivitas Siswa....................................144

2.5

Kisi-kisi Penilaian Ranah Sikap.........................................145

2.6

Kisi-kisi Penilaian Ranah Keterampilan............................147

2.7

Hasil Penilaian Sikap.........................................................149

2.8

Hasil Penilaian Keterampilan.............................................150

2.9

Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar.........................................151

2.10 Soal Tes Hasil Belajar........................................................155 2.11 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar.......................................158 2.12 Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I..........................................159 2.13 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus I...........................160 Lampiran 3 Siklus II Pertemuan I 3.1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................161

3.2

Lembar Kerja Siswa ..........................................................166

3.3

Lembar Observasi Aktivitas Guru .....................................169

17

3.4

Lembar Observasi Aktivitas Siswa....................................172

3.5

Kisi-kisi Penilaian Sikap....................................................173

3.6

Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan.........................................175

3.7

Hasil Penilaian Ranah Sikap..............................................177

3.8

Hasil Penilaian Ranah Keterampilan.................................178

Lampiran 4 Siklus II Pertemuan II 4.1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................179

4.2

Lembar Kerja Siswa ..........................................................184

4.3

Lembar Observasi Aktivitas Guru .....................................187

4.4

Lembar Observasi Aktivitas Siswa....................................190

4.5

Kisi-kisi Penilaian Sikap....................................................191

4.6

Kisi-kisi Penilaian Keterampilan.......................................193

4.7

Hasil Penilaian Sikap ........................................................195

4.8

Hasil Penilaian Keterampilan ............................................196

4.9

Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus II...................................197

4.10 Soal Tes Hasil Belajar........................................................201 4.11 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar.......................................204 4.12 Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II.........................................205 4.13 Rekapitulasi Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II....................206

18

19

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Salah satu tujuan nasional yang termaksud dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan dinilai sebagai upaya pokok untuk mewujudkan tujuan dalam pembukaan UUD tahun 1945 tersebut. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tanpa pendidikan, manusia tidak akan pernah berkembang dan berkebudayaan. Disamping itu, kehidupan manusia juga akan menjadi statis tanpa ada kemajuan, bahkan bisa jadi akan mengalami kemunduran dan kepunahan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam membentuk karakter, perkembangan ilmu, dan mental seorang anak, yang akan tumbuh menjadi seorang manusia dewasa yang akan berinteraksi dan melakukan banyak hal terhadap lingkungannya, baik secara individu maupun sebagai makluk sosial. Pendidikan juga merupakan upaya normatif yang mengacu pada nilainilai mulia yang menjadi bagian dari kehidupan bangsa. Nilai tersebut

1

2

ditransfer melalui pendidikan baik aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Pendidikan membimbing manusia menjadi manusiawi yang makin dewasa secara intelektual, moral dan sosial, dalam konteks ini pendidikan merupakan pemeliharaan budaya. Dalam konteks perubahan yang begitu cepat dewasa ini, pendidikan tidak cukup berperan sebagaimana telah diuraikan, tetapi juga harus mampu melakukan transformasi nilai dalam tataran instrumental, sesuai dengan tuntutan perubahan dengan tetap menjadikan nilai dasar sebagai fondasi (Wibowo, 2013:36-37). Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang unggul dan kompeten dalam setiap bidang kehidupan. UndangUndang (UU) Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan nasional

berfungsi

untuk

mencerdaskan

kehidupan

bangsa

melalui

pengembangan kemampuan serta pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat di tengah persaingan zaman. Ada tiga jalur pendidikan yang diakui di Indonesia sesuai dengan UU No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 7, yaitu pendidikan formal, informal, dan non formal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pemerintah telah melakukan upaya-upaya dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan diatas. Tetapi hal tersebut hasilnya belum sesuai harapan, baik dalam proses pembelajaran maupun dari hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil survey di atas, terlihat bahwa pendidikan di Indonesia belum sesuai yang diharapkan. Oleh sebab itu, pemerintah

3

melakukan upaya-upaya dalam mengatasi hal tersebut. Salah satu upaya pemerintah yaitu perbaikan pendidikan yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Salah satu faktor penting dalam pelaksanaan pembelajaran di SD yaitu adanya interaksi antara siswa dan guru yang baik dalam proses pembelajaran agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Dalam proses pembelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh interaksi siswa dan guru saja, tetapi dipengaruhi oleh beberapa variabel yang saling berkaitan, yaitu kurikulum, guru dan pengajaran (Siswoyo, dkk, 2012:123). Guru menjadi variabel yang paling menentukan dalam perancangan dan penyiapan proses pendidikan dan pembelajaran di kelas, paling menentukan dalam peraturan kelas dan pengendalian siswa, penilaian hasil pendidikan dan pembelajaran yang dicapai siswa (Siswoyo, dkk, 2012:123). Dengan demikian, guru merupakan komponen yang menentukan dalam keberhasilan pembelajaran. Guru perlu berupaya agar pembelajaran dapat mencapai tujuan. Pembelajaran perlu dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian siswa. Dengan adanya perhatian yang tinggi siswa akan aktif dalam pembelajaran serta akan mempengaruhi hasil belajarnya. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu (siswa) setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap, dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hasil belajar merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan suatu proses pembelajaran di sekolah. Hasil

4

belajar

menunjukkan

sejauh

mana

pengetahuan

siswa

dari

proses

pembelajaran yang telah dialaminya. Benyamin Bloom membagi hasil belajar ke dalam tiga ranah, yaitu hasil belajar ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik (Suprijono, 2013:7). Keberhasilan dari suatu pembelajaran di sekolah tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal dan eksternal, serta faktor pendekatan belajar. Faktor pendekatan belajar ini meliputi strategi serta metode yang digunakan oleh guru dalam suatu kegiatan pembelajaran di kelas. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi profesional. Profesionalisme seorang guru bukanlah pada kemampuannya mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi lebih pada kemampuannya untuk melaksanakan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswanya. Oleh karena itu, tugas seorang guru yaitu menjadikan pelajaran yang sebelumnya tidak menarik menjadikannya menarik, yang dirasakan sulit menjadi mudah, yang tadinya tak berarti menjadi bermakna. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 (Permendiknas,2013)

diisyaratkan

bahwa

perencanaan

pembelajaran

merupakan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap muatan pembelajaran, dimana hal tersebut dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 32 Tahun 2013 pasal 43 ayat 5a tentang dalam hal pengadaan buku teks pelajaran dilakukan

5

Pemerintah, Menteri menetapkan buku tersebut sebagai sumber utama belajar dan Pembelajaran setelah ditelaah dan/atau dinilai oleh BSNP atau tim yang dibentuk oleh Menteri. Sumber belajar merupakan salah satu komponen dalam kegiatan belajar yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, belajar memberikan pengalaman belajar dan tanp sumber belajar proses belajar mengajar tidak dapat terlaksana dengan baik. Salah satu sumber belajar yang digunakan guru untuk menunjang proses pembelajaran adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS merupakan salah satu perangkat pembelajaran. LKS digunakan guru sebagai alat bantu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dan untuk mengaktifkan siswa. Peran LKS dalam pembelajaran salah satunya adalah sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran guru namun lebih mengaktifkan siswa. Oleh karena itu untuk memperbaiki minat siswa untuk belajar dapat dilakukan guru dengan cara membuat LKS lebih sistematis, berwarna serta bergambar untuk menarik perhatian dalam mempelajari LKS tersebut. SDK 093 Maumere IV merupakan salah satu sekolah swasta di Kabupaten Sikka. SDK 093 Maumere IV adalah sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Muatan pelajaran yang terdapat pada Kurikulum 2013 dan KTSP adalah PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, SBdP, PJOK dan Agama.

6

IPA merupakan dasar dari teknologi, oleh sebab itu, mata pelajaran IPA wajib diajarkan di SD. IPA di SD hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu siswa secara ilmiah, dalam proses pembelajaran IPA lebih menitik beratkan pada serangkaian proses penyelidikan tentang suatu konsep peristiwa yang terjadi di sekitar siswa. Di dalam proses inilah perlu usaha dari guru untuk menciptakan kondisi belajar yang bisa mengaktifkan siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran selalu menggunakan pendekatan IPA, ini artinya bahwa dalam setiap pelaksanaan pembelajaran harus terjadi kegaiatan interaksi siswa secara langsung dalam proses pembelajaran seperti mengamati,

menghitung,

mengukur,

mengklasifikasikan,

pengenalan,

membuat hipotesis, merencanakan penelitian (Samatowa, 2013:3). Hal yang menjadi hambatan dalam pembelajaran IPA disebabkan kurang dikemasnya pembelajaran IPA dengan model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Seorang guru sering kali menyampaikan materi pembelajaran IPA apa adanya, sehingga pembelajaran IPA cenderung membosankan dan kurang menarik minat para murid yang berakibatkan pada prestasi belajar murid yang kurang memuaskan. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SDK 093 Maumere IV, dilihat dari nilai pretest dimana Kompetensi Dasar (KD) mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifatsifatnya, masih ada siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM mata pelajaran IPA di SDK 093 Maumere IV adalah 70. Siswa yang belum mencapai KKM ada 15 siswa dari 24 siswa di kelas IV A SDK

7

093 Maumere IV. Persentase siswa yang mencapai KKM adalah sebesar 37.5% sedangkan siswa yang belum mencapai KKM 62,5%. Jumlah persentase siswa yang mencapai KKM di kelas IV A SDK 093 Maumere IV masih < 75%, maka proses pembelajaran siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV masih dapat dikatakan belum optimal. Pada saat pembelajaran berlangsung, proses pembelajaran yang dilakukan di kelas tersebut masih berpusat pada guru (teacher centered), bukannya berpusat pada siswa (student centered). Guru menjadi satu-satunya sumber belajar di kelas. Sedangkan siswa hanya mendengarkan tanpa menanggapi penjelasan yang disampaikan oleh guru. Siswa juga tidak mau bertanya terkait materi yang belum dipahaminya. Selain itu, siswa mencatat materi pelajaran setelah dihimbau oleh guru. Hal ini memperlihatkan keaktifan siswa kelas IV A masih rendah. Ketika guru menjelaskan materi pelajaran, ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru dengan melakukan kegiatan di luar pembelajaran seperti melamun, mengantuk, mengobrol dengan teman, bahkan ketika guru sedang lengah siswa sibuk dengan aktifitas masing-masing seperti ribut, bermain, mengganggu teman dan lain sebagainya. Setelah selesai menjelaskan, guru memberikan tugas individu yang harus dikerjakan siswa. Siswa kurang antusias menerima tugas yang diberikan guru dan menganggap tugas tersebut sebagai beban berat yang harus dikerjakan. Sehingga, dalam mengerjakan tugas individu tersebut siswa masih bergantung dengan

8

temannya. Hal ini membuktikan jika motivasi belajar siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV A masih rendah. Hubungan kerjasama antar siswa dalam kelas IV A SDK 093 Maumere IV belum terjalin dengan baik, terutama antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Hal ini terlihat dari sikap individual siswa yang pandai ketika mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa yang kurang paham dalam mengerjakan tugas malu bertanya kepada siswa yang pandai. Dari berbagai masalah tersebut, maka perlu adanya solusi yang tepat untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas IV A SDK 093 Maumere IV. Penggunaan metode ceramah dan pemberian tugas dinilai belum efektif dalam proses pembelajaran di kelas IV A. Oleh karena itu, penggunaan strategi,

metode

maupun

model

pembelajaran

yang

tepat

akan

membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran sehingga siswa dapat menyerap dengan baik ilmu yang diberikan oleh guru. Siswa juga tidak merasa bosan dan diharapkan menjadi kesan yang menyenangkan ketika proses pembelajaran berlangsung. Selain itu diharapkan adanya interaksi yang baik antara siswa yang tergolong pandai dengan siswa yang tergolong kurang pandai. Salah satu model pembelajaran yang aktif dan interaktif adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran kelompok yang dianjurkan oleh para ahli pendidikan untuk digunakan. Menurut Slavin (dalam Sanjaya, 20012:240) ada dua alasan

9

pentingnya penerapan pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajaran di kelas. Pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam berpikir, memecahkan masalah, dan engintegrasikan pengetahuan dan keterampilan. Ada banyak tipe strategi pembelajaran kooperatif, diantaranya yaitu Student Team Achievement Division (STAD), Team Games Tournament (TGT), Jigsaw, Group Investigation (GI), Cooperative Integrated Reading dan Composition (CIRC), dan Team Assisted Individualization (TAI). Dari beberapa model pembelajaran kooperatif tersebut, model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang dikembangkan oleh Robert E. Slavin merupakan model pembelajaran yang tepat karena mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pengajaran individual. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual dalam suatu kelompok. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini menerapkan pola belajar bimbingan antar teman, sehingga siswa yang pandai bertanggung jawab terhadap siswa yang kurang pandai. Di samping itu, model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini juga dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kelompok kecil sehingga siswa yang pandai dapat mengembangkan

10

kemampuan dan ketrampilannya, sedangkan siswa yang lemah dapat terbantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Ciri khas pada tipe TAI ini adalah setiap siswa secara individu belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Kemudian hasil belajar individu tersebut dibawa ke kelompoknya untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok lainnya. Dalam model pembelajaran ini, semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai wujud tanggung jawab bersama. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assited Individualisation (TAI) Pada Mata Pelajaran IPA Materi Energi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV A SDK 093 Maumere IV Tahun Ajaran 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah Dari latar belakang uraian pada permasalahan penelitian tindakan kelas diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi energi pada siswa kelas IV SDK 093 Maumere IV Tahun Ajaran 2017/2018? 2. Bagaimana hasil belajar IPA siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada mata

11

pelajaran IPA materi energi pada siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV Tahun Ajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan jawaban terhadap rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipa TAI untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi energi pada siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV Tahun Ajaran 2017/2018. 2. Untuk memaparkan hasil belajar IPA siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV setelah diterapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan materi energi Tahun Ajaran 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan memberi beberapa manfaat sebagai berikut; 1. Manfaat Teoritis Untuk pengembangan IPTEK khususnya di bidang pendidikan yaitu pengembangan pengetahuan tentang strategi behavioris yang dapat digunakan untuk mengajar “apa” (tentang fakta-fakta), dan strategi kognitif yang dapat digunakan untuk mengajar “bagaimana” (tentang proses dan prinsip-prinsip) melalui penerapan model cooperative tipe TAI.

12

2. Manfaat Praktis Hasil penelitian secara praktis diharapkan bermanfaat bagi: a.

Bagi Sekolah Memberikan input yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Hasil penelitian ini memberikan sumbangan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa SD.

b.

Bagi Guru 1) Mendapat pengalaman langsung dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya

pada

meningkatkan

pemecahan

kualitas

masalah

pembelajaran

sehingga dan

dapat

meningkatkan

profesionalisme guru. 2) Sebagai pengelola pembelajaran (learning manager), dapat meningkatkan keterampilan untuk memilih strategi pembelajaran yang bervariasi yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran sehingga memberikan layanan yang terbaik bagi siswa. 3) Sebagai bahan dan sumber rujukan untuk mendesain, membuat atau mengembangkan metode pembelajaran yang tepat. 4) Menambah

pengetahuan

tentang

pemanfaatan

metode

pembelajaran, yang sesuai dengan materi sehinggga dapat meninggkatkan hasil belajar siswa.

13

5) Sebagai motivasi untuk mengadakan penelitian sederhana yang bermanfaat bagi perbaikan dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan guru mata pelajaran. c.

Bagi Siswa 1) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. 2) Membantu siswa yang kurang pandai atau yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, khususnya mata pelajaran IPA materi energi. 3) Menambah minat, kemauan, dan rasa percaya diri siswa dalam belajar IPA. 4) Meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga lebih terlibat dalam proses pembelajaran. 5) Meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, kemampuan bekerjasama, dan berkomunikasi.

d.

Bagi Peneliti Lanjutan Pengalaman dalam melakukan penelitian sebagai bentuk tanggung jawab akademisi penulis atau peneliti dan juga sebagai faktor pendorong peningkatan mutu pembelajaran dalam dunia pendidikan

yang

merupakan

sumbangan

keberhasilan dalam pembelajaran di SD.

peneliti

terhadap

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Kajian Teori a. Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan juga pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran. Melalui model pembelajaran guru guru dapat membantu siswa mendapatkan

informasi,

ide,

keterampilan, cara

berpikir

dan

mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktifitas belajara mengajar. Suprijono

(2013:45-46)

model

pembelajaran

merupakan

landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kirikulum pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur meteri dan memberi petunjuk kepada guru di kelas. Sejalan dengan pendapat tersebut Arends (Agus Suprijono, 2013:46) menyatakan model pembelajaran mengacu pada pendekatan

14

15

yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur dalam mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran ini berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam merancanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

b. Model Pembelajaran Kooperatif 1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto, 2013:37). Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentukbentuk yang dipimpin guru atau diarahkan guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru

menetapkan

tugas

dan

pertanyaan-pertanyaan

serta

16

menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu siswa menyelesaikan masalah. Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah, asih dan

asuh

sehingga

tercipta

masyarakat

belajar

(Learning

Community). Siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga dari sesama siswa. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan sebagai latihan di masyarakat. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman dan pengembangan keterampilan sosial. Pembelajaran kooperatif menuntut kerjasama dan interdependensi siswa dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur reward. Struktur tugas berhubungan bagaimana tugas diorganisir, struktur tujuan dan reward mengacu pada derajat kerjasama atau kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan rewardnya. Pembelajaran kooperatif telah dikembangkan secara intensif melalui

berbagai

penelitian,

tujuannya

untuk

meningkatkan

kerjasama akademik antar siswa, membentuk hubungan positif, mengembangkan rasa percaya diri, serta meningkatkan kemampuan akademik

melalui

aktivitas

kelompok.

Dalam

pembelajaran

kooperatif terdapat saling ketergantungan positif di antara siswa

17

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses. Aktivitas belajar berpusat pada siswa dalam bentuk diskusi, mengerjakan tugas bersama, saling membantu dan saling mendukung dalam memecahkan masalah. Melalui interaksi belajar yang efektif siswa lebih termotivasi, percaya diri, mampu menggunakan strategi berpikir tingkat tinggi, serta

mampu

pembelajaran

membangun kooperatif

hubungan

memungkinkan

interpersonal. semua

siswa

Model dapat

menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau sejajar. 2) Tujuan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan proses pembelajaran dengan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pembelajaran kooperatif setiap anak berusaha untuk mencapai hasil yang dapat menguntungkan diri sendiri dan semua anggota kelompoknya. Menurut Isjoni (2012:15-16) tujuan seorang pendidik menerapkan atau

menggunakan

pembelajaran

kooperatif

dalam

suatu

pembelajaran adalah sebagai berikut: b) Meningkatkan belajar siswa lebih baik dan dapat pula meningkatkan sikap tolong menolong dalam berperilaku sosial. c) Meningkatkan kemampuan berpikir dan bekerja sama antar siswa yang satu dengan yang lain dalam mengatasi tugas yang dihadapinya.

18

d) Memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan saling memberikan pendapat (sharing ideas). e) Membantu siswa

memahami

konsep

yang

sulit

dalam

pembelajaran dan memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi. f) Memotivasi siswa untuk dapat meningkatkan prestasi atau hasil belajarnya. 3) Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif Suprijono (2013:58) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah: a) Positive interdependence (saling ketergantungan positif) Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggung jawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut. b) Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan) Pertanggung jawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan kelompok. Beberapa cara menumbuhkan tanggung jawab perseorangan adalah:

19

(1) Kelompok belajar jangan terlalu besar. (2) Melakukan assesmen terhadap setiap siswa. (3) Memberi tugas kepadasiswa, yang dipilih secara random untuk mempresentasikan hasilkelompoknya kepada guru maupun kepada seluruh siswa didepan kelas. (4) Mengamati setiap kelompok dan mencatat frekuensi individu dalam membantu kelompok. (5) Menugasi

seorang

siswa

untuk

berperan

sebagai

pemeriksa di kelompoknya. (6) Menugasi siswa mengajar temannya. c) Face to face promotive interaction (interaksi promotif) Unsur

ini

penting

karena

dapat

menghasilkan

saling

ketergantungan positif. Ciri-ciri interaksi promotif adalah: (1) Saling membantu secara efektif dan efisien. (2) Saling memberi informasi dan sarana yang diperlukan. (3) Memproses informasi bersama secara lebih efektif dan efisien. (4) Saling mengingatkan. (5) Saling membantu dalam merumuskandan mengembangkan argumentasi serta meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang dihadapi.

20

(6) Saling percaya. (7) Saling

memotivasi

untuk

memperoleh

keberhasilan

bersama. d) Interpersonal skill (komunikasi antar anggota) Untuk mengkoordinasikan kegiatan siswa dalam pencapaian tujuan siswa harus: (1) Saling mengenal dan mempercayai. (2) Mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius. (3) Saling menerima dan saling mendukung. (4) Mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif. e) Group processing (pemrosesan kelompok) Pemrosesan mengandung arti menilai. Melalui pemrosesan kelompok dapat di identifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Ada dua tingkat pemrosesan kelompok yaitu kelompok kecil dan kelas secara keseluruhan. 4) Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif mempunyai banyak tipe (Aqib, 2013:17) antara lain : a) STAD (Student Teams Achievement Divisions) STAD (Student Teams Achievement Division) adalah salah satu model pembelajaran koperatif dengan sintaks: pengarahan, membuat kelompok heterogen (4-5 orang). Mendiskusikan

21

bahan

belajar/LKS/modul

secara

kolaboratif.

Presentasi

kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuisindividual dan membuat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok, mengumumkan rekor tim maupun individual serta memberikan reward. b) Jigsaw Model pembelajaran ini termasuk pembelajaran kooperatif dengan sintaksseperti berikut ini. Pengarahan, informasi bahan ajar, buat kelompok heterogen, berikan bahan ajar (LKS) yang terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok, tiap anggota kelompok bertugas membahas bagian tertentu, tiap kelompok bahan belajar sama, buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja sama dan diskusi, kembali ke kelompok asal, pelaksanaan tutorial pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli, penyimpulan dan evaluasi, refleksi. c) Artikulasi Model pembelajaran ini termasuk pembelajaran kooperatif dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. (2) Guru menyajikan materi sebagaimana bisa.

22

(3) Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang. (4) Suruhlah seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru, dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya. (5) Suruh siswa secara bergilir/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagaian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya. (6) Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekira-kiranya belum dipahami siswa. (7) Kesimpulan/penutup. d) Mind Mapping Model pembelajaran Mind Mapping diperkanalkan oleh Toni Buzan. Model ini baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban. Langkah-langkah model pembelajaran ini adalah sebagai berikut: (1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. (2) Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban. (3) Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.

23

(4) Tiap

kelompok

menginventarisasi/mencatat

alternatif

jawaban hasil diskusi. (5) Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil

diskusinya,

guru

mencatat

di

papan

dan

mengelompokkan sesuai kebutuhan guru. (6) Dari data-data di papan, siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru. e) Make- A Match Model Make- A Match (Mencari Pasangan) diperkenalkan oleh Lena Curran, pada tahun 1994. Pada model ini siswa diminta mencari

pasangan

dari

kartu.

Berikut

adalah

langkah-

langkahnya: (1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. (2) Setiap siswa mendapat satu buah kartu. (3) Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang. (4) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban).

24

(5) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. (6) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya. (7) Kesimpulan/penutup. f) Course Review Horay Langkah-langkah model pembelajaran Course Review Horay adalah sebagai berikut: (1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. (2) Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi. (3) Memberikan kesempatan siswa tanya jawab. (4) Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa. (5) Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya diesbutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (√) dan salah diisi tanda silang (×). (6) Siswa yang sudah mendapat tanda (√) vertikal atau horizontal, atau diagonal harus berteriak horay atau yelyel lainnya. (7) Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh.

25

(8) Penutup. g) Tean Assisted Individualisation (TAI) Langkah – langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI sebagai berikut: (1) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru. (2) Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal. (3) Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4–5 siswa dengan kemampuan yang berbedabeda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang dan rendah). Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender. (4) Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok

saling

memeriksa

jawaban

teman

satu

kelompok. (5) Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. (6) Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual.

26

(7) Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini).

5) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI a) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI TAI (Team Assisted Individualization) merupakan model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Robert E. Slavin. Model ini merupakan model pembelajaran yang mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pengajaran individual. Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini menitik beratkan pada proses belajar dalam kelompok, dimana para siswa bekerja dalam tim-tim pembelajaran kooperatif untuk saling membantu satu sama lain dalam menghadapi masalah dan saling memberi dorongan untuk maju (Slavin, 2012:189). Model kooperatif tipe TAI ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual dalam suatu kelompok. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini menerapkan pola belajar bimbingan antar teman yaitu siswa yang pandai bertanggung jawab terhadap siswa yang lemah atau kurang pandai dalam suatu kelompok. Menurut Slavin (2012:195-200) model pembelajaran tipe TAI ini memiliki delapan komponen atau unsur-unsur program, yaitu sebagai berikut:

27

(1) Teams (Anggota), yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa. (2) Placement Test (Tes Penempatan), yaitu pemberian pretest kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa dalam bidang tertentu. (3) Student Creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok

dengan

menciptakan

situasi

dimana

keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. (4) Team Study (Belajar Kelompok), yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkannya. (5) Team Scores and Team Recognition (Skor Tim dan Rekognisi Tim), yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. (6) Teaching Group (Kelompok Pengajaran), yaitu pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok.

28

(7) Fact Test (Tes Fakta), yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa. (8) Whole-Class Unit (Unit Seluruh Kelas), yaitu pemberian materi oleh guru kembali di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki ciri khas. Ciri-ciri model pembelajarankooperatif Tipe TAI yaitu: (1) Setiap siswa secara individual mempelajari materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. (2) Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan dibahas oleh anggota kelompok. (3) Semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama. (4) Menitik beratkan pada keaktifan siswa. (5) Saling

mendengarkan

pendapat

di

antara

anggota

kelompok. b) Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Tidak ada model pembelajaran yang sempurna terutama model pembelajaran kooperatif, sehingga penerapan model pembelajaran

kooperatif

tipe

TAI

(team

assisted

indovidualization) juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

29

Adapun kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yaitu: (1) Model

pembelajaran

kooperatif

tipe

TAI

dapat

meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa. (2) Model

pembelajaran

tipe

TAI

dapat

membantu

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dan mengurangi anggapan banyak peserta didik bahwa IPA itu sulit. (3) Mengurangi perilaku yang mengganggu dan konflik antar pribadi. (4) Melatih peserta didik untuk bekerja secara kelompok, melatih keharmonisan dalam hidup bersama atas dasar saling menghargai. (5) Pada model pembelajaran kooperatif tipe TAI, peserta didik mendapatkan penghargaan atas usaha mereka. (6) Program ini dapat membantu siswa yang lemah atau yang mengalami kesulitan dalam memahami materi belajar, sedangkan siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya. (7) Adanya

rasa

tanggung

jawab

kelompok

dalam

menyelesaikan masalah. (8) Menghemat presentasi guru sehingga waktu pembelajaran lebih efektif.

30

Disamping kelebihan yang dimiliki, model pembelajaran kooperatif

tipe

TAI

juga

memiliki

kelemahan

dalam

penerapannya, antara lain: (1) Siswa yang kurang pandai secara tidak langsung akan menggantungkan dirinya pada siswa yang pandai. (2) Adanya anggota kelompok yang pasif dan tidak mau berusaha serta hanya mengandalkan teman sekelompoknya. (3) Tidak ada persaingan antar kelompok. (4) Tidak semua mata pelajaran atau materi yang diberikan cocok diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. (5) Apabila model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang baru diketahui, kemungkinan sejumlah siswa bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri dan sebagian mengganggu antar peserta siswa lain. (6) Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru kurang baik maka proses pembelajarannya juga berjalan kurang baik. c) Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif TAI ini adalah sebagai berikut: (1) Guru menyiapkan materi bahan ajar untuk dipelajari siswa secara individual di rumah.

31

(2) Guru memberikan pre-test kepada siswa atau melihat ratarata nilai harian siswa untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal. Pre-test ini digunakan untuk mengukur kesiapan siswa dan mengetahui tingkat pengetahuan yang telah dicapai siswa sehubungan dengan pelajaran yang akan disajikan sehingga guru dapat mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu (mengadopsi komponen Placement Test). (3) Guru memberikan materi secara singkat (mengadopsi komponen Teaching Group). (4) Guru

membentuk

beberapa

kelompok

kecil

yang

heterogen berdasarkan nilai ulangan harian siswa. Setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 6 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. (5) Setiap kelompok mengerjakan tugas berupa LKS yang telah dirancang oleh guru sebelumnya. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan

bantuan

secara

individual

bagi

yang

memerlukannya (mengadopsi komponen Team Study). (6) Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya dengan mempresentasikan hasil kerjanya dan siap untuk

32

diberi ulangan oleh guru (mengadopsi komponen Student Creative). (7) Guru memberikan post-test sesuai dengan kompetensi yang diajarkan untuk dikerjakan siswa secara individu (mengadopsi komponen Fact Test). (8) Guru memberikan skor hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas (mengadopsi komponen Team Scores and TeamRekognition).

2. Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan lingkungannya. Menurut Slamento (2015:2), belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Woolfolk (dalam Taufiq dkk, 2012:5.3-5.4), belajar diartikan sebagai perubahan perilaku akibat dari suatu pengalaman tertentu. Belajar terjadi bilamana pengalaman

33

menyebabkan suatu perubahan pengetahuan, dan perilaku yang relatif permanen pada seseorang atau individu. Berdasarkan pendapat mengenai belajar di atas maka dapat disimpulkan belajar merupakan proses siswa untuk dapat merubah sesuatu yang ada dalam dirinya. Perubahan tersebut mengarah pada perubahan yang positif tidak hanya pada aspek pengetahuan (kognitif) saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai (afektif) serta (psikomotor). Dengan belajar seseorang dapat berubah perilaku karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan.

b. Pengertian Hasil Belajar Menurut Gagne (dalam Purwanto,2013:42), hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan di antara kategori-kategori. Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Menurut Suprijono (2013:7), hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Sedangkan menurut Purwanto (2013:46), hasil belajar merupakan tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar.

34

Berdasarkan pendapat di atas maka disimpulkan bahwa hasil belajar tidak terlepas dari belajar. Belajar yang dimaksudkan ini adalah seseorang memperoleh sebuah pengetahuan baik pengetahuan itu didapat berdasarkan pengalaman maupun berdasarkan apa yang dibaca. Apabila seseorang telah melakukan proses belajar maka akan mendapatkan hasil dari apa yang telah dipelajari. Belajar tersebut diharapkan dapat merubah seseorang untuk lebih baik lagi secara kognitif, afektif maupun psikomotorik.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu faktor dalam diri sendiri (faktor intern) dan faktor dari luar diri siswa (faktor ekstern) (Anitah. W, dkk, 2012:2.7). 1) Faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar diantaranya adalah kecakapan, minat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan dan kesehatan serta kebiasaan siswa. Salah satu hal penting dalam kegiatan belajar yang harus ditanamkan dalam diri siswa bahwa belajar yang dilakukannya merupakan kebutuhan dirinya. Minat belajar berkaitan dengan sebagian besar individu merasa suka atau tidak suka terhadap suatu materi yang dipelajari siswa. Minat inilah yang harus dimunculkan lebih awal dalam diri siswa. Minat, motivasi dan perhatian siswa dapat

35

dikondisikan oleh guru. Setiap individu memmiliki kecakapan (ability)

yang

berbeda-beda.

Kecakapan

tersebut

dapat

dikelompokkan berdasarkan kecepatan belajar yang sangat cepat, sedang dan lambat. Demikian pula pengelompokkan kemampuan siswa siswa berdasarkan kemampuan penerimaan, misalnya proses pemahamannya harus dengan cara perantara visual, verbal dan dibantu dengan alat atau media. 2) Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah lingkungan fisik (termasuk gedung seklah seperti ruang kelas, kursi, meja) dan nonfisik (termasuk suasana kelas dalam belajar seperti riang gembira dan menyenangkan), lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, program sekolah (termasuk

dukungan

komite

sekolah),

guru,

pelaksanaan

pembelajaran dan teman sekolah. Guru merupakan faktor yang paling berpengaruh pada proses maupun hasil belajar, sebab guru merupakan manajer atau sutradara dalam kelas. Dalam hal ini, guru harus memiliki kompetensi dasar yang disyaratkan dalam profesi guru. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa keberhasilan siswa dalam belajar sangat bergantung pada peran guru di kelas, guru harus selalu aktif menghidupkan suasana kelas dan harus berperan aktif dalam membangkitkan minat belajar dan motivasi belajar siswa.

36

3. Pembelajaran IPA di SD a. Pengertian IPA IPA dapat dipelajari sebagai batang tubuh ilmu pengetahuan dalam bentuk fakta, konsep, generalisasi dan teori-teori yang di tuangkan dalam buku teks pelajaran. IPA juga meliputi serangkaian proses

pencaharian

memungkinkan

dan

siswa

penemuan

untuk

mampu

(inquiri-discoveri) menghubungkan

yang dan

mengintegrasikan fakta-fakta kedalam suatu koheren dan pemahaman yang komperhensif tentang alam semesta.

b. Tujuan Pembelajaran IPA Berdasarkan Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Pendidikan Nasional tujuan pembelajaran IPA di SD adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan

keberadaan,

keindahan,

dan

keteraturan

alam

ciptaanNya. 2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

37

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. 5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. 6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IPA memiliki tujuan yang sangat kompleks tidak hanya memberikan konsep-konsep, fakta-fakta, atau pun prinsip-prinsip tentang alam, namun lebih dari itu IPA bertujuan

untuk

menanamkan

ketaqwaan

kepada

Tuhan,

mengembangkan rasa ingin tahu siswa terhadap alam sekaligus untuk menanamkan rasa peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan rasa peduli yang telah dimiliki diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi manusia yang mencintai alam atau lingkungannya sehingga kerusakankerusakan yang selama ini terjadi karena tangan-tangan manusia dapat diminimalisasi.

c. Pembelajaran IPA di SD Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan

38

cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”. Hakikat IPA sebagai proses diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih ketrampilan proses bagaimana cara produk sains ditemukan. Muslichah (2012:22) menyatakan bahwa ketrampilan proses yang perlu dilatih dalam pembelajaran IPA meliputi ketrampilan proses dasar

misalnya

mengamati,

mengukur,

mengklasifikasikan,

mengkomunikasikan, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta ketrampilan proses terintegrasi misalnya merancang dan melakukan eksperimen yang meliputi menyusun hipotesis, menentukan variabel, menyusun definisi operasional, menafsirkan data, menganalisis dan mensintesis data. Poedjiati (2013:78) menyebutkan bahwa ketrampilan dasar dalam pendekatan proses adalah observasi, menghitung, mengukur, mengklasifikasi, dan membuat hipotesis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketrampilan proses dalam pembelajaran IPA di SD meliputi ketrampilan dasar. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan pembelajaran IPA di SD merupakan ilmu yang membahas tentang fakta serta gejala alam. Dalam pembelajaran IPA juga meliputi ketrampilan proses dasar misalnya mengamati, mengukur, mengkomunikasikan, mengenal hubungan ruang dan waktu.

39

4. Materi Energi a. Pengertian Energi Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Kata “Energi” berasal dari bahasa Yunani yaitu “ergon” yang berarti kerja. Dalam melakukan sesuatu kita harus memanfaatkan energi, baik secara sadar maupun tidak sadar, Contohnya ketika kita berjalan kita memerlukan energi. namun dalan setiap kegiatan memerlukan energi dalam jumlah dan bentuk yang berbeda-beda. Energi tidak dapat dilihat namun pengaruhnya dapat dirasakan.

b. Energi Panas Panas merupakan salah satu bentuk energi. Energi panas disebut juga kalor. Energi panas merupakan energi yang dapat membuat suhu suatu benda menjadi lebih tinggi. Energi panas dihasilkan oleh beberapa sumber. Sumber energi panas antara lain gesekan benda, api dan matahari. 1) Sumber Energi Panas Sumber energi panas merupakan segala sesuatu yang dapat menghasilkan panas. Sumber energi panas antara lain gesekan benda, api dan matahari. a) Gesekan dua benda Orang yang kedinginan biasanya menggesek-gesekkan kedua tangannya. Dua telapak tangan yang digesekkan akan

40

menghasilkan panas. Itu sebabnya, orang yang kedinginan akan merasa lebih hangat dengan menggesekkan kedua tangannya. b) Api Api adalah panas yang dapat kita rasakan. Api dapat menghasilkan cahaya yang dapat dilihat ketika sesuatu terbakar. Energi yang dihasilkan oleh api adalah panas. Api sangat bermanfaat bagi kehidupan. Contohnya seperti api digunakan untuk memasak makanan. c) Matahari Matahari merupakan sumber energi panas utama dibumi. Matahari juga merupakan benda langit yang mempunyai cahaya sendiri. Tanpa matahari, tidak ada kehidupan di bumi. Matahari merupakan energi yang sangat penting karena dapat memberikan panas dan cahaya. Energi panas matahari banyak dimanfaatkan

manusia,

misalnya

untyuk

mengeringkan

pakaian, bahan makanan, barang kerajinan dan pembuatan garam. Cahaya matahari dimanfaatkan manusia sebagai penerang pada siang hari.

2) Perpindahan Panas Saat kamu berjalan di bawah terik matahari, apa yang kamu rasakan? Tentunya kamu akan merasakan tubuhmu menjadi sedikit

41

hangat dan lama-kelamaan kepanasan. Hal tersebut membuktikan bahwa panas dapat berpindah. Panas dapat berpindah dengan tiga macam cara yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. a) Konduksi Konduksi dapat terjadi apa bila panas berpindah melalui zat perantara, tanpa diikuti perpindahan pertikel-partikel zat tersebut (hantaran panas melalui konduktor). Panas yang dipindahkan

secara

konduksi

dipengaruhi

bahan

zat

perantaranya. Zat perantara yang bersifat konduktor (mudah menghantarkan panas), yaitu besi, aluminium dan baja. Ada pula zat perantara yang bersifat isolator (sukar menghantarkan panas) seperti kayu, karet dan kain. b) Konveksi Konveksi terjadi apabila panas berpindah melalui zat perantara dengan diikuti perpindahan zat perantara tersebut. Hal ini dapat terjadi pada air yang direbus. Saat air direbus maka air bagian bawah akan panas terlebih dahulu, sehingga air akan bergerak ke atas. Dengan demikian air yang berada di atas akan terdorong bergerak ke bawah, begitu seterusnya. Akibatnya terjadilah gerakan air yang berputar naik turun. Selain hal tersebut konveksi juga dapat dirasakan dengan terjadinya angin darat dan angin laut.

42

c) Radiasi Radiasi disebut juga perpindahan secara langsung. Hal ini karena panas yang berpindah secara radiasi dapat berpindah tanpa melalui zat perantara. Misalnya panas matahari yang kita rasakan dan panas api unggun.

3) Manfaat dan Kerugian Energi Panas a) Manfaat Energi Panas (1) Energi panas matahari bermanfaat bagi kehidupan di bumi. Contohnya: mengeringkan pakaian, mengeringkan ikan, pembuatan garam dan lain sebagainya. (2) Energi panas api dapat dimanfaatkan untuk memasak makanan dan membuat api unggun. b) Kerugian Energi Panas (1) Energi panas dari api yang tidak terkendali dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran. (2) Energi panas dari permukaan benda yang saling bergesekan mengakibatkan permukaan kedua benda menjadi aus.

43

c. Energi Bunyi Salah satu bentuk energi yang lain adalah bunyi. Bunyi disebabkan benda yang bergetar. Bunyi yang kita dengar merupakan energi kuat dan lemah. Bunyi kuat ditimbulkan oleh getaran yang kuat, sedangkan bunyi lemah oleh getaran yang lemah. Kuat lemah bunyi ditentukan oleh simpangan getaran. Satu kali gerak ke atas dan ke bawah disebut satu getaran. 1) Sumber Bunyi Benda-benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Contoh sumber bunyi, misalnya drum, gitar, seruling, kaleng yang jatuh, meja yang dipukul, dan klakson. Getaran bunyi merambat ke segala arah sebagai gelombang. Makin jauh sumber bunyi, bunyi terdengar makin lemah. 2) Jenis Bunyi Setiap getaran memiliki frekuensi tertentu. Frekuensi adalah banyaknya getaran dalam suatu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Berdasarkan frekuensinya bunyi dibedakan menjadi bunyi infrasonic, audiosonik dan ultrasonik. a) Bunyi infrasonik Bunyi yang memiliki frekuensi kurang dari 20 HZ. Bunyi tersebut hanya didengar oleh hewan seprti jangkrik, anjing dan gajah.

44

b) Bunyi audiosonik Bunyi yang memiliki frekuensi antara 20-20.00 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh manusia.

c) Bunyi ultrasonik Bunyi yang memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh kelalawar, paus dan lumba-lumba. 3) Perambatan Bunyi Bunyi dapat didengar hingga ketelinga karena proses perambatan bunyi. Bunyi merambat melalui zat perantara (medium) benda padat, cair dan gas. Perambatan bunyi paling cepat melalui medium benda padat, kemudian benda cair dan paling rambat bunyi merambat melalui gas. a) Bunyi Merambat Melalui Benda Padat Bunyi yang merambat melalui benda padat lebih cepat terdengar

dari

pada

melalui

benda

cair

dan

gas.

Penerapan : Bunyi dapat merambat melalui benda padat. Perambatan bunyi melalui benda padat dapat kamu gunakan untuk membuat mainan. Misalnya membuat mainan teleponteleponan. b) Bunyi Merambat Melalui Benda Cair

45

Sifat

bunyi

yang

dapat

merambat

pada

benda

cair

dimanfaatkan manusia untuk mencari harta karun dan mencari kapal yang tenggelam di dasar laut. Penerapan : Selain merambat melalui benda padat, bunyi juga dapat merambat melalui benda cair. Ketika dua batu diadu didalam air, bunyi yang ditimbulkan dapat kita dengar. Hal itu menunjukkan bahwa bunyi dapat merambat melalui zat cair. Sifat bunyi yang dapat merambat melalui zat cair dimanfaatkan oleh tim SAR untuk mencari dan menolong kecelakaan yang terjadi di tengah lautan. Adanya sifat itu, komunikasi antara orang yang ada di atas kapal dan penyelam dapat dilakukan sehingga pencarian korban dapat berjalan lancar. c) Bunyi Merambat Melalui Benda Gas Udara merupakan benda gas. Kita dapat mendengar suara orang berbicara dan burung berkicau karena getaran suara itu masuk ke telinga kita. Hal itu menunjukkan bahwa suara dapat merambat melalui udara. Demikian juga halnya pada guntur. Pada saat hari mendung, kita sering mendengar guntur. Guntur dapat kita dengar karena getaran suaranya masuk ke telinga kita setelah merambat melalui udara. 4) Pemantulan Bunyi Pemantulan bunyi terjadi apabila bunyi tersebut dalam perambatannya dihalangi oleh benda yang permukaannya keras,

46

rapat, dan mengkilat. Benda tersebut antara lain batu, besi, seng dan kaca.

B. Penelitian Relevan Peneltian ini juga didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap model pembelajaran kooperatif tipa TAI, adapun hasil penelitian tersebut antara lain: 1. Penelitian dari Carmidah (2009), yang berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi dengan Metode Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization pada Pokok Bahasan Laporan Keuangan Kelas XI di SMAN 1 Petarukan Kab. Pemalang Tahun Ajaran 2008/2009”. Hasil analisis data penelitian, pada siklus I diperoleh nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa adalah 68,98 dengan ketuntasan klasikal sebesar 63,64 sedangkan pada aspek psikomotorik dan afektif sebesar 62,67% dan 67,67%. Pada siklus II, hasil belajar siswa meningkat dengan nilai rata-rata 80 dengan ketuntasan klasikal sebesar 88,64%. Peningkatan ini diikuti dengan peningkatan aktivitas psikomotorik dan afektif siswa yaitu sebesar 66,45% dan 81,27%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI

47

IPS pada pokok bahasan laporan keuangan di SMA Negeri 1 Petarukan tahun ajaran 2008/2009. 2. Penelitian dari Sugiyanti (2010), yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) untuk Standar Kompetensi Mengelola Kartu Persediaan Kelas XI AK 2 Kompetensi Keahlian Akuntansi di SMK N 1 Tempel Tahun Ajaran 2009/2010”. Hasil penelitian diperoleh hasil ranah kognitif untuk rata-rata kuis awal dan kuis akhir siswa kelas XI Ak2 pada siklus I diperoleh 68,57 % dan 78,68 %. Nilai tertinggi pada siklus ini ada kuis awal adalah 90,00 dan nilai terendahnya 20,00. Nilai tertinggi pada siklus ini untuk kuis akhir adalah 100,00 dan nilai terendahnya 40,00. Kenaikan pada siklus ini adalah 10,29 %. Pada siklus II, rata-rata kuis awal diperoleh 75,71% dengan skor diperoleh 89,14 % dengan skor tertinggi 100,00 dan skor terendahnya 80,00. Kenaikan pada siklus ini adalah 13,43%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa prestasi belajar siswa untuk standar kompetensi mengelola kartu sediaan barang dagangan kompetensi dasar selisih persediaan dan laporan sediaan barang dagangan dapat ditingkatkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif team assisted individualization (tai). 3. Penelitian dari Dyah Ika Puspita Sari (2010), yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Koperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKn di SMP N 2 Tempel”. Analisis hasil penelitian menunjukkan bahwa

48

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan metode kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat terlihat pada nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I menunjukkan bahwa dengan adanya peningkatan pada siklus I nilai aktivitas belajar siswa adalah sebesar 46,69% mempunyai tingkat aktivitas rendah. Siklus II tingkat aktivitas siswa meningkat, yaitu 70,56% mempunyai tingkat aktivitas belajar siswa tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan terhadap aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan metode kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). Nilai rata-rata hasil belajar pada pre test siklus I 64,30 dan nilai rata-rata pada post test siklus I 72,14 dan post test siklus II 78,05. Masing-masing nilai rata-rata hasil belajar siswa pada post test dan pre test siklus I dan II mengalami kenaikan. Hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan tiap siklusnya.

C. Kerangka Berpikir Pembelajaran IPA di SD yang selama ini dilakukan oleh guru lebih dominan menggunakan metode konvesional yaitu ceramah. Kemudian kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian lembar kerja siswa (LKS) setelah siswa menerima penjelasan. Hal tersebut terlihat kurang bervariasi dan monoton sehingga membuka kemungkinan membuat siswa menjadi kurang bersemangat dan menjadi jenuh. Model pembelajaran yang digunakan guru ternyata kurang optimal untuk meningkatkan hasil belajar.

49

Hal ini terbukti dengan masih cukup banyak siswa yang mendapat nilai dibawah target. Mereka kesulitan memahami materi tentang energi. Hal ini disebabkan siswa tidak tahu atau belum dilatih bagaimana memahami materi tentang energi, selama ini siswa cenderung hanya menerima penjelasan dan jawaban dari guru sehingga guru menjadi sumber satu-satunya bagi siswa.

Berdasarkan hal tersebut, Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipa TAI sebagai suatu tindakan dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menarik minat untuk aktif mengikuti pembelajaran IPA, sehingga mempengaruhi keberhasilan siswa untuk mencapai target diatas nilai KKM dan pembelajaran akan berlangsung lebih efektif. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV. Adapun penjelasan di atas dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Guru : - Masih berceramah - Tidak mengajak siswa lebih aktif - Tidak menggunakan model pembelajaran yang inovatif

Siswa :- Tidak aktif dalam belajar Kondisi Awal

- Tidak ada interaksi dengan guru

Hasil : - Hasil belajar rendah - Nilai belum mencapai KKM Tindakan

Kondisi Akhir

Guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran IPA

Hasil pembelajaran siswa meningkat

50

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA di kelas IV A SDK 093 Maumere IV. PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat (Aqib, 2013:3). PTK harus dirancang, dilaksanakan dan dianalisis oleh guru yang bersangkutan dalam rangka memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapinya di kelas sehingga menjadi guru profesional. Penelitian ini dilakukan guru sebagai peneliti. Maksudnya adalah peneliti selaku guru kelas dan meneliti kelasnya sendiri. Penelitian ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan guru dengan cara menerapkan suatu model pembelajaran yang dirasa memiliki beberapa kelebihan.

B. Setting Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat dimana sebenarnya penelitian dilakukan dan di mana sebenarnya peneliti menangkap keadaan dari objek-objek yang sedang diteliti. Tempat penelitian

51

52

dilaksanakan di SDK 093 Maumere IV Kecamatan Alok Kabupaten Sikka. Pertimbangan peneliti dalam memilih tempat ini yaitu karena lokasinya mudah dijangkau dan peneliti pernah melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di tempat tersebut. b. Waktu Penelitian Waktu penelitian yaitu kapan saat penelitian ini dilakukan. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada semester genap tepatnya pada tanggal 25 April sampai 15 Mei 2018. Tahap-tahap dalam pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari tahap persiapan hingga penyusunan laporan skripsi. Tahap-tahap ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Perincian Waktu Penelitian No

Kegiatan

1

Persiapan Observasi Identifikasi masalah Penentuan tindakan Pengajuan judul Penyusunan proposal Seminar proposal Validasi Instrumen Pengajuan ijin penelitian Pelaksanaan Pengumpulan data penelitian Analisis data Penyusunan laporan Penulisan laporan Ujian Skripsi

2

3

Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

53

C. Subjek Penelitian Subjek

penelitian

merupakan

sesuatu

yang

sangat

penting

kedudukannya di dalam penelitian, subjek penelitian harus ditata sebelum peneliti siap untuk mengumpulkan data. Subjek penelitian dapat berupa benda, hal ataupun orang. Dengan demikian subjek penelitian dalam penelitian ini yakni manusia. Oleh sebab itu yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini yakni siswa-siswi kelas IV A SDK 093 Maumere IV Kecamatan Alok Kabupaten Sikka, dengan jumlah siswa 24 orang dengan rincian 13 orang laki-laki dan 11 orang perempuan.

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian a. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut: 1) Data primer Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung pada saat penelitian. Data primer yang diambil dari penelitian ini yakni nilai nilai tes hasil belajar dan hasil observasi aktifitas guru dan siswa. 2) Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Data sekunder yang di ambil dalam penelitian ini yakni data siswa dan kurikulum sekolah.

54

b. Instrumen Penelitian Instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yakni tes hasil belajar dan lembar observasi. 1) Tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data mengenai kemampuan siswa sebelum pembelajaran dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran setelah pembelajaran berakhir. 2) Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran selama penelitian. Tujuannya yaitu untuk memperoleh data tentang aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.

2. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara peneliti mengumpulkan data saat perbaikan berlangsung (Jalil, 2014:43). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain tes, pengamatan/observasi dan dokumen/portofolio. Berikut ini penjelasan mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini : a. Tes Tes merupakan alat ukur untuk mengukur kemampuan dasar siswa dalam pencapaian atau prestasi seperti mengukur intelegensi, minat, dan bakat khusus. Tes yang digunakan dalam penelitian ini

55

berfungsi untuk memperoleh data hasil belajar IPA materi energi pada siswa kelas IV SDK 093 Maumere IV. Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis (tes hasil) setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. b. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati langkahlangkah yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran IPA materi energi dan seluruh aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI untuk setiap kali pertemuan. c. Dokumentasi Dokumentasi memuat tentang data-data yang diambil di sekolah tersebut berupa bukti-bukti fisik yang dibutuhkan selama penelitian, seperti nilai ulangan harian dan nilai tes, serta gambar-gambar kegiatan selama melakukan penelitian di kelas.

E. Uji Validitas Data Zainal Arifin (2013. 247) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Terdapat salah satu cara menilai tes yaitu,

56

mengadakan analisis soal (item analyst). Analisis soal adalah suatu prosedur yang sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir soal yang kita susun. Dalam penelitian butir soal harus valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Salah satu cara validasi yaitu dengan melakukan konsultasi pada ahli sehingga diperoleh pendapat ahli tersebut (expert judgement) tentang instrumen penelitian. Pada penelitian ini terdapat validitas instrumen dilakukan dengan konsultasi kepada guru kelas penelitian sebagai expert judgement. Guru ahli sebagai expert judgement yaitu Ibu Ampolonia Ponia Oriniati. Sebelum digunakan dalam penelitian, tes divalidasi secara expert judgment untuk mengetahui apakah soal tersebut layak digunakan dalam penelitian. Untuk mengetahui sebuah data dapat dipercaya, digunakan rumus KR-20 (Kuder Richardson) sebagai berikut. k s 2 x−∑ pq ( ) 2 k−1 s x 2 (∑ x ) ∑ x 2− n 2 s x= n−1 Keterangan: KR-20 : Koefisien Reliabilitas k : Banyaknya Butir Soal s2x : Varians Skor Total p : Peluang Responden Menjawab Benar q : Peluang Responden Menjawab Salah x : Skor Total Responden KR−20=

n

: Banyaknya Sampel

57

F.

Teknik Analisis Data Analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis secara kualitatif yaitu data dari hasil observasi yang mengenai tindakan keaktifan siswa selama proses pembelajaran dianalisis secara kualitatif, sedangkan data mengenai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dianalisis secara kuantitatif untuk menemukan nilai skor persentase, dan nilai rata-rata (Igak & Kuswaya, 2014: 5-19). Analisis tersebut dihitung menggunakan statistik sederhana dengan rumus sebagai berikut (Herhyanto, 2014:42) 3. Kuantitatif Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau bilangan baik yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan cara mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data kualitatif yaitu tes hasil belajar. Dalam hal ini, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya materi energi dapat dianalisa dengan pedoman penskoran dan rumus dibawah ini. a. Nilai Individu Nilai = jumlah skor perolehan siswa 2014:42 )

Jumlah skor maksimum

b. Nilai rata-rata kelas

× 100 (Sumber: Heryanto,

58

X´ =¿ ∑fiXi

(Sumber:

X 100

Herhanto,

2014:42 ) ∑fi Keterangan: P : Hasil presentase yang didapat ´X : nilai rata-rata ∑fiXi : Jumlah semua nilai siswa ∑fi : Jumlah siswa c. Persentase ketuntasan belajar siswa P=

∑ Siswa yang tuntas belajar x 100 ∑ Siswa

(Sumber: Heryanto,

2014:42)

4. Kualitatif Data kualitatif merupakan data yang berupa narasi atau data yang dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti. Dalam menganalisis data kualitatif peneliti menggunakan metode observasi yang bertujuan untuk mengetahui pembelajaran, apakah pembelajaran dilaksanakan berdasarkan

rencana

atau

tidak.

Untuk

observasi

pelaksanaan

pembelajaran ini digunakan berbagai kategori yang bervariasi untuk setiap aspek yang dinilai. Analisis data observasi aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar dianalisis dengan menggunakan rumus dan kriteria di bawah ini. P=

skor yang dilaksanakan x 100 skor maksimal dari indikator yang ada

Ardi, 2013:40)

Keterangan : P = Hasil persentase yang didapat

(Sumber: Muslich dalam

59

G. Indikator Kinerja Indikator kinerja penelitian tindakan kelas ini meliputi indikator peoses dan hasil. Indikator proses dapat diamati melalui observasi yang dilaksanakan oleh peneliti untuk mengamati langsung dalam proses pembelajaran. Indikator proses dikatakan berhasil apabila aspek yang diamati pada lembar observasi sebagian besar telah memenuhi skala penilaian baik yaitu 70%. Peningkatan aktivitas proses belajar IPA siswa mengacu pada standar berikut:

Tabel 3.2 Penilaian Ketuntasan Individu dan Klasikal NO

NILAI

PREDIKAT

1 90 – 100 Sangat baik 2 70 – 89 Baik 3 50 – 69 Cukup 4 30 – 40 Kurang 5 10 – 20 Kurang sekali Sumber: Data Sekunder (Tim guru SDK 093 Maumere IV)

Sedangkan indikator hasil dapat dilihat melalui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dari siklus I ke siklus II. Apabila terdapat 70% siswa yang memperoleh skor minimal KKM yaitu 70 maka kelas dianggap tuntas secara klasikal. Berikut ini tabel yang menggambarkan tingkat ketuntasan belajar siswa sesuai dengan KKM yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran IPA.

Tabel 3.3 KKM SDK 093 Maumere IV NO

NILAI

KATEGORI

60

1. 70 -100 Tuntas 2. 0 – 69 Tidak tuntas Sumber : Guru mata pelajaran IPA Kelas IV SDK 093 Maumere IV

H. Prosedur Dan Rencana Penelitian PTK ini menggunakan model Kurt Lewin (dalam Arikunto, 2012:137). Rancangan penelitian pembelajaran IPA materi sumber energi pada mata pelajaran IPA kelas IV SD dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan melalui 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Adapun gambaran model untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Bagan Skema Alur PTK Model Kurt Lewin (dalam Arikunto, 2012: 137)

61

Prosedur pelaksanaan penelitian ditempuh dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan Kegiatan perencanaan dilaksanakan sebelum diadakan kegiatan penelitian siklus I. Dalam kegiatan perencanaan, peneliti menyiapkan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menetapkan materi yang akan diajarkan, sumber belajar berupa buku-buku, bahan ajar dan media

pembelajaran

yang

mendukung

kegiatan

perbaikan

pembelajaran, LKS, soal evaluasi, lembaran observasi, serta memilih dan menggunakan model/metode pembelajaran yang tepat. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan kegiatan penelitian pembelajaran siklus I dilaksanakan setelah ada persiapan dan perencanaan yang matang dari guru. Tahap tindakan dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada mata pelajaran IPA materi energi sesuai dengan jadwal pelajaran sehari-hari di kelas IV. 1) Pertemuan 1 a) Kegiatan Awal Guru membuka pelajaran dengan doa dan salam, setelah itu guru mengabsensi siswa. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan

apersepsi.

Setelah

memberikan

pertanyaan

apersepsi, guru menyampaikan SK dan KD yang akan

62

dipelajari. Guru juga menjelaskan pokok-pokok yang harus dilakukan siswa untuk mencapai tujuan. Setelah itu guru memberikan motivasi kepada siswa agar siswa dapat berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran. b) Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti guru mulai menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa. Guru juga menjelaskan secara singkat materi energi panas dan bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang dijelaskan tersebut. Setelah menjelaskan meteriguru membagi siswa kedalam kelompok dan membagikan LKS untuk dikerjakan siswa dalam kelompok. Siswa dalam kelompok secara aktif berdiskusi mengerjakan LKS yang diberikan guru. Setelah itu siswa mempresentasikan hasil LKS dan dibahas bersamasama

dengan

kelompok

lain.

Setelah

siswa

selesai

mempresentasikan hasil kerja mereka guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi yang di ajarkan dan c)

meluruskan jawaban siswa. Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir guru dan siswa membuat kesimpulan mengenai meteri yang diajarkana. Guru juga membuat rangkuman secara umum dan memberikan penguatan kepada

siswa. Setelah itu guru mengakhiri pelajaran dengan doa. 2) Pertemuan 2 a) Kegiatan Awal Guru membuka pelajaran dengan doa dan salam, setelah itu guru mengabsensi siswa. Selanjutnya guru memberikan

63

pertanyaan

apersepsi.

Setelah

memberikan

pertanyaan

apersepsi, guru menyampaikan SK dan KD yang akan dipelajari. Guru juga menjelaskan pokok-pokok yng harus dilakukan siswa untuk mencapai tujuan. Setelah itu guru memberikan motivasi kepada siswa agar siswa dapat berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran. b) Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti guru mulai menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa. Guru juga menjelaskan secara singkat materi perpindahan panas dan bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang dijelaskan tersebut. Setelah menjelaskan meteriguru membagi siswa kedalam kelompok dan membagikan LKS untuk dikerjakan siswa dalam kelompok. Siswa dalam kelompok secara aktif berdiskusi mengerjakan LKS yang diberikan guru. Setelah itu siswa mempresentasikan hasil LKS dan dibahas bersamasama

dengan

kelompok

lain.

Setelah

siswa

selesai

mempresentasikan hasil kerja mereka guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi yang di ajarkan dan meluruskan jawaban siswa. c) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir guru dan siswa membuat kesimpulan mengenai meteri yang di ajarkan. Guru juga membuat rangkuman secara umum dan memberikan penguatan kepada siswa. Setelah itu guru mengakhiri pelajaran dengan doa.

64

c. Observasi Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung juga dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru. Pengamatan ini dibantu oleh guru mata pelajaran IPA kelas IV. Pengamatan aktivitas siswa dilakukan oleh guru dalam hal ini peneliti bersama guru mata pelajaran IPA kelas IV. Sedangkan pengamatan aktivitas guru dilakukan oleh guru mata pelajaran IPA kelas IV. d. Refleksi Kegiatan refleksi penelitian siklus I diadakan setelah kegiatan penelitian pembelajaran siklus I berlangsung. Hasil yang diperoleh pada tahap tindakan dan observasi, dikumpulkan dan dianalisis pada tahap ini sehingga dapat disimpulkan dari tindakan yang dilakukan, yaitu dari hasil tes siswa dan hasil observasi. Hasil refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk tahap perencanaan siklus II.

2. Siklus II Kegiatan penelitian siklus II dilaksanakan sebagai hasil refleksi dan perbaikan pelaksanaan pada pembelajaran siklus I di kelas IV. Adapun prosedur kegiatan penelitian siklus II adalah sebagai berikut : a.

Perencanaan Perencanaan pada siklus II dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus I. Dalam kegiatan perencanaan, peneliti mendesain kembali RPP dengan menggunakan metode Inkuiri, sumber belajar berupa buku-

65

buku bahan ajar dan media pembelajaran yang mendukung kegiatan perbaikan pembelajaran, LKS, soal evaluasi, serta lembaran observasi. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan kegiatan penelitian pembelajaran siklus II dilaksanakan mengikuti tahapan tindakan siklus I. Letak perbedaan antara setiap pertemuan dalam setiap siklus yakni pada materi ajar. c.

Observasi Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung juga dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru pada saat pembelajaran berlangsung. Untuk observasi, guru dalam hal ini peneliti melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran IPA kelas IV.

d. Refleksi Kegiatan refleksi penelitian siklus II diadakan setelah kegiatan penelitian pembelajaran siklus II berlangsung. Hasil yang didapat dari tahap tindakan dan observasi, dikumpulkan dan dianalisis pada tahap ini sehingga dapat disimpulkan dari tindakan yang dilakukan, ya dari hasil tes siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan model kooperatif tipe TAI pada mata pelajaran IPA materi Energi dan telah dirancang oleh peneliti dalam beberapa siklus yang diawali dengan dengan siklus I kemudian dilanjutkan dengan siklus II. Penelitian ini mengacu pada model PTK yang diadopsi dari model Kurt Lewin (Arikunto, 2012:137). Penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 25 April 2018 sampai dengan tanggal 15 Mei 2018 di SDK 093 Maumere IV ini diawali dengan melakukan diskusi antara peneliti, wali kelas IV A dan Kepala Sekolah untuk membahas kegiatan penelitian. Adapun jadwal kegiatan penelitian pada mata pelajaran IPA materi energi yang telah dirancang dan disepakati bersama pada tabel di bawah ini.

No 1. 2. 3. 4.

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Penelitian Siklus Hari/Tanggal Waktu Siklus I Pertemuan I Jumad, 11 Mei 2018 07.30 - 09.40 Siklus I Pertemuan II Sabtu, 12 Mei 2018 07.30 - 09.40 Siklus II Pertemuan I Senin, 14 Mei 2018 09.30 – 11.00 Siklus II Pertemuan II Selasa, 15 Mei 2018 09.30 – 11.00

Berdasarkan jadwal kegiatan di atas peneliti telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Adapun uraian dari masing-masing siklus dapat dideskripsikan di bawah ini.

66

67

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus 1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan yakni 2×35 menit. 1) Siklus I pertemuan I Pembelajaran pada pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2018 dengan materi pembelajaran yakni sumber energi panas. Adapun empat tahapan yang akan dijelaskan di bawah ini, yaitu: 1) Perencanaan Pada tahap ini peneliti telah melakukan persiapan materi, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, menyiapkan perangkat pembelajaran serta lembar observasi yang telah disusun dan dirancang peneliti sebelum penelitian. 2) Pelaksanaan Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang didukung dengan penggunaan metode tanya jawab, diskusi dan demonstrasi sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh peneliti. Untuk lebih jelas dapat dijelaskan secara rinci di bawah ini. a) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengecek kehadiran siswa, menyampaikan SK dan KD. Dalam pembelajaran ini guru melakukan tanya jawab untuk menggali persepsi siswa tentang

68

energi. Pertanyaan yang diajukan: “apa yang kalian ketahui tentang sumber energi?. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pmbelajaran yang akan dicapai. b) Kegiatan inti Pada kegiatan inti, guru memberikan contoh sumber energi panas

dan menjelaskan secara singkat materi sumber

energi panas kepada siswa, setelah itu menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa, kemudian guru membagi siswa dalam 4 kelompok secara heterogen dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah dan membagikan LKS, siswa mengerjakan sesuai dengan petunjuk yang harus

dikerjakan pada masing-

masing kelompok, siswa melakukan percobaan dalam kelompok dan guru membimbing siswa dalam kelompok serta memberikan penilaian,

dalam

kelompok

masing-masing

siswa

mendemonstrasikan sumber energi panas dan menjelaskan hasil demonstrasi yang telah dilakukan. Setelah itu guru meluruskan jawaban siswa kemudian guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. c) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir pembelajaran guru bersama siswa membuat kesimpulan serta memberikan penguatan, setelah itu guru menyampaikan pertemuan selanjutnya dan mengakhiri pembelajaran dengan doa.

69

3) Observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan bantuan guru kelas sebagai observer yaitu dengan mengamati setiap tindakan yang dilaksanakan meliputi aktivitas yang dilakukan guru dengan siswa yakni interaksi antara guru dengan siswa, interaksi antar siswa tentang kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi secara umum, lembar pengamatan sikap dan lembar keterampilan. Kegiatan observasi ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada pertemuan ini, guru sebagai peneliti mengamati 2 aspek sikap dan 2 aspek keterampilan dari siswa, sedangkan guru wali kelas sebagai observer mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa secara klasikal. Dari hasil pengamatan, peneliti menemukan siswa terlihat aktif dan antusias dengan penggunaan model kooperatif tipe TAI ini. Hal ini terbukti dengan persentase siswa pada aspek sikap yaitu 72,25% yang tergolong dalam kategori baik dan pada aspek keterampilan yaitu 75,33% yang tergolong dalam kategori

baik.

Sedangkan pada hasil observasi yang diamati oleh guru wali kelas terhadap

aktivitas

guru

dan

siswa

secara

klasikal

didapat

persentasenya yaitu 79,77% aktivitas guru yang tergolong dalam kategori baik dan 75% aktivitas siswa secara klasikal yang tergolong dalam kategori baik.

70

4) Refleksi Pada tahap ini peneliti menganalisis data yang diperoleh yaitu dari pelaksanaan tindakan dan observasi. Dengan melihat hasil yang tercapai maka peneliti bersama guru wali kelas IV A mengadakan diskusi untuk membahas keberhasilan dan kelemahan yang ditemukan selama pembelajaran. Adapun keberhasilan yang diperoleh dalam pertemuan ini adalah siswa aktif, siswa telah mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan antusias dengan model kooperatif tipe TAI yang diajarkan, guru menggunakan metode dalam pembelajaran, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran.

Adapun

kelemahan

yang

muncul

pada

saat

pembelajaran adalah guru tidak bisa mengontrol pembelajaran pada saat tanya jawab karena sebagian besar siswa berebutan menjawab pertanyaan tanpa arahan guru. Untuk itu, solusi yang ditempuh untuk memperbaiki kinerja guru adalah memberikan pertanyaan dengan menunjuk langsung kepada siswa yang dipilih untuk menjawab. 2) Siklus I pertemuan II Pembelajaran pada pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2018 dengan materi pembelajarannya adalah perpindahan panas. Adapun empat tahapan yang akan dijelaskan di bawah ini. 1) Perencanaan Pada tahap ini peneliti telah melakukan persiapan materi, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, menyiapkan

71

perangkat pembelajaran serta lembar observasi yang telah disusun dan dirancang peneliti sebelum penelitian. 2) Pelaksanaan Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang didukung dengan penggunaan metode tanya jawab, diskusi dan demonstrasi sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh peneliti. Untuk lebih jelas dapat dijelaskan secara rinci di bawah ini. a) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengecek kehadiran siswa, menyampaiakan SK dan KD. Dalam pembelajaran ini guru melakukan tanya jawab untuk menggali persepsi siswa tentang perpindahan panas. Pertanyaan yang diajukan: “apa yang kalian ketahui

tentang

perpindahan

panas?.

Selanjutnya

guru

menyampaikan tujuan pmbelajaran yang akan dicapai. b) Kegiatan inti Pada kegiatan inti, guru memberikan contoh perpindahan panas dan menjelaskan secara singkat materi perpindahan panas kepada siswa, setelah itu menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa, kemudian guru membagi siswa dalam 4 kelompok secara heterogen dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah dan

membagikan

LKS,

siswa

mengerjakan

sesuai

dengan

petunjuk yang harus dikerjakan pada masing-masing kelompok,

72

siswa melakukan percobaan dalam kelompok dan guru membimbing siswa dalam kelompok serta memberikan penilaian, dalam kelompok masing-masing siswa mendemonstrasikan perpindahan panas dan menjelaskan hasil demonstrasi yang telah dilakukan. Setelah itu guru meluruskan jawaban siswa, kemudian guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. c) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir pembelajaran guru bersama siswa membuat kesimpulan serta memberikan penguatan, setelah itu guru menyampaikan pertemuan selanjutnya dan mengakhiri pembelajaran dengan doa. Guru memberikan tes individu kepada siswa dengan jumlah soal yang diberikan yakni 10 nomor pilihan ganda. Dari hasil tes individu sebagaian siswa telah menguasai materi sumber energi panas dan perpindahan panas. Dan adapu siswa yang belum mengerti materi sumber energi panas dan perpindahan panas. Hal ini terbukti bahwa dari 24 siswa ada 16 siswa yang tuntas dan 8 siswa yang tidak tuntas belajar, dengan persentase ketuntasan klasikalnya adalah 66,67%. 3) Observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan bantuan guru kelas sebagai observer yaitu dengan mengamati setiap tindakan yang dilaksanakan meliputi aktivitas yang dilakukan guru dengan siswa yaitu interaksi antara guru

73

dengan siswa, interaksi antarsiswa tentang kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi secara umum, lembar pengamatan sikap dan lembar keterampilan. Kegiatan observasi ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada pertemuan ini, guru sebagai peneliti mengamati 2 aspek sikap dan 2 aspek keterampilan dari siswa, sedangkan guru wali kelas sebagai observer mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa secara klasikal. Dari hasil pengamatan, peneliti menemukan siswa terlihat aktif dan antusias dengan penggunaan model kooperatif tipe TAI ini. Hal ini terbukti dengan persentase siswa pada aspek sikap yaitu 79,33% yang tergolong dalam kategori baik dan pada aspek keterampilan yaitu 79,45% yang tergolong dalam kategori baik. Sedangkan pada hasil observasi yang diamati oleh guru wali kelas terhadap aktivitas guru dan siswa secara klasikal didapat persentasenya yaitu 83,33% aktivitas guru yang tergolong dalam kategori sangat baik dan 79,16% aktivitas siswa secara klasikal yang tergolong dalam kategori baik. 4) Refleksi Pada tahap ini peneliti menganalisis data yang diperoleh yaitu dari pelaksanaan tindakan dan observasi. Dengan melihat hasil yang tercapai maka peneliti bersama guru wali kelas IV A mengadakan diskusi

untuk

membahas

keberhasilan dan

ditemukan selama pembelajaran.

Adapun

kelemahan

yang

keberhasilan

yang

74

diperoleh dalam pertemuan ini adalah siswa aktif, siswa telah mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan antusias dengan model kooperatif tipe TAI yang digunakan, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran, guru dapat mengontrol siswa dalam menjawab pertanyaan dan hasil belajar siswa meningkat. Sedangkan kelemahannya adalah siswa belum sepenuhnya melaporkan hasil pekerjaanya di depan kelas dengan sungguh-sungguh. Untuk itu, cara mengatasi kelemahan tersebut dalam pembelajaran selajutnya adalah memberikan pengertian dan amanat kepada siswa untuk lebih serius lagi dalam melaporkan hasil diskusinya di depan kelas. Sehubungan dengan keberhasilan dan kelemahan yang diperoleh dalam pertemuan ini, guru melanjutkan penelitian ke siklus II. Dalam mempertahankan hasil belajar siswa pada siklus berikutnya guru tetap menggunakan model kooperatif tipe TAI.

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus II Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan adalah 2×35 menit. a. Siklus II pertemuan I Pembelajaran pada pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2018 dengan materi pembelajarannya adalah sumber energi bunyi. Adapun empat tahapan yang akan dijelaskan di bawah ini.

75

1) Perencanaan Pada tahap ini peneliti telah melakukan persiapan materi, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, menyiapkan perangkat pembelajaran serta lembar observasi yang telah disusun dan dirancang peneliti sebelum penelitian. 2) Pelaksanaan Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang didukung dengan penggunaan metode tanya jawab, diskusi dan demonstrasi sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh peneliti. Untuk lebih jelas dapat dijelaskan secara rinci di bawah ini. a) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengecek kehadiran siswa, menyampaiakn SK dan KD. Dalam pembelajaran ini guru melakukan tanya jawab untuk menggali persepsi siswa tentang sumber energi bunyi. Pertanyaan yang diajukan: “apa yang kalian ketahui tentang sumber energi bunyi?. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pmbelajaran yang akan dicapai. b) Kegiatan inti Pada kegiatan inti, guru memberikan contoh sumber energi bunyi dan

menjelaskan secara singkat materi sumber

energi bunyi kepada siswa, setelah itu menjelaskan prosedur

76

pembelajaran

kooperatif tipe TAI kepada siswa, kemudian

guru membagi siswa dalam 4 kelompok secara heterogen dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah dan membagikan LKS, siswa mengerjakan sesuai dengan petunjuk yang harus

dikerjakan pada masing-

masing kelompok, siswa melakukan percobaan dalam kelompok dan guru membimbing siswa dalam kelompok serta memberikan penilaian,

dalam

mendemonstrasikan

kelomok energi

bunyi

masing-masing dan

siswa

menjelaskan

hasil

demonstrasi yang telah dilakukan. Setelah itu guru meluruskan jawaban siswa kemudian guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. c) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir pembelajaran guru bersama siswa membuat kesimpulan serta memberikan penguatan, setelah itu guru menyampaikan pertemuan selanjutnya dan mengakhiri pembelajaran dengan doa. 3) Observasi Pada

tahap ini dilaksanakan

pelaksanaan tindakan observer

yaitu

dengan

dengan

yaitu

interaksi

bantuan guru

kelas

terhadap sebagai

mengamati setiap tindakan yang

dilaksanakan meliputi aktivitas siswa

observasi

antara

yang

dilakukan

guru

dengan

guru dengan siswa, interaksi

antarsiswa tentang kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi

77

ini dilakukan untuk mengetahui

aktivitas guru dan siswa pada

saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi secara umum, lembar pengamatan sikap dan lembar keterampilan. Kegiatan observasi ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada pertemuan ini, guru sebagai peneliti mengamati 2 aspek sikap dan 2 aspek keterampilan dari siswa, sedangkan guru wali kelas sebagai observer mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa secara klasikal. Dari hasil pengamatan, peneliti menemukan siswa terlihat aktif dan antusias dengan penggunakan model kooperatif tipe TAI. Hal ini terbukti dengan persentase siswa pada aspek sikap yaitu 82,91% yang tergolong dalam kategori sangat baik dan pada aspek keterampilan yaitu 83% yang tergolong dalam kategori sangat baik. Sedangkan pada hasil observasi yang diamati oleh guru wali kelas terhadap aktivitas guru dan siswa secara klasikal didapat persentasenya yaitu 85,71% aktivitas guru yang tergolong dalam kategori sangat baik dan 83,33% aktivitas siswa secara klasikal yang tergolong dalam kategori sangat baik. 4) Refleksi Pada tahap ini peneliti menganalisis data yang diperoleh yaitu dari pelaksanaan tindakan dan observasi. Dengan melihat hasil yang tercapai maka peneliti bersama guru wali kelas IV A mengadakan diskusi kelemahan

yang

untuk

ditemukan

membahas selama

keberhasilan dan

pembelajaran.

Adapun

78

keberhasilan yang diperoleh dalam pertemuan ini adalah siswa aktif, siswa telah mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan antusias dengan model kooperatif tipe TAI yang diajarkan, siswa melaporkan hasil diskusinya di depan kelas dengan sungguhsungguh, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat. Sedangkan kelemahannya adalah kurangnya alat praktek dalam pembelajaran

pada

pertemuan

ini.

Untuk

itu,

setelah

mempertahankan hasil belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI guru sebagai peneliti telah menyelesaikan materi sumber energi bunyi dan melanjutkan pada indikator berikutnya. b. Siklus II pertemuan II Pembelajaran pada pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2018 dengan materi pembelajarannya adalah perambatan, pemantilan dan penyerapan bunyi. Adapun empat tahapan yang akan dijelaskan di bawah ini. 1) Perencanaan Pada tahap ini peneliti telah melakukan persiapan materi, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, menyiapkan perangkat pembelajaran serta lembar observasi yang telah disusun dan dirancang peneliti sebelum penelitian. 2) Pelaksanaan

79

Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang didukung dengan penggunaan metode tanya jawab, diskusi dan demonstrasi sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh peneliti. Untuk lebih jelas dapat dijelaskan secara rinci di bawah ini. a) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengecek kehadiran siswa, menyampaikan SK dan KD. Dalam pembelajaran ini guru melakukan tanya jawab untuk menggali persepsi siswa tentang perambatan, pemantulan dan penyerapan bunyi. Pertanyaan yang diajukan: “apa yang kalian ketahui tentang perambatan bunyi?. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pmbelajaran yang akan dicapai. b) Kegiatan inti Pada kegiatan inti, guru memberikan contoh sumber energi bunyi dan menjelaskan secara singkat materi perambatan, pemantulan dan penyerapan bunyi kepada siswa,

setelah itu

menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa, kemudian guru membagi siswa dalam 4 kelompok secara heterogen dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah dan membagikan LKS, siswa mengerjakan sesuai dengan petunjuk yang harus dikerjakan

80

pada masing-masing kelompok, siswa melakukan percobaan dalam kelompok dan guru membimbing siswa dalam kelompok serta memberikan penilaian, dalam kelompok masing-masing siswa

mendemonstrasikan

perambatan,

pemantulan

dan

penyerapan bunyi serta menjelaskan hasil demonstrasi yang telah dilakukan. Setelah itu guru meluruskan jawaban siswa kemudian guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. c) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan untuk disimpulkan secara bersama-sama dengan guru. Setelah selesai melakukan pembelajaran, guru memberikan tes individu kepada siswa dengan jumlah soal yang diberikan adalah 10 nomor pilihan ganda. Dari hasil tes individu semua siswa telah menguasai materi perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi transportasi. Hal ini terbukti bahwa 24 siswa telah tuntas belajar, dengan persentase ketuntasan klasikalnya adalah 100%. 3) Observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan bantuan guru kelas sebagai observer yaitu dengan mengamati setiap tindakan yang dilaksanakan meliputi aktivitas yang dilakukan guru dengan siswa yaitu interaksi antara guru dengan

81

siswa,

interaksi

antarsiswa

tentang

kegiatan

yang

sedang

berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi secara umum, lembar pengamatan sikap dan lembar keterampilan. Kegiatan observasi ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada pertemuan ini, guru sebagai peneliti mengamati 2 aspek sikap dan 2 aspek keterampilan dari siswa, sedangkan guru wali kelas sebagai observer mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa secara klasikal. Dari hasil pengamatan, peneliti menemukan siswa terlihat aktif dan antusias dengan penggunaan model kooperatif tipe TAI. Hal ini terbukti dengan persentase siswa pada aspek sikap yaitu 91% yang tergolong dalam kategori sangat baik dan pada aspek keterampilan yaitu 93,5% yang tergolong dalam kategori sangat baik. Sedangkan pada hasil observasi yang diamati oleh guru wali kelas terhadap aktivitas guru dan siswa secara klasikal didapat persentasenya yaitu 89,28% aktivitas guru yang tergolong dalam kategori sangat baik dan 89,58% aktivitas siswa secara klasikal yang tergolong dalam kategori sangat baik. 4) Refleksi Pada tahap ini peneliti menganalisis data yang diperoleh yaitu dari pelaksanaan tindakan dan observasi. Dengan melihat hasil yang tercapai maka peneliti bersama guru wali kelas IV A mengadakan diskusi untuk membahas keberhasilan dan kelemahan yang

82

ditemukan

selama

pembelajaran. Adapun keberhasilan

yang

diperoleh dalam pertemuan ini adalah siswa aktif, siswa telah mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan antusias dengan model kooperatif yang diajarkan, siswa melaporkan hasil diskusinya di depan kelas dengan sungguh-sungguh, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat. Untuk itu, setelah mempertahankan hasil belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI guru sebagai peneliti telah menyelesaikan materi energi dan menghentikan siklus berikutnya karena sudah didapatkan hasil belajar yang sangat baik.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus Pada penelitian ini peneliti telah mengumpulkan data untuk dianalisis. Data yang dianalisis oleh peneliti dari masing-masing siklus yakni data observasi dan tes hasil belajar. Untuk data observasi, data yang diperoleh adalah data aktivitas guru, data aktivitas siswa secara klasikal dan data penilaian sikap dan keterampilan. Di bawah ini akan dijelaskan analisis data dari masing-masing siklus. 1. Analisis Data Observasi Guru Data ini diperoleh dari guru wali kelas dalam melakukan observasi terhadap peneliti sebagai guru selama kegiatan belajar mengajar di kelas.

83

Adapun uraian data observasi guru dalam, siklus I dan siklus II yang telah dianalisis peneliti dari hasil pengamatan wali kelas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Tindakan Konversi Nilai

Siklus II

Siklus I PI

P II

JML

Rata PI 2 84 84 68, 76 5

P II

Rata 2 168 84 77, 155 50

JML

Skor maksimal 84 84 168 84 Jumlah skor 67 70 137 79 yang diperoleh Persentase 79,76 83,33 163,1 81,55 90,48 94,05 184,25 92,26 nilai Kategori Sangat Baik Sangat Baik Sumber: hasil olahan data penelitian Data pada tabel di atas dikonversi dari masing-masing aspek dengan menggunakan rumus di bawah ini Persentase nilai rata-rata=

jumlah skor yang diperoleh 100% skor maksimal

Dari hasil observasi guru pada tabel di atas maka dibuat grafik untuk melihat perbandingan tingkatan dari setiap siklus.

84

94.000% 92.000% 90.000% 88.000% 86.000% 84.000% 82.000% 80.000% 78.000% 76.000%

92.260%

81.550% Siklus I

siklus II

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Aktivitas Guru Setiap Siklus Dari tabel 4.2 dan grafik 4.1 di atas peneliti membuat kesimpulan dari hasil penelitian pada pengamatan aktivitas peneliti sebagai guru di kelas bahwa terjadinya peningkatan pada aktivitas guru dalam proses pembelajaran di kelas yang menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI yang hasil aktivitas guru tergolong dalam kategori sangat baik dan dirata-ratakan yaitu 81,55%. Dari hasil siklus I tersebut, guru mempertahankan dan berusaha meningkatkan aktivitas guru dalam pembelajaran dan memperoleh hasil yang tergolong dalam kategori sangat baik yaitu 92,26%. Maka peneliti menyimpulkan bahwa aktivitas guru dalam proses pembelajaran meningkat. 2. Analisis Data Observasi Siswa Data ini diperoleh dari aktivitas siswa secara umum selama kegiatan belajar mengajar di kelas berlangsung. Adapun

uraian data

observasi siswa dalam, siklus I dan siklus II yang telah dianalisis peneliti dari hasil pengamatan adalah sebagai berikut:

85

Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Tindakan

Konversi Nilai

Siklus II

Siklus I

Skor maksimal Jumlah skor yang diperoleh Persentase nilai Kategori

PI 48

P II 48

JML 96

Rata2 48

PI 48

P II 48

JML 96

Rata2 48

36

38

74

37

40

43

83

41,5

77,08 77,08% 83,33% 89,58% 86,46% 86,46% % Baik Sangat Baik

75% 79,17%

Sumber: hasil olahan data penelitian

Data pada tabel 4.3 di atas dikonversi dari masing-masing aspek dengan menggunakan rumus di bawah ini Persentase nilai rata-rata=

jumlah skor yang diperoleh x 100% skor maksimal

Dari hasil observasi siswa pada tabel di atas maka dibuat grafik untuk melihat perbandingan tingkatan dari setiap siklus. 88.000% 86.000% 84.000% 82.000% 80.000%

86.460%

78.000% 76.000% 74.000% 72.000%

77.080% Siklus I

siklus II

Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Aktivitas Siswa Setiap Siklus

86

Dari tabel dan grafik di atas peneliti membuat kesimpulan dari hasil penelitian pada pengamatan aktivitas siswa di kelas

bahwa

terjadinya peningkatan pada aktivitas siswa dalam melakukan proses pembelajaran di kelas yang menunjukan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI yang hasil dari aktivitas siswa tergolong dalam kategori baik dan dirata-ratakan yaitu 77,08%. Dari hasil siklus I tersebut, guru mempertahankan dan berusaha meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan memperoleh hasil yang tergolong dalam kategori sangat baik yaitu 86,46%. Maka peneliti menyimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di kelas meningkat. 3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Data ini diperoleh dari aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar di kelas berlangsung, dengan mengacu pada penilaian sikap, keterampilan dan penilaian pengetahuan atau tes hasil belajar. Adapun uraian data penilaian sikap, keterampilan dan penilaian pengetahuan atau tes hasil belajar dalam, siklus I dan siklus II yang telah dianalisis peneliti adalah sebagai berikut: a. Penilaian Sikap Dalam penilaian ini, guru mengamati 2 aspek sikap dengan memberikan skor pada setiap siswa. Skor yang diperoleh pada setiap siswa tersebut kemudian dikonversi dengan menggunakan rumus. Hasil perolehan nilai sikap dari setiap siswa tersebut kemudian dijumlahkan dan didapat hasil rata-ratanya di bawah ini.

87

Tabel 4.4 Data Hasil Penilaian Sikap Siswa Penilaian Sikap

Konversi Nilai

PI

Jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa Jumlah Seluruh Siswa Persentase nilai rata-rata Kategori

1.800 24 75%

Siklus I P II JML 1.900

3.700

Rata2

PI

1.850

2050

Siklus II P II JML

2187,5 4237,5 2118,75

24 48 24 24 24 48 24 79,17 77,08% 79,17% 85,42% 91,15% 88,3% 88,28% % Baik Sangat Baik

Sumber: hasil olahan data penelitian Data pada tabel 4.4 di atas dikonversi dari masing-masing aspek dengan menggunakan rumus di bawah ini Rata-rata nilai sikap=

Jumlah nilai seluruh siswa Jumlah siswa

Dari hasil penilaian sikap pada tabel di atas maka dibuat grafik untuk melihat perbandingan tingkatan dari setiap siklus. 6 5 88.220%

4 3 2

79.170%

1 0

Rata2

Siklus I

siklus II

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Penilaian Sikap Setiap Siklus

Dari tabel dan grafik di atas peneliti membuat kesimpulan dari hasil penelitian pada penilaian sikap siswa di kelas bahwa terjadinya peningkatan pada penilaian sikap siswa dalam melakukan proses

88

pembelajaran di kelas yang menunjukan bahwa sikap siswa pada siklus I dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI yang hasil dari aktivitas siswa tergolong dalam kategori baik dan dirata-ratakan yaitu 79,17%. Dari hasil nilai sikap siswa pada siklus I tersebut, terjadinya perubahan sikap pada siklus II dalam pembelajaran dan memperoleh hasil yang tergolong dalam kategori sangat baik yaitu 88,22%. Maka peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada nilai sikap dalam proses pembelajaran di kelas meningkat.

b. Penilaian Keterampilan Dalam penilaian ini, guru mengamati 2 aspek keterampilan dengan memberikan skor pada setiap siswa. Skor yang diperoleh pada setiap siswa tersebut kemudian dikonversi dan di gabungkan dengan nilai yang diperoleh kelompok dalam mengerjakan LKS. Hasil perolehan nilai dari setiap siswa tersebut kemudian dijumlahkan dan didapat hasil rata-ratanya di bawah ini.

Konversi Nilai

Tabel 4.5 Data Hasil Penilaian Keterampilan Siswa Penilaian Sikap Siklus I Siklus II Rata JM PI P II JML PI P II Rata2 2 L

Jumlah nilai yang diperoleh seluruh 1787,5 1787,5 1787,5 1843,75 2075 2187,5 4262,5 2131,25 siswa Jumlah Seluruh Siswa 24 24 48 24 24 24 48 24 Persentase nilai rata- 74,48 79,17 88,80 74,48% 76,82% 86,46% 91,15% 88,80% rata % % % Kategori Baik Sangat Baik Sumber: hasil olahan data penelitian

89

Data pada tabel di atas dikonversi dari masing-masing aspek dengan menggunakan rumus di bawah ini Rata-rata nilai akhir=

Jumlah nilai akhir seluruh siswa Jumlah siswa

Dari hasil penilaian keterampilan pada tabel di atas maka dibuat grafik untuk melihat perbandingan tingkatan dari setiap siklus. 6 5 88.800%

4 3 2

76.820%

1 0

Siklus I

siklus II

Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Penilaian Keterampilan Setiap Siklus

Dari tabel dan grafik di atas peneliti membuat kesimpulan dari hasil penelitian pada penilaian keterampilan siswa di kelas bahwa terjadinya peningkatan pada penilaian sikap siswa dalam melakukan proses pembelajaran di kelas yang menunjukan bahwa keterampilan siswa dalam pembelajaran pada siklus I dengan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe TAI yang hasil dari aktivitas siswa tergolong dalam kategori baik dan dirata-ratakan yaitu 76,82%. Dari hasil nilai keterampilan siswa dalam mengerjakan LKS pada siklus I tersebut, terjadinya perubahan keterampilan pada siklus II dalam pembelajaran dan memperoleh hasil yang tergolong dalam kategori

90

sangat baik yaitu 88,80%.

Maka peneliti menyimpulkan bahwa

keterampilan

proses

siswa

dalam

pembelajaran

setelah

guru

menerapkan model kooperatif tipe TAI pada materi energi di kelas mengalami perubahan peniingkatan dan hasil meningkat. c. Penilaian Pengetahuan (Tes Hasil Belajar Siswa) Dalam penilaian ini, guru memperoleh hasil belajar siswa dari tes yang diberikan guru yang bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dari materi perkembangan teknologi yang telah diberikan guru. KKM yang ditentukan dari pembelajaran ini yakni 70, sedangkan ketuntasan belajar

secara klasikal

yang ingin

dicapai

dalam

pembelajaran ini adalah 70%. Hasil perolehan nilai dari setiap siswa dikonversikan berdasarkan penskoran untuk mengetahui seberapa banyak siswa yang mencapai KKM. Dari hasil setiap siswa tersebut, dapat diketahui persentase ketuntasan klasikal dari banyaknya siswa yang tuntas. Kemudian hasil perolehan seluruh siswa dirata-ratakan dan dijumlahkan yang didapat hasil rata-ratanya di bawah ini. Tabel 4.6 Data Tes Hasil Belajar Siswa Tindakan Konversi Nilai Siklus I Siklus II Jumlah Seluruh Siswa 24 24 Jumlah nilai Siswa 1.740 2.330 Persentase nilai rata-rata 72,50% 97,08% Jumlah siswa yang tuntas 16 24 Jumlah siswa yang tidak tuntas 8 0 Persentase ketuntasan belajar 66,67% 100% siswa secara klasikal Kategori Cukup Sangat Baik Sumber: hasil olahan data penelitian

91

Data pada tabel di atas dikonversi dari masing-masing aspek dengan menggunakan rumus di bawah ini Persentase ketuntasan belajar=

Jumla h siswa yang tuntas Jumlah siswa

Dari tes hasil belajar siswa pada tabel di atas maka dibuat grafik untuk melihat perbandingan tingkatan dari setiap siklus. 6 5

100%

4 3 2

67%

1 0

Siklus I

siklus II

Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Tes Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus

Dari tabel dan grafik di atas peneliti membuat kesimpulan dari hasil penelitian pada penilaian tes hasil belajar siswa di kelas bahwa terjadinya peningkatan pada tes hasil belajar siswa dalam pembelajaran di kelas yang menunjukan bahwa tes hasil belajar siswa dalam pembelajaran pada siklus 1 tergolong dalam kategori baik yang dapat dibuktikan dengan rata-rata nilai siswa yaitu 72,50% dan siswa yang tuntas yakni 16 orang dengan persentase ketuntasan belajarnya yakni 66,67%. Dari nilai tes hasil belajar siswa dalam sumber energi panas dan perpindahan panas menggunakan model kooperatif tipe TAI pada siklus I tersebut, maka pada siklus II perlu ditingkatkan hasil tersebut,

92

sehingga pada hasil belajar siklus II dalam pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe TAI diperoleh hasil yang dapat dipertahankan dan tergolong dalam kategori sangat baik yaitu mendapatkan nilai rata-rata 97,08% dan siswa yang tuntas yakni 24 orang dengan persentase ketuntasan belajarnya yakni 100%. Dari hasil tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa penilaian hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran setelah guru menerapkan model pembelajaran kooperatof tipe TAI pada materi energi di kelas mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil yang diperoleh peneliti pada pembelajaran siklus I dan siklus II, maka peneliti telah merangkum hasil belajar siswa secara keseluruhan ke dalam ringkasan tabel dan grafik hasil belajar siswa yang didalamnya terdapat 3 ranah yaitu ranah sikap, keterampilan dan ranah pengetahuaan pada masing-masing siklusnya. Data-data tersebut kemudian dikonversi untuk mendapat nilai dari keseluruhan ranah pada pembelajaran. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini. Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Nama Siswa Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta A. D. E. Sino Clotilde Tekla Pau Darius Daniel Setu Poa Emilianus P. N. Mitan Frumentinus O. B. Revan Gabriel A. M. Balik Hilarius Jastin Bruno Jeresius Fernando

P

S

K

80 80 80 80 80 80 50 60 60 50 100 100 70 90 90

81,25 75 81,25 75 81,25 75 75 81,25 75 68,75 87,5 81,25 75 87,5 68,75

87,5 87,5 75 68,75 75 81,25 87,5 75 81,25 62,5 87,5 87,5 68,75 87,5 68,75

KKM Nilai Akhir 82,92 80,83 78,75 74,58 78,75 78,75 70,83 72,08 72,08 60,42 91,67 89,58 71,25 88,33 75,83

: 70 Ket TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS

93

16 17 18 19 20 21 22 23 24

Krisantus Riski Margaretha D. R. Witin Maria Aurelia Afrida Maria Avinlia Nona Margaretha G. Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz JUMLAH Rata-rata

50 80 80 60 50 50 70 80 70

68,75 75 81,25 75 87,5 81,25 68,75 68,75 75 1740 1850 72,50 77,08 Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Persentase ketuntasan Belajar

68,75 75 75 87,5 81,25 81,25 62,5 62,5 68,75 1843,75 76,82

62,50 76,67 78,75 74,17 72,92 70,83 67,08 70,42 71,25 1811,25 75,47

TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS

: 21 :3 : 87,5%

Keterangan: KKM

70

Jumlah siswa yang tuntas

21

Jumlah nilai aspek pengetahuan

1.740

Jumlah siswa yang tidak tuntas

3

Jumlah nilai aspek sikap

1.850

Persentase ketuntasan Belajar

87,5%

Jumlah nilai keterampilan

1.843,75

Jumlah nilai akhir

1.811,25

Rata-rata kelas

75,47

Dari tabel di atas dapat dijelasakan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I tergolong dalam kategori baik. Hal ini terbukti dengan persentase ketuntasan klasikal pada siklus I yakni 87,5% dan rata-rata kelasnya yakni 75,47. Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajara Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Nama Siswa Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta A. Da Ema Sino Clotilde Tekla Pau

P

S

K

100 100 100 100 90 100 100 100 90

93,75 93,75 100 81,25 81,25 81,25 87,5 81,25 81,25

93,75 87,5 87,5 87,5 81,25 93,75 87,5 87,5 87,5

KKM Nilai Akhir 95,83 93,75 95,83 89,58 84,17 91,67 91,67 89,58 86,25

: 70 Ket TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS

94

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Darius Daniel Setu Poa 90 93,75 Emilianus P. N. Mitan 100 100 Frumentinus O. B. Revan 100 87,5 Gabriel A. M. Balik 90 93,75 Hilarius Jastin Bruno 100 87,5 Jeresius Fernando 100 81,25 Krisantus Riski 90 81,25 Margaretha D. R. Witin 100 81,25 Maria Aurelia Afrida 100 81,25 Maria Avinlia Nona 100 100 Margaretha G. Santa Dela 100 81,25 Maria K. Rastiana 100 87,5 Marianus Saba 90 100 Nikolaus Adam Saputra 100 100 Sirilus Alexander Diaz 100 81,25 JUMLAH 2.330 2118,75 Rata-rata 97,08 88,28 Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Persentase ketuntasan Belajar

Keterangan: KKM Jumlah nilai aspek pengetahuan Jumlah nilai aspek sikap Jumlah nilai keterampilan Jumlah nilai akhir Rata-rata kelas

70 2.330 2.11,7 2.131,25 2.193 91,39

87,5 100 100 81,25 87,5 87,5 93,75 81,25 81,25 93,75 93,75 87,5 93,75 87,5 81,25 2131,25 88,80

90,42 100 95,83 88,33 91,67 89,58 88,33 87,50 87,50 97,92 91,67 91,67 94,58 95,83 84,17 2.193 91,39

Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Persentase ketuntasan Belajar

TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS

: 24 :: 100% 24 0 100%

Dari tabel di atas dapat dijelasakan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II tergolong dalam kategori sangat baik. Hal ini terbukti dengan persentase ketuntasan klasikal pada siklus II yakni 100% dan rata-rata kelasnya yakni 91,39. Dari penjelasan tabel hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II secara keseluruhan di atas maka dibuat grafik untuk melihat perbandingan tingkatan data hasil belajar siswa secara keseluruhan dari masing-masing ranah untuk setiap siklusnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

95

100.000% 80.000%

97% 72.500%

88% 77.080% 76.420%

91% 75.470%

60.000% Siklus I Siklus II

40.000% 20.000% .000% Pengetahuan

Sikap

89% Keterampilan Rata-Rata

Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa secara keseluruhan Setiap Siklusnya Dari tabel dan grafik di atas peneliti menyimpulkan bahwa terjadinya peningkatan pada hasil belajar siswa secara keseluruhan dalam pembelajaran di kelas yang menunjukan bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran pada siklus I dan siklus II sehingga hasil belajar siswa meningkat.

D. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian melalui model kooperatif tipe TAI pada mata pelajaran IPA materi eergi di kelas IV A SDK 093 Maumere IV diperoleh dari data tes hasil belajar dan hasil pengamatan selama proses pembelajaran disetiap siklus. Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian ini menunjukan bahwa adanya peningkatan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi energi. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan dijelaskan perkembangan hasil yang diperoleh dari setiap siklus.

96

1. Hasil Penelitian Aktivitas Guru Hasil

observasi

pada

aktivitas

guru

selama

pembelajaran

menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan kemampuan pada aktivitas guru di kelas pada setiap siklus. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Prihatin

(2012:23)

yang

mengemukakan

bahwa,

“guru

sebagai

demonstrator hendaknya senantiasa mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya dalam hal ini adalah ilmu yang dimilikinya karena sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.” Dari pernyataan di atas peneliti telah membuktikan bahwa terjadinya peningkatan kemampuan pada aktivitas guru dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini dapat dilihat pada aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI pada proses pembelajaran dan hasil yang didapat tergolong dalam kategori sangat baik dengan rata-rata yaitu 81,55%. Dari hasil siklus I tersebut, guru mempertahankan dan berusaha

meningkatkan

aktivitas

guru

dalam

pembelajaran

dan

memperoleh hasil yang tergolong dalam kategori sangat baik yaitu 92,26%. Dari hasil aktivitas guru yang telah dicapai menunjukan bahwa adanya peningkatan. Hal ini dikarenakan guru menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar di kelas, sehingga terlihat bahwa adanya peranan guru sebagai mediator dan fasilitator. 2. Hasil Penelitian Aktivitas Siswa Hasil observasi pada aktivitas siswa secara umum selama pembelajaran menunjukan bahwa terjadinya peningkatan pada aktivitas siswa secara umum di kelas pada setiap siklusnya. Dalam proses pembelajaran di kelas pada siklus I dengan menggunakan metode inkuiri sehingga hasil dari aktivitas siswa meningkat dan tergolong dalam kategori

97

baik yang rata-rata

yakni 77,08%. Dari hasil siklus I tersebut, guru

mempertahankan dan berusaha meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan memperoleh hasil yang tergolong dalam kategori sangat baik yakni 86,46%. Maka peneliti menyimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di kelas meningkat. Peningkatan pada aktivitas siswa tersebut nampak terlihat dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TAI karena dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih aktif dan antusias dengan isi materi energi, disamping itu siswa juga sekaligus dapat mendengar penjelasan guru. Dalam mengamati isi materi yang disajikan tersebut. 3. Hasil Penelitian Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa diperoleh dari proses belajar mengajar di kelas melalui penilaian ranah sikap, keterampilan dan penilaian ranah pengetahuan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada mata pelajaran IPA materi energi pada siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada 3 ranah di setiap siklusnya. Menurut Arsyad (2013:1), Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang memungkinkan disebabkan terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dari pernyataan Arsyad di atas, peneliti telah membuktikan dalam penelitian bahwa siswa kelas IV A telah belajar dengan baik pada materi energi sehingga hasil belajar siswa meningkat pada penilaian 3 ranah tersebut. Pada hasil belajar sebelumnya, siswa belum menguasai materi pelajaran sepenuhnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang tergolong dalam kategori

98

kurang baik. Penyebabnya karena pembelajaran dilaksanakan tanpa adanya penggunaan model pembelajaran yang tepat. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran sehingga hampir sebagian besar siswa pasif, siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja. Selanjutnya pada pertemuan berikut peneliti menggunakan salah satu model pembelajaran yaitu model kooperatif tipe TAI, sehingga dapat diketahui pada siklus I terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang tergolong dalam kategori sangat baik. Hal ini karena adanya rancangan strategi pembelajaran yang tepat oleh guru yaitu penggunaan teknik dalam pembelajaran, dalam hal ini yaitu menggunakan model kooperatif tipe TAI. Hasil belajar yang diperoleh siswa pada pembelajaran sebelumnya sangat berbeda dengan proses yang digunakan peneliti pada hasil di siklus I yaitu dengan nilai rata-rata 75,47 dan persentase ketuntasan belajar siswa adalah 91,39%. Hasil yang diperoleh pada siklus I telah menunjukkan bahwa penggunaan kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil yang hampir sama terjadi pada siklus II melalui model kooperatif tipe TAI dengan mengembangkan indikator pembelajaran, dari pembelajaran tersebut diperoleh hasil yang lebih baik dari siklus sebelumnya dengan nilai rata-rata yakni 91,39 dan persentase ketuntasan belajar siswa adalah 100%. Dari penjelasan di atas penelti menyimpulkan bahwa siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV telah belajar dengan baik dan meningkatkan hasil belajar pada materi energi melalui pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 25 April 2018 sampai dengan tanggal 15 Mei 2018 pada siswa kelas IV A SDK 093 Maumere IV Katolik untuk mata pelajaran IPA materi energi dengan menggunakan model Kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang telah peneliti laksanakan dalam beberapa siklus, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan Model kooperatif tipe TAI pada mata pelajaran IPA materi energi tergolong dalam kategori sangat baik dan mampu memicu keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses pembelajaran sehingga dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan hasil analisis, aktivitas guru semakin meningkat ketika penggunaan model kooperatif tipe TAI dilaksanakan dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan aktivitas sebelum dan sesudah menggunakan model kooperatif tipe TAI, dengan menggunakan model ini juga terlihat guru menguasai materi pembelajaran dan menggunakan model kooperatif tipe TAI sesuai dengan proses pembelajaran. 2. Hasil belajar siswa meningkat, berdasarkan aktivitas guru dan siswa, penggunaan model kooperatif tipe TAI juga mengakibatkan peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, Terlihat ketika pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional, guru dan siswa hanya menggunakan bahan ajar sebagai satu-satunya sumber belajar, hasil belajar

99

100

siswa tidak meningkat, bahkan sebagian besar siswa tidak tuntas. Pengaruh dari tidak adanya penggunaan model dalam pembelajaran mengakibatkan hasil yang dicapai kurang maksimal. Sedangkan ketika pembelajaran telah menggunakan model kooperatif tipe TAI, nilai siswa mengalami peningkatan. Faktor penentu keberhasilan disini yaitu penggunaan teknik dan model yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa. Maka hasil belajar siswa mengalami perubahan ke arah yang lebih baik setelah diterapkan model kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran IPA materi energi. Hasil belajar siswa meningkat karena siswa sangat antusias dan berpartisipasi aktif dengan penerapan model kooperatif tipe TAI.

B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat beberapa saran dalam melaksanakan proses pembelajaran yang diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah a. Kepala Sekolah hendaknya melibatkan guru dalam kegiatan penataran

atau pelatihan model pembelajaran yang dapat menunjang performansi guru. b. Kepala Sekolah hendaknya menyediakan berbagai buku panduan mengenai model pembelajaran yang dapat menunjang performansi guru di kelas.

101

2.

Bagi Guru a. Seorang guru sebaiknya kreatif dalam memilih variasi

model

pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. b. Guru hendaknya menerapkan model kooperatif tipe TAI agar dapat

meningkatn hasil belajar siswa. 3.

Bagi Siswa a. Hasil penelitian ini diharapkan agar siswa dapat termotivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar pada materi-materi selanjutnya. b. Sebaiknya siswa mendengarkan penjelasan guru dengan serius saat guru

memberikan

pengarahan

tentang

pembelajaran

dengan

menggunakan model kooperatif tipe TAI. 4.

Bagi Peneliti lanjutan Kiranya hasil penelitian dengan menerapkan model kooperatif tipe TAI ini dapat dijadikan referensi untuk dikembangkan dalam penelitian selanjutnya pada materi yang berbeda atau pada mata pelajaran lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Iskandar. Panduan Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru. Jakarta: Bestari Buana Murni, 2012. Anggoro M. Toha, Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2015. PenelitianTindakan Kelas. Jakarta: BumiAksara. Arsyad (2013:1). Aktivitas siswa. Jakarta : Bastari Buana Murni 2012 Aqib,Zainal,dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk guru SD, SLB, TK. Bandung: YramaWidya. Igak dan Kaswaya.Penelitian Tindakan Kelas.Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014 Ikhwan.S. &Wahyudi.2009. BSE IlmuPengetahuanAlam SD kelas IV, hal. 102107. Kireyinha.2011.

Model

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe

Team(http://kireyinha.blogspot.com/2011/07/modelpembelajarancooperatif-type-team.html)diaksespadatanggal

8

Desember

2018. Nar Herhyanto. Statistika Pendidikan. Tangerang : Universitas Terbuka, 2014 MuhamadFaiq. 2013. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI. (http://penelitian tindakan kelas.blogspot.com/2013/02/model pembelajaran-kooperatif-tipeTAI.html)diakses pada tanggal 15 April 2018. Muslich. 2010. Melaksanakan PTK Itu Mudah, Jakarta: PT Bumi Aksara Sugiyono.2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA Sugiyanti.2010. Peningkatan Prestasi Belaja rmelalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) untuk Standar Kompetensi Mengelola Kartu Persediaan Kelas XI AK 2 Kompetensi Keahlian Akuntansi di SMK N 1 TempelTahunAjaran 2009/2010. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Akuntansi FE UNY. Slavin, Robert E. (2009).Cooperatif Learning: Teori, Riset, danPraktik (Alihbahasa: Nurulita). Bandung: Nusa Media.

102

Lampiran 1 Siklus I Pertemuan I

1.1

Silabus Pembelajaran................................................................102

1.2

Silabus Pengembangan..............................................................104

1.3

Materi Ajar................................................................................109

1.4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................118

1.5

Lembar Kerja Siswa..................................................................122

1.6

Lembar Observasi Aktivitas Guru.............................................124

1.7

Lembar Observasi Aktivitas Siswa...........................................127

1.8

Kisi-kisi Penilaian Ranah Sikap................................................128

1.9

Kisi-kisi Penilaian Ranah Keterampilan...................................130

1.10 Hasil Penilaian Sikap................................................................132 1.11 Hasil Penilaian Keterampilan....................................................133

Lampiran 1.1 SILABUS PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester

: IV (empat) / 2 (dua)

Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifatsifatnya

Materi Pokok Pembelajaran Energy Panas

Kegiatan Pembelajaran  Siswa menyebutkan contoh energi panas  Siswa menyebutkan contoh sumber energi panas - Lilin yang menyala menghasilkan panas

Indikator

Penilaian

 Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas.  Mendemonstrasikan adanya perpindahan panas.  Membuat daftar sumber-sumber bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar.  Menyimpulkan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar.  Menunjukkan bukti

Jenis :  Tertulis  Lisan  Proyek  performance

102

Alokasi waktu 8 jp x 35 menit

Sumber Belajar Buku IPA buku panduan pendidik IPA kelas IV semester 2

103 Kompetensi Dasar

Materi Pokok Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran - Gesekan antara dua benda dapat menghasilkan panas. - Dua telapak tangan yang digesekan menghasilkan panas  Memahami pemantulan bunyi - Bunyi pantul - Gaung atau Kerdam - Gema 

Memahami penyerapan bunyi dan memberikan contoh benda yang dapat menyerap

Indikator perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas.  Menunjukkan bahwa bunyi dapat dipantulkan atau diserap.

Penilaian

Alokasi waktu

Sumber Belajar

104 Kompetensi Dasar

Materi Pokok Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran bunyi

Karakter: Kerjasama dan tanggung jawab

Indikator

Penilaian

Alokasi waktu

Sumber Belajar

Lampiran 1.2 SILABUS PENGEMBANGAN Nama Sekolah

: SDK 093 Maumere IV

Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester

: IV / II

Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar Pertemuaan I 8.1 Mendeskripsik an energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

Materi Ajar Energi Panas

Indikator  Menjelaskan sumber energi panas  Menjelaskan manfaat energi panas  Mendemonstrasi kan sumber energy panas  Menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi panas









Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan sumber energi panas Siswa dapat menjelaskan manfaat energi panas Siswa dapat mendemonstrasi kan sumber energi panas Siswa dapat menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi panas

  

    

Kegiatan Penilaian Pembelajaran Teknik: Menjelaskan pokok-pokok kegiatan tertulis yang harus dilakukan oleh siswa untuk Bentuk: mencapai tujuan. uraian Menjelaskan sumber energi panas dan manfaat energi panas Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Guru membagi siswa dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa Guru membagikan LKS Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk Dalam kelompok masing-masing anggota kelompok mendemonstrasikan sumber energi panas Masing-masing siswa dalam kelompok

104

Alokasi Sumber waktu Belajar 2 jp x 35 Buku IPA menit buku panduan pendidik IPA kelas IV Penerbit Intan Pariwara. Buku BSE IPA kelas IV SD. Bahan Ajar

105 Kompetensi Dasar

Pertemuaan II Siklus I 8.1 Mendeskripsik an energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

Materi Ajar

Energi Panas

Indikator

Tujuan Pembelajaran

 Menjelaskan  Siswa dapat perpindahan Menjelaskan panas (konduksi, perpindahan konveksi dan panas (konduksi, radiasi) konveksi dan radiasi)  Mendemonstrasi kan perpindahan  Siswa dapat panas (konduksi, Mendemonstrasi konveksi dan kan perpindahan radiasi) panas (konduksi, konveksi dan  Menjelaskan radiasi) hasil demonstrasi perpindahan  Siswa dapat panas (konduksi, Menjelaskan konveksi dan hasil radiasi) demonstrasi perpindahan panas (konduksi, konveksi dan radiasi)

   

   





Kegiatan Pembelajaran menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi panas Membuat kesimpulan. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Menjelaskan perpindahan panas (konduksi, konveksi dan radiasi) Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Guru membagi siswa dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa Guru membagikan LKS Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk Dalam kelompok masing-masing anggota kelompok mendemonstrasikan perpindahan panas (konduksi, konveksi dan radiasi) Masing-masing siswa dalam kelompok menjelaskan hasil demonstrasi perpindahan panas (konduksi, konveksi dan radiasi). Membuat kesimpulan

Penilaian

Teknik: tertulis Bentuk: uraian

Alokasi waktu

Sumber Belajar

2 jp x 35 Buku IPA menit buku panduan pendidik IPA kelas IV Penerbit Intan Pariwara. Buku BSE IPA kelas IV SD. Bahan Ajar

106 Kompetensi Dasar Siklus II Pertemuan I 8.1 Mendeskripsik an energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

Materi Ajar Energi Bunyi

Tujuan Pembelajaran  Menjelaskan  Siswa dapat sumber energy menjelaskan bunyi sumber energy bunyi  Menjelaskan jenis-jenis bunyi  Siswa dapat Menjelaskan  Mendemonstrasi jenis-jenis bunyi kan sumber  Siswa dapat energi bunyi Mendemonstras  Menjelaskan ikan sumber hasil energi bunyi demonstrasi sumber energy  Siswa dapat bunyi Menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi bunyi Indikator

  

     

Kegiatan Pembelajaran Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Menjelaskan sumber energy bunyi dan jenis-jenis bunyi Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Guru membagi siswa dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa Guru membagikan LKS Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk Dalam kelompok masing-masing anggota kelompok mendemonstrasikan sumber energi bunyi Masing-masing siswa dalam kelompok menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi bunyi Membuat kesimpulan

Penilaian Teknik: tertulis Bentuk: uraian

Alokasi Sumber waktu Belajar 2 jp x 35 Buku IPA menit buku panduan pendidik IPA kelas IV Penerbit Intan Pariwara. Buku BSE IPA kelas IV SD. Bahan Ajar

107 Kompetensi Dasar Pertemuaan II 8.1 Mendeskripsik an energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

Materi Ajar Energi Bunyi

Indikator

 Menjelaskan perambatan bunyi  Menjelaskan pemantulan dan penyerapan bunyi  Mendemonstrasi kan perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi  Menjelaskan hasil demonstrasi perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi

Tujuan Pembelajaran  Siswa dapat menjelaskan perambatan bunyi  Siswa dapat menjelaskan pemantulan dan penyerapan bunyi  Siswa dapat Mendemonstras ikan perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi  Siswa dapat Menjelaskan hasil demonstrasi perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi

Karakter : Kerja sama dan tanggung jawab

  

   





Kegiatan Pembelajaran Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Menjelaskan perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Guru membagi siswa dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa Guru membagikan LKS Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk Dalam kelompok masing-masing anggota kelompok mendemonstrasikan perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi. Masing-masing siswa dalam kelompok menjelaskan hasil demonstrasi perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi. Membuat kesimpulan

Penilaian Teknik: tertulis Bentuk: uraian

Alokasi Sumber waktu Belajar 2 jp x 35 Buku IPA menit buku panduan pendidik IPA kelas IV Penerbit Intan Pariwara. Buku BSE IPA kelas IV SD. Bahan Ajar

108

Maumere, 11 Mei 2018

Mengesahkan

Mengetahui

Kepala SDK 093 Maumere IV

Guru Kelas

Peneliti

Dra. Milo Bergita NIP. 19630603 200604 2 005

Yanuarius NIP.19630115 200212 1 003

Angela G.Y. Sapo NIM : 081140013

Lampiran 1.3 MATERI AJAR PEMBELAJARAN

A. Pengertian Energi Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Kata “Energi” berasal dari bahasa Yunani yaitu “ergon” yang berarti kerja. Dalam melakukan sesuatu kita harus memanfaatkan energi, baik secara sadar maupun tidak sadar, Contohnya ketika kita berjalan kita memerlukan energi. namun dalan setiap kegiatan memerlukan energi dalam jumlah dan bentuk yang berbeda-beda. Energi tidak dapat dilihat namun pengaruhnya dapat dirasakan.

B. Energi Panas Panas merupakan salah satu bentuk energy. Energy panas disebut juga kalor. Energi panas merupakan energi yang dapat membuat suhu suatu benda menjadi lebih tinggi. Energi panas dihasilkan oleh beberapa sumber. Sumber energi panas antara lain gesekan benda, api dan matahari. 1. Sumber Energi Panas Sumber energi panas merupakan segala sesuatu yang dapat menghasilkan panas. Sumber energy panas antara lain gesekan benda, api dan matahari.

109

110

a) Gesekan dua benda Orang yang kedinginan biasanya menggesek-gesekkan kedua tangannya. Dua telapak tangan yang digesekkan akan menghasilkan panas. Itu sebabnya, orang yang kedinginan akan merasa lebih hangat dengan menggesekkan kedua tangannya.

b) Api Api adalah panas yang dapat kita rasakan. Api dapat menghasilkan cahaya yang dapat dilihat ketika sesuatu terbakar. Energi yang dihasilkan oleh api adalah panas. Api sangat bermanfaat bagi kehidupan. Contohnya seperti api digunakan untuk memasak makanan.

111

c) Matahari Matahari merupakan sumber energi panas utama dibumi. Matahari juga merupakan benda langit yang mempunyai cahaya sendiri. Tanpa matahari, tidak ada kehidupan di bumi. Matahari merupakan energi yang sangat penting karena dapat memberikan panas dan cahaya. Energi panas matahari banyak dimanfaatkan manusia, misalnya untyuk mengeringkan pakaian, bahan makanan, barang kerajinan dan pembuatan garam. Cahaya matahari dimanfaatkan manusia sebagai penerang pada siang hari.

2. Perpindahan Panas Saat kamu berjalan di bawah terik matahari, apa yang kamu rasakan? Tentunya kamu akan merasakan tubuhmu menjadi sedikit hangat dan lama-kelamaan kepanasan. Hal tersebut membuktikan bahwa panas dapat berpindah. Panas dapat berpindah dengan tiga macam cara yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.

112

a) Konduksi Konduksi dapat terjadi apa bila panas berpindah melalui zat perantara, tanpa diikuti perpindahan pertikel-partikel zat tersebut (hantaran panas melalui konduktor). Panas yang dipindahkan secara konduksi dipengaruhi bahan zat perantaranya. Zat perantara yang bersifat konduktor (mudah menghantarkan panas), yaitu besi, aluminium dan baja. Ada pula zat perantara yang bersifat isolator (sukar menghantarkan panas) seperti kayu, karet dan kain. b) Konveksi Konveksi terjadi apabila panas berpindah melalui zat perantara dengan diikuti perpindahan zat perantara tersebut. Hal ini dapat terjadi pada air yang direbus. Saat air direbus maka air bagian bawah akan panas terlebih dahulu, sehingga air akan bergerak ke atas. Dengan demikian air yang berada di atas akan terdorong bergerak ke bawah, begitu seterusnya. Akibatnya terjadilah gerakan air yang berputar naik turun. Selain hal tersebut konveksi juga dapat dirasakan dengan terjadinya angin darat dan angin laut. c) Radiasi Radiasi disebut juga perpindahan secara langsung. Hal ini karena panas yang berpindah secara radiasi dapat berpindah tanpa

113

melalui zat perantara. Misalnya panas matahari yang kita rasakan dan panas api unggun. 3. Manfaat dan Kerugian Energi Panas a) Manfaat Energi Panas (3) Energi panas matahari bermanfaat bagi kehidupan di bumi. Contohnya: mengeringkan pakaian, mengeringkan ikan, pembuatan garam dan lain sebagainya. (4) Energi panas api dapat dimanfaatkan untuk memasak makanan dan membuat api unggun. b) Kerugian Energi Panas (3) Energi

panas

dari

api

yang

tidak

terkendali

dapat

mengakibatkan terjadinya kebakaran. (4) Energi panas dari permukaan benda yang saling bergesekan mengakibatkan permukaan kedua benda menjadi aus.

C. Energi Bunyi Salah satu bentuk energi yang lain adalah bunyi. Bunyi disebabkan benda yang bergetar. Bunyi yang kita dengar merupakan energi kuat dan lemah. Bunyi kuat ditimbulkan oleh getaran yang kuat, sedangkan bunyi lemah oleh getaran yang lemah. Kuat lemah bunyi ditentukan oleh simpangan getaran. Satu kali gerak ke atas dan ke bawah disebut satu getaran.

114

1. Sumber Bunyi Benda-benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Contoh sumber bunyi, misalnya drum, gitar, seruling, kaleng yang jatuh, meja yang dipukul, dan klakson. Getaran bunyi merambat ke segala arah sebagai gelombang. Makin jauh sumber bunyi, bunyi terdengar makin lemah.

2. Jenis Bunyi Setiap getaran memiliki frekuensi tertentu. Frekuensi adalah banyaknya getaran dalam suatu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Berdasarkan frekuensinya bunyi dibedakan menjadi bunyi infrasonic, audiosonik dan ultrasonic. a) Bunyi infrasonik Bunyi yang memiliki frekuensi kurang dari 20 HZ. Bunyi tersebut hanya didengar oleh hewan seprti jangkrik, anjing dan gajah. b) Bunyi audiosonik

115

Bunyi yang memiliki frekuensi antara 20-20.00 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh manusia. c) Bunyi ultrasonic Bunyi yang memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh kelalawar, paus dan lumba-lumba.

3. Perambatan Bunyi Bunyi dapat didengar hingga ketelinga karena proses perambatan bunyi. Bunyi merambat melalui zat perantara (medium) benda padat, cair dan gas. Perambatan bunyi paling cepat melalui medium benda padat, kemudian benda cair dan paling rambat bunyi merambat melalui gas. a) Bunyi Merambat Melalui Benda Padat Bunyi yang merambat melalui benda padat lebih cepat terdengar dari pada melalui benda cair dan gas. Penerapan : Bunyi dapat merambat melalui benda padat. Perambatan bunyi melalui benda padat dapat kamu gunakan untuk membuat mainan. Misalnya membuat mainan telepon-teleponan.

116

b) Bunyi Merambat Melalui Benda Cair Sifat bunyi yang dapat merambat pada benda cair dimanfaatkan manusia untuk mencari harta karun dan mencari kapal yang tenggelam di dasar laut. Penerapan : Selain merambat melalui benda padat, bunyi juga dapat merambat melalui benda cair. Ketika dua batu diadu didalam air, bunyi yang ditimbulkan dapat kita dengar. Hal itu menunjukkan bahwa bunyi dapat merambat melalui zat cair. Sifat bunyi yang dapat merambat melalui zat cair dimanfaatkan oleh tim SAR untuk mencari dan menolong kecelakaan yang terjadi di tengah lautan. Adanya sifat itu, komunikasi antara orang yang ada di atas kapal dan penyelam dapat dilakukan sehingga pencarian korban dapat berjalan lancar.

117

c) Bunyi Merambat Melalui Benda Gas Udara merupakan benda gas. Kita dapat mendengar suara orang berbicara dan burung berkicau karena getaran suara itu masuk ke telinga kita. Hal itu menunjukkan bahwa suara dapat merambat melalui udara. Demikian juga halnya pada guntur. Pada saat hari mendung, kita sering mendengar guntur. Guntur dapat kita dengar karena getaran suaranya masuk ke telinga kita setelah merambat melalui udara.

4. Pemantulan dan Penyerapan Bunyi Bunyi dapat dipantulkan seperti bola yang memantul ketika mengenai tembok. Pemantulan bunyi terjadi apabila bunyi tersebut disaaat perambatannya dihalangi oleh benda yang permukaannya keras seperti kayu, batu, kaca dan besi. Sedangkan, benda-benda yang dapat menyerap bunyi adalah benda-benda yang permukaannya lunak. Misalnya karet, karpet, kertas, kain, busa, spon, dan wol.

118

Lampiran 1. 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I (Pertemuan I)

Nama Sekolah

: SDK 093 Maumere IV

Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/semester

: IV/II

Alokasi waktu

: 2 x 35 menit (I Pertemuan)

Hari/tanggal

: Jumad, 11 Mei 2018

I.

Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

II. Kompetensi Dasar 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

III. Indikator  Menjelaskan sumber energy panas  Menjelaskan manfaat energy panas  Mendemonstrasikan sumber energi panas  Menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi panas

118

119

IV. Tujuan Pembelajaran  Siswa dapat menjelaskan sumber energi panas  Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis sumber energi panas  Siswa dapat mendemonstrasikan sumber energi panas  Siswa dapat menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi panas

V. Karakteristik Siswa yang Diharapkan 

Disiplin dan Tanggung jawab

VI. Materi Pokok Energi Panas

VII. Model Pembelajaran dan Metode Pembelajaran Model : Kooperatif Tipe TAI Metode : Demonstrasi, Tanya dan diskusi

VIII. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Awal (5 menit)  Doa dan absensi  Menyampaikan Standar kompetensi dan Kompetensi dasar  Apersepsi: guru bertanya kepada siswa tentang energi (apa yang kalian ketahui tentang sumber energi?)  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

120

 Guru menyiapkan kelas Kegiatan Inti (60 menit)  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: o Guru memberikan contoh sumber energi panas o Guru menjelaskan secara singkat materi sumber energi panas  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: o Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa. o Guru membagi siswa dalam 4 kelompok satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa o Siswa membentuk kelompok o Guru membagikan LKS yang didalamnya terdapat langkahlangkah percobaan dan pertanyaan yang harus dikerjakan siswa pada masing-masing kelompok. o Siswa melakukan percobaan dalam kelompok dengan mengikuti petunjuk yang terdapat di dalam LKS. o Masing-masing

siswa

dalam

kelompok

mendemonstrasikan

sumber energi panas o Siswa menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi panas

121

 Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi: o Guru meluruskan jawaban siswa. o Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. Kegiatan Penutup (5 menit)  Guru membuat kesimpulan  Menyampaikan meteri yang akan di pelajari di pertemuan berikutnya  Mengakhiri pelajaran dengan doa

IX.

Alat dan Sumber Belajar Alat dan Bahan : batu, korek api, besi Sumber Belajar : BSE IPA Kelas IV SD

X.

Penilaian

Penilaian Pengetahuan

Teknik Penilaian Tertulis

Bentuk Instrumen Pilihan ganda

Sikap

Observasi

Lembar observasi

Keterampilan

Observasi

Lembar observasi

Maumere, 11 Mei 2018 Mengesahkan

Mengetahui

Kepala SDK 093 Maumere IV Guru Kelas

Peneliti

122

Dra. Milo Bergita NIP. 19630603 200604 2 005

Yanuarius NIP.19630115 200212 1 003

Angela G.Y. Sapo NIM : 081140013

Lampiran 1.5 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Siklus I Pertemuan I Nama Kelompok : ………………… Ketua

: …………………

Anggota

: ………………… …………………. …………………. …………………. ………………….

PETUNJUK: Lakukanlah kegiatan berikut dan jawablah pertanyaan berdasarkan langkahlangkah kerja yang tertera dibawah ini : a. Alat dan bahan 

Batu



Telapak tangan



Biji salak



Lilin



Senduk besi



Kawat



Ranting pohon

b. Langkah kerja

122

123



Gesek-gesekkan kedua telapak tanganmu selama 5 menit.



Gesek-gesekkan dua buah batu yang kering selama 5 menit. Kemudian, rabalah kedua permukaan batu tersebut.



Gesekan biji salak pada batu selama lima menit. Sentuhlah permukaan biji salak yang telah digesekan pada batu.



Gesekan dua ranting kayu satu sama lain selama lima menit. Sentuhlah permukaan ranting kayu yang saling bergesekan itu.



Gesekan kedua kawat satu sama lain selama lima menit. Kemudian rabalah kedua kawat tersebut.



Gesekan sebelah tanganmu diatas meja.

c. Pertanyaan 1. Apa yang kamu rasakan kertika kedua telapak tanganmu digesekkan? Jelaskan! 2. Apa yang terjadi ketika dua buah batu yang kering digesekkan? Jelaskan! 3. Apa yang terjadi ketika biji salak digesekkan pada batu? Jelaskan! 4. Apa yang terjadi ketika dua ranting kayu kering digesekkan? Jelaskan! 5. Apa yang terjadi ketika kedua kawat digesekkan? Jelaskan!

124

6. Apa yang kamu rasakan ketika tanganmu digesekan diatas meja? Jelaskan!

Lampiran 1.6 LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A SDK 093 MAUMERE IV TAHUN AJARAN 2017/2018

Nama Guru

: Angela Gerlani Yuliana Sapo

Siklus

:

Tujuan

: Untuk mengetahui kualitas mengajar guru dalam menerapkan

I pertemuan I

model Kooperatif Tipe TAI Hari/Tanggal : Jumad, 11 Mei 2018 Waktu

: 2 x 35 menit

Petunjuk

: Berilah tanda (√) pada aktivitas guru sesuai dengan criteria yang ditetapkan

Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas guru terdiri dari 4 kriteria penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 : baik, 2 : cukup, 1 : kurang.

124

125

No 1.

Aktivitas Guru

Memberi salam dan berdoa Mengecek kehadiran Apersepsi Menyampaikan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar e. Menyampaiakn tujuan pembelajaran f. Guru menyiapkan kelas

Jumlah

4 4

4 4 3 3

4

4 2

3

dan

3 2

Kegiatan Inti

Eksplorasi a. Guru memberikan contoh sumber energi panas b. Guru melibatkan siswa secara aktif. c. Menjelaskan secara singkat materi sumber energi panas Elaborasi a. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa. b. Guru membagi siswa dalam kelompok satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa c. Guru membimbing siswa membentuk kelompok d. Guru membagikan Lembaran Kerja Siwa (LKS) yang didalamnya terdapat langkah-langkah percobaan dan pertanyaan yang harus dikerjakan siswa pada masing-masing kelompok. e. Guru membimbing siswa melakukan percobaan dalam kelompok dengan mengikuti petunjuk yang terdapat di dalam LKS. f. Guru membimbing siswa dalam kelompok mendemonstrasikan sumber energi panas g. Guru membimbing siswa, menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi panas

Konfirmasi a. Guru meluruskan jawaban siswa 4.

Skor Nilai 2 3 4

Kegiatan Awal

a. b. c. d.

2.

1

b. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa Penutup

a. Memberikan kesimpulan b. Mengarahkan siswa untuk menyiapkan diri pada kegiatan selanjutnya c. Salam penutup

3 4

Jumlah Skor ×100 Skor Maks

3 4 3

3 3

3 3

3 3

3 3 3 3

3

3

3

3

3

3

3

3 3

3 3 4

Jumlah Skor Skor Maksimum

Skor =

3

3

4 67 84 79,76%

Kategori

Baik

126

Keterangan Penilaian : 80-100 : sangat baik 70-79 : baik 56-69 : cukup 40-55 : kurang

Maumere, 11 Mei 2018 Mengetahui Kepala Sekolah SDK 093 MAumere IV

Observer

Dra. Milo Bergita NIP : 19630603 200604 2 005

Yanuarius NIP : 19630115 200212 1 003

Lampiran 1.7 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS SIKLUS I Nama Sekolah

: SDK 093 Maumere IV

Mata Pelajaran

: IPA

Materi

: Energi

Kelas / Semester

: IV/II

Pertemuan

:I

Hari/tanggal

: Jumad, 11 Mei 2018

Petunjuk

: Berikan tanda cek (√) pada kolom skor sesuai dengan aspek yang diamati!

No

Aspek yang diamati

1 2 3 4

Siswa siap mengikuti pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru Siswa mengamati beberapa contoh yang dilakukan oleh guru Siswa mencatat hal-hal penting Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru Siswa mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh Siswa melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh Perwakilan siswa dalam kelompok mendemonstrasikan hasil pekerjaannya di depan kelas dengan sungguhsungguh Siswa mengikuti alur pembelajaran dengan baik Siswa selalu aktif dalam pembelajaran Siswa membuat kesimpulan SKOR MAKSIMAL INDIKATOR SKOR INDIKATOR YANG DICAPAI PERSENTASE KATEGORI

5 6 7 8 9 10 11 12

127

Skor 1

2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 48 36 75% Baik

4

Lampiran 1.8 Kisi-kisi Penilaian Ranah Sikap SIKLUS I (Pertemuan I) Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Alam.

Kelas/Semester

: IV/II.

Standar Kompetensi

: 8. Memahami berbagi bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar

: 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

Karakter

: Kerjasama dan Tanggung jawab

128

129

NO

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP ASPEK YANG DIAMATI A1 A2 SKOR Tanggung PEROLEHAN NAMA SISWA Kerja Sama Jawab

NILAI AKHIR

4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 4 5 Dst Keterangan: Setiap aspek sikap yang dinilai dengan pengisian skor sebagai berikut: a. Skor 4 sangat baik b. Skor 3 baik c. Skor 2 cukup d. Skor 1 kurang

Skor maksimal setiap aspek Skor total Bobot setiap aspek

:4 :8 : 50 : 50 + 50 = 100

Lampiran 1.9 Kisi-Kisi Penilaian Keterampilan Siklus I (Pertemuan I) Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Alam.

Kelas/Semester

: IV/II.

Pertemuan

: I.

Standar Kompetensi

:

8.

Memahami

berbagi

bentuk

energi

dan

cara

penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar

: 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat

dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya .Indikator

:  Mendemonstrasikan sumber energi panas  Menjelaskan hasil demonsrtasi

130

131

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN

NO

NAMA SISWA

ASPEK YANG DIAMATI P1 P2 Membuat Mendemonsrtasika kesimpulan n sumber energi berdasarkan panas hasil demonsrtasi 4

3

2

1

SKOR PEROLEHA N

NILAI AKHIR

4 3 2 1

1 2 3 4 5 dst Keterangan: Setiap aspek sikap yang dinilai dengan pengisian skor sebagai berikut: a. Skor 4 sangat baik b. Skor 3 baik c. Skor 2 cukup d. Skor 1 kurang

Skor maksimal setiap aspek Skor total Bobot setiap aspek

:4 :8 : 50 : 50 + 50 = 100

Lampiran 1.10 PENILAIAN RANAH SIKAP SIKLUS I PERTEMUAN I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 18 20 21 22 23 24

NAMA SISWA

Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta Aurelia Da Ema Sino Clotilde Tekla Pau Darius Daniel Setu Poa Emilianus P. N. Mitan Frumentinus O. B. Revan Gabriel A. M. Balik Hilarius Jastin Bruno Jeresius Fernando Krisantus Riski Margaretha D. R. Witin Maria Aurelia Afrida Maria Avinlia Nona Margaretha Gracela Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz JML RATA-RATA

ASPEK YANG DI AMATI A1 A2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 72 72 75 75

132

JML 6 6 6 6 7 6 6 6 6 5 7 7 5 7 5 5 6 7 6 7 6 5 5 6 144 75

NILAI 75 75 75 75 87,5 75 75 75 75 62,5 87,5 87,5 62,5 87,5 62,5 62,5 75 87,5 75 87,5 75 62,5 62,5 75 1800 75

Lampiran 1.11 PENILAIAN RANAH KETERAMPILAN SIKLUS I PERTEMUAN I NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

NAMA SISWA

Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta Aurelia Da Ema Sino Clotilde Tekla Pau Darius Daniel Setu Poa Emilianus P. N. Mitan Frumentinus O. B. Revan Gabriel A. M. Balik Hilarius Jastin Bruno Jeresius Fernando Krisantus Riski Margaretha D. R. Witin Maria Aurelia Afrida Maria Avinlia Nona Margaretha Gracela Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz JML RATA-RATA

ASPEK YANG DI AMATI P1 P2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 73 70 76,04 72,92

133

JML

NILAI

7 7 6 5 6 6 7 6 6 5 7 7 5 7 5 5 6 6 7 6 6 5 5 5 143 74,48

87,5 87,5 75 62,5 75 75 87,5 75 75 62,5 87,5 87,5 62,5 87,5 62,5 62,5 75 75 87,5 75 75 62,5 62,5 62,5 1787,5 74,48

Lampiran 2 Siklus I Pertemuan II

2.14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................133 2.15 Lembar Kerja Siswa..................................................................139 2.16 Lembar Observasi Aktivitas Guru.............................................141 2.17 Lembar Observasi Aktivitas Siswa...........................................144 2.18 Kisi-kisi Penilaian Ranah Sikap................................................145 2.19 Kisi-kisi Penilaian Ranah Keterampilan...................................147 2.20 Hasil Penilaian Sikap................................................................149 2.21 Hasil Penilaian Keterampilan....................................................150 2.22 Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar................................................151 2.23 Soal Tes Hasil Belajar...............................................................155 2.24 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar..............................................158 2.25 Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I.................................................159 2.26 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus I..................................160

Lampiran 2.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I (Pertemuan II)

Nama Sekolah

: SDK 093 Maumere IV

Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/semester

: IV/II

Alokasi waktu

: 2 x 35 menit (I Pertemuan)

Hari/tanggal

: Sabtu, 12 Mei 2018

I.

Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

II. Kompetensi dasar 8.2 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

III. Indikator  Menjelaskan perpindahan panas (kunduksi, konveksi dan radiasi)

134

135

 Mendemonstrasikan perpindahan panas (kunduksi, konveksi dan radiasi)  Menjelaskan hasil demonstrasi perpindahan panas (kunduksi, konveksi dan radiasi) IV. Tujuan pembelajaran  Siswa dapat menjelaskan perpindahan panas (kunduksi, konveksi dan radiasi)  Siswa dapat mendemonstrasikan perpindahan panas (kunduksi, konveksi dan radiasi)  Siswa dapat menjelaskan hasil demonstrasi perpindahan panas (kunduksi, konveksi dan radiasi)

V. Karakteristik siswa yang diharapkan 

Disiplin dan Tanggung jawab

VI. Materi pokok Energy Panas

VII. Model dan MetodePembelajaran Model : Kooperatif Tipe TAI Metode : Demonstrasi, diskusi dan Tanya jawab

VIII. Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan Awal (5 menit)  Doa dan absensi

136

 Menyampaikan Standar kompetensi dan Kompetensi dasar  Apersepsi: guru bertanya kepada siswa tentang perpindahan panas. (apa yang kalian ketahui tentang perpindahan panas?)  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran  Guru menyiapkan kelas

Kegiatan Inti (60 menit)  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: o Guru memberikan contoh perpindahan panas o Guru menjelaskan secara singkat materi perpindahan panas  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: o Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa. o Guru membagi siswa dalam kelompok satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa o Siswa membentuk kelompok o Guru membagikan Lembaran Kerja Siwa (LKS) yang didalamnya terdapat langkah-langkah percobaan dan pertanyaan yang harus dikerjakan siswa pada masing-masing kelompok.

137

o Siswa melakukan percobaan dalam kelompok dengan mengikuti petunjuk yang terdapat di dalam LKS. o Masing-masing

siswa

dalam

kelompok

mendemonstrasikan

perpindahan panas (kunduksi, konveksi dan radiasi) o Siswa

menjelaskan

hasil

demonstrasi

perpindahan

panas

(kunduksi, konveksi dan radiasi)  Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi: o Guru meluruskan jawaban siswa. o Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa.

Kegiatan Penutup (5 menit)  Guru membuat kesimpulan  Menyampaikan meteri yang akan di pelajari di pertemuan berikutnya  Mengakhiri pelajaran dengan doa

IX.

Alat dan Sumber Belajar Alat dan bahan

: lilin, sendok

Sumber Belajar

: BSE IPA Kelas IV SD

138

X.

Penilaian

Penilaian Pengetahuan

Teknik Penilaian Tertulis

Bentuk Instrumen Pilihan ganda

Sikap

Observasi

Lembar observasi

Keterampilan

Observasi

Lembar observasi

Maumere, 12 Mei 2018 Mengesahkan

Mengetahui

Kepala SDK 093 Maumere IV

Guru Kelas

Dra. Milo Bergita NIP. 19630603 200604 2 005

Yanuarius NIP.19630115 200212 1 003

Peneliti

Angela G.Y. Sapo NIM : 081140013

139

Lampiran 2.2 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Siklus I Pertemuan II Nama Kelompok : ………………… Ketua

: …………………

Anggota

: ………………… …………………. …………………. …………………. ………………….

PETUNJUK: Jawablah dan demonstrasikan peristiwa berikut termasuk peristiwa konveksi, konduksi dan radiasi serta berikan alasanmu!

No 1.

2.

3. 4. 5.

Jenis Perpindahan Panas

Aktifitas Ani mengaduk sayur sup yang sedang dipanaskan menggunakan sudip logam. Sudip yang tadinya dingin lama-kelamaan terasa panas. Air yang dimasak didalam panci semula dingin. Setelah 10 menit, kemudian air tersebut mendidih dan terasa ada uap panas disekitar air tersebut. Nelayan memanfaatkan panas matahari untuk membuat ikan asin. Ibu menjemur pakaian didalam ruanganyang beratapkan seng. Pakaian tersebut lama-kelamaan kering. Ana memasukan senduk kedalam gelas yang berisi air panas. Senduk 139

Alasan

140

6.

yang tadinya dingin lama kelamaan terasa panas. Nelayan pergi melaut saat malam hari karena adanya angin darat yang berhembus kelaut, sedangkan keesokkan paginya nelayan kembali kepantai dengan memanfaatkan angin laut yang berhembus ke darat.

Lampiran 2.3 LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A SDK 093 MAUMERE IV TAHUN AJARAN 2017/2018

Nama Guru

: Angela Gerlani Yuliana Sapo

Siklus

: I pertemuan II

Tujuan

: Untuk mengetahui kualitas mengajar guru dalam menerapkan model Kooperatif Tipe TAI

Hari/Tanggal : Sabtu, 12 Mei 2018 Waktu

: 2 x 35 menit

Petunjuk

: Berilah tanda (√) pada aktivitas guru sesuai dengan kriteria yang ditetapkan

Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas guru terdiri dari 4 kriteria penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 : baik, 2 : cukup, 1 : kurang.

141

142

No

Aktivitas Guru

1 .

Kegiatan Awal a. Memberi salam dan berdoa b. Mengecek kehadiran c. Apersepsi d. Menyampaikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar e. Guru menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan f. Guru menyiapkan kelas

2 .

4 4

Jumlah

3

4 4 3

3

3 4

4

3

3

3

3

3

3 4

Kegiatan Inti Eksplorasi a. Guru memberikan contoh sumber energi panas b. Guru melibatkan siswa secara aktif. c. Menjelaskan secara singkat materi perpindahan Elaborasi a. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa. b. Guru membagi siswa dalam kelompok satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa c. Guru membimbing siswa membentuk kelompok d. Guru membagikan Lembaran Kerja Siwa (LKS) yang didalamnya terdapat langkah-langkah percobaan dan pertanyaan yang harus dikerjakan siswa pada masing-masing kelompok. e. Guru membimbing siswa melakukan percobaan dalam kelompok dengan mengikuti petunjuk yang terdapat di dalam LKS. f. Guru membimbing siswa dalam kelompok mendemonstrasikan perpindahan panas g. Guru membimbing siswa, menjelaskan hasil demonstrasi perpindahan panas Konfirmasi a. Guru meluruskan jawaban siswa b. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa

4 .

Skor Nilai 1 2 3 4

4 4 3

3

3

3

3

3

3

3 4

4

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

Penutup a. Memberikan kesimpulan b. Mengarahkan siswa untuk menyiapkan diri pada kegiatan selanjutnya c. Salam penutup Jumlah Skor Skor Maksimum

4

4 70 84

143

No

Aktivitas Guru

Skor =

Jumlah Skor ×100 Skor Maks Kategori

Skor Nilai 1 2 3 4

Jumlah 83,33 Sangat Baik

Keterangan Penilaian : 80-100 : sangat baik 70-79 : baik 56-69 : cukup 40-55 : kurang

Maumere, 12 Mei 2018 Mengetahui Kepala Sekolah SDK 093 MAumere IV

Dra. Milo Bergita NIP : 19630603 200604 2 005

Observer

Yanuarius NIP : 19630115 200212 1 003

Lampiran 2.4 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS SIKLUS I Nama Sekolah

: SDK 093 Maumere IV

Mata Pelajaran

: IPA

Materi

: Energi

Kelas / Semester

: IV/II

Pertemuan

: II

Hari/tanggal

: Sabtu, 12 Mei 2018

Petunjuk

: Berikan tanda cek (√) pada kolom skor sesuai dengan aspek yang diamati!

No

Aspek yang diamati

1 2 3 4

Siswa siap mengikuti pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru Siswa mengamati beberapa contoh yang dilakukan oleh guru Siswa mencatat hal-hal penting Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru Siswa mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh Siswa melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh Perwakilan siswa dalam kelompok mendemonstrasikan hasil pekerjaannya di depan kelas dengan sungguhsungguh Siswa mengikuti alur pembelajaran dengan baik Siswa selalu aktif dalam pembelajaran Siswa membuat kesimpulan SKOR YANG DILAKSANAKAN SKOR MAKSIMAL PERSENTASE KATEGORI

5 6 7 8 9 10 11 12

144

Skor 1

2 3 √ √ √

4

√ √ √ √ √ √ √ √ √ 38 48 79,17% Baik

Lampiran 2.5 Kisi-kisi Penilaian Ranah Sikap SIKLUS I (Pertemuan II)

Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Alam.

Kelas/Semester

: IV/II.

Standar Kompetensi :

8.

Memahami

berbagi

bentuk

energi

dan

cara

penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar

:

8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

Karakter

: Kerja sama dan Tanggung jawab

145

146

NO

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP ASPEK YANG DIAMATI SKOR A1 A2 PEROLEHAN NAMA SISWA Tanggung Kerja Sama Jawab

NILAI AKHIR

4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 4 5 dst Keterangan: Setiap aspek sikap yang dinilai dengan pengisian skor sebagai berikut: a. Skor 4 sangat baik b. Skor 3 baik c. Skor 2 cukup d. Skor 1 kurang

Skor maksimal setiap aspek Skor total Bobot setiap aspek

:4 :8 : 50 : 50 + 50 = 100

Lampiran 2.6

Kisi-Kisi Penilaian Keterampilan Siklus I (Pertemuan II) Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Alam.

Kelas/Semester

: IV/II.

Pertemuan

: II.

Standar Kompetensi : 8.

Memahami

berbagi

bentuk

energi

dan

cara

penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar

: 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

Indikator

:  Mendemonstrasikan perpindahan panas (konduksi, konveksi dan radiasi)  Menjelaskan hasil demonstrasi

147

148

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN

NO

NAMA SISWA

ASPEK YANG DIAMATI P1 P2 Membuat Mendemonsrtasikan kesimpulan perpindahan panas berdasarkan (konduksi, hasil konveksi dan demonsrtasi

SKOR PEROLEHAN

NILAI AKHIR

radiasi) 4

3

2

1

4 3 2 1

1 2 3 4 5 dst Keterangan: Setiap aspek sikap yang dinilai dengan pengisian skor sebagai berikut: a. Skor 4 sangat baik b. Skor 3 baik c. Skor 2 cukup d. Skor 1 kurang

Skor maksimal setiap aspek Skor total Bobot setiap aspek

:4 :8 : 50 : 50 + 50 = 100

Lampiran 2.7

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

PENILAIAN SIKAP SIKLUS I PERTEMUAN II ASPEK YANG DI AMATI NAMA SISWA A1 A2 4 3 Agnes Romena 3 3 Agnesia Sandra F. Funu 3 4 Albertus Rivan Darmawan 3 3 Alexandro Rendi boging 3 3 Andreas Wahana Renggo 3 3 Amelia Fransiska 3 3 Cesilia Krista Novitasari 4 3 Chrisanta Aurelia Da Ema Sino 3 3 Clotilde Tekla Pau 3 3 Darius Daniel Setu Poa 4 3 Emilianus P. N. Mitan 3 3 Frumentinus O. B. Revan 3 4 Gabriel A. M. Balik 3 4 Hilarius Jastin Bruno 3 3 Jeresius Fernando 3 3 Krisantus Riski 3 3 Margaretha D. R. Witin 3 3 Maria Aurelia Afrida 3 3 Maria Avinlia Nona 4 3 Margaretha Gracela Santa Dela 4 3 Maria K. Rastiana 3 3 Marianus Saba 3 3 Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz 3 3 JML 77 75 RATA-RATA 80,21 78,13

149

JML

NILAI

7 6 7 6 6 6 6 7 6 6 7 6 7 7 6 6 6 6 6 7 7 6 6 6 152 79,17

87,5 75 87,5 75 75 75 75 87,5 75 75 87,5 75 87,5 87,5 75 75 75 75 75 87,5 87,5 75 75 75 1900 79,17

Lampiran 2.8

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

PENILAIAN RANAH KETERAMPILAN SIKLUS I PERTEMUAN II ASPEK YANG DIAMATI NAMA SISWA P1 P2 3 4 Agnes Romena 4 3 Agnesia Sandra F. Funu 3 3 Albertus Rivan Darmawan 3 3 Alexandro Rendi boging 3 3 Andreas Wahana Renggo 3 4 Amelia Fransiska 4 3 Cesilia Krista Novitasari 3 3 Chrisanta Aurelia Da Ema Sino 3 4 Clotilde Tekla Pau 3 2 Darius Daniel Setu Poa 4 3 Emilianus P. N. Mitan 4 3 Frumentinus O. B. Revan 3 3 Gabriel A. M. Balik 3 4 Hilarius Jastin Bruno 3 3 Jeresius Fernando 3 3 Krisantus Riski 3 3 Margaretha D. R. Witin 3 3 Maria Aurelia Afrida 3 4 Maria Avinlia Nona 4 3 Margaretha Gracela Santa Dela 3 4 Maria K. Rastiana 3 2 Marianus Saba 3 2 Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz 3 3 JML 77 75 RATA-RATA 80,21 78,13

150

JML

NILAI

7 7 6 6 6 7 7 6 7 5 7 7 6 7 6 6 6 6 7 7 7 5 5 6 152 79,17

87,5 87,5 75 75 75 87,5 87,5 75 87,5 62,5 87,5 87,5 75 87,5 75 75 75 75 87,5 87,5 87,5 62,5 62,5 75 1900 79,17

Lampiran 2.9 KISI-KISI SOAL TES HASIL BELAJAR SIKLUS I

Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagi bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar

: 8.1 Mendeskripsikan energy panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

Indikator

:  Menjelaskan sumber energy panas  Menjelaskan manfaat energy panas  Menjelaskan perpindahan panas

Indikator soal

Bentuk soal

Aspek

Nomor soal

 Siswa dapat PG menyebutkan pengertian sumber energi panas

C1

1

 Siswa dapat

C1

2

PG

Butir soal Segala sesuatu yang dapat menghasilkan panas disebut …. a. Energi panas b. Energy matahari c. Sumber energi panas d. Panas Bumi Sumber energi panas tersbesar bagi bumi

151

Kunci Jawaba n C

A

Bobot 1

1

152

Indikator soal

Bentuk soal

Aspek

Nomor soal

menyebutkan sumber energy panas terbesar di bumi

 Siswa dapat menjelaskan manfaat energi panas

PG

C2

3

PG

C2

4

PG

C2

5

Butir soal adalah …. a. Matahari b. Api c. Bulan d. Air panas Yang termasuk manfaat energi panas adalah … a. Energy panas bermanfaat untuk kehidupan dibumi b. Energy panas bermanfaat untuk mendapatkan tenaga c. Energy panas bermanfaat untuk menyalakan api d. Energy panas bermanfaat untuk bahan makanan EnergI Panas matahari dapat bermanfaat bagi manusia untuk …. a. Menyalakan lampu b. Mengeringkan pakaian c. Menerangi bumi d. Menyalakan api Dua buah batu yang digesekkan akan menimbulkan …. a. Abu b. Asap

Kunci Jawaba n

Bobot

A

1

B

1

D

1

153

Indikator soal

Bentuk soal

Aspek

Nomor soal

Butir soal

Kunci Jawaba n

Bobot

C

1

D

1

B

1

A

1

c. Listrik d. Panas  Siswa dapat mejelaskan perpindahan panas

PG

C2

6

PG

C2

7

PG

C2

8

PG

C2

9

Perpindahan panas dapat berpindah melalui tiga cara yaitu …… a. Udara, konveksi dan matahari b. Padat, cair dan gas c. Radiasi, konveksi dan konduksi d. Radiasi, angin dan air Perpindahan panas secara konveksi dapat terjadi pada gas … a. Gas b. Cair c. Padat d. Gas dan cair Terjadinya angin darat dan angin laut termasuk perpindahan panas dengan cara …. a. Konduksi b. Konveksi c. Radiasi d. Kontraksi Perpindahan panas tanpa melalui zat perantara dengan cara memancar disebut

154

Indikator soal

Bentuk soal

Aspek

Nomor soal

Butir soal

Kunci Jawaba n

Bobot

C

1

…..

PG

Nilai=

C2

10

a. Radiasi b. Konveksi c. Konduksi d. Kontraksi Perpindahan panas malalui suatu zat tanpa disertai perpindahan zat perantaranya disebut ….. a. Radiasi b. Konveksi c. Konduksi d. Kontraksi

skor perole h an x 100 skor maksimal

Maumere, 12 Mei 2018 Mengesahkan

Mengetahui

Kepala SDK 093 Maumere IV

Guru Kelas

Peneliti

155

Dra. Milo Bergita NIP. 19630603 200604 2 005

Yanuarius NIP.19630115 200212 1 003

Angela G.Y. Sapo NIM : 081140013

Lampiran 2.10 TES HASIL BELAJAR SIKLUS I

PETUNJUK: Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang tepat! 1. Segala sesuatu yang dapat menghasilkan panas disebut …. a. Energi panas b. Energi matahari c. Sumber energi panas d. Panas bumi 2. Sumber energi panas tersbesar bagi bumi adalah …. a. Matahari b. Api c. Bulan d. Air panas 3. Yang termasuk manfaat energi panas adalah … a. Energi panas bermanfaat untuk kehidupan dibumi b. Energi panas bermanfaat untuk mendapatkan tenaga c. Energi panas bermanfaat untuk menyalakan api d. Energi panas bermanfaat untuk bahan makanan

155

156

4. Energi Panas matahari dapat bermanfaat bagi manusia untuk …. a. Menyalakan lampu b. Mengeringkan pakaian c. Menerangi bumi d. Menyalakan api 5. Dua buah batu yang digesekkan akan menimbulkan …. a. Abu b. Asap c. Listrik d. Panas 6. Perpindahan panas dapat berpindah melalui tiga cara yaitu …… a. Udara, konveksi dan matahari b. Padat, cair dan gas c. Radiasi, konveksi dan konduksi d. Radiasi, angin dan air 7. Perpindahan panas secara konveksi dapat terjadi pada gas … a. Gas b. Cair c. Padat d. Gas dan cair

157

8. Terjadinya angin darat dan angin laut termasuk perpindahan panas dengan cara …. a. Konduksi b. Konveksi c. Radiasi d. Kontraksi 9. Perpindahan panas tanpa melalui zat perantara dengan cara memancar disebut ….. a. Radiasi b. Konveksi c. Konduksi d. Kontraksi 10. Perpindahan panas malalui suatu zat tanpa disertai perpindahan zat perantaranya disebut ….. a. Radiasi b. Konveksi c. Konduksi d. Kontraksi

Lampiran 2.11

KUNCI JAWABAN

1. C 2. A 3. A 4. B 5. D 6. C 7. D 8. B 9. A 10. C

158

Lampiran 2.12 NILAI TES HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

NAMA SISWA

NILAI

Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta Aurelia Da Ema Sino Clotilde Tekla Pau Darius Daniel Setu Poa Emilianus P. N. Mitan Frumentinus O. B. Revan Gabriel A. M. Balik Hilarius Jastin Bruno Jeresius Fernando Krisantus Riski Margaretha D. R. Witin Maria Aurelia Afrida Maria Avinlia Nona Margaretha Gracela Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz

JUMLAH KKM :70 Jumlah nilai : 1.740 Rata-rata kelas : 72,50

KETERANGA N

80 TUNTAS 80 TUNTAS 80 TUNTAS 80 TUNTAS 80 TUNTAS 80 TUNTAS 50 TIDAK TUNTAS 60 TIDAK TUNTAS 60 TIDAK TUNTAS 50 TIDAK TUNTAS 100 TUNTAS 100 TUNTAS 70 TUNTAS 90 TUNTAS 90 TUNTAS 50 TIDAK TUNTAS 80 TUNTAS 80 TUNTAS 60 TIDAK TUNTAS 50 TIDAK TUNTAS 50 TIDAK TUNTAS 70 TUNTAS 80 TUNTAS 70 TUNTAS 1.740 Jumlah siswa yang tuntas : 16 Jumlah siswa yang tidak tuntas : 8 Persentase ketuntasan Belajar : 66,67%

159

160

Lampiran 2.12 REKAPTULASI NILAI HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I KKM : 70

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

NAMA SISWA Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta Aurelia Da Ema Sino Clotilde Tekla Pau Darius Daniel Setu Poa Emilianus P. N. Mitan Frumentinus O. B. Revan Gabriel A. M. Balik Hilarius Jastin Bruno Jeresius Fernando Krisantus Riski Margaretha D. R. Witin Maria Aurelia Afrida Maria Avinlia Nona Margaretha Gracela Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz

PENG ETAH 80

SIKAP

82 80 75 80 82 80 75 80 82 80 75 50 75 60 82 60 75 50 69 100 88 100 82 70 76 90 88 90 69 50 69 80 75 80 82 60 75 50 88 50 82 70 69 80 69 70 75 JUMLAH 1.740 1.859 Rata-rata 72,50 77,45 Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Persentase ketuntasan Belajar

KETE RAMP 88

NILAI AKHIR 83

88 75 69 75 82 88 75 82 63 88 88 69 88 69 69 75 75 88 88 82 69 63 69 1.865 77,70

81 79 75 79 79 71 72 72 61 92 90 72 89 76 63 77 79 74 75 71 69 71 71 1.821 75,87

KET TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS

: 21 :3 : 87,5%

Lampiran 3 Siklus II Pertemuan I

3.1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................161

3.2

Lembar Kerja Siswa .................................................................166

3.3

Lembar Observasi Aktivitas Guru ............................................169

3.4

Lembar Observasi Aktivitas Siswa...........................................172

3.5

Kisi-kisi Penilaian Sikap...........................................................173

3.6

Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan................................................175

3.7

Hasil Penilaian Ranah Sikap.....................................................177

3.8

Hasil Penilaian Ranah Keterampilan........................................178

Lampiran 3.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II (Pertemuan I)

Nama Sekolah

: SDK 093 Maumere IV

Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/semester

: IV/II

Alokasi waktu

: 2 x 35 menit (I Pertemuan)

Hari/tanggal

: 14 Mei 2018

I.

Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

II. Kompetensi Dasar 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

III. Indikator  Menjelaskan sumber energi bunyi  Menjelaskan jenis-jenis bunyi

161

162

 Mendemonstrasikan sumber energi bunyi  Menjelaskan hasil demonstrasikan sumber energi bunyi

IV. Tujuan Pembelajaran  Siswa dapat menjelaskan sumber energi bunyi  Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis bunyi  Siswa dapat mendemonstrasikan sumber energi bunyi  Siswa dapat menjelaskan hasil demonstrasi sumber energi bunyi

V. Karakteristik Siswa yang di Harapkan  Disiplin dan Tanggung jawab

VI. Materi Pokok Energi Bunyi

VII. Model dan Metode Pembelajaran Model

: Kooperatif Tipe TAI

Metode

: Demonstrasi, diskusi dan tanya jawab

163

VIII. Langkah-langkah Pembelajran Kegiatan Awal (5 menit)  Doa dan absensi  Menyampaikan Standar kompetensi dan Kompetensi dasar  Apersepsi: guru bertanya kepada siswa tentang energi bunyi (apa yang kalian ketahui tentang energi bunyi?)  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran  Guru menyiapkan kelas

Kegiatan Inti (60 menit)  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: o Guru memberikan contoh energi bunyi. o Guru menjelaskan secara singkat materi energy bunyi  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: o Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa. o Guru membagi siswa dalam kelompok satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa o Siswa membentuk kelompok

164

o Guru membagikan Lembaran Kerja Siwa (LKS) yang didalamnya terdapat langkah-langkah percobaan dan pertanyaan yang harus dikerjakan siswa pada masing-masing kelompok. o Siswa melakukan percobaan dalam kelompok dengan mengikuti petunjuk yang terdapat di dalam LKS. o Masing-masing

siswa

dalam

kelompok

mendemonstrasikan

sumber energi bunyi o Siswa menjelaskan hasil demonstrasi sumber energy bunyi  Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi: o Guru meluruskan jawaban siswa. o Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa.

Kegiatan Penutup (5 menit)  Guru membuat kesimpulan  Menyampaikan meteri yang akan di pelajari di pertemuan berikutnya  Mengakhiri pelajaran dengan doa

IX. Alat dan Sumber Belajar

165

Alat dan bahan

: batu, ember yang berisi air, gitar

Sumber Belajar : BSE IPA Kelas IV SD

X. Penilaian Penilaian Pengetahuan

Teknik Penilaian Tertulis

Bentuk Instrumen Pilihan ganda

Sikap

Observasi

Lembar observasi

Keterampilan

Observasi

Lembar observasi

Maumere, 14 Mei 2018 Mengesahkan

Mengetahui

Kepala SDK 093 Maumere IV Guru Kelas

Peneliti

Dra. Milo Bergita NIP. 19630603 200604 2 005

Angela G.Y. Sapo NIM : 081140013

Yanuarius NIP.19630115 200212 1 003

166

Lampiran 3.2 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Siklus II Pertemuan I Nama Kelompok : ………………… Ketua

: …………………

Anggota

: ………………… …………………. …………………. …………………. ………………….

PETUNJUK: Demonstrasikan kegiatan ayang ada pada gambar dibawah ini dan buatlah kesimpulanmu! 1. Lakukanlah kegiatan seperti gambar dibawah ini. Bagian manakah yang bergetar sehingga menghasilkan bunyi? Buatlah kesimpulanmu!

166

167

2. Lakukanlah kegiatan seperti gambar dibawah ini. Bagian manakah yang bergetar sehingga menghasilkan bunyi? Buatlah kesimpulanmu!

3. Lakukanlah kegiatan seperti gambar dibawah ini. Bagian manakah yang menghasilkan bunyi? Buatlah kesimpulanmu!

4. Lakukanlah kegiatan seperti gambar dibawah ini. Bagian manakah yang bergetar sehingga menghasilkan bunyi? Buatlah kesimpulanmu!

168

5. Lakukanlah kegiatan seperti gambar dibawah ini. Bagian manakah yang bergetar sehingga menghasilkan bunyi? Buatlah kesimpulanmu!

6. Lakukanlah kegiatan seperti gambar dibawah ini. Bagian manakah menghasilkan bunyi? Buatlah kesimpulanmu!

Lampiran 3.3 LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A SDK 093 MAUMERE IV TAHUN AJARAN 2017/2018

Nama Guru

: Angela Gerlani Yuliana Sapo

Siklus

: II pertemuan I

Tujuan

: Untuk mengetahui kualitas mengajar guru dalam menerapkan model Kooperatif Tipe TAI

Hari/Tanggal : Senin, 14 Mei 2018 Waktu

: 2 x 35 menit

Petunjuk

: Berilah tanda (√) pada aktivitas guru sesuai dengan kriteria yang ditetapkan

Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas guru terdiri dari 4 kriteria penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 : baik, 2 : cukup, 1 : kurang.

169

170

No 1.

Aktivitas Guru

Memberi salam dan berdoa Mengecek kehadiran Apersepsi Menyampaikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran f. Guru menyiapkan kelas

Jumlah

4 4 4 3

4 4 4 3

4 3

4 3

3

3

Kegiatan Inti

Eksplorasi a. Guru memberikan contoh energi bunyi b. Melibatkan siswa secara aktif c. Guru menjelaskan secara singkat materi sumber energi panas Elaborasi a. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa. b. Guru membagi siswa dalam kelompok satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa c. Guru membimbing siswa membentuk kelompok d. Guru membagikan Lembaran Kerja Siwa (LKS) yang didalamnya terdapat langkah-langkah kerja dan pertanyaan yang harus dikerjakan siswa pada masing-masing kelompok. e. Guru mendampingi siswa dalam mengerjakan LKS. f. Guru mendampingi siswa mendemonstrasikan energy bunyi g. Guru mendampingi siswa, demonstrasi energi bunyi

b. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa Penutup

a. Memberikan kesimpulan b. Mengarahkan siswa untuk menyiapkan diri pada kegiatan selanjutnya c. Salam penutup

4

4

4

4

4

4

4

4

3

3 4

3

menjelaskan hasil

Konfirmasi a. Guru meluruskan jawaban siswa 4.

Skor Nilai 2 3 4

Kegiatan Awal

a. b. c. d.

2.

1

3 4

4

4

4

3

3

3

3 4

3

4 3

4 Jumlah Skor Skor Maksimum Skor Akhir Kategori

4

4 76 84 90,48 Sangat Baik

171

Keterangan Penilaian : 80-100 : sangat baik 70-79 : baik 56-69 : cukup 40-55 : kurang

Maumere, 14 Mei 2018 Mengetahui Kepala Sekolah SDK 093 MAumere IV

Dra. Milo Bergita NIP : 19630603 200604 2 005

Observer

Yanuarius NIP : 19630115 200212 1 003

Lampiran 3.4 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS SIKLUS II Nama Sekolah

: SDK 093 Maumere IV

Mata Pelajaran

: IPA

Materi

: Energi

Kelas / Semester

: IV/II

Pertemuan

:I

Hari/tanggal

: Senin, 14 Mei 2018

Petunjuk

: Berikan tanda cek (√) pada kolom skor sesuai dengan aspek yang diamati!

No

Aspek yang diamati

1 2 3 4

Siswa siap mengikuti pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru Siswa mengamati beberapa contoh yang dilakukan oleh guru Siswa mencatat hal-hal penting Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru Siswa mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh Siswa melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh Perwakilan siswa dalam kelompok mendemonstrasikan hasil pekerjaannya di depan kelas dengan sungguhsungguh Siswa mengikuti alur pembelajaran dengan baik Siswa selalu aktif dalam pembelajaran Siswa membuat kesimpulan SKOR YANG DILAKSANAKAN SKOR MAKSIMAL PERSENTASE KATEGORI

5 6 7 8 9 10 11 12

172

Skor 1

2 3

4 √

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 40 48 83,33% Sangat Baik

Lampiran 3.5 Kisi-kisi Penilaian Ranah Sikap SIKLUS II (Pertemuan I) Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Alam.

Kelas/Semester

: IV/II.

Standar Kompetensi

: 8. Memahami berbagi bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar

: 8.1 Mendeskripsikan energy panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

Karakter

: Kerja sama Dan Tanggung jawab

173

174

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP ASPEK YANG DIAMATI SKOR A1 A2 Kerja Tanggung PEROLEHA NAMA SISWA N Sama Jawab

NO

NILAI AKHI R

4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 4 5 dst Keterangan: Setiap aspek sikap yang dinilai dengan pengisian skor sebagai berikut: a. Skor 4 sangat baik b. Skor 3 baik c. d.

Skor 2 cukup Skor 1 kurang

Skor maksimal setiap aspek Skor total Bobot setiap aspek

:4 :8 : 50 : 50 + 50 = 100

175

Lampiran 3.6 Kisi-Kisi Penilaian Keterampilan Siklus II (Pertemuan I)

Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Alam.

Kelas/Semester

: IV/II.

Pertemuan

: I.

Standar Kompetensi

: 8.

Memahami

berbagi

bentuk

energi

dan

cara

penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar

: 8.1 Mendeskripsikan energy panas dan bunyi yang

terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya .Indikator

: 

Mendemonstrasikan sumber energi bunyi



Menjelaskan hasil demonstrasi

176

177

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN

NO

NAMA SISWA

ASPEK YANG DIAMATI P1 P2 Membuat Mendemonsrtasikan kesimpulan sumber energi berdasarkan bunyi hasil demonsrtasi 4

3

2

1

SKOR PEROLEHAN

NILAI AKHIR

4 3 2 1

1 2 3 4 5 dst Keterangan: Setiap aspek sikap yang dinilai dengan pengisian skor sebagai berikut: a. Skor 4 sangat baik b. Skor 3 baik c. Skor 2 cukup d. Skor 1 kurang

Skor maksimal setiap aspek Skor total Bobot setiap aspek

:4 :8 : 50 : 50 + 50 = 100

Lampiran 3.7 PENILAIAN RANAH SIKAP SIKLUS II PERTEMUAN I N O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

NAMA SISWA

Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta Aurelia Da Ema Sino Clotilde Tekla Pau Darius Daniel Setu Poa Emilianus P. N. Mitan Frumentinus O. B. Revan Gabriel A. M. Balik Hilarius Jastin Bruno Jeresius Fernando Krisantus Riski Margaretha D. R. Witin Maria Aurelia Afrida Maria Avinlia Nona Margaretha Gracela Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz

ASPEK YANG DI AMATI A1 A2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3

JML RATA-RATA

NO

83 86,46

81 84,38

PENILAIAN RANAH KETERAMPILAN SIKLUS II PERTEMUAN I NAMA SISWA ASPEK YANG DI AMATI

177

JML

NILAI

8 8 8 6 6 6 7 6 6 8 8 6 8 7 6 6 6 6 8 6 6 8 8 6

100 100 100 75 75 75 87,5 75 75 100 100 75 100 87,5 75 75 75 75 100 75 75 100 100 75

164 85,42

JML

2050 85,42

NILAI

178

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta Aurelia Da Ema Sino Clotilde Tekla Pau Darius Daniel Setu Poa Emilianus P. N. Mitan Frumentinus O. B. Revan Gabriel A. M. Balik Hilarius Jastin Bruno Jeresius Fernando Krisantus Riski Margaretha D. R. Witin Maria Aurelia Afrida Maria Avinlia Nona Margaretha Gracela Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz JML RATA-RATA

P1 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4

P2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4

8 7 6 7 6 8 7 7 7 6 8 8 6 7 7 8 6 6 8

100 87,5 75 87,5 75 100 87,5 87,5 87,5 75 100 100 75 87,5 87,5 100 75 75 100

4

4

8

100

3 4 3 3

3 3 3 3

6 7 6 6

84 87,50

82 85,42

166 86,46

75 87,5 75 75 2075 86,46

Lampiran 4 Siklus II Pertemuan II

7.1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................179

7.2

Lembar Kerja Siswa ..........................................................184

7.3

Lembar Observasi Aktivitas Guru .....................................187

7.4

Lembar Observasi Aktivitas Siswa....................................190

7.5

Kisi-kisi Penilaian Sikap....................................................191

7.6

Kisi-kisi Penilaian Keterampilan.......................................193

7.7

Hasil Penilaian Sikap ........................................................195

7.8

Hasil Penilaian Keterampilan ............................................196

7.9

Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus II...................................197

7.10 Soal Tes Hasil Belajar........................................................201 7.11 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar.......................................204 7.12 Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II.........................................205 7.13 Rekapitulasi Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II....................206

Lampiran 4.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II (Pertemuan II)

Nama Sekolah

: SDK 093 Maumere IV

Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/semester

: IV/II

Alokasi waktu

: 2 x 35 menit (I Pertemuan)

Hari/tanggal

: Selasa, 15 Mei 2018

I.

Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

II. Kompetensi Dasar 8.2 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

III. Indikator  Menjelaskan perambatan bunyi  Menjelaskan pemantulan dan penyerapan bunyi

179

180

 Mendemonstrasikan perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi

 Menjelaskan hasil demonstrasikan perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi

IV. Tujuan Pembelajaran  Siswa dapat menjelaskan perambatan bunyi  Siswa dapat menjelaskan pemantulan dan penyerapan bunyi 

Siswa dapat mendemonstrasikan perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi



Siswa dapat menjelaskan hasil demonstrasi perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi

V. Karakteristik Siswa yang di Harapkan  Disiplin dan Tanggung jawab

VI. Materi Pokok Energi Bunyi

VII. Model dan Metode Pembelajaran Model

: Kooperatif Tipe TAI

181

Metode

: Demonstrasi, diskusi dan Tanya jawab

VIII. Langkah-langklah Pembelajran Kegiatan Awal (5 menit)  Doa dan absensi  Menyampaikan Standar kompetensi dan Kompetensi dasar  Apersepsi: guru bertanya kepada siswa tentang perambatan bunyi (apa yang kalian ketahui tentang perambatan bunyi?)  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran  Guru menyiapkan kelas

Kegiatan Inti (60 menit)  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: o Guru memberikan contoh perambatan bunyi. o Guru menjelaskan secara singkat materi perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: o Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa.

182

o Guru membagi siswa dalam kelompok satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa o Siswa membentuk kelompok o Guru membagikan Lembaran Kerja Siwa (LKS) yang didalamnya terdapat langkah-langkah percobaan dan pertanyaan yang harus dikerjakan siswa pada masing-masing kelompok. o Siswa melakukan percobaan dalam kelompok dengan mengikuti petunjuk yang terdapat di dalam LKS. o Masing-masing

siswa

dalam

kelompok

mendemonstrasikan

perambatan bunyi, pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi o Siswa

menjelaskan

hasil

demonstrasi

perambatan

bunyi,

pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi  Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi: o Guru meluruskan jawaban siswa. o Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa.

Kegiatan Penutup (5 menit)  Guru membuat kesimpulan

183

 Menyampaikan meteri yang akan di pelajari di pertemuan berikutnya  Mengakhiri pelajaran dengan doa

IX. Alat dan Sumber Belajar Alat dan bahan

: corong kerucut

Sumber Belajar : BSE IPA Kelas IV SD X. Penilaian Penilaian Kognitif

Teknik Penilaian Tertulis

Bentuk Instrumen Pilihan ganda

Afektif

Observasi

Lembar observasi

Psikomotorik

Observasi

Lembar observasi

Maumere, 15 Mei 2018 Mengesahkan

Mengetahui

Kepala SDK 093 Maumere IV

Guru Kelas

Dra. Milo Bergita NIP. 19630603 200604 2 005

Yanuarius NIP.19630115 200212 1 003

Peneliti

Angela G.Y. Sapo NIM : 081140013

184

Lampiran 4.2 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Siklus II Pertemuan II

Nama Kelompok : ………………… Ketua

: …………………

Anggota

: ………………… …………………. …………………. …………………. ………………….

PETUNJUK: Demonstrasikan kegiatan dibawah ini dan buatlah kesimpulanmu dari hasil demonstrasi yang kamu lakukan! 1. Lakukanlah kegiatan seperti pada gambar dibawah ini dan jawablah pertanyaan berdasarkan apa yang kalian lakukan.

a. Apakah kamu dapat mendengar suara temanmu? Lakukan secara bergantian! b. Dapatkah temanmu mendengar suaramu?

184

185

c. Perambatan bunyi melalui benda apakah saat melakukan percobaan itu? d. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini? 2. Lakukanlah kegiatan seperti pada gambar dibawah ini dan jawablah pertanyaan berdasarkan apa yang kalian lakukan.

a. Perambatan bunyi melalui benda apakah saat melakukan percobaan itu? b. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut? 3. Lakukanlah kegiatan seperti pada gambar dibawah ini dan jawablah pertanyaan berdasarkan apa yang kalian lakukan.

a. Ketika kamu berbicara dengan temanmu apakah kamu mendengar suara temanmu?

186

b. Perambatan bunyi melalui benda apakah saat melakukan percobaan itu? c. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut? Jawablah pertanyaan berikut! 1. Saat menggunakan corong kerucut suara kita terdengar lebih jelas. Mangapa demikian? Berikan alasanmu! 2. Bagaimana suara kita jika bernyanyi diruangan yang sempit, misalnya kamar mandi? Berikan alasanmu? 3. Selain dapat dipantulkan bunyi juga dapat diserap oleh benda. Benda apakah yang dapat menyerap bunyi? Mengapa demikian? Berikan alasanmu!

187

Lampiran 4.3 LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A SDK 093 MAUMERE IV TAHUN AJARAN 2017/2018

Nama Guru

: Angela Gerlani Yuliana Sapo

Siklus

: II pertemuan II

Tujuan

: Untuk mengetahui kualitas mengajar guru dalam menerapkan model Kooperatif Tipe TAI

Hari/Tanggal : Selasa, 15 Mei 2018 Waktu

: 2 x 35 menit

Petunjuk

: Berilah tanda (√) pada aktivitas guru sesuai dengan kriteria yang ditetapkan

Kategori skor pengamatan terhadap aktivitas guru terdiri dari 4 kriteria penilaian yaitu 4 : sangat baik, 3 : baik, 2 : cukup, 1 : kurang.

187

188

No 1.

2.

4.

Aktivitas Guru Kegiatan Awal a. Memberi salam dan berdoa b. Mengecek kehadiran c. Apersepsi d. Menyampaikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar e. Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran f. Guru menyiapkan kelas Kegiatan Inti Eksplorasi a. Guru memberikan contoh pambatan bunyi, perpindahan bunyi dan penyerapan bunyi b. Guru melibatkan siswa secara aktif c. Guru menjelaskan secara singkat materi parambatan bunyi, perpindahan bunyi dan penyerapan bunyi Elaborasi a. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe TAI kepada siswa. b. Guru membagi siswa dalam kelompok satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa c. Guru membimbing siswa membentuk kelompok d. Guru membagikan LKS yang didalamnya terdapat langkah-langkah kerja dan pertanyaan yang harus dikerjakan siswa pada masing-masing kelompok. e. Guru mendampigi siswa dalam mengerjakan LKS. f. Guru mendampingi siswa mendemonstrasikan parambatan bunyi, perpindahan bunyi dan penyerapan bunyi g. Guru mendampingi siswa, menjelaskan hasil demonstrasi perambatan bunyi, perpindahan bunyi dan penyerapan bunyi Konfirmasi a. Guru meluruskan jawaban siswa b. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa Penutup a. Memberikan kesimpulan b. Mengarahkan siswa untuk menyiapkan diri pada kegiatan selanjutnya c. Salam penutup Jumlah Skor Skor Maksimum Skor Akhir Kategori

1

Skor Nilai 2 3 4

Jumlah

4 4 4

4 4 4

4

4

4 3

4 3

3

3 4

4

4

4

4

4

4

4

3

3 4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

3 4

3

4 3

4

4 79 84 94,05% Sangat Baik

189

Keterangan Penilaian : 80-100 : sangat baik 70-79 : baik 56-69 : cukup 40-55 : kurang

Maumere, 15 Mei 2018 Mengetahui Kepala Sekolah SDK 093 MAumere IV

Dra. Milo Bergita NIP : 19630603 200604 2 005

Observer

Yanuarius NIP : 19630115 200212 1 003

Lampiran 4.4 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS SIKLUS II Nama Sekolah

: SDK 093 Maumere IV

Mata Pelajaran

: IPA

Materi

: Energi

Kelas / Semester

: IV/II

Pertemuan

: II

Hari/tanggal

: Selasa, 15 Mei 2018

Petunjuk

: Berikan tanda cek (√) pada kolom skor sesuai dengan aspek yang diamati!

No

Aspek yang diamati

1 2 3 4

Siswa siap mengikuti pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru Siswa mengamati beberapa contoh yang dilakukan oleh guru Siswa mencatat hal-hal penting Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru Siswa mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh Siswa melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh Perwakilan siswa dalam kelompok mendemonstrasikan hasil pekerjaannya di depan kelas dengan sungguhsungguh Siswa mengikuti alur pembelajaran dengan baik Siswa selalu aktif dalam pembelajaran Siswa membuat kesimpulan SKOR YANG DILAKSANAKAN SKOR MAKSIMAL PERSENTASE KATEGORI

5 6 7 8 9 10 11 12

190

Skor 1

2 3

4 √ √

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 43 48 89,58% Sangat Baik

Lampiran 4.5 Kisi-kisi Penilaian Ranah Sikap SIKLUS II (Pertemuan II)

Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Alam.

Kelas/Semester

: IV/II.

Standar Kompetensi

: 8. Memahami berbagi bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar

: 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

Karakter

: Keja sama dan Tanggung jawab

191

192

NO

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP ASPEK YANG DIAMATI A1 A2 SKOR Tanggung PEROLEHAN NAMA SISWA Kerja Sama Jawab

NILAI AKHIR

4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 4 5 dst Keterangan: Setiap aspek sikap yang dinilai dengan pengisian skor sebagai berikut: a. Skor 4 sangat baik b. Skor 3 baik c. Skor 2 cukup d. Skor 1 kurang

Skor maksimal setiap aspek Skor total Bobot setiap aspek

:4 :8 : 50 : 50 + 50 = 100

Lampiran 4.6 Kisi-Kisi Penilaian Keterampilan Siklus II (Pertemuan II) Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Alam.

Kelas/Semester

: IV/II.

Pertemuan

: II.

Standar Kompetensi

: 8. Memahami berbagi bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar

: 8.1 Mendeskripsikan energy panas dan bunyi yang

terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya .Indikator

:  Mendemonstrasikan perambatan, pemantulan dan penyerapan bunyi  Menjelaskan hasil demonstrasi

193

194

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN

NO

NAMA SISWA

ASPEK YANG DIAMATI P1 P2 Mendemonsrtasikan Membuat perambatan, kesimpulan pemantulan dan berdasarkan penyerapan bunyi hasil demonsrtasi 4

3

2

1

SKOR PEROLEHAN

NILAI AKHIR

4 3 2 1

1 2 3 4 5 dst Keterangan: Setiap aspek sikap yang dinilai dengan pengisian skor sebagai berikut: a. Skor 4 sangat baik b. Skor 3 baik c. Skor 2 cukup d. Skor 1 kurang

Skor maksimal setiap aspek Skor total Bobot setiap aspek

:4 :8 : 50 : 50 + 50 = 100

Lampiran 4.7

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

PENILAIAN RANAH SIKAP SIKLUS II PERTEMUAN II ASPEK YANG DI AMATI NAMA SISWA A1 A2 3 4 Agnes Romena 3 4 Agnesia Sandra F. Funu 4 4 Albertus Rivan Darmawan 4 3 Alexandro Rendi boging 4 3 Andreas Wahana Renggo 4 3 Amelia Fransiska 3 4 Cesilia Krista Novitasari 4 3 Chrisanta Aurelia Da Ema Sino 4 3 Clotilde Tekla Pau 4 3 Darius Daniel Setu Poa 4 4 Emilianus P. N. Mitan 4 4 Frumentinus O. B. Revan 4 3 Gabriel A. M. Balik 3 4 Hilarius Jastin Bruno 4 3 Jeresius Fernando 3 4 Krisantus Riski 4 3 Margaretha D. R. Witin 4 3 Maria Aurelia Afrida 4 4 Maria Avinlia Nona 3 4 Margaretha Gracela Santa Dela 4 4 Maria K. Rastiana 4 4 Marianus Saba 4 4 Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz 4 3 JML RATA-RATA

90 93,75

195

85 88,54

JML

NILAI

7 7 8 7 7 7 7 7 7 7 8 8 7 7 7 7 7 7 8 7 8 8 8 7

87,5 87,5 100 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 100 100 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 100 87,5 100 100 100 87,5

175 91,15

2187,5 91,15

Lampiran 4.8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

PENILAIAN RANAH KETERAMPILAN SIKLUS II PERTEMUAN II ASPEK YANG DI AMATI NAMA SISWA P1 P2 3 4 Agnes Romena 3 4 Agnesia Sandra F. Funu 4 4 Albertus Rivan Darmawan 4 3 Alexandro Rendi boging 4 3 Andreas Wahana Renggo 4 3 Amelia Fransiska 3 4 Cesilia Krista Novitasari 4 3 Chrisanta Aurelia Da Ema Sino 4 3 Clotilde Tekla Pau 4 4 Darius Daniel Setu Poa 4 4 Emilianus P. N. Mitan 4 4 Frumentinus O. B. Revan 4 3 Gabriel A. M. Balik 3 4 Hilarius Jastin Bruno 4 3 Jeresius Fernando 3 4 Krisantus Riski 4 3 Margaretha D. R. Witin 4 3 Maria Aurelia Afrida 3 4 Maria Avinlia Nona

20 21 22 23 24

Margaretha Gracela Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz

NO

JML RATA-RATA

JML

NILAI

7 7 8 7 7 7 7 7 7 8 8 8 7 7 7 7 7 7 7

87,5 87,5 100 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 100 100 100 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5

3

4

7

87,5

4 4 4 4

4 4 4 3

8 8 8 7

100 100 100 87,5 2187,5 91,15

89 92,71

196

86 89,58

175 91,15

Lampiran 4.9 KISI-KISI SOAL TES HASIL BELAJAR SIKLUS II

Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagi bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar

: 8.1 Mendeskripsikan energy panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

Indikator

:  Menjelaskan sumber energi bunyi  Menjelaskan jenis-jenis energi bunyi  Menjelaskan perambatan, pemantulan dan penyerapan bunyi

Indikator soal  Siswa dapat menjelaskan sumber energi bunyi

Bentuk soal

Aspek

Nomor soal

PG

C2

1

Butir soal Segala sesuatu yang dapat di dengar oleh telinga kita disebut…. a. Bunyi b. Sumber bunyi c. Jenis bunyi d. Pemantulan bunyi

197

Kunci jawaba n A

Bobot 1

198

Indikator soal

 Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis bunyi

Bentuk soal

Aspek

Nomor soal

PG

C2

2

PG

C2

3

PG

C2

4

PG

C2

5

Butir soal Bunyi juga merupakan bentuk …. a. Suara b. Energi c. Sumber bunyi d. Jenis bunyi Bunyi dihasilkan oleh benda yang beretar, yaitu … a. Energy bunyi b. Pemantulan bunyi c. Sumber bunyi d. Jenis bunyi Dibawah ini yang termasuk jenis bunyi adalah …. a. Infrasonic, bunyi pantul dan gema b. Infrasonic, audiosonik dan ultrasonic c. Ultrasonic, gaung dan audiosonik d. Audiosonik,ultrasonic dan bunyi pantul Dua buah batu yang digesekkan akan bunyi yang memiliki frekuensi kurang

Kunci jawaba n

Bobot

B

1

C

1

B

1

D

1

199

Indikator soal

 Siswa dapat menjelaskan perambatan, pemantulan dan penyerapan bunyi

Bentuk soal

Aspek

Nomor soal

PG

C2

6

PG

C2

7

PG

C2

8

Butir soal dari 20 Hz disebut bunyi …. a. Audiosonik b. Ultrasonic c. Bunyi pantul d. Infrasonik Bunyi dapat merambat melalui telinga kita karena terjadi proses.... a. Pemantulan bunyi b. Manfaat bunyi c. Perambatan bunyi d. Penyerapan bunyi Kegiatan dibawah ini menunjukan bahwa bunyi dapat merambat melalui benda ....

a. Cair b. Padat c. Gas d. Lunak Bunyi merambat paling cepat melalui ... a. Air b. Tanah

Kunci jawaba n

Bobot

C

1

B

1

C

1

200

Indikator soal

Bentuk soal

Aspek

Nomor soal

Butir soal

Kunci jawaba n

Bobot

B

1

D

1

c. Udara d. Besi

Nilai=

skor perolehan x 100 skor maksimal

PG

C2

9

PG

C2

10

Bunyi akan dipantulkan jika mengenai benda yang ..... a. Lunak b. Keras c. Kering d. Basah 1. Bunyi pantul yang terdengar setelah unyi asli disebut ..... a. Gaung b. Nada c. Desah d. Gema

Lampiran 4.10

TES HASIL BELAJAR SIKLUS II

PETUNJUK: Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang tepat! 1. Segala sesuatu yang dapat di dengar oleh telinga kita disebut…. a. Bunyi b. Sumber bunyi c. Jenis bunyi d. Pemantulan bunyi 2. Bunyi juga merupakan bentuk …. a. Suara b. Energi c. Sumber bunyi d. Jenis bunyi 3. Bunyi dihasilkan oleh benda yang beretar, yaitu … a. Energy bunyi b. Pemantulan bunyi c. Sumber bunyi d. Jenis bunyi 201

202

4. Dibawah ini yang termasuk jenis bunyi adalah …. a. Infrasonic, bunyi pantul dan gema b. Infrasonic, audiosonik dan ultrasonic c. Ultrasonic, gaung dan audiosonik d. Audiosonik,ultrasonic dan bunyi pantul 5. Dua buah batu yang digesekkan akan bunyi yang memiliki frekuensi kurang dari 20 Hz disebut bunyi …. a. Audiosonik b. Ultrasonic c. Bunyi pantul d. Infrasonic 6. Bunyi dapat merambat melalui telinga kita karena terjadi proses.... a. Pemantulan bunyi b. Manfaat bunyi c. Perambatan bunyi d. Penyerapan bunyi 7. Kegiatan dibawah ini menunjukan bahwa bunyi dapat merambat melalui benda ....

a. Cair b. Padat

203

c. Gas d. Lunak 8. Bunyi merambat paling cepat melalui ... a. Air b. Tanah c. Udara d. Besi 9. Bunyi akan dipantulkan jika mengenai benda yang ..... a. Lunak b. Keras c. Kering d. Basah 10. Bunyi pantul yang terdengar setelah unyi asli disebut ..... a. Gaung b. Nada c. Desah d. Gema

Lampiran 4.11

KUNCI JAWABAN

1. A 2. B 3. C 4. B 5. D 6. C 7. B 8. C 9. B 10. D

204

Lampiran 4.12 NILAI TES HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS II

No

NAMA SISWA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta Aurelia Da Ema Sino Clotilde Tekla Pau Darius Daniel Setu Poa Emilianus P. N. Mitan Frumentinus O. B. Revan Gabriel A. M. Balik Hilarius Jastin Bruno Jeresius Fernando Krisantus Riski Margaretha D. R. Witin Maria Aurelia Afrida Maria Avinlia Nona Margaretha Gracela Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz

KKM Jumlah nilai Rata-rata kelas

NILAI

KETERANGAN

100 100 100 100 90 100 100 100 90 90 100 100 90 100 100 90 100 100 100 100 100 90 100 90 Jumlah 2.330 :70 Jumlah siswa yang tuntas : 2.330 Jumlah siswa yang tidak tuntas : 97,08 Persentase ketuntasan Belajar

205

TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS :: 24 : 100%

Lampiran 4.13 REKAPTULASI NILAI HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS II KKM : 70

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

NAMA SISWA Agnes Romena Agnesia Sandra F. Funu Albertus Rivan Darmawan Alexandro Rendi boging Andreas Wahana Renggo Amelia Fransiska Cesilia Krista Novitasari Chrisanta Aurelia Da Ema Sino Clotilde Tekla Pau Darius Daniel Setu Poa Emilianus P. N. Mitan Frumentinus O. B. Revan Gabriel A. M. Balik Hilarius Jastin Bruno Jeresius Fernando Krisantus Riski Margaretha D. R. Witin Maria Aurelia Afrida Maria Avinlia Nona Margaretha Gracela Santa Dela Maria K. Rastiana Marianus Saba Nikolaus Adam Saputra Sirilus Alexander Diaz

PENG ETAH 100

SIKAP

94 94 100 100 100 82 100 82 90 82 100 88 100 82 100 82 90 94 90 100 100 88 100 94 90 88 100 82 100 88 90 82 100 82 100 94 100 88 100 94 100 100 90 100 100 82 100 JUMLAH 2.330 2.142 Rata-rata 97,08 89,25 Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Persentase ketuntasan Belajar

206

KETER AMPIL 94

NILAI AKHI 96

94 82 94 82 100 94 88 94 82 100 100 82 94 88 94 82 94 100 94 82 88 82 88 2.169 90,37

96 94 92 85 94 94 89 88 88 100 96 88 94 89 91 88 92 98 94 92 93 94 90 2.215 92,29

KET TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS

: 24 :: 100%

207

208

209

Related Documents

Trabajo Yul Terminado.docx
November 2019 4
Cd-cd
May 2020 74
Cd
June 2020 55
Cd
June 2020 68

More Documents from "sospolunj"